Disusun oleh:
Muhammad Kaffi Suryana
NIM : 11980212497
Wassalamu’alaikum wr wb
Penyusun Makalah
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................ii
Daftar isi..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Manfaat dan Tujuan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengaruh Iklim Terhadap Sektor Pertanian di Indonesia.................................3
B. Suhu yang Mempengaruhi Pertanian................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan
produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa menentukkan jenis-jenis
tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian
klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Seiring dengan dengan
semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim,
membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan
perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan
membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen.
Untuk daerah tropis seperti indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting
dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian.
Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari.
Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan
kimiafisik dimana parameter-parameternya adalah seperti suhu, kelembaban, angin,
dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan
suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat,
diperlukan nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang lebih 10 sampai 30
tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang
kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan dinamis di
atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan
perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya
energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada
usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu
matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke
waktu. Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor
1
pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim
bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dampak perubahan iklim menjadi isu strategis karena persoalan ini dapat
mengancam kepentingan nasional suatu bangsa. Beberapa hasil penelitian yang
mengindikasikan bahwa perubahan iklim membawa pengaruh negatif terhadap
produktivitas pertanian. Perubahan temperatur secara global memicu terjadinya
musim kemarau yang berkepanjangan, hujan badai ekstrem menyebabkan terjadinya
banjir besar di beberapa lokasi di belahan Bumi.Perubahan iklim juga memicu adanya
perubahan cuaca secara ekstrem. Terjadinya pergeseran musim, akan berpengaruh
pada perencanaan aktivitas kegiatan pertanian, sehingga jadwal tanam akan terganggu
yang mengakibatkan menurunnya angka produksi dan bahkan kegagalan panen.
Kemudian munculnya sumber penyakit-penyakit baru pada tanaman, angin kencang
dan badai yang merusak tanaman. Produktivitas menurun Sementara musim kemarau
yang terlalu panjang dan banjir di musim hujan membuat produktivitas pertanian
menurun. Serta naiknya suhu permukaan bumi akan membuat pola hidup tanaman
3
pertanian menjadi terganggu. Beberapa hal tersebut merupakan beberapa contoh yang
dapat dirasakan akibat dari perubahan iklim dari sektor pertanian.
Perubahan iklim juga akan memacu berbagai pengaruh yang berbeda terhadap
jenis hama dan penyakit. Perubahan iklim akan mempengaruhi kecepatan
perkembangan individu hama dan penyakit, jumlah generasi hama, dan tingkat
inokulum patogen, atau kepekaan tanaman inang.
Tanaman kelapa sawit bila tidak mendapatkan hujan dalam 3 bulan berturut-
turut akan menyebabkan terhambatnya proses pembungaan sehingga produksi kelapa
sawit untuk jangka 6 sampai 18 bulan kemudian menurun. Selain itu produksi padi
juga menurun akibat dari kekeringan yang berkepanjangan atau terendam banjir.
4
Akan tetapi pada saat fenomea La Nina produksi padi malah meningkat untuk masa
tanam musim ke dua.
Selain hujan, ternyata suhu juga bisa menentukkan jenis-jenis tanaman yang
hidup di daerah-daerah tertentu. Misalnya perbedaan tanaman yang tumbuh di daerah
tropis, gurun dan kutub. Indonesia merupakan daerah tropis, perbedaan suhu antara
musim hujan dan musim kemarau tidaklah seekstrim perbedaan suhu musim panas
dan musim kemarau di daerah subtropis dan kutub. Oleh karena itu untuk daerah
tropis, klasifikasi suhu lebih di arahkan pada perbedaan suhu menurut ketinggian
tempat.
5
tahan berada dalam kondisi suhu nisbi rendah dan dan dapat bertahan dalam suhu
beku selama periode musim dingin. Tanaman tropis misalnya coklat memerlukan
suhu tinggi sepanjang tahun. Batas atas suhu yang mematikan aktivitas sel-sel
tanaman berkisar antara 1200 sampai 1400 F tetapi nilai ini beragam sesuai dengan
jenis tanaman dan tingkat pertumbuhannya. Suhu tinggi tidak mengkhawatirkan
dibandingkan suhu rendah dalam menahan pertumbuahan tanaman asal persediaan air
memadai dan tanaman dapat menyesuaikan terhadap daerah iklim. Dalam kondisi
suhubyang sangat tinggi, pertumbuhan terhambat bahkan terhenti tanpa
menghiraukan persediaan air, dan kemungkinan keguguran daun atau buah sebelum
waktunya. Bencana terhadap tanaman pangan biasanya berasal dari keadaan kering
yang sangat panas dan angin yang mempercepat penguapan dan mengakibatkan
dehidrasi jaringan tanaman.
Suhu udara rata-rata yang tinggi baik untuk tanaman seperti kacang tanah dan
kapas. Sedangkan gandum, kentang dan tomat dapat ditanam di dataran tinggi dengan
suhu yang lebih rendah. Jenis tanaman yang tahan kekeringan diantaranya ubi kayu,
wijen, kacang tanah, kacang hijau dan semangka.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan cuaca dan iklim sangat berpengaruh bagi kelangsungan pertanian di
Indonesia. Iklim ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Jadi, tinggal
bagaimana kita bisa memanfaatkan nya. Dalam hal ini pemerintah juga harus
membantu petani dalam memberikan informasi tentang perubahan iklim yang tiba-
tiba mendadak kepada petani. Agar petani tidak mengalami kerugian akibat
perubahan iklim yang mendadak.
Salah satu unsur iklim seperti suhu sangat berperan penting bagi pertanian
dalam pertumbuhan tanaman. Suhu yang optimal membuat tanaman pertanian cepat
tumbuh.
7
DAFTAR PUSTAKA