00
Tim Penyusun
Pengarah : Andi Amran Sulaiman (Menteri Pertanian)
Penanggungjawab Program : Muhammad Syakir (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian)
Wakil Penanggungjawab Program : Dedi Nursyamsi (Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian)
Narasumber : Haryono, Hasil Sembiring, Agung Hendriadi, Kasdi Subagyono, Muhrizal Sarwani, Haris Syahbuddin, Made Jane Mejana, Astu
Unadi, Edi Husen, Mas Teddy, Ali Djamil, Andi Nur Alamsyah, Atien Priyanti, Husnain, Asep Nugraha Ardiwinata, Herman
Subagyo, Prihasto Setyanto, Priatna Sasmita, Ade Ruskandar, Siti Nurhayati, Evi Lutfiati, dan Erwin Makmur , Arief Harsono,
Syafruddin, Ardasena , Amsari Setiawan (BMKG), Gatot Ari Putranto, Kepala BPTP 32 Provinsi, Kepala LPTP Kepulauan Riau dan
LPTP Sulawesi Barat
Peneliti : Haris Syahbuddin, Eleonora Runtunuwu, Fadhlullah Ramadhani, Irsal Las, Aris Pramudia, Erni Susanti, Yayan Apriyana, Diah
Setyorini, Haryono Purwadinata, A. Kasno, Suciantini, Elza Surmaini, Woro Estiningtyas, Nani Heryani, Budi Kartiwa, Kharmila Sari
Hariyanti, Hendri Sosiawan, Agus Guswara
Perekayasa : Uning Budiharti, Dedy Nasution, Elita Rahmarestia, Anjar Suprapto, Mulyani, Daragantina, dan Ana Nurhasanah
Programmer dan Database : Fadhlullah Ramadhani, Muchamad Wahyu Tri Nugroho, Adang Hamdani, Budi Rahayu, Husna Alfiani, Argo Baroto, Catur
Nengsusmoyo, dan Muhammad Nur Imansyah
Litkayasa : Ganjar Jayanto, Aris Dwi Saputra, Rasta Sujono, Asda, Slamet Effendi, dan Jojon Suryono
Dicetak : 27-Sep-2018
2
SAMBUTAN
Menteri Pertanian Republik Indonesia
Bagi Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, penyediaan dan kecukupan pangan
menjadi sangat strategis dan menentukan stabilitas dan ketahanan nasional. Oleh sebab itu, ketahanan pangan merupakan
sasaran utama pembangunan nasional. Dengan dukungan ketahanan pangan yang mantap, dampak berbagai krisis dapat
dihindari. Saat ini, di depan kita terbentang tantangan yang tidak ringan, sehingga dibutuhkan upaya penyelamatan dan
pengamanan untuk melestarikan dan memantapkan ketahanan pangan.
Di sisi lain, kita dihadapkan pada kondisi iklim yang tidak menentu, sehingga kita perlu bekerja lebih keras dalam memacu peningkatan
dan kontinuitas produksi di tengah ancaman dampak perubahan iklim. Perubahan iklim berimplikasi terhadap pergeseran awal musim
tanam dan pola tanam, ancaman kekeringan, banjir, dan serangan organisme penggangu tanaman (OPT).
Upaya peningkatan produksi memerlukan strategi yang cermat berdasarkan prakiraan iklim yang akurat, antara lain melalui percepatan
tanam di beberapa lokasi, terutama di wilayah yang masih tinggi curah hujannya. Untuk memandu upaya ini diperlukan alat bantu
antisipatif, berupa Kalender Tanam yang telah dikembangkan sejak 2007 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
(Balitbangtan), kemudian disempurnakan menjadi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu yang memuat rekomendasi teknologi dan
kebutuhan sarana produksi. Dengan adanya Kalender Tanam Terpadu untuk setiap kecamatan, petani diharapkan dapat menentukan
waktu tanam terbaik dan sekaligus menetapkan varietas yang sesuai dan pemupukan yang rasional.
Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Balitbangtan yang terus berupaya menghasilkan inovasi handal dan memperbarui
informasi iklim yang dikeluarkan BMKG, terkait dengan penentuan waktu tanam yang tepat. Saya berharap Sistem Infomasi Kalender
Tanam Terpadu ini dapat disosialisasikan secara intensif kepada seluruh pengguna, khususnya penyuluh pertanian untuk segera
disampaikan kepada petani dan diimplementasikan dengan baik di lapangan.
Menteri Pertanian
Dicetak : 27-Sep-2018
3
PENGANTAR
Keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim merupakan proses alami yang terjadi secara dinamis dan terus-menerus. Hal ini
dicirikan oleh ketidakmenentuan pola curah hujan dan musim, serta peningkatan frekuensi kejadian anomali (penyimpangan) iklim.
Pada sektor pertanian, dampak perubahan iklim sudah semakin terasa, terutama pada sub-sektor tanaman pangan, seperti
ancaman banjir dan kekeringan, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), penurunan kuantitas dan kualitas produksi.
Oleh sebab itu, diperlukan strategi dan upaya antisipasi dampak perubahan iklim agar tidak berpengaruh terhadap produksi
pangan nasional, termasuk pencapaian target swasembada pangan.
Upaya yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan atau adaptasi kegiatan, teknologi, dan pengembangan pertanian yang toleran (resillience)
terhadap perubahan iklim, antara lain melalui penyesuaian waktu dan pola tanam, penggunaan varietas yang adaptif, tahan terhadap OPT, dan
pengelolaan air secara efisien.
Agar para pemangku kebijakan, penyuluh, petani, dan pengguna inovasi lainnya dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim, Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menyusun Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu untuk padi, jagung, dan kedelai di lahan
sawah di Indonesia. Kalender Tanam Terpadu tersebut merupakan pedoman bagi Dinas Pertanian, penyuluh, dan petani dalam menetapkan pola
dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim di setiap kecamatan, yang kini telah dipadukan dengan rekomedasi penggunaan
varietas, pemupukan, dan kebutuhan sarana produksi. Sosialisasi penggunaan Kalender Tanam Terpadu ini diyakini dapat menekan dampak
perubahan iklim, termasuk anomali iklim, terhadap produksi padi nasional.
Sebagai suatu inovasi yang dinamis, pada tahap awal penyusunan Kalender Tanam Terpadu lebih difokuskan pada agroekosistem lahan sawah
irigasi, dan saat ini sedang dipersiapkan untuk agroekosistem lahan rawa. Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam
menyusun Kalender Tanam Terpadu dan menginformasikan kepada seluruh pengguna inovasi termasuk petani, disampaikan penghargaan dan
terima kasih.
Muhammad Syakir
Dicetak : 27-Sep-2018
4
SAMBUTAN SAMBUTAN
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Direktur Jenderal Tanaman Pangan
Iklim merupakan sumberdaya yang sangat berharga Pemerintah Indonesia telah mencanangkan
dan memainkan peranan penting dalam swasembada beras pada tahun 2017. Untuk mencapai
pembangunan pertanian. Ketidak menentuan pola target tersebut tentu diperlukan kerja keras semua
curah hujan dan musim serta anomali (penyimpangan) pihak, apalagi kita dihadapkan kepada berbagai
iklim merupakan dampak dari perubahan iklim yang tantangan, diantaranya dampak perubahan iklim yang
sudah dan akan terjadi. menyebabkan banjir dan kekeringan, serangan, orga-
nisme pengganggu tanaman, penurunan kuantitas dan kualitas
Kondisi ini semakin dirasakan, antara lain dalam bentuk ancaman
produksi.
banjir dan kekeringan, serangan hama penyakit, dan penurunan
rendemen dan kualitas hasil pertanian.
Kami sangat mengapresiasi upaya Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), yang berkoordinasi dengan
Saya menghargai upaya Badan Penelitian dan Pengembangan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, dan institusi lainnya
Pertanian yang telah memanfaatkan data prakiraan iklim Badan
dalam menyusun Kalender Tanam. Dengan adanya Kalender Tanam
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dalam menyusun Kalender
ini dapat disusun pola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan
Tanam. Dokumen Kalender Tanam Terpadu ini memuat informasi pola
kondisi iklim di setiap kecamatan di Indonesia. Informasi tersebut
dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim dan
sangat diperlukan oleh stakeholders dan petani dalam waktu cepat.
perubahannya di setiap kecamatan dan kabupaten di Indonesia.
Pemanfaatan Kalender Tanam yang dipadukan dengan informasi lain
Semoga Kalender Tanam Terpadu ini dapat digunakan sebagai dasar
seperti varietas unggul yang tepat, rekomendasi pemupukan yang
implementasi usahatani di lapangan dalam upaya memacu
rasional, dan pengawalan yang intensif dalam pengendalian OPT,
produktivitas pertanian, khususnya tanaman pangan
kami yakin target produksi tersebut dapat dicapai. Selamat dan terima
kasih kepada Balitbangtan yang telah menyusun Kalender Tanam
Terpadu yang merupakan instrumen penting bagi stakeholders dan
petani.
Kepala Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika, Direktur Jenderal Tanaman Pangan,
Dicetak : 27-Sep-2018
5
PETUNJUK UMUM
1. Pengantar
Menyikapi dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian, antara dan petani dalam mengatur pola dan rotasi tanam, sesuai dengan
lain perubahan awal waktu tanam (onset) dan panen, pola tanam, dan kondisi iklim.
luas tanam, maka diperlukan suatu panduan kalender tanam bagi
petani pada skala nasional. 4. Keunggulan
a. Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah mengembangkan iklim musiman.
Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu untuk mendukung Program b. Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Sistem Informasi ini dapat sumberdaya iklim, wilayah rawan bencana (banjir, kekeringan, OPT)
memandu penyuluh dan petani hingga level kecamatan dalam tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten.
mengelola kegiatan budidaya tanaman pangan. c. Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk,
benih, PHT, dan alsintan).
2. Definisi d. Mudah diperbaharui/updatable.
Kalender Tanam Terpadu adalah pedoman atau alat bantu yang e. Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan
memberikan informasi spasial dan tabular tentang prediksi musim, awal tabular dengan uraian yang jelas.
tanam, pola tanam, luas tanam potensial, wilayah rawan banjir dan f. Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website
kekeringan, serangan OPT, serta rekomendasi varietas dan kebutuhan yang dapat diunduh setiap saat.
padi dan palawija, serta rekomendasi dosis dan kebutuhan pupuk dan
rekomendasi alsintan berdasarkan prediksi variabilitas dan perubahan 5. Informasi yang bisa diperoleh dari Kalender Tanam
iklim. a. Prediksi sifat hujan
b. Estimasi awal waktu tanam tanaman padi dan palawija
3. Manfaat c. Pola tanam
a. Menentukan waktu tanam setiap musim (MH, dan MK). Periode MH d. Potensi luas tanam padi dan palawija
adalah Oktober sampai Maret tahun berikutnya dan MK adalah April e. Potensi banjir dan kekeringan padi
sampai dengan September f. Potensi OPT padi dan palawija
b. Menentukan pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada g. Rekomendasi benih dan varietas padi dan palawija
skala kecamatan. h. Rekomendasi dosis pupuk padi dan palawija
c. Menduga potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan i. Rekomendasi alat dan sarana pertanian (Alsintan)
tanam dan produksi tanaman pangan.
d. Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian
petani akibar kekeringan, banjir dan serangan OPT.
Dicetak : 27-Sep-2018
6
Dicetak : 27-Sep-2018
7
Dicetak : 27-Sep-2018
8
REKAPITULASI KALENDER TANAM PADI
NASIONAL
DES II-III
(377.203 ha), MAR III-APR I
BALI DAN NUSA FEB II-III (856
1 5 505.698 NOV III-DES I 444.369 856 (9.412 ha), APR 18.402 - 0 87
TENGGARA ha)
(63.091 ha), OKT II-III (8.990 ha)
II-III (4.075 ha)
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400
AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH
KOMODITAS : PADI SAWAH
NOV III-DES I
(22.537 ha), DES MAR I-II (1.510
MAR III-APR I
II-III (5.891 ha), ha), JAN III-FEB
5 PAPUA 9 53.003 36.768 2.589 (6.464 ha), APR 8.713 - 0 16
NOV I-II (4.101 I (681 ha), FEB
II-III (2.249 ha)
ha), LAINNYA II-III (398 ha)
(4.239 ha)
NOV III-DES I
MAR I-II
(489.874 ha),
(149.235 ha), MAR III-APR I
NOV I-II (243.463
FEB II-III (279.841 ha),
6 SULAWESI 7 1.022.216 ha), OKT II-III 888.433 228.235 295.141 - 0 102
(78.818 ha), JAN APR II-III
(134.456 ha),
III-FEB I (182 (15.300 ha)
LAINNYA (20.640
ha)
ha)
10
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400
AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH
KOMODITAS : PADI SAWAH
11
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400
REKAPITULASI KALENDER TANAM PALAWIJA
NASIONAL
AGS II-III
APR II-III (83.687
BALI DAN NUSA (218.719 ha), JUL
1 5 505.698 OKT II-III (453 ha) 453 FEB II-III (3.672 ha) 3.672 ha), MAR III-APR I 250.095 250.095
TENGGARA III-AGS I (31.376
(49.570 ha)
ha)
MAR III-APR I
JUL III-AGS I
2 JAWA 3 3.246.633 - 0 MAR I-II (64.832 ha) 64.832 (872.663 ha), JUL 519.815 519.815
(519.815 ha)
I-II (391.705 ha)
12
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400
AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH
KOMODITAS : PALAWIJA
MAR III-APR I
(26.661 ha), JUL I-
II (4.730 ha), MEI AGS II-III (790
5 PAPUA 9 53.003 - 0 - 0 790 790
III-JUN I (1.557 ha)
ha), LAINNYA (851
ha)
13
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400
REKAPITULASI KALENDER TANAM TERPADU
1 2 3 4 5 6 7 8
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400 14
TINGKAT NASIONAL MUSIM TANAM : MH 2018/2019
AGROEKOSISTEM : LAHAN RAWA
4 PAPUA 9 0 0 10 10 8 14
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400 15
Dicetak : 27-Sep-2018
16
Dicetak : 27-Sep-2018
17
DATA ALAT DAN SARANA PERTANIAN BAGIAN I
TINGKAT NASIONAL
Ketersediaan (unit)
Indeks
No Provinsi Traktor Traktor Roda 4 Traktor Roda 4 Rice Combine Paddy
Adm Pompa Cultivator Reaper
Roda Dua (<45 hp) (92-110 hp) Tranplanter Harvester Mower
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
10 KEPULAUAN RIAU 21 30 3 - 82 13 - 0 - -
11 DKI JAKARTA 31 38 0 - 20 0 - 0 - -
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400 18
Sumber Data : Untuk traktor roda 2, pompa dan transplanter, data dihitung dari alsin 2013 dan bantuan 2014 + bantauan dana kontingensi Des 2014 (dihitung oleh BBP Mektan,
sumber data Ditjen PSP). Untuk combine harvester merupakan merupakan data per Juni 2015 (verifikasi dari data sekunder Distan provinsi)
Ketersediaan (unit)
Indeks
No Provinsi Traktor Traktor Roda 4 Traktor Roda 4 Rice Combine Paddy
Adm Pompa Cultivator Reaper
Roda Dua (<45 hp) (92-110 hp) Tranplanter Harvester Mower
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400 19
Sumber Data : Untuk traktor roda 2, pompa dan transplanter, data dihitung dari alsin 2013 dan bantuan 2014 + bantauan dana kontingensi Des 2014 (dihitung oleh BBP Mektan,
sumber data Ditjen PSP). Untuk combine harvester merupakan merupakan data per Juni 2015 (verifikasi dari data sekunder Distan provinsi)
Ketersediaan (unit)
Indeks
No Provinsi Traktor Traktor Roda 4 Traktor Roda 4 Rice Combine Paddy
Adm Pompa Cultivator Reaper
Roda Dua (<45 hp) (92-110 hp) Tranplanter Harvester Mower
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah 317.839 23.243 296 357.038 16.407 414 26.152 3.645 2.841
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400 20
Sumber Data : Untuk traktor roda 2, pompa dan transplanter, data dihitung dari alsin 2013 dan bantuan 2014 + bantauan dana kontingensi Des 2014 (dihitung oleh BBP Mektan,
sumber data Ditjen PSP). Untuk combine harvester merupakan merupakan data per Juni 2015 (verifikasi dari data sekunder Distan provinsi)
DATA ALAT DAN SARANA PERTANIAN BAGIAN II
TINGKAT NASIONAL
Ketersediaan (unit)
Indeks
No Provinsi Thresher Dryer/ Pengering Rice Milling Unit (RMU)/ Penggilingan Padi
Adm
Pedal Power Vertical Flat Bed Kecil Menengah Besar
1 2 3 13 14 15 16 17 18 19
10 KEPULAUAN RIAU 21 0 - - 0 1 - -
11 DKI JAKARTA 31 0 - - 0 0 - -
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400 21
Sumber Data : Untuk traktor roda 2, pompa dan transplanter, data dihitung dari alsin 2013 dan bantuan 2014 + bantauan dana kontingensi Des 2014 (dihitung oleh BBP Mektan,
sumber data Ditjen PSP). Untuk combine harvester merupakan merupakan data per Juni 2015 (verifikasi dari data sekunder Distan provinsi)
Ketersediaan (unit)
Indeks
No Provinsi Thresher Dryer/ Pengering Rice Milling Unit (RMU)/ Penggilingan Padi
Adm
Pedal Power Vertical Flat Bed Kecil Menengah Besar
1 2 3 13 14 15 16 17 18 19
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400 22
Sumber Data : Untuk traktor roda 2, pompa dan transplanter, data dihitung dari alsin 2013 dan bantuan 2014 + bantauan dana kontingensi Des 2014 (dihitung oleh BBP Mektan,
sumber data Ditjen PSP). Untuk combine harvester merupakan merupakan data per Juni 2015 (verifikasi dari data sekunder Distan provinsi)
Ketersediaan (unit)
Indeks
No Provinsi Thresher Dryer/ Pengering Rice Milling Unit (RMU)/ Penggilingan Padi
Adm
Pedal Power Vertical Flat Bed Kecil Menengah Besar
1 2 3 13 14 15 16 17 18 19
Dicetak : 27-Sep-2018 Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400 23
Sumber Data : Untuk traktor roda 2, pompa dan transplanter, data dihitung dari alsin 2013 dan bantuan 2014 + bantauan dana kontingensi Des 2014 (dihitung oleh BBP Mektan,
sumber data Ditjen PSP). Untuk combine harvester merupakan merupakan data per Juni 2015 (verifikasi dari data sekunder Distan provinsi)
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :
Dicetak : 27-Sep-2018
24
SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO
Sistem tanam jajar legowo (jarwo) adalah pola bertanam yang berselang-seling antara dua atau lebih (biasanya dua atau empat) baris tanaman
padi dan satu baris kosong. Istilah Legowo di ambil dari bahasa jawa, yaitu berasal dari kata ”lego” berarti luas dan ”dowo” berarti memanjang.
Legowo diartikan pula sebagai cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan dan diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya
ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan.
Pola sistem tanam jarwo, seperti pada gambar 1. Pola jarwo cocok diterapkan pada kondisi lahan yang kurang subur. Pola jarwo dapat menambah
populasi tanaman mencapai 256.000 rumpun/ha dengan peningkatan populasi sebesar 60% dibanding pola tegel (25x25)cm.
Gambar 1. Jajar legowo tipe 2:1 (kiri) dan jajar legowo tipe 4:1 (kanan)
Sistem jarwo merupakan salah satu komponen utama PTT pada padi sawah yang memberi keuntungan sebagai berikut:
(1.) Terdapat ruang terbuka yang lebih lebar diantara dua kelompok barisan tanaman yang akan memperbanyak cahaya matahari masuk ke setiap
rumpun tanaman padi sehingga meningkatkan aktivitas fotosintesis yang berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman.
(2.) Sistem tanaman berbaris ini memberi kemudahan petani dalam pengelolaan usahataninya seperti: pemupukan susulan, penyiangan,
pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit (penyemprotan). Disamping itu juga lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus.
(3.) Meningkatkan jumlah tanaman pada kedua bagian pinggir untuk setiap set legowo, sehingga berpeluang untuk meningkatkan produktivitas
tanaman akibat peningkatan populasi.
(4.) Sistem tanaman berbaris ini juga berpeluang bagi pengembangan sistem produksi padi-ikan (mina padi) atau parlebek (kombinasi padi, ikan,
dan bebek).
(5.) Meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 10-15%.
25
Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 082-123-456-400
Informasi Kalender tanam Terpadu dapat diperoleh menggunakan SMS dan Android
A. FORMAT SMS
Pengguna cukup mengirimkan pesan/sms ke nomor SMS-Center 082-123-456-500 atau 082-123-456-400, dengan format sbb:
TANYA <SPASI> [nama kecamatan atau kabupaten atau provinsi atau pulau atau nasional]
Contoh penggunaan :
b. Tingkat Kabupaten
Kirim : Tanya tegal
Balasan : Ketik kembali angka di bawah ini utk data di KAB. TEGAL/PROV. JAWA TENGAH: 1:Katam,2:Katam Rawa,3:Standing Crop,4:Cuaca,5:BPTP,6:Padi
Banjir,7:Padi Kekeringan,8:Padi WBC,9:Padi Tikus,10:Padi Penggerek,11:Padi Tungro,12:Padi Blast,13:Padi Kresek,14:Padi Umum,15:Jagung Banjir,
16:Jagung Kekeringan,17:Jagung Bulai,18:Jagung Lalat,19:Jagung Penggerek Batang,20:Jagung Penggerek Tongkol,21:Jagung Tikus,22:Jagung
Ulat,23:Jagung Umum,24:Kedelai Banjir,25:Kedelai Kekeringan,26:Kedelai Lalat,27:Kedelai Penggulung Daun,28:Kedelai Polong,29:Kedelai Tikus,
30:Kedelai Ulat Grayak,31:Kedelai Ulat Jengkal,32:Kedelai Umum,33:Traktor,34:Thresher,35:Pompa,36:Transplanter,37:Harvester,38:Dryer,
39:Penggilingan @BALITBANGTAN/web: katam.litbang.pertanian.go.id
Kirim : 7
Balasan : MK 2016: Info Varietas Rekomendasi Padi Sawah di KAB. TEGAL/PROV. JAWA TENGAH: STATUS KERAWANAN
KEKERINGAN :SANGAT TINGGI. VARIETAS REKOMENDASI: INPARI 10, INPARI 18, INPARI 19, INPARI 38, ... dst
c. Tingkat Provinsi
Kirim : Tanya jawa barat
Balasan : Ketik kembali angka di bawah ini utk data di PROV. JAWA BARAT: 1: KATAM, 2: KATAM RAWA, 3: STANDING CROP, 4: CUACA, 5: BPTP, 6:
ALSINTAN @BALITBANGTAN/web: katam.litbang.pertanian.go.id
Kirim : 6
Balasan : MK 2016: Info Alsin (unit) di PROV. JAWA BARAT: Roda 2 : 25.342, Roda 4 (<45 HP) : 450, ...dst
Dicetak : 27-Sep-2018
26
d. Tingkat Pulau
Kirim : Tanya sumatera
Balasan : Ketik kembali angka di bawah ini utk data di Pulau JAWA: 1: KATAM, 2: KATAM RAWA, 3: STANDING CROP @BALITBANGTAN/web:
katam.litbang.pertanian.go.id
Kirim : 2
Balasan : MK 2016: Info KATAM RAWA Padi Sawah di Pulau SUMATERA: Luas Rawa Pasang Surut : 326.260 ha, ... dst
e. Tingkat Nasional
Kirim : Tanya nasional
Balasan : Ketik kembali angka di bawah ini utk data tingkat Nasional : 1: KATAM @BALITBANGTAN/web: katam.litbang.pertanian.go.id
Kirim : 1
Balasan : MK 2016: Prakiraan Katam Nasional: Luas Baku: 8.935.147 ha. Tanam Padi I: APR II-III, ... dst
B. APLIKASI ANDROID
Aplikasi Android untuk kalender tanam terpadu tersedia di Google Play Store dengan nama aplikasi “Kalender Tanam Versi Ringan”.
Dicetak : 27-Sep-2018
27