Qatrin Nada
20160520222
Ekologi pemerintahan (C)
Perubahan iklim pada saat ini bukanlah hal yang baru lagi bagi manusia di bumi ini, perubahan
iklim hal yang tidak dapat untuk dihindari lagi karena pemanasan global dan bisa jadi akan
menyebabkan dampak yang sangat meluas bagi kehidupan manusia terutama bagi sektor
pertanian. Perubahan yang terjadi pada curah hujan, peningkatan dari terjadinya iklim yang
ekstrim, dan juga kenaikan suhu di udara serta naiknya permukaan air laut ialah contoh dari
terjadinya perubahan iklim yang serius yang terjadi di Indonesia pada saat ini. Dalam bidang
pertanian merupakan hal yang sangatserius dari terjadinya perubahan iklim. Dari tingkatan
global sektor pertanian menyumbang sebesar 14% dari jumlah emisi yang ada, sedangkan dari
tingkatan nasional tingkatan emisi sebesar 12% atau setara dengan 51,20 juta ton CO2, dari total
emisi sebesar 436,90 juta ton CO2, bila emisi dari kebakaran hutan, degradasi hutan dan dari
drainase lahan gamput yang tidak di perhitungkan. Dan jika dari ketiga aktivitas tersebut ikutr di
gabungkan, kontri busi dari sekktor pertanian hanya sebenar 8% saja. Walaupun sumbangan dari
pertanian terbilang kecil, namun dampak yang akan dirasakan sangat signifikan. Perubahan iklim
yang ekstrim seperti terjadinya bencana banjir dan kekeringan dimana-mana akan menyebabkan
dampak buruk bagi tanaman, dan tanaman yang mengalami pusa akan semakin meluas.
Peningkatan air laut akan menyebkan lahan yang ada di pesisir pantai akan menciut dan
menyebabkan kerusakan pada tanaman. Dampak dari perubahan iklim yang bisa dibilang
semakin hari semakin besar memeperlukan upaya aktif untuk mengantisipasi dari kejadian yang
tidak diinginkan, misalnya dengan melakukan dengan strategi adaptasi dan juga mitigasi.
Teknologi dari mitigasi bertujuan untuk mengurangi emisi dari gas dan juga dari efek rumah
kaca. Adapun ari lahan pertanian dengan cara menggunakan varietas rendah akan emisi serta
teknologi pengelolaan air dan juga lahan. Adapun dari teknologi adaptasi ialah, yang dapat
diterapkan melalui penyesuaian pada waktu tanam. Penggunaan dari variertas unggul yang tahan
terhadap kekeringan apabila nanti terjadi, rendaman dan salinitas, dan juga pengembangan dari
teknologi pengelolaan air.
B. Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang masalah diatas dapat ditarik rumusan masalah dari paper ini
adalah:
1. Apa itu perubahan iklim?
2. Dampak apa yang diberikan dari perubahan iklim?
C. Literature Review
Didalam paper ini penulis menggunakan 15 literature review yang berbeda-beda. Berikut
ini akan dipaparkan teori dari literature sebagai acuan dalam penulisan paper ini.
b. Lahan
Definisi lahan dalam KBBI ialah tanah terbuka, tanah garapan. Lahan biasanya di artikan
sebagai lahan terbuka yang bisa digunakan untuk menanam tumbuhan ataupun digunakan
membangun bangunan dan lain sebagainya. Lahan mencakup semua sumber daya alam
yang ada yang dapat dimanfaatkan di bawah, atas, pada permukaan suatu bidang
geografis. Lahan biasanya dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai tanah.
c. Pertanian
Tani atau sering disebut dengan sebutan pertanian merupakan sebuah mata pencaharian
dalam bentuk bercocok tanam, mata pencaharian dalam bentuk mengusahakan tanah
dengan berbagai macam bentuk dan hasil yang akan di dapat nantinya. Pertanian pada
umumnya menggunakan lahan untuk proses terbentuknya hasil dari apa yang akan
ditanam.
E. Definisi Konsepsional
Konsep dalah suatu istilah untuk menggambarkan suatu hal yang akan secara dalam yang
meliputi keadaan atau suatu kelompok serta individu yang nantinya akan menjadi sebuah
pusat penelitian ilmu sosial dan lainnya. Adapun konsep yang terdapat pada paper ini adalah:
a. Iklim adalah suatu sistesis dari kejadian suatu cuaca selama jangka waktu yang
panajang atau dalam jangka waktu yang lama, yang secara statistik cukup untuk
digunakan untuk menunjukkan suatu nilai statistic yang berbeda dengan sebuah
keadaan disetiap saatnya.
b. Lahan
Lahan diartikan sebagai suatu wilayah yang ada di permukaan bumi ini, yang pada
dasarnya mencakup semua komponen biosfer. Dan juga termasuk kepada permukaan
daratan dengan benda-benda padat, cair dan juga gas. Lahan juga diartikan sebagai
lingkuang fisik.
F. Definisi Oprasional
Adapun indikator dari perubahan iklim ialah, pemanasan global, efek rumah kaca,
pembakaran hutan, pembebasan lahan dan polusi udara.dalam penulisan paper ini kelima
indikator ini digunakan untuk pencapaian hal yang maksimal. Berikut ini gambaran dari
definisi operasional yang ada dalam paper ini:
Perubahan iklim
a. Pemanasan global
Hal ini bisa terjadi karena naiknya suhu di permukaan bumi yang menyebabkan
berbagai dampak pada bumi
.
b. Efek rumah kaca
Hal ini terjadi karena banyaknya pembangunan bangunan dengan bahan kaca yang
menyebabkan menipisnya lapisan ozon
c. Pembakan hutan
Banyak oknum yang tidak bertanggung jawab yang melakukan pembakaran hutan
untuk kepentingan pribadi, seperti untuk membangun sebuah perusahaan
d. Pembebasan lahan
Dengan melakukan pembebasan lahan dengan cara menebang hutan akan berdampak
buruk bagi kehidupan di bumi ini.
e. Polusi udara
Dengan meningkatnya jumlah kendaraan maka polusi udara juga akan terus
meingkat, di tambah lagi dengan kebiasaan masyarakat untuk membakar sampah.
G. Metode Penelitian
Metode dalam penulisan paper ini menggunakan metode kualitatif.
PEMBAHASAN
1. Dasar Ilmiah Perubahan Iklim
Uraian secara ilmiah terkait dengan perubahan iklim yang sudah diakaui secara resmi di
tingkatan internasional yang sudah dibentuk oleh Intergovermental Panel on Climate Change
(IPCC). Didalam IPCC menyusun laporan yang disampaikan mslalui kajian (Assessment
Reports) yang komprehensif setiap liama tahun yang bercerita sekitaran tentang ilmu ilmiah,
teknis serta aspek social-ekonomi, penyebab, potensi serta dampak dan juga strategi bagaimana
menghadapi dari perubahan iklim. IPCC juga menyajikan laporan khusus yang juga mengkasi
tentang isu-isu tertentu dan juga laporan metodologi, yang memberikan sebuah panduan praktis
untuk menghitung jumlah gas rumah kaca. Laporan dari IPCC menguraikan bukti yang telah ada
bahwa perubahan iklim memang benar ada dan terbukti sudah terjadi. Suhu di bumi telah
mengalami peningkatan sekitar 0,8°C selama dalam abad terakhir ini. Selama kurang lebih tiga
dekade terakhir ini terjadi secara berturut kondisi bumi kita lebih hangat dari pada keadaan
kondisi bumi pada dekade sebelumnya. Jika kita membandingkan kondisi bumi pada periode
pra-.industri pada tahun 1750-an, kenaikan suhu global pada sekarang ini mengalami kenaikan
setara dengan 2.5-4.7°C. hal utama dari proses pemanasan global ini ialah disebabkan oleh
masuknya energy panas ke lautan (sekitar 90% dari total pemanasan). Dan terdapat bukti bahwa
lautan terus mengalami peningkatan panas selama periode ini.
Disamping penomena peningkatan subhu bumi, terjadi juga peningkatan dari frekuensi
gelombang panas juga peningkatan dari intensitas curah hujan di berbagai wilayah di dunia.
Terdapat bukti-bukti kuat bahwa kondisi suhu semakin ekstrim, termasuk hari-hari yang kita
jalani sekarang ini semakin hari semakin panas dan juga gelombang panas menjadi hal yang
umum sejak tahun 1950. Tren kekeringan yang menghampiri secara global sukar untuk di
identifikasikan. Namun di beberapa daerah sudah jelas menunjukan kekeringan yang mereka
alami dan bahkan lebih parah dan juga lebih sering. Badai tropis yang berskala 4 dan 5 diprediksi
akan mengalami peningkatan frekuensi secara global. Jika kita melihat lautan sekarang sudah
mengalami pengasaman, hal ini dikarenakan lautan banyak menyerap karbon dioksida. Tinggi
dari permukaan air laut global sudah mengalami peningkatan dengan jumlah sebesar 20 cm, ini
bermula sejak awal abad lalu dan terus saja mengalami percepatan yang tidak terduga. Selama
periode 1901-2010, rata-rata dari permukaan air laut mengalami kenaikan sebesar 0.19 m. Dan
permukaan air laut mengalami kenaikan lebih cepat lagi pada periode 1993-2010. Laporan yang
disamapaikan oleh para ahli secara khusus menyatakan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir, di beberapa daerah yang ada di Indonesia mengalami kekurangan curah hujan tahunan.
Padahal kenaikan rata-rata dari air laut pada tahun 1901-2010 hanya sekitar 0.19 mm/ tahun
menjadi 3,2mm/ tahunnya pada periode sekitar tahun 1993-2010.
Kesimpulan
Perubahan iklim yang terjadi pada saat ini bukan lah sebuah isu ataupun sebuah hal yang
jarang untuk dibicarakan. Tetapi sudah menjadi hal yang nyata adanya dan juga hal yang lumrah,
maka dari itu diperlukan untuk melakukan sebuah tindakan yang nyata secara bersama pada
tingkatan global, regional maupun pada tingkatan nasional. Dalam menyikapi perubahan iklim
tentunya kita sebagai manusia harus bisa menangani masalah ini untuk kepentingan generasi kita
yang akan mendatang. Selain itu kementerian pertanian telah menysusun strategi untuk
menyikapi dari fenomena perubahan iklim ini dengan memaparkan tiga aspek utama yaitu, aspek
dari mitigasi, aspek dari antisipasi dan juga aspek dari adaptasi. Strategi dari aspek antisipasi
dilakukan dengan cara melakukan pengkajian kepada perubahan iklim yang terjadin, hal ini
dilakukan agar mengetahui dampak negatif apa yang terjadi terhadap sektor pertanian. Adaptasi
ini pun merupakan sebuah tindadakan penyesuaian sistem alam dan juga sosial guna untuk
menghadapi dampak negatif yang timbul terhadap perubahan iklim. Upaya tersebut akan sangat
berpengaruh dan juga bermanfaat dan juga bisa dibilang lebih efektif apabila laju dari perubahan
iklim tidak melebih dari kemampuan upaya dari adapts tersebut. Oleh sebab itu, kita perlu
mengimbanginya dengan upaya mitigasi, yaitu dengan cara mengurangi sumber maupun
peningkatan dari penyerapan efek rumah kaca. Karena efek dari rumah kaca pun sangat
berpengaruh terhadap terjadinya pemanasan global pada masa ini dan berdampak buruk nantinya
bagi kehidupan mendatang. Tentunya kita sebagai generasi bangsa harus mempertahankan
keanekaragaman hayati dan menjaga sumber daya yang ada pada saat ini agar generasi yang
akan datang dapat menikmatinya juga.
Daftar pustaka
Surmaini, E., lahan Pertanian, B. B. L. S., Runtunuwu, E., & Las, I. (2015). Upaya sektor
pertanian dalam menghadapi perubahan iklim.
Iklim, D. J. P. P. (2016). Perubahan Iklim, Perjanjian Paris dan Nationally Determined
Contribution
Hairiah, K., Rahayu, S., Suprayogo, D., & Prayogo, C. (2016). Perubahan iklim: sebab dan
dampaknya terhadap kehidupan. Bahan Ajar, 1, 3.
Maftu’ah, E., Annisa, W., & Noor, M. (2016). Teknologi Pengelolaan Lahan Rawa untuk
Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam Konteks Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim. Jurnal
Sumberdaya Lahan, 10(2).
Muhammad, S. (2016). Adaptasi Sosial Petani Tadah Hujan Terhadap Perubahan Iklim (Studi
Kasus Pada Petani Tadah Hujan di Kecamatan Sibulue, Kabupaten
Bone). PREDESTINASI, 9(2), 100-114.
Susilokarti, D., Arif, S. S., Susanto, S., & Sutiarso, L. (2015). Identifikasi Perubahan Iklim
Berdasarkan Data Curah Hujan di Wilayah Selatan Jatiluhur Kabupaten Subang, Jawa
Barat. Agritech, 35(1), 98-105.
Santoso, A. B., Tiga, C. S. R., & Ambon, M. (2016). Pengaruh perubahan iklim terhadap
produksi tanaman pangan di Provinsi Maluku.
Sudarma, I. M., & As-syakur, A. R. (2018). DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP
SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI BALI. SOCA (SOCIO-ECONOMIC OF
AGRICULTURRE AND AGRIBUSINESS), 87-98.
Hidayati, I. N., & Suryanto, S. (2015). Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Produksi Pertanian
Dan Strategi Adaptasi Pada Lahan Rawan Kekeringan. Jurnal Ekonomi & Studi
Pembangunan, 16(1), 42-52.
Salim, E. (2018). Legislasi dan Perubahan Iklim. Jurnal Legislasi Indonesia, 6(1), 1-14.
WIRATAMA, Y. P., & Kusumasari, B. (2016). Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
di Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada)
Cahyaningtyas, A., Azizah, N., & Herlina, N. (2019). Evaluasi dampak Perubahan Iklim
Terhadap Produktivitas Padi (Oryza sativa L.) Di Kabupaten Gresik. Jurnal Produksi
Tanaman, 6(9).
Supriadi, H. (2015). Budidaya tanaman kopi untuk adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim. Perspektif, 13(1), 35-48.
Rahman, A. (2016). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kerentanan Penghidupan Petani dan
Pertumbuhan Sektor Pertanian Di Kabupaten Sukoharjo (Doctoral dissertation, Universitas
Sebelas Maret).
Ruminta, R., Handoko, H., & Nurmala, T. (2018). Indikasi perubahan iklim dan dampaknya
terhadap produksi padi di Indonesia (studi kasus: Sumatera Selatan dan Malang Raya). Jurnal
Agro, 5(1), 48-60.
Widyati, E. (2011). Kajian optimasi pengelolaan lahan gambut dan isu perubahan iklim. Tekno
Hutan Tanaman, 4(2), 57-68.
Lampiran