PERTANIAN
Perubahan iklim merupakan suatu fenomena yang disebabkan oleh
pemanasan global. Salah satu bentuk perubahan iklim adalah munculnya anomali
iklim El Nino dan La Nina. El Nino dan La Nina merupakan dinamika atmosfer
dan laut yang mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. Fenomena ini tentunya
menimbulkan dampak yang besar bagi sektor pertanian, karena menyebabkan
pergeseran pola curah hujan, perubahan besaran curah hujan dan perubahan
temperatur udara pada daerah tropis. Dampak lebih lanjutnya adalah terjadinya
musim kemarau yang semakin panjang saat El Nino dan musim hujan yang
panjang saat terjadi La Nina.
Menurut jurnal El Nino, La Nina dan Dampaknya terhadap Kehidupan di
Indonesia (2015), El Nino terjadi ketika air laut yang panas dari perairan
Indonesia bergerak ke arah timur menyusuri ekuator, hingga sampai ke pantai
barat Amerika Selatan (Peru). Pada saat yang bersamaan, air laut yang panas dari
pantai Amerika Tengah bergerak ke arah selatan, hingga sampai ke pantai barat
Peru. Akhirnya terjadilah pertemuan antara air laut yang panas dari Indonesia
dengan air laut yang panas dari Amerika Tengah di pantai barat Peru, dan
berkumpullah massa air laut panas dalam jumlah yang besar dan menempati
daerah yang luas. Permukaan air laut yang panas tersebut, kemudian menularkan
panasnya pada udara di atasnya, sehingga udara di daerah itu memuai ke atas, dan
terbentuklah daerah bertekanan rendah di pantai barat Peru. Akibatnya angin yang
menuju Indonesia hanya membawa sedikit uap air, sehingga terjadilah musim
kemarau yang panjang.
Sedangkan proses terjadinya La Nina yaitu pada saat air laut yang panas
bergerak ke arah barat dan akhirnya sampai ke wilayah Indonesia. Akibatnya
wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah dan semua
angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudera Hindia akan bergerak menuju
Indonesia. Angin tersebut banyak membawa uap air, sehingga di Indonesia akan
sering terjadi hujan lebat.
El Nino dan La Nina merupakan peristiwa penyimpangan suhu yang
terjadi sebagai dampak dari pemanasan global dan terganggunya keseimbangan
iklim. Beberapa faktor penyebab terjadinya El Nino dan La Nina diantaranya
anomali suhu yang mencolok di perairan Samudera Pasifik, melemahnya angin
passat (tradewinds) di selatan Pasifik yang menyebabkan pergerakan angin jauh
dari normal, kenaikan daya tampung lapisan atmosfer yang disebabkan oleh
pemanasan dari perairan panas dibawahnya. Hal ini terjadi di perairan Peru pada
saat musim panas, serta adanya perbedaan arus laut di perairan Samudera Pasifik
(Tjasyono, 2002).
A. Dampak El Nino pada Sektor Pertanian
Fenomena El Nino di tandai dengan peningkatan temperaturatau
suhu udara, musim kemarau yang semakin panjang dan penurunan curah
hujan. El Nino tentunya memberikan dampak negatif terhadap kualitas dan
kuantitas hasil panen, karena penurunan curah hujan akan mengakibatkan
kekeringan dan kekurangan pasokan air untuk mengairi tanaman.
5. Penyemprotan Pestisida
D. Kesimpulan