Anda di halaman 1dari 8

 

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian

Antisipasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim di Musim Kemarau

Disusun Oleh:

NAMA :

DENNI HERMAWAN

(22542010677)

PRODI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA

2022
 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berisi tentang antisipasi
 perubahan iklim di musim kemarau. Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosem
 pengampu pengantar ilmu pertanian yang senantiasa membimbing kami agar dapat
menyelesaikan makalah ini.

Isi makalah ini berkaitan dengan kami para calon pengembang pertanian agar dapat
memberi solusi bagi para petani terhadap kekeringan yang sering melanda di
Indonesia.

Penulis tahu bahwa makalah ini sangatlah jauh dari sempurna sehingga segala kritik
dan saran yang membangun sekiranya dapat diberikan untuk menunjang
kesempurnaan makalah ini.

Sekian kata semoga makalah ini berguna bagi yang membaca dan kita semua selalu
dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa

Surakarta, 12 Oktober 2014

Penulis
 

DAFTAR ISI

JUDUL/SAMPUL...................................................................................................I

KATA PENGANTAR.............................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2

BAB II PENUTUP....................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................4
 

BAB I

PENDAHULUAN

I.  LATAR BELAKANG

Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat
tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi
menimbulkan musim, suatu ciri yang membedakan iklim satu dari yang lain. Kondisi
iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini
dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang) yaitu perubahan iklim secara lokal dan
global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik secara harian,
musiman, tahunan, maupun puluhan tahun.

II.  RUMUSAN MASALAH

Hal yang terjadi di Indonesia adalah seringnya terjadi musim kemarau yang
 berkepanjangan dan tidak ada antisipasi dari para petani sehingga petani mengalami gagal
 panen dan kerugian yang besar.

1.  Indonesia memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau
2.  Kekeringan di lahan pertanian
3.  Tidak ada antisipasi dari para petani

III.  TUJUAN

Makalah ini bertujuan memberikan solusi bagi para petani agar dapat mengatasi apabila
terdapat kejadian kemarau panjang sehingga kerugian yang dialami dapat diminimalisir.
 

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

 Negara Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa menyebabkan daerahnya


memiliki 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Namun, hal yang sering
terjadi setiap tahunnya musim kemarau lebih panjang dibandingkan dengan musim
 penghujan sehingga banyak lahan yang mengalami kekeringan dan banyak orang yang
sulit mendapatkan pasokan air bersih.

Penyebab kekeringan dapat dikarenakan penyimpang iklim, gangguan agronomis, dan


gangguan hidrologis.

Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia
 bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan
 penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah
akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah
akan menyebabkan kekeringan.

Gangguan keseimbangan hidrologis, kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya


gangguan hidrologis seperti: 1) terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi
yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah; 2) kerusakan hidrologis
daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen,
sehingga kapasitas tampung air menurun tajam; 3) rendahnya cadangan air waduk yang
disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabkan cadangan air musim
kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.

Kekeringan agronomis, terjadi sebagai akibat kebiasaan petani memaksakan


menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang tidak mencukupi.

Kekeringan umumnya terjadi di wilayah-wilayah pertanian tadah hujan, lahan


endemik dan gardu residu

Dampak akibat kekeringan

Dampak terjadinya kekeringan antara lain: 1) produksi tanaman turun/rendah/puso


 bahkan menyebabkan tanaman mati sehingga merugikan petani; 2) Karena produksi
rendah secara riil mengalami kerugian material maupun finansial yang besar dan bila
terjadi secara luas, akan mengancam ketahanan pangan nasional; 3) menyebabkan
terganggunya hidrologis lingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada
musim kemarau.

Lahan yang kering mengakibatkan panen yang gagal dan para petani tidak dapat
melakukan kegiatan bercocok tanam karena tanah kering kerontang. Namun, tidak semua
 

 petani mempunnyai kemampuan untuk menghadapi hal ini dengan baik. Kekeringan
harus diatasi dengan cara cara berikut:

Cara mengatasi kekeringan dengan embung

Cara mengatasi kekeringan yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan
membuat embung alias penampung air hujan. Nantinya, embung ini dapat digunakan
sebagai penyedia air ketika musim kemarau panjang tiba. Embung ini dapat membantu
untuk mengairi tanaman-tanaman yang ‘terjebak’ ketika musim kemarau tiba, sehingga
tanaman-tanaman tersebut tidak akan mati karena kekurangan air. Cara ini cukup efektif
dan dapat digunakan oleh para petani, mengingat seringnya terjadi gagal panen karena
kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan. Pertimbangkanlah seberapa banyak air
yang akan dibutuhkan ketika membuat embung. Semakin besar embung yang dibuat
maka akan semakin banyak pula air yang tertampung, maka akan semakin banyak pula
lahan dan tanaman yang dapat diairi.

Cara mengatasi kekeringan dengan memelihara waduk

Ketika musim kemarau banyak sumber air yang mengalami kekeringan. Misalnya,
waduk. Untuk mengatasi hal tersebut maka cara mengatasi kekeringan yang dapat
dilakukan adalah dengan mencegah waduk mengalami pendangkalan. Pasalnya, jika
terjadi pendangkalan maka kapasitas air dalam waduk akan berkurang dan menyebabkan
waduk menjadi cepat kering ketika musim kemarau tiba. Penyebab dari pendangkalan ini
adalah karena adanya sedimentasi butiran tanah yang dibawa oleh aliran sungai dari
daerah hulu akibat dari rusaknya ekosistem hulu. Untuk menghindari pendangkalan
waduk ini, maka perlu dilakukan pengerukan agar waduk menjadi lebih dalam lagi.
Dengan begitu, waduk pun mampu menampung air lebih banyak lagi.

Cara mengatasi kekeringan dengan penghijauan

Jangan lupa juga untuk selalu melakukan penghijauan. Ini merupakan cara mengatasi
kekeringan yang paling dasar tapi tidak boleh dilewatkan. Penghijauan sebaiknya di
lakukan di daerah hulu disertai dengan pengurangan konversi lahan di daerah hulu.
Konversi lahan ini mampu mengurangi kemampuan lahan dalam menyerap air hujan.
Penghijauan ini nantinya bisa mengurangi terjadinya sedimentasi sehingga tidak akan
terjadi pendangkalan waduk. Tanaman yang ditanam pada lahan-lahan kosong mampu
menjaga butiran tanah ketika hujan tiba. Tanaman yang rapat juga berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air hujan, mengurangi aliran
 permukaan dan penguapan sehingga akhirnya air tanah akan tersedia lebih lama.

Para petani yang belum memiliki pengetahuan tentang antisipasi masalah kekeringan
yang berkepanjangan harus diberi sosialisasi terhadap cara penanggulanagan masalah
kekeringan ini sehingg mereka terbebas dari sengsara gagal panen yang juga merambah
kepada seluruh rakyat indonesia yang menggantungkan kebutuhan bahan panganan pokok
kepada para petani.
 

BAB III

PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Para petani harus diperingatkan tentang wabah kekeringan yang melanda sehingga
mereka harus dapat mengukur apabila terjadi kekeringan sehingga para petani tahu
kapan waktu yang tepat untuk bercocok tanam. Pemerintah juga harus berupaya
membantu para petani dengan memberi subsidi pompa air agar para petani dapat tetap
memiliki pasokan air agar kerugian yang mereka terima dapat diminimalisir
B.  PENUTUP
Sekian makalah kami, kami mohon maaf apabila ada info yang salah maupun
 perkataan yang kurang berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi para petani. Kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk
menunjang kebaikan bagi makalah ini. Sekian dari kamu, terima kasih.
 

DAFTAR PUSTAKA

Buku Saku Antisipasi Kekeringan Kelapa Sawit


http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/penyebab-kekeringan-dan-upaya-
 penanggulangannya
http://caraterbarumengatasi.com/2014/08/13/cara-mengatasi-kekeringan-ketika-
musim-kemarau-tiba/

Anda mungkin juga menyukai