Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HUBUNGAN CURAH HUJAN DENGAN


PERTUMBUHAN TANAMAN

Disusun oleh :

Nama : Andi Arham. Am


Nim : 21012014010
Prodi : Agribisnis

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya dengan sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mata kuliah Agroklimatologi.

Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara
teknis maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan setimpal kepada
mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan itu sebagai
ibadah. Amin Ya Rabbal Alamin.

Makassar, 21 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5

A. PENGERTIAN .............................................................................................................. 6

B. PENGARUH IKLIM TERHADAP TANAMAN ....................................................... 7

C. UNSUR-UNSUR IKLIM YANG BERPENGARUH PADATANAMAN ................ 9

D. RESPON TANAMAN TERADAP CUACA DAN IKLIM ..................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13

A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 13

B. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

Pertanian merupakan salah satu sektor yang menopang kehidupan masyarakat di


Indonesia. Sektor ini menyediakan berbagai macam kebutuhan pangan untuk sebagian besar
penduduknya, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan bahan baku industri dan
ekspor, dan memberikan lapangan kerja kepada hampir seluruh angkatan kerja yang ada. Selain
itu, pada bidang pertanian ini juga memiliki andil yang cukup besar dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan peluang usaha.
Saat ini sektor pertanian menghadapi berbagai macam hambatan serius seperti,
produktivitas yang rendah, investasi yang tidak memadai, perubahan iklim, kerugian
pascapanen, serta serangan hama. Salah satu faktor yang menjadi hambatan serius dalam
pertanian adalah faktor cuaca dan parameter utama yang menjadi tolak ukur ketahanan tanaman
padi adalah curah hujan. Curah hujan yang mencukupi tentunya akan membantu para petani
untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Namun, pola curah hujan yang selalu berubah
ini membuat para petani cukup khawatir dengan hasil panen di kemudian hari karena jadwal
awal penanamannya sangat berpengaruh terhadap curah hujan di wilayah yang bersangkutan.
Pola curah hujan juga mempengaruhi kualitas dari padi yang dihasilkan. Mengingat
curah hujan merupakan unsur iklim yang fluktuasinya tinggi dan pengaruhnya terhadap
produksi tanaman cukup signifikan, maka jumlah curah hujan secara keseluruhan sangat
penting dalam menentukan hasil (Anwar, dkk, 2016:132), terlebih apabila ditambah dengan
peningkatan suhu, peningkatan suhu yang besar dapat menurunkan hasil. Peningkatan curah
hujan di suatu daerah berpotensi menimbulkan banjir, sebaliknya jika terjadi penurunan dari
kondisi normalnya akan berpotensi terjadinya kekeringan. Kedua hal tersebut tentu akan
berdampak buruk terhadap metabolisme tubuh tanaman padi dan berpotensi menurunkan hasil
dari produksi.
Hasil tanaman yang berkualitas ditentukan oleh beberapa faktor, faktor yang
mempengaruhinya tersebut adalah kondisi lingkungan suatu daerah dan juga kondisi musim
suatu daerah. Dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda, maka dalam menentukan jenis
tanaman padi haruslah tepat terutama pada dua musim yaitu, musim penghujan dan musim
kemarau. Dengan adanya dua musim yang belakangan ini sangat sulit untuk diprediksi tersebut
membuat para petani bingung dalam menentukan jenis padi yang harus ditanam pada kondisi
musim yang tepat, hal ini menyebabkan petani sering salah dalam memprediksi musim awal

4
penanaman yang mengakibatkan petani tidak mendapatkan hasil panen seperti yang
diharapkan. Selain itu, petani juga akan mengalami gagal panen yang akan mengakibatkan
terjadinya kerugian.
Berdasarkan praobservasi, kondisi pertanian Desa Sukaringin telah mengalami
penurunan tingkat produksi, penurunan hasil pertanian pada tahun ini cukup drastis karena
adanya perubahan iklim yang tikdak stabil. Pada tahun sebelumnya hasil pertanian Desa
Sukaringin mencapai 5 ton/hektar, sedangkan pada tahun ini hanya mendapatkan hasil 3
ton/hektar. Pertanian yang telah menjadi tumpuan masyarakat serta menunjang seluruh
kebutuhan ekonomi para penduduk ini, diharapkan dapat berperan dengan baik dalam
memberikan kontribusi yang cukup. Tanpa adanya pertanian, kehidupan masyarakat Desa
Sukaringin tidak akan berlangsung dengan baik karena mayoritas mata pencahariannya adalah
bertani. Pertanian di Desa Sukaringin merupakan sektor utama dari penghasilan, kegiatan
pertanian tersebut saat ini mengalami adanya permasalahan yang cukup merepotkan yaitu,
sulitnya menentukan masa awal penanaman karena kondisi cuaca saat ini sangat sulit untuk
diprediksi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Iklim merupakan kebiasaan alam yang digerakkan oleh gabungan beberapa


unsur yaitu, radiasi matahari, temperatur, kelembapan awan, presipitasi, evaporasi,
tekanan udara dan angin. Unsur-unsur tersebut berbeda pada tempat yang satu dengan
yang lainnya. Perbedaan itu disebabkan karena adanya faktor iklim atau yang disebut
juga dengan pengendali iklim, yaitu :
1. Ketinggian tempat.
2. Latitude atau garis lintang.
3. Daerah tekanan.
4. Arus laut.
5. Permukaan tanah.
Pengaruh timbal balik antara faktor tersebut akan menentukan pola yang
diperlihatkan oleh unsur. Tetapi sebaliknya, unsur-unsur tersebut pada suatu batas
tertentu akan mempengaruhi faktor juga, sehingga keadaannya cenderung untuk
melanjutkan proses timbal balik tadi. Batas pola yang ditentukan umumnya stabil.
Terjadinya penyimpangan tidak dapat dihindari pada proses tersebut. Penyimpangan
yang dimaksud sesungguhnya adalah pengecualian yang harus diperhatikan. Sebagai
contoh hal yang harus dikemukakan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Musim kemarau yang Panjang.
2. Curah hujan yang terus-menerus selama beberapa hari serta demikian lebat.
3. Perubahan suhu yang lebih panas daripada biasanya.
Penyimpangan di atas sebagai pengecualian dari keadaan yang biasanya
(menurut hasil perhitungan dan prakiraan para ahli dan pengalaman berpuluh tahun
telah menguji kebenarannya) walaupun kejadiannya hanya sebentar. Penyimpangan
tersebut dapat menimbulkan bencana baik bagi manusia, ternak ataupun tanaman,
seperti halnya penyimpangan yang ditimbulkan akibat banjir, suhu yang berubah
menjadi terlalu panas, badai atau angin topan, kekeringan dan lain sebagainya.

6
Masalah tersebut tantangan bagi manusia untuk mengatasi dengan mengurangi
atau menghindari pengaruh yang tidak menguntungkan bagi manusia. Manusia tak
mungkin melawan hukum alam tapi hanya dapat bersahabat diantaranya melalui
penyelidikan untuk mengetahui apa yang dikehendakinya, sehingga penyesuaian atau
pendekatan dapat dilakukan.
Tentunya ada interaksi antara tanaman dan iklim. Pengaruh tanaman pada iklim
lingkungan menjadi penting dengan semakin besarnya tanaman dan jumlah rumpun
tanaman. Mulanya tanaman akan dipengaruhi oleh iklim mikro saja, namun kemudian
lambat laun dipengaruhi oleh iklim meso dan iklim makro.
Iklim tak hanya mempengaruhi tanaman tapi juga dipengaruhi oleh tanaman.
Hutan yang lebat dapat menambah jumlah kelembapan udara melalui transpirasi.
Bayangan dari pepohonan dapat mengurangi suhu udara sehingga penguapan menjadi
kecil.
Di dalam pertanian, kehutanan dan perkebunan pemeliharaan terhadap tanaman
yang baru tumbuh adalah sangat penting karena tanaman yang muda masih lunak
terutama peka terhadap kondisi iklim. Karena itu sebelum memperhatikan tanaman
muda, perlu mengetahui lebih dahulu iklim setempat agar mencapai hasil yang
maksimal.

B. PENGARUH IKLIM TERHADAP TANAMAN

Pengaruh iklim terhadap tanaman diawali oleh pengaruh langsung cuaca


terutama radiasi dan suhu terhadap fotosintesis, respirasi, transpirasi dan proses-proses
metabolisme di dalam sel organ tanaman. Fotosintesis dan respirasi adalah merupakan
proses biokimia, sehingga memerlukan katalisator sebagaimana proses kimia fisik.
Kecepatan proses tergantung pada aktivitas katalisator yang diatur oleh suhu. Pada
kisaran suhu toleransi terlalu tinggi suhu akan mempercepat proses dan meningkatkan
produksi. Perbedaannya adalah pada proses biokimia katalisatornya adalah enzim.
Enzim adalah protein, zat yang peka terhadap suhu.
Pada proses fotosintesis, suhu reaksi dan jumlah energi yang terserap sangat
ditentukan oleh intensitas radiasi PAR, sehingga pada daun di puncak tajuk yang
memperoleh radiasi langsung pengaruh suhu terhadap fotosintesis tak terlalu besar.
Fotosintesis hanya berlangsung siang hari. Adapun intensitas respirasi daun
sepenuhnya dipengaruhi oleh suhu udara dan berlangsung secara terus-menerus

7
sepanjang umur tanaman. Maka semakin rendah suhu udara harian akan semakin
rendah penggunaan karbohidrat untuk respirasi. Produksi gugus karbohidrat netto
harian pada tanaman merupakan produk bruto fotosintesis siang hari dikurangi
pemanfaatan untuk respirasi selama 24 jam. Maka pada kisaran toleransi, semakin
tinggi intensitas radiasi PAR yang berlangsung semakin lama, disertai suhu udara yang
rendah akan menghasilkan produk fotosintesis netto yang semakin tinggi.

Fotosintesis dan Respirasi


Tanaman mengalami 2 proses hidup yakni tumbuh (bertambah ukuran panjang,
luas, volume dan bobot) dan berkembang yakni mengalami penggandaan dan
pemisahan fungsi organ melalui fase-fase benih, kecambah, pertumbuhan vegetatif dan
pertumbuhan generatif bunga, buah dan biji untuk memperoleh generasi baru.
Fotosintesis dan respirasi adalah merupakan awal proses hidup.

Fotosintesis : 6H2O + 6CO2 + Energi PAR → C6H12O6 (glukosa) + 6O2


Respirasi : C6H12O6 + O2 → 6O2 + 6H2O + Energi

Atmosfer menyediakan gas CO2 dan O2, mengatur presipitasi, mengatur radiasi
PAR dan surya, dan tanah menyediakan zat hara agar kedua proses kehidupan tersebut
dapat terselenggara.
Tanaman menggunakan klorofil untuk menangkap, menyerap dan mengubah
energi cahaya surya PAR pada spektrum 0.38 -0.74 mikron menjadi energi kimia
melalui proses fotosintesis. Dalam proses ini CO2 dari atmosfer dan H2O dari
perakaran diubah menjadi glukosa, yaitu karbohidrat sederhana (C6H12O6) dan O2
dilepas ke atmosfer. Melalui proses metabolisme di dalam sel tanaman, C6H12O6
diproses menjadi berbagai bahan karbohidrat (CH2O)n yang molekulnya lebih besar
dengan kandungan energi kimia lebih tinggi. Bahan-bahan tersebut disimpan di
berbagai organ seperti daun, batang, akar, umbi, biji, seluruh jaringan dan sistem organ
lainnya.
Pertumbuhan (peningkatan ukuran panjang, luas, volume dan berat organ)
adalah proses yang memerlukan energi. Dipenuhi dengan pembakaran sebagian
karbohidrat hasil fotosintesis dengan respirasi. Dari proses respirasi yang terus-menerus
dikeluarkan gas O2 ke atmosfer.

8
Respirasi adalah kebalikan dari fotosintesis, kedua reaksi ini berlangsung
serentak. Proses respirasi berlangsung berkelanjutan selama hidup, hanya dapat
dilambatkan pada saat tumbuhan atau organnya sedang dorman. Sedangkan fotosintesis
hanya berlangsung pada periode cahaya siang hari atau perlakuan cahaya buatan dengan
lampu. Neraca proses fotosintesis harus menghasilkan saldo positif di pihak
fotosintesis.
Proses fotosintesis dan respirasi tergantung pada pengaruh radiasi surya, gas
CO2 dan O2 di atmosfer, kadar air di daerah perakaran (tanah), pengaruh suhu udara
dan suhu tanah. Sedangkan seluruh unsur khususnya iklim mikro di sekeliling
tumbuhan saling berinteraksi. Dapat disimpulkan fotosintesis dan respirasi dipengaruhi
langsung oleh unsur cuaca/iklim utama yaitu radiasi surya dan suhu sebagai faktor
utama (main factors) dan unsur-unsur lainnya sebagai pendukung (cofactors).

C. UNSUR-UNSUR IKLIM YANG BERPENGARUH PADATANAMAN

Unsur-unsur iklim dan satuannya adalah sebagai berikut :


1. Radiasi surya meliputi :
• Intensitas radiasi (kal/cm2/menit , W/m2).
• Intensitas cahaya/PAR (foot candle, lux, lumen).
• Lama penyinaran (jam/hari, %).
• Panjang hari (jam/hari).
2. Suhu udara dan suhu tanah (°C) : maksimum, minimum dan rata-rata.
3. Kelembapan udara nisbi (%) : maksimum, minimum, rata-rata.
4. Tekanan udara (mb) : maksimum, minimum, rata-rata.
5. Angin :
• Kecepatan angin (knot atau mil laut/jam, km/jam, m/detik).
• Arah angin (derajat arah)
6. Presipitasi :
• Curah hujan (mm).
• Hari hujan (hari).
• Salju (mm).
• Embun (mm)

7. Penguapan (mm) :
9
• Evaporasi permukaan air (Eo).
• Evapotranspirasi (ET).
• Evapotranspirasi Potensial (ETP)
Di antara unsur iklim tersebut, tekanan udara dan arah angin kurang erat hubungannya
dengan tanaman. Beberapa unsur iklim yang kuat pengaruhnya terhadap tanaman akan
diterangkan lebih lanjut.

Melalui unsur-unsurnya, iklim mempengaruhi tanaman dalam berbagai hal berikut :


1. Ketersediaan cahaya PAR (0.38-0.74 mikron) sebagai sumber energi
karbohidrat.
2. Ketersediaan gas CO2 dan O2 di atmosfer, H2O dan O2 di dalam tanah sebagai
sumber atom C, H dan O pembentuk senyawa karbohidrat pada proses
fotosintesis dan respirasi.
3. Kondisi fisika tanah dan ketersediaan zat hara tanah. Proses "Weathering" dan
erosi oleh klim dalam jangka panjang turut menentukan kesuburan tanah,
sedangkan curah hujan turut mengatur kadar air tanah.
4. Kecepatan dan produksi fotosintesis dan respirasi ditentukan suhu daun dan
organ tanaman lainnya. Intensitas radiasi surya, suhu udara maupun suhu tanah
berpengaruh besar. Radiasi surya, suhu udara dan suhu tanah akan
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan perkembangan, kuantitas produksi
dan mutu hasil panen.
5. Perkembangan populasi hama dan penyakit yang menentukan intensitas
serangan dan waktunya
.
D. RESPON TANAMAN TERADAP CUACA DAN IKLIM

Proses pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development) untuk berproduksi


tinggi pada tanaman dipengaruhi berbagai faktor sebagai berikut :
1. Faktor Genetik
Merupakan penentu karakter atau sifat khusus tanaman. Kapasitas produksi, bentuk,
rasa, susunan bahan kimia dan sifat-sifat lainnya yang dpengaruhi oleh faktor
genetik.
2. Faktor Bahan, organ tumbuhan dibentuk berbagai bahan yang meliputi :

10
• Energi cahaya tampak atau PAR (Photosynthetically Active Radiation),
spektrum radiasi surya pada kisaran panjang gelombang 0.38-0.74 mikron ini
diubah menjadi energi kimia organik dan diisikan ke dalam gugus karbohidrat
pada sel organ.
• Gas CO2 untuk fotosintesis dan gas O2 untuk respirasi dari atmosfer. Seluruh
atom C yang dikandung tiap benda berasal dari makhluk hidup dan atmosfer
adalah sumber tunggalnya.
• Air sebagai pembentuk sel, berasal dari presipitasi yang berlangsung di
atmosfer.
• Zat hara mineral makro dan mikro berasal dari daerah perakaran, sebagai
penentu sifat gugus karbohidrat.
3. Faktor Lingkungan
• Kondisi fisik lingkungan perakaran sangat mempengaruhi tumbuhan.
Pertumbuhan dan aktivitas akar, kemudahan memperoleh air dan zat hara serta
kokoh tidaknya posisi tumbuhan tergantung kondisi fisik lingkungan.
• Kondisi fisik atmosfer. Kadar gas, uap dan aerosols sangat mempengaruhi
kehidupan tumbuhan. Atmosfer yang dikotori gas dan aerosols tertentu yang
melebihi ambang batas kebersihan dan kemurnian atmosfer, akan berpotensi
mengganggu dan meracuni tanaman.
• Lingkungan biologi, Di sekitar tanaman terdapat berbagai makhluk lain.
Manusia, hewan, tumbuhan lain dan jasad renik seringkali berpotensi
menguntungkan atau merugikan. Hubungan simbiosis menguntungkan tanaman
atau makhluk lain yang bersangkutan. Sedangkan tanaman akan dirugikan bila
hubungan yang terjadi berdampak allelopati, patogenik, parasitik dan predasius
terhadap tanaman.
• Perubahan cuaca dan kondisi iklim. Pertumbuhan dan perkembangan dari hari
ke hari sejak penebaran benih sampai selesai satu siklus tanaman semusim atau
hingga sepanjang umur tanaman perenial (tahunan) sangat dipengaruhi cuaca
sedangkan kemantapan hubungan dan pengaruh jangka panjang ditentukan oleh
kondisi iklim.

11
Kondisi iklim /cuaca mikro secara langsung mempengaruhi proses fisiologi
karena berhubungan dengan atmosfer di lingkungan tanaman sejak perakaran hingga
puncak tajuk. Unsur yang berpengaruh kuat terutama radiasi surya, suhu udara, suhu
tanah, kelembapan, kecepatan angin, presipitasi dan evapotranspirasi. Mekanisme
pengaruh faktor pengendali dan unsur iklim terhadap tanaman dan lingkungan dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar Diagram hubungan antara iklim dan tanaman

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Curah hujan yang melebihi batas akan mengakibatkan peningkatan volume air
pada permukaan tanah sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Curah
hujan yang berlebihan akan mempengaruhi produktivitas tanaman yang mengakibatkan
pertumbuhan tanaman terganggu.

Pengaruh cuaca terhadap tanaman berbeda dengan pengaruh iklim. Suatu


wilayah pusat produksi tanaman yang telah berlangsung puluhan hingga ratusan tahun,
kondisi iklimnya jelas sesuai bagi kultivar yang dibudidayakan. Walau demikian
sesekali mengalami cuaca ekstrim selama beberapa hari sehingga gagal panen. Jadi,
keadaan cuaca menentukan kondisi aktual hasil panen sedangkan kondisi iklim
menentukan kapasitas dan rutinitas panen.

B. DAFTAR PUSTAKA
Ance Gunarsih Kartasapoetra. 2004. Klimatologi: Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan
Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.
Anonim. 1999. Kapita Selekta Agroklimatologi. Jurusan Geofisika dan Meteorologi
Fakultas MIPA IPB. Bogor
Bayong Tjasyono HK. 2004. Klimatologi. Penerbit ITB. Bandung.

13

Anda mungkin juga menyukai