Disusun oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya dengan sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mata kuliah Agroklimatologi.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara
teknis maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan setimpal kepada
mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan itu sebagai
ibadah. Amin Ya Rabbal Alamin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
A. PENGERTIAN .............................................................................................................. 6
A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
penanaman yang mengakibatkan petani tidak mendapatkan hasil panen seperti yang
diharapkan. Selain itu, petani juga akan mengalami gagal panen yang akan mengakibatkan
terjadinya kerugian.
Berdasarkan praobservasi, kondisi pertanian Desa Sukaringin telah mengalami
penurunan tingkat produksi, penurunan hasil pertanian pada tahun ini cukup drastis karena
adanya perubahan iklim yang tikdak stabil. Pada tahun sebelumnya hasil pertanian Desa
Sukaringin mencapai 5 ton/hektar, sedangkan pada tahun ini hanya mendapatkan hasil 3
ton/hektar. Pertanian yang telah menjadi tumpuan masyarakat serta menunjang seluruh
kebutuhan ekonomi para penduduk ini, diharapkan dapat berperan dengan baik dalam
memberikan kontribusi yang cukup. Tanpa adanya pertanian, kehidupan masyarakat Desa
Sukaringin tidak akan berlangsung dengan baik karena mayoritas mata pencahariannya adalah
bertani. Pertanian di Desa Sukaringin merupakan sektor utama dari penghasilan, kegiatan
pertanian tersebut saat ini mengalami adanya permasalahan yang cukup merepotkan yaitu,
sulitnya menentukan masa awal penanaman karena kondisi cuaca saat ini sangat sulit untuk
diprediksi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
6
Masalah tersebut tantangan bagi manusia untuk mengatasi dengan mengurangi
atau menghindari pengaruh yang tidak menguntungkan bagi manusia. Manusia tak
mungkin melawan hukum alam tapi hanya dapat bersahabat diantaranya melalui
penyelidikan untuk mengetahui apa yang dikehendakinya, sehingga penyesuaian atau
pendekatan dapat dilakukan.
Tentunya ada interaksi antara tanaman dan iklim. Pengaruh tanaman pada iklim
lingkungan menjadi penting dengan semakin besarnya tanaman dan jumlah rumpun
tanaman. Mulanya tanaman akan dipengaruhi oleh iklim mikro saja, namun kemudian
lambat laun dipengaruhi oleh iklim meso dan iklim makro.
Iklim tak hanya mempengaruhi tanaman tapi juga dipengaruhi oleh tanaman.
Hutan yang lebat dapat menambah jumlah kelembapan udara melalui transpirasi.
Bayangan dari pepohonan dapat mengurangi suhu udara sehingga penguapan menjadi
kecil.
Di dalam pertanian, kehutanan dan perkebunan pemeliharaan terhadap tanaman
yang baru tumbuh adalah sangat penting karena tanaman yang muda masih lunak
terutama peka terhadap kondisi iklim. Karena itu sebelum memperhatikan tanaman
muda, perlu mengetahui lebih dahulu iklim setempat agar mencapai hasil yang
maksimal.
7
sepanjang umur tanaman. Maka semakin rendah suhu udara harian akan semakin
rendah penggunaan karbohidrat untuk respirasi. Produksi gugus karbohidrat netto
harian pada tanaman merupakan produk bruto fotosintesis siang hari dikurangi
pemanfaatan untuk respirasi selama 24 jam. Maka pada kisaran toleransi, semakin
tinggi intensitas radiasi PAR yang berlangsung semakin lama, disertai suhu udara yang
rendah akan menghasilkan produk fotosintesis netto yang semakin tinggi.
Atmosfer menyediakan gas CO2 dan O2, mengatur presipitasi, mengatur radiasi
PAR dan surya, dan tanah menyediakan zat hara agar kedua proses kehidupan tersebut
dapat terselenggara.
Tanaman menggunakan klorofil untuk menangkap, menyerap dan mengubah
energi cahaya surya PAR pada spektrum 0.38 -0.74 mikron menjadi energi kimia
melalui proses fotosintesis. Dalam proses ini CO2 dari atmosfer dan H2O dari
perakaran diubah menjadi glukosa, yaitu karbohidrat sederhana (C6H12O6) dan O2
dilepas ke atmosfer. Melalui proses metabolisme di dalam sel tanaman, C6H12O6
diproses menjadi berbagai bahan karbohidrat (CH2O)n yang molekulnya lebih besar
dengan kandungan energi kimia lebih tinggi. Bahan-bahan tersebut disimpan di
berbagai organ seperti daun, batang, akar, umbi, biji, seluruh jaringan dan sistem organ
lainnya.
Pertumbuhan (peningkatan ukuran panjang, luas, volume dan berat organ)
adalah proses yang memerlukan energi. Dipenuhi dengan pembakaran sebagian
karbohidrat hasil fotosintesis dengan respirasi. Dari proses respirasi yang terus-menerus
dikeluarkan gas O2 ke atmosfer.
8
Respirasi adalah kebalikan dari fotosintesis, kedua reaksi ini berlangsung
serentak. Proses respirasi berlangsung berkelanjutan selama hidup, hanya dapat
dilambatkan pada saat tumbuhan atau organnya sedang dorman. Sedangkan fotosintesis
hanya berlangsung pada periode cahaya siang hari atau perlakuan cahaya buatan dengan
lampu. Neraca proses fotosintesis harus menghasilkan saldo positif di pihak
fotosintesis.
Proses fotosintesis dan respirasi tergantung pada pengaruh radiasi surya, gas
CO2 dan O2 di atmosfer, kadar air di daerah perakaran (tanah), pengaruh suhu udara
dan suhu tanah. Sedangkan seluruh unsur khususnya iklim mikro di sekeliling
tumbuhan saling berinteraksi. Dapat disimpulkan fotosintesis dan respirasi dipengaruhi
langsung oleh unsur cuaca/iklim utama yaitu radiasi surya dan suhu sebagai faktor
utama (main factors) dan unsur-unsur lainnya sebagai pendukung (cofactors).
7. Penguapan (mm) :
9
• Evaporasi permukaan air (Eo).
• Evapotranspirasi (ET).
• Evapotranspirasi Potensial (ETP)
Di antara unsur iklim tersebut, tekanan udara dan arah angin kurang erat hubungannya
dengan tanaman. Beberapa unsur iklim yang kuat pengaruhnya terhadap tanaman akan
diterangkan lebih lanjut.
10
• Energi cahaya tampak atau PAR (Photosynthetically Active Radiation),
spektrum radiasi surya pada kisaran panjang gelombang 0.38-0.74 mikron ini
diubah menjadi energi kimia organik dan diisikan ke dalam gugus karbohidrat
pada sel organ.
• Gas CO2 untuk fotosintesis dan gas O2 untuk respirasi dari atmosfer. Seluruh
atom C yang dikandung tiap benda berasal dari makhluk hidup dan atmosfer
adalah sumber tunggalnya.
• Air sebagai pembentuk sel, berasal dari presipitasi yang berlangsung di
atmosfer.
• Zat hara mineral makro dan mikro berasal dari daerah perakaran, sebagai
penentu sifat gugus karbohidrat.
3. Faktor Lingkungan
• Kondisi fisik lingkungan perakaran sangat mempengaruhi tumbuhan.
Pertumbuhan dan aktivitas akar, kemudahan memperoleh air dan zat hara serta
kokoh tidaknya posisi tumbuhan tergantung kondisi fisik lingkungan.
• Kondisi fisik atmosfer. Kadar gas, uap dan aerosols sangat mempengaruhi
kehidupan tumbuhan. Atmosfer yang dikotori gas dan aerosols tertentu yang
melebihi ambang batas kebersihan dan kemurnian atmosfer, akan berpotensi
mengganggu dan meracuni tanaman.
• Lingkungan biologi, Di sekitar tanaman terdapat berbagai makhluk lain.
Manusia, hewan, tumbuhan lain dan jasad renik seringkali berpotensi
menguntungkan atau merugikan. Hubungan simbiosis menguntungkan tanaman
atau makhluk lain yang bersangkutan. Sedangkan tanaman akan dirugikan bila
hubungan yang terjadi berdampak allelopati, patogenik, parasitik dan predasius
terhadap tanaman.
• Perubahan cuaca dan kondisi iklim. Pertumbuhan dan perkembangan dari hari
ke hari sejak penebaran benih sampai selesai satu siklus tanaman semusim atau
hingga sepanjang umur tanaman perenial (tahunan) sangat dipengaruhi cuaca
sedangkan kemantapan hubungan dan pengaruh jangka panjang ditentukan oleh
kondisi iklim.
11
Kondisi iklim /cuaca mikro secara langsung mempengaruhi proses fisiologi
karena berhubungan dengan atmosfer di lingkungan tanaman sejak perakaran hingga
puncak tajuk. Unsur yang berpengaruh kuat terutama radiasi surya, suhu udara, suhu
tanah, kelembapan, kecepatan angin, presipitasi dan evapotranspirasi. Mekanisme
pengaruh faktor pengendali dan unsur iklim terhadap tanaman dan lingkungan dapat
dilihat pada gambar berikut.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Curah hujan yang melebihi batas akan mengakibatkan peningkatan volume air
pada permukaan tanah sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Curah
hujan yang berlebihan akan mempengaruhi produktivitas tanaman yang mengakibatkan
pertumbuhan tanaman terganggu.
B. DAFTAR PUSTAKA
Ance Gunarsih Kartasapoetra. 2004. Klimatologi: Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan
Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.
Anonim. 1999. Kapita Selekta Agroklimatologi. Jurusan Geofisika dan Meteorologi
Fakultas MIPA IPB. Bogor
Bayong Tjasyono HK. 2004. Klimatologi. Penerbit ITB. Bandung.
13