PAPER
OLEH :
RIZKY AULIA NAZLITA BR S. PELAWI
180304088
AGRIBISNIS 2
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan berkat
Penulis menyadari bahwa paper ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................... 1
Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
Kegunaan Penulisan ............................................................................. 3
PEMBAHASAN
Pengertian Iklim .................................................................................. 4
Klasifikasi Iklim ................................................................................... 4
Peranan Iklim dalam Pertanian ............................................................ 9
Pemanfaatan Informasi Data Iklim Dalam Peningkatan Produksi
Pertanian ............................................................................................... 11
Informasi Iklim Dalam Ketahanan Pangan Dan Pengembangan
Agribisnis ............................................................................................. 14
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Iklim merupakan salah satu proses alam yang membawa pengaruh terhadap
kehidupan manusia, baik secara fisik maupun secara non fisik (sosial budaya).
Iklim di artikan sebagai suatu kondisi cuaca pada suatu daerah dalam kurun
waktu yang lebih lama (Prawirowardoyo, 1996). Perubahan yang terjadi pada
suatu daerah akan membawa dampak bagi kehidupan manusia pada daerah
tersebut. Dampak ini bisa negatif ataupun positif. Penilaian iklim biasanya
kelembaban, kecepatan angin yang dilihat secara berurutan (Time Series) dan
didukung pula dengan keberadaan geografis daerah. Daerah dengan bentuk lahan
pegunungan akan mempunyai iklim yang berbeda dengan daerah yang bentuk
lahannya berupa dataran rendah. Suatu wilayah akan mempunyai iklim yang
iklm global, kepulauan Indonesia sebagian besar tergolong dalam zona iklim
tropika basah dan sisanya masuk dalam zona iklim pegunungan atau tropika
budidaya yang dilakukan petani. Pengetahuan tentang iklim sangat penting artinya
Meteorologi dan klimatologi pertanian. Selain itu iklim merupakan salah satu
2
suatu spesies tumbuhan pada suatu wilayah dapat dijadikan indikator iklim
Iklim biasanya tidak dinyatakan dengan semua unsur iklim tetapi hanya
menggunakan dua atau tiga unsur yang dianggap dapat mewakilinya, misalnya
suhu dan curah hujan. Curah hujan merupakan parameter yang banyak digunakan
mempunyai karakter curah hujan dan suhu yang berbeda dengan daerah bentuk
lahan berupa dataran rendah. Jumlah produksi pertanian dan jenis tanaman tidak
seragam disetiap daerah karena kondisi fisik (tanah, air dan iklim) dan keadaan
penduduk daerah satu dengan daerah lainnya berbeda. Setiap tanaman (komoditi)
pertanian ?
pengembangan agribisnis?
3
untuk:
pertanian
agribisnis
4
BAB II
PEMBAHASAN
(Cina), Tibet, Jazirah Arab, Gurun Sahara, dan Gurun Kalahari (Afrika) dan
kawasan-kawasan Australia Tengah.
b. Iklim Uganari.
Iklim Uganari, yaitu iklim pada daratan tinggi dengan perbedaan temperature
siang dan malam yang besar (Amplitudo harian tinggi). Contoh daerah yang
memiliki iklim uganari adalah daratan tinggi Beka (Syiria), dataran tinggi
Wonosari (Indonesia) dan dataran tinggi Shan (Myanmar).
c. Iklim Pegunungan
Iklim pegunungan terdapat di daerah-daerah pegunungan. Di daerah-daerah
pegunungan berudara sejuk dan sering turun hujan karena awan yang naik ke
lereng-lereng pegunungan. Hujan seperti ini di sebut hujan orografis. Contoh
daerah-daerah yang memiliki iklim-iklim pegunungan adalah Jaya Wijaya
(Indonesia), Pegunungan Andes (Argentina), dan Pegunungan Alpen (Swiss).
2. Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim
berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :
a. Iklim A, yaitu iklim hujan tropis. Dengan ciri temperatur bulanan rata-
rata lebih dari 18 oC, suhu tahunan 20 oC – 25 oC dengan curah hujan
bulanan lebih dari 60 mm.
b. Iklim B, yaitu iklim kering/gurun . Dengan ciri curah hujan lebih kecil
daripada penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.
c. Iklim C, yaitu iklim sedang basah. Dengan ciri temperatur bulan
terdingin 3oC -18 oC, daerah ini terbagai menjadi :
Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
d. Iklim D, yaitu iklim dingin. Dengan ciri temperatur bulan terdingin
kurang dari 3 oC dan temperatur bulan terpanas lebih dari 10 oC,
daerah ini terbagi menjadi Dw, Df.
6
3. Iklim Matahari
Iklim Matahari, yaitu iklim yang perhitungannya berdasarkan banyaknya panas
yang di terima oleh permukaan bumi dari matahari. Banyaknya panas yang di
terima oleh permukaan bumi ini berlainan berdasarkan letak garis lintangnya.
Iklim matahari di sebut juga iklim garis lintang atau iklim teoritis. Berdasarkan
kedudukan lintangnya, bumi dapat dibagi menjadi 5 kawasan iklim sebagai
berikut :
a. Daerah Iklim Panas (tropis)
b. Daerah Iklim Sub tropis Utara
c. Daerah Iklim Sub tropis Selatan
d. Daerah Iklim Sedang Utara
e. Daerah Iklim Sedang Selatan
f. Daerah Iklim Dingin Utara
g. Daerah Iklim Dingin Selatan
Daerah-daerah yang terletak antara lintang 300 - 400 baik sebelah utara maupun
sebelah selatan Khatulistiwa disebut daerah subtropik. Berdasarkan pembagian
iklim tersebut Indonesia termasuk daerah iklim tropika. Adapun sifat-sifat dan
iklim tropika diantaranya suhunya tinggi sepanjang tahun dan tidak ada
pembagian musim seperti di daerah sedang atau di daerah subtropik.
Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara ke belahan
bumi selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun adalah sebagai berikut :
a. Tanggal 21 Maret Matahari beredar di sekitar garis khatulistiwa.
7
4. Iklim Junghuhn
F. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra
Selatan dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitian F. Junghuhn
membagi iklim Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut :
a. Zona iklim panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0-650 meter dan
temperature antara 26,30C.
b. Zona iklim sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650-1500 meter
dan temperature antara 220C – 17,10C.
c. Zona iklim sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500–2500 meter
dan temperature antara 17,10C – 11,10C.
d. Zona iklim dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500 meter dan
temperature kurang dari 11,10C.
5. Iklim Oldeman
Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan atas kebutuhan air dan
hubungannya dengan tanaman pertanian yang sangat di perlukan di daerah –
daerah tertentu. Penggolongan iklimnya lebih di kenal dengan zona agroklimat.
Pembagian iklim menurut Oldeman adalah sebagai berikut :
a. A1 bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan;
b. B1 7 – 9 bulan basah berurutan dan 1 bulan kering;
c. B2 7 – 9 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
8
D. Iklim Di Indonesia
Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia,
yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.
Iklim musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat) dan
Angin musim timur laut (Muson Tumur). Angin muson barat bertiup sekitar bulan
oktober hingga april yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan.
Angin muson timur bertiup sekitar bulan april hingga bulan oktober yang sifatnya
kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau.
3. Iklim Laut
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak
wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan
curah hujan yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Iklim adalah gambaran cuaca suatu daerah dalam jangka waktu yang
cukup lama, sedangkan cuaca merupakan keadaan fisis atmosfer pada waktu dan
tempat tertentu. Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim
di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim
laut.
Secara teknis dalam budidaya tanaman, hampir semua unsur iklim
berpengaruh terhadap produksi dan pengelolaan tanaman. Namun masing-masing
mempunyai pengaruh dan peran yang berbeda terhadap berbagai aspek dalam
budidaya tanaman. Sedangkan secara konseptual, pendekatan dan informasi iklim
dalam pembangunan pertanian dengan 5 aspek.
Keberadaan iklim khususnya di indonesia dengan dua musimnya sering
mengalami kendala dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman. Hal ini
dikarenakan adanya Suhu, Intensitas cahaya matahari dan curah hujan yang
kurang optimal, walaupun telah disertai dengan pengelolaan tanah yang baik dan
berkualitas.
Dalam prakteknya, iklim dan cuaca sangat sulit untuk dimodifikasi atau
dikendalikan sesuai dengan kebutuhan, kalaupun bisa memerlukan biaya dan
teknologi yang tinggi. Untuk itu pendekatan yang memerlukan input rendah
adalah menyesuaikan kegiaan budidaya dan paket teknologi pertanian dengan
iklim dan cuaca yang ada pada suatu wilayah.
16
DAFTAR PUSTAKA
Laimeheriwa, S. Pengembangan Komoditas Pertanian Berdasarkan
Pendekatan. Iklim. Makalah Pengantar Falsafah sains. IPB Bogor. 2002
Oldeman, L.R., 1975. Agroclimatic map of Java & Madura. Contr. of Centra Res.
Inst. for Food Crops 16/76. Bogor.