-Arang
Arang cocok dijadikan sebagai media tanam di daerah dengan kelembapan yang tinggi. Arang
memiliki sifat bufer (penyangga) sehingga jika terjadi kekeliruan dalam pemberian unsur hara
yang terkandung di dalam pupuk bisa segera dinetralisir dan diadaptasikan.Bahan organik dari
arang bisa terbuat dari jenis kayu apa saja. Media tanam arang biasanya sangat digunakan untuk
jenis tanaman anggrek.Media tanaman anggrek mempunyai keunggulan karena tidak mudah
lapuk dan sulit ditumbuhi jamur.
-Humus
Pada umumnya, humus dapat ditemukan pada lapisan tanah bagian atas dan berwarna hitam atau
gelap. Humus memiliki peran penting untuk menyuburkan tanah karena dapat mengikat ion dan
unsur hara dalam tanah. Karena unsur hara yang tinggi dalam kandungannya, penggunaan humus
sebagai media tanam harus ditambahkan bahan lain seper tipasir.
-Sekam padi
Penggunaan sekam padi sebagai media tanam dapat dilakukan dengan cara dibakar terlebih dulu
atau mentah.Sekam padi memiliki unsure porositas yang tinggi dan sangat berperan dalam proses
perbaikan tanah.Penggunaan sekam padi bakar sebenarnya mempunyai keunggulan karena
pathogen yang hilang akibat pembakaran.Keunggulan lain media tanam yang gembur karena
kandungan karbon yang tinggi. Kelebihan lain adalah dapat mengikat air dan kandungan kalium
yang dibutuhkan tanaman.
-Serabut kelapa
Penggunaan serabut kelapa sebagai media tanam organic harusnya dilakukan dengan cara
memilih serabut yang telah tua. Serabut kelapa yang masih muda tidak mempunyai serat yang
kuat. Penggunaan serabut kelapa untuk membuat media tanam lebih tepat digunakan untuk derah
dengan curah hujan yang rendah. Curah hujan yang tinggi dapat membuat serabut kelapa menjadi
lapuk sehingga harus diberi fungisida secara konsisten.
-Kompos
Pupuk yang berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik ini mampu
mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun
biologis. Umumnya limbah organik yang sering dijadikan kompos adalah jerami, sekam, daun,
rumput, dan sampah kota. Secara singkat, kompos merupakan limbah hasil fermentasi berbagai
bahan organik. Keunggulan dari media ini adalah kemampuannya dalam menyerap nitrogen
sehingga mampu meningkat kan kesuburan tanah. Kompos dapat berperan sebagai kondisioner
bagi tanah sehingga menghasilkan perbaikan strukturtanak.
Bahan organic dikatakan mampu mengubah sifat fisik tanah karena kondisifisiktanah yang
keras/liat (pejal) akan dapat berubah menjaditanah yang gembur oleh adanya bahan organik.
Akibatnya porositas dan permeabilitas tanah semakin baik sehingga aerasi udara meningkat, dan
ini bermanfaat untuk menghin dari kejenuhan air yang menyebab kankebusukana kar. Demikian
pula bila kondisi sebaliknya, yaitu kondisi tanah yang lepas (sangat berpasir), maka fisik tanah
dapat dibuat menjadi kompak, karena agregasi meningkat oleh adanya bahan organik. Ruang pori
tanah juga mening kat, akibatnya kemampuan tanah dalam menyimpan air dan menyedia kan
ruang udara akan semakin proporsional (baik). Hal Ini bermanfaat untuk menghindar kan tekanan
kekeringan pada perakaran.
Bahan organik juga dapat mengubah sifat kimia tanah, yaitu melalui proses dekomposisi yang
dilakukan oleh mikroba yang memang selalu menempel pada bahan organik. Proses dekomposisi
akan melepaskanzat-zat hara ke dalam larutan di dalam tanah dan juga menjadikan bahan organic
menjadi bentuk yang lebih sederhana dan bersifat kolloid. Kondisi ini akan meningkatkan
kemampuan absorbs tanah yang berkaitan juga dengan kapasitas tukarkation (KTK) tanah karena
meningkatnya luas permukaan partikel tanah. Hal ini menjadikan tanah mempunyai kemampuan
menyimpan unsur-unsur hara yang semakin baik, mengurangi penguapan nitrogen, maupun
pencucian hara-hara kation lain. Pada saatnya berarti pula meningkat kan kapasitas tanah untuk
melepas hara kation bagi kebutuhan tanaman, baik melalui proses pertukaran secara langsung
maupun pasif oleh proses difusi.
Bahan organic bisa mengubah sifat biologi tanah dengan meningkatkan populasi mikroba di
dalam tanah. Populasi mikroba yang meningkat (baik jenis dan jumlahnya) menyebabkan
dinamika tanah akan semakin baik dan menjadi sehat alami. Peningkatan mikroba (khususnya
fungi bermiselia seperti micorhiza, dll) akan meningkatkan kemantapan agregasi partikel-partikel
penyusun tanah. Mikroba dan miselianya, yang berupa benang-benang, akan berfungsi sebagai
perajut/ perekat/glue antar partikel tanah. Dengan demikian menyebabkan struktur tanah menjadi
lebih baik karena ketahanannya menghadapi tekanan erodibilitas (perusakan) tanah. Kemampuan
merubah sifat biologi tanah kearah positif sehingga meningkatkan populasi mikroba yang
menguntungkan tanaman sehingga tanaman tumbuh sehat tanpa perlu campur tangan pupuk
buatan dan pestisida.
Selain itu, kandungan bahan organik yang cukup di dalam tanah dapat memperbaiki kondisi tanah
agar tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan dalam proses pengolahannya. Penambahan bahan
organik akan memudahkan pengolahan tanah pada lengas yang rendah.
Selain itu Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan, makin kedaerah dingin
kadar bahan organik dan N makin tinggi, sebaliknya makin kedaerah panas maka kadar bahan
organi makin tidak tersedia pada tanah. Pada kondisi yang sama kadar bahan organik dan N
bertambah dua hingga tiga kali setiap suhu tahunan rata-rata turun 10oC.Bila kelembaban efektif
meningkat kadar bahan organik dan N juga bertambah. Hal ini menunjukkan suatu hambatan
kegiatan organism tanah.
Drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi terhambat karena aerasi buruk menyebabkan kadar
bahan organik dan N tinggi daripa datanah berdrainase baik. Pelapukan intensif menyebabkan
rendahnya kadar organik pada tanah-tanah tropis.