Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan laporan wawancara
dengan petani di Desa Tanjung Anom ini dapat terselesaikan. Saya menyadari
begitu banyak pihak yang membantu dan memberi dorongan sehingga pada
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. M. Jufri, M.Si
selaku Dosen Pengantar Ilmu Pertanian dan juga kepada semua pihak yang ikut
membantu baik moral maupun material terhadap penulis demi kelancaran
wawancara hingga dapat disusunnya makalah ini.

Akhir kata semoga laporan ini bisa berguna bagi para pembaca pada
umumnya dan saya pada khususnya, saya menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata saya
sampaikan terima kasih.

Medan, Oktober 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................3

1.2 Rumusan Masalah.........................................................4

BAB II HASIL WAWANCARA

2.1 Mata Pencaharian Utama..............................................4

2.2 Aneka Tumbuhan Yang Ditanam dam Kondisi ..........4

2.3 Peran Pemerintah Dalam Pertanian..............................5

BAB III PENUTUP

3.2 Kesimpulan...................................................................6

3.3 Saran.............................................................................6

LAMPIRAN................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peran pertanian untuk negara yang sebagian besar penduduknya adalah


petani amatlah besar. Terutama untuk negara-negara agraris yang memiliki
kekayaan alam melimpah, tanah yang subur, air yang bersih dan lain-lain.

Tanah Indonesia yang subur sangat mendukung sekali dalam bidang


pertanian. Banyak dari masyarakat Indonesia yang bermata pencaharian sebagai
petani. Selain hasil tani yang bisa dinikmati sendiri, sebagian juga dapat dijual
untuk mendapatkan uang. Hal ini membuat pertanian menjadi sektor yang cukup
penting dalam perekonomian Indonesia. Meski seiring waktu, dunia industri
mengalami kemajuan yang pesat, namun sektor pertanian tidak dapat diabaikan
begitu saja sehingga perlu dilakukan keseimbangan antara berbagai sektor.
Pertanian sangat penting demi kecukupan pangan masyarakat.

Lahan yang subur tanpa pengelolaan dan dukungan yang baik dari
pemerintah, berdampak pada belum maksimalnya kemajuan dalam bidang
pertanian sehingga masih banyak kurang makmur. Selain itu, adanya pihak luar
yang turut campur dalam mendapatkan hasil tani dan sumber daya alam Indonesia
semakin membuat rakyat negeri ini tidak bisa menikmati kekayaan Indonesia
secara optimal.

Untuk itu dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia perlu adanya


dukungan dari berbagai pihak guna meningkatkan sektor pertanian agar ketahanan
pangan, pemenuhan kebutuhan dan juga kemakmuran rakyat dapat terpenuhi.
Melihat dari jumlah masyarakat yang semakin meningkat, membuat pemerintah
harus melakukan upaya lebih untuk mengatasi masalah kebutuhan pangan. Salah
satu upaya yang bisa dilakukan ialah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
untuk meningkatkan investasi pada sektor pertanian.

Sejarah mencatat Indonesia pernah mengalami masa swasembada pangan,


khususnya komoditas beras, pada tahun1980-an. Namun di sisi lain, Indonesia
kerap mengimpor bahan pangan dari negara-negara lain. Persoalannya mulai dari
persediaan yang terbatas, harga berbagai komoditas pangan yang sering
bergejolak, hingga praktik yang tidak jujur dalam rantai distribusi pangan.

Kesulitan-kesulitan tersebut pun harus membuat petani di Indonesia untuk


lebih berpikir panjang untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah bertani dijadikan sebagai mata pencaharian utama oleh penduduk Desa
Tanjung Anom?

2. Apa saja aneka tumbuhan beserta kondisinya di Desa Tanjung Anom?

3. Adakah campur tangan atau bantuan yang diberikan oleh Pemerintah untuk
petani di Desa Tanjung Anom?

BAB II

HASIL WAWANCARA
Wawancara dilakukan di wilayah Desa Tanjung Anom di Kecamatan Pancur
Batu, Kabupaten Deli Serdang dengan Ibu Dian sebagai narasumber, yang
merupakan penjaga lahan tumbuhan jeruk lemon milik Ibu Santi.

2.1 Mata pencaharian utama

Mata pencaharian utama di Desa Tanjung Anom adalah bertani. Ada juga
warga yang menjadikan bertani sebagai mata pencaharian sampingan, ada yang
memang dijadikan mata pencaharian utama, ada pula yang sama sekali tidak
menjadikan bertani sebagai mata pencahariannya. Narasumber mengatakan bahwa
menjadi petani lemon hanyalah mata pencaharian sampingan ibu Santi, dan
menjadikan pebisnis sebagai mata pencaharian utamanya. Kondisi lahan pertanian
di Desa Tanjung Anom tergolong terpisah-pisah, karena belakangan ini banyak
lahan yang akhirnya dijadikan lokasi perumahan. Lahan-lahan yang dimiliki
masing-masing petani tidak setiap hari di datangi oleh pemilik lahan.

2.2 Aneka tumbuhan yang ditanam dan kondisi tanaman

Mayoritas tumbuhan yang ditanam adalah jagung, namun banyak jenis


tanaman lain yang ditanam oleh petani Desa Tanjung Anom seperti padi, lemon,
daun ubi, pisang, terong dan sebagainya. Komoditas yang ditanam oleh
narasumber yaitu Ibu Dian adalah jeruk lemon. Jeruk lemon tersebut ditanam di
lahan seluas 1,4Ha. Lahan tersebut baru ditanami jeruk lemon sejak 3 tahun yang
lalu dengan dua orang tenaga kerja sekaligus penjaga lahan. Kali pertama
ditanam, membutuhkan waktu sekitar 8 bulan untuk panen pertama. Setelahnya
hanya butuh waktu sekitar 2 sampai 3 minggu untuk kembali panen. Bibit lemon
didapat dari grup tani yang di ikuti oleh Ibu Santi. Modal awal yang ia keluarkan
berkisar Rp.30.000.000. Kesulitan dalam memelihara tanaman ini adalah saat
diserang hama yaitu jamur, kupu-kupu dan juga semut. Hal tersebut ditanggulangi
dengan obat anti hama yang sekaligus berperan sebagai pupuk cair. Di tiap batang

4
pohon, disediakan wadah berisi kapur barus agar pada saat cuaca panas, semut
tidak naik ke batang jeruk lemon. Daun yang keriting juga harus di gunting karena
hal tersebut dapat mengurangi jumlah buah yang tumbuh. Kemudahannya adalah
tidak memerlukan perawatan harian.

Hasil panen tiap petani di Desa Tanjung Anom tentunya bermacam-macam


mengingat luas lahan dan jenis tanaman yang berbeda-beda. Hasil panen jeruk
lemon oleh narasumber dijual ke agen tani yang akan di distribusikan ke pasar
induk, dan jeruk lemon yang masih hijau di kirim ke Jakarta dengan harga
bervariasi tiap panen, berkisar antara Rp.3500 sampai Rp.5500 per kilogramnya.
Jeruk lemon memang bukan merupakan komoditi musiman. Namun di akhir
tahun, permintaan jeruk lemon berkurang dan membuat harga menjadi anjlok,
karena digantikan oleh jeruk palembang yang sedang dalam masa panen.

2.3 Peran pemerintah dalam pertanian

Menurut keterangannya, Ibu Dian mengakui tidak ada bantuan dari


pemerintah dalam bidang pertanian di Desa Tanjung Anom, baik dari segi
pemupukan hingga pemasaran saat panen, tidak ada campur tangan pemerintah.
Seluruh kegiatan pertanian dikerjakan dan ditanggung oleh masing-masing petani
di Desa Tanjung Anom.

5
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan laporan ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pekerjaan


warga Desa Tanjung Anom adalah bertani, baik sebagai mata pencaharian utama
maupun pekerjaan sampingan. Namun semakin sedikitnya lahan karena digeser
oleh lokasi perumahan menyebabkan jumlah petani di Desa Tanjung Anom
semakin berkurang. Jenis tumbuhan yang di tanam petani pun bermacam-macam,
namun mayoritasnya adalah jagung, namun ada juga yang menanam jeruk lemon,
pisang, padi, terong dan sebagainya. Warga Desa Tanjung Anom pun tidak
bergantung kepada pemerintah karena belum adanya kebijakan dan bantuan guna
mensejahterakan petani di Desa Tanjung Anom.

3.2 Saran

Mengingat semakin banyaknya lahan pertanian yang digantikan menjadi


lahan perumahan, guna meningkatkan motivasi petani dalam mempertahankan
lahannya, perlu dilakukan penyuluhan pertanian guna memberikan dorongan
dengan memberikan ilmu tentang budidaya sesuai keadaan alam dan permintaan
pasar. Dengan dorongan tersebut, diharapkan nantinya petani menjadi lebih
optimis dan hasil panennya pun ikut bertambah.

6
LAMPIRAN

7
8
9
DAFTAR PUSTAKA

www.iezul.web.id/2016/10/pentingnya--peran-pemerintah-
dalam.html?m=1

https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/02/19/16391296/negara
.agraris.mengapa.harga.pangan.di.indonesia.rawan.bergejolak.

10

Anda mungkin juga menyukai