Anda di halaman 1dari 16

NK NTT

11 2A 3.b

TUGAS MANDIRI
MATA KULIAH BUMI ANTARIKSA

(Iklim)

Oleh :

Nama : Agustinae
NIM : ACB 116 004
Dosen Pengasuh : Drs. Muhammad Nawir, M.Si

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PMIPA
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunian Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Iklim. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bumi Antariksa. Selain itu
makalah juga dapat kita gunakan untuk menambah wawasan pengetahuan kita tentang Iklim.
Namun saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini kedepannya.

Palangka Raya, 21 April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iklim ............................................................................................ 2
2.2 Jenis-jenis Iklim ............................................................................................ 3
2.3 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan ........................................... 5
2.4 Terjadinya Dampak Perubahan Iklim ........................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSATAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dunia termasuk di Indonesia pasti sudah merasakan adanya fenomena perubahan
iklim yang biasa juga disebut “climate changes” yang ditandai dengan pemanasan global.
Perubahan iklim mempunyai standar yang telah diikuti bersama. Standar itu di kenal
dengan klasifikasi iklim.
Pada klasifikasi iklim di dalamnya terdapat ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu tipe iklim
tertentu, sehingga dapat memberikan pengelompokon pada wilayah yang memiliki cirri-
ciri yang sesuai. Dasar pengklasifikasian iklim berfariasi, ada yang berdasrkan garis
lintang, ketinggian tempat, kondisi fisik, suhu dan curah hujan.
Perubahan dan perbedaan iklim di suatu tempat atau daerah dapat berpengaruh
terhadap kehidupam mahkluk hidup d bimi, sehingga perlu di pelajari macam-macam
iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian iklim?
2. Apa jenis-jenis iklim?
3. Bagaimana dampak perubahan iklim terhadap kehidupan?
4. Mengapa terjadi dampak perubahan iklim?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian iklim.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis iklim.
3. Untuk mengetahui bagaimana dampak perubahan iklim terhadap kehidupan.
4. Untuk mengetahui terjadinya dampak perubahan iklim.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iklim
Secara umum iklim didefinisikan sebagai keragaman keadaan fisik atmosfer. Sistem
iklim dalam hubungannya dengan perubahan iklim menurut United Nation Framework
Convention on Climate Change adalah totalitas atmosfer, hidrosfer, biosfer dan geosfer
dengan interaksinya. Iklim berkaitan dengan atmosfer dalam jangka waktu panjang dan
meliputi wilayah yang luas (Trewartha dan Horn, 1995).
Iklim juga dapat didefinisikan sebagai :
a. Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup
dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada
setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).
b. Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin
kelembaban, yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,
1978).
c. Konsep abstrak yang menyatakan kebiaasan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu
daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).

2
2.2 Jenis-jenis iklim
Terjadinya iklim yang bermacam-macam di muka bumi, disebabkan oleh rotasi dan
revolusi bumi serta adanya perbedaan garis lintang. Iklim di setiap wilayah di dunia tidak
sama. Perbedaan iklim di berbagai wilayah dipengaruhi oleh perbedaan garis lintang serta
proses rotasi dan revolusi bumi. Beberapa ahli telah mencoba mengklasifikasikan jenis-
jenis iklim di dunia untuk memudahkan dalam mempelajarinya. Sistem klasifikasi dapat
berbeda satu dengan yang lain, tergantung pada dasar dan tujuan pengklasifikasian.
Beberapa klasifikasi iklim, antara lain sebagai berikut:
1. Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh
permukaan bumi. Jadi, pembagian iklimnya tergantung pada posisnya dengan arah
sinar matahari. Berikut ini merupakan pembagian iklim matahari.

Iklim Matahari
a. Iklim Tropis
Iklim tropis yang terletak antara 0° - 23,5° LU dan LS dan hampir 40% dari
permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai suhu udara rata-rata tinggi,
karena matahari selalu mengarah ke daerah ini. Umumnya suhu udara antara 20-
23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan. Pada
daerah tropis fluktuasi suhu musiman yang kecil, membuat tekanan udara relatif
konstan. Tekanan udara yang tidak berfluktuasi secara nyata membuat kecepatan
angin di kawasan dekat equator umumnya rendah. Daerah dengan tekanan udara

3
yang sama dihubungkan dengan garis isobar. Garis isobar secara umum paralel
dengan garis kontur rupa bumi (Indonesia).
b. Iklim Sub Tropis
Iklim subtropis terletak antara 23,5° - 40°LU dan LS. Daerah ini merupakan
peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri iklim subtropis adalah
batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari
daerah iklim tropis ke iklim sedang. Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh
pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania,
dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut
daerah iklim Tiongkok.
c. Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40°- 66,5° lintang utara dan lintang selatan. Ciri-ciri
iklim sedang adalah banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan
udara yang sering berubah-ubah mengakibatkan arah angin yang bertiup berubah-
ubah tidak menentu dan sering kali terjadi badai secara tiba-tiba.
d. Iklim Dingin
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula
sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim
es. Ciri-ciri iklim tundra adalah musim dingin berlangsung lama, musim panas
yang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering dan tanahnya selalu membeku
sepanjang tahun. Suhu iklim dingin rata-rata 66,5o-90o lintang utara dan lintang
selatan. Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju. Di musim panas banyak
terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah. Vegetasinya
jenis lumut-lumutan dan semak-semak. Ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah
suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi dan wilayahnya
yaitu kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
2. Iklim Kodrat
Pembagian iklim yang disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuh-tumbuhan dan
sebagai batas daerah iklimnya dipergunakan garis isotherm pada bulan terpanas dan
terdingin selama satu tahun.
3. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan,
pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis.

4
a. Iklim Kontinental ( darat )
Iklim ini terjadi di daerah yang amat luas, sehingga angin yang berpengaruh
terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering. Di daerah ini, pada siang
hari terasa panas sekali dan malam hari terasa begitu dingin. Curah hujannya
sangat rendah, sehingga kadang-kadang terbentuk gurun pasir. Contoh daerahnya
adalah Gobi, Tibet, Arab, Sahara dan lain sebagainya.
b. Iklim Laut
Iklim laut terdapat di daerah tropis dan subtropis. Angin yang berpengaruh
terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembab. Ciri-ciri iklim laut adalah
curah hujan yang rata-rata tinggi. Suhu tahunan dan harian hampir sama dan
sering terjadi hujan.
c. Iklim dataran tinggi
Iklim dataran tinggi mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, tekanan
rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air. Hal ini
dikearenkan perbeaan tekanan udara pada daerah yang lebih tinggi.
d. Iklim pegunungan
Iklim ini terdapat di daerah pegunungan. Di daerah pegunungan udaranya sejuk
dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan yang naik ke lereng
pegunungan mengalami kondensasi sehingga turun hujan. Hujan seperti ini
disebut hujan orografis. Hal ini menyebabkan banyak tumbuhan subur yang hidup.
4. Iklim Musim
Letak geografis indonesia diapit oleh Benua Asia di sebelah Utara dan Benua
Australia di sebelah selatan, menyebabkan Indonesia terdapat iklim musim. Iklim
musim erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia. Pada bulan April -
Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi musim kemarau. Sebaliknya ketika
bertiup angin musim barat, terjadi musim penghujan.
2.3 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan
Dampak perubahan iklim terhadap kehidupan terbagi dalam beberapa bidang
diantaranya yaitu:
1. Dampak bagi kesehatan
“Pemanasan global” yang juga disebabkan oleh perubahan iklim juga memicu
kasus penyakit tropis yang ditularkan melalui serangga dan hewan seperti malaria dan
juga demam berdarah. Semakin tinggi curah hujan, kasus DBD akan meningkat, suhu
berhubungan negative dengan kasus DBD, karena itu peningkatan suhu udara akan
5
menurunkan kasus DBD. Lima cara perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan
antara lain:
a. Penyebaran penyakit
Peningkatan panas dan curah hujan di daerah tertentu disebabkan oleh
perubahan iklim dapat mengakibatkan proses penyebaran penyakit. Beberapa
vektor penyakit seperti serangga dapat membawa dan mengirimkan agen
penyebab penyakit, terutama dipengaruhi oleh cuaca dan suhu lebih panas.
Karena vektor adalah hewan berdarah dingin, maka bergantung pada
lingkungan sekitar untuk mengontrol panas internal. Sehingga peningkatan suhu
akan berpotensi mendukung kehidupan serangga dan dapat meningkatkan
penyebaran penyakit tertentu seperti malaria.
Curah hujan juga diduga berpengaruh bagi kehidupan seranggga dan beberapa
penelitian telah menghubungkan peningkatan curah hujan yang dapat
menyebabkan wabah penyakit yang ditularkan melalui air.
b. Bencana alam ekstrem
Pemanasan global dapat membawa peningkatan bencana ekstrem termasuk
gelombang panas, banjir dan badai besar yang dapat menyebabkan banyak korban
jiwa. Panas dan kekeringan adalah salah satu diantara alam paling mematikan.
Gelombang panas mungkin akan semakin parah.
c. Lebih banyak alergi
Studi menunjukkan banyak alergi yang sedang berkembang dinegara maju,
termasuk Amerika Serikat. Alergi tersebut dapat disebabkan kaena meningkatnya
kadar karbondioksida dan suhu pemanasan.
Sebuah studi pada tahun 2005 menemukan bahwa tanaman sedang berbunga
diawal tahun dan penyakit produktif serbuk sari total meningkat. Sebuah studi di
Italia menemukan bahwa tidak hanya menyebabkan peningkatan serbuk sari,
tetapi sentivitas populasi terhadap serbuk sari juga meningkat. Sementara genetika
memainkan peran besar dalam semua jenis alergi musim serbuk sari yang lebih
lama dan lebih intens memperburuk gejala alergi.
d. Membawa efek buruk bagi jantung
Pemanasan global kemungkinan akan membawa peningkatan gelombang
panas. Peningkatan gelombang panas juga dapat disertai kerusakan ozon dan
kabut asap. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat polusi yang tinggi
terkait dengan peningkatan penerimaan rumah sakit untuk masalah jantung.
6
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Heart Association, variabilitas yang
rendah pada denyut jantung dikaitkan dengan peningkatan resiko kematian. Suhu
udara dan ozon mungkin buruk bagi jantung karena mempengaruhi cara fungsi
sistem saraf otomatis. Sistem saraf otomatis adalah bagian dari sistem saraf pusat
yang membantu tubuh beradaptasi dengan lingkungannya. Sistem tersebut
termasuk pengaturan fungsi tubuh termasuk aktivitas listrik jantung dan udara ke
paru-paru.
2. Dampak lingkungan
Dampak perubahan iklim ini sendiri diperparah oleh masalah lingkungan, dan
masalah kependudukan. Karena lingkungan yang rusak, alam akan lebih rapuh dalam
menghadapi perubahan iklim. Dampak terhadap penataan ruang juga dapat terjadi
antara lain apabila penyimpangan iklim berupa curah hujan yang cukup tinggi
memicu terjadinya gerakkan tanah (longsor) yang berpotensi menimbulkan bencana
alam berupa banjir dan tanah longsor.
2.4 Terjadinya Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim secara global disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas di
atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang
berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas yang membuang limbah gas di atmosfer,
seperti Karbondioksida (CO2), Metana (CH4), dan Nitrous oksida (N2O). Matahari yang
menyinari bumi jug menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga
udara bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Jika kemudian atmosfer bumi dijejali
gas, terjadilah efek selimut seperti yang terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas
bumi yang lepas keudara ditahan oleh selimut gas sehingga suhu mengalami kenaikan
menjadi panas. Semakin banyak gas yang dilepas keudara, semakin tebal selimut bumi,
semakin panas pula suhu bumi.
Aktivitas manusia dapat mempengaruhi terjadinya gangguan dan perubahan iklim
secara global antara lain sebagai berikut:
a. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)
Secara umum, bumi memiliki fungsi memantulkan cahaya matahari dalam
bentuk sinar inframerah ke atmosfer. Kemudian sinar inframerah tersebut akan
diserap (absorpsi) kembali oleh gas-gas atau zat-zat yang ada di atmosfer, sehingga
keadaan bumi menjadi tetap hangat atau panas walaupun pada saat malam hari.
Gas atau zat-zat yang berfungsi menyerap dan menahan pantulan sinar
inframerah dari bumi disebut gas-gas rumah kaca (green house effect) karena seolah-
7
seolah gas-gas itu berfungsi sebagai kaca pada suatu rumah kaca. Tertahannya sinar
inframerah oleh gas-gas rumah kaca, mengakibatkan terjadinya kenaikkan suhu udara
dimuka bumi yang disebut effect rumah kaca (green house effect). Naiknya suhu
udara dibumi secara menyeluruh disebut pemanasan global (global warming).
Gas-gas yang berfungsi seperti rumah kaca, antara lain Karbondioksida
(CO2), Metan (CH4), gas atau senyawa Nitrogen (No, NH3 dan N2O) senyawa Sulfur
(H2S dan SO2), Ozon (O3) dan Clorofluorocarbon (CFC). Diantara gas-gas rumah
kaca tersebut, Karbondioksida (CO2) dan Clorofluorocarbon (CFC) merupakan gas
yang paling dominan dan penting dalam memberikan konstribusi pada terjadinya
pemanasan global.
Karbondioksida dikeluarkan ke atmosfer melalui aktivitas pembakaran pada
mesin-mesin industri yang berbahan bakar baru bara, bensin, minyak tanah atau solar.
Selain itu dari asap kendaraan bermotor serta hasil metabolisme dan respirasi
makhluk hidup. Adapun CFC dilepaskan keatmosfer melalui aktivitas manusia dalam
bentuk penggunaan lemari es, AC (Air Conditioner), atau aerosol yang disemprotkan
misalnya parfum yang menggunakan Freon dan halon.
Akibat dari banyaknya CO2, CFC, dan gas-gas rumah kaca lainnya yang di
lepaskan ke atmosfer, maka suhu udara dibumi akan semakin cepat meningkat yang
pada akhirnya akan mengakibatkan gangguan dan perubahan iklim secara global. Hal
ini ditandai dengan meningkatnya pencairan es atau salju di kedua kutub bumi dan
naiknya permukaan air laut secara keseluruhan sehingga memungkinkan
tergenangnya kota-kota disepanjang pantai.

8
b. Penipisan Lapisan Ozon (Ozon Deplation)
Lapisan ozon merupakan suatu lapisan tipis yang banyak mengandung gas
ozon (O3) yang terdapat pada bagian stratosfer yang berfungsi antara lain menyerap
(absorption) dan memantulkan (reflection) radiasi sinar ultraviolet (UV) dari matahari
sehingga sinar yang sampai kepermukaan bumi tidak berlebihan. Akibat dari
meningkatnya aktivitas manusia diberbagai Negara didunia, keberadaan lapisan ozon
tersebut menjadi semakin menipis bahkan dibeberapa lokasi terutama kutub dan
selatan bumi dalam keadaan berlubang.
Aktivitas manusia yang berperan dalam penipisan lapisan ozon antara lain
aktivitas manusia dalam bidang industri. Industri banyak mengemisikan CFC dari
limbah pabrik berupa gas dari pabrik, refrigtrator, AC (Air Conditioner) dan aerosol.
Akibat dari menipisnya lapisan ozon pada atmosfer bumi membawa
konsekuensi sebagai berikut:
1. Perubahan iklim global, hal ini disebabkan sinar matahari yang mengarah kebumi
biasanya sebagian besar dipantulkan kembali kejagat raya dan sebagian diserap
oleh atmosfer bumi serta sebagian kecil lainnya sampai kepermukaan bumi.
Akibat dari menipisnya lapisan ozon yang merupakan bagian dari atmosfer bumi,
sinar matahari dapat secara langsung sampai ke permukaan bumi tanpa melalui
adanya proses pemantulan (refleksi) dan penyerapan (absopsi). Akibatnya suhu
udara dibumi akan lebih cepat panas dan pada akhirnya akan mengakibatkan
terjadinya perubahan iklim dibumi secara global.
2. Bahaya terhadap kelangsungan makhluk hidup dibumi, hal ini disebabkan radiasi
sinar matahari terutama ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi dapat
mencapai jumlah yang sangat berlebihan. Hal ini dapat menimbulkan berbagai
akibat seperti timbulnya penyakit kanker kulit, katarak, proses penuaan kulit
menjadi lebih cepat dan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Selain itu radiasi
ultraviolet yang berlebihan dapat pula mengakibatkan terganggunya fotosintesis
pada tumbuhan didarat maupun dilaut sehingga rantai makanan menjadi terganggu
dan mengalami ketidakseimbangan.
Ciri-ciri terjadinya perubahan iklim yaitu ;
a) Meningkatnya pemanasan
b) Jumlah karbondioksida yang lebih banyak di atmosfer
c) Lebih banyak air, tetapi penyebarannya tidak merata
d) Kenaikan permukaan laut
9
e) Pengurangan tutupan salju
f) Gletser yang mencair
g) Benua arktik menghangat

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Secara umum iklim didefinisikan sebagai keragaman keadaan fisik atmosfer. Sistem
iklim dalam hubungannya dengan perubahan iklim menurut United Nation
Framework Convention on Climate Change adalah totalitas atmosfer, hidrosfer,
biosfer dan geosfer dengan interaksinya. Iklim berkaitan dengan atmosfer dalam
jangka waktu panjang dan meliputi wilayah yang luas (Trewartha dan Horn, 1995).
2. Iklim di setiap wilayah di dunia tidak sama. Perbedaan iklim di berbagai wilayah
dipengaruhi oleh perbedaan garis lintang serta proses rotasi dan revolusi bumi.
Beberapa klasifikasi iklim, antara lain sebagai berikut:
a) Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima
oleh permukaan bumi. Jadi, pembagian iklimnya tergantung pada posisnya dengan
arah sinar matahari.
b) Iklim Kodrat
Pembagian iklim yang disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuh-tumbuhan dan
sebagai batas daerah iklimnya dipergunakan garis isotherm pada bulan terpanas
dan terdingin selama satu tahun.
c) Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan,
pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis.
d) Iklim Musim
Letak geografis indonesia diapit oleh Benua Asia di sebelah Utara dan Benua
Australia di sebelah selatan, menyebabkan Indonesia terdapat iklim musim. Iklim
musim erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia. Pada bulan April -
Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi musim kemarau. Sebaliknya
ketika bertiup angin musim barat, terjadi musim penghujan.
3. Dampak perubahan iklim terhadap kehidupan yaitu:
a) Dampak bagi kesehatan
Yang mana dampak perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan seperti
penyebaran penyakit, bencana alam, alergi serta membawa efek buruk bagi
jantung.

11
b) Dampak lingkungan
Dampak perubahan iklim ini sendiri diperparah oleh masalah lingkungan, dan
masalah kependudukan. Karena lingkungan yang rusak, alam akan lebih rapuh
dalam menghadapi perubahan iklim.
4. Terjadinya dampak perubahan iklim disebabkan oleh:
a) Efek Rumah Kaca (Green House Effect)
Akibat dari banyaknya CO2, CFC, dan gas-gas rumah kaca lainnya yang di
lepaskan ke atmosfer, maka suhu udara dibumi akan semakin cepat meningkat
yang pada akhirnya akan mengakibatkan gangguan dan perubahan iklim secara
global. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pencairan es atau salju di kedua
kutub bumi dan naiknya permukaan air laut secara keseluruhan sehingga
memungkinkan tergenangnya kota-kota disepanjang pantai.
b) Penipisan Lapisan Ozon (Ozon Deplation)
Bahaya terhadap kelangsungan makhluk hidup dibumi, hal ini disebabkan radiasi
snar matahari terutama ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi dapa
mencapai jumlah yang sangat berlebihan. Hal ini dapat menimbulkan berbagai
akibat seperti timbulnya penyakit kanker kulit, katarak, proses penuaan kulit
menjadi lebih cepat dan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
3.2 Saran
Dengan mengetahui pengertian iklim, jenis-jenis iklim, dampak perubahan iklim terhadap
kehidupan dan penyebab terjadinya dampak perubahan iklim diharapkan kita sebagai
mahasiswa mampu memahami terkait dengan makalah yang penulis buat.
Saya sebagai penulis mengucapkan terimakasih kepada para pembaca makalah ini yang
telah berkenan membaca makalah ini, khususnya mahasiswa mahasiswi yang
mempelajari makalah ini. Mungkin makalah ini jauh dari kata sempurna karena masih
banyak ditemukan kesalahan. Untuk itu saya sebagai penulis mengucapkan maaf yang
sebesar-besarnya dan juga saya memohon kritik dan saran yang bersifat membangun.

12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Pengertian Unsur Jenis dan Macam-macam Iklim Adalah
http://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-unsur-Jenis-dan-Macam-Macam-
Iklim-adalah.html (diakses pada tanggal 21 April 2018)
Anonim. 2016. Pengertian Unsur-unsur dan Jenis-jenis Iklim di Indonesia
http://www.geologinesia.com/2016/11/pengertian-unsur-unsur-dan-jenis-jenis-
iklim-di-indonesia.html (diakses pada tanggal 21 April 2018)
Anonim. 2016. Makalah Iklim
http://www.banyugroup.tk/2016/03/makalah-iklim.html (diakses pada tanggal 21
April 2018)
Batigne S, Josee B, Nathalie F dan Agence S-P. 2006. Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer
untuk Pelajar dan Umum. Jakarta : Jacques Fortin
Wardiyatmoko. 2006. Geografi. Jakarta : Erlangga

13

Anda mungkin juga menyukai