Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUKUM III NEWTON

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika

Disusun Oleh:

Dea Fitri
Khopia Khoeriah
M.Hendrik
Mila Gustiani
Sarpa
Putri Viadana
Thyoib Fadilah Tryana

FAKULTAS SAINS FARMASI DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
PRODI FARMASI
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan kepada

kami sehingga makalah yang berjudul “Hukum III Newton” dapat diselesaikan

tepat pada waktunya. Dengan dibuatnya makalah ini tentunya dapat menambah

pengetahuan maupun wawasan bagi pembaca.

Tentunya makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu besar harapan kami sudilah kiranya pembaca memberikan kritik

dan saran guna penyempurnaan makalah ini.

Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam

penyelesaian makalah ini.

Pandeglang, 19 November 2019

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Pengertian Hukum Newton ........................................................................... 3

2.2 Hukum III Newton ........................................................................................ 3

2.3 Perbedaan Berat dan Massa .......................................................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir

Isaac Newton mengenai sifat gerak benda.Hukum gerak Newton itu sendiri

merupakan hukum yang fundamental.Artinya, pertama hukum ini tidak

dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan

kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan

dasar mekanika klasik.

Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau

dorongan. Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda

atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya

dorong pada mobil mainan.

Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-

perubahan lokasi atau berpindah tempat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Hukum Newton?

2. Bagaimana bunyi Hukum III Newton?

1
1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton

2. Untuk mengetahui bunyi Hukum III. Newton

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Hukum Newton

Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.

Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental.

Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain.

Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak

yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.

Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar

mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang

bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Ketiga hukum gerak

ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophi

Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli 1687.

2.2 Hukum III Newton

Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda

melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang

besarnya sama dengan arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III

Newton ini berbunyi :

Gaya aksi = gaya reaksi.

Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.

Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.

3
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang

besarnya sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah

benda selalu sama besar tetapi berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa

pasangan gaya yang dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada

dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada

dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal fisika

disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun

sebenarnya bisa dipertukarkan.

Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam

semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan

gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu

akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah ( reaksi ).

Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada

gaya yang muncul sendirian.

Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong

tanah kebelakang ( aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita

ke depan, sehingga kita berjalan kedepan.

Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu

mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ).

Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung kedepan sehingga perahu

bergerak kedepan.

Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :

FA = - FB Atau Faksi = - Freaksi

4
Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda

B sama dengannegativ gaya benda B yang bekerja pada benda A ”

2.3 Perbedaan Berat dan Massa


a. Berat
Gaya yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari adalah gaya
tarik gravitasi bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakan berat benda,
w. jika kita menjatuhkan sebuah benda dekat permukaan bumi dan
mengabaikan resistensi udara sehinga satu-satunya gaya yang bekerja pada
benda itu adalah gaya karena gravitasi (keadaan ini dinamakan atuh
bebas), benda dipercepat kebumi dengan percepatan .81 m/s2. Pada tiap
titik diruang, percepatan ini sama untuk semua benda, tak tergantung
massanya. Kita namakan nilai percepatan g. dari hukum kedua newton,
kita dapat menulis gaya gravitasi Fg pada benda bermassa m sebagai :
Fg = ma
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya gravitasi,
kita dapatkan :
W = mg
Karena g adalah sama untuk semua benda disuatu titik, kita dapat
menyimpulkan bahwa berat benda sebanding dengan massanya. Namun
pengukuran g yang teliti diberbagai tempat menunjukan bahwa g tidak
mempunyai nilai yang sama dimana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara
khusus, dititik-titik diatas permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah
secara terbalik dengan kuadrat jarak benda dari pusat bumi. Jadi sebuah
bend memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang sangat tinggi
dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah
dengan garis lintang karena bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di
kutub-kutubnya. Jadi, berat tidak seperti massa, bukan sifat intrinsic benda
itu sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N (Newton).
b. Massa
Massa adalah sifat intrinsic dari sebuah benda yang menyatakan
resistensinya terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat
dibandingkan dengan massa benda lain dengan menggunakan gaya yang
sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur percepatannya.
Dengan demikian rasio massa benda-bend itu sama dengan kebalikan rasio
percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :

5
M1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (Kilogram).
Untuk lebih elasnya perbedaan antara berat dan massa dapat kita lihat pada
table berikut :
No Massa Berat
1. Massa adalah jumlah/banyaknya Berat adalah gaya tarik bumi terhadap
zat itu sendiri. benda
2. Disetiap tempat harganya tetap Harganya tidak tetap, tergantung dari
tempat itu.
3. Satuan SI kg Satuah SI Newton
4. Merupakan besaran skala Merupakan besaran vector
5. Dapat diukur dengan neraca Dapat diukur dengan neraca pegas.
ohauss dan neraca pegas.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu benda melakukan gaya pada

benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan

arah yang berlawanan”. Dimana :

Faksi = - Freaksi

 Massa berbeda dengan berat. Massa adalah sifat intrinsic dari sebuah
benda yang menyatakan resistensinya terhadap percepatan, sedangkan
berat tergantung pada hakikat dan jarak benda-benda lain yang
mengerjakan gaya-gaya gravitasi pada benda itu.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-newton.html

Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta:Yudhistira

Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara

Anda mungkin juga menyukai