Anda di halaman 1dari 55

makalah hukum newton

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Dalam fisika kita mengenal yang namanya hokum newton 1,2dan 3 tapi apakah kita tau
apa
Pengertiannya, fungsinya dalam kehidupan sehari hari oleh karna itu penulis ingin
membagikan sedikit ilmu dan jikalau salah mohon para pembaca memberikan kritikan dan
saran yang mmbangun karna penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu hukum Newton Pertama, Kedua, Ketiga?
2. Apa itu berat?
3. Apa perbedaan berat dengan massa?
4. Apa hubungan hukum Newton Pertama, Kedua, Ketiga dengan hasil
penimbangan berat badan yang berbeda tersebut?

1.3.TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui lebih mendalam mengenai hukum-hukum Newton dan bagaimana
penerapannya dalam kasus-kasus yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari
2. Menjelaskan perbedaan berat dan massa sehingga pembaca bisa membedakan antara massa
dan berat.
3. Untuk mengembangkan lebih lanjut kemampuan menulis yang dimiliki
penulis.

1.4.METODE PENULISAN
Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis menggunakan metode kepustakaan. Di sini
penulis mengembangkan tema dengan berbagai sumber ilmiah dan literature lainnya demi
keberhasilan dan keabsahan tulisan ini.
1.5.LANDASAN TEORI
1. Hukum pertama Newton
”Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang
garis lurus kecuali diberi gaya total yang tidak nol.”
2. Hukum kedua Newton
”Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang
bekerja padanya”
3. Hukum ketiga Newton
”Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan
gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama”

BAB II
HUKUM-HUKUM NEWTON

2.1.HUKUM NEWTON PERTAMA


2.1.1.BUNYI HUKUM
” Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju
tetap sepanjang garis lurus kecuali diberi gaya total yang tidak nol.”

2.1.2.HUKUM NEWTON PERTAMA SEBAGAI HUKUM KELEMBAMAN


Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan
ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman. Benda yang
mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya (malas bergerak), dan benda yang
mula-mula bergerak akan mempertahankan keadaan bergeraknya (malas berhenti). Sifat
benda yang cenderung mempertahankan keadaan geraknya (diam atau bergerak) inilah yang
disebutkelembaman atauinersia(kemalasan). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut
juga Hukum Kelembaman atau Hukum inersia
2.2.HUKUM NEWTON KEDUA
2.2.1.BUNYI HUKUM
”Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya
dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total
yang bekerja padanya” a = F / m
2.2.2.GAYA, MASSA, DAN HUKUM KEDUA NEWTON
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa dan
besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu pengaruh
pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat.
Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkannya jika gaya itu adalah satu-satunya gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya
percepatan yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intrinsik sebuah benda mengukur
resistensinya terhadap percepatan. Jika gaya F dikerjakan pada benda bermassa m, dan
menghasilkan percepatan a maka
F = m.a
Dengan demikian konsep ini dijelaskan dalam hukum kedua Newton.
2.3.HUKUM KETIGA NEWTON
2.3.1.BUNYI HUKUM
”Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama”
F aksi = - F reaksi
2.3.2.HUKUM KETIGA NEWTON SEBAGAI HUKUM AKSI REAKSI
Hukum ketiga Newton menggambarkan sifat penting dari gaya, yaitu bahwa gaya-
gaya selalu terjadi berpasangan. Jika sebuah gaya dikerjakan pada sebuah benda A, maka
harus ada benda lain B yang mengerjakan gaya itu. Selanjutnya, jika B mengerjakan gaya
pada A, maka A harus mengerjakan gaya pada B yang sama besar dan berlawanan arahnya.
Sebagai contoh, bumi mengerjakan gaya gravitasional Fg pada sebuah benda proyektil, yang
menyebabkannya dipercepat ke bumi. Menurut hukum ketiga Newton, proyektil mengerjakan
gaya pada bumi yang sama besar dan berlawanan arahnya. Jadi, proyektil mengerjakan gaya
Fg’ = -Fg pada bumi ke arah proyektil. Jika gaya adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada
bumi, bumi akan dipercepat ke proyektil. Karena bumi mempunyai massa yang sangat besar,
percepatan yang dialami akibat gaya yang dihasilkan proyektil ini sangat kecil dan teramati.
Dalam pembahasan tentang hukum ketiga Newton, kata ”aksi” dan ”reaksi”
seringkali digunakan. Jika gaya yang dikerjakan pada benda A dinamakan aksi benda B pada
A, maka gaya A yang dikerjakan balik pada B dinamakan reaksi A pada B.

BAB III
PERBEDAAN BERAT DAN MASSA
3.1.BERAT
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi
bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah
benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga satu-satunya gaya
yang bekerja pada benda itu adalah gaya karena grafitasi (keadaan ini dinamakan jatuh
bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang,
percepatan ini sama untuk semua benda, tak tergantung massanya. Kita namakan nilai
percepatan ini
g. Dari hukum kedua Newton, kita dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda
bermassa m sebagai
Fg = ma
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya grafitasi, kita dapatkan
w = mg
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan bahwa
berat benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti di berbagai tempat
menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas
permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda
dari pusat bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang
sangat tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah
dengan garis lintang karena bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya.
Jadi,berat tidak seperti massa,bukan sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat
adalah N (Newton).

3.2.MASSA
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya
terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio
percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama:
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)
BAB IV
PENUTUP
4.1.KESIMPULAN
- Hukum-Hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
-Hukum pertama Newton disebut juga hukum kelembaman benda yang
relatif mempertahankan geraknya.
-Hukum kedua Newton mengatur tentang gaya, F = ma.
-Hukum ketiga Newton disebut juga hukum aksi-reaksi,di mana jika suatu benda A
memberikan aksi pada benda B maka benda B akan memberikan reaksi yang arahnya
berlawanan dengan aksi yang diberikan.
- Massa berbeda dengan berat.Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang
menyatakan resistensinya terhadap percepatan sedangkan berat bergantung pada hakikat dan
jarak benda-benda lain yang mengerjakan gaya-gaya gravitasional pada benda itu.
- Angka yang ditunjukkan timbangan pada saat lift bergerak menyatakan
berat semu orang (bukan berat sesungguhnya). Oleh karena itu beratnya
berubah-ubah.

4.2.SARAN
Penulis menyarankan agar penimbangan berat badan sebaiknya dilakukan
pada lantai,karena berat yang terbaca adalah berat yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA

- Tipler, P. A., 1998. Fisika untuk sains dan tekni-jilid 1 (Terjemahan),


Jakarta: Penerbit Erlangga Jilid 1.
- Young, H. D., 1992, University phisics, USA: Addison Wesley
Publishing Company, Inc.
- Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid 1 (Terjemahan), Jakarta:
Penerbit Erlangga.
- Kanginan, M., Fisika Jilid 1A, 1B, Jakarta: Penerbit Erlangga.

makalah fisika
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari, kita banyak melakukan gerak dan mengeluarkan gaya.
Misalnya, seorang tukang bakso yang mendorong gerobak hingga bergerak dan berpindah
tempat, atau pada saat bermain ketapel untuk melontarkan batu, bahkan saat kita menjatuhkan
benda, pasti benda tersebut akan jatuh ke bawah.
Gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak. Jadi bila
kita menarik atau mendorong benda hingga benda itu bergerak maka kita telah memberikan
gaya terhadap benda tersebut.
Gaya adalah suatu besaran yang dapat mengakibatkan gerak atau bentuk benda
menjadi berubah.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan gerak dan gaya ?
 Apa saja jenis-jenis gerak dan gaya ?
 Bagaimana konsep hukum newton ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tentang dinamika gerak dan gaya.

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Gerak dan Gaya
1. Definisi Gaya
. Gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda
bergerak. Jadi bila kita menarik atau mendorong benda hingga benda itu bergerak maka kita
telah memberikan gaya terhadap benda tersebut.

Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama neraca pegas atau
dinamometer. Sedangkan satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton yang biasa ditulis
dengan huruf N. Kata Newton diambil dari nama Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika
dan ilmuwan besar. Besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukkan
oleh jarum pada skala dinamometer.

GAYA NORMAL
Bekerja pada dua permukaan yang bersentuhan.
Arahnya tegak lurus permukaan (arah normal).
Fungsinya (jika benda dalam keadaan seimbang) menyeimbangkan gaya pada
arah tegak lurus permukaan.
Gaya normal adalah gaya reaksi dari gaya berat yang dikerjakan pada benda
terhadap bidang dimana benda itu berada dan tegak lurus bidang.
N = m g atau N = mg cos 
2. Definisi gerak
Cobalah kita berlari. Pada saat berlari maka terjadi perpindahan, dimana kita berpindah
dari satu tempat ke tempat lain. Jadi yang dimaksud dengan gerak adalah perpindahan posisi
benda dari tempat asalnya karena adanya gaya.

1.2 Macam-macam Gaya dan Gerak


1. Jenis-jenis Gaya
Secara sadar atau tidak kita sering melakukan aktivitas yang memerlukan gaya.
Tetapi jenis gaya tidak hanya yang kita keluarkan. Berikut ini adalah jenis-jenis gaya:
a. Gaya magnet:
Kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda logam lainnya yang ada
disekitarnya. Magnet memiliki 2 kutub yaitu kutub utara dan selatan. Bentuk magnet beragam
ada yang berbentuk jarum, ada yang berbentuk huruf “U”, berbentuk silinder, berbentuk
lingkaran dan ada yang berbentuk batang. Perhatikan gambar bentuk-bentuk magnet berikut!

b. Gaya listrik statis:


Kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik benda-
benda disekitarnya. Untuk melihat adanya gaya listrik statis, bisa dicoba dengan mengosok-
gosok penggaris pada rambut kering kita, kemudian dekatkan pada sobekkan kertas, maka
sobekkan kertas tersebut akan menempel pada penggaris. Penggaris bisa menarik potongan
kertas dengan gaya listrik statis.

c. Gaya otot :
Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering dilakukan pada
saat kita mengangkat beban atau sedang senam di sekolah. Apabila kita sering melakukan
olahraga maka otomu akan bertambah besar dan kuat.
d. Gaya gravitasi bumi :
Kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Bila kita melempar benda
ke atas, baik dari kertas, pensil atau benda lain maka semua benda itu akan jatuh ke bawah.
Berbeda bila di luar angkasa para astronot tidak merasakan gaya gravitasi, akibatnya mereka
akan melayang-layang bila berada di luar angkasa.

e. Gaya Pegas
Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Misalnya
saat kamu bermain panahan, karet mampu mendorong anak panah terlontar dengan cepat dan
jauh.

f. Gaya Gesekan
Bila kedua benda saling bergesekkan, maka antara keduanya akan muncul gaya
gesek. Gaya gesek bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan di jalan yang
kering, antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk
bisa berjalan. Bayangkan bila jalanan licin, maka gaya geseknya akan kecil dan kita akan
kesulitan untuk berjalan.
2. Macam-macam Gerak
Gaya dapat mempengaruhi gerak sebuah benda. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa kegiatan seperti:
a. Gerak karena gaya otot
 Pada saat mengayuh sepeda,
 saat berolaraga,
 saat bermain tarik tambang, atau
 mendorong lemari menggunakan kekuatan dua tangan dll.
b. Gerak karena gaya pegas
 Pada saat kamu bermain ketapel, atau
 Bermain panahan, kita memanfaatkan karet yang diregangkan untuk memudahkan
anak panah terlontar jauh dan cepat.
c. Gerak karena gaya mesin
Gaya mesin, yang dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan berat seperti:
 mobil pengeruk,
 buldoser, dan
 berbagai mesin yang digunakan dalam bidang industri.

Pengaruh Gaya Terhadap Gerak


1. Gaya pada benda yang diam
Kedua orang yang saling mendorong meja secara berlawanan dengan kekuatan
sama akan menyebabkan benda tersebut diam. Walau kedua orang masing-masing
mengeluarkan gaya, akan tetapi karena arah gayanya saling berlawanan maka, total gayanya
jadi mengecil atau saling menghilangkan.
Benda yang diam bisa bergerak atau sebaliknya bila diberi gaya.
Benda diam menjadi bergerak,
misalnya: bola akan bergerak bila di beri gaya otot berupa lemparan atau tendangan.
Benda bergerak menjadi diam,
misalnya : Kiper yang dapat menangkap bola yang sedang melayang akibat lemparan pemain.

2. Gaya pada benda bergerak


Kedua orang yang mendorong meja secara bersama-sama, pada posisi yang
searah menyebabkan meja dapat bergeser. Pada saat itulah terjadi gerak yang diakibatkan
oleh lebih dari satu gaya.
Total gaya pada meja menjadi saling menguatkan, sehingga gaya yang dihasilkan menjadi
lebih besar. Gaya-gaya yang searah akan memperbesar gaya total.
3. Gaya pada benda yang menyebabkan perubahan arah gerak
Pada saat kita mengendarai sepeda, maka sepeda dapat dibelokkan arah
gerakannya karena adanya suatu gaya tarik dan gaya otot yang membelokkan stangsepeda.
Atau pada saat kita bermain bola yang dapat merubah arah bola yang disebabkan oleh
tendangan, lemparan, atau pukulan dari pemain. Sehingga, pemain memberikan gaya pada
bola yang menyebabkan bola tersebut berubah arah. Disini gaya berperan untuk mengubah
arah dari benda yang bergerak.

Peralatan yang Menggunakan Konsep Gaya


1. Tinjauan gaya pada sepeda
Pada saat mengayuh sepeda ternyata ada banyak gaya yang dihasilkan, seperti
gaya gesekan dan gaya otot.
Coba kamu perhatikan gambar di bawah ini!
1. Pada saat kaki mengayuh tentu orang tersebut mempergunakan gaya otot. Sedangkan
yang membuat roda berputar adalah akibat adanya gaya gesek antara pusat pedal dengan
rantai.
2. Gaya gesek juga terjadi antara rantai dengan pusat roda yang menyebabkan roda dapat
berputar ke depan

2. Tinjauan gaya-gaya pada mesin jahit

Gaya-gaya pada mesin jahit ada banyak diantaranya :


 Gaya Mesin : Pada umumnya mesin jahit saat ini menggunakan mesin untuk
pengoperasiannya.
 Gaya listrik : Mesin yang ada pada mesin jahit dan dapat digerakan bila ada listrik
yang mengalir.
 Gaya gesek, gaya otot dan bila ditinjau lebih dalam maka akan ditemukan banyak gaya
yang dimanfaatkan oleh mesin ini.
3. Tinjauan gaya-gaya pada senapan mainan
Gaya yang dominan bekerja pada senapan mainan adalah gaya pegas. Karena
yang membuat peluru panah bergerak ke luar adalah akibat adanya pegas atau per di dalam
senapan mainan. Sehingga pada saat peluru panah dimasukan dan ditekan, maka pegas
didalam senapan tertekan, dan ketika pelatuk ditarik maka pegas akan terlontar ke depan.

1.3 Hukum Newton


HUKUM NEWTON I

Hukum newton 1 disebut juga hukum kelembaman (Inersia). Sifat lembam benda
adalah sifat mempertahankan keadaannya, yaitu keadaan tetap diam atau keaduan tetap
bergerak beraturan.

DEFINISI HUKUM NEWTON I :


Jika sebuah benda bergerak lurus beraturan atau diam, benda tersebut akan terus
bergerak lurus beratura atau diam kecuali ada gaya luar yang jumlah resultannya tidak nol
yang bekerja pada benda tersebut.

Contoh yang sering dialami, misalnya, ketika berada di dalam mobil. Apabila
mobil bergerak maju secara tiba-tiba, maka tubuh kita akan terdorong ke belakang. Demikian
juga ketika mobil tiba-tiba direm, tubuh kita akan terdorong ke depan.

Contoh lainnya, ketika kita menarik selembar kertas yang ditindih oleh tumpukan
buku tebal atau gelas. Jika lembar kertas tadi ditarik dengan sangat cepat, maka tumpukan
buku atau gelas tersebut tidak bergerak.
F = 0 a = 0 karena v=0 (diam), atau v= konstan (GLB)

HUKUM II NEWTON

Gerak Pada Bidang Datar

Gaya normal pada bidang datar yang dikenai gaya mendatar yang sejajar terhadap bidang
sama dengan berat benda tersebut.....seperti yang terlihat pada rumus di atas gaya normal (N)
= massa benda x percepatan grafitasi.
Dengan mengetahui gaya normal suatu benda, Kita dapat menghitung gaya gesak
suatu benda gaya gesek benda dibagi menjadi 2 :

Gaya gesek statis , yakni gaya gesek saat benda diam/tidak bergerak
Gaya gesek kinetis, yakni gaya gesek saat benda bergerak

biasanya koefisien gesek statis > koefisien gesek kinetis.....

Rumus Gaya Gesek sebagai berikut :

Setelah terbukti gaya (F) lebih besar dari gaya gesak statis ( fgs) barulah kita cari
percepatan benda dengan rumus sebagai berikut :

sekarang apa yang terjadi bila gaya yang dikenakan pada benda tidak sejajar
terhadap bidang...tetapi membentuk sudut tertentu....seperti gambar di bawah ini :

Maka gaya gerak benda bukanlah F namun penguraian gaya F ke sumbu


mendatar yang disebut dengan F gerak.
Penguraian gaya ke sumbu vertikal ke atas juga akan mengurangi gaya normal
benda karena berlawanan dengn berat benda yang secara otomatis juga akan mengurangi
gaya gesek benda.

saat besarnya Fgerak dan fgesek diketahui dan percepatan benda dapat dicari
secara langsung dengan rumus yang tercantum di sebelah kanan ini ......

Balok-balok Yang dihubungkan dengan Tali

Untuk menghitung benda tersebut kita perlu berasumsi bahwa semua balok-
balok adalah kesatuan, sehingga pecepatannya dapat dihitung dengan rumus : sedangkan
tegangan tali diantara balok A dan B (T1) dapat kita cari dengan asumsi balok B dan C jadi
satu....sehingga untuk mencari tegangan tali tersebut dapat dicari dengan meninjau gaya2
yang bekerja pada balok A atau dengan cara lain meninjau gaya-gaya yang bekerja
pada gabungan balok B dan C dengan asumsi kedua balok menjadi satu dalam artikel ini
saya hanya mencantumkan satu cara yakni ditinjau dari gabungan balok B dan C.
sedangkan, Tegangan tali antara balok C (T2) dapat dicari dengan meninjau
gaya-gaya yang bekerja pada balok C

Mencari Kecepatan Maksimal Truk agar Balok yang Dibawanya Tidak bergeser
ke Belakang

bila ada sebuah truk bererak ke kanan maka muatan yang dibawa truk akan
medapat gaya tang berlawanan dengan arah gerak truk...yakni ke kiri....agar gaya tersebut
tidak menyebabkan muatan bergeser ke kiri maka gaya yang bekerja tidak boleh melebihi
gaya gesek maksimum....seperti rumus di atas....dan percepatan maksimal truk pun dapat
dicari.

Soal yang Berkaitan dengan Balok-balok yang ditumpuk

Gaya yang menyebabkan benda A bergerak adalah gaya tarik (F) sedangkan
yang menghambat adalah gaya gesek benda B pada A (fB) dan gaya gesek gabungan benda A
dan B (fAB) pada lantai sedangkan tegangan tali (T) dapat dicari dengan meninjau balok B
saja ditinjau dari balok B, balok B bergerak ke kiri (karena tempat B berpijak bergerak ke
kanan dan tegangannya dapat dihitung dengan rumus yang tercantum di atas.

HUKUM NEWTON III

Definisi Hukum Newton III


Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan juga
gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah. Perlu diperhatikan
bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja pada dua benda yang berlainan

Jika kam memberikan gaya pada suatu benda (gaya aksi), kamu akan mendapatkan gaya yang sama
besar, tetapi arahnya berlawanan (gaya bereaksi) dengan arah gaya yang kamu berikan.

Faksi = gaya yang bekerja pada benda


Freaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Contohnya jika kamu memantulkan bola ke dinding, bola akan memberikan gaya aksi pada
dinding, sebaliknya dinding juga memberikan gaya reaksi untuk memantulkan kembali bola tersebut.

BAB III
PENUTUP
.1 Simpulan
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dinamika adalah cabang ilmu
yang memepelajari tentang pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu sistem.
Gaya adalah suatu besaran yang dapat mengakibatkan gerak atau bentuk benda
menjadi berubah. Sedangkan gerak merupakan perubahan suatu benda terhadap titik acuan.
akalah Fisika dasara "Hukum Newton"

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton mengenai sifat
gerak benda.Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental.Artinya, pertama
hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar
dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya, pada waktu kita
mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan
suatu gaya dorong pada mobil mainan.
Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi atau
berpindah tempat.

B. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton


2. Untuk mengetahui bunyi Hukum I. Newton
3. Untuk mengetahui bunyi Hukum II. Newton
4. Untuk mengetahui bunyi Hukum III. Newton
5. Untuk mengetahui perbedaan berat dan massa sehingga pembaca bisa membedakan antara massa
dan berat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Newton


Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak Newton itu
sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari
prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang
paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini
menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya
Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli 1687.

1. Hukum I Newton
Bunyi Hukum I Newton
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka benda diam akan
tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan “

a) Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman


Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan konstan
kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan
mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan
mempertahankan keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan
mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang cenderung
mempertahankan keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang disebut kelembaman atau
inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut juga hukum Kelembaman atau
Hukum inersia.
Contoh penerapan hukum I Newton yaitu :
i. Sediakan alat-alat antara lain Kelereng, kertas, dan meja!
ii. Letakkan kelereng di atas kertas pada meja yang mendatar hingga keadaan kelereng diam!
iii. Tarik kertas dengan mendadak / sentakan!
iv. Ulangi langkah (ii) tetapi kertas ditarik perlahan-lahan, kemudian hentikan kertas tersebut secara
mendadak!
v. Amati yang terjadi!
Berdasarkan kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang diam cenderung
untuk tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung untuk tetap bergerak lurus
beraturan ( ingin mempertahankan keadaannya ). Sifat demikian itulah yang disebut sebagai
kelembaman ( inersia ) suatu benda.
Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
:

2. Hukum II Newton
Bunyi Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis :

Bila sebuah benda mengalami gaya sebesar F maka benda tersebut akan mengalami percepatan.

Keterangan:

F : gaya (N atau dn)

m : massa (kg atau g)

a : percepatan (m/s2 atau cm/s2)

a) Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton


Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa dan
besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu pengaruh pada
sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya
adalah arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada
benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan
gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur resistensinya terhadap percepatan.
Contoh penerapan Hukum II Newton :
Pada gambar disamping, sebuah benda ditarik dengan gaya F. Dengan adanya gaya F, maka
benda bergerak dengan percepatan a. Pada kasus yang kedua, benda dengan massa m ditarik oleh 2
orang dengan gaya 2F. Pada Kasus yang kedua ini, benda bergerak dengan percepatan 2a, massa
benda ditambah dan ditarik dengan gaya F. Pada kasus yang ketiga benda bergerak dengan
percepatan a/2 .
Dalam hukum ini, Newton menyimpulkan sebagai berikut :
1. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda dengan massa m berbanding
langsung ( sebanding ) dengan besar resultan gaya. Makin besar gaya, makin besar percepatan.
2. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda berbanding terbalik dengan
massa benda m. Makin besar massa, makin kecil percepatan.
Contoh soal :
Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya tertentu dan
bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan pada mobil-mobilan?
Diketahui : m = 2 Kg
a = 10 m/s2
Ditanya : F ?
Jawab : F = m.a
= 2 Kg . 10 m/s2 = 20 N

3. Hukum III Newton


Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan gaya pada
benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang berlawanan.
Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi berlawanan arah.
Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja
pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat
ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang
kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan
gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (
aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah ( reaksi ).
Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian.
Sebagai Contoh ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang (aksi ).
Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan kedepan.
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,
pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung
kedepan sehingga perahu bergerak kedepan.
Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :

FA = - FB Atau Faksi = - Freaksi

Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama dengan negativ gaya
benda B yang bekerja pada benda A ”
1. Perbedan Berat dan Massa

a) Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi bumi pada
sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah benda dekat
permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga satu-satunya gaya yang bekerja pada
benda itu adalah gaya karena grafitasi (keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda dipercepat ke
bumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama untuk semua
benda, tak tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari hukum kedua Newton,
kita dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda bermassa m sebagai :
Fg = ma
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya grafitasi, kita dapatkan
:
w = mg
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan bahwa
berat benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti di berbagai tempat
menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas
permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda dari pusat
bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang sangat tinggi
dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah dengan garis lintang karena
bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya. Jadi,berat tidak seperti massa,bukan sifat
intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N (Newton).
b) Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan
menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur percepatannya.
Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan benda-benda
itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)
A. APLIKASI HUKUM I NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:

1. Pena yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara
cepat.

2. Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para
penumpang akan terdorong ke depan.

3. Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang terlempar ke
belakang. Karena tubuh penumpang sedang mempertahankan posisi diamnya.

4. Ayunan bandul sederhana. Bandul jika tanpa gaya dari luar akan tetap bergerak , dgn
percepatan nol.

5. Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, maka percepatannya nol. Oleh
karena itu, berlaku keseimbangan gaya (hukum I Newton).

6. Saat kita salah memasang taplak padahal makanan sudah di taruh di atasnya. Tenang,
ketika kita tarik taplak tersebut lurus dan cepat, makanan tidak akan bergeser.

7. Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang bekerja pada
benda itu.

8. Pemakaian roda gila pada mesin mobil.

9. Bola Tolak peluru : akan diam jika tidak diberikan gaya dari luar. Dalam tolak peluru, sifat
kekekalan sebuah benda terdapat pada peluru itu sendiri. Pada saat peluru dilempar, peluru akan
terus bergerak secara beraturan setelah itu akan jatuh dan berhenti, titik dimana peluru itu akan
berhenti, dan akan terus diam jika tidak digerakkan.

10. Pada saat Dribbling : bola akan terus bergerak beraturan, dan berhenti jika bola di pegang
kedua tangan.

11. Seseorang yang turun dari sebuah bis yang masih melaju akan terjerembab mengikuti arah
gerak bis.

12. Kardus yang berada diatas mobil akan terlempar ketika mobil tiba-tiba membelok.

B. APLIKASI HUKUM II NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:

1. Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan bertambah
besar.

2. Pada gerakan di dalam lift. Ketika kita berada di dalam lift yang sedang bergerak, gaya
berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift. Saat lift bergerak ke atas, kita akan merasakan gaya
berat yang lebih besar dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal yang sebaliknya terjadi ketika
lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah. Saat lift bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya
berat yang lebih kecil daripada saat lift dalam keadaan diam.

3. Bus yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya
dan berbading terbalik dengan massa busl tersebut.
4. Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat menggelinding,
sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan berbanding terbalik dengan
massanya).

5. Menggeser barang pada bidang miring.

6. Berat badan kita ( W= m g ).

7. Saat melakukan lemparan tolak peluru : bola akan lebih jauh dan cepat jika diberikan
lemparan yang kuat begitu sebaliknya.

8. Pada saat berlari : Menambah gaya kecepatan agar menghasilkan percepatan yang
maksimal. Semakin besar gaya yang dikeluarkan oleh seorang atlit, maka akan semakin besar
percepatannya.

9. Mobil yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua orang,dibandingkan diorong oleh
satu orang.

10. Jika terjadi tabrakan antara sebuah mobil dengan kereta api, biasanya mobil akan terseret
puluhan bahkan ratusan meter dari lokasi tabrakan sebelum akhirnya berhenti. Terseretnya mobil
menunjukkan terjadinya perubahan kecepatan pada mobil, karena massa mobil jauh lebih kecil dari
pada massa kereta api, maka dengan gaya yang sama mobil medapan percepatan yang sangat besar,
sedangkan kereta api tidak mengalami percepatan.

11. Pada saat shooting : cepat dan lambat pergerakan bola basket mempengaruhi
jarak bola. Saat melakukan shooting, seorang atlet harus menentukan kekuatan gaya yang
dibutuhkan untuk memasukkan sebuah bola ke dalam ring, tergantung jarak antara atlet dan
ring.

C. APLIKASI HUKUM III NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:

1. Seseorang memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika orang tersebut mendorong
tembok (aksi), maka tembok mendorongnya dengan arah gaya yang berlawanan(reaksi).

2. Ketika menekan ujung meja dengan tangan, tangan kita mengerjakan gaya pada meja(aksi). Dan
sebaliknya ujung meja pun menekan tangan kita(reaksi).

3. Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang(aksi), papan start mendorong pelari ke
depan(reaksi) sehingga pelari dapat melaju ke depan.

4. Ketika seorang perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk mendorong air ke belakang(aksi),
air juga akan mendorong kaki dan tangan perenang ke depan(reaksi).

5. Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak kaki kita mendorong tanah ke belakang. Sebagai reaksi,
tanah mendorong kaki kita ke depan sehingga kita dapat berjalan.
6. Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan(aksi). Sebagai reaksi, peluru pun
mendorong senapan ke belakang.

7. Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke
belakang(aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung ke depan, sehingga perahu bergerak
ke depan.

8. Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang(aksi), dia akan merasa sakit karena tiang
memberikan gaya pada dia(reaksi).

9. Ketika orang menendang bola, kaki memberikan gaya ke bola(aksi).Reaksi : bola memberikan gaya
ke kaki.

10. Ketika peluncuran roket, roket mendorong asap ke belakang(aksi). Reaksi : asap mendorong roket ke
atas.

11. Ketika mobil berjalan, ban mobil berputar ke belakang(aksi). Reaksi : mobil bergerak ke depan.

12. Ketika Anda duduk di kursi Anda, tubuh Anda memberikan gaya ke bawah pada kursi dan kursi
mengerahkan gaya ke atas pada tubuh Anda.

13. Seekor ikan menggunakan sirip untuk mendorong air ke belakang. Karena hasil dari kekuatan
interaksi timbal balik, air juga harus mendorong ikan ke depan, mendorong ikan melalui air.

14. Seekor burung terbang dengan menggunakan sayapnya. Sayap burung mendorong ke bawah udara.
Karena hasil dari kekuatan interaksi timbal balik, udara juga harus mendorong ke atas burung. Aksi-
reaksi pasangan kekuatan memungkinkan burung untuk terbang.

15. Ketika kita meniup balon sampai mengembang, dan kemudian melepaskannya. Ketika mulut balon
dilepaskan, balon mendorong udara keluar. Pada saat yang sama, udara juga mendorong balon.
Gaya dorong udara menyebabkan balon terbang.

16. Ketika melakukan percobaan dengan menaiki perahu dan melemparkan sesuatu, entah batu atau
benda lain ke luar dari perahu. Ini dilakukan ketika perahu sedang diam. Maka perahu akan bergerak
ke belakang jika anda melempar ke depan, dan sebaliknya.

17. Ketika ikan gurita bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke belakang (gaya aksi); air yang
disemprotkan tersebut mendorong ikan gurita ke depan (gaya reaksi), sehingga ikan gurita bisa
berenang bebas di dalam air laut.

18. Peristiwa gaya magnet.

19. Adanya gaya gravitasi.


20. Gaya listrik.

21. Pantulan bola basket saat dribbling : Saat bola didribbling, pasti memanfaatkan lantai sebagai
tempat untuk memantulkan bola tersebut ke atas.

22. Sebuah lokomotif menarik gerbong, gaya diberikan lokomotif kepada gerbong.

D. CONTOH-CONTOH HUKUM NEWTON

Contoh Hukum I Newton adalah:


-meja yang diam selamanya akan diam (tidak bergerak) selama tidak ada gaya yang bekerja
padanya,
-karung di atas mobil terlempar ke depan ketika mobilnya tiba-tiba berhenti karena tabrakan.
Contoh Hukum II Newton
-Jika ditarik dengan gaya yang sama mobil-mobilan yang massanya lebih besar (ada beban)
percepatannya lebih kecil
-Mobil-mobilan yang sama (massa sama) jika ditarik dengan gaya yang lebih besar akan mengalami
percepatan yang lebih besar pula
Contoh Hukum III Newton
-duduk di atas kursi berat badan tubuh mendorong kursi ke bawah sedangkan kursi menahan
(mendorong) badan ke atas.
-Jika seseorang memakai sepatu roda dan mendorong dinding, maka dinding akan mendorong
sebesar sama dengan gaya yang kamu keluarkan tetapi arahnya berlawanan, sehingga orang
tersebut terdorong menjauhi dinding

Contoh Soal Hukum newton gerak rotasi

1. Kotak lampu digantung pada sebuah pohon dengan menggunakan tali, batang kayu dan engsel

seperti terlihat pada gambar berikut ini:


Jika :

AC = 4 m

BC = 1 m

Massa batang AC = 50 kg

Massa kotak lampu = 20 kg

Percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2

Tentukan besarnya tegangan tali yang menghubungkan batang kayu dengan pohon!

Penyelesaian

Penguraian gaya-gaya dengan mengabaikan gaya-gaya di titik A (karena akan dijadikan poros):
2. Seorang anak memanjat tali dan berhenti pada posisi seperti diperlihatkan gambar berikut!

Tentukan besar tegangan-tegangan tali yang menahan anak tersebut jika massa anak adalah

50 kg!

Penyelesaian

Penguraian gaya-gaya dari peristiwa di atas seperti berikut:


3. Seorang anak bermassa 50 kg berdiri diatas tong 50 kg diatas sebuah papan kayu bermassa 200 kg

yang bertumpu pada tonggak A dan C.


Jika jarak anak dari titik A adalah 1 meter dan panjang papan kayu AC adalah 4 m, tentukan :

a) Gaya yang dialami tonggak A

b) Gaya yang dialami tonggak C

Penyelesaian

Berikut ilustrasi gambar penguraian gaya-gaya dari soal di atas :


4. Seorang anak bermassa 100 kg berada diatas jembatan papan kayu bermassa 100 kg yang

diletakkan di atas dua tonggak A dan C tanpa dipaku. Sebuah tong berisi air bermassa total 50 kg

diletakkan di titik B.

Jika jarak AB = 2 m, BC = 3 m dan AD = 8 m, berapa jarak terjauh anak dapat melangkah dari titik C

agar papan kayu tidak terbalik?


Titik C jadikan poros, saat papan tepat akan terbalik NA = 0

5. Tiga buah beban m1, m2 dan m3 digantungkan dengan tali melalui dua katrol tetap yang licin (lihat

gambar).

Bila sistem dalam keadaan seimbang dan m2 = 500 gram tentukan:

a) massa m1

b) massa m3

Penyelesaian
Sebuah mobil mempunyai massa 3.000 kg. Dari keadaan diam mulai bergerak setelah 12 sekon
kecepatan mobil mencapai 6 m/s. Hitunglah gaya yang bekerja pada mobil !

Penyelesaian:
Diketahui : m = 3 000 kg
vo = 0 m/s
vt = 6 m/s
t = 12 s

Ditanyakan : F = …… ?

Jawab : Mencari percepatan (a)


∆v
a = ---------
Δt
(6 – 0) m/s
a = ---------------
(12 – 0) s
a = 0,5 m/s2
Mencari gaya (F)
F=m.a
F = 3 000 kg . 0,5 m/s2
F = 1 500 N
Jadi gaya yang bekerja pada mobil adalah 1 500 N
Sebuah bola bilyard diletakkan pada permukaan yang licin sekali (anggap gesekannya tidak ada). Dua
gaya bekerja pada bola ini seperti pada Gb. Hitung percepatan tersebut jika massanya, 0,5 kg.
Penyelesaian:
Kita urai gaya-gaya yang bekerja padaarah sumbu x dan y seperti pada Gb. Kemudian baru kita
hitung komponen dari percepatan yang disebabkan oleh gaya-gaya ini.

Diketahui :
F1 = 10 N
F2 = 20 N
θ1 = 370
θ2 = 1430
Ditanya : a?
Jawab :
F1X = F1 cos 01
= 10 cos 37°
=8N
F1y = Fl sin 01
= 10 sin 37°
=6N

F2X = F2 cos 02
= 20 cos 143°
= -16 N

F2y = F2 sin 02
= 20 sin 143°
=12 N

FX = F1X + F2X
= 8 – 16
= -8 N

FY = F1Y + F2y
= 6 + 12
= 18 N
aX = mFX
= 5.08−
= - 16 m/s2

aY = mFY
= 5.018
= 36 m/s2

a = 22YXaa+
= 2236)16(+−
= 39,4 m.s-2

Sebuah mobil bermassa 10 000 kg, bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Mobil direm dan berhenti
setelah menempuh jarak 200 m. Berapakah gaya pengeremannya?
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 10 000 kg
v0 = 0 m/s
v = 20 m/s
Δx = 200 m

Ditanya : F?

Jawab :
F = m.a
v2 = v02 + 2.a.Δx

a = tvvΔ−.2202
= )200.(220022−
= - 1 m/s2 (diperlambat)

F = m.a
= 10 000 (-1)
= - 10 000 N (berlawanan arah kecepatan mobil)

Suatu benda dijatuhkan dari atas bidang miring yang licin dan sudut kemiringan 300. Tentukanlah
percepatan benda tersebut jika g = 10 m/s2 dan massa benda 4 kg
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 4 kg
g = 10 m/s2
θ = 300

Ditanya : a ?

Jawab :
F = mg sin θ
θ mg mg cos θ

F = - mg sin θ = ma
a = - g sin θ
= - 10 sin 300
= - 10 . (0,5)
= 5 m/s2

Massa benda satu dan dua masing-masing 6 kg dan 2 kg. Hitung percepatan dan tegangan tali jika g
= 10 m/s2
Penyelesaian :
Untuk penyelesaian soal diatas, sitem kita tinjau untuk masing-masing benda
Diket :
m1 = 6 kg
m2 = 2 kg
g = 10 m/s2
Ditanya : T?, a?
Jawab :
Karena benda benda satu lebih berat dari benda dua maka benda bergerak kebawah

Untuk benda satu :


T – W1 = m1a1
T – 60 = -6a (1)
Untuk benda dua :
T – W2 sin 300 = m2a2
T – 20 (0,5) = 2 a2
T – 10 = 2 a (2)
Dari persamaan (1) dan (2)
T – 60 = - 6 a
T – 10 = 2 a -
50 = 8a
a = 6,25 m/s2
T – 10 = 2 a
T = 2(6,25) + 10
= 22,5N
Percepatan benda : 6,25 m/s2 dan gaya tegangan tali : 22,5 N

Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 12 N ke arah kanan. Jika
koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan koefisien gesekan kinetis 0,1
tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N

b) Gaya gesek antara benda dan lantai


Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda dan lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya gesek statis maksimum masih lebih besar dari gaya yang menarik benda (F) sehingga
benda masih berada dalam keadaan diam. Sesuai dengan hukum Newton untuk benda diam :
Σ Fx = 0
F − fges = 0
12 − fges = 0
fges = 12 N

c) Percepatan gerak benda


Benda dalam keadaan diam, percepatan benda NOL

Soal No. 2
Perhatikan gambar berikut, benda mula-mula dalam kondisi rehat!

Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 25 N ke arah kanan. Jika
koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan koefisien gesekan kinetis 0,1
tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N

b) Gaya gesek antara benda dan lantai


Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda dan lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya yang gesek statis maksimum (20 N) lebih kecil dari gaya yang menarik benda (25 N),
Sehingga benda bergerak. Untuk benda yang bergerak gaya geseknya adalah gaya gesek dengan
koefisien gesek kinetis :
fges = fk = μk N
fges = (0,1)(100) = 10 N
c) Percepatan gerak benda
Hukum Newton II :
Σ Fx = ma
F − fges = ma
25 − 10 = 10a
a = 15/10 = 1,5 m/s2
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = 0 + 1/2(1,5)(22)
S = 3 meter

Soal No. 3
Perhatikan gambar berikut, benda 5 kg mula-mula dalam kondisi tidak bergerak!

Jika sudut yang terbentuk antara gaya F = 25 N dengan garis mendatar adalah 37o, koefisien gesek
kinetis permukaan lantai adalah 0,1 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan nilai:
a) Gaya normal
b) Gaya gesek
c) Percepatan gerak benda
(sin 37o = 0,6 dan cos 37o = 0,8)

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N + F sin θ − W = 0
N = W − F sin θ = (5)(10) − (25)(0,6) = 35 N

b) Gaya gesek
Jika dalam soal hanya diketahui koefisien gesek kinetis, maka dipastikan benda bisa bergerak,
sehingga fges= fk :
fges = μk N
fges = (0,1)(35) = 3,5 N

c) Percepatan gerak benda


Σ Fx = ma
F cos θ − fges = ma
(25)(0,8) − 3,5 = 5a
5a = 16,5
a = 3,3 m/s2

Soal No. 4
Perhatikan gambar berikut, balok 100 kg diluncurkan dari sebuah bukit!

Anggap lereng bukit rata dan memiliki koefisien gesek 0,125. Percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan
sin 53o = 0,8, cos 53o = 0,6. Tentukan nilai dari :
a) Gaya normal pada balok
b) Gaya gesek antara lereng dan balok
c) Percepatan gerak balok

Pembahasan
Gaya-gaya pada balok diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal pada balok
Σ Fy = 0
N − W cos θ = 0
N − mg cos 53o = 0
N − (100)(10)(0,6) = 0
N = 600 Newton

b) Gaya gesek antara lereng dan balok


fges = μk N
fges = (0,125)(600) = 75 newton

c) Percepatan gerak balok


Σ Fx = ma
W sin θ − fges = ma
mg sin 53o − fges = ma
(100)(10)(0,8) − 75 = 100a
a = 725/100 = 7,25 m/s2

Soal No. 5
Balok A massa 40 kg dan balok B massa 20 kg berada di atas permukaan licin didorong oleh gaya F
sebesar 120 N seperti diperlihatkan gambar berikut!

Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B

Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau sistem :
Σ F = ma
120 = (40 + 20) a
a = 120/60 m/s2

b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B


Cara pertama, Tinjau benda A :
Σ F = ma
F − Fkontak = mA a
120 − Fkontak = 40(2)
Fkontak = 120 − 80 = 40 Newton

Cara kedua, Tinjau benda B :


Σ F = ma
Fkontak = mB a
Fkontak = 20(2) = 40 Newton

Soal No. 6
Balok A dan B terletak pada permukaan bidang miring licin didorong oleh gaya F sebesar 480 N
seperti terlihat pada gambar berikut!
Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b) Gaya kontak antara balok A dan B

Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau Sistem :
Gaya-gaya pada kedua benda (disatukan A dan B) terlihat pada gambar berikut:
Σ F = ma
F − W sin 37o = ma
480 − (40 + 20)(10)(0,6) = (40 + 20) a
a = 120/60 = 2 m/s2

b) Gaya kontak antara balok A dan B


Cara pertama, tinjau balok A
Gaya-gaya pada balok A terlihat pada gambar berikut :

Σ F = ma
F − WA sin 37o − Fkontak = mA a
480 − (40)(10) (0,6) − Fkontak = (40)(2)
480 − 240 − 80 = Fkontak
Fkontak = 160 Newton
Cara kedua, tinjau benda B

Σ F = ma
Fkontak − WB sin 37o = mB a
Fkontak − (20)(10)(0,6) =(20)(2)
Fkontak = 40 + 120 = 160 Newton
Soal No. 7

Balok A beratnya 100 N diikat dengan tali mendatar di C (lihat gambar). Balok B beratnya 500 N.
Koefisien gesekan antara A dan B = 0,2 dan koefisien gesekan antara B dan lantai = 0,5. Besarnya
gaya F minimal untuk menggeser balok B adalah....newton
A. 950
B. 750
C. 600
D. 320
E. 100
(Sumber Soal : UMPTN 1993)
Pembahasan
fAB → gaya gesek antara balok A dan B
fBL → gaya gesek antara balok B dan lantai

fAB = μAB N
fAB = (0,2)(100) = 20 N

fBL = μBL N
fBL = (0,5)(100 + 500) = 300 N

Tinjau benda B

Σ Fx = 0
F − fAB − fBL = 0
F − 20 − 300 = 0
F = 320 Newton

Soal No. 8
Benda pertama dengan massa m1 = 6 kg dan benda kedua dengan massa m2 = 4 kg dihubungkan
dengan katrol licin terlihat pada gambar berikut !

Jika lantai licin dan m2 ditarik gaya ke kanan F = 42 Newton, tentukan :


a) Percepatan benda pertama
b) Percepatan benda kedua
c) Tegangan tali T

Pembahasan
a) Percepatan benda pertama
Hubungan antara percepatan benda pertama (a1) dan percepatan benda kedua (a2) adalah:
a1 = 2a2
atau
a2 = 1/2a1

Tinjau m2
F − 2T = m2a2
42 − 2T = 4a2
42 − 2T = 4(1/2)a1
42 − 2T = 2a1 (Pers. 1)

Tinjau m1
T = m1a1
T = 6 a1 (Pers. 2)

Gabung Pers. 1 dan Pers. 2


42 − 2T = 2a1
42 − 2(6a1) = 2a1
42 = 14 a1
a1 = 42/14 = 3 m/s2

b) Percepatan benda kedua


a2 = 1/2a1
a2 = 1/2(3) = 1,5 m/s2

c) Tegangan tali T
T = 6a1 = 6(3) = 18 Newton

Soal No. 9
Massa A = 4 kg, massa B = 6 kg dihubungkan dengan tali dan ditarik gaya F = 40 N ke kanan dengan
sudut 37o terhadap arah horizontal!
Jika koefisien gesekan kinetis kedua massa dengan lantai adalah 0,1 tentukan:
a) Percepatan gerak kedua massa
b) Tegangan tali penghubung antara kedua massa

Pembahasan
Tinjauan massa B :
Nilai gaya normal N :
Σ Fy = 0
N + F sin 37o = W
N + (40)(0,6) = (6)(10)
N = 60 − 24 = 36 N

Besar gaya gesek :


fgesB = μk N
fgesB = (0,1)(36) = 3,6 N

Hukum Newton II:


Σ Fx = ma
F cos 37o − fgesB − T = ma
(40)(0,8) − 3,6 − T = 6 a
28,4 − T = 6 a → (persamaan 1)

Tinjauan gaya-gaya pada massa A


Σ Fx = ma
T − fgesA = ma
T − μk N = ma
T − μk mg = ma
T − (0,1)(4)(10) = 4 a
T = 4a + 4 → Persamaan 2
Gabung 1 dan 2
28,4 − T = 6 a
28,4 − ( 4a + 4) = 6 a
24,4 = 10a
a = 2,44 m/s2

b) Tegangan tali penghubung antara kedua massa


T = 4a + 4
T = 4(2,44) + 4
T = 13,76 Newton

Soal No. 10
Diberikan gambar sebagai berikut!

Jika massa katrol diabaikan, tentukan:


a) Percepatan gerak kedua benda
b) Tegangan tali penghubung kedua benda
Pembahasan
Tinjau A
Σ Fx = ma
T − WA sin 37o = mA a
T − (5)(10)(0,6) = 5 a
T − 30 = 5a → (Persamaan 1)

Tinjau B
Σ Fx = ma
WB sin 53o − T = mB a
(10)(0,8) − T = 10 a
T = 80 − 10 a → (Persamaan 2)

Gabung 1 dan 2
T − 30 = 5a
(80 − 10 a) − 30 = 5 a
15 a = 50
a = 50/15 = 10/3 m/s2

b) Tegangan tali penghubung kedua benda


T − 30 = 5a
T − 30 = 5( 10/3)
T = 46,67 Newton
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa

keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada

sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan

arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul

sendirian.

Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang (aksi).

Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan kedepan.

Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,

pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung kedepan

sehingga perahu bergerak kedepan.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
Hukum I Newton berbunyi “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol
maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan”. Dimana Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja
pada suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa
benda itu “. Dimana Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu benda melakukan gaya pada benda
lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang berlawanan”.
Massa berbeda dengan berat. Massa adalah sifat intristik dari sebuah benda yang menyatakan
resistensinya terhadap percepatan, sedangkan berat bergantung pada hakikat dan jarak benda-benda
lain yang mengerjakan gaya-gaya gravitasional pada benda itu.

B. Saran
Penulis menyarankan agar penimbangan berat badan sebaiknya dilakukan pada lantai, karena
berat yang terbaca adalah berat yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-newton.html
Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta:Yudhistira
Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara
http://id.wikibooks.org/wiki/Rumus-Rumus_Fisika_Lengkap/Gaya_dan_tekanan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton
mengenai sifat gerak benda.Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang
fundamental.Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua
hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang
merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya, pada
waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa
kita mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan.
Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi atau
berpindah tempat.

1.2. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton
2. Untuk mengetahui bunyi Hukum I. Newton
3. Untuk mengetahui bunyi Hukum II. Newton
4. Untuk mengetahui bunyi Hukum III. Newton
5. Untuk mengetahui perbedaan berat dan massa sehingga pembaca bisa membedakan antara
massa dan berat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hukum Newton


Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak
Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak
dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat
memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini
menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam
karyanya Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli
1687.
2.2. Hukum I Newton
2.2.1. Bunyi Hukum I Newton
“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka benda
diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan

2.2.2. Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman


Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan
konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini
digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman. Benda yang mula-
mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-
mula bergerak akan mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang disebut
kelembaman atau inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut juga
hukum Kelembaman atau Hukum inersia.
Contoh penerapan hukum I Newton yaitu :
(i) Sediakan alat-alat antara lain Kelereng, kertas, dan meja!
(ii) Letakkan kelereng di atas kertas pada meja yang mendatar hingga keadaan kelereng diam!
(iii) Tarik kertas dengan mendadak / sentakan!

2.2.2.1. Gambar Kelereng ditarik mendadak

(iv) Ulangi langkah (ii) tetapi kertas ditarik perlahan-lahan, kemudian hentikan kertas tersebut
secara mendadak!
2.2.2.2. Gambar Kelereng ditarik Pelan-pelan
(v) Amati yang terjadi!

Berdasarkan kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang diam cenderung
untuk tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung untuk tetap bergerak
lurus beraturan ( ingin mempertahankan keadaannya ). Sifat demikian itulah yang disebut
sebagai kelembaman ( inersia ) suatu benda.
Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :
2.3. Hukum II Newton
2.3.1. Bunyi Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa
benda tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis :
a= F
m
Dimana :
F = gaya, Satuannya N
m = massa, Satuannya Kg
a = Percepatan, Satuannya ms-2
2.3.2. Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa
dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu pengaruh
pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat.
Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang
bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya
percepatan yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur
resistensinya terhadap percepatan.
Contoh penerapan Hukum II Newton :
Pada gambar disamping, sebuah benda ditarik dengan gaya F. Dengan adanya gaya F,
maka benda bergerak dengan percepatan a. Pada kasus yang kedua, benda dengan
massa m ditarik oleh 2 orang dengan gaya 2F. Pada Kasus yang kedua ini, benda bergerak
dengan percepatan 2a, massa benda ditambah dan ditarik dengan gaya F. Pada kasus yang
ketiga benda bergerak dengan percepatana/2 .
Dalam hukum ini, Newton menyimpulkan sebagai berikut :
1. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda dengan massa m
berbanding langsung ( sebanding ) dengan besar resultan gaya. Makin besar gaya, makin besar
percepatan.
2. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda berbanding terbalik
dengan massa benda m. Makin besar massa, makin kecil percepatan.
Secara matematis Hukum II Newton dituliskan sebagai :

Contoh soal :
Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya tertentu dan
bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan pada mobil-mobilan?
Diketahui : m = 2 Kg
a = 10 m/s2
Ditanya : F ?
Jawab : F = m.a
= 2 Kg . 10 m/s2 = 20 N
2.4. Hukum III Newton
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan gaya
pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang
berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi
arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi
berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan dalam Hukum
III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi
pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan
bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja
pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun
berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah
ada gaya yang muncul sendirian.
Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang (
aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan
kedepan.
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,
pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung
kedepan sehingga perahu bergerak kedepan.

Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :


FA = - FB Atau Faksi = - Freaksi

Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama
dengannegativ gaya benda B yang bekerja pada benda A ”
2.5. Perbedan Berat dan Massa
2.5.1. Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi bumi
pada sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah benda
dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga satu-satunya gaya yang
bekerja pada benda itu adalah gaya karena grafitasi (keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda
dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama
untuk semua benda, tak tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari hukum
kedua Newton, kita dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda bermassa m sebagai :
Fg = ma

Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya grafitasi, kita dapatkan


:
w = mg

Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan bahwa
berat benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti di berbagai tempat
menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas
permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda
dari pusat bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang
sangat tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah dengan
garis lintang karena bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya. Jadi,berat tidak
seperti massa,bukan sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N (Newton).
2.5.2. Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan
menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio
percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)
Untuk lebih jelasnya perbedaan antara berat dan massa dapat kita lihat pada tabel berikut :
No. Massa Berat
1. Massa adalah jumlah / Berat adalah gaya tarik bumi
banyaknya zat itu sendiri. terhadap benda.
2. Disemua tempat harganya Harganya tidak tetap,
tetap terdantung dari tempat itu.
3. Satuan ( SI ) Kg Satuan Newton ( N )
4. Merupakan besaran skala Merupakan besaran vektor
5. Dapat diukur dengan neraca Dapat diukur dengan neraca
ohauss dan neraca pegas. pegas.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
- Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
- Hukum I Newton berbunyi “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan”. Dimana
- Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu
benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda itu
“. Dimana :

- Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka
akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang berlawanan”. Dimana :
Faksi = - Freaksi
- Massa berbeda dengan berat. Massa adalah sifat intristik dari sebuah benda yang menyatakan
resistensinya terhadap percepatan, sedangkan berat bergantung pada hakikat dan jarak benda-
benda lain yang mengerjakan gaya-gaya gravitasional pada benda itu.

3.2. Saran
Penulis menyarankan agar penimbangan berat badan sebaiknya dilakukan pada lantai,
karena berat yang terbaca adalah berat yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-newton.html
Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta:Yudhistira
Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara

Anda mungkin juga menyukai