BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Dalam fisika kita mengenal yang namanya hokum newton 1,2dan 3 tapi apakah kita tau
apa
Pengertiannya, fungsinya dalam kehidupan sehari hari oleh karna itu penulis ingin
membagikan sedikit ilmu dan jikalau salah mohon para pembaca memberikan kritikan dan
saran yang mmbangun karna penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu hukum Newton Pertama, Kedua, Ketiga?
2. Apa itu berat?
3. Apa perbedaan berat dengan massa?
4. Apa hubungan hukum Newton Pertama, Kedua, Ketiga dengan hasil
penimbangan berat badan yang berbeda tersebut?
1.3.TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui lebih mendalam mengenai hukum-hukum Newton dan bagaimana
penerapannya dalam kasus-kasus yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari
2. Menjelaskan perbedaan berat dan massa sehingga pembaca bisa membedakan antara massa
dan berat.
3. Untuk mengembangkan lebih lanjut kemampuan menulis yang dimiliki
penulis.
1.4.METODE PENULISAN
Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis menggunakan metode kepustakaan. Di sini
penulis mengembangkan tema dengan berbagai sumber ilmiah dan literature lainnya demi
keberhasilan dan keabsahan tulisan ini.
1.5.LANDASAN TEORI
1. Hukum pertama Newton
”Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang
garis lurus kecuali diberi gaya total yang tidak nol.”
2. Hukum kedua Newton
”Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang
bekerja padanya”
3. Hukum ketiga Newton
”Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan
gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama”
BAB II
HUKUM-HUKUM NEWTON
BAB III
PERBEDAAN BERAT DAN MASSA
3.1.BERAT
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi
bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah
benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga satu-satunya gaya
yang bekerja pada benda itu adalah gaya karena grafitasi (keadaan ini dinamakan jatuh
bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang,
percepatan ini sama untuk semua benda, tak tergantung massanya. Kita namakan nilai
percepatan ini
g. Dari hukum kedua Newton, kita dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda
bermassa m sebagai
Fg = ma
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya grafitasi, kita dapatkan
w = mg
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan bahwa
berat benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti di berbagai tempat
menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas
permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda
dari pusat bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang
sangat tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah
dengan garis lintang karena bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya.
Jadi,berat tidak seperti massa,bukan sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat
adalah N (Newton).
3.2.MASSA
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya
terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio
percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama:
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)
BAB IV
PENUTUP
4.1.KESIMPULAN
- Hukum-Hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
-Hukum pertama Newton disebut juga hukum kelembaman benda yang
relatif mempertahankan geraknya.
-Hukum kedua Newton mengatur tentang gaya, F = ma.
-Hukum ketiga Newton disebut juga hukum aksi-reaksi,di mana jika suatu benda A
memberikan aksi pada benda B maka benda B akan memberikan reaksi yang arahnya
berlawanan dengan aksi yang diberikan.
- Massa berbeda dengan berat.Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang
menyatakan resistensinya terhadap percepatan sedangkan berat bergantung pada hakikat dan
jarak benda-benda lain yang mengerjakan gaya-gaya gravitasional pada benda itu.
- Angka yang ditunjukkan timbangan pada saat lift bergerak menyatakan
berat semu orang (bukan berat sesungguhnya). Oleh karena itu beratnya
berubah-ubah.
4.2.SARAN
Penulis menyarankan agar penimbangan berat badan sebaiknya dilakukan
pada lantai,karena berat yang terbaca adalah berat yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
makalah fisika
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari, kita banyak melakukan gerak dan mengeluarkan gaya.
Misalnya, seorang tukang bakso yang mendorong gerobak hingga bergerak dan berpindah
tempat, atau pada saat bermain ketapel untuk melontarkan batu, bahkan saat kita menjatuhkan
benda, pasti benda tersebut akan jatuh ke bawah.
Gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak. Jadi bila
kita menarik atau mendorong benda hingga benda itu bergerak maka kita telah memberikan
gaya terhadap benda tersebut.
Gaya adalah suatu besaran yang dapat mengakibatkan gerak atau bentuk benda
menjadi berubah.
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan gerak dan gaya ?
Apa saja jenis-jenis gerak dan gaya ?
Bagaimana konsep hukum newton ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tentang dinamika gerak dan gaya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Gerak dan Gaya
1. Definisi Gaya
. Gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda
bergerak. Jadi bila kita menarik atau mendorong benda hingga benda itu bergerak maka kita
telah memberikan gaya terhadap benda tersebut.
Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama neraca pegas atau
dinamometer. Sedangkan satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton yang biasa ditulis
dengan huruf N. Kata Newton diambil dari nama Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika
dan ilmuwan besar. Besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukkan
oleh jarum pada skala dinamometer.
GAYA NORMAL
Bekerja pada dua permukaan yang bersentuhan.
Arahnya tegak lurus permukaan (arah normal).
Fungsinya (jika benda dalam keadaan seimbang) menyeimbangkan gaya pada
arah tegak lurus permukaan.
Gaya normal adalah gaya reaksi dari gaya berat yang dikerjakan pada benda
terhadap bidang dimana benda itu berada dan tegak lurus bidang.
N = m g atau N = mg cos
2. Definisi gerak
Cobalah kita berlari. Pada saat berlari maka terjadi perpindahan, dimana kita berpindah
dari satu tempat ke tempat lain. Jadi yang dimaksud dengan gerak adalah perpindahan posisi
benda dari tempat asalnya karena adanya gaya.
c. Gaya otot :
Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering dilakukan pada
saat kita mengangkat beban atau sedang senam di sekolah. Apabila kita sering melakukan
olahraga maka otomu akan bertambah besar dan kuat.
d. Gaya gravitasi bumi :
Kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Bila kita melempar benda
ke atas, baik dari kertas, pensil atau benda lain maka semua benda itu akan jatuh ke bawah.
Berbeda bila di luar angkasa para astronot tidak merasakan gaya gravitasi, akibatnya mereka
akan melayang-layang bila berada di luar angkasa.
e. Gaya Pegas
Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Misalnya
saat kamu bermain panahan, karet mampu mendorong anak panah terlontar dengan cepat dan
jauh.
f. Gaya Gesekan
Bila kedua benda saling bergesekkan, maka antara keduanya akan muncul gaya
gesek. Gaya gesek bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan di jalan yang
kering, antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk
bisa berjalan. Bayangkan bila jalanan licin, maka gaya geseknya akan kecil dan kita akan
kesulitan untuk berjalan.
2. Macam-macam Gerak
Gaya dapat mempengaruhi gerak sebuah benda. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa kegiatan seperti:
a. Gerak karena gaya otot
Pada saat mengayuh sepeda,
saat berolaraga,
saat bermain tarik tambang, atau
mendorong lemari menggunakan kekuatan dua tangan dll.
b. Gerak karena gaya pegas
Pada saat kamu bermain ketapel, atau
Bermain panahan, kita memanfaatkan karet yang diregangkan untuk memudahkan
anak panah terlontar jauh dan cepat.
c. Gerak karena gaya mesin
Gaya mesin, yang dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan berat seperti:
mobil pengeruk,
buldoser, dan
berbagai mesin yang digunakan dalam bidang industri.
Hukum newton 1 disebut juga hukum kelembaman (Inersia). Sifat lembam benda
adalah sifat mempertahankan keadaannya, yaitu keadaan tetap diam atau keaduan tetap
bergerak beraturan.
Contoh yang sering dialami, misalnya, ketika berada di dalam mobil. Apabila
mobil bergerak maju secara tiba-tiba, maka tubuh kita akan terdorong ke belakang. Demikian
juga ketika mobil tiba-tiba direm, tubuh kita akan terdorong ke depan.
Contoh lainnya, ketika kita menarik selembar kertas yang ditindih oleh tumpukan
buku tebal atau gelas. Jika lembar kertas tadi ditarik dengan sangat cepat, maka tumpukan
buku atau gelas tersebut tidak bergerak.
F = 0 a = 0 karena v=0 (diam), atau v= konstan (GLB)
HUKUM II NEWTON
Gaya normal pada bidang datar yang dikenai gaya mendatar yang sejajar terhadap bidang
sama dengan berat benda tersebut.....seperti yang terlihat pada rumus di atas gaya normal (N)
= massa benda x percepatan grafitasi.
Dengan mengetahui gaya normal suatu benda, Kita dapat menghitung gaya gesak
suatu benda gaya gesek benda dibagi menjadi 2 :
Gaya gesek statis , yakni gaya gesek saat benda diam/tidak bergerak
Gaya gesek kinetis, yakni gaya gesek saat benda bergerak
Setelah terbukti gaya (F) lebih besar dari gaya gesak statis ( fgs) barulah kita cari
percepatan benda dengan rumus sebagai berikut :
sekarang apa yang terjadi bila gaya yang dikenakan pada benda tidak sejajar
terhadap bidang...tetapi membentuk sudut tertentu....seperti gambar di bawah ini :
saat besarnya Fgerak dan fgesek diketahui dan percepatan benda dapat dicari
secara langsung dengan rumus yang tercantum di sebelah kanan ini ......
Untuk menghitung benda tersebut kita perlu berasumsi bahwa semua balok-
balok adalah kesatuan, sehingga pecepatannya dapat dihitung dengan rumus : sedangkan
tegangan tali diantara balok A dan B (T1) dapat kita cari dengan asumsi balok B dan C jadi
satu....sehingga untuk mencari tegangan tali tersebut dapat dicari dengan meninjau gaya2
yang bekerja pada balok A atau dengan cara lain meninjau gaya-gaya yang bekerja
pada gabungan balok B dan C dengan asumsi kedua balok menjadi satu dalam artikel ini
saya hanya mencantumkan satu cara yakni ditinjau dari gabungan balok B dan C.
sedangkan, Tegangan tali antara balok C (T2) dapat dicari dengan meninjau
gaya-gaya yang bekerja pada balok C
Mencari Kecepatan Maksimal Truk agar Balok yang Dibawanya Tidak bergeser
ke Belakang
bila ada sebuah truk bererak ke kanan maka muatan yang dibawa truk akan
medapat gaya tang berlawanan dengan arah gerak truk...yakni ke kiri....agar gaya tersebut
tidak menyebabkan muatan bergeser ke kiri maka gaya yang bekerja tidak boleh melebihi
gaya gesek maksimum....seperti rumus di atas....dan percepatan maksimal truk pun dapat
dicari.
Gaya yang menyebabkan benda A bergerak adalah gaya tarik (F) sedangkan
yang menghambat adalah gaya gesek benda B pada A (fB) dan gaya gesek gabungan benda A
dan B (fAB) pada lantai sedangkan tegangan tali (T) dapat dicari dengan meninjau balok B
saja ditinjau dari balok B, balok B bergerak ke kiri (karena tempat B berpijak bergerak ke
kanan dan tegangannya dapat dihitung dengan rumus yang tercantum di atas.
Jika kam memberikan gaya pada suatu benda (gaya aksi), kamu akan mendapatkan gaya yang sama
besar, tetapi arahnya berlawanan (gaya bereaksi) dengan arah gaya yang kamu berikan.
BAB III
PENUTUP
.1 Simpulan
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dinamika adalah cabang ilmu
yang memepelajari tentang pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu sistem.
Gaya adalah suatu besaran yang dapat mengakibatkan gerak atau bentuk benda
menjadi berubah. Sedangkan gerak merupakan perubahan suatu benda terhadap titik acuan.
akalah Fisika dasara "Hukum Newton"
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton mengenai sifat
gerak benda.Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental.Artinya, pertama
hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar
dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya, pada waktu kita
mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan
suatu gaya dorong pada mobil mainan.
Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi atau
berpindah tempat.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Hukum I Newton
Bunyi Hukum I Newton
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka benda diam akan
tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan “
2. Hukum II Newton
Bunyi Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis :
Bila sebuah benda mengalami gaya sebesar F maka benda tersebut akan mengalami percepatan.
Keterangan:
Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama dengan negativ gaya
benda B yang bekerja pada benda A ”
1. Perbedan Berat dan Massa
a) Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi bumi pada
sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah benda dekat
permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga satu-satunya gaya yang bekerja pada
benda itu adalah gaya karena grafitasi (keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda dipercepat ke
bumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama untuk semua
benda, tak tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari hukum kedua Newton,
kita dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda bermassa m sebagai :
Fg = ma
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya grafitasi, kita dapatkan
:
w = mg
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan bahwa
berat benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti di berbagai tempat
menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas
permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda dari pusat
bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang sangat tinggi
dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah dengan garis lintang karena
bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya. Jadi,berat tidak seperti massa,bukan sifat
intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N (Newton).
b) Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan
menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur percepatannya.
Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan benda-benda
itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)
A. APLIKASI HUKUM I NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:
1. Pena yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara
cepat.
2. Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para
penumpang akan terdorong ke depan.
3. Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang terlempar ke
belakang. Karena tubuh penumpang sedang mempertahankan posisi diamnya.
4. Ayunan bandul sederhana. Bandul jika tanpa gaya dari luar akan tetap bergerak , dgn
percepatan nol.
5. Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, maka percepatannya nol. Oleh
karena itu, berlaku keseimbangan gaya (hukum I Newton).
6. Saat kita salah memasang taplak padahal makanan sudah di taruh di atasnya. Tenang,
ketika kita tarik taplak tersebut lurus dan cepat, makanan tidak akan bergeser.
7. Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang bekerja pada
benda itu.
9. Bola Tolak peluru : akan diam jika tidak diberikan gaya dari luar. Dalam tolak peluru, sifat
kekekalan sebuah benda terdapat pada peluru itu sendiri. Pada saat peluru dilempar, peluru akan
terus bergerak secara beraturan setelah itu akan jatuh dan berhenti, titik dimana peluru itu akan
berhenti, dan akan terus diam jika tidak digerakkan.
10. Pada saat Dribbling : bola akan terus bergerak beraturan, dan berhenti jika bola di pegang
kedua tangan.
11. Seseorang yang turun dari sebuah bis yang masih melaju akan terjerembab mengikuti arah
gerak bis.
12. Kardus yang berada diatas mobil akan terlempar ketika mobil tiba-tiba membelok.
1. Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan bertambah
besar.
2. Pada gerakan di dalam lift. Ketika kita berada di dalam lift yang sedang bergerak, gaya
berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift. Saat lift bergerak ke atas, kita akan merasakan gaya
berat yang lebih besar dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal yang sebaliknya terjadi ketika
lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah. Saat lift bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya
berat yang lebih kecil daripada saat lift dalam keadaan diam.
3. Bus yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya
dan berbading terbalik dengan massa busl tersebut.
4. Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat menggelinding,
sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan berbanding terbalik dengan
massanya).
7. Saat melakukan lemparan tolak peluru : bola akan lebih jauh dan cepat jika diberikan
lemparan yang kuat begitu sebaliknya.
8. Pada saat berlari : Menambah gaya kecepatan agar menghasilkan percepatan yang
maksimal. Semakin besar gaya yang dikeluarkan oleh seorang atlit, maka akan semakin besar
percepatannya.
9. Mobil yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua orang,dibandingkan diorong oleh
satu orang.
10. Jika terjadi tabrakan antara sebuah mobil dengan kereta api, biasanya mobil akan terseret
puluhan bahkan ratusan meter dari lokasi tabrakan sebelum akhirnya berhenti. Terseretnya mobil
menunjukkan terjadinya perubahan kecepatan pada mobil, karena massa mobil jauh lebih kecil dari
pada massa kereta api, maka dengan gaya yang sama mobil medapan percepatan yang sangat besar,
sedangkan kereta api tidak mengalami percepatan.
11. Pada saat shooting : cepat dan lambat pergerakan bola basket mempengaruhi
jarak bola. Saat melakukan shooting, seorang atlet harus menentukan kekuatan gaya yang
dibutuhkan untuk memasukkan sebuah bola ke dalam ring, tergantung jarak antara atlet dan
ring.
1. Seseorang memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika orang tersebut mendorong
tembok (aksi), maka tembok mendorongnya dengan arah gaya yang berlawanan(reaksi).
2. Ketika menekan ujung meja dengan tangan, tangan kita mengerjakan gaya pada meja(aksi). Dan
sebaliknya ujung meja pun menekan tangan kita(reaksi).
3. Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang(aksi), papan start mendorong pelari ke
depan(reaksi) sehingga pelari dapat melaju ke depan.
4. Ketika seorang perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk mendorong air ke belakang(aksi),
air juga akan mendorong kaki dan tangan perenang ke depan(reaksi).
5. Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak kaki kita mendorong tanah ke belakang. Sebagai reaksi,
tanah mendorong kaki kita ke depan sehingga kita dapat berjalan.
6. Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan(aksi). Sebagai reaksi, peluru pun
mendorong senapan ke belakang.
7. Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke
belakang(aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung ke depan, sehingga perahu bergerak
ke depan.
8. Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang(aksi), dia akan merasa sakit karena tiang
memberikan gaya pada dia(reaksi).
9. Ketika orang menendang bola, kaki memberikan gaya ke bola(aksi).Reaksi : bola memberikan gaya
ke kaki.
10. Ketika peluncuran roket, roket mendorong asap ke belakang(aksi). Reaksi : asap mendorong roket ke
atas.
11. Ketika mobil berjalan, ban mobil berputar ke belakang(aksi). Reaksi : mobil bergerak ke depan.
12. Ketika Anda duduk di kursi Anda, tubuh Anda memberikan gaya ke bawah pada kursi dan kursi
mengerahkan gaya ke atas pada tubuh Anda.
13. Seekor ikan menggunakan sirip untuk mendorong air ke belakang. Karena hasil dari kekuatan
interaksi timbal balik, air juga harus mendorong ikan ke depan, mendorong ikan melalui air.
14. Seekor burung terbang dengan menggunakan sayapnya. Sayap burung mendorong ke bawah udara.
Karena hasil dari kekuatan interaksi timbal balik, udara juga harus mendorong ke atas burung. Aksi-
reaksi pasangan kekuatan memungkinkan burung untuk terbang.
15. Ketika kita meniup balon sampai mengembang, dan kemudian melepaskannya. Ketika mulut balon
dilepaskan, balon mendorong udara keluar. Pada saat yang sama, udara juga mendorong balon.
Gaya dorong udara menyebabkan balon terbang.
16. Ketika melakukan percobaan dengan menaiki perahu dan melemparkan sesuatu, entah batu atau
benda lain ke luar dari perahu. Ini dilakukan ketika perahu sedang diam. Maka perahu akan bergerak
ke belakang jika anda melempar ke depan, dan sebaliknya.
17. Ketika ikan gurita bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke belakang (gaya aksi); air yang
disemprotkan tersebut mendorong ikan gurita ke depan (gaya reaksi), sehingga ikan gurita bisa
berenang bebas di dalam air laut.
21. Pantulan bola basket saat dribbling : Saat bola didribbling, pasti memanfaatkan lantai sebagai
tempat untuk memantulkan bola tersebut ke atas.
22. Sebuah lokomotif menarik gerbong, gaya diberikan lokomotif kepada gerbong.
1. Kotak lampu digantung pada sebuah pohon dengan menggunakan tali, batang kayu dan engsel
AC = 4 m
BC = 1 m
Massa batang AC = 50 kg
Tentukan besarnya tegangan tali yang menghubungkan batang kayu dengan pohon!
Penyelesaian
Penguraian gaya-gaya dengan mengabaikan gaya-gaya di titik A (karena akan dijadikan poros):
2. Seorang anak memanjat tali dan berhenti pada posisi seperti diperlihatkan gambar berikut!
Tentukan besar tegangan-tegangan tali yang menahan anak tersebut jika massa anak adalah
50 kg!
Penyelesaian
Penyelesaian
diletakkan di atas dua tonggak A dan C tanpa dipaku. Sebuah tong berisi air bermassa total 50 kg
diletakkan di titik B.
Jika jarak AB = 2 m, BC = 3 m dan AD = 8 m, berapa jarak terjauh anak dapat melangkah dari titik C
5. Tiga buah beban m1, m2 dan m3 digantungkan dengan tali melalui dua katrol tetap yang licin (lihat
gambar).
a) massa m1
b) massa m3
Penyelesaian
Sebuah mobil mempunyai massa 3.000 kg. Dari keadaan diam mulai bergerak setelah 12 sekon
kecepatan mobil mencapai 6 m/s. Hitunglah gaya yang bekerja pada mobil !
Penyelesaian:
Diketahui : m = 3 000 kg
vo = 0 m/s
vt = 6 m/s
t = 12 s
Ditanyakan : F = …… ?
Diketahui :
F1 = 10 N
F2 = 20 N
θ1 = 370
θ2 = 1430
Ditanya : a?
Jawab :
F1X = F1 cos 01
= 10 cos 37°
=8N
F1y = Fl sin 01
= 10 sin 37°
=6N
F2X = F2 cos 02
= 20 cos 143°
= -16 N
F2y = F2 sin 02
= 20 sin 143°
=12 N
FX = F1X + F2X
= 8 – 16
= -8 N
FY = F1Y + F2y
= 6 + 12
= 18 N
aX = mFX
= 5.08−
= - 16 m/s2
aY = mFY
= 5.018
= 36 m/s2
a = 22YXaa+
= 2236)16(+−
= 39,4 m.s-2
Sebuah mobil bermassa 10 000 kg, bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Mobil direm dan berhenti
setelah menempuh jarak 200 m. Berapakah gaya pengeremannya?
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 10 000 kg
v0 = 0 m/s
v = 20 m/s
Δx = 200 m
Ditanya : F?
Jawab :
F = m.a
v2 = v02 + 2.a.Δx
a = tvvΔ−.2202
= )200.(220022−
= - 1 m/s2 (diperlambat)
F = m.a
= 10 000 (-1)
= - 10 000 N (berlawanan arah kecepatan mobil)
Suatu benda dijatuhkan dari atas bidang miring yang licin dan sudut kemiringan 300. Tentukanlah
percepatan benda tersebut jika g = 10 m/s2 dan massa benda 4 kg
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 4 kg
g = 10 m/s2
θ = 300
Ditanya : a ?
Jawab :
F = mg sin θ
θ mg mg cos θ
F = - mg sin θ = ma
a = - g sin θ
= - 10 sin 300
= - 10 . (0,5)
= 5 m/s2
Massa benda satu dan dua masing-masing 6 kg dan 2 kg. Hitung percepatan dan tegangan tali jika g
= 10 m/s2
Penyelesaian :
Untuk penyelesaian soal diatas, sitem kita tinjau untuk masing-masing benda
Diket :
m1 = 6 kg
m2 = 2 kg
g = 10 m/s2
Ditanya : T?, a?
Jawab :
Karena benda benda satu lebih berat dari benda dua maka benda bergerak kebawah
Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 12 N ke arah kanan. Jika
koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan koefisien gesekan kinetis 0,1
tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N
Soal No. 2
Perhatikan gambar berikut, benda mula-mula dalam kondisi rehat!
Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 25 N ke arah kanan. Jika
koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan koefisien gesekan kinetis 0,1
tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N
Soal No. 3
Perhatikan gambar berikut, benda 5 kg mula-mula dalam kondisi tidak bergerak!
Jika sudut yang terbentuk antara gaya F = 25 N dengan garis mendatar adalah 37o, koefisien gesek
kinetis permukaan lantai adalah 0,1 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan nilai:
a) Gaya normal
b) Gaya gesek
c) Percepatan gerak benda
(sin 37o = 0,6 dan cos 37o = 0,8)
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N + F sin θ − W = 0
N = W − F sin θ = (5)(10) − (25)(0,6) = 35 N
b) Gaya gesek
Jika dalam soal hanya diketahui koefisien gesek kinetis, maka dipastikan benda bisa bergerak,
sehingga fges= fk :
fges = μk N
fges = (0,1)(35) = 3,5 N
Soal No. 4
Perhatikan gambar berikut, balok 100 kg diluncurkan dari sebuah bukit!
Anggap lereng bukit rata dan memiliki koefisien gesek 0,125. Percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan
sin 53o = 0,8, cos 53o = 0,6. Tentukan nilai dari :
a) Gaya normal pada balok
b) Gaya gesek antara lereng dan balok
c) Percepatan gerak balok
Pembahasan
Gaya-gaya pada balok diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal pada balok
Σ Fy = 0
N − W cos θ = 0
N − mg cos 53o = 0
N − (100)(10)(0,6) = 0
N = 600 Newton
Soal No. 5
Balok A massa 40 kg dan balok B massa 20 kg berada di atas permukaan licin didorong oleh gaya F
sebesar 120 N seperti diperlihatkan gambar berikut!
Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B
Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau sistem :
Σ F = ma
120 = (40 + 20) a
a = 120/60 m/s2
Soal No. 6
Balok A dan B terletak pada permukaan bidang miring licin didorong oleh gaya F sebesar 480 N
seperti terlihat pada gambar berikut!
Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b) Gaya kontak antara balok A dan B
Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau Sistem :
Gaya-gaya pada kedua benda (disatukan A dan B) terlihat pada gambar berikut:
Σ F = ma
F − W sin 37o = ma
480 − (40 + 20)(10)(0,6) = (40 + 20) a
a = 120/60 = 2 m/s2
Σ F = ma
F − WA sin 37o − Fkontak = mA a
480 − (40)(10) (0,6) − Fkontak = (40)(2)
480 − 240 − 80 = Fkontak
Fkontak = 160 Newton
Cara kedua, tinjau benda B
Σ F = ma
Fkontak − WB sin 37o = mB a
Fkontak − (20)(10)(0,6) =(20)(2)
Fkontak = 40 + 120 = 160 Newton
Soal No. 7
Balok A beratnya 100 N diikat dengan tali mendatar di C (lihat gambar). Balok B beratnya 500 N.
Koefisien gesekan antara A dan B = 0,2 dan koefisien gesekan antara B dan lantai = 0,5. Besarnya
gaya F minimal untuk menggeser balok B adalah....newton
A. 950
B. 750
C. 600
D. 320
E. 100
(Sumber Soal : UMPTN 1993)
Pembahasan
fAB → gaya gesek antara balok A dan B
fBL → gaya gesek antara balok B dan lantai
fAB = μAB N
fAB = (0,2)(100) = 20 N
fBL = μBL N
fBL = (0,5)(100 + 500) = 300 N
Tinjau benda B
Σ Fx = 0
F − fAB − fBL = 0
F − 20 − 300 = 0
F = 320 Newton
Soal No. 8
Benda pertama dengan massa m1 = 6 kg dan benda kedua dengan massa m2 = 4 kg dihubungkan
dengan katrol licin terlihat pada gambar berikut !
Pembahasan
a) Percepatan benda pertama
Hubungan antara percepatan benda pertama (a1) dan percepatan benda kedua (a2) adalah:
a1 = 2a2
atau
a2 = 1/2a1
Tinjau m2
F − 2T = m2a2
42 − 2T = 4a2
42 − 2T = 4(1/2)a1
42 − 2T = 2a1 (Pers. 1)
Tinjau m1
T = m1a1
T = 6 a1 (Pers. 2)
c) Tegangan tali T
T = 6a1 = 6(3) = 18 Newton
Soal No. 9
Massa A = 4 kg, massa B = 6 kg dihubungkan dengan tali dan ditarik gaya F = 40 N ke kanan dengan
sudut 37o terhadap arah horizontal!
Jika koefisien gesekan kinetis kedua massa dengan lantai adalah 0,1 tentukan:
a) Percepatan gerak kedua massa
b) Tegangan tali penghubung antara kedua massa
Pembahasan
Tinjauan massa B :
Nilai gaya normal N :
Σ Fy = 0
N + F sin 37o = W
N + (40)(0,6) = (6)(10)
N = 60 − 24 = 36 N
Soal No. 10
Diberikan gambar sebagai berikut!
Tinjau B
Σ Fx = ma
WB sin 53o − T = mB a
(10)(0,8) − T = 10 a
T = 80 − 10 a → (Persamaan 2)
Gabung 1 dan 2
T − 30 = 5a
(80 − 10 a) − 30 = 5 a
15 a = 50
a = 50/15 = 10/3 m/s2
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada
sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan
arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul
sendirian.
Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang (aksi).
Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan kedepan.
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,
pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung kedepan
B. Saran
Penulis menyarankan agar penimbangan berat badan sebaiknya dilakukan pada lantai, karena
berat yang terbaca adalah berat yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-newton.html
Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta:Yudhistira
Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara
http://id.wikibooks.org/wiki/Rumus-Rumus_Fisika_Lengkap/Gaya_dan_tekanan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton
mengenai sifat gerak benda.Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang
fundamental.Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua
hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang
merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya, pada
waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa
kita mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan.
Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi atau
berpindah tempat.
(iv) Ulangi langkah (ii) tetapi kertas ditarik perlahan-lahan, kemudian hentikan kertas tersebut
secara mendadak!
2.2.2.2. Gambar Kelereng ditarik Pelan-pelan
(v) Amati yang terjadi!
Berdasarkan kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang diam cenderung
untuk tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung untuk tetap bergerak
lurus beraturan ( ingin mempertahankan keadaannya ). Sifat demikian itulah yang disebut
sebagai kelembaman ( inersia ) suatu benda.
Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :
2.3. Hukum II Newton
2.3.1. Bunyi Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa
benda tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis :
a= F
m
Dimana :
F = gaya, Satuannya N
m = massa, Satuannya Kg
a = Percepatan, Satuannya ms-2
2.3.2. Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa
dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu pengaruh
pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat.
Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang
bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya
percepatan yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur
resistensinya terhadap percepatan.
Contoh penerapan Hukum II Newton :
Pada gambar disamping, sebuah benda ditarik dengan gaya F. Dengan adanya gaya F,
maka benda bergerak dengan percepatan a. Pada kasus yang kedua, benda dengan
massa m ditarik oleh 2 orang dengan gaya 2F. Pada Kasus yang kedua ini, benda bergerak
dengan percepatan 2a, massa benda ditambah dan ditarik dengan gaya F. Pada kasus yang
ketiga benda bergerak dengan percepatana/2 .
Dalam hukum ini, Newton menyimpulkan sebagai berikut :
1. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda dengan massa m
berbanding langsung ( sebanding ) dengan besar resultan gaya. Makin besar gaya, makin besar
percepatan.
2. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda berbanding terbalik
dengan massa benda m. Makin besar massa, makin kecil percepatan.
Secara matematis Hukum II Newton dituliskan sebagai :
Contoh soal :
Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya tertentu dan
bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan pada mobil-mobilan?
Diketahui : m = 2 Kg
a = 10 m/s2
Ditanya : F ?
Jawab : F = m.a
= 2 Kg . 10 m/s2 = 20 N
2.4. Hukum III Newton
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan gaya
pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang
berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi
arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi
berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan dalam Hukum
III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi
pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan
bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja
pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun
berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah
ada gaya yang muncul sendirian.
Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang (
aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan
kedepan.
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,
pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung
kedepan sehingga perahu bergerak kedepan.
Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama
dengannegativ gaya benda B yang bekerja pada benda A ”
2.5. Perbedan Berat dan Massa
2.5.1. Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi bumi
pada sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah benda
dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga satu-satunya gaya yang
bekerja pada benda itu adalah gaya karena grafitasi (keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda
dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama
untuk semua benda, tak tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari hukum
kedua Newton, kita dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda bermassa m sebagai :
Fg = ma
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan bahwa
berat benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti di berbagai tempat
menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas
permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda
dari pusat bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang
sangat tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah dengan
garis lintang karena bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya. Jadi,berat tidak
seperti massa,bukan sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N (Newton).
2.5.2. Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan
menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio
percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)
Untuk lebih jelasnya perbedaan antara berat dan massa dapat kita lihat pada tabel berikut :
No. Massa Berat
1. Massa adalah jumlah / Berat adalah gaya tarik bumi
banyaknya zat itu sendiri. terhadap benda.
2. Disemua tempat harganya Harganya tidak tetap,
tetap terdantung dari tempat itu.
3. Satuan ( SI ) Kg Satuan Newton ( N )
4. Merupakan besaran skala Merupakan besaran vektor
5. Dapat diukur dengan neraca Dapat diukur dengan neraca
ohauss dan neraca pegas. pegas.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
- Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
- Hukum I Newton berbunyi “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan”. Dimana
- Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu
benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda itu
“. Dimana :
- Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka
akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang berlawanan”. Dimana :
Faksi = - Freaksi
- Massa berbeda dengan berat. Massa adalah sifat intristik dari sebuah benda yang menyatakan
resistensinya terhadap percepatan, sedangkan berat bergantung pada hakikat dan jarak benda-
benda lain yang mengerjakan gaya-gaya gravitasional pada benda itu.
3.2. Saran
Penulis menyarankan agar penimbangan berat badan sebaiknya dilakukan pada lantai,
karena berat yang terbaca adalah berat yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-newton.html
Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta:Yudhistira
Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara