oleh
SURABAYA
2010
TEGANGAN TALI MINIMAL PADA PERMAINAN FLYING
oleh
SURABAYA
2010
HALAMAN PENGESAHAN
DI TANJUNG BENOA
Oleh
MENGETAHUI,
Kepala SMA Negeri 16
Surabaya
DAN
(FREDERICK E CRANE)
KARYA TULIS ILMIAH INI KAMI PERSEMBAHKAN
KEPADA:
TELAH DILALUI
KATA PENGANTAR
kebesaran dan anugrah yang telah diberikan dalam membimbing Penulis, serta kekuatan yang
telah dicurahkan-Nya, sehingga Penulis dapat berdiri tegar hingga hari ini. Dan dengan segala
kemurahan-Nya, akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan sebagai laporan hasil studi wisata ke Bali yang
telah diadakan pada tanggal 9 Mei hingga 12 Mei 2010. Selain itu, dengan mengkaji lebih jauh
mengenai Hukum Newton, khususnya mengenai tegangan tali pada permainan Flying Fish di
Tanjung Benoa.
Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, Penulis menemui beberapa rintangan
yang tidak mungkin akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada:
Kepala SMA Negeri 16 Surabaya, Drs. Abu Djauhari, M.M. atas izin , bimbingan serta
pengarahan yang telah diberikan selama pelaksanaan studi wisata ke Bali. Semoga Allah
Waka Kesiswaan SMA Negeri 16 Surabaya, Drs. Eddy Suwarno atas perhatian serta
penjagaannya selama pelaksanaan studi wisata ke Bali. Anda sudah kami anggap selayaknya
ayah sendiri, sebagaimana anda menganggap para pelajar SMA Negeri 16 Surabaya
selayaknya anak sendiri. Semoga anda beserta seluruh keluarga senantiasa di bawah naungan
dan rahmat-Nya.
Abdul Razzaq Tahir, selaku wali kelas XI-IPA 2 atas perhatiannya dalam menjaga
kami selama satu tahun proses belajar mengajar dan selama pembuatan karya tulis ilmiah di
Bali, terlebih-lebih di saat-saat yang tak dapat terlupakan satu detikpun selama melakukan
perjalanan studi wisata ke Bali. Disamping itu, kami juga berterima kasih atas kesabarannya
dan ketelatenannya mendidik kami selama dikelas XI ini. Semoga Allah SWT selalu memberi
anda kebahagiaan, rezeki, kesehatan, serta umur panjang hingga dapat melihat keberhasilan
R.B. Herdik Bowo Leksono, S.Pd selaku pembimbing kami, atas pengarahan, bantuan
dan waktu yang telah diberikan selama pembuatan karya tulis ilmiah ini. Bimbingan dan
ajaran anda merupakan pengalaman berharga bagi penulis. Semoga anda tetap dalam naungan
Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan sepenuhnya kepada
penulis dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Atas curahan cinta, semangat, serta perhatian
Tak lupa penulis sampaikan rasa terima kaih kepada keluarga besar kelas XI-IA 2 atas
bantuan dan semangat yang telah diberikan dengan sepenuh hati. Untuk itu penulis sampaikan
Sesungguhnya jasa yang telah kalian berikan selalu ada di dalam ingatan Penulis,serta pihak
telah berperan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini baik secara langsung maupun tidak
Penulis menyadari bahwa di dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak, demi kemajuan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xi
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB IV PEMBAHASAN 15
5.1 Kesimpulan 20
DAFTAR PUSTAKA 22
DAFTAR LAMPIRAN 23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 15
Gambar 4.2 16
Gambar 4.3 17
Gambar 4.4 18
BAB I
PENDAHULUAN
Bali adalah sebuah pulau di bagian tengah Indonesia yang memiliki beraneka ragam
keindahan alam dan budaya. Tidak jarang keindahan tersebut menjadi daya tarik tersendiri
tersebut tentu dapat menambah devisa negara, khususnya dalam bidang parawisata.
Pulau Bali menyediakan berbagai objek pariwisata yang tentunya menarik untuk
dikinjungi. Mulai dari pegunungan, laut, danau, pantai, hingga hutan mangrove. Salah satu
objek wisata yang menarik perhatian kami untuk dijadikan tempat penelitian adalah Tanjung
Benoa. Kami memilih Tanjung Benoa karena di sana terdapat banyak permainan air yang
dapat dijadikan objek penelitian terkait tema penelitian yang kami angkat, yaitu Fisika.
Tanjung Benoa adalah sebuah areal wisata laut berupa pantai. Tanjung Benoa
berdekatan dengan Nusa Dua, Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung. Dengan
keindahan pantai dan lautnya membuat Tanjung Benoa dikenal sebagai tempat wisata air. Di
Tanjung Benoa,banyak dijumpai berbagai permainan air, antara lain banana boat, flying fish,
parasailing, speed boat, jetski, dan lain-lain. Terdapat pula pulau kecil bernama Pulau Penyu,
Flying Fish adalah sebuah permainan air terbaru di Tanjung Benoa, Bali. Permainan ini
menggunakan tiga buah banana boat yang dijadikan satu dengan perahu karet dan dua buah
sayap di kedua sisinya. Perahu karet tersebut ditarik oleh speedboat sehingga perahu karet
dapat melayang di udara. Flying fish dimainkan oleh tiga orang, yaitu dua orang penumpang
pada sisi kanan dan kiri, serta satu orang instruktur di tengah- tengah. Flying fish ini akan
ditarik oleh speedboat berkecepatan tinggi dengan jalur melawan arah angin selama 15 menit.
Dengan demikian, flying fish akan melayang setinggi 2 meter atau lebih, tergantung
kecepatan angin.
- Kecepatan speedboat
- Hembusan angin
- Massa benda
- Kekuatan tali
Faktor di atas otomatis mempengaruhi tegangan talinya, oleh karena itu kami memutuskan
Tujuan umum penelitian kami adalah menganalisis tentang besar tegangan tali
maksimum pada permainan flying fish. Besarnya tegangan tali sangat berpengaruh pada
Di zaman modern ini, permainan air seperti Flying Fish sangat digemari oleh khalayak
ramai. Tidak hanya menegangkan tetapi permainan yang tergolong sebagai olahraga air ini
juga seru untuk dimainkan. Permainan ini menawarkan sensasi yang lain dari olahraga air
lainnya. Namun permainan ini dapat membahayakan jika tali yang menghubungkan antara
boat dengan perahu karet tidak dapat menanggung beban pada perahu karet tersebut. Melalui
penelitian ini, kami ingin mengukur besarnya tegangan tali meksimum pada permainan Flying
Fish yang ada di Tanjung Benoa agar tidak terjadi kecelakaan dan kesalahan karena putusnya
KAJIAN TEORI
Hukum fisika ialah generalisasi ilmiah berdasarkan pada observasi empiris. “Konsep –
konsep fisika merupakan kreasi murni pikiran manusia dan tidak ditentukan oleh dunia
luar”.(Albert Einstein and Leopold Infeld,1938:31). Hukum alam ialah kesimpulan yang
Sir Isaac Newton (1642 - 1727) adalah orang yang berjasa dalam mempelajari
dinamika. Dinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak suatu benda
dengan memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Gaya merupakan penyebab perubahan
gerak benda, sehingga mempunyai besar dan arah. Dalam SI satuan gaya adalah Newton,
sebagai penghormatan atas jasa – jasa Newton dalam bidang gerak. Gaya dilambangkan
dengan F.
Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di
dunia. Lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun
dengan wafatnya Galileo. Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas
bidang ilmiah serta bidang perancangan berbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya,
pemraktekan yang paling dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton
berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur ‘Prinsip-
prinsip Matematika Mengenai Filsafat Alamiah’ (biasanya diringkas Principia saja). Dalam
buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang hukum
gerak. Pada tahun 1687 Sir Isaac Newton mengenalkan tiga hukum yang kemudian dikenal
Setiap benda pada prinsipnya bersifat lembam, artinya bahwa benda tersebut
mempunyai sifat untuk mempertahankan kedaannya. Sebuah benda dalam keadaan diam
mempunyai kecenderungan untuk tetap diam, dan jika benda bergerak, mempunyai
kecenderungan untuk tetap bergerak. Kecenderungan sifat benda ingin tetap diam atau ingin
tetap bergerak, dirumuskan oleh Isaac Newton sebagai Hukum I Newton. “Jika sebuah benda
dalam keadaan diam, akan tetap diam atau jika benda tersebut sedang bergerak lurus
Hukum II Newton membicarakan hubungan antara gaya yang bekerja pada sebuah
benda dengan percepatan yang ditimbulkan oleh gaya tersebut. “Percepatan yang ditimbulkan
oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan
berbanding terbalik dengan massa benda. Arah percepatan sama dengan gaya itu”. Jika suatu
gaya total bekerja pada benda, maka benda akan mengalami percepatan, di mana arah
percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Vektor gaya total sama dengan
Massa benda adalah m dan a adalah (vektor) percepatannya. Jika persamaan di atas
ditulis dalam bentuk a = F/m, tampak bahwa percepatan sebuah benda berbanding lurus
dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan arahnya sejajar dengan gaya tersebut. Tampak
∑F = ma
a adalah percepatan, m adalah massa dan ∑F adalah gaya total. Symbol ∑ (huruf
yunani “sigma”) yang berarti “jumlah dari” karena F adalah gaya maka ∑F berarti jumlah
vektor, dari semua gaya yang bekerja pada benda tersebut, yang kita kenal sebagai gaya total.
Jadi apabila tidak ada gaya total alias resultan gaya yang bekerja pada benda maka
benda akan diam apabila benda tersebut sedang diam atau benda tersebut bergerak dengan
Setiap gaya F merupakan vektor yang memiliki besar dan arah. Persamaan hukum II
Newton di atas dapat ditulis dalam bentuk komponen pada koordinat xyz alias koordinat tiga
yaitu gaya perhatikan bahwa hukum II newton mencakup hukum I newton, yaitu apabila ∑F =
Satuan massa adalah kilogram, satuan percepatan adalah kilogram meter per sekon
kuadrat (kg m/s2). Satuan Gaya dalam Sistem Internasional adalah kg m/s2. Nama lain satuan
ini adalah Newton; diberikan untuk menghargai jasa eyang Isaac Newton. Satuan-satuan
tersebut merupaka satuan Sistem Internasional (SI). Dengan kata lain, satu Newton adalah
gaya total yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/s2 kepada massa 1 kg.
Dalam satuan CGS (centimeter, gram, sekon), satuan massa adalah gram (g), gaya
adalah dyne. Satu dyne didefinisikan sebagai gaya total yang diperlukan untuk memberi
percepatan sebesar 1 cm/s2 untuk benda bermassa 1 gram. Jadi 1 dyne = 1 gr cm/s2.
”Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua
memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang
sama tetapi berlawanan arah”. Hukum warisan eyang Newton ini dikenal dengan julukan
hukum aksi-reaksi. Ada aksi maka ada reaksi, yang besarnya sama dan berlawanan arah.
Kadang-kadang kedua gaya tersebut disebut pasangan aksi-reaksi. Ingat bahwa kedua gaya
tersebut (gaya aksi-gaya reaksi) bekerja pada benda yang berbeda. Berbeda dengan Hukum I
Newton dan Hukum II Newton yang menjelaskan gaya yang bekerja pada benda yang sama.
Penerepan hukum newton I pada objek penelitian kami adalah dalam keadaan
seimbang atau diam besarnya massa (m) sebanding dengan tegangan tali (T). Sedangkan
penerapan hukum newton II adalah speedboat yang sedang bergerak mengalami percepatan a.
Tegangan tali adalah tarikan yang dilakukan oleh satu bagian tali, misalnya akibat
suatu beban yang digantungkan pada ujung tali. Tegangan tali akan selalu dijumpai dalam
setiap analisis mengenai komponen-komponen gaya yang bekerja pada benda yang
dihubungkan dengan tali. Hubungan antara pernyataan tersebut ada pada objek penelitian
kami. Pada objek penelitian kami terdapat sebuah tali yang menghubungkan dua buah benda,
dan benda tersebut meiliki gaya yang bekerja. Dalam menganalisis hal diatas kami
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian Tegangan Tali Minimal pada Permainan Flying Fish di Tanjung Benoa
mengantarkan penelitian pada hasil yang riil dan berpola. Secara epistemologi, penelitian
kuantitatif bersifat hypotetical deductive dan nomotetik yang artinya pendekatan kuantitatif itu
terangkat dari konsep dan konsep - konsep yang digunakannya itu bisa berbatas. Artinya,
konsep ini tidak melihat faktor lain, cukup dengan apa yang disebutkan dalam konsep. Dari
sisi aksiologi, penelitian kuantitatif berupaya membuktikan kebenaran suatu teori atau konsep.
Dan dari sisi keberadaan manusia, penelitian kuantitatif mengharuskan peneliti untuk bebas
Penelitian Tegangan Tali Minimal pada Permainan Flying Fish di Tanjung Benoa
dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2010 pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 WITA. Objek
penelitian ini adalah permainan flying fish yang terdapat di Tanjung Benoa, Kecamatan
Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali. Flying fish merupakan olahraga air yang
menggunakan sebuah perahu karet yang terhubung oleh tali kemudian ditarik oleh speedboat
dengan kecepatan tertentu. Kekuatan tali inilah yang memegang peranan penting dalam
permainan flying fish. Pada penelitian Tegangan Tali Minimal pada Permainan Flying Fish di
Tanjung Benoa ini, penulis lebih menekankan kepada tegangan tali, masa penumpang yang
naik di atas perahu karet, kecepatan speedboat, dan waktu yang dibutuhkan agar perahu karet
dapat melayang.
Hasil penelitian ini disajikan dalam 5 bab. Bagian pengantar mengawali dan
menempati Bab I. Urutan isinya antara lain 1. Latar Belakang, 2. Rumusan Masalah, 3. Tujuan
Bab II berisi Kajian Teori. Penelitian ini mencari tahu tentang berapakah tegangan tali
minimal yang dibutuhkan pada permainan flying fish agar perahu karet dapat melayang. Oleh
sebab itu, teori yang digunakan adalah Hukum I, II, dan III Newton. Bab ini dibagi menjadi 2
Bab III berisi metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: 1.
Pendekatan Penelitian, 2. Objek Penelitian, 3. Teknik Pengumpulan Data, dan 4. Analisis Data
Bab IV berisi pembahasan dari data yang telah diperoleh selama penelitian di Tanjung
Benoa.
PEMBAHASAN
Dari objek penelitian yang kami tinjau pada tanggal 11 Mei 2010 pukul 09.00 WIB
saat melayang, dan dari melayang hingga turun dan Gambar 4.1
Perahu karet ditarik dengan tali
menyentuh permukaan air. Dari pengamatan tersebut
oleh speedboat
kami mendapatkan data sebagai berikut :
Waktu perahu karet dari diam sampai melayang di udara (t1) = 7,5 detik
Waktu perahu karet mulai turun dan menyentuh permukaan air (t3) = 7,2 detik
72.1000
satuannya menjadi m/s dengan cara: = 20 m/s
3600
Sedangkan besarnya sudut antara permukaan air laut dengan tali adalah 60
Kami melakukan pengolahan data untuk menemukan besarnya tegangan tali minimal
melalui perhitungan menggunakan rumus yang di dapat dari Hukum II Newton, yaitu :
F=m.a
speedboat, yaitu ;
Vt = Vo + a . t
menggunakan t1 :
Gambar 4.2
Vt = Vo + a1 . t Perahu karet mulai melayang di udara
Vt = 0 + a1 . 7,5
20 = 7,5a1
20
a1 =
7,5
20 .2
a1 =
15
8
a1 =
3
2
a1 = 2 𝑚⁄𝑠 2
3
Mencari percepatan kedua (a2) dengan menggunakan t2 :
Vt = Vo + a2 . t
Vt = 0 + a2 . 5
20 = 5a2
20
a2 =
5
a2 = 4 𝑚⁄𝑠 2
Vt = Vo + a3 . t
Vt = 0 + a3 . 7,2
20 = 7,2a3
20
a3 =
7,2
20 .10
a3 =
72
25
a3 =
9
7
a3 = 2 𝑚⁄𝑠 2 Gambar 4.3
9
Perahu karet saat melayang di udara
Dengan diketahui percepatan pertama, kedua dan ketiga, kami mencari percepatan rata
𝑎1 +𝑎2 +𝑎3
art =
3
8 25
3
+4+ 9
art =
3
24+36+25
art =
9.3
85 𝑚
art = ⁄𝑠 2
27
4 𝑚
art = 3 ⁄𝑠 2
27
𝑚1 + 𝑚2
mrt =
2
56+48
mrt =
2
104
mrt =
2
mrt = 52 kg
T cos 60°
60°
T sin 60°
km
W = 520 Vo = 72 /jam
N Gambar 4.4
Melalui percepatan dan massa rata – rata di atas, maka dapat diperoleh tegangan tali
1 85
T ( ) = 52 .
2 27
52.85.2
T =
27
8840
T =
27
11
T = 327 N
27
BAB V
5.1. Kesimpulan
Setelah kami mengkaji lebih dalam mengenai Tegangan Tali Minimal pada Permainan
Flying Fish di Tanjung Benoa, kami dapat menyimpulkan bahwa batas tegangan tali pada
11
permainan flying fish agar perahu karet dapat tertarik ke atas adalah sebesar 327 N .
27
Hukum ini berbunyi “Jika sebuah benda dalam keadaan diam, akan tetap diam atau
jika benda tersebut sedang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan”.
Vt = Vo + a . t
Dari rumus diatas, yang merupakan rumus dari Gerak Lurus Berubah Beraturan, kami
4
memperoleh percepatan ( a ) = 327 𝑚⁄𝑠 2
Hukum ini berbunyi “Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada
sebuah benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa
Rumus di atas dapat diaplikasikan untuk mencari besarnya tegangan tali minimal yang
11
bekerja pada flying fish. Sehingga dapat diperoleh tegangan tali ( T ) = 327 N.
27
Hukum ini berbunyi ”Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain,
maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut
5.2. Saran
Kami selaku penulis menghimbau kepada para penumpang permainan flying fish,
khususnya yang berada di Tanjung Benoa untuk memperhatikan pengarahan yang diberikan
oleh para pemandu, baik sebelum atau saat permainan berlangsung. Penuhi persyaratan berat
Selain itu kami juga menghimbau kepada para pemandu permainan flying fish di
Tanjung Benoa untuk memperhatikan keselamatan para penumpangnya. Hal itu bisa dilakukan
dengan membatasi berat penumpang yang akan naik di atas perahu karet, mengecek kelayakan
Anonim. 2008. Teknik Analisis Data dan Pemaknaan Hasil Temuan.[Online]. Tersedia:
http://aflahchintya23.wordpress.com/2008/02/27/teknik-analisis-data-dan-pemaknaan-
hasil-temuan/
Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X( IA). Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga
http://www.gurumuda.com/hukum-newton-2
Tipler, P.A .1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan. Jakarta : Penebit
Erlangga
Zullaf, Gary. 2003. Makna Fisika Baru Dalam Kehidupan. Jakarta: Kreasi wacana.
DAFTAR LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA:
PERTANYAAN:
1. Berapakah panjang tali yang digunakan untuk menghubungkan perahu karet dengan
speedboat?
JAWABAN:
1. Panjang tali yang digunakan untuk menghubungkan perahu karet dengan speedboat