Anda di halaman 1dari 31

TEGANGAN TALI MINIMAL PADA PERMAINAN

FLYING FISH DI TANJUNG BENOA

KARYA TULIS ILMIAH

ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas Fisika

oleh

KELAS XI IA-2 Kelompok

1. Choirul Hadi Fakhri 11071

2. Dita Anindra Vashti 11107

3. Nadia Silviana 11232

4. Rizki Abrianto 11289

5. Harminto Putra Santoso 11361

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 16

SURABAYA

2010
TEGANGAN TALI MINIMAL PADA PERMAINAN FLYING

FISH DI TANJUNG BENOA

KARYA TULIS ILMIAH

ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas Fisika

oleh

KELAS XI IA-2 Kelompok

1. Choirul Hadi Fakhri 11071

2. Dita Anindra Vashti 11107

3. Nadia Silviana 11232

4. Rizki Abrianto 11289

5. Harminto Putra Santoso 11361

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 16

SURABAYA

2010
HALAMAN PENGESAHAN

TEGANGAN TALI MINIMAL PADA PERMAINAN FLYING FISH

DI TANJUNG BENOA

Karya tulis ini telah disahkan pada tanggal …

Oleh

Wakasek Kesiswaan Pembimbing

Drs. Eddy Soewarno, M.Pd R.B Herdik Bowo Leksono, S.Pd


NIP. 19620509 199103 1006 NIP. 19540622 198103 1008

MENGETAHUI,
Kepala SMA Negeri 16
Surabaya

Drs. Abu Djauhari, M.M


NIP. 19570415 198803 1005
MOTTO

AGAR DAPAT MEMBAHAGIAKAN SESEORANG,

ISILAH TANGANNYA DENGAN KERJA,

HATINYA DENGAN KASIH SAYANG,

PIKIRANNYA DENGAN TUJUAN,

INGATANNYA DENGAN ILMU YANG BERMANFAAT,

MASA DEPANNYA DENGAN HARAPAN

DAN

PERUTNYA DENGAN MAKANAN

(FREDERICK E CRANE)
KARYA TULIS ILMIAH INI KAMI PERSEMBAHKAN

KEPADA:

KEDUA ORANG TUA DAN KELUARGA KAMI ATAS DUKUNGAN

PENUH DAN SEGALA BANTUAN YANG TELAH DIBERIKAN

BAPAK HERDIK BOWO YANG DENGAN SABAR TELAH MEMBIMBING

KAMI SELAMA PROSES PENGERJAAN KARYA TULIS ILMIAH INI

BAPAK ABDUL RAZZAQ ATAS SEGALA SEMANGAT YANG

DIBERIKAN PADA KAMI

SERTA TEMAN – TEMAN KAMI TERUTAMA KELUARGA BESAR

KELAS XI IA-2 (JEMPOL SIKIL 2009-2010), ATAS SEMANGAT

KEKELUARGAAN DAN KEBERSAMAAN DALAM HARI – HARI YANG

TELAH DILALUI
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

kebesaran dan anugrah yang telah diberikan dalam membimbing Penulis, serta kekuatan yang

telah dicurahkan-Nya, sehingga Penulis dapat berdiri tegar hingga hari ini. Dan dengan segala

kemurahan-Nya, akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan sebagai laporan hasil studi wisata ke Bali yang

telah diadakan pada tanggal 9 Mei hingga 12 Mei 2010. Selain itu, dengan mengkaji lebih jauh

mengenai Hukum Newton, khususnya mengenai tegangan tali pada permainan Flying Fish di

Tanjung Benoa.

Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, Penulis menemui beberapa rintangan

yang tidak mungkin akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada:

Kepala SMA Negeri 16 Surabaya, Drs. Abu Djauhari, M.M. atas izin , bimbingan serta

pengarahan yang telah diberikan selama pelaksanaan studi wisata ke Bali. Semoga Allah

membalas semua jasa yang anda berikan kepada kami.

Waka Kesiswaan SMA Negeri 16 Surabaya, Drs. Eddy Suwarno atas perhatian serta

penjagaannya selama pelaksanaan studi wisata ke Bali. Anda sudah kami anggap selayaknya

ayah sendiri, sebagaimana anda menganggap para pelajar SMA Negeri 16 Surabaya

selayaknya anak sendiri. Semoga anda beserta seluruh keluarga senantiasa di bawah naungan

dan rahmat-Nya.
Abdul Razzaq Tahir, selaku wali kelas XI-IPA 2 atas perhatiannya dalam menjaga

kami selama satu tahun proses belajar mengajar dan selama pembuatan karya tulis ilmiah di

Bali, terlebih-lebih di saat-saat yang tak dapat terlupakan satu detikpun selama melakukan

perjalanan studi wisata ke Bali. Disamping itu, kami juga berterima kasih atas kesabarannya

dan ketelatenannya mendidik kami selama dikelas XI ini. Semoga Allah SWT selalu memberi

anda kebahagiaan, rezeki, kesehatan, serta umur panjang hingga dapat melihat keberhasilan

dan kesuksesan anak-anak didik anda di masa yang akan datang.

R.B. Herdik Bowo Leksono, S.Pd selaku pembimbing kami, atas pengarahan, bantuan

dan waktu yang telah diberikan selama pembuatan karya tulis ilmiah ini. Bimbingan dan

ajaran anda merupakan pengalaman berharga bagi penulis. Semoga anda tetap dalam naungan

rahmat-Nya dan selalu diberikan kesehatan.

Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan sepenuhnya kepada

penulis dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Atas curahan cinta, semangat, serta perhatian

yang telah diberikan, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Tak lupa penulis sampaikan rasa terima kaih kepada keluarga besar kelas XI-IA 2 atas

bantuan dan semangat yang telah diberikan dengan sepenuh hati. Untuk itu penulis sampaikan

terima kasih sebesar-besarnya, semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan.

Sesungguhnya jasa yang telah kalian berikan selalu ada di dalam ingatan Penulis,serta pihak

telah berperan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini baik secara langsung maupun tidak

langsung, yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa di dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak, demi kemajuan

di masa yang akan datang.

Surabaya, Mei 2010

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.3.1 Tujuan Umum 3

1.3.2 Tujuan Khusus 3

1.4 Manfaat Penelitian 3

1.5.1 Manfaat Secara Teoritis 4

BAB II KAJIAN TEORI 5

2.1 Hukum Newton 5

2.1.1 Hukum I Newton 6

2.1.2 Hukum II Newton 6


2.1.3 Hukum III Newton 8

2.2 Hubungan Teori 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 10

3.1 Pendekatan Penelitian 10

3.2 Objek Penelitian 10

3.3 Teknik Pengumpulan Data 11

3.4 Analisis Data 12

3.4.1 Reduksi Data 12

3.4.2 Penyajian Data 13

3.4.3 Verifikasi dan Kesimpulan 13

3.5 Sistem Penyajian 13

BAB IV PEMBAHASAN 15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 20

5.1 Kesimpulan 20

5.1.1 Hukum I Newton 20

5.1.2 Hukum II Newton 20

5.1.3 Hukum III Newton 21


5.2 Saran 21

DAFTAR PUSTAKA 22

DAFTAR LAMPIRAN 23
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 15
Gambar 4.2 16
Gambar 4.3 17
Gambar 4.4 18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bali adalah sebuah pulau di bagian tengah Indonesia yang memiliki beraneka ragam

keindahan alam dan budaya. Tidak jarang keindahan tersebut menjadi daya tarik tersendiri

bagi para wisatawan, baik wisatawan domestic maupun mancanegara. Keindahan

tersebut tentu dapat menambah devisa negara, khususnya dalam bidang parawisata.

Pulau Bali menyediakan berbagai objek pariwisata yang tentunya menarik untuk

dikinjungi. Mulai dari pegunungan, laut, danau, pantai, hingga hutan mangrove. Salah satu

objek wisata yang menarik perhatian kami untuk dijadikan tempat penelitian adalah Tanjung

Benoa. Kami memilih Tanjung Benoa karena di sana terdapat banyak permainan air yang

dapat dijadikan objek penelitian terkait tema penelitian yang kami angkat, yaitu Fisika.

Tanjung Benoa adalah sebuah areal wisata laut berupa pantai. Tanjung Benoa

berdekatan dengan Nusa Dua, Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung. Dengan

keindahan pantai dan lautnya membuat Tanjung Benoa dikenal sebagai tempat wisata air. Di

Tanjung Benoa,banyak dijumpai berbagai permainan air, antara lain banana boat, flying fish,

parasailing, speed boat, jetski, dan lain-lain. Terdapat pula pulau kecil bernama Pulau Penyu,

tempat di mana dibiakkan hewan penyu dan reptil.


1.2 . Rumusan Masalah

Flying Fish adalah sebuah permainan air terbaru di Tanjung Benoa, Bali. Permainan ini

menggunakan tiga buah banana boat yang dijadikan satu dengan perahu karet dan dua buah

sayap di kedua sisinya. Perahu karet tersebut ditarik oleh speedboat sehingga perahu karet

dapat melayang di udara. Flying fish dimainkan oleh tiga orang, yaitu dua orang penumpang

pada sisi kanan dan kiri, serta satu orang instruktur di tengah- tengah. Flying fish ini akan

ditarik oleh speedboat berkecepatan tinggi dengan jalur melawan arah angin selama 15 menit.

Dengan demikian, flying fish akan melayang setinggi 2 meter atau lebih, tergantung

kecepatan angin.

Permainan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

- Kecepatan speedboat

- Hembusan angin

- Massa benda

- Kekuatan tali

Faktor di atas otomatis mempengaruhi tegangan talinya, oleh karena itu kami memutuskan

untuk meninjau pokok persoalan sebagai berikut:

1. Berapa besarnya tegangan tali maksimum pada permainan Flying Fish?


1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian kami adalah menganalisis tentang besar tegangan tali

maksimum pada permainan flying fish. Besarnya tegangan tali sangat berpengaruh pada

permainan ini agar dapat diantisipasinya kecalakaan akibat putusnya tali.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Di zaman modern ini, permainan air seperti Flying Fish sangat digemari oleh khalayak

ramai. Tidak hanya menegangkan tetapi permainan yang tergolong sebagai olahraga air ini

juga seru untuk dimainkan. Permainan ini menawarkan sensasi yang lain dari olahraga air

lainnya. Namun permainan ini dapat membahayakan jika tali yang menghubungkan antara

boat dengan perahu karet tidak dapat menanggung beban pada perahu karet tersebut. Melalui

penelitian ini, kami ingin mengukur besarnya tegangan tali meksimum pada permainan Flying

Fish yang ada di Tanjung Benoa agar tidak terjadi kecelakaan dan kesalahan karena putusnya

tali pada penggunaann


BAB II

KAJIAN TEORI

Hukum fisika ialah generalisasi ilmiah berdasarkan pada observasi empiris. “Konsep –

konsep fisika merupakan kreasi murni pikiran manusia dan tidak ditentukan oleh dunia

luar”.(Albert Einstein and Leopold Infeld,1938:31). Hukum alam ialah kesimpulan yang

diambil dari, atau hipotesis yang ditegaskan oleh eksperimen ilmiah.

2.1 Hukum Newton

Sir Isaac Newton (1642 - 1727) adalah orang yang berjasa dalam mempelajari

dinamika. Dinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak suatu benda

dengan memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Gaya merupakan penyebab perubahan

gerak benda, sehingga mempunyai besar dan arah. Dalam SI satuan gaya adalah Newton,

sebagai penghormatan atas jasa – jasa Newton dalam bidang gerak. Gaya dilambangkan

dengan F.

Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di

dunia. Lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun

dengan wafatnya Galileo. Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas

bidang ilmiah serta bidang perancangan berbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya,

pemraktekan yang paling dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton
berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur ‘Prinsip-

prinsip Matematika Mengenai Filsafat Alamiah’ (biasanya diringkas Principia saja). Dalam

buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang hukum

gerak. Pada tahun 1687 Sir Isaac Newton mengenalkan tiga hukum yang kemudian dikenal

dengan Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan Hukum III Newton.

2.1.1 Hukum I Newton

Setiap benda pada prinsipnya bersifat lembam, artinya bahwa benda tersebut

mempunyai sifat untuk mempertahankan kedaannya. Sebuah benda dalam keadaan diam

mempunyai kecenderungan untuk tetap diam, dan jika benda bergerak, mempunyai

kecenderungan untuk tetap bergerak. Kecenderungan sifat benda ingin tetap diam atau ingin

tetap bergerak, dirumuskan oleh Isaac Newton sebagai Hukum I Newton. “Jika sebuah benda

dalam keadaan diam, akan tetap diam atau jika benda tersebut sedang bergerak lurus

beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan”.

2.1.2 Hukum II Newton

Hukum II Newton membicarakan hubungan antara gaya yang bekerja pada sebuah

benda dengan percepatan yang ditimbulkan oleh gaya tersebut. “Percepatan yang ditimbulkan

oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan

berbanding terbalik dengan massa benda. Arah percepatan sama dengan gaya itu”. Jika suatu

gaya total bekerja pada benda, maka benda akan mengalami percepatan, di mana arah
percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Vektor gaya total sama dengan

massa benda dikalikan dengan percepatan benda.

Massa benda adalah m dan a adalah (vektor) percepatannya. Jika persamaan di atas

ditulis dalam bentuk a = F/m, tampak bahwa percepatan sebuah benda berbanding lurus

dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan arahnya sejajar dengan gaya tersebut. Tampak

juga bahwa percepatan berbanding terbalik dengan massa benda.

Secara matematis, hukum II newton dinyatakan sebagai berikut:

∑F = ma

a adalah percepatan, m adalah massa dan ∑F adalah gaya total. Symbol ∑ (huruf

yunani “sigma”) yang berarti “jumlah dari” karena F adalah gaya maka ∑F berarti jumlah

vektor, dari semua gaya yang bekerja pada benda tersebut, yang kita kenal sebagai gaya total.

Jadi apabila tidak ada gaya total alias resultan gaya yang bekerja pada benda maka

benda akan diam apabila benda tersebut sedang diam atau benda tersebut bergerak dengan

kecepatan tetap, jika benda sedang bergerak.

Setiap gaya F merupakan vektor yang memiliki besar dan arah. Persamaan hukum II

Newton di atas dapat ditulis dalam bentuk komponen pada koordinat xyz alias koordinat tiga

dimensi, antara lain :

Hukum II newton menyatakan hubungan antara gerak benda dengan penyebabnya,

yaitu gaya perhatikan bahwa hukum II newton mencakup hukum I newton, yaitu apabila ∑F =

0, maka percepatan alias a = 0.

Satuan massa adalah kilogram, satuan percepatan adalah kilogram meter per sekon

kuadrat (kg m/s2). Satuan Gaya dalam Sistem Internasional adalah kg m/s2. Nama lain satuan
ini adalah Newton; diberikan untuk menghargai jasa eyang Isaac Newton. Satuan-satuan

tersebut merupaka satuan Sistem Internasional (SI). Dengan kata lain, satu Newton adalah

gaya total yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/s2 kepada massa 1 kg.

Hal ini berarti 1 Newton = 1 kg m/s2.

Dalam satuan CGS (centimeter, gram, sekon), satuan massa adalah gram (g), gaya

adalah dyne. Satu dyne didefinisikan sebagai gaya total yang diperlukan untuk memberi

percepatan sebesar 1 cm/s2 untuk benda bermassa 1 gram. Jadi 1 dyne = 1 gr cm/s2.

2.1.3 Hukum III Newton

”Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua

memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang

sama tetapi berlawanan arah”. Hukum warisan eyang Newton ini dikenal dengan julukan

hukum aksi-reaksi. Ada aksi maka ada reaksi, yang besarnya sama dan berlawanan arah.

Kadang-kadang kedua gaya tersebut disebut pasangan aksi-reaksi. Ingat bahwa kedua gaya

tersebut (gaya aksi-gaya reaksi) bekerja pada benda yang berbeda. Berbeda dengan Hukum I

Newton dan Hukum II Newton yang menjelaskan gaya yang bekerja pada benda yang sama.

2.2 Hubungan Teori

Penerepan hukum newton I pada objek penelitian kami adalah dalam keadaan

seimbang atau diam besarnya massa (m) sebanding dengan tegangan tali (T). Sedangkan

penerapan hukum newton II adalah speedboat yang sedang bergerak mengalami percepatan a.
Tegangan tali adalah tarikan yang dilakukan oleh satu bagian tali, misalnya akibat

suatu beban yang digantungkan pada ujung tali. Tegangan tali akan selalu dijumpai dalam

setiap analisis mengenai komponen-komponen gaya yang bekerja pada benda yang

dihubungkan dengan tali. Hubungan antara pernyataan tersebut ada pada objek penelitian

kami. Pada objek penelitian kami terdapat sebuah tali yang menghubungkan dua buah benda,

dan benda tersebut meiliki gaya yang bekerja. Dalam menganalisis hal diatas kami

menggunakan Hukum II Newton sebagai pedoman.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian Tegangan Tali Minimal pada Permainan Flying Fish di Tanjung Benoa

mempergunakan pendekatan kuantitatif. Secara ontologi, pendekatan kuantitatif itu akan

mengantarkan penelitian pada hasil yang riil dan berpola. Secara epistemologi, penelitian

kuantitatif bersifat hypotetical deductive dan nomotetik yang artinya pendekatan kuantitatif itu

terangkat dari konsep dan konsep - konsep yang digunakannya itu bisa berbatas. Artinya,

konsep ini tidak melihat faktor lain, cukup dengan apa yang disebutkan dalam konsep. Dari

sisi aksiologi, penelitian kuantitatif berupaya membuktikan kebenaran suatu teori atau konsep.

Dan dari sisi keberadaan manusia, penelitian kuantitatif mengharuskan peneliti untuk bebas

menilai, tidak berpretensi dan terlibat emosional dengan subjek penelitian.

3.2 Objek Penelitian

Penelitian Tegangan Tali Minimal pada Permainan Flying Fish di Tanjung Benoa

dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2010 pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 WITA. Objek

penelitian ini adalah permainan flying fish yang terdapat di Tanjung Benoa, Kecamatan

Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali. Flying fish merupakan olahraga air yang
menggunakan sebuah perahu karet yang terhubung oleh tali kemudian ditarik oleh speedboat

dengan kecepatan tertentu. Kekuatan tali inilah yang memegang peranan penting dalam

permainan flying fish. Pada penelitian Tegangan Tali Minimal pada Permainan Flying Fish di

Tanjung Benoa ini, penulis lebih menekankan kepada tegangan tali, masa penumpang yang

naik di atas perahu karet, kecepatan speedboat, dan waktu yang dibutuhkan agar perahu karet

dapat melayang.

3.3 Sistem Penyajian

Hasil penelitian ini disajikan dalam 5 bab. Bagian pengantar mengawali dan

menempati Bab I. Urutan isinya antara lain 1. Latar Belakang, 2. Rumusan Masalah, 3. Tujuan

dan 4. manfaat penelitian.

Bab II berisi Kajian Teori. Penelitian ini mencari tahu tentang berapakah tegangan tali

minimal yang dibutuhkan pada permainan flying fish agar perahu karet dapat melayang. Oleh

sebab itu, teori yang digunakan adalah Hukum I, II, dan III Newton. Bab ini dibagi menjadi 2

subbab, yakni 1. Hukum Newton dan 2. Hubungan Teori.

Bab III berisi metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: 1.

Pendekatan Penelitian, 2. Objek Penelitian, 3. Teknik Pengumpulan Data, dan 4. Analisis Data

5.Sistem Penyajian Data

Bab IV berisi pembahasan dari data yang telah diperoleh selama penelitian di Tanjung

Benoa.

Bab V dibagi menjadi 2 subbab, yakni 1. Kesimpulan dan 2. Saran.


BAB IV

PEMBAHASAN

Dari objek penelitian yang kami tinjau pada tanggal 11 Mei 2010 pukul 09.00 WIB

atau pukul 10.00 WITA, kami menemukan beberapa

faktor yang merupakan aplikasi dari hukum

Newton yaitu terdapat kecepatan (𝑚⁄𝑠), percepatan

(𝑚⁄𝑠 2), massa (kg), dan besar sudut permukaan air

terhadap tali. Kami melakukan pengamatan pada

permainan Flying Fish sebanyak tiga kali, yakni saat

perahu karet diam sampai mulai melayang di udara,

saat melayang, dan dari melayang hingga turun dan Gambar 4.1
Perahu karet ditarik dengan tali
menyentuh permukaan air. Dari pengamatan tersebut
oleh speedboat
kami mendapatkan data sebagai berikut :

Waktu perahu karet dari diam sampai melayang di udara (t1) = 7,5 detik

Waktu perahu karet melayang di udara (t2) = 5 detik

Waktu perahu karet mulai turun dan menyentuh permukaan air (t3) = 7,2 detik

Massa orang pertama (m1) = 56 kg

Massa orang kedua (m2) = 48 kg


Dan kecepatan speedboat yang menarik perahu karet (V) = 72 𝑘𝑚⁄𝑗𝑎𝑚 lalu kami ubah

72.1000
satuannya menjadi m/s dengan cara: = 20 m/s
3600

Sedangkan besarnya sudut antara permukaan air laut dengan tali adalah 60

Kami melakukan pengolahan data untuk menemukan besarnya tegangan tali minimal

melalui perhitungan menggunakan rumus yang di dapat dari Hukum II Newton, yaitu :

F=m.a

Kami juga menggunakan rumus Gerak Lurus

Berubah Beraturan untuk mencari percepatan (a)

speedboat, yaitu ;

Vt = Vo + a . t

Mencari percepatan pertama (a1) dengan

menggunakan t1 :
Gambar 4.2
Vt = Vo + a1 . t Perahu karet mulai melayang di udara

Vt = 0 + a1 . 7,5

20 = 7,5a1

20
a1 =
7,5

20 .2
a1 =
15

8
a1 =
3

2
a1 = 2 𝑚⁄𝑠 2
3
Mencari percepatan kedua (a2) dengan menggunakan t2 :

Vt = Vo + a2 . t

Vt = 0 + a2 . 5

20 = 5a2

20
a2 =
5

a2 = 4 𝑚⁄𝑠 2

Mencari percepatan ketiga (a3) dengan menggunakan t3 :

Vt = Vo + a3 . t

Vt = 0 + a3 . 7,2

20 = 7,2a3

20
a3 =
7,2

20 .10
a3 =
72

25
a3 =
9

7
a3 = 2 𝑚⁄𝑠 2 Gambar 4.3
9
Perahu karet saat melayang di udara
Dengan diketahui percepatan pertama, kedua dan ketiga, kami mencari percepatan rata

– rata, yakni sebagai berikut :

𝑎1 +𝑎2 +𝑎3
art =
3

8 25
3
+4+ 9
art =
3

24+36+25
art =
9.3
85 𝑚
art = ⁄𝑠 2
27

4 𝑚
art = 3 ⁄𝑠 2
27

Mencari massa rata – rata

𝑚1 + 𝑚2
mrt =
2

56+48
mrt =
2

104
mrt =
2

mrt = 52 kg

T cos 60°

60°

T sin 60°
km
W = 520 Vo = 72 /jam
N Gambar 4.4

Melalui percepatan dan massa rata – rata di atas, maka dapat diperoleh tegangan tali

minimal saat perahu karet melayang di udara sebagai berikut :

T cos 60 = mrt . art

1 85
T ( ) = 52 .
2 27

52.85.2
T =
27
8840
T =
27

11
T = 327 N
27
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah kami mengkaji lebih dalam mengenai Tegangan Tali Minimal pada Permainan

Flying Fish di Tanjung Benoa, kami dapat menyimpulkan bahwa batas tegangan tali pada

11
permainan flying fish agar perahu karet dapat tertarik ke atas adalah sebesar 327 N .
27

Landasan yang dipakai antara lain adalah :

5.1.1 Hukum I Newton

Hukum ini berbunyi “Jika sebuah benda dalam keadaan diam, akan tetap diam atau

jika benda tersebut sedang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan”.

Vt = Vo + a . t

Dari rumus diatas, yang merupakan rumus dari Gerak Lurus Berubah Beraturan, kami
4
memperoleh percepatan ( a ) = 327 𝑚⁄𝑠 2

5.1.2 Hukum II Newton

Hukum ini berbunyi “Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada

sebuah benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa

benda. Arah percepatan sama dengan gaya itu”.


F=m.a

Rumus di atas dapat diaplikasikan untuk mencari besarnya tegangan tali minimal yang

11
bekerja pada flying fish. Sehingga dapat diperoleh tegangan tali ( T ) = 327 N.
27

5.1.3 Hukum III Newton

Hukum ini berbunyi ”Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain,

maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut

memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah”.

5.2. Saran

Kami selaku penulis menghimbau kepada para penumpang permainan flying fish,

khususnya yang berada di Tanjung Benoa untuk memperhatikan pengarahan yang diberikan

oleh para pemandu, baik sebelum atau saat permainan berlangsung. Penuhi persyaratan berat

penumpang maksimal agar perahu karet dapat melayang dengan aman.

Selain itu kami juga menghimbau kepada para pemandu permainan flying fish di

Tanjung Benoa untuk memperhatikan keselamatan para penumpangnya. Hal itu bisa dilakukan

dengan membatasi berat penumpang yang akan naik di atas perahu karet, mengecek kelayakan

tali dan pelampung.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Buku Pintar Belajar Fisika. Surabaya: Sagufindo Kinarya

Anonim. 2008. Teknik Analisis Data dan Pemaknaan Hasil Temuan.[Online]. Tersedia:

http://aflahchintya23.wordpress.com/2008/02/27/teknik-analisis-data-dan-pemaknaan-

hasil-temuan/

Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X( IA). Jakarta : Penerbit Erlangga

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga

Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga

Lohat, Alexander San. 2008. Gudang Ilmu Fisika. [Online]. Tersedia :

http://www.gurumuda.com/hukum-newton-2

Tipler, P.A .1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan. Jakarta : Penebit

Erlangga

Zullaf, Gary. 2003. Makna Fisika Baru Dalam Kehidupan. Jakarta: Kreasi wacana.
DAFTAR LAMPIRAN

HASIL WAWANCARA:

PERTANYAAN:

1. Berapakah panjang tali yang digunakan untuk menghubungkan perahu karet dengan

speedboat?

2. Berapakah kecepatn rata – rata speedboat?

JAWABAN:

1. Panjang tali yang digunakan untuk menghubungkan perahu karet dengan speedboat

tersebut adalah 30 depa atau sekitar 45 meter

2. Kecepatan yang digunakan speedboat berkisar antara 70 hingga 80 km/jam

Anda mungkin juga menyukai