Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN SERTA PEMBAGIAN WAKTU


INDONESIA
(Materi Kelas 5 Semester 1 KTSP)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam menempuh

Mata Kuliah Konsep Dasar IPS Sekolah Dasar, oleh

Dosen/Asisten: Drs. H. Jaka Permana, M.M, M.Pd/ Yuni Indriyani, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 5

Kelas 2A:

1. Yoren Deliana (205060018)


2. Eva Oktavia (205060006)
3. Tira Septiani (205060014)
4. Zalfa Luthfiyah (205060015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN

2021
2
LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN/ASISTEN MATA KULIAH:

Bandung, April 2021

Mata Kuliah Konsep Dasar IPS Sekolah Dasar,

Dosen Pengampu, Asisten Pengampu,

Drs. H. Jaka Permana, M.M, M.Pd Yuni Indriyani, S.Pd, M,Pd


NIPY. 151 100 64 NIPY.

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar belakang..............................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................1

BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................2

2.1 Kompetensi dasar kelas 5 semester 1............................................................................2


2.2 Kenampakan alam ........................................................................................................3
2.3 Kenampakan buatan......................................................................................................6
2.3.1 Dampak pembangunan kenampakann buatan .....................................................8
2.4 Pembagian waktu di Indonesia......................................................................................8

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................10

3.1 Implementasi Cara Mengajar yang Disederhanakan.....................................................10

BAB IV PENUTUP............................................................................................................13

4.1 Kesimpulan...................................................................................................................13
4.2 Saran.............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang telah menuntun kita ke
jalan yang diridhai-Nya.

Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS Sekolah
Dasar, oleh Dosen/Asisten: Drs. H. Jaka Permana, M.M, M.Pd/Yuni Indriyani, S.Pd, M.Pd.
Makalah ini membahas tentang Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu
Indonesia

Banyak kesulitan dan hambatan yang hadapi oleh penyusun dalam membuat makalah
ini tapi dengan semangat, kegigihan dan kekompakan sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sebagai penyusun
mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha ESa telah melancarkan kami dalam
penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen Bapak Drs. H. Jaka Permana, M.M, M.Pd
dan asisten dosen Ibu Yuni Indriyani, S.Pd, M.Pd. kami mengucapkan terimakasihatas arahan
dan bimbingannya.

Tentunya dalam penulisan makalah ini, masih terdapat kekurangan dari segi penulisan
ataupun dari segi pembahasan, untuk itu saya memohon saran dan kritik supaya makalah ini
menjadi lebih baik ke depannya.

Bandung, April 2021

iii
Penyusun

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam ilmu geografi dikenal istilah kenampakan. Kenampakan dibagi menjadi dua
jenis, yaitu kenampakan alam dan kenampakan buatan. Kenampakan alam adalah
kenampakan yang ada di lingkungan dan terbentuk oleh alam dengan sendirinya. Sedangkan
Kenampakan buatan adalah segala sesuatu yang ada di alam dan terbentuk karena campur
tangan manusia.
Wilayah negara Indonesia yang sangat luas memiliki kenampakan alam utama.
Kenampakan itu meliputi daratan dan perairan yang memberikan banyak keuntungan berupa
kekayaan dari berbagai sumber daya alam. Keragaman kenampakan alam suatu daerah
dipengaruhi oleh perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi. Kenampakan buatan
antara lain waduk atau bendungan, kawasan industri atau pabrik, jalan dan pelabuhan. Semua
itu sengaja diciptakan untuk memberikan kemudahan yang menunjang kepentingan hidup
manusia

Di Wilayah Indonesia juga terbentang dari Sabang sampai Merauke, pada garis bujur
95°BT – 141°BT. Dalam satu hari ada 24 jam. Setiap satu jam rentangnya adalah 360:24 atau
15 derajat. Karena Indonesia memiliki wilayah 46 derajat, maka Indonesia terbagi menjadi
tiga daerah waktu.Dari peta pembagian waktu tersebut, dapat dijelaskan yaitu Wilayah
Waktu Indonesia Barat (WIB), Wilayah Waktu Indonesia Tengah (WITA),Wilayah Waktu
Indonesia Timur (WIT).

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa itu kenampakan alam wilayah Indonesia dan apa saja kenampakan alam wilayah
Indonesia ?
B. Apa itu kenampakan alam buatan dan Apa saja kenampakan alam buatan di
Indonesia?
C. Ada berapa pembagian waktu di Indonesia?
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui kenampakan alam wilayah Indonesia.
B. Untuk mengetahui kenampakan buatan di Indonesia.
C. Untuk mengetahuai pembagian waktu di Indonesia.

1
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Kompetensi Dasar Kelas 5 Semester 1

Standar Kompetensi – SK Kompetensi Dasar – KD


1. Menghargai berbagai peninggalan dan 1.1 Mengenal peninggalanpeninggalan
tokoh sejarah yang berskala nasional pada sejarah yg ber skala nasional dari masa
masa Hindu Budha dan Islam Islam, Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
keragaman kenampakan alam dan suku kenampakan alam dan suku bangsa, serta
bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia kegiatan ekonomi di Indonesia

1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada


masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

1.3 Mengenal keragaman kenampakan


alam dan buatan serta pembagian wilayah
waktu di Indonesia dengan menggunakan
peta / atlas/ globe dan media lainnya

1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan


budaya di Indonesia
1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan
ekonomi di Indonesia

Pada pembahasan kali ini kita mengambil satu materi dari kompetensi dasar kelas 5
SD semester 1, yaitu kompetensi dasar tentang “Mengenal keragaman kenampak an alam dan
buatan serta pemba gian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/ globe
dan media lainnya.

Alasan kita mengambil kompetensi dasar ini ialah karena di Indonesia beragam sekali
kenampakan alam dan buatannya dan juga di Indonesia ada beberapa pembagian waktunya

Jadi hal ini harus diterapkan kepada anak-anak agar mereka bisa lebih bersyukur dan
menjaga kenampakan alam dan dan buatan yang ada di indonesia sekarang ini , dan juga agar
mereka bisa memanfaatkan dengan baik kenampakan alam dan buatan yang ada.Serta anak

2
murid harus mengetahui pembagian waktu diindesia agar memudahka anak murid
kedepannya dalam berbagai hal

2.2 Kenampakan alam

Keragaman kenampakan alam suatu daerah dipengaruhi oleh perbedaan letak


ketinggian dari permukaan bumi. Keadaan permukaan bumi wilayah Indonesia tidak rata.
Kedudukan tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief permukaan bumi. Secara umum,
kenampakan alam terbagi menjadi dua yaitu berupa daratan dan perairan. Kenampakan alam
daratan berupa pegunungan, gunung, dataran tinggi, dataran rendah,pantai. Kenampakan
alam perairan berupa sungai, danau, laut, dan selat.

a. Daratan
Daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air.
Adalah tempat kita berpijak dan sumber kehidupan manusia. Daratan Indonesia
luasnya sekitar 1.904.344 km2, terdiri atas dataran rendah dan dataran tinggi. Pada
umumnya, daratan di Indonesia memiliki tanah yang subur. Hal itu disebabkan
banyaknya gunung berapi dan curah hujan yang teratur. Daratan secara umum terbagi
atas empat bagian, yaitu pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan
1. Dataran rendah
Dataran rendah adalah bentangan tanah datar yang sangat luas pada ketinggian
kurang dari 200 m di atas permukaan laut.. Pada umumnya, dataran rendah
dimanfaatkan sebagai tempat beraktivitas. Selain itu, sebagai permukiman penduduk.
Penduduk kota yang bertempat tinggal di dataran rendah memanfaatkan daerahnya
untuk tempat tinggal. Selain itu, mereka juga mendirikan gedung perkantoran,
pertokoan, sekolah termasuk sarana transportas Banyak kota-kota besar di Indonesia
didirikan di wilayah dataran rendah. Misalnya Medan, Jakarta, Surabaya, Pontianak,
Makassar, dan Jayapura.
2. Dataran tinggi
Dataran tinggi banyak dimanfaatkan untuk perkebunan dan tempat
peristirahatan. Udara di sana sejuk dan segar. Dataran tinggi terletak di ketinggian
antara 200m - 500m. Banyak provinsi di Indonesia yang mempunyai wilayah dataran
tinggi. Dataran tinggi di Pulau Sumatera membentang di bagian tengah sejajar dengan
Pengunungan Bukit Barisan. Dataran tinggi di Sumatera, antara lain Dataran Tinggi

3
Pasai, Alas, dan Gayo(Aceh), serta Dataran Tinggi Karo(Sumatera Utara). Dataran
tinggi lainnya di wilayah Indonesia adalah Dataran Tinggi Puncak(Jawa Barat),
Dataran Tinggi Dieng(Jawa Tengah), Dataran Tinggi Ijen(Jawa Timur) dan Dataran
Tinggi Madi(Kalimantan Barat). Di daerah dataran tinggi dapat ditemukan objek
wisata alam, seperti Gunung Tangkuban Perahu(Jawa Barat), Pangalengan (Jawa
Barat), dan Dieng (Jawa Tengah). Selain itu, ada juga sumber pemandian air panas
alami, seperti di Ciateur (Lembang,Jawa Barat) dan Sangkan Hurip (Linggarjati).
Daerah dataran tinggi juga mempunyai udara yang sejuk dengan pemandangan yang
indah. Hal ini menyebabkan banyak orang mendirikan rumah-rumah di sana untuk
peristirahatan.
3. Pantai
Pantai adalah perbatasan antara daratan dan lautan. Panjang garis pantai
wilayah Indonesia lebih dari 81.497 km. Keadaan pantai di Indonesia tidak sama,
antara lain disebabkan oleh abrasi dan gelombang laut. Oleh karena itu, pantai ada
yang curam dan landai. Secara umum, pantai yang menghadap Samudra Indonesia
merupakan pantai yang curam. Daerah yang menghadap Laut Jawa, Selat Makassar,
Laut Natuna, dan Laut Seram termasuk pantai yang landai karena pengaruh
gelombang laut yang tidak terlalu besar. Biasanya, pantai yang landai memiliki
lapisan tanah yang subur. Hal itu disebabkan adanya endapan lumpur atau pasir yang
dibawa aliran sungai. Tanaman bakau pun banyak tumbuh di sekitarnya. Manfaat
pantai selain untuk berlabuhnya berbagai jenis kapal dan perahu, juga sebagai objek
wisata. Tidak kalah pentingnya adalah kekayaan alam yang ada di daerah tersebut.
4. Penggunungan
Pegunungan adalah rangkaian gunung atau daerah yang bergunung-gunung.
Tinggi pegunungan lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. Daerah pegunungan
banyak dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan permukiman. Selain itu,
pegunungan juga dimanfaatkan sebagai area pertanian. Wilayah Indonesia merupakan
pertemuan dari dua deret atau rangkaian pegunungan dunia, yaitu rangkaian
Pegunungan Mediterania dan Pegunungan Sirkum Pasifik. Pegunungan Mediterania
membentang mulai dari ujung barat laut Sumatra, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa
Tenggara berakhir di Kepulauan Maluku bagian selatan. Pegunungan Sirkum Pasifik
membentang mulai dari Sulawesi Utara, Kepulauan Pegunungan Mediterania
membentang mulai dari ujung barat laut Sumatera, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa
Tenggara, dan berakhir di Kepulauan Maluku Selatan. Pegunungan Sirkum Pasifik

4
membentang mulai dari Sulawesi Utara, Kepulauan Maluku Utara, dan berakhir di
Papua.
5. Gunung
Gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi. Tinggi gunung biasanya
lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. Wilayah Indonesia memiliki banyak
gunung, baik gunung yang berapi maupun yang tidak berapi. Gunung tertinggi di
wilayah Indonesia adalah Puncak Jaya di Provinsi Papua (5.030 meter). Ketinggian
Puncak Jaya sudah melebihi batas salju daerah tropis, sehingga puncaknya selalu
diselimuti salju abadi. Selain itu ada juga Gunung tertinggi di Jawa adalah Semeru
( 3.676 m ), di Sumatra adalah Gunung Kerinci (3.805 m ), di Sulawesi adalah
Gunung Rantekombala ( 3.456 m). Adapun gunung tertinggi di Indonesia adalah
Puncak Jaya 5.030 m yang selalu diselimuti salju.
b. Perairan
Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas, yaitu dua pertiga
bagian dari keseluruhan luas wilayah negara. Wilayah perairan ini terdiri atas sungai,
danau, rawa, selat dan laut.
1. Sungai
Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan dialiri oleh
air. Air mengalir dari dataran tinggi (hulu sungai) menuju dataran rendah dan
bermuara di laut. sungai dimanfaatkan untuk berbagai hal, antara lain, sarana
transportasi, perikanan, pengairan, sumber tenaga listrik, olahraga, dan rekreasi.
Sungai yang lebar dengan arusnya yang lambat banyak digunakan sebagai sarana
transportasi penghubung antar daerah. Selain itu, dapat juga digunakan untuk pasar
terapung dan pengangkutan kayu hasil penebangan. Contohnya, pasar terapung di
Sungai Kapuas Kalimantan. Sungai terbesar adalah Sungai Musi di Sumatra. Sungai
terpanjang di Jawa adalah Sungai Bengawan Solo. Sungai terpanjang di Kalimantan
adalah Sungai Kapuas dan Sungai terpanjang di Papua adalah Sungai Memberamo
2. Danau
Danau adalah permukaan bumi berupa cekungan yang sangat luas dan
digenangi air. Terbentuknya danau ada yang berasal dari letusan gunung berapi
disebut danau vulkanik, seperti Danau Kerinci, Danau Kelimutu (Flores), Danau
Lamongan (Jawa Timur). Danau tektonik adalah danau yang terbentuk akibat adanya
pergeseran muka bumi. Seperti, Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Tempe
(Sulawesi), dan Danau Singkarak. Adapula danau buatan, yaitu danau yang sengaja

5
dibuat manusia, di antaanya Jatiluruh (Jawab Barat). Danau banyak memberikan
manfaat bagi manusia, di antaanya untuk perikanan, pengairan, tempat wisata, dan
persediaan air.
3. Laut
Laut adalah bagian permukaan bumi paling rendah dan luas yang digenangi air
asin. Laut sebagai penghubung antar pulau. Kedalaman laut di Indonesia berbeda-
beda, ada yang dangkal dan ada yang dalam. Laut dangkal memiliki kedalaman
kurang dari 200m. Seperti laut.laut diantara Pulau Kalimantan dan Jawa,atau Pulau
Sumatera dan Selat Malaka. Laut dalam memiliki kedalaman antara 3.000m - 6.000m.
Seperti Laut Buru, Laut Timur, Laut Sulawesi ,atau Laut Banda yang merupakan laut
terdalam di Indonesia .Laut juga menghasilkan minyak bumi yang digali ditengah laut
lepas.
4. Selat
Ribuan pulau sambung-menyambung membentuk satu kesatuan wilayah.
Pulau-pulau itu dihubungkan oleh selat. Selat adalah laut yang sempit di antara dua
pulau. Negara kita dikenal sebagai negara maritim karena memiliki wilayah laut yang
luas. Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan luas menjadikan jarak antara satu
pulau dengan lainnya. Oleh karena itu, kita memiliki banyak. Selat juga merupakan
pintu gerbang. Keluar masuknya kapal-kapal dari dan menuju perairan lepas (laut dan
samudra) melewati selat.
5. Rawa
Rawa merupakan tanah yang digenangi air. Umumnya terdapat di daerah
dekat sungai atau pantai. Di sebuah rawa banyak terdapat tumbuhan air. Daerah rawa-
rawa banyak dijumpai di daerah pesisir timur Pulau Sumatera, Kalimatan Selatan
bagian barat, serta Papua bagian barat dan selatan. Keberadaan rawa juga bermanfaat
bagi manusia. Biasanya rawa yang dikeringkan dimanfaatkan untuk persawahan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, penduduk daerah rawa sangat
bergantung pada air hujan. Rawa-rawa yang terdapat di tepi pantai banyak ditumbuhi
pohon bakau. Pohon bakau ini bermanfaat untuk mencegah erosi pantai oleh terpaan
ombak laut

2.3 Kenampakan Buatan

Kenampakan buatan ialah kenampakan yang sengaja dibuat manusia untuk


kepentingan tertentu, misalnya antara lain untuk kemakmuran, melindungi satwa dan

6
tumbuhan, pembangunan sarana dan prasarana bagi umum, untuk PLTA, dan untuk
tujuan wisata atau rekreasi. Kenampakan alam buatan, antara lain sebagai berikut.

1. Waduk/bendungan
Waduk atau bendungan merupakan kenampakan buatan yang diciptakan
manusia dengan cara membendung aliran sungai. Sebagian besar pemanfaatan waduk
tidak hanya untuk pengairan sawah dan perkebunan saja, tetapi juga untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Contohnya, Bedungan Jati luhur,S aguling,
dan Cirata yang membendung aliran Sungai Citarum di Jawa Barat, Bendungan Gajah
Mungkur di Jawa Tengah dan Bendungan Asahan di Sumatra Utara. Waduk atau
Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk perikanan air tawar, cadangan air,
pengendali banjir, serta objek wisata.
2. Perkebunan
Perkebunan merupakan daerah hutan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk
dimanfaatkan hasilnya.Tanaman perkebunan merupakan tumbuhan yang
dibudidayakan serta memiliki nilai ekonomi tinggi. Tanaman perkebunan ini menjadi
salah satu sumber pendapatan rakyat Indonesia.. Perkebunan hampir ada di seluruh
wilayah Indonesia. Perkebunan terbagi menjadi perkebunan hortikultura dan
perkebunan tanaman jangka panjang (tanaman industri). Perkebunan hortikultura
berada di daerah-daerah dingin. Jenis tanaman perkebunan hortikultura terdiri atas
buah, bunga, dan sayur. Adapun perkebunan tanaman industri antara lain sebagai
berikut karet, tembakau,dan lain lain.
3. Kawasan industri
Kawasan industri adalah kenampakan lingkungan buatan yang banyak terdapat
di Indonesia. Pembukaan kawasan industri dapat membantu terciptanya lapangan
kerja. Dengan demikian jumlah pengangguran di Indonesia berkurang . Kawasan
industri biasanya terletak di luar kota atau di pinggir kota. Dalam perkembangannya,
di sekitar kawasan industri juga semakin maju. Di sekitar kawasan itu banyak berdiri
perumahan, warung, dan wartel. Sarana transportasi juga semakin ramai. Daerah
sekitar kawasan indutri pun menjadi semakin padat. Banyak pekerja yang memilih
tinggal di dekat kawasan tersebut..
4. Pemukiman

7
Permukiman dibangun karena memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai
tempat tinggal penduduk, karena semakin bertambahnya jumlah penduduk semakin
dibutuhkan pula permukiman
5. Sarana transportasi
Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk maka meningkat pula berbagai
kebutuhan lainnya, seperti ketersediaan transportasi. Dikota – kota besar, kemudahan
tranportasi sangat karena banyak memberikan manfaat dan kemudahan. Seperti untuk
mempersingkat waktu serta mengurangi kemacetan lalu lintas. Sarana transportasi
darat yang diperlukan, yaitu jalur kereta api, jembatan, jalan layang (fly over), dan
jalan tol yang merupakan jalan bebas hambatan antar kota. Untuk sarana transportasi
laut diperlukan adanya pelabuhan. Sementara sarana perhubungan udara memerlukan
bandara.Selain itu, diperlukan juga sarana jalan yang baik untuk menuju tempat-
tempat tersebut.
6. Objek wisata
Objek Wisata merupakan kenampakan alam buatan misalnya tempat wisata
dan peninggalan budaya. Di Indonesia banyak sekali dibangun tempat wisata.
Misalnya taman hiburan, museum, dan monument

2.3.1 Dampak Pembangunan Kenampakan Buatan

keuntungan masyarakat dari pembangunan kenampakan buatan, ini diuraikan


beberapa keuntungannya :

a. Masyarakat memperoleh manfaat langsung, seperti aliran irigasi, adanya listrik dari
PLTA, dan tempat pemeliharaan ikan dari waduk yang dibangun
b. Mendapat lapangan pekerjaan, contohnya masyarakat dapat membuka usaha warung
di sekitar kawasan industry
c. Menambah pendapatan masyarakat, karena dari usaha warung yang dijalankan dapat
menambah penghasilan mereka.

Adapun kerugian dari pembangunan kenampakan buatan adalah sebagai berikut :

a. Lingkungan alam menjadi terganggu. Misalnya pembangunan kawasan industri tidak


dilengkapi sarana pengolahan limbah.
b. Menimbulkan bencana. Misalnya pembangunan sungai yang tidak berjalan dengan
baik justru mendatangkan banjir.

8
c. Menimbulkan perpindahan penduduk. Misalnya pembangunan kawasan industri di
kota menjadi daya tarik penduduk desa. Akhirnya mereka urbanisasi untuk mencari
pekerjaan. Hal ini berakibat penduduk terpusat di sekitar kawasan industri. Sebaliknya
di daerah asal mereka (pedesaan) jumlah penduduk berkurang.

2.4 Pembagian waktu di Indonesia

Wilayah Indonesia terbentang dari sabang sampai merauke pada garis bujur 950 BT –
1410 BT. Dalam satu hari ada 24 jam. Dalam setiap 1 jam rentannya adalah 360:24 atau 15
derajat. Karena Indonesia memiliki wilayah 46 derajat, maka Indonesi terbagi menjadi 3
daerah waktu.

Zona waktu di Indonesia ini dibagi menjadi tiga bagian seperti WIB (Waktu Indonesia bagian
Barat), WIT (Waktu Indonesia bagian Timur) dan WITA (Waktu Indonesia bagian Tengah).
Hal ini juga telah disepakati dalam keputusan Presiden Nomor 41 tahun 1987.

1. Daerah Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) Berpangkal pada garis bujur 105o BT,
sehingga mempunyai selisih 7 jam lebih awal dari Greenwich (105o : 15o = 7).
Daerah Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan
Barat, dan Kalimantan Tengah.
2. Daerah Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA) Berpangkal dari garis bujur 120o
BT, sehingga mempunyai selisih 8 jam lebih awal dari Greenwich (120o : 15o = 8).
Daerah Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA) meliputi wilayah Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi
3. Daerah Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) Berpangkal pada garis bujur 135o BT,
sehingga mempunyai selisih 9 jam lebih awal dari Greenwich (135o : 15o = 9).
Daerah Waktu Indonesia bagian Timur (WIT) meliputi Maluku, Maluku Utara, Irian
Jaya Barat, dan Papua

Selisih waktu setiap daerah waktu di atas adalah satu jam. Wilayah Waktu Indonesia
Barat (WIB) dengan Wilayah Waktu Indonesia Tengah ( WITA ) selisihnya satu jam,
sedangkan Wilayah Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan Wilayah Waktu Indonesia Timur
(WIT) selisihnya dua jam.

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Implementasi Cara Mengajar yang Disederhanakan

1. MATA PELAJARAN
Ilmu Pengetahuan Sosial
2. SASARAN
Siswa SD Kelas 5
3. DURASI
Jam pelajaran (3 x 35 menit)
4. MATERI PEMBELAJARAN
Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu
di Indonesia
5. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada
masa Hindu Budha dan Islam Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa,
serta kegiatan ekonomi di Indonesia
6. KOMPETENSI DASAR
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah
waktu di Indonesia dengan menggunakan peta / atlas/ globe dan media lainnya
7. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat mengetahui apa itu kenampakan alam,kenampakan buatan, serta


pembagian waktu yang ada diindonesia serta memahami macam-macam dari
kenampakan buatan serta kenampakan buatan , dan anak juga mengetahui apa
keuntungan serta kerugian dari kenampakan alam dan buatan.

8. PENGANTAR
Siswa kelas 5 SD semester 1 diharapkan dapat memahami dan menguasai
materi tentang “keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah
waktu di Indonesia”
9. SINOPSIS

Pembelajaran ini diawali dengan menjelaskan apa itu kenampakan alam.


Kemudian menjalskan keragaman kenampakan alam yang ada didaratan maupun
perairan. Guru menggunakan media gambar dan audiovisual berupa video penjelassan
10
tentang kenampakan alam yang membuat murid lebih bisa memahami materi ini. Lalu
guru menjelaskan tentang pembagian waktu diindonesia.

10. SETTING
Ruang Kelas : Terdiri dari kursi dan meja guru, meja dan kursi siswa, papan tulis, dll.
11. MEDIA PEMBELAJARAN
Papan Tulis, Gambar dan Video yang berhubungan dengan pembelajaran (proyektor
dan layar proyeksi)
12. TALENT
Guru dan Siswa Kelas 5
13. NASKAH
a. Kegiatan Awal
1) Guru memasuki ruangan kelas
2) Guru menyapa siswa
3) Guru memimpin doa
4) Guru mengabsen siswa
b. Kegiatan Pembuka
1) Guru menanyakan apakah siswa mengetahui apa yang akan dipelajari dan dibahas
pada pertemuan hari ini
2) Guru menanyakan kepada siswa apakah sudah semangat mengikuti pembelajaran
c. Kegiatan Inti
1) Guru menanyakan kepada siswa apa yang dimaksud kenampakan alam
2) Guru menjelaskan apa itu kenampakan alam
3) Guru juka menanyakan serta menjelaskan kepada siswa macam macam kenampakan
alam kenampakan buatan
4) Guru menampilkan video tentang kenampakan alam dan menanyakan apakah siswa
sudah mengerti tentang kenampakan alam dan buatan
5) Guru menjelaskan tentang pembagian waktu di Indonesia
6) Guru menanayakan kembali apakah anak muri sudah memahami materi yang
dijelaskan

d. Kegiatan akhir
1) Jika semua siswa sudah dapat memahami, maka guru memberikan tugas kepada semua
siswa.

11
2) Sebelum pulang, siswa berdoa terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas.

BAB IV

12
PENUTUP

4.3 Kesimpulan
Kenampakan alam merupakan kenampakan yang terbentuk oleh alam dengan
sendirinya. Keragaman kenampakan alam suatu daerah dipengaruhi oleh perbedaan
letak ketinggian dari permukaan bumi. Kenampakan alam terbagi menjadi dua yaitu
daratan dan lautan. Kenampakan alam daratan ada dataran rendah, dataran tinggi,
pantai, penggunungan serta gunung. Kenampakan alam perairan ada laut, danau,
rawa, sungai, dan selat.
Kenampakan buatan Kenampakan buatan ialah kenampakan yang sengaja
dibuat manusia untuk kepentingan tertentu, misalnya antara lain untuk kemakmuran,
melindungi satwa dan tumbuhan, pembangunan sarana dan prasarana bagi umum,
untuk PLTA, dan untuk tujuan wisata atau rekreasi. Akan tetapi kenampakan buatan
ini memiliki keuntungan serta kerugian bagi manusia.
Indonesia juga memiliki tiga pembagian waktu, mengapa demikian karena
Indonesia memiliki wilayah 46 derajat, maka Indonesi terbagi menjadi 3 daerah
waktu. Zona waktu di Indonesia ini dibagi menjadi tiga bagian seperti WIB (Waktu
Indonesia bagian Barat), WIT (Waktu Indonesia bagian Timur) dan WITA (Waktu
Indonesia bagian Tengah) dan setiap zonanya berselisih waktu 1 jam.
4.4 Saran
Kita selaku masyarakat Indonesia harus menjaga dan harus memanfaatkan
dengan baik kenampakan alam dan buatan yang sudah ada diindonesia ini agar tidak
rusak.

DAFTAR PUSTAKA

13
Sumber buku :

Penyusun: Siti Syamsiyah, penyunting : editor Endang Kusyani — Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Ilmu pengetahuan sosial 5: untuk SD/MI kelas V.

Penyusun: Dwi ari LisƟyani, Suparman, PadmawaƟ ; editor, Leo Agung ; Ilustrator ; Tim
Harapan Baru Solo . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
vii, 195 hlm, : ilus. ; 25 cm, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD / MI Kelas V

Sumber internet :

Rizki Nurlaila ( Desember 2017) karya tulis ilmiah


https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/2781/1/SKRIPSI.pdf

LT Qolbiyah (2012), karya tulis ilmiah

http://digilib.uinsby.ac.id/9653/3/sekripsi.pdf

Yulia Ningsi (20 Okt 2013) Keragaman Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian
Wilayah Waktu di Indonesia

https://yulianingsih92.wordpress.com/2013/10/20/keragaman-kenampakan-alam-dan-buatan-
serta-pembagian-wilayah-waktu-di-indonesia/

14

Anda mungkin juga menyukai