(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan pertumbuhan dan kualitas penduduk
Menjelaskan keragaman etnik dan budaya di Indonesia
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi :
Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk Keragam Etnik dan Budaya.
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti ( 130 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
Literasi kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
Keragam Etnik dan Budaya.
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami,
Thinking dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap
berkaitan dengan materi Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk Keragam Etnik dan Budaya.
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
Keragam Etnik dan Budaya.
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
Communication
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pertumbuhan
Creativity
dan Kualitas Penduduk Keragam Etnik dan Budaya. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMPN 1 2X11 Kayutanam Guru Mata Pelajaran
2.
2. Penilaian Pengetahuan
a. Test Tertulis
1) kisi-kisi
1) Butir Soal
1. Sebutkan 5 negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia !
2. Berdasarkan peta persebaran penduduk Indonesia dibawah, sebutkan 5 pulau-pulau di Indonesia
yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi !
2) Pedoman penskoran
8 1.bencana alam
2.peperangan
3.wabah penyakit 4
4.rendahnya sarana kesehatan
9 1.tinggi rendahnya tingkat pendidikan 2
2.tinggi rendahnya penguasaan iptek
10 Peningkata pendidikan 1
Jumlah Skor 25
Total Sekor perolehan
2. PENUGASAN
A. KISI KISI
B.PEDOMAN PESKORAN
3-Penilaian Keterampilan
Penilaaian Kinerja
5
BAHAN AJAR
PERTEMUAN 6
Sesuai dengan sensus penduduk hingga Desember 2020 silam, jumlah penduduk Indonesia mencapai
271.349.889 jiwa, menurut Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Berdasarkan sensus tersebut,
Indonesia menduduki posisi keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak seluruh
dunia. Posisinya di bawah Amerika Serikat, India, dan Cina. Namun, laju pertumbuhan penduduk
Indonesia sebenarnya melambat dalam beberapa dekade terakhir. Dilansir dari Antara, sepanjang
2010-2020, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia hanya sebesar 1,25 persen. Presentase ini
menurun dari periode 1971-1980 yang sebanyak 2,31 persen. "Salah satu penyebab penurunan laju
pertumbuhan penduduk adalah kebijakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk
lewat Program Keluarga Berencana yang diluncurkan sejak 1980-an," kata kepala BPS Suhariyanto.
Secara definitif, pertumbuhan penduduk adalah penambahan atau pengurangan jumlah penduduk.
Faktor penyababnya adalah jumlah kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), serta perpindahan
(migrasi) antara satu daerah ke daerah lain, sebagaimana dikutip dari uraian "Jumlah dan Kepadatan
Penduduk Indonesia" yang diterbitkan Kemendikbud. Berdasarkan pengertian di atas, terdapat dua
jenis pertumbuhan penduduk, yaitu pertumbuhan penduduk alami dan non-alami. Penjelasannya
adalah sebagai berikut, sebagaimana dilansir Sumber Belajar. 1. Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu kelahiran dan kematian penduduk.
Pengukuran pertumbuhan penduduk alami ini dapat dilakukan dengan melihat selisih tingkat kelahiran
dan kematian dalam satu tahun. Pertumbuhannya dinyatakan dalam bilangan perseribu. Rumusnya
adalah sebagai berikut: P = L – M Keterangan: P = Pertumbuhan penduduk L = Lahir M = Mati
Contohnya: Jumlah penduduk di suatu kampung adalah 1000 orang. Dengan menghitung selisih
jumlah kelahiran dan kematian, maka akan ditemukan angka pertumbuhan penduduk alami di
kampung itu. Misal, jumlah bayi yang lahir 60, sementara penduduk yang meninggal dunia 20, maka
dengan menggunakan rumus di atas, pertumbuhan penduduk di kampung adalah 60-20 perseribu, atau
40 perseribu atau 4%. 2. Pertumbuhan Penduduk Non-Alami Pertumbuhan penduduk non-alami terjadi
karena proses imigrasi/emigrasi atau perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Pengukuran pertumbuhan penduduk non-alami dapat dilihat dari selisih penduduk yang melakukan
imigrasi (migrasi masuk) dan emigrasi (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non-alami disebut
juga dengan pertumbuhan penduduk karena migrasi. Perhitungan penduduk non-alami dapat
digunakan rumus sebagai berikut: P = I – E Keterangan: P = Pertumbuhan penduduk I = Imigrasi E =
Emigrasi Contohnya: Di suatu wilayah, penduduknya adalah 1000 orang. Dengan menghitung selisih
jumlah imigrasi dan emigrasi, maka akan ditemukan angka pertumbuhan penduduk non-alami di
wilayah tersebut. Misal, jumlah penduduk yang melakukan imigrasi adalah 40, sedangkan penduduk
yang emigrasi adalah 20, maka dengan menggunakan rumus di atas, pertumbuhan penduduk di
wilayah itu adalah 40-20 perseribu, atau 20 perseribu atau 2%.
Keragaman etnik dan budaya Indonesia Mengutip KBBI, etnik atau etnis bertalian dengan kelompok
sosial dalam sistem sosial attau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena
keturunan, adat, agama, bahasa dan sebagainya. Mengutip Kemdikbud RI, etnik atau etnis disebut juga
suku bangsa. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai
kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran budaya tersebut sehingga menjadi identitas. Kesadaran dan
identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi, suku bangsa adalah gabungan sosial yang
dibedakan dari golongan-golongan sosial sebab mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum
berkaitan asal-usul, tempat asal dan kebudayaan. Ciri-ciri suku bangsa adalah memiliki kesamaan
kebudayaan, bahasa, adat istiadat, dan nenek moyang. Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku
bangsa yang satu dengan yang lain adalah bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian
daerah, dan tempat asal.
Menurut data BPS pada 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia
mempunyai berbagai perbedaan yang membentuk keanekaragaman di Indonesia. Keberagaman
kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia, dipengaruhi faktor lingkungan. Masyarakat di
pegunungan lebih banyak menggantungkan kehidupan dari pertanian, sehingga berkembang kehidupan
sosial budaya masyarakat petani. Masyarakat di pantai mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan
dan berkembang kehidupan sosial masyarakat nelayan. Keragaman Indonesia juga tampak dari seni
sebagai hasil kebudayaan daerah. Setiap daerah memiliki hasil karya seni yang berbeda dan menjadi
ciri khas daerah masing-masing. Hampir semua daerah atau suku bangsa di Indonesia memiliki tarian
dan nyanyian yang berbeda. Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke
merupakan aset yang tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan dilestarikan.