Anda di halaman 1dari 25

KARYA TULIS

HASIL KUNJUNGAN DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT


MENGIKUTI UJIAN AKHIR NASIONAL
PADA SMP N 1 PULAU PANGGUNG
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

DISUSUN OLEH
Kelompok : V (Lima)
Kelas : IX

SMP NEGERI 1 PULAU PANGGUNG


KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
MOTTO

 JADIKAN DIRIMU BANGGA DENGAN KARYA – KARYAMU

 KEAHLIAN BUKANLAH MELAKUKAN SESUATU YANG LUAR BIASA,


TETAPI MELAKUKAN YANG BIASA DENGAN CARA YANG LUAR BIASA

 TANTANGLAH DIRI ANDA DENGAN SEGALA TUGAS

i
PENGESAHAN
Karya tulis ini disusun oleh :
NO NIS NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1010 1.
1 NAZWA KHAERLA P. Ketua
3
1016 2.
2 SALSA MUKDITHA Wakil Ketua
4
1010 3.
3 MITA KINANTI Sekretaris
1
1010 4.
4 MUTIA AYU RILVANIA Bendahara
2
1011 5.
5 ADELIA SABILA NISA Anggota
0
1013 6.
6 PUTRI FAUZIAH M. Anggota
4
1012 7.
7 DESTA LIA SARI Anggota
2
1005 8.
8 CHOKY ANGGERDINATA Anggota
3
1015 9.
9 JISICA AZAHARA Anggota
3
1019 10.
10 NACTWA AMELIA Anggota
5
1015 11.
11 HERDES NADIN F. Anggota
2
1014 12.
12 ANASTASYA N. Anggota
2
1012 13.
13 DEA RAHMA S. Anggota
0
1026 14.
14 PERI ANDIKI Anggota
0

Karya tulis ini disahkan oleh :

ii
Pembimbing : ETTY TRI SETYANINGSIH, S.E
Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat : SMP NEGERI 1 PULAUPANGGUNG

Pulaupanggung,
Mengetahui, Pembimbing,
Kepala SMP NEGERI 1 Pulaupanggung

YARLIANI, S.Pd.I ETTY TRI SETYANINGSIH, S.E


NIP: 19660805 198808 1001 NIP: 19781118 201406 2002
PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kami persembahkan kepada :


1. Bapak YARLIANI, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pulaupanggung
2. Ibu Etty Tri setyaningsih, S.E, Selaku Guru Pembimbing
3. Dewan guru yang telah memberikan pengarahan kepada kami
4. Ayah dan ibu yang telah mendidik dan membiayai pendidikan kami
5. Sahabat dan teman-teman kelas IX
6. Adik-adik kelas VII dan VIII
7. Para pembaca yang budiman

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami aturkan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tetntang “Kunjungan ke Museum Geologi Bandung Tahun Ajaran 2022-
2023.
1. Bapak YARLIANI, S.Pd.I Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pulaupanggung
2. Ibu Etty Tri setyaningsih, S.E, Selaku Guru Pembimbing
3. Bapak Ibu Guru beserta Staf Tata Usaha SMP Negeri 1 Pulaupanggung

Upaya maksimal telah dilakukan untuk menyusun dan menyempurnakan makalah


ini,tetapi masih saja jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan itu milik yang maha
kuasa. Maka dari itu kami menerima kritikan dan saran yang membangun perbaikan makalah
ini.

Penulis

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN MOTTO...........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang................................................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan Study Tour..........................................................................................1
1.3 Manfaat Study Tour.......................................................................................................1

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Kajian teori.....................................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Museum Geologi..................................................................................3
2.1.2 Koleksi Museum Geologi......................................................................................4

BAB III METODE PENELETIAN


3.1 Tujuan penelitian.........................................................................................................12
v
3.1.1 Tujuan umum untuk mengetahui batuan metamorf............................................12
3.1.2 Tujuan khusus penelitian....................................................................................12
3.2 Sumber data.................................................................................................................12
3.3 Metode Pengumpulan Data..........................................................................................12
3.4 Pelaksanaan Penelitian.................................................................................................12
3.5 Desain Penelitian.........................................................................................................12

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELETIAN


4.1 Museum geologi...........................................................................................................13
4.2 Sejarah perkembangan muka bumi..............................................................................13
4.2.1 Pengertian............................................................................................................13
4.2.2 Ciri-ciri Atmosfer dan Manfaatnya......................................................................13
4.2.3 Bentuk muka bumi...............................................................................................14
4.3 Kehidupan masa lampau..............................................................................................15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................16
5.2 Saran............................................................................................................................16
5.3 Penutup........................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Museum geologi didirikan pada tanggal 16 mei 1928. Sebagai sebuah monument
bersejarah, museum ini dianggap sebagai peninggalan nasional dan berada di bawah
perlindungan pemerintah. Museum geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan
tempat penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah
Indonesia dan berfungsi pula sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang
ilmu kebumian dan objek pariwisata.

Gedung museum geoloogi yang terletak di jalan diponegoro 57 bandung, museum ini
ada di dalam organisasi pusat penelitian dan pengembangan geologi. Tujuan utama
pembangunan museum geologi yaitu mendokumentasikan dan memperagakan benda peraga
geologi hasil kegiatan kerja di lapangan dan dilaboratorium semuanya dalam bentuk batuan,
mineral dan fosil, dilengkapi dengan foto, bagan, peta ilustrasi,dan beberapa model untuk
memberikan gambaran lebih jelas.

1.2 Tujuan Kegiatan Study Tour

Adapun tujuan dilakukan study tour, selain untuk memenuhi persyaratan mengikuti
UAS/UAN sebagaimana tersebut di atas adalah sebagai berikut :

1. Sebagai upaya mengembangkan kemampuan para siswa dalam berbagai


keterampilan.
2. Untuk menanamkan rasa cinta tanah air juga memupuk kecintaan siswa
terhadap budaya daerah, sebagai dasar kebudayaan nasional.
3. Untuk memperoleh data data konkrit menyangkut suatu teori ilmu.

1.3 Manfaat Study Tour


Untuk mengetahui lebih luas apa yang terdapat dalam buku dan melihat secara
langsung benda – benda pada zaman sejarah hindu,budha,dan zaman islam, sehingga lebih
1
dapat memahami materi yang telah diberikan bapak/ibu guru di sekolah serta menambah
kekayaan wawasan para siswa tentang aneka kebudayaan daerah sebagai peninggalan
bersejarah khususnya di daerah Bandung hingga dapat menumbuhkan rasa ingin melestarikan
budaya daerah tersebut sebagai bagian dari kebanggan dan kekayaan bangsa.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Museum Geologi

Museum Geologi merupakan salah satu destinasi wisata edukasi di Bandung,


Jawa barat.
Lokasi Museum Geologi ini berada di Jalan Diponegoro Nomor 57, Cihaur
Geulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
Museum ini memiliki koleksi berupa materi-materi geologi, mulai dari fosir,
batuan, hingga mineral.
Semua koleksi dan materi geologi di dalam museum ini merupakan hasil dari
pengumpulan selama kerja lapangan di Indonesia sejak tahun 1850.
Baca juga: 7 Museum Populer yang Wajib Dikunjungi, dari Museum Tsunami
hingga Museum Keris

Video Rekomendasi
Sejarah Museum Geologi Bandung
Museum Geologi didirikan pada tanggan 16 Mei 1929. Dalam perjalanannya,
museum pernah direnovasi dan dibuka kembali pada tahun 2000.
Pendirian Museum Geologi merupakan inisiatif dari Dienst van den Mijnbouw
atau Dinas Pertambangan pada masa Hindia Belanda.
Saat itu, dinas tersebut menginginkan ada satu tempat yang digunakan untuk
menyimpan hasil penyelidikan tambang yang dilakukan.
Pada 23 April 1927, dimulailah pembangunan gedung museum yang diarsiteki
oleh Ir Menalda van Schouwenburg.
Gedung museum didesain bergaya Art Deco, melibatkan 300 pekerja
bangunan, dan ditaksir menghabiskan dana 400 gulden.
Memasuki masa Perang Dunia II, pemerintah Hindia Belanda menjadikan
bangunan museum sebagai markas Angkatan udara.

3
Koleksi yang ada di Museum Geologi kkemudian dipindahkan ke Gedung
Pensioen Fonds yang kemudian dikenal dengan Gedung Dwiwarna.
Saat masa pendudukan Jepang, Museum Geologi dikelola oleh Kogyo
Zimusho dan namanya diubah menjadi Chisitsu Chosasho.
Sedangkan saat Indonesia merdeka, museum ini berada di bawah pengelolaan
Djawatan Tambang dan Geologi.

2.1.2 Koleksi Museum Geologi

Koleksi dan Pembagian Ruang Museum Geologi


Museum Geologi Bandung berupa bangunan dua lantai dengan beberapa ruangan di masing-
masingnya.
- Lantai I
Memiliki 3 ruangan utma, yaitu ruang orientasi, ruang sayap barat, dan ruang sayap timur.
Ruang orientasi berisi peta geografi Indonesia berupa relief yang menayangkan kegiatan
geologi dalam bentuk animasi.
Ruang sayap barat terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang hipotesis
terjadinya bumi.
Ruangan ini juga disebut sebagai Ruang Geologi Indonesia, karena menyajikan keadaan
geologi di pulau-pulau besar di Indonesia.
Di ruangan ini pula terdapat ruang kegunungapian, yang menyajikan informasi gunung api
aktif di Tanah Air.
Ruang sayap timur menyajikan informasi sejarah perkembangan makhluk hidup dari masa
primitif hingga modern.
Di ruangan ini terdapat kumpulan fosil tengkorak manusia purba di Indonesia, serta artefak
yang menggambarkan perkembangan budaya.
Baca juga: Museum Keris Nusantara: Lokasi, Sejarah, Koleksi, Jam Buka, dan Harga Tiket
Masuk
- Lantai II
Sama seperti lantai I, lantai II ini juga memiliki tiga ruangan utama, yaitu ruang barat, ruang
tengah, dan ruang timur.
Di ruang tengah, pengunjung dapat melihat maket pertambangan emas terbesar di Indonesia,
yaitu di Pegunungan Tengah Papua.
Beberapa contoh batuan asal Papua juga dipamerkan di lemari kecil yang ada di ruangan ini.

4
Selain itu juga ada miniatur menara pengeboran minyak dan gas bumi yang diperagakan di
sini.
Sedangkan ruang timur memiliki 7 ruangan kecil yang semuanya berisi informasi tentang
aspek positif-negatif tatanan geologi bagi manusia.
Secara umum, koleksi Museum Geologi Bandung terdiri dari 250.000 batuan dan mineral,
serta 60.000 koleksi fosil dan lainnya.
1. Pengertian Geologi
Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari
segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Ilmu Geologi
merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang
membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik di dalam maupun diatas
permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah perkembangannya
sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang.
Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang kompleks,
mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu
bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari
benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudera, cekungan dan rangkaian
pegunungan.
2. Komponen Lingkungan Geologi
Geologi adalah ilmu yang mempelajari susunan, bentuk, sejarah
perkembangan bumi, serta proses - proses yang telah, sedang, dan akan bekerja di
bumi. Adapun lingkungan, secara umum dapat diartikan sebagai hubungan antara
suatu obyek dengan sekitarnya. Hubungan ini dapat bersifat aktif maupun pasif,
dinamis ataupun statis. Geologi lingkungan pada hakekatnya merupakan ilmu geologi
terapan yang ditujukan sebagai upaya memanfaatkan sumber daya alam dan energi
secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan perikehidupan manusia pada
masa kini dan masa mendatang dengan mengurangi dampak lingkungan yang
ditimbulkannya semaksimal mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bumi
sebagai suatu obyek yang dipengaruhi oleh lingkungannya, termasuk didalamnya
adalah manusia sebagai salah satu unsur yang mempengaruhinya.
Pada awalnya geologi lingkungan (geologi khususnya) merupakan ilmu yang
kurang mendapat perhatian dari para ahli maupun para pembuat kebijakan, namun
seiring dengan waktu, ditandai oleh KERUSAKAN lingkungan yang terjadi dan

5
KELANGKAAN sumber daya alam sebagai akibat dari aktifitas manusia yang
mengabaikan lingkungannya, ilmu ini mulai mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Komponen dasar dari setiap lingkungan manusia adalah faktor geologi, dan
pemahaman terhadap lingkungannya membutuhkan wawasan dan penafsiran yang
luas terhadap ilmu bumi dan ilmu lain yang berkaitan.
3. Tektonisme
Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan,
lipatan, dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang dimaksud lipatan
adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal maupun vertikal
yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan
adalah permukaan bumi hasil dari gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal
yang menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah.
Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesa dan Orogenesa. Epirogenesa
adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari
dalam bumi dengan arah vertikal, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah
yang sangat luas. Ada dua Epirogenesa:
Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit
bumi, sehingga permukaan air laut terlihat naik dan daratan menurun.Contoh :
Tenggelamnya Pulau-Pulau
Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit
bumi, sehingga permukaan air laut terlihat turun dan daratan menaik. Contoh :
Munculnya Pulau-Pulau Baru
Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang
sempit. Tektonik Orogenesa biasanya disertai proses pelengkungan (warping) dan lipatan
(folding) yang terjadi akibat adanya tekanan pada arah mendatar pada lapisan batuan yang
lentur. Lipatan terbentuk dari 2 bentuk dasar yaitu sinklinal dan antiklinal.
Macam-macam lipatan:
normal,asimetris,tumpang tindih,
Patahan (faulting) terjadi karena pengaruh tekanan horizontal dan vertikal yang sangat kuat.
Ada 2 jenis patahan yaitu horst dan graben (slenk), dan retakan (jointing). Salah satu contoh
hasil Orogenesa adalah deretan Lekukan Mediterania.
4. Vulkanisme
Pengertian vulkanisme

6
Bumi terbentuk dari beberapa lapisa, salah satunya adalah lapisan litosfer.
Litosfer berada di bawah kerak bumi dan memiliki kantong yang disebut dengan
kantong magma atau dapur magma.
Dapur magma di litosfer adalah tempat berisi batuan cair yang sangat panas
dan terus bergerak, atau yang lebih dikenal dengan sebutan magma. Magma tersebut
dapat keluar ke permukaan bumi melalui celah atau rekahan kerak bumi.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, vulkanisme adalah berbagai proses atau
fenomena pelepasan magma, fragmen piroklastik, uap, dan air panas termasuk gunung
berapi, geiser, dan juga fumarole.
Singkatnya, vulkanisme adalah semua gejala yang berkaitan dengan pelepasan
magma dari dalam bumi ke permukaan bumi melalui celah, rekahan, ataupun ventilasi
bumi.
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang
keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui
sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema.
contoh vulkanisme adalah Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan gunung api di Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
Macam-macam vulkanisme
Vulkanisme menyebabkan terjadinya erupsi, yaitu keluarnya magma dari perut
bumi. Proses erupsi disebut juga dengan letusan gunung berapi. Secara garis besar,
erupsi dibagi menjadi dua yaitu erupsi eksplosif dan erupsi efusif.Erupsi efusif
5.Batuan
Batu adalah benda alam yang tersusun atas kumpulan mineral penyusun kerak
bumi yang menyatu secara padat maupun yang berserakan. Pembentukan batu
merupakan hasil proses alam. Di dalam batu dapat terkandung satu atau beberapa
jenis mineral. Batu dapat terbentuk melalui proses kristalisasi magma, sedimentasi,
maupun metamorfisme. Dari proses pembentukan tersebut, jenis batu dibedakan
menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.[2]Batuan beku
merupakan batuan yang terbentuk dari pendinginan lava yang kemudian membeku.
Batuan beku dapat ditemukan di dalam perut bumi maupun di permukaan bumi.[3]
Batuan beku dapat dibedakan menjadi batuan plutonik dan batuan vulkanik. Batuan
plutonik terbentuk dari pendinginan magma di kerak bumi dan kristalisasi secara
perlahan. Salah satu contoh batuan plutonik adalah granit. Batuan vulkanik terbentuk

7
melalui pembekuan magma di permukaan bumi saat masih berbentuk lava. Contoh
batuan vulkanik adalah batu apung dan basal.
Batuan beku mengandung silikat dan gas yang berasal dari magma. Jumlah
kristal magma yang terbentuk menjadi batuan beku dipengaruhi oleh lokasi
pembekuan magma. Semakin mendekati permukaan bumi, jumlah kristal magma akan
semakin sedikit. Perpindahan kristal magma dipengaruhi oleh arus konveksi yang
menggerakkan magma ke rekahan, sesar, atau bidang pelapisan. Berkurangnya jumlah
magma yang mengkristal di permukaan bumi terjadi karena cepatnya proses
pendinginan. Batuan beku di permukaan bumi memiliki rekahan dan lubang-lubang
gas sehingga lebih mudah lapuk. Porositas batuan beku relatif tinggi dan memiliki
kandungan air tanah yang cukup banyak. Batuan beku umumnya berbentuk pejal,
keras dan menyatu. Derajat pelapukan, frekuensi dan sifat-sifat rekahan menjadi
penentu tingkat porositas dan kandungan air tanahnya. Selain itu, porositas dan
kandungan air tanah dari batuan beku ditentukan oleh geologi regional khususnya
zona sesar.
Batuan sedimen
Batuan di sepanjang sungai di dekat Orosí, Kosta Rika.
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari hasil sedimentasi bahan mineral yang
telah mengalami erosi dan lapuk menjadi semen. Proses sedimentasi batuan sedimen terjadi
pada suhu normal.[3] Di permukaan bumi, komposisi batuan sedimen meliputi 65% batu
lempung, 20%-25% batu pasir dan 10%-15% batuan karbonat. Batu lempung dapat
dibedakan menjadi batu lumpur, batu serpih, dan batu lanau. Sedangkan batu karbonat dapat
dibedakan menjadi gamping dan batu kapur magnesian.
Batuan metamorf
Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk melalui perubahan
metaformisme dari batuan beku atau batuan sedimen. Perubahan terjadi karena
adanya pengaruh suhu tinggi. Tekanan dan suhu yang mempengaruhi pembentukan
batuan metamorf melebihi tekanan dan suhu pembentukan batuan beku dan batuan
sedimen sehingga mampu mengubah mineral asal menjadi mineral lain.
Batuan metamorf termasuk media pembawa air yang buruk. Tingkat pelapukannya menjadi
penentu utama dari tingkat porositasnya. Selain itu, porositas batu metamorf ditentukan oleh
pola, sifat dan frekuensi rekahan. Semakin dalam lokasi batuan metamorf, porositasnya
semakin rendah.

8
Erupsi efusif adalah vulkanisme yang terjadi ketika magma yang sangat panas dengan
viskositas (kekentalan) yang rendah keluar dari dalam bumi. Magma yang cair (tidak terlalu
kental) membuat gas terlarut dapat keluar dengan mudah.
6. Sumber Daya Geologi
Istilah sumber daya geologi mengacu pada semua unsur padat, gas, dan cair
yang ada dan berasal dari kerak bumi, baik di permukaan maupun di bawah
permukaan, serta dijumpai dalam konsentrasi optimal untuk dieksploitasi.
Berdasarkan potensi penggunaannya, sumber daya geologi dapat dibagi menjadi 3
kelompok utama, yaitu:
Sumber daya materi: merupakan sumber daya yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya.
Yang termasuk dalam sumber daya materi adalah batuan, mineral logam dan non-logam, batu
mulia, dan lain-lain.
Sumber daya energi: merupakan sumber daya yang dimanfaatkan atau diekstrak
menghasilkan bentuk energi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lebih lanjut. Yang
termasuk dalam sumber daya energi adalah batubara, minyak dan gas bumi, panas bumi, air
tanah, air terjun, dan lain-lain.
Sumber daya ruang: merupakan sumber daya yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya
area tanah, geomorfologi, dan lingkungan.
Berdasarkan definisi tersebut, pengertian sumber daya geologi dapat difokuskan menjadi
akumulasi sumber daya batuan, mineral logam dan non logam, batubara, gambut, bitumen
padat, minyak, gas bumi, panas bumi, dan lingkungan (air dan tanah) yang terdapat di kerak
bumi, baik di permukaan maupun di bawah permukaan, yang dapat dieksplorasi dan
dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia sehingga dapat
meningkatkan taraf kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia.
Sumber Daya Geologi Terbarukan
Sumber daya geologi terbarukan adalah sumber daya geologi yang bisa
bertambah melalui regenerasi alami. Waktu dan tempat yang diperlukan untuk proses
regenerasi ini berbeda tergantung jenis sumber daya. Contoh sumber daya geologi
yang termasuk dalam sumber daya terbarukan adalah air dan tanah. Regenerasi tanah
dipengaruhi oleh proses kimia, geologi, hidrologi dan biologi. Sedangkan regenerasi
air diatur oleh siklus hidrologi yang dipengaruhi oleh energi matahari, iklim dan
topografi. Meskipun air dan tanah dapat teregenerasi kembali, namun pengambilan
sumber daya geologi terbarukan yang berlebihan atau melebihi kapasitasnya dapat
menyebabkan sumber daya tersebut menjadi punah atau habis. Penggunaan
9
berkelanjutan sumber daya geologi terbarukan memerlukan tingkat pengambilan
berada di bawah kemampuan regenerasi dari sumber daya tersebut atau inovasi
penggunaan ulang sumber daya (daur ulang).
Sumber Daya Geologi Tidak Terbarukan
Contoh sumber daya geologi tidak terbarukan diantaranya ialah batubara,
minyak bumi, gas bumi, batuan yang mengandung logam (besi, emas, tembaga, perak,
timah, mangan, zink) dan batuan non-logam. Sumber daya geologi tidak terbarukan
dapat habis dikemudian hari apabila terus menerus dieksploitasi karena sumber daya
ini hanya dapat terbentuk akibat proses geologi khusus yang membutuhkan waktu
sangat lama bahkan hingga jutaan tahun. Penggunaan sumber daya geologi tidak
terbarukan di masa kini akan mengurangi cadangan dan ketersediaannya di masa
depan.
7. Bahaya geologi
Bahaya geologi hakekatnya adalah proses geologi yang mengancam
keselamatan harta dan atau jiwa manusia.
(gerakan tanah / longsor, gempabumi, tsunami, gunung berapi).
Keberadaan ancaman bahaya geologi di suatu kawasan berkaitan dengan kondisi geologi di
kawasan itu. Manajemen ancaman bahaya geologi dapat dipandang sebagai bagian dari upaya
untuk mengurangi dampak negatif apabila bahaya geologi itu benar-benar terjadi (mitigasi
bencana) dan merencanakan bagaimana menanggapi bencana geologi bila terjadi
(preparadnes). Mitigasi dan preparadnes bencana adalah fase awal dari suatu siklus
manajemen bencana. Terjadinya Karakter dari setiap macam bencana itu perlu dipahami agar
kita dapat menyusun strategi menghadapi ancamannya. Secara umum, disamping
memperkirakan waktu kejadian, pemetaan daerah-daerah di kawasan pesisir yang terancam
oleh suatu ancaman bahaya geologi adalah langkah penting yang harus dilakukan dalam
aktifitas mitigasi bencanaa atau geologi itu yang dilakukan berdasarkan karakter dari bencana
atau bahaya geologi tersebut.

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian


3.1.1 Tujuan umum untuk mengetahui museum geologi
3.1.2 Tujuan khusus penelitian
Seperti apakah tata pamer yang disajikan di ruang pamer sejarah kehidupan saat ini ?

3.2 Sumber data


Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang di peroleh peniliti secara langsung. Data sekunder adalah data yang
diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan factor penting demi
keberhasilan penelitian. Hal ini berkitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya, dana pa alat yang di gunakan.

3.4 Pelaksanaan Penelitian


Tempat penelitian dilakukan di museum geologi bandung jalan diponegoro
No.57,Bandung, Jawa Barat 40122, Indonesia.

3.5 Desain Penelitian

Pengumpulan Proses Pengolahan Pengumpulan data


Sumber Data (percobaan)

Kesimpulan Analisis Hasil dan


Pembahasan

11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Museum Geologi


Museum Geologi pertama kali di resmikan pada tanggal 16 mei 1929, awalnya
museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil penyelidikan geologi yang
dilakukan oleh para ahli yang dikomandoi oleh pemerintah belanda pada zaman dahulu.

4.2 Sejarah Perkembangan Muka Bumi


4.2.1 Pengertian
Bumi terbentuk di mulai 4.60.000.000 Tahun yang lalu dan mengalami beberapa
perkembangan seperti terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya, bumi masih berupa
bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan
hujan mikroit.

Masa tersebut disebut masa arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang
lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari
mantel bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hydrogen
dan helium membentuk atmosfer positif.

4.2.2 Ciri-Ciri Atmosfer dan Manfaatnya


Atmosfer taerdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bola.
Atmosfer adalah bulatan udara yang membungkus bola bumi. Atmosfer termasuk bagian
bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi bersama-sama bumi
setiap hari, serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun (berevolusi). Tebal atmosfer
mancapai kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi lapisan udara, tekanannya semakin rendah.

1. Atmosfer bumi ini terdapat pada ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai
dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
2. Atmosfer berbentuk selubung udara yang terdiri atas unsur gas, debu, dan uap air.
3. Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan. Setiap lapisan tersebut mempunyai
karakteristik dan fungsi masing-masing.

12
Atmosfer memiliki peranan yang sangat vital bagi keutuhan bumi dan keberlangsungan
kehidupan makhluk yang ada di bumi, diantaranya:

1. Melindungi bumi dari berbagai benda langit yang kapan saja bisa jatuh ke bumi
seperti meteor, komet dan sebagainya.
2. Atmosfer dapat menjaga suhu udara ekstrem antara siang dan malam di bumi. Tanpa
adanya atmosfer siang hari akan terasa sangat panas dan malam hari akan terasa
sangat dingin.
3. Atmosfer membantu memantulkan gelombang radio sehingga dapat dimanfaatkan
manusia diberbagai bidang.
4. Menyerap sebagian dari radiasi matahari dan sinar ultraviolet yang memiliki dampak
buruk bagi kehidupan makhluk-makhluk di bumi.
5. Dengan adanya atmosfer bumi memiliki berbagai iklim dan cuaca, seperti adanya
hujan, salju, musim dingin, musim panas.
6. Atmosfer juga menjadi sarana pembakara

4.2.3 Bentuk Muka Bumi


Bentuk muka bumi adalah struktur dan relief pada permukaan bumi baik di daratan
maupun di lautan. Permukaan bumi yang tidak rata ini disebabkan oleh gaya endogen dan
eksogen.
Tenaga endogen bersifat membangun dan berasal dari dalam perut bumi. Kemudian tenaga
yang bersifat merusak yakni tenaga eksogen serta sumber tenaganya berasal dari udara,
angin, suhu, hujan, dan lain sebagainya.
Kondisi tersebut yang menyebabkan bentuk permukaan bumi berubah-ubah dan pada
akhirnya memberikan penampakan seperti saat ini. Proses-proses tersebut dikenal sebagai
siklus geologi.
Seperti yang telah disebut di atas, permukaan bumi pada dasarnya dibagi menjadi dua bentuk,
yaitu daratan dan perairan. Adapun bentuk muka bumi daratan ada bermacam-macam.

a. Bentuk Muka Bumi di Daratan


Daratan adalah bentuk muka bumi yang timbul diatas permukaan laut atau
lautan. Daratan tersebut berupa benua dan pulau. Ketinggiannya 0 meter – 9.000
meter dari permukan laut.

13
1. Dataran rendah Dataran rendah adalah merupakan tanah yang keadaan relatif
datar. Luasnya sampai ketinggian sekitar 200 meter dari permukaan luat. Dataran
rendah biasanya ditemukan di sekitar pantai. Tapi ada juga terletak di daerah
pedalaman. Tanah pada dataran rendah sebagian subur. Sehingga cocok untuk
bertanam bagi masyarakat.

2. Dataran tinggi Dataran tinggi merupakan dataran yang letaknya di daerah tinggi
atau pegunungan. Rata-rata ketinggian dataran tinggi antara 200-1500 meter diatas
permukaan laut.

4.3 Kehidupan Masa Lampau

Kehidupan masa lampau biasa berhubungan dengan sejarah yang berartikan unsur
pengertian yaitu sejarah sebagai suatu peistiwa. Sejarah sebagai peristiwa adalah sejarah yang
terjadi di dalam kehidupan masyarakat pada masa lampau. Dalam pengertian ini kata
“sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat” sangat penting sebab segala sesuatu
yang tidak ada kaitannya dengan hubungan dan kehidupan masyarakat bukanlah sejarah,
selanjutnya kata “masa lampau” karena suatu kehidupan atau peristiwa yang terjadi pada hari
bukanlah sejarah.

Sejarah adalah gambaran masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial
yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah di dalamnya meliputi urutan fakta masa
tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian pemahaman tentang apa
yang telah berlalu. Sejarah tidak berkembang ke arah depan dan memiliki tujuan jelas,
melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi dan rendahnya diakibatkan oleh
keadaan manusia itu sendiri.

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas, penulis dapat menarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

 Museum Geologi adalah Museum yang memiliki berbagai pose manusia, hewan dan
tumbuhan purba. Koleksi berbagai batuan dari bumi dan luar angkasa serta koleksi
aplikasi geologi untuk kehidupan manusia
 Museum Geologi Bandung sebagai salah satu tempat wisata.
 Museum Geologi menyediakan berbagai informasi mengenai gunung api, gempa
bumi, dan bencana alam lainnya. Dan juga berbagai informasi yang berhubungan
dengan dunia Geologi.

5.2 Saran

Diharapkan kepada seluruh bangsa Indonesia seluruh masyarakat Museum Geologi


Bandung agar dapat melestarikan warisan alam yang merupakan warisan yang tinggi nilainya
dan diharapkan peninggalan tersebut selalu mengalami perkembangan secara dinamis.

5.3 Penutup

 Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan ridhonya
sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.

 Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing kami yang telah memberikan
bimbingan dengan baik sehingga karya tulis ini dapat memenuhi salah satu syarat
untuk mengikuti ujian dengan melaksanakan Study Tour ke Museum Geologi
Bandung sehingga berhasil dengan baik dan memuaskan tanpa ada halangan,
sehingga kami selamat sampai tujuan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Website

https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-museum-geologi-bandung-secara-singkat

https://duniapendidikan.co.id/lapisan-atmosfer/

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Geologi_Bandung
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai