Disusun Oleh
NISN : 0067017182
Kelas : XII 4
i
LEMBAR PENGESAHAN
NISN : 0067017182
Mengesahkan,
ii
LEMBAR PENGUJIAN
NISN : 0067017182
Hari :
Tanggal Ujian :
Tim Penguji
Penguji II :.................................................(...............................)
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 SEPUTIH AGUNG
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Atas
tersusunnya karya tulis ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang turut membantu, sehingga dalam proses penulisan karya tulis ini dapat
terlaksana dengan baik, pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ibu Astri Mela Agustin, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMA N 1 Seputih Agung
2. Bapak Siswanto S,Pd MM selaku pembimbing karya tulis
3. Bapak/Ibu orang tua yang telah membantu dalam menyusun karya tulis ini
4. Teman-Teman SMA N 1 Seputih Agung yang telah membantu menyusun karya
tulis ini
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.Penulis berharap agar karya tulis ini dapat berguna dan
menambah pengetahuan bagi kita semua.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................4
2.1 Terumbu Karang.................................................................................4
2.2 Ekosistem ...........................................................................................4
BAB III METODE PENELITAN .................................................................5
3.1 Objek Wisata ........................................................................................5
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................5
3.3 Jenis Penelitian ....................................................................................5
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................5
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................5
BAB IV PEMBAHASAN ...............................................................................6
4.1 Data Penelitian.......................................................................................6
4.2 Pembahasan ...........................................................................................7
4.2.1 Jenis-jenis Terumbu Karang................................................................7
4.2.2 Ekosistem yang ada di wilayah pesisir dipantai kuta ..........................8
4.2.3 Pengaruh kerusakan terumbu karang ................................................10
4.2.4 Cara mengatasi kerusakan ekosistem .............................................12
BAB V PENUTUP ..........................................................................................14
5.1 Kesimpulan..............................................................................................14
5.2 Saran ........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................16
5 v
BAB 1
PENDAHULUAN
Pulau Dewata yang memiliki seribu pura dan juga daya tarik
wisata yang indah terdapat keindahan alam, budaya yang mempesona
dan serta beragamnya wisata kuliner. Sebagai wisata populer yang ada
di indonesia. Bali mempunyai daya tarik sendiri bagi wisatawan asing.
selain itu, Bali juga terkenal dengan nama pulau dewata dan seribu
pura. Wisata yang identik dengan pulau dewata adalah laut dan pantai.
Namun bukan hanya pantai dan laut saja yang akan ditemui, terdapat
bukit, taman safari, candi dan masih banyak lainnya yang menanti
dikunjungi. Terdapat wisata populer yang ada di pulau dewata seperti
Desa Panglipuran, Jogger, Bedugul, dan Tanah Lot.
Sejak awal 1970-an pantai kuta merupakan objek wisata andalan
pulau bali, pantai kuta sendiri adalah sebuah tempat pariwisata yang
terletak di kecamatan kuta sebelah selatan kota Denpasar, Bali
Indonesia.
Dengan keunikan karang-karang nya dan semakin banyaknya
pengunjung terumbu karang agak sedikit diabaikan kelestariannya, oleh
karna itu, saya ingin mengetahui apakah pengaruh keruskan terumbu
karang ini.
1
1.2 Batasan Masalah
Dalam karya tulis ini, Adapun tujuan penelitian yaitu sebagai berikut.
1.4.1 Untuk mengetahui jenis jenis terumbu karang di pantai kuta.
1.4.2 Untuk mengethaui Ekosistem yang ada dipantai kuta.
1.4.3 Untuk mengetahui tentang pengaruh kerusakan terumbu
karang terhadap Ekosistem dipantai kuta
1.4.4 Untuk Mengetahui cara mengatasi kerusakan Ekosistem
yang disebabkan oleh kerusakan terumbu karang
2
1.5 Manfaat Penelitian
Dalam karya tulis ini, Adapun manfaat penelitian yaitu sebagai berikut.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.2 Ekosistem
METODE PENELITIAN
Hari : Kamis
Waktu : 06 : 39 WITA
5
BAB IV
PEMBAHASAN
6
4.2 Pembahasan
4.2.1 Jenis-jenis Terumbu karang yang ada dipantai kuta yang menjadi
kekayan alam dan harus dijaga kelestariannya :
1. Arcopora Acuminate
Arcopora acuminate hidup di kedalaman 3-15 meter dan terbesar di
Australia, Filipina, Indonesia, Papua Nugini, dan Soloman. Ciri-cirinya
adalah berwarna biru muda atau coklat, memiliki koloni bercabang dengan
ujung lancing, dan memiliki dua ukuran koralit
2. Acropora Cervicornis
Acropora Cervicornis hidup di kedalaman 3-15 Meter dan tersebar di
kepuluan Cayman, Jamaika dan Indonesia . Ciri ciri nya adalah berwarna coklat
muda, memiliki koloni arborescens, dan memiliki koralit berbentuk pipa
3. Acropora Elgantula
Acropora Elgantula hidup di kedalaman 3-15 Meter dan tersebar di Indonesia dan
Srilangka. Ciri-cirinya adalah berwarna abu-abu, memiliki koloni korimbosa
seperti lemak, serta bercabang tipis dan menyebar.
4. Galaxea Fascilularis
Hidup dikedalaman 3-15 Meter dan tersebar di Papua Nugini, Filipina, Indonesia,
dan Australia. Ciri-cirinya adalah berwarna abu-abu, coklat, hijau, dan putih
memiliki koloni kecil membentuk bantal memiliki koloni besar berbentuk
berukuran 5 Meter serta memiliki tentakle pada siang hari
7
.
5. Lobophyllia Corylnboja
Hidup dikedalaman 3-15 Meter dan tersebar diTanzania Soloman, Papua
Nugini, Jepang, Filipina, Indonesia dan Austaralia. Ciri-ciri nya adalah paip yang
tebal seperti daging , memili koloni kecil yang membentuk plat dan memiliki
koloni besar berukuran 2 Meter
6. Lobophyllia Hemprichil
Hidup dikedalaman 3-15 Meter dan terbesar di tanzania, Papua Nugini,
Madagaskar, Jepang, Filipina, Indonesia dan Australia. Ciri-cirinya adalah polip
tebal seperti daging, memiliki koloni yang membentuk helm, dan memiliki
koloni besar berukuran 5 Meter.
7. Mycedium Elephantotus
Hidup di kedalaman 3-20 Meter dan tersebar di Papua Nugini, Filipina
Indonesia, dan Australia. Ciri-cirinya adalah tidak ada bintik. Pada koenstrum,
8
memiliki koralit naminat, dan memiliki tentakel yang dapat hanya muncul pada
malam hari.
8. Oxypora Lacare
Hidup di kedalaman 3-15 Meter dan tersebar di Papua Nugini, Filipina
Indonesia, dan Australia. Ciri-cirinya adalah berwarna coklay dan memiliki
koralit tipis yang dapat berubah tebal saat berada di lingkungan turbulen.
9. Pectinia Lactuca
Hidup di kedalaman 3-15 Meter dan tersebar di Papua Nugini, Filipinan,
Indonesia, dan Australia. Ciri-cirinya adalah berwarna abu-abu, coklat dan hijau
serta memili koloni submasif membentuk dinding tinggi.
10.Pectinia Paeonia
Hidup di kedalaman 4-15 Meter dan tersebar di Papua Nugini, Filipina,
Indonesia dan Australia. Ciri-cirinya adalah berwarna abu-abu coklat dan hijau
serta perkembangan kolumella lambat.
9
4. Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang adalah didasar laut yang penghuni utamanya sejenis
binatang berongga penghasil kapur yang dikenal dengan nama karang batu (
Stony Coral)
10
1. Pengambilan terumbu karang secara ilegal
Keindahan terumbu karang memang dapat menarik minat para
wisatawan untuk melihatnya. Tetapi tidak jarang, mereka mengambil
terumbu karang tersebut secara ilegal untuk dijadikan aksesorik (
Hiasan bernilai ekonomi )
3. Pencemaran limbah
Limbah limbah yang berasal dari aktifitas mesin dan rumah tangga
dapat mencemari ekosistem air laut, termasuk terumbu karang.
4. Penambangan
Tujuan dari kegiatan penambangan terumbu karang adalah
mendapatkan batu karang yang akan digunakan untuk membuat
aksesoris bernilai . Pembangunan jalan, dan bahan bangunan, jika hal
ini dilakukan terus menerus, dapat dipastikan terumbu karang akan
punah
11
5. Penangkapan ikan secaa ilegal
Unuk mendapatkan ikan dalam jumalah yang banyak, para nelayan
akan melakukan berbagai cara meskipun hal tersebut dapat merusak
ekosistem yang ada didalam air laut, termasuk terumbu karang,
biasanya para nelaya akan menggunakan pukat harimau,bahan peledak,
dan racun sianida.
7. Pestisida
Penggunaan pestisida yang berlebih pada bahan pertanian dapat
mencemari air laut, selain itu dapat juga mencemari terumbu karang
dan ekosistem yang ada di dalamnya.
12
3. Cahaya dan kedalaman, seperti fungsi cahaya pada tumbuhan
umumnya 200xan thellae membutuhkan cahaya untuk befotosintesiss,
Akibatnya terumbu karang dapat tumuh optimal dengan kedalaman 25
meter ( Kurang untuk dapat tumbuh secara optimal )
4. Arus, Arus merupakan faktor pembatas yang dapat berdampak baik
maupun buruk tergantung apa yang dibawahnya.
5. Sedimentasi, terumbu karang sangat sensitif dengan ada sedimen,
sedimen dapat menutupi badan karang sehingga menghambat karang
dalam mendapatkan intensitas cahaya dalam proses foto
sentensisisnya
Cara mengatasi kerusakan ekosistem juga dengan cara ini, antara laian
menjaga kebersihan sungai dan pesisir pantai dari sampah, menjaga
terjadi erosi, menangkap ikan tanpa merusak barang, tidak mengambil
karang dan terumbu karang, Rehabilitas terumbu karang yang rusak
dan juga dengan cara melibatkan measyarakat dalam upaya
pelestarian.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Jenis jenis terumbu karang yang ada dipantai kuta di antaranya
Acropora acuminate, acropora cervicornis elegantuca, Galaxea
fascicularis, labophyllia corymbosa. Labohphylla hemprichii,
mycedium elephantotus, oxypora lacera, pectinia lactuna dan pectinia
paconia
14
5.2 Saran
5.2.3 Masyarakat atau wisatawan yang ada di wilayah pantai kuta sebaiknya
tidak melakukan kegiatan yang dapat mempengaruhi kerusakan
ekosistem terumbu karang
15
DAFTAR PUSTAKA
16