Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH SAMPAH ANORGANIK TERHADAP

KEHIDUPAN BIOTA LAUT

NAMA : ANTONIA SILVETRELI

KELAS : XII MIPA 1

SMASK ALVAREZ PAGA

2023
LEMBARAN PENGESAHAN

NAMA : ANTONIA SILVETRELI

KELAS : XII MIPA 1

NIS : 0056663035

KARYA TUKISAN ILMIAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI


SALAH SATU SYARAT AKHIR PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA
PENDIDIKAN SMASK ALVAREZ PAGA.

Disahkan pada:

Pengesahan

Kepala Sekolah

RP.HERMENEGILDUS PASKALIS MAME, O.CARM

PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2

Maria Kemba, S.Pd Theresia Erni Yati, S.Pd

PENGUJI

Regina Dude, S.Pd

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunianya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“PENGARUH SAMPAH ANORGANIK TERHADAP KEHIDUPAN BIOTA
LAUT”.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. RP. HERMENEGILDUS PASKALIS MAME, O.CARM, selaku kepala
sekolah SMASK ALVAREZ PAGA, yang telah memberikan bimbingan,
saran dan ide bagi penulis dalam penulisan karya ilmiah.
2. Ibu MARIA KEMBA S.Pd, selaku pembimbing I, yang telah memberikan
dorongan dan masukan kepada penulis.
3. Ibu THERESIA ERNI YATI S.Pd, selaku pembimbing II yang telah
memberikan dorongan dan masukan kepada penulis.
4. Ibu REGINA DUDE S.Pd, selaku wali kelas yang banyak memberikan
dukungan dan saran kepada penulis.
5. Orangtua penulis yang banyak memberi support dan motivasi pada penuli
dalam proses penyusunan karya ilmiah.
6. Teman-teman yang telah berkontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak. Penulis, juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik
dari penuli maupun tata bahasa, penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena
itu, penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
penukis dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya
ilmiah yang penulis susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Maulo’o, 12 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3
2.1 Landasan Teori .................................................................................. 3
2.2 Metode Penelitian.............................................................................. 14
2.3 Hasil Penelitian ................................................................................. 16
BAB III PENUTUP ................................................................................ 21
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 21
3.2 Saran .................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 22
LAMPIRAN ............................................................................................ 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas tanpa banyak disadari bahwa
dengan luasnya lautan Indonesia, Indonesia memiliki beragam biota laut yang
menarik. Tidak hanya sebagai kenikmatan sumber pasokan kehidupan. Tetapi
kekayaan dan beragam biota laut Indonesia mampu menjadi magnet tersendiri
bagi wisatawan yang berkujung. Pengaruh sampah anorganik terhadap kehidupan
biota laut. Ini saya ambil dari situasi lingkungan sekitar dan dibantuh oleh buku
refrensi Pencemaran Sampah di Laut karangan Adrian R. Nugraha, dan Biota Laut
karangan Deny Hidayati dan R. Soekarno.
Saat ini pemncemaran laut mendapata perhatian dari dunia internasional
karena tingkat pencemrannya berada pada kondisi sangat mengkhawatirkan.
Selama bertahun tahun masyarakat tidak peduli dengan adanya pencemaran laut
karena mereka menganggap jumlah air laut yang sangat banyak, dan berpikir
bahwa air laut dapat memproses segala jenis sampah anorganik sehingga hampir
tak menimbulkan dampak sama sekali.
Pencemaran sampah dilaut yang dianggap sebagai tempat pembuangan
akhir bagi kehidupan manusia, namun hal itu diabaikan oleh manusia karena laut
memiliki volume air yang cukup besar dan memiliki kemampuan untuk
mengencerkan segala jenis zat yang dirasa tidak akan menimbulkan dampak sama
sekali.
Dampak dari sampah anorganik ini tidak hanya memberikan dampak
buruk bagi biota laut saja. Dalam jangka panjang manusia juga akan terkena
dampaknya. Hal itu terjadi karena manusia mengonsumsi ikan dan produk-
produk dari laut.
Dampak sampah anorganik menyebabkan rusaknya keseimbangan alam.
Masyarakat tidak peduli dengan pencemaran laut karena itu masyarakat
menganggap bahwa laut sebagai tempat pembuangan sampah. Namun pandangan
tersebut langsung berubah. Hal itu disebabkan antara lain karena sampah
anorganik yang dibuang ke laut semakin lama semakin banyak dan dalam
konsentrasi tinggi, sehingga pencemaran lingkungan laut pada skala local

1
terjadi.Apabila pembuangan sampah anorganik secara terus menerus dilakukan
maka akan terjadi dampak global dari pencemaran laut.
Jumlah sampah anorganik ini semakin lama semakin besar. Organisme
dilaut tidak akan bertahan hidup jika di organ tubuhnya sudah banyak sampah
yang tersangkut. Dan bisa membahayakan biota laut dan banyaknya yang mati.
Diharapkan agar masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di pesisir
pantai lebih sadar untuk tidak membuang sampah di laut lebih khususnya sampah
anorganik yang dapat mencemarkan lingkungan laut dan membahayakan
kehidupan biota laut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengaruh pencemaran sampah anorganik terhadap kehidupan biota
laut?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui pengaruh pencemaran sampah anorganik terhadap
kehidupan biota laut dan dampaknya.
2. Untuk mengetahui upaya dalam mengatasi sampah anorganik di laut.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1. Bagi Penulis:
Agar penulis dapat memperoleh informasi dan pengetahuan baru Dan bisa
disosialisasikan ke masyarakat sekitar. Serta sebagai Sebagai persyaratan
pemenuhan kelulusan.
2. Bagi Sekolah:
 Untuk dijadikan pengetahuan baru bagi peserta didik
 Menambah informasi baru bagi peserta didik dalam Pengeloaan
sampah.
3. Bagi Masyarakat:
Agar masyarakat bisa mengurangi pembuangan sampag di laut Supaya laut
tetap bersih dan biota laut tetap berkembangbiak dengan baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 Pengertian Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tidak berasal dari bahan-
bahan organik atau hidup, melainkan terbuat dari bahan-bahan seperti plastic,
kaca, logam, dan bahan kimia lainnya yang tidak mudah terurai oleh proses alami.
Para ahli memiliki definisi yang berbeda mengenai sampah anorganik di
antaranya
 Menurut Suprihanto (2015) sampah anorganik adalah jenis sampah
yang berasal dari bahan-bahan yang tidak berasal dari mahkluk hidup.1
 Menurut Novri Susan (2016) sampah anorganik adalah jenis samapah
yang berasal dari bahan-bahan buatan manusia.2
Secara umum, para ahli menyepakati bahwa sampah anorganik adalah
jenis sampah yang terbuat dari bahan-bahan buatan manusia yang sulit terurai oleh
proses alami. Sampah ini sangat sulit diuraikan dan dapat mencemari lingkungan
terkhususnya laut dan bisa mengakibatkan kerusakan terhadap biota laut jika tidak
di kelola dengan baik. Oleh karena itu pengelolaan sampah anorganik perlu
dilakukan dengan cara yang tepat seperti pengurangan, daur ulang, atau
pengolahan yang ramah lingkungan.
Sampah di Indonesia merupakan permasalahan yang belum terselesaikan
sampai saat ini, dan sulit untuk mengatasinya, sedangkan sampah akan
ditimbulkan oleh manusia dalam setiap harinya dari aktivitas manusia. Hal ini
dapat sangat berpengaruh dalam kehidupan di masa yang akan datang. Volume
sampah akan terus bertambah dan akan terus tertimbun apabila tidak ada solusi
atau cara untuk menyelesaikan sampah yang setiap hari akan selalu bertambah.
Dengan hal ini Indonesia harus secara aktif ikut serta dalam kelestarian laut dalam
penanganan sampah anorganik untuk perlindungan laut akan sumber daya laut
yang baik dalam konteks nasional maupun global.

1
Suprihanto, “pengertian sampah anorganik”, http://www.chat.openai.com/chat,
Diakses pada hari Jumat 10 Maret 2023.
2
ibid

3
Sampah anorgani merupakan bahan padat yang sengaja atau tidak sengaja
di buang dan di tinggalkan manusia di lingkungan laut. Membuang sampah kelaut
akan menjadi masalah bagi pertumbuhan karang, ikan-ikan, dan beberapa biota
laut lainnya. Pencemaran sampah anorganik dilaut dapat berasal dari bberapa
faktor sampah seperti sampah palstik, sampah kayu, sampah botol, sampah kaca
dan sampah dari kain-kain bekas yang dapat mencemari laut dan bisa
membahayakan biota laut. Sampah plastik yang terkumpul dalam beberapa titik di
laut dikenal dengam zona konfergensi, zona konfergensi adalah daerah laut yang
luas sebagai tempat terkumpulnya sampah yang ada dari kepingan sampah-
sampah plastik yang tenggelam di dalam laut atau mengapung di permukaan air
laut.
Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak terlepas dari kehidupan
manusia setiap harinnya. Sampah anorganik tidak dapat terurai, sehingga sampah
anorganik menjadi faktor yang berpengaruh atau bahakan membahayakan bagi
kehidupan biota laut. Apabila pembuangan sampah anorganik ke laut secara teru-
menerus dan tidak terkendali oleh manusia akan terdampak pada lingkungan yang
mencemarkan air laut dalam jangka panjang. Secara global laut Indonesia
tercemar oleh sampah anorganik dimana 60% - 80% dari sampah tersebut adalah
sampah anorganik dari keseluruhan sampah yang berada di laut. Engan adanya
sebagian sampah di laut maka dapat merusak kehidupan biota laut.
Dampak pencemaran sampah di laut Indonesia akan berdampak pada
konteks global, karena Indonesia merupakan Negara kepulauan denga di kelilingi
laut yang sebagian tercemar oleh sampah dari aktivitas manusia yang tentunya
akan berakibat pada perairan laut yang berdampak langsung pada laut samudra
dunia yang secara global dan secara langsung akan ikut tercemar oleh sampah
anorganik.
Sampah anorganik adalah faktor utama penyebab kerusakan biota laut.
Situasi sosial-ekonomi masyarakat Indonesia yang seolah bergantung pada
penggunaan plastik, kain bekas, kayu-kayu, dan lainnya menyebabkan
penumpukan sampah baik di pesisir pantai maupun di laut.
Dampak secara langsung dari sampah anorganik yang mencemari laut
adalah: banyaknya kasus dimana biota laut yang mati akibat menelan sampah

4
anorganik, banyaknya biota laut lainnya uang organ tubuhnya sudah tercemar
sampah anorganik yang tidak sengaja dimakan oleh biota laut tentunnya sangat
berbahaya karena jika organ tubuh suatu organisme laut tercemar sampah
anorganik, maka akan mengakibatjan penyumbatan, komplikasi, hingga kematian
organisme laut. Keberadaan sampah anorganik di pesisir pantai dan dilaut sangat
berbahaya dan dapat mengancam kehidupan biota laut.
Dampak secara tidak langsung yang ditimbulkan adalah sampah plastik
mampu mengakibatkan kerusakan terumbu karang banyak ikan-ikan keil yang
mati akibat sampah anorganik. Sehingga bisa menyebabkan rusaknya
keseimbangan alam dan tidak hanya memberikan dampak buruk bagi bioat laut
saja. Dalam jangka panjang manusia juga akan terkena dampaknya. Hal itu terjadi
karena manusia mengonsumsi ikan dan produk-produk dari laut. Biota laut yang
sudah menelan sampah akan menyerap racunnya. Racun itu lalu berpindah ke
manusia yang memakannya, sehingga dalam jangka panjang manusianjuga akan
terkena zat kimia di sampah dan dapat menyebabkan keracunan. Bahan yang tidak
dapat di proses alam bisa terakumulasi di hewan dan kemudian masuk ke tubuh
manusia.
Menurut Isman (2016) dampak yang di timbulkan oleh sampah anorganik
di laut dapat mengancam keberlangsungan dan berkelanjutan hidup biota laut. Jika
terus-menerus meningkat maka akan berpengaruh negative terhadap rantai
makanan, perekonomian, dan kesehatan masyarakat di daerah pesisir tidak dapat
di hindari. Sampah anorganik dalam jumlah yang sangat banyak dapat
mempengaruhi biota yang masuk kedalam kategori IUCNredlits. Sampah
anorganik di duga sebagai agen terhadap penyakit lingkungan pesisir pantai.
Sampah anorganik jika di bakar akan menghasilkan gas yang akan mencemari
udara dan membahayakan pernapasan manusia, dan jika sampah anorganik di
timbun dalam tanah maka akan mencemari tanah.
2.1.2. Pengertian Biota Laut
Biota laut adalah semua makhluk hidup yang ada di laut baik hewan
maupun tumbuhan atau karang.

5
1. Menurut para ahli dari Del Afriadi Bustami mengatakan bahwa biota laut
adalah semua mahkluk hidup yang ada di laut baik hewan maupun
tumbuhan atau karang.
 Biota, khususnya dalam ekologi, adalah keseluruhan kehidupan
yang ada pada suatu wilayah geografi tertentu dalam suatu waktu
tertentu.
 Laut adalah seluruh badan air asin yang saling berhubungan dan
menutupi 70% (tepatnya 70-80 %) dari permukaan bumi.
Habitat perairan merupakan tempat atau lingkungan perairan dimana suatu
biota laut hidup di dalamnya. Jika tempat tinggl biota laut terganggu maka biota
laut tersebut akan terganggu pula
Kerusakan biota laut di akibatkan oleh sampah dari aktivitas kehidupan
manusia. Menurut Yulia (2016) faktor rusaknya bioat laut di karenakan manusia
membuang sampah ke laut karena manusia menganggap bahwa volume air laut
sangat besar untuk mengencerkan sampah.
Sampah-sampah yang terapung di permukaan lautsehingga kehidupan
biota laut terganggu oleh sampah. Kebanyakan biota laut mati di karenakan
mengonsumsi sampah laut. Selain merusak biota laut, sampah yang mencemari
laut juga bisa menggangu mata pemcaharian nelayan. Manusia tidak mempeduli
lingkingan laut dalam satu minggu mereka membuang sampah ke laut dengan
jumlah yang banyak, sehingga sampah di pesisir pantai menumpuk. Ketika angin
atau hujan sampah-sampah yang di pesisir pantai terbawa ke laut sehingga di atas
permukaan air laut penuh dengan sampah.
A. Faktor- faktor yang memepengaruhi kerusakan pada biota laut
Pencemaran laut yang terjadi dikarenakan oleh dua faktor yaitu faktor
alam dan faktor manusia.
a. Faktor alam
Ada beberapa faktor alam yang dapat menyebabkan kerusakan pada biota
laut diantaranya:
 Banjir
Adalah salah satu faktor alam yang menyebabkan kerusakan pada biota
laut misalnya, hujan yang terus menerus. Curah hujan seperti ini akan membuat

6
sungai dan got-got kecil di lingkungan masyarakat meluap karena tidak mampu
lagi menampung debit air. Sehingga sampah-sampah di lingkungan masyarakat
terbawa oleh arus banjir. Hal itu dapat membuat kerusakan bagi biota laut karena
sampah-sampah serta air yang keruh akibat bajir membawa dampak buruk bagi
kehidupan biota laut.
 Tsunami
Tsunami adalah salah satu macam bencana alam yang bisa sangat dasyat
dan mematikan. Tsunami dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada biota
laut. Banyak biota laut akan mati dan rusak dengan cepat karena kekuatan
tsunami. Sisanya mungkin akan mati setelahnya sebagai akibat dari kerusakan
habitat atau masalah kualitas air ,yang di sebabkan tsunami. Saat tsunami terjadi
dan melewati lautan dalam permukaan laut akan naik hanya beberapa inci saja
maka biota laut bisa langsung mati dan rusak. Tsunami bisa menjadi pengaruh
kerusakan biota laut yang paling besar.
 Perubahan suhu air laut
Perubahan suhu air laut dapat mempengaruhi kesuburan dan kelangsungan
hidup biota laut. Perubahan suhu yang tajam atau ekstrim dapat menyebabkan
kematian massal pada biota laut seperti ikan,terumbu karang dan teripang.
 Perubahan tingkat keasaman air laut
Tingkat keasaman air laut dapat mempengaruhi kemampuan biot lautuntuk
membuat cangkan dan struktur tubuh lainnya. Tingkat keasaman yang tinggi dapat
menghambat pertumbuhn dan kelangsungan hidup biota laut tertentu.
 Peningkatan gelombang air laut
Peningkatan gelombang air laut dapat menyebabkan kerusakan pada
terumbu karang dan ekosistem laut lainnya. Glombang yang kuat dapat merusak
rumput laut dan bioata laut yang hidup di sekitarnya.
 Polusi
Polusi dapat merusak lingkungan laut dan mempengaruhi kelangsungan
hidup biota laut. Pencemaran air laut dapat mengurangi kadar oksigen di dalam
air, mematikan plankton dan ikan kecil, dan memperburuk kualitas air laut secara
keseluruhan.

7
 Perubahan arus laut
Perubahan arus aut dapat mempengaruhi kelangsungan hidup biota laut,
terutama ikan dan makhluk laut yang bergantung pada pergerakan air laut untuk
mencari makanan dan mencari pasangan. Perubahan arus laut dapat menyebabkan
migrasi ikan yang tidak terkendali dan menyebabkan kekosongan di ekosistem
laut tertentu.
 Pemanasan global
Pemanasan global dapat menyebabkan peningkatan suhu air laut dan
perubahan dalam pola arus laut. Hal ini dapat mempengaruhi reproduksi,
pertumbuhan, dan kelangsungan hidup biota laut secara keseluruhan.
b. Faktor manusia
Selain faktor alam, faktor manusia juga dapat menyebabkan kerusakan
pada biota laut. Ada beberapa faktor manusia yang mempengaruhi pencemaran
pada biota laut, antara lain:
 Limbah industri
Limbah industri yang di buang ke laut dapat mengandung bahan kimia
berbahaya seperti logam berat, pestisida, dan bahan beracun lainnya yang dapat
mencemari biota laut.
 Pembuangan sampah
Pembuangan sampah dan limbah domestic yang tidak terkelola dengan
baik dapat mencemari lingkungan laut dan merusak biota laut, sampah plastik
juga dapat menyebabkan kematian pada biota laut yang tertarik untuk memakan
atau terjerat di dalamnya. Ssat ini masih banyak manusia yang membuang sampah
sembarangan terutama di pesisir pantai sehingga ketika air laut naik, tumpukan
sampah-sampah terbawa oleh arus laut. Hal itu menyebabkan kerusakan pada
terumbu karang dan ikan-ikan.
 Penebangan hutan
Penebangan hutan yang berlebihan dapat mengkibatkan erosi dan
meningkatkan laju aliran sedimen ke laut. Hal ini dapat menyebabkan penurunan
kualitas air laut dan merusak habitat biota laut.

8
 Pembangunan pantai
Pembangunan pantai yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan
kerusakan pada terumbu karang dan ekosistem pesisir. Hal ini dapat
mempengaruhi ketersediaan makanan dan habitat biota laut.
 Perubahan iklim
Perubahan iklim dapat mempengaruhi kualitas air laut dan ketersediaan
makanan bagi biota laut. Perubahan suhu, kenaikan permukaan air laut, dan
perubahan arus laut dapat mempengaruhi kondisi biota laut.
 Overfishing
Pemanfaatan sumber daya laut yang berlebihan atau overfishing dapat
menyebabkan penurunan populasi biota laut dan merusak biota laut secara
keseluruhan. Hal ini dapat mempengaruhi ketersediaan makanan bagi biota laut
dan menganggu rantai makanan laut.
1. Jenis-jenis biota laut
Pada dasarnya biota laut terbagi menjadi tiga kelompok besar, antara lain
plankton, nekton, dan bentos. Pembagian tersebut tidak ada kaitannya dengan
klasifikasi ilmiah, ukuran, hewan atau tumbuhan, melainkan berdasarkan pola
hidup dan sebaran menurut ekologi (interaksi antara makhluk hidup dengan
makhluk hidup lain dan juga dengan lingkungan sekitarnya).
Jenis-jenis biota laut adalah sebagai berikut:
 Planktonik
Planktonic adalah jenis biota laut yang berenang dan mengapung
mengikuti arus, dank arena keterbatasannnya, planktonic ini dapat berenang
melawan arus. Planktonic sendiri masih dibagi menjadi dua, yaitu planktonic
tumbuhan (fitoplankton) dan palnktonik kelompok hewan (zooplankton).
 Fitoplankton
Adalah jenis organisme mikroskopis yang hidup di zona eufotik
(permukaan remang) laut yang mampu mensistensis makananya sendiri yaitu
berupa bahan organik yang proses dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan
sinar matahari.

9
 Zooplamkton
Adalah jenis organisme yang sebagian besar hidupnya di perairan
permukaan dengan ukuran tubuh lebih dari 0,05 mm. zooplankton adalah hewan
yang mencakup organisme termasuk protozoa kecil dan metazoans sebagai
sumber makanannya. Spesies zooplankton tidak menyebar merata tetapi secara
acak di dalam suatu wilayah laut.
 Bentik
Adalah jenis biota laut yang hidup di daerah dasar, dan pada umumnya
bersifat merayap, yang dapat terdiri dari hewan dan tumbuhan. Berdasarkan
karakteristiknya, bentik terbagi tiga , antara lain:
Meliang : cacing, kerang dan lain sebagainya.
Menempel : sponge, teritip, tiram dan lain sebagainya.
Merayap : kepiting, udang karang kecil, teripang dan lain
sebagainya.
Bentik menggunakan ganggang dan limpasan organic dari tanah sebagai
makanan utamanya. Perkembangan jenis organisme ini juga sangat dipengaruhi
oleh faktor suhu, salinitas, kedalaman air, dan jenis subtrat lokal.
Beberapa jenis organisme yang termasuk dalam aktegori bentik adalah :
kelompok protozoa, rotivera, nematode, sponge, coelenterate, beryozoa,
decapoda, ostracoda, celadorecera, cepepoda, gastropoda, plecypoda, isekta, dan
lintah.
Beberapa peran penting organisme bentik antara lain seperti:
Membantu proses mineralisasi.
Membantu proses daur ulang bahan-bahan organik.
Berperan penting dalam siklus rantai makanan.
Menjadi indicator manakal terjadi pencemaran lingkungan sebab
organisme bentik dikenal dengan siklus hidup yang panjang dan
pergerakan yang terbatas.
 Nektonik
Nektonik adalah jenis biota laut dengan karakteristiknya yaitu perenang
yang aktif, baik di daerah perairan air tawar atau air laut. Nekton adalah predator

10
teratas pada sebagian besar rantai makanan di laut. Ikan merupakan spesies nekton
terbesar dengan jumlah lebih dari 16.000 spesies.
Karakteristik nekton sendiri antara lain seperti:
 Aktif berenang dan dapat bergerak tanpa mengandalkan bantuan
arus air.
 Memiliki masa hidup yang lebih panjang dari pada plankton.
 Melakukan migrasi yang berkaitan dengan proses reproduksi.
 Merupakan konsumen dari zona plagik
 Terdiri dari hewan invertebrate dan vertebrata.
Berdasarkan kelompok ikan, nekton bisa di bagi menjadi dua jenis
diantaranya :
 Mereopilagik
Adalah sekelompok ikan yang menghabiskan sebagian waktu hidupnya di
wilayah epipelagik laut, yaitu wilayah atau zona laut yang mempunyai kedalaman
0 hingga 200 meter atau sekitar 656 kaki.
 Holeopipelagik
Adalah kelompok organisme perairan yang semua waktu hidupnya di zona
epipelagik. Beberapa spesies yang termasuk kelompok ini adalah: ikan hiu, ikan
hiu masckerel, ikan hiu cucut biru, ikan cucut martil, ikan tuna, ikan cucut gergaji,
setuthuk, lemuru, ikan duyung, dan lain sebagainya.
Berdasarkan kelasnya, nekton di klasifikasi menjadi tiga antara lain:
 Vertebrata
Adalah kelompok nekton yang terdiri atas hewan-hewan bertulang
belakang seperti reptile, mamalia, dan berbagai jenis ikan.
 Mollusca
Adalah kelompok nekton terdiri dari hewan invertebrta yang memiliki
tubuh lunak seperti kerang, cumi-cumi, serta gurita.
 Curstacea
Adalah kelompok antropoda yang memiliki kulit keras atau cangkang
contohnya seperti udang, kepiting, lobster, dan lainnya.

11
2.1.3 Manfaat Biota Laut
Ada banyak sekali manfaat biota laut bagi kehidupan manusia, antara lain
sebagai berikut:
 Sebagai bahan baku obat-oabatan.
 Sebagai sumber makanan manusia.
 Sebagai suplemen kesehatan manusia (meningkatkan asupan gizi).
 Dari segi ekonomi, seperti sumber penghasilan baik dari
perdagangan maupun pariwisata seperti snorkeling dan diving pada
laut dangkal.
A. Upaya Dalam Mengatasi Sampah Anorganik Di Laut
Sampah anorganik atau non-biodegradable seperti plstik, kaca, dan logam,
dapat berdampak buruk pada kehidupan biota laut. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi dampak sampah anorganik terhadap kehidupan biota
laut adalah sebagai berikut:
 Mengurangi penggunaan plastik
Plastik merupakan salah satu jenis sampah anorganik yang paling
banyak ditemukan di laut. Oleh karena itu, salah satu upaya yang
dapat di lakukan adalah dengan mengurangi pengguanaan plastik
sebanyak mungkin dalam kehidupan sehari hari.
 Memilah sampah
Memilah sampah anorganik dan mengirimkannnya ke tempat
pengolahan sampah yang tepat dapat membantu mengurangi
jumlah sampah yang akhirnya berakhir di laut.
 Mengurangi pembuangan sampah langsung ke laut
Memasukkan sampah ke tempat pembuangan sampah yang sesuai
dapat membantu mencegah sampah anorganik masuk ke laut.
Selain itu, upaya pembersihan pantai juga harus di lakukan secara
rutin untuk mengurangi sampah yang terbawa oleh arus laut ke
pantai.
 Mendorong penggunaan bahan alternative
Mendorong penggunaan bahan alternative yang lebih ramah
lingkungan seperti kantong belanja kain atau botol minuman

12
reusable dapat membantu mengurangi jumlah sampah anorganik
yang di hasilkan.
 Menyadarkan masyarakat akan dampaknya
Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak sampah
anorganik pada kehidupan biot laut dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnnya menjaga kebersihan lingkungan
laut.
Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat membantu
menguranngi dampak negativ sampah anorganik pada kehidupan biota laut.
A. Solusinya
Kita harus menjalin kerja sama dengan pemerintah dan organisasi
lingkungan dalam mengatasi masalah sampah anorganik dapat membantu
meningkatkan efektivitas penanganan sampah anorganik kehidupan biota laut dan
dapat menjaga kelestarian lingkungan laut yang penting bagi kehidupan kita.
Pengaruh sampah naorganik terhadap kehidupan biota laut dapat menyebabkan
banyak masalah, termasuk kerusakan lingkungan laut, dan kesehatan biota laut.
Beberapa solusi yang dapat diambil utnuk mengatasi pengaruh sampah anorganik
terhadapa kehidupan biota laut adalah sebagai berikut:
 Mengurangi plastik sekali pakai
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi sampah anorganik yang
mencemari laut adalah dengan mengurangi penggunaan plastik
sekali pakai. Ini dapat di lakukan dengan menggunakan barang-
barang yang dapat digunakan ulang seperti tas belanjaan, botol air
minum, dan wadah makanan yang dapat digunakan ulang.
 Mengurangi, mendaur ulang, dan membuang sampah dengan benar
Mengurangi, medaur ulang, dan membuang sampah dengan benar
adalah langkah penting dalam mengatasi sampah anorganik di laut.
Sampah yang tidak dibuang dengan benar dapat terbawa oleh angin
atau arus dan masuk ke laut, menyebabkan masalah lingkungan
yang lebih besar.
 Mendorong kampanye kesadaran masyarakat

13
Kampanye kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah
anorganik terhadap biota laut dapat membantu membangun
kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk menjaga
lingkungan laut. Kampanye ini dapat di lakukan melalui media
sosial, iklan televisi, poster, dan kampanye lingkungan lainnya.
 Menyediakan fasilitas daur ulang yang memadai
Fasilitas daur ulang yang memadai ahrus di sediakan untuk
memudahkan masyarakat dalam membuang sampah dan mendaur
ulangnnya. Pemerintah dan lembaga sewasta harus bekerja sama
untuk menyediakan fasilitas daur ulang yang memadai dan
memberikan insentif bagi masyarakat yang aktif dalam mendaur
ulang.
 Mengembangkan teknologi daur ulang dan pengolahan sampah
Teknologi daur ulang dan pengolahan sampah terus berkembang.
Pemerintahan dan lembaga sewasta dapat memanfaatkan teknologi
ini untuk mengatasi sampah anorganik dan mengurangi dampaknya
terhadap kehidupan biota laut
Dalam rangka untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut,
penting bagi kita untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah
sampah anorganik. Dengan melakukan langkah-langkah ini. Kita
dapat membantu meminimalkan dampak negatif sampah anorganik
pada biota laut dan menjaga keberlangsungan kehidupan laut.

2.2 METODE PENELITIAN


1. Jenis Penelitian
 Kualitatif
Adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data deskriptif, subjektif, dan interpretatif.
 Observasi
Adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk

14
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian.
a. Observasi lapangan
Melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian untuk
mengidentifikasi jenis dan jumlah sampah anorganik yang di
temukan di perairan dan pesisir pantai.
b. Survei bota laut
Melakukan survei terhadap biota laut di lokasi penelitian,
termasuk spesies ikan, karang, teripang rumput laut dan
organisme laut lainnya.
2. Lokasi dan waktu penelitian
a. Lokasi
Berdasarkan permasalahan pengaruh sampah anorganik terhadap
kehidupan biota laut, dilakukan penelitian yang berlokasi:
I. Pabrik es didepan Pom besin Paga
II. Pantai Paga tepatnya di Anakalo
III. Pantai Maulo’o
b. Waktu
Berdasarkan permasalahan pengaruh sampah anorganik terhadap
kehidupan biota laut, telah di lakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari
sumber atau kejelasan yang pasti dengan melakukan penelitian secara langsung di
tempat-tempat pembuangan sampah serta limbah pabrik yang dapat merusak
kehidupan biota laut.
Penelitian ini dilakukan di tiga tempat pada hari Kamis, 9 Maret 2023,
pada pukul 16.00 - 17.30.
3. Pelaksanaan kegiatan
Penelitian dilakukan oleh Antonia Silvetreli, kelas XII MIPA 1, SMASK
ALVAREZ PAGA.
Untuk menuntaskan Karya Ilmiah Remaja yang berjudul “Pengaruh
Sampah Anorganik Terhadap Kehidupan Biota Laut”.

15
4. Sarana pendukung penelitian
Penelitian dilakukan dan akan berhasil dengan maksimal jika terdapat
sarana pendukung, sarana pendukung yang di gunakan penelitian pengaruh
sampah anorganik terhadap kehidupan biota laut adalah, buku-buku yang ada di
perpustakaan, internet, beberapa blog penulisan karya ilmiah remaja lainnya dan
alat-alat tulis lainnya.

2.3 HASIL PENELITIAN


1. Deskripsi Data Wawancara
 Wawancara
Narasumber : Maria Magdalena Nur
Tempat : Pantai Maulo’o
Inisial “P”sebagai peneliti
Inisial “MMN” sebagai narasumber
P : selamat sore ibu
MMN:selamat sore
P : perkenalkan nama saya Antonia Silvetreli dari SMASK ALVARES PAGA
sebelumnya terima kasih banyak ibu sudah menyempatkan waktu untuk
saya wawancara
MMN: iya
P : mengapa masyarakat pesisir pantai sering membuang sampah di pesisir
pantai dan di laut?
MMN: karena tidak ada tempat pembuangan sampah di lingkungan sini. Jadi kami
masyarakat pesisir langsung membuang sampah di pantai.
P : apa yang akan terjadi bila sampah menumpuk di laut?
MMN: akan menggangu kehidupan biota dan kesehatan masyarakat khususnya
pesisir pantai
P : bagaimana solusi yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut?
MMN: iya solusinya dengan cara tidak membuang lagi sampah di pesisir pantai
kami akan membuat tempat pembuangan sampah supaya lingkungan
pesisir pantai sehat dan biota laut akan berkembangbiak dengan baik.
P : baik ibu terima kasih banyak atas informasinya, selamat sore

16
MMN: iya, selamat sore
2. Sampah
Ada beberapa jenis sampah yang di temukan di pesisir pantai dan laut
antara lain sebagai berikut:
 Plastik
Dari sekian jenis sampah yang paling banyak hingga menjai
perhatian dunia adalah sampah palstik. Indonesia menjadi Negara peringkat ke
dua sebagai penyumbang sampah plastik ke laut di dunia atau berada satu posisi di
bawah China sebagai Negara peringkat pertama penyumbang sampah palstik ke
laut terbanyak di dunia. Di Indonesia sampah plastik di laut saat ini ada lebih dari
150 juta ton palstik di perairan bumi. Jumlah itu bertambah 8 juta ton lagi setiap
tahunnya. Dalam hasil penelitian ini banyak sampah yang berserakan di pesisir
pantai dan di laut. Bahaya serta ancaman lain, sampah plastik itu butuh waktu
ratusan tahun untuk terurai sempuranah. Kebanyakan sampah plastik yang lalu
belum habis terurai, sudah datang lagi sampah baru yang di buang oleh
masyarakat dan akhirnya di pesisir pantai dan di laut penuh dengan sampah
plastik akibatnya kehidupan biota laut terganggu.
 Kain-kain bekas
Persoalan sampah pakian perlu mendapatkan perhatian khusus
sebab pakian merupakan sala satu kebutuhan pokok manusia yang akan terus
menerus digunakan. Sampah dari kain-kain bekas ini berasal dari aktivitas
manusia kebanyakan masyarakat yang membuang pakian bekas karena tidak
digunakan lagi. Sampah pakian dapat merusak lingkungan pesisir pantai dan laut
itu bisa mengakibatkan biota laut mati. Pada saat angin sampah-sampah yang ada
di pesisir pantai terbawa ke laut sehingga sampah dari kain bekas itu tenggelam ke
dasar laut, karena itu ikan-ikan menelan sampah dari kain bekas itu dan organ
tubuhnya rusak.
 Botol bekas
Ada dua macam botol bekas yaitu botol bekas dari palstik dan
botol bekas dari kaca.

17
1. Botol plastik
Merupakan salah satu jenis sampah yang paling sering kita temui, terlebih
di pesisir pantai. Botol plastik ini di buat dengan berbahan dasar polyethylene
terephthalate atau di sebut juga sebagai plastik PET.
Banyak masyarakat yang tidak sadar membuang botol bekas dari plastik ke pesisir
pantai dan pada saat angin botol-botol itu terbawa ke laut.
Dampak terbesar yang di timbulkan dari botol plastik adalah seperti
mengganggu habitat dan kesehatan dari biota laut lainnya karena hewan di laut
bisa secara tidak sengaja mengonsumsi plastik dan mengakibatkan hewan laut
menjadi keracunan dan mati. Hampir seluruh dari masalah dan kerusakan yang di
sebabkan katena banyaknya sampah dari botol plastik yang tebuang begitu saja
tanpa adanya pengolahan yang baik di karenakan sampah botol plastik lama untuk
terurai.
2. Botol kaca
Limbah botol kaca adalah limbah yang termasuk dalam kategori limbah
anorganik yang berwujud padat dan sulit terurai. Limbah botol kaca merupakan
limbah berbahan kaca yang berasal dari penggunaan sehati-hari baik industry
maupun lainnya yang memiliki waktu penguraian hingga satu juta tahun. Sampah
botol kaca dapat memiliki dampak yang serius terhadap kehidupan biota laut.
Beberapa dampaknya antara lain:
a. Cidera fisik
Botol kaca yang terbuang di laut dapat memecah menjadi pecahan-
pecahan yang tajam dan dapat melukai hewan laaut seperti ikan, teripang, burung
laut dan mamalia laut.
b. Kontaminasi kimia
Botol kaca yang terbuang di laut dapat terkontaminasi oleh bahan kimia
berbahaya seperti pestidida dan bahan kimia industry. Jika hewan laut memakan
pecahan botol kaca yang tekontaminasi dapat mengganggu keseimbangan
hormone mereka dan menyebabkan kerusakan organ tubuh
c. Kerusakan biota laut
Sampah botol kaca yang terbuang ke laut dapat mempengaruhi kualitas air
dan merusak biota laut. Botol kaca yang terperangkap di terumbu karang atau di

18
dasar laut dapat menyebabkan kerusakan pada terumbu karang dan mempengaruhi
keseimbangan ekologis di dalamnya.
 Sampah dari kapar
Kapar adalah kayu-kayu buangan yang hanyut di sungai atau laut, atau
terdampar di kawasan pesisir. Kapar adalah salah satu jenis dari sampah laut yang
dapat terbawa oleh dorongan angin, arus atau ombak. Pada musim penghujan,
kapar yang terkumpul di pesisir biasanya lebih banyak dari pada waktu-waktu
lainnya dalam setahun.
Di daerah tepian laut, kapar merupakan gangguan utama karena biota laut
tidak bebas untuk bergerak di karenakan kapar berserakan di dasar laut sehingga
ikan-ikan sulit mencari makan.
 Sampah dari kaleng bekas
Kaleng minuman juga banyak terbyang ke laut. Ketika di laut, sampah
jenis ini membutuhkan waktu 200 tahun untuk terurai. Waktu 200 tahun bukanlah
waktu yang sebentar dampaknya adalah kaleng bekas merupkan sampah yang
sangat berbahaya apabila terkena air laut karena zat kimiannya sangatlah cepat
untuk berproses ketika terkena air laut mudah berkarat dan berbahaya untuk biota
laut. Ketika biota laut menelan bahan karat dari kaleng bekas akan mengakibatkan
organ tubuh biota laut menjadi lemah dan dalam waktu yang dekat biota laut bisa
mati.banyak masyarakat menganggap bahwa volume air laut sangatlah besar
karena dapat mengencerkan zat-zat kimia dan tidak akan membahayakan biota
laut.
1. Biota laut
Ada beberapa jenis biota laut sebagai berikut :
 Karang
Terumbu karang merupakan biota laut yang khas terdapat di daerah tropis.
Terumbu karang merupakan sumber makanan dan obat-obatan dan melindungi
pantai dari erosi akibat gelombang laut. Terumbu karang memberikan perlindngan
bagi hewan-hewan dan habitatnya termasuk ikan-ikan kecil dan organisme lainnya
termasuk juga burung-burung laut yang sumber makanannya berada di sekitar
terumbu karang. Membuang sampah anorganik ke laut akan menjadi masalah bagi
pertumbuhan karang di bawah laut. Sampah anorganik yang di buang ke laut,

19
lama kelamaan akan tenggelam dan menutupi pertumbuhan karang. Hal ini dapat
merusak pertumbuhan karang yang membuatnya lambat utnutk berkembang serta
merupakan penyebab karang itu menjadi rusak dan bisa menyebabkan kematian
karang.
 Teripang
Teripang adalah hewan laut yang termasuk dalam kelompok
Echinodermata. Teripang memiliki bentuk seperti silinder atau kerucut, dengan
permukaan tubuh yang kasar dan licin. Mereka hidup di dasar laut dekat terumbu
karang atau di permukaan pasir.. Sampah anorganik yang terbuang di laut dapat
memiliki dampak yang signifikan pada teripang laut atau timun laut Dampaknya
adalah kontaminasi kimia yang dapat mengandung bahan kimia berbahaya seperti
pestisida, logam berat, dan bahan kimia industry, teripang laut yang memakan
sampah anorganik yang terkontaminasi bahan kimia dapat menyebabkan
kerusakan organ tubuh, keseimbangan hormon, dan kemampuan reproduksi
mereka. Adapau dampak lainya seperti penyumbatan saluran pencernaan dan
hilangnya habitat teripang.
 Rumput laut
Rumput laut adalah sejenis alga yang hidup di air laut atau air asin.
Rumput laut memiliki warna hijau, coklat atau merah dan serring tumbuh di
lingkungan laut dangkal atau di dasar laut yang lebih dalam. Sampah anorganik
dapat memiliki dampak yang merugikan pada rumput laut. Beberapa dampaknya
antara lain:
a. Pencemaran kimia
Sampah anorganik seperti bahan kimia sangat berbahaya karena dapat
mencemari lingkungan laut dan mempengaruh kulitas air di sekitarnya. Jika
rumput laut tumbuh dala lingkungan yang terkontaminasi oleh sampah anorganik
mereka dapat menyerap bahan kimia berbahaya tersebut melalui akar dan daun
yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan kemampuan reproduksi
rumput laut.
b. Penyumbatan salur pernapasan
Sampah anorganik seperti plastik yang terbuang di laut dapat menyumbat
saluran pernapasan rumput laut dan menghalangi proses fotosintesis. Hal ini dapat

20
mengurangi produksi oksigen dan nutrisi yang di hasilkan oleh rumput laut, yang
dapat berdampak pada organisme lain di sekitarnya.
 Ikan
Ikan adalah ikan yang hidup di laut atau perairan asin seperti laut terbuka,
laut dalam, dan perairan pantai. Sampah anorganik seperti plastik, logam, kaca,
dan bahan kimia berpotensi mempengaruhi kesehatan ikan dan lingkungan
perairan tempat mereka hidup. Beberapa pengaruh negatif yang dapat di akibatkan
oleh sampah anorganik pada ikan:
a. Keracunan
Bahan kimia beracun yang terkandung dalam sampah anorganik dapat
terakumulasi dalam tubuh ikan dan memicu keracunan. Ini dapat menebabkan
berbagai masalah kesehatan seperti kerusakan organ, kegagalan organ, atau
bahkan kematian
b. Kegangguan reproduksi
Paparan bahan kimia beracun juga dapat mempengaruhi kemampuan ikan
utnuk berkembang biak. Ini bisa mengurangi jumlah ikan

21
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat di simpulkan bahwa sampah
anorganik memiliki pengaruh yang negatif terhadap kehidupan biota laut. Sampah
anorganik seperti plastik. logam, kaca, botol bekas dan bahan kimia beracun dapat
menyebabkan keracunan, gangguan reproduksi, masalah pencernaan dalam
kerusakan biota laut.
Dalam jangka panjang sampah an organic dapat menyebabkan penurunan
populasi biota laut secara keseluruhan. Oleh karena itu, pengurangan penggunaan
bahan anorganik yang sulit terurai serta pengelolaan sampah yang baik sangatlah
penting untuk menjaga kehidupan biota laut dan lingkungan laut yang sehat.

3.2 SARAN
Diharapkan agar masyarakat secara khusus masyarakat yang tinggal di
pesisir pantai lebih sadar untuk tidak membuang sampah di laut oleh karena itu,
sangatlah penting untuk mengurangi produksi sampah anorganik dan
membuangnya dengan benar agar tidak meusak kehidupan biota laut.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://core.ac.uk

http://repository.radenintan.ac.id

https://sampahlaut.id

https://indonesiabaik.id

https://chat.openai.com

https://www.researchgate.net

https://klikhijau.com/melacak-berapa-lama-sampah-di-laut-akan-terurai-
berdasarkan-jenisnya

https://kkp.go.id/djpri/pak/page/1994-sampah-laut-marine-debris

Buku Pencemaran Laut: Adrian R. Nugraha dan R. Soekarno, Tahun terbit 2006,
Grafindo Media Pratama

Buku Biota Laut : Del Afrida Bustami, Tahun terbit 2006, Grafindo Media
Pratama

23
LAMPIRAN

Pembuangan Limbah di Pabrik Es

Pembuagan Sampah di Laut

24
Pembuagan Sampah di Pesisir Pantai

25
Pembuangan Sampah di Got

Sampah Plastik

26
Terumbu Karang

Teripang

27
Rumput Laut

Ikan-Ikan

28
Wawancara dengan masyarakat di sekitar pantai maulo’o

29

Anda mungkin juga menyukai