Oleh :
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
KATA PENGATAR
Puji syukur penulis haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “Permasalahan Lingkungan Akibat Sampah di Bali” tepat pada
waktunya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
dalam penulisan karya tulis ini. Serta kepada seluruh pihak yang telah membantu
penulis dalam pembuatan karya tulis ini.
Karya tulis ini memaparkan tentang dampak dari adanya sampah yang
dapat menimbulkan permasalahan lingkungan seperti pencemaran udara,
pencemaran air, dan pencemaran tanah.
Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk dapat penulis
jadikan acuan dalam pembuatan karya tulis yang lebih baik lagi kedepannya
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai mahluk hidup pasti pernah bahkan
hampir setiap hari menemukan sampah yang ada di sekitar lingkungan kita
khususnya di lingkungan rumah, sampah adalah semua barang yang dibuang dari
kegiatan rumah tangga. perdagangan, industri dan kegiatan pertanian.
Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman yang serius
bagi lingkungan sekitar. Sebaiknya sampah-sampah itu di bakar atau di kubur agar
tidak tumbuh bibit-bibit penyakit yang menimpa masyarakat walaupun terbukti
sampah itu dapat merugikan bila tidak di kelola dengan baik ,tetapi juga ada sisi
manfaatnya hal ini di karenakan selain dapat mendatangkan bencana bagi
masyarakat sampah juga dapat di ubah menjadi barang yang bermanfaat. Apabila
dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai potensial, seperti penyediaan
lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas dan estetika lingkungan, dan
pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatan kompos yang dapat digunakan untuk
memperbaiki lahan kritis di berbagai daerah di Indonesia, dan dapat juga
mempengaruhi penerimaan devisa negara. Manfaat sampah ini tidak terlepas dari
penggunaan dalam menangani dan juga kesadaran dan masyarakat untuk
mengelolanya.
Dengan demikian penulis tertarik untuk mengambil sebuah judul
“Permasalahan Lingkungan Akibat Sampah di Bali”
1
1.3 Tujuan Penulisan
Ingin mengetahui permasalahan lingkungan yang dapat disebabkan oleh
sampah di Bali serta dampaknya dan solusi untuk mengatasi masalah sampah di
Bali
2
BAB II PEMBAHASAN
Sampah organik, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang
dapat diuraikan melalui proses alami (dengan bantuan mikroba). Sampah rumah
tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik,
misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, sayuran, kulit buah, daun dan
ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik
seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
3
Di Bali sampah organik banyak kita temui dimana salah satunya terdapat di
sekitaran pasar tradisional yang berupa sampah hasil sisa-sisa sayuran dan
dedaunan. Memang merupakan hal yang biasa jika kita lihat banyak nya sampah
tersebut di areal.
b. Sampah Anorganik
4
Gambar diatas merupakan contoh permasalah lingkungan yang di sebabkan oleh
sampah jenis anorganik ( plastik, kardus, bekas botol minuman ) yang terdapat di
tempat ibadah umat Hindu. Tentunya hal ini sangat disayangkan karena dapat
mengganggu kenyamanan orang yang beraktivitas di sekitar dan mengurangi nilai
religius dari tempat itu sendiri.
5
Selama masyarakat bali banyak yang tidak sadar jika dirinya telah
menghasilkan sampah. Sampah itu bisa berasal dari perdagangan yang dilakukan
oleh masyarakat, sampah yang dihasilkan oleh kelembagaan serta sampah yang
dihasilkan di ruang lingkup wisata. Sampah yang bersifat padat serta sampah yang
tidak bisa diurai merupakan salah satu sampah yang patut diwaspadai
keberadaannya. Hal itu dikarenakan meski tertimbun beberapa lama di dalam
tanah, wujud dan bentuk dari sampah itu akan sama sebab mikroorganisme tidak
bisa menguraikannya. Contohnya saja adalah botol mineral, berbagai macam
plastik, kaleng botol minuman, kaca dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan
sampah cair seperti oli, tinja, cat, air bekas detergent, bensin dan masih banyak
lagi. Ketika mencemari tanah, bisa saja mikroorganisme yang ada di dalam tanah
tersebut menjadi mati dan terganggu ekosistemnya.
Sampah jika tidak ditangani dengan baik dan tepat seringkali menimbulkan
masalah serius. Salah satu masalah yang dapat terjadi akibat salah menanggani
6
Akhir sampah (TPA) dengan cara ditumpuk atau ditimbul dengan tanah ternyata
penangganan sampah dengan cara seperti itu akan menghasilkan gas polutan
seperti methan, H2S dan NH3. Gas H2S dan NH3 yang dihasilkan walaupun
jumlahnya sedikit, namun dapat menyebabkan bau yang tidak enak. Kedua gas ini
juga dapat merusak sistem pernafasan tanaman dan membuat tanaman kekurangan
dapat dikurangi dengan cepat, namun cara ini menjadi lebih berbahaya karena
dampak dari pembakaran akan menghasilkan gas atau senyawa kimia yang justru
tidak hanya menghasilkan senyawan kimia yang berbahay bagi lingkungan tetapi
7
bahwa membuang sampah sembarangan adalah hal yang wajar, tidak ada
sanksi dan rasa malu jika mereka sudah memiliki pemikiran membuang
sampah sembarangan adalah hal yang wajar.
b. Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau
bahkan tempat pekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar
didalam munculnya suatu perilaku. Contohnya, pengaruh lingkungan seperti
membuang sampah sembarangan, akan menjadi faktor besar dalam munculnya
perilaku membuang sampah sembarangan. Ditambbah, jika sejak dini sudah
terpengaruh oleh lingkungan sekolah untuk membuang sampah sembarangan,
maka ada kemungkinan mereka akan memengaruhi orang lain untuk
membuang sampah sembarangan.
d. Temmpat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya. Tempat yang
asal mulanya terdapat banyak sampah, bisa membuat orang yakin bahwa
8
membuang sampah sembarangan diperbolehkan ditempat itu. Jadi, warga
sekitar tanpa ragu untuk membuang sampahnya di tempat itu.
9
i. Kebiasaan pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak benar, menimbulkan
pencemaran air, udara dan tanah, sehingga juga memperbanyak populasi
vector pembawa penyakit seperti lalat dan tikus.
j. Kegagalan dalam daur ulang maupun pemanfaatan kembali barang bekas juga
ketidakmampuan masyarakat dalam memelihara barangnya sehingga cepat
rusak, Ataupun produk manufaktur yang sangat rendah mutunya, sehingga
cepat menjadi sampah.
k. Semakin sulitnya mendapatkan lahan sebagai Tempat Tembuangan Akhir
(TPA) sampah, selain tanah serta formasi tanah yang tidak cocok bagi
pembuangan sampah juga terjadi kompetisi yang semakin rumit akan
penggunaan tanah.
l. Semakin banyaknya masyarakat yang berkeberatan bahwa daerahnya dipakai
sebagai tempat pembuangan sampah.
m. Kurangnya pengawasan dan pelaksanaan peraturan.
n. Sulitnya menyimpan sampah sementara yang cepat busuk, karena cuaca yang
semakin panas.
o. Sulitnya mencari partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya dan memelihara kebersihan.
10
d. Replace ( Mengganti)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya
bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita
hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti
kantong kresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan
styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa dengan mudah terurai secara alami.
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimupulan
Sampah merupakan barang sisa yang sudah habis masa gunanya. Secara
umum dapat dibedakan menjadi 2 yakni sampah organic dan sampah nonorganik.
Dan yang paling bermasalah bagi kehidupan manusia adalah sampah nonorganik
karena sampah ini sangat sukar terurai menjadi tanah, sehingga dapat
menyebabkan penumpukan sampah. Sebagian orang pun juga tidak perduli
tentang tata cara pembuangan sampah, ada yang membuangnya ke sungai,
selokan, ke kebun, dan ada juga yang membuangnya begitu saja di pinggir jalan.
Selain secara estetika hal ini sangatlah buruk, pembuangan sampah seperti itu juga
dapat mengakibatkan pencemaran dan juga banjir.
Oleh karena peraturan harus ditegaskan agar tidak ada orang yang membuang
sampah sembarangan lagi. Dan yang paling penting adalah kita membuang
sampah pada tempatnya itu haruslah berdasarkan kesadaran dan kedisiplinan dari
diri kita masing-masing, karena dengan begitu tanpa disadari kita akan membuang
sampah dengan benar pada tempatnya meskipun di daerah tempat kita tinggal
tidak ada sangsi tegas mengenai itu. Jika kita mau membuang sampah pada
tempatnya setiap saat, maka setiap saat juga lingkungan kita akan terlihat bersih
dan asri.
3.2 Saran
a. Bagi Pemerintah
Sebaiknya pemerintah menyediakan TPS di setiap desa, terutama di dekat
sungai agar para warga disana membuang sampahnya di TPS bukan di
sungai
Pemerintah seharusnya memberikan tindakan tegas bagi seseorang yang
membuang sampah sembarangan, bukan membiarkannya agar oknum-
oknum tersebut jera berbuat hal yang sama.
Pada hari-hari tertentu, pemerintah perlu mengadakan membersihkan
lingkungan bersama-sama warga desa setempat agar tempat mereka benar-
benar bersih dari sampah yang berserakan.
b. Bagi Pembaca
12
Disiplinkanlah diri anda untuk membuang sampah pada tempatnya.
Tegurlah orang disekitar anda bila ada yang membuang sampah
sembarangan. Dan berikan penjelasan agar mereka tidak mengulangi hal
tersebut lagi dan mau membuang sampah pada tempatnya.
Perkecillah penggunaan plastik dalam kehidupan kalian.
Ingatlah selalu, jika kita terus mengotori bumi ini maka akan ada bencana
mendatangi kita yang tentunya sangat merugikan. Anda ingin lingkungan
yang bersih, enak dipandang, dan bisa bernapas lega atau lingkungan
kotor, tidak sedap dipandang dan membawa bencana? Pilihan itu ada di
tangan kalian.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://agungpsandi27.blogspot.co.id/2014/09/contoh-makalah-tentang-
sampah.html
https://www.scribd.com/doc/75455930/contoh-makalah-sampah
http://separiberseri.com/permasalahan-sampah-dan-solusinya/
https://bisakimia.com/2015/03/16/dampak-sampah-terhadap-lingkungan/
http://greenlandsco.blogspot.com/2012/04/makalah-tentang-sampah.html
https://paisaldoni.wordpress.com/2015/08/05/makalah-tentang-sampah/
14