Dalam bab ini akan dijelaskan metode atau langkah kerja dari penelitian tentang analisis kelayakan pengoprasian angkutan sekolah di Kota Denpasar (Rute Bus Sekolah DT-P3). Peta Rute Bus Sekolah DT-P3 dapat dilihat pada Gambar A1-A3 (lampiran A). Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk mengetahui/merencanakan langkah kerja penelitian dari pengenalan masalah, pengumpulan data, analisis data, sampai mendapatkan hasil dari analisis data, serta kesimpulan dan saran. Tiap langkah saling berhubungan dari awal sampai akhir, sehingga diharapkan dari metode penelitian ini dapat menghasilkan penelitian yang tertata dengan jelas dan sesuai dengan tujuan awal penelitian. Langkah pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan, lalu identifikasi masalah dan penetapan tujuan, yang dilanjutkan dengan studi pustaka, kemudian desain penelitian. Langkah berikutnya yaitu dilakukan survai pendahuluan dan mengumpulkan data. Setelah data didapat dilanjutkan dengan rekapitulasi data dan analisis data, analisis sistem operasional angkutan sekolah, kemudian perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan pendapat. Langkah selanjutnya yaitu dilakukan analisis kelayakan finansial dengan metode perbandingan biaya dan manfaat. Dalam hal ini yang dimaksud dengan biaya adalah BOK sedangkan manfaat adalah pendapatan yang diproleh. Analisis kelayakan fnansial dilakukan terhadap tiga kriteria yaitu NPV, BCR, dan IRR. Berdasrkan nilai-nilai tersebut akan diketahui nantinya apakah proyek tersebut layak atau tidak. Apabila proyek tersebut layak, maka dilakukan analisis sensitivitas. Analisis ini dlakukan dengan mengasumsikan keadaan pada kondisi- kondisi terburuk yang nantinya akan memberikan gambaran sejauh mana suatu keputusan akan cukup kuat berhadapan dengan perubahan faktor-faktor atau parameter-parameter yang mempengaruhinya. Hasil analisis langkah-langkah sebelumnya dirangkum dalam simpulan. Kerangka penelitian dari penelitian ini disajikan pada gambar 3.1. penjelasan lebih lengkap dari tiap-tiap langkah kerja dalam kerangka penelitian disajikan dalam sub-bab berikutnya. 1.2 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan merupakan pengumpulan data sekunder tahap awal dengan tujuan agar dapat diidentifikasi masalah yang akan diteliti, misalnya: a. Melihat studi-studi sebelumnya tentang angkutan sekolah, mengamati peta Kota Denpasar, dan mencari informasi terkait angkutan sekolah. b. Pengamatan awal pada kondisi daerah kajian. c. Peninjauan secara umum kondisi angkutan Rute Bus Sekolah DT-P3 dapat dilihat pada lambiran K). d. Pengumpulan data awal tarif angkutan sekolah.
1.3 Identifikasi Masalah dan Penetapan Tujuan
Dalam penelitian ini, langkah selanjutnya dilakukan adalah identifikasi masalah dan penetapan tujuan melalui studi pendahuluan yang telah dilakukan. Permasalahan yang diteliti dan diidentifikasi terlebih dahulu untuk memudahkan dalam menentukan langkah-langkah dalam penelitian. Setelah permasalahan diketahui selanjutnya ditentukan tujuan daripada penelitian tersebut.
1.4 Studi Pustaka
Setelah tujuan penelitian ditetetapkan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan literature (melalui studi pustaka) mengenai sistem angkutan umum, peraturan-peraturan pemerintah mengenai angkutan sekolah dan membaca penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan tujuan penelitian ini. Studi pustaka bertujuan untuk menentukan parameter data yang akan disurvai dan juga menetukan metode yang diperlukan untuk mengumpulkan data.
1.5 Desain penelitian
Kegiatan dalam desain penelitian ini meliputi penetapan metode dalam menentukan sampel dan desain kuisioner. a. Desain Sampel Setelah studi pustaka, selanjutnya diidentifkasi jenis dan tipe data yang dibutuhkan. Tujuan dari desain sampel adalah untuk menentukan spesifikasi kualitatif dan kuantitatif dari tata cara pengambilan sampel pada saat survai dilakukan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menentukan target populasi, perumusan unit sampel, penentuan kerangka sampel, dan penentuan besarnya sampel. Hasil dari tahapan ini diharapkan diperoleh tata cara sampling dari masing-masing jenis data yang dikumpulkan dari survai lapangan.
1.6 Survai Pendahuluan (Pilot Survey)
Survai pendahulun (pilot survey) adalah survai pada skala kecil yang dilakukan sebelum survai dalam skala besar. Tujuan dari survai pendahuluan (pilot survey) adalah: 1. Mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan dalam pengumpulan data pada survai sesungguhnya. 2. Mengetahui jumlah surveyor yang dibutuhkan 3. Mengetahui tingkat kesesuaian metode yang diterapkan 4. Memeriksa tingkat efisiensi dan efektifitas pelatihan yang diperlukan surveyor 1.7 Metodologi Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat atau dikumpulkan langsung dari lapangan melalui survai, sedangkan data sekunder adalah data yang diambil dari data yang telah ada yang diperoleh dari instansi- instansi terkait seperti dari pihak UPT.Pelayanan Transportasi Darat Dinas Perhubungan. Dalam hal ini tidak semua data yang dikumpulkan dapat langsung digunakan untuk memecahkan permasalahan akan tetapi beberapa diantaranya harus dianalisis terlebih dahulu agar dapat dipergunakan.
1.7.1 Pengumpulan Data Primer
Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan melaksanakan survai pengamatan langsung di lapangan atau objek penelitian untuk memperoleh data di lapangan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 1. Survai On Board Tujuan dari survai ini adalah untuk mengetahui jarak masing-masing daerah yang dilayani dan waktu tempuh masing-masing angkutan sekolah. Waktu yang diambil adalah pada hari sekolah (Senin-Sabtu) saat jam masuk sekolah. Survai ini merupakan survai pengamatan langsung dengan mencatat waktu berangkat dan tiba di tujuan dan mencatat kilometer awal kendaraan sebelum bergerak dan kilometer akhir kendaraan ketika sampai tempat tujuan. Alat yang diperlukan dalam survai ini adalah alat tulis, papan kerja, dan stopwatch. Formulir survai yang digunakan dapat dilihat pada lampiran B. Tenaga surveyor yang digunkan untuk survey on board adalah sebanyak 1 orang untuk setiap kendaraan. Dari survai on board ini yang dapat dianalisis adalah a. Waktu tempuh, diperoleh dari pencatatan waktu berangkat dan tiba di tujuan b. Jarak perjalanan masing-masing daerah yang dilayani, diperoleh dari pencatatan kilometer awal kendaraan sebelum bergerak dan kilometer akhir kendaraan sampai ditempat tujuan c. Kecepatan rata-rata yang ditempuh setiap kendaraan, diperoleh dari pencatatan waktu saat kendaraan berangkat dan kembali ke tempat dan jarak perjalanan. Saat suvai on board kecepatan yang dicari adalah kecepatan perjalanan (journey speed). Adapun metode yang digunakan adalah Floating Car Method. Pada metode ini surveyor berada di dalam kendaraan dan mengikuti arah pergerakan, mencatat kecepatan dan waktu. 2. Survai Wawancara Survai wawancara dilakukan kepada pengemudi/pemilik angkutan sekolah, bengkel, toko suku cadang, serta instansi yang terkait dengan keperluan analisis. Untuk survai wawancara pengemudi/pemilik angkutan sekolah dilaksanakan di UPT.Pelayanan Transportasi Darat Dinas Perhubungan dengan menggunakan 1 orang tenaga surveyor untuk setiap kendaraan. Tujuan survai ini adalah untuk mengetahui waktu perjalanan, jumlah rit dalam sehari, hari operasi per bulan, pendapatan dan untuk mendapatkan besarnya biaya-biaya yang mempengaruhi dalam pengoprasian kendaraan. Sedangkan untuk survai wawancara pada pihak bengkel dan toko suku cadang dengan menggunakan 1 orang tenaga surveyor. Tujuan dari survai ini adalah untuk mengetahui harga suku cadang serta biaya pemasangan suku cadang. Metode yang digunakan dalam survai wawancara ini adalah dengan menanyakan langsung kepada pengemudi/pemilik angkutan, pihak bengkel, dan toko suku cadang kemudian surveyor mencatatnya. Alat yang digunakan dalam survai wawancara ini adalah alat tulis, dan papan alat tulis. Formulir survai yang digunakan dapat diliat pada lampiran B. Dari survai ini yang dapat dianalisis adalah: a. Jarak tempuh rata-rata per hari dan jumlah rit setiap kendaraan setiap harinya b. Tingkat konsumsi bahan bakar (km/liter) c. Biaya Operasional Kendaraan (BOK) 1.7.2 Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain atau data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data atau pihak lain. Survai data sekunder pada dasarnya bersifat menunjang bagi survai lapangan. Data sekunder didapat dari pihak UPT.Pelayanan Transportasi Darat Dinas Perhubungan, melipuuti: a. Jumlah angkutan sekolah dan daerah yang dilayani b. Tarif angkutan sekolah c. Jumlah siswa yang menggunakan angkutan sekolah d. Jumlah siswa keseluruhan e. Laju inflasi Kota Denpasar Tahun 2017
1.8 Analisis Data
1.8.1 Analisis Sistem Operasional Angkutan Sekolah
Perhitungan jumlah armada per waktu sirkulasi berdasarkan Metode Departemen Perhubungan (1996). Waktu tersebut terdiri dari waktu henti, waktu antara, dan waktu sirkulasi. Persamaan yang digunkan untuk menganalisis jumlah armada per waktu sirkulasi sebagai berikut: a. Perhitungan waktu sirkulasi dapat digunakan persamaan 2.32. b. Perhitungan waktu antara dapat digunakan persamaan 2.33. c. Perhitungan jumlah armada per waktu sirkulasi digunakan persamaan 2.34.
1.8.2 Analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan Pendapatan
Untuk menganalisis BOK, persamaan yang digunakan adalah persamaan yang terdapat di bab II, yaitu: a. Analisis BOK tetap per tahun, adalah persamaan 2.3 b. Analisis BOK tidak tetap per tahun, adalah persamaan 2.26. c. Analisis BOK total per tahun sebelum perhitungan keuntungan pemilik dan operator, adalah persamaan 2.27 d. Analisis BOK total per tahun dengan perhitungan keuntungan pemilik dan operator, adalah persamaan 2.28. e. Analisis BOK per kilometer sebelum pertambahan margin, adalah persamaan 2.30 f. Analisis BOK per kilometer dengan pertambahan margin, adalah persamaan 2.31 Untuk perhitungan pendapatan dilakukan dengan cara jumlah penumpang dikalikan dengan tarif angkutan sekolah, dimana tarif dan jumlah penumpang didapatkan dari pihak UPT.Pelayanan Transportasi Darat Dinas Perhubungan.
1.8.3 Analisis Kelayakan Finansial
Analisis finansial pada umumnya berdasarkan pada manfaat yang dirasakan oleh investor, sehingga komponen yang diperhitungkan adalah yang secara finansial berpengaruh langsung bagi kepentingan investor. Pada analisis ini, manfaat yang diperhitungkan adalah pendapatan operator berdasarkan tarif pengguna angkutan sekolah dan jumlah penumpang. Sedangkan aspek biaya diperhitungkan berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Biaya dan manfaat selama periode kegunaannya itu harus dibandingkan untuk menentukan apakah system tersebut layak atau tidak. Untuk menentukan suatu proyek dapat diterima atau ditolak maka dalam hal ini ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: a. Nilai bersih pada saat sekarang (NPV: Net Present Value) dapat digunakan dengan persamaan 2.35 b. Perbandingan antara manfaat dan biaya (BCR: Benefit Cost Ratio) dapat digunakan dengan persamaan 2.36 c. Angka laju pengembalian internal (IRR:Internal Rate of Return) dapat digunakan dengan persamaan 2.37
1.8.4 Analisi sensitivitas
Untuk mengetahui seberapa sensitive suatu keputusan terhadap perubahan faktor-faktor atau parameter-parameter yang mempengaruhinya, maka setiap pengambilan keputusan pada kelayakan ekonomi hendaknya disertai dengan analisis sensitivitas. Pada studi ini, analisis sensitivitas dilakukan dengan mengasumsikan keadaan pada kondisi-kondisi terburuk, yaitu: a. Biaya naik 20%, manfaat tetap b. Biaya tetap, manfaat turun 20% c. Biaya naik 20%, manfaat turun 20% Dari keseluruhan analisis yang telah dilakukan tersebut, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan dan saran.