Sudarsana,ST,PhD
By:
I K. Sudarsana
Februari 2006
Obyektif Desain
• Desain struktur tahan gempa yang ekonomis harus
mampu menunjukan karakteristik respon dinamis
struktur pada tingkat yang dapat diterima.
• Desain ekonomis dapat dicapai:
– Mengijinkan leleh terjadi pada beberapa elemen struktur
yang kritis akibat beban gempa menengah sampai kuat.
– Desain struktur dengan beban gempa yang jauh lebih kecil
dari beban gempa yang menghasilkan respon struktur linear
elastis.
• Keamanan Struktur dapat dicapaiWalau leleh
terjadi, bila:
– Cukup redundancy dalam penyaluran beban
– Perlu diyakinkan elemen struktur yang mengalami leleh
mampu mengalami deformasi inelastis tanpa kehilangan
kekuatan yang cukup berarticukup daktilitas.
– Jadi keamanan struktur diharapkan dari daktilitasnya.
2
1
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
2
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Note:
Struktur yang lebih flexible akan
memerlukan rotasi yang lebih besar untuk
terjadinya leleh pertama sementara rotasi
maksimum struktur dibatasi pada level
tertentu.
Gbr 3. Kebutuhan daktilitas terhadap fundamental period
untuk dinding struktur 20 tingkat
3
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Catatan:
r(2) = 1.5 r(1), namun rotasi
absolut maksimum 3.3 kalinya.
7
Pengukuran Daktilitas
• Pengukuran daktilitas perlu (ductility demand) dapat
dilihat dari beberapa besaran:
– Regangan (daktilitas regangan)penampang
– Kurvatur (daktilitas kurvatur)penampang
– Rotasi sendi plastis (daktilitas rotasi) elemen struktur
– Perpindahan (daktilitas perpindahan)elemen struktur.
• Daktilitas regangan dan kurvatur diperoleh
berdasarkan analisis penampang.
• Daktilitas rotasi dan perpindahan merupakan
daktilitas komponen struktur
• Daktilitas penampang dan struktur dapat
dihubungkan, namun ada suatu keunikan diantara
kedua daktilitas tersebut.
4
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Daktilitas Kurvatur
Daktilitas Kurvatur
• Bila jari-jari kurvatur (R), tinggi garis netral (c), regangan beton
di daerah tekan terluar (c) akan bervariasi sepanjang balok
karena diantara retak beton akan mampu memikul gaya tarik
• Tinjau elemen dx, maka putaran sudut antara kedua sisi elemen
dinyatakan sebagai:
10
5
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Daktilitas Kurvatur
Dimana:
u = kurvatur pada kondisi batas (cm = cu = 0.003)
y = kurvatur pada kondisi leleh pertama baja tulangan tarik (s3 = fy/Es)
11
Daktiltas Kurvatur
• Nilai-nilai dan untuk berbagai kondisi regangan beton
(ecm) didapat dari suatu model tertentu hubungan
tegangan dan regangan beton. Jika model tegangan-
regangan untuk beton normal menurut Hognestaad (1951)
seperti terlihat pada Gambar, maka nilai a dan g dihitung
dari:
12
6
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Contoh Perhitungan
Hitung dan gambar hubungan M- untuk penampang balok persegi
dibawah ini. Perhitungkan hanya tiga keadaan (retak pertama,
tulangan tarik mencapai tegangan leleh dan tegangan tekan beton
mencapai keadaan ultimate). Pergunakan hubungan tegangan-
regangan menurut Hognestad dengan bentuk parabola sampai
mencapai keadaan batas dengan εo = 0.0015. Dimana f’c = 25 MPa,
fy = 400 MPa, Es = 200000 MPa, Ec = 5000√f’c (MPa). Baja #20
(As = 300 mm2).
13
Kondisi Elastis
14
7
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
15
Ambil : c = 72 mm
s = (d-c)/c) cc = (450-72)/72) 0.003 = 0.01575 > sy = 0.002
(diambil fy = 400 MPa)
= 0.667
= 0.5
Cc = (0.667)(25)(300)(72) = 360180 N
Ts = s Es Ast = (0.002)(200000)(3)(300) = 360 000 N
Jadi : Cc = Ts (nilai c =72 mm OK!)
Kurvatur pada kondisi batas adalah:
u = cc/c = (0.003)/(72) = 41.7 x 10-6 (1/mm)
Mu = Ts (d-c) = 360000(450 – (0.5)(72)) = 150 x 106 Nmm
16
8
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Diagram M-
Hasil perhitungan tersebut diatas, diplot ke dalam
diagram hubungan antara momen dan kurvatur
penampang dengan tulangan tunggal
17
Daktilitas Perpindahan
(displacement ductility)
• Daktilitas perpindahan dinyatakan sebagai
rasio antara perpindahan horisontal
maksimum struktur (max) dan perpindahan
horistal saat terjadi leleh pertama (y).
• Daktilitas kurvatur (atau daktilitas rotasi)
akan lebih besar dari daktilitas perpindahan
yang bersesuaian.
• Untuk daktilitas perpindahan sebesar 3 s/d 6
maka daktilitas kurvatur yang diperlukan
sekitar 6 s/d 12 atau 2 kali daktilitas
kurvaturnya.
18
9
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Daktilitas perpindahan:
19
10
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
21
Drift Ratio
22
11
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Contoh Perhitungan
Sebuah Tower Air dari beton bertulang
seperti terlihat pada Gambar 1, memiliki Massa
(M) = 800 kg. Gaya gempa V bekerja pada
dasar Tower. Struktur dianggap berperilaku
seperti kantilever dan didesain dengan Drift
Ratio pada kondisi leleh (DR)y adalah 0.75%
dan Drift Ratio pada kondisi batas (DR)u
adalah 5%. Jika f’c = 30 MPa, Ec = 26500
MPa, fy = 400 MPa, Es = 200000 MPa.
Hitunglah:
a). Kurvatur penampang saat terjadinya leleh pertama (y), pada kondisi
batas (u) dan daktilitas kurvatur () pada dasar kolom di daerah
sendi plastis (lp) Tower Air tersebut, bila lp = 400 mm.
b). Termasuk tingkat daktilitas berapakah struktur tersebut jika
ditinjau dari daktilitas perpindahan ().
23
Solution
Penyelesaian
a). Daktilitas perpindahan:
12
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Solution
b). Dari pada pertanyaan (a) didapat:
Daktilitas kurvatur:
25
26
13
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Baja tulangan yang umum dipakai memiliki kuat leleh nominal 60 ksi dan 40
ksi. Tegangan maksimum jauh lebih besar dari tegangan lelehnya. Regangan
didaerah sendi plastis dapat mencapai strain hardening
27
28
14
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
29
(iii) Ctn
• Pengekangan pasive tulangan transversal baru
bekerja setelah beton mencapai tegangan
tekan silinder telah terjadi perubahan
volume atau pada saatb beton decking mulai
pecah (spalling).
• Peningkatan kapasitas akibat pengekangan
tidak cukup berarti bahkan mungkin
menurunluas penampang beton berkurang
akibat mengelupasnya decking.
• Peningkatan daktilitas komponen struktur
sangat berarti.
30
15
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
31
Note:
Peningkatan daktilitas kurvatur (): 2.6 kali
Peningkatan daktilitas perpindahan () : ~2 kali
32
16
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
Note:
- unconfined concrete Model Hognestaad (1951)
- confined concrete Model Razvi & Saatcioglu (1999)
33
(iii)Confinement Reinforcement
34
17
Instructor: IK. Sudarsana,ST,PhD
35
36
18