Anda di halaman 1dari 8

SIFAT ELASTIS BATUAN

TUGAS MATA KULIAH FISIKA BATUAN

Dosen Pengampu : Sugito, S.Si., M.Si.

Disusun oleh :

1. Rofingatul Azizah (K1C020016)

2. Setia Subekti (K1C020065)

3. Disty Nada Almasah (K1C010074)

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2022
DAFTAR ISI

SIFAT ELASTIS BATUAN

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ II

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3. Tujuan .................................................................................................................................... 1

1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................................................. 1

1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................................... 6

I
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Proses perambatan gelombang yang terjadi di dalam lapisan batuan
dikontrol oleh sifat elastisitas batuan. Sifat elastisitas batuan menjelaskan bahwa
suatu batuan mengalami deformasi atau perubahan bentuk yang disebabkan
karena adanya gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Setiap batuan mempunyai
sifat keelastisitasan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, batuan lunak akan
menghasilkan strain yang berbeda jika dibandingkan batuan lain yang lebih keras.
Teori elastisitas berhubungan dengan deformasi yang disebabkan oleh tekanan
yang dikenakan pada batuan tertentu. Stress (σ) adalah gaya per satuan luas atau
gaya yang mengenai suatu batuan, sedangkan strain (e) adalah perubahan dalam
ukuran, bentuk, atau volume suatu batuan sebagai reaksi terhadap stress. Jika
stress diterapkan pada batuan, maka batuan tersebut akan terdeformasi yang
menyebabkan terjadinya strain. Konstanta elastis menggambarkan ketahanan
material batuan sebagai respon terhadap penjalaran gelombang yang diwakilkan
oleh modulus bulk dan modulus shear.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa itu sifat elastis batuan?
2. Apa saja macam-macam sifat elastis batuan?
3. Apa saja parameter yang mempengaruhi elastis batuan?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang terbagi menjadi dua dalam penulisan makalah ini yaitu:

1.3.1. Tujuan Umum


1. Memenuhi tugas mata kuliah fisika batuan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan definisi sifat elastis batuan.
2. Menjabarkan beberapa jenis modulus elastis.
3. Menjelaskan prinsip Hukum Hooke.
2

BAB II
PEMBAHASAN

Fisika batuan (rock physics) merupakan ilmu sains untuk


menginterpretasikan seismik kuantitatif yang membahas mengenai hubungan
antara pengamatan geofisika, terutama hasil pengukuran seismik dengan sifat
fisika batuan, meliputi komposisi, porositas, dan kandungan fluida. Pemodelan
fisika batuan adalah salah satu cara untuk memahami karakteristik dari batuan
reservoir. Pemodelan fisika batuan didasarkan dari ketersediaan data yang digunakan,
baik dari data core maupun data log. Dengan mengetahui jenis batuan penyusun dari
reservoir, dapat dilakukan pemodelan fisika batuan berdasarkan sifat elatisitas dari
batuan.
Batuan mempunyai perilaku yang berbeda-beda pada saat menerima beban.
Perilaku ini dapat ditentukan dengan pengujian di laboratorium yaitu dengan pengujian
kuat tekan. Batuan dikatakan berperilaku elastik apabila tidak ada deformasi permanen
pada saat tegangan dihilangkan (dibuat nol). Dari kurva tegangan-regangan hasil
pengujian kuat tekan terdapat dua macam sifat elastik, yaitu elastik linier dan elastik
non linier.

Gambar 2. 1 : (a,b) Kurva tegangan-regangan, (c) Kurva regangan-waktu untuk


perilaku elastik linier dan elastik non linier.

Elastisitas adalah kecenderungan bahan padat untuk kembali ke bentuk


aslinya setelah terdeformasi. Benda padat akan mengalami deformasi ketika gaya
diberikan. Jika bahan tersebut elastis, benda tersebut akan kembali ke bentuk dan
ukuran awalnya ketika gaya dihilangkan. Tiap bahan memiliki sifat elastisitas
yang berbeda. Meskipun bahan yang keras sekalipun seperti batu. Batuan
memiliki sifat elastisitas meskipun nilainya sangat kecil. Nilai modul elastisitas
batuan bervariasi dari satu contoh batuan dari satu daerah geologi ke ke daerah
geologi lainnya karena adanya perbedaan dalam hal formasi batuan dan genesa
3

atau mineral pembentuknya. Modulus elastisitas dipengaruhi oleh tipe batuan,


porositas, ukuran partikel, dan kandungan air. Beberapa sifat elastis batuan yang
relevan melibatkan modulus elastis dan deformasi elastis. Beberapa jenis
modulus elastis sebagai berikut:

1. Stress (Tegangan)
Stress atau tegangan merupakan gaya molekul per satuan luas.
Dalam keadaan seimbang, besarnya gaya molekul (gaya dalam) sama
seperti gaya luar yang diberikan. Secara matematis, dapat ditulis sebagai
berikut:
Stress = F⁄A
Tegangan bergantung pada:
- Titik dimana sesuatu dikenakan
- Orientasi dari luas permukaan dimana sesuatu dikenakan
- Sistem dari gaya-gaya luar yang dikenakan pada sebuah benda

2. Strain (Regangan)
Strain atau regangan merupakan perbandingan antara perubahan
ukuran benda dan ukuran mula-mula. Secara matematis, dapat ditulis
sebagai berikut:
a) Strain Linear = ∆𝑙⁄𝑙
0

b) Strain Volume = ∆𝑉⁄𝑉

c) Strain Shear = ∆𝑥⁄ℎ

3. Modulus Young
Modulus young ini merupakan sifat elastisitas yang menyatakan tentang
sifat kekakuan dari suatu benda padat. Ini didefinisikan sebagai rasio tekanan
terhadap deformasi longitudinal. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut:
𝜎
𝐸=
𝜖
4

4. Modulus Bulk
Modulus bulk ini mengukur seberapa kaku atau elastis batuan
dalam merespons tekanan hidrostatik. Ini didefinisikan sebagai rasio
tekanan terhadap deformasi volumetrik. Secara matematis, dapat ditulis
sebagai berikut:
𝐾 = −𝑉 ∆𝑃⁄∆𝑉

5. Modulus Shear
Modulus shear ini mengukur seberapa kaku atau elastis batuan
dalam merespons tegangan geser. Ini didefinisikan sebagai rasio tegangan
geser terhadap deformasi geser. Secara matematis, dapat ditulis sebagai
berikut:
𝜏
𝐺=
𝛾
Hukum hooke adalah prinsip dasar elastisitas yang menyatakan
bahwa respons deformasi suatu bahan elastis proporsional terhadap
tegangan yang diberikan. Dalam konteks batuan, ini berarti bahwa modulus
elastis (modulus young, modulus geser, dan modulus bulk) adalah konstanta
untuk batuan elastis dan homogen pada tingkat tegangan yang rendah.
Deformasi elastis terjadi ketika batuan mengalami perubahan bentuk akibat
tekanan atau tegangan, tetapi kembali ke bentuk aslinya setelah beban
dilepaskan. Deformasi elastis terjadi pada tingkat mikroskopis di dalam
batuan dan terkait dengan pergeseran atom atau kristal di dalam struktur
batuan. Sifat elastis batuan dapat dinyatakan dalam beberapa rumus yang
menggambarkan hubungan antara tegangan dan deformasi elastis sebagai
berikut:

a) Hukum Hooke untuk Tegangan Longitudinal (Tegangan Normal)


𝜎 = 𝐸. 𝜀
dimana 𝜎 adalah tegangan normal, E adalah modulus young, dan
adalah deformasi longitudinal.
b) Hukum Hooke untuk Tegangan Geser (Tegangan Shear)
𝜏 = 𝐺. 𝛾
dimana, adalah tegangan geser, G adalah modulus geser, dan adalah
deformasi geser.
5

c) Hukum Hooke untuk Tegangan Volumentrik (Tekanan Hidrostatik)


𝑝 = −𝐾. 𝜀𝑣
dimana, p adalah tekanan hidrostatik, K adalah modulus bulk, dan v
adalah deformasi volumentrik.
6

BAB III
KESIMPULAN

Pemodelan fisika batuan adalah salah satu cara untuk memahami karakteristik
dari batuan reservoir. batuan penyusun dari reservoir dapat dilakukan
pemodelan fisika batuan berdasarkan sifat elatisitas dari batuan. bahan yang
keras sekalipun seperti batu. Batuan memiliki sifat elastisitas meskipun nilainya
sangat kecil. Nilai modul elastisitas batuan bervariasi. Sifat elastis batuan yang
relevan melibatkan modulus elastis dan deformasi elastis meliputi Stress
(Tegangan), Strain (Regangan), Modulus Young, Modulus Bulk, dan Modulus Shear.
Sedangkan Hukum hooke sebagai prinsip dasar elastisitas yang menyatakan
bahwa respons deformasi suatu bahan elastis proporsional terhadap tegangan
yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai