Disusun oleh :
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
I
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang terbagi menjadi dua dalam penulisan makalah ini yaitu:
BAB II
PEMBAHASAN
1. Stress (Tegangan)
Stress atau tegangan merupakan gaya molekul per satuan luas.
Dalam keadaan seimbang, besarnya gaya molekul (gaya dalam) sama
seperti gaya luar yang diberikan. Secara matematis, dapat ditulis sebagai
berikut:
Stress = F⁄A
Tegangan bergantung pada:
- Titik dimana sesuatu dikenakan
- Orientasi dari luas permukaan dimana sesuatu dikenakan
- Sistem dari gaya-gaya luar yang dikenakan pada sebuah benda
2. Strain (Regangan)
Strain atau regangan merupakan perbandingan antara perubahan
ukuran benda dan ukuran mula-mula. Secara matematis, dapat ditulis
sebagai berikut:
a) Strain Linear = ∆𝑙⁄𝑙
0
3. Modulus Young
Modulus young ini merupakan sifat elastisitas yang menyatakan tentang
sifat kekakuan dari suatu benda padat. Ini didefinisikan sebagai rasio tekanan
terhadap deformasi longitudinal. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut:
𝜎
𝐸=
𝜖
4
4. Modulus Bulk
Modulus bulk ini mengukur seberapa kaku atau elastis batuan
dalam merespons tekanan hidrostatik. Ini didefinisikan sebagai rasio
tekanan terhadap deformasi volumetrik. Secara matematis, dapat ditulis
sebagai berikut:
𝐾 = −𝑉 ∆𝑃⁄∆𝑉
5. Modulus Shear
Modulus shear ini mengukur seberapa kaku atau elastis batuan
dalam merespons tegangan geser. Ini didefinisikan sebagai rasio tegangan
geser terhadap deformasi geser. Secara matematis, dapat ditulis sebagai
berikut:
𝜏
𝐺=
𝛾
Hukum hooke adalah prinsip dasar elastisitas yang menyatakan
bahwa respons deformasi suatu bahan elastis proporsional terhadap
tegangan yang diberikan. Dalam konteks batuan, ini berarti bahwa modulus
elastis (modulus young, modulus geser, dan modulus bulk) adalah konstanta
untuk batuan elastis dan homogen pada tingkat tegangan yang rendah.
Deformasi elastis terjadi ketika batuan mengalami perubahan bentuk akibat
tekanan atau tegangan, tetapi kembali ke bentuk aslinya setelah beban
dilepaskan. Deformasi elastis terjadi pada tingkat mikroskopis di dalam
batuan dan terkait dengan pergeseran atom atau kristal di dalam struktur
batuan. Sifat elastis batuan dapat dinyatakan dalam beberapa rumus yang
menggambarkan hubungan antara tegangan dan deformasi elastis sebagai
berikut:
BAB III
KESIMPULAN
Pemodelan fisika batuan adalah salah satu cara untuk memahami karakteristik
dari batuan reservoir. batuan penyusun dari reservoir dapat dilakukan
pemodelan fisika batuan berdasarkan sifat elatisitas dari batuan. bahan yang
keras sekalipun seperti batu. Batuan memiliki sifat elastisitas meskipun nilainya
sangat kecil. Nilai modul elastisitas batuan bervariasi. Sifat elastis batuan yang
relevan melibatkan modulus elastis dan deformasi elastis meliputi Stress
(Tegangan), Strain (Regangan), Modulus Young, Modulus Bulk, dan Modulus Shear.
Sedangkan Hukum hooke sebagai prinsip dasar elastisitas yang menyatakan
bahwa respons deformasi suatu bahan elastis proporsional terhadap tegangan
yang diberikan