Anda di halaman 1dari 10

BIOMEKANIK TULANG

1. NURAENI (R021191005)
2. MUHAMMAD HIKMAT ILHAM (R0211919024)
3. VIONA KEMUR (R021191040)
4. FEBRIANTO (R021191056)
Fungsi dari sistem skeletal adalah untuk melindungi organ-
organ internal,memberikan perlengketan terhadap otot, mefasilitasi
kerja otot dan gerakan tubuh (alatgerak pasif). Tulang mempunyai unsur
mekanikal yang unik dan dapat berubah unsur-unsur dan
konfigurasinya jika terjadi kerusakan (fraktur). Perubahan bentuk
tulang dapat diobservasi selama proses penyembuhan tulang dan setelah
operasi tertentu. Strength dan stiffnes merupakan unsur mekanikal yang
penting dari tulang ketika beban diaplikasikan pada struktur tulang.
Skeleton (tulang) tersusun dari tulang kortikal dan tulang
cancellous. Kedua jenistulang ini mempunyai salah satu unsur atau
bahan porosity (berpori – pori). Pada tulangkortikal mempunyai porous
sekitar 5-30% sedangkan tulang cancellous mempunyai porous sekitar30-
90% Karena itu, tulang kortikal lebih kaku dari pada tulangcancellous,
dan tulang kortikal dapat menahan beban stress yang besar daripada
bebanstrain.
Strength dan stiffnes
merupakan unsur mekanikal yang penting dari tulang ketika beban diaplikasikan pada
struktur tulang. Adanya deformasi pada struktur tersebut dapatdiukur dan tergambar
dalam kurva load-deformasi, serta kapasitas strength dan stiffnesdari struktur tersebut
dapat ditentukan. Pada kurva load-deformasi menunjukkan tiga parameter untuk
menentukan strength dari struktur tersebut. 1) Struktur tersebut dapatmenahan beban
sebelum failure, 2) Struktur tersebut dapat menahan deformasi sebelumfailure, 3)
Struktur tersebut dapat menyimpan energi sebelum failure.
Kurva load deformasi berguna untuk menunjukkan strength dan stiffness dari seluruh
struktur tulang. Untuk memeriksa sifatmekanikal dari bahan/unsur yang menyusun
sebuah struktur dan membandingkannya dengan bahan atau unsur yang berbeda
makadigunakan tes spesimen yang standar dengan memakai kurva stress-strain.
Stress
adalah beban perunit area yang berkembang pada permukaan tulang sebagai respon
terhadap beban ekternal yang terjadi, yang dinyatakan dalam gaya per unit area yaitu
N/cm atau N/m dan lainnya.
Strain
adalah deformasi yang terjadi pada suatu titik dalam struktur tersebutakibat pengaruh
pembebanan. Ada 2 jenis dasar dari strain yakni
1)Normal strain adalah besarnya deformasi yang dapat merubah panjang struktur ters
ebut (memanjang).
2)Shear strain adalah besarnya deformasi angular yang terjadi pada struktur tersebut
sehingga terjadi perubahan sudut pada struktur tersebut.
SIFAT TULANG TERHADAP BENTUK PEMBEBANAN

 Gaya dan momen dapat diaplikasikan pada sebuah struktur tulang dalam berbagaiarah,
sehingga menghasilkan beban tention, kompresi, bending (pembengkokan), shear,torsion
dan kombinasi beban.
 1.Tension
 Pada beban tensile, beban yang sama besar dan berlawanan arah diaplikasikan ke arah luar
(menjauh) dari permukaan struktur tulang, dan menghasilkan stress tensile
danstrain dibagian dalam struktur tersebut. Stress tensile dapat
didefinisikan sebagai beberapa gaya kecil yang arahnya menjauh dari permukaan struktur
tulang.
 2.Kompresi
 Pada beban kompresi, beban yang sama besarnya dan berlawanan arah teraplikasikearah
permukaan struktur tulang dan stress kompresi serta strain terjadi didalamstruktur tulang.
Stress kompresi dapat dianggap sebagai beberapa gaya yang kecil,yang diarahkan kedalam
permukaan struktur tulang.
 3.Shear
 Pada beban shear, beban teraplikasi secara paralel terhadap permukaan struktur tulang, dan
stress shear serta strain terjadi didalam struktur tersebut. Stress shear dapat dianggap
sebagai beberapa gaya kecil yang bekerja pada permukaan struktur tulang dalam bidang
paralel terhadap beban yang teraplikasi
4.Bending (Pembengkokan)
Bending terjadi ketika suatu beban diaplikasikan pada suatu struktur dalam pola
yangmenyebabkan struktur tersebut membengkok disekitar axis. Struktur yang
mengalami pembengkokan disebabkan oleh kombinasi beban tension dan compressi.
5.Torsion
Torsion terjadi ketika beban teraplikasi pada suatu struktur dalam pola yangmenyebabkan st
ruktur tersebut terputar disekitar axis. Ketika struktur tersebut mengalami beban torsion,
maka stress shear didistribusi keseluruh struktur tersebut.
6.Kombinasi Beban
Meskipun setiap bentuk beban telah dijelaskan secara terpisah, tetapi dalamkehidupan sehar
i-hari tulang jarang terbebani hanya dalam satu bentuk.. Pembebanan tulang pada manusia
adalah kompleks karena dua alasan utama : struktur geometrik tulang yang tidak beraturan
dan secara konstan tulang mengalami beban yang tidak menentu.
KELELAHAN TULANG DIBAWAH PEMBEBANAN BERULANG

 Fraktur dapat dihasilkan oleh beban tunggal atau aplikasi suatu beban yang terjadi
secara berulang kali. Suatu fraktur akan terjadi pada aplikasi beban tunggal jika
beban tersebut melebihi kekuatan maksimal tulang. Aplikasi beban yang rendah
dan terjadisecara berulang kali mungkin menghasilkan suatu fraktur; fraktur
tersebut dinamakandengan fatique fraktur. Fatique fraktur khususnya dihasilkan
oleh beban yang tinggidengan repetisi yang rendah atau beban yang relatif normal
dengan repetisi yang tinggi. Tes yang dilakukan pada tulang organ mati
menunjukkan bahwa mikrofraktur fatique mungkin terjadi pada tulang yang
mengalami beban dengan repetisi yang rendah
(Carter and Hayes, 1977). Pada test tersebut juga mengungkapkan bahwa tulangm
engalami kelelahan dengan cepat ketika beban atau deformasi mendekati batas
strengthtulang (Carter and Hayes, 1977); yaitu diperlukan sejumlah repetisi untuk
menghasilkansuatu fraktur.
PENYEMBUHAN TULANG

 Ketika tulang mulai sembuh setelah fraktur, callus


(seperti mangkuk) terbentuk disekitar tempat fraktur
yang menstabilisasi area tersebut. Secara signifikan
callus dapatmeningkatkan area dan polar moment inersia,
sehingga dapat meningkatkan strength danstiffness
tulang, khususnya pada beban bending dan torsion
selama fase penyembuhan.Pada saat frakturnya sembuh
maka secara bertahap tulang memperoleh kembali
strengthnormalnya, dan secara progresif mangkok callus
diabsorbsikan kembali, dan tulangkembali serapat
mungkin ke ukuran dan bentuk normalnya.
KECEPATAN PEMBEBANAN TERHADAP TULANG

 Secara klinis, kecepatan pembebanan adalah penting karena


mempengaruhipolafraktur dan banyaknya jaringan lunak yang rusak
akibat fraktur. Pada kecepatan pembebanan yang rendah, terjadi
formasi keretakan tunggal ; secara relatif tulang dan jaringan lunak
masih utuh, dan sedikit terjadi perpindahan atau tidak terjadi
perpindahan.Pada kecepatan pembebanan yang tinggi, terjadi fraktur
comminution serta kerusakan jaringan lunak yang luas. Hal ini
ditunjukkan pada tulang tibia in vitro yang dites dengan beban
torsion pada kecepatan pembebanan yang tinggi, menghasilkan
fragmen – fragmentulang yang banyak, dan perpindahan tulang yang
berat.
PERUBAHAN DEGENERATIF AKIBAT USIA

 Pada saat usia bertambah secara normal, dinding trabeculae didalam tulang
cancellous menjadi lebih tipis secara progresif, dan mungkin beberapa
dindingtersebutmengalami reabsorbsi. Hasil tersebut ditandai dengan penur
unan jumlah tulangcancellous serta penurunan diameter dan ketebalan corte
x. Penurunan jumlah total jaringan tulang tersebut, dan sedikit menurunnya
ukuran tulang menyebabkan penurunan kekuatan dan kekakuan tulang.
Curva stress strain untuk tulang tibia dewasa in vivo mempunyai dua kurva
yang berbeda antara usia tua dan muda, yang dites dengan bebantorsion.
Stress yang terjadi kurang lebih sama padatulang muda dan tulang tua.
Walaupun demikian, sampel tulang tua hanya dapat menahan strain
setengah dari tulang muda, menunjukkan bahwa tulang tua kurang ductile
daripada tulang muda, dan mampu untuk menyimpan sedikit energi
terhadap kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.scribd.com/doc/80457880/BIOMEKA
NIK-1
 https://slideplayer.info/slide/13629306/#.XqAe6X
G8q7E.
 https://www.slideshare.net/posku/03-
biomekanika

Anda mungkin juga menyukai