BENDUNG TUKAD
UNDA (BALI)
BENDUNG BATH AVON
(TURKI)
BENDUNG DI SUNGAI
WHARFE (INGGRIS)
BENDUNG AMBANG GERGAJI
(JAKARTA)
BENDUNG GERAK
TIPE BENDUNG GERAK :
BENDUNG GERAK TIPE RADIAL DI SUNGAI BENGAWAN SOLO
(TAMPAK BELAKANG)
BENDUNG GERAK TIPE RADIAL DI SUNGAI BENGAWAN SOLO
(TAMPAK DEPAN)
BENDUNG GERAK WARU TURI (JAWA TIMUR)
HAGESTEIN WEIR (NETHERLAND)
DUNG KARET
BENDUNG KARET DI ACEH
BENDUNG KARET DI CHINA
BENDUNG SARINGAN BAWAH
HITUNGAN HIDRAULIKA
BENDUNG
TINGGI AIR
MAKSIMUM PADA
SUNGAI
Dengan cara trial and error diccari d3
dimana Q harus sama dengan Qd
HITUNGAN LEBAR
BENDUNG
Lebar bendung adalah jarak tembok pangkal satu
dengan tembok sisi lainnya.
Lebar bendung sebenarnya adalah lebar bendung
total yang telah dikurangi oleh tebal pilar.
Lebar efektif adalah lebar sebenarnya yang telah
diperhitungkan dengan koefisien pilar dan
koefisien konstraksi.
Mencari Lebar Bendung (B)
Bn = b + 2 (1/2) d3
B = 1,2 Bn
Hitung b1 total
b1 total = B/10
dimana :
x = jarak horisontal
y = jarak vertikal
Hd = tinggi tekan rencana
k = tergantung pada kemiringan
permukaan hilir
n = parameter
xn = K . H n-1.Y K = 2,0 , n = 1,850
x1,850 = 2,0 . 1,8310,850. y
x1,850 = 3,34 y
y = 0,2994 . x1,850
Koordinat titik singgung garis parabola dan garis lurus didapat dari turunan:
dy
= 0,2994.1,85.x0,85
dx
1 = 0,554 . x0,85
x = 2,003 m
Perpotongan akhir lengkung di
(2.003, 1.082)
Y = 0,2994 . X1,85
= 0,2994 . 2,0031,85
= 1,082 m
Perpotongan kurva Y = 0,2994 . X1,85 dengan garis y = x terletak pada :
x = 2,003 m dari sumbu spillway
y = 1,082 m dari sumbu spillway
DESAIN KOLAM OLAK
Aliran air yang telah melewati mercu pelimpah mempunyai kecepatan yang sangat
tinggi, dengan kondisi ini dapat menimbulkan kerusakan berupa penggerusan pada
bagian belakang pelimpah. Sehingga menyebabkan terganggunya kestabilan bendung
tersebut.
Untuk menghindari hal itu, upaya untuk mengubah kondisi aliran superkritis
menjadi subkritis yaitu dengan jaln meredam energi aliran tersebut.
Untuk pemilihan tipenya digunakan bilangan Froude :
Berdasarkan bilangan Froude, dapat dibuat pengelompokan berikut :
1. Untuk Fr ≤ 1,7 tidak diperlukan kolam olak. Pada saluran tanah bagian hilir harus
dilindungi dari bahaya erosi, saluran pasangan batu atau beton tidak memerlukan
lindungan husus.
2. Bila 1,7 ≤ Fr ≤ 2,5 kolam olak diperlukan untuk meredam energi secara efektif. Pada
umumnya kolam olak dengan ambang ujung mampu bekerja dengan baik, untuk
penurunan muka air ∆z < 1,5 m dapat dipakai bangunan terjun tegak.
3. Jika 2,5 ≤ Fr ≤ 4,5 maka akan timbul loncatan yang tidak terbentuk dengan baik, dan
akan timbul gelombang sampai jarak yang jauh dari saluran. Cara mengatasinya adalah
dengan mengusahakan agar kolam olak untuk bilangan froude ini mampu menimbulkan
olakan (turbulensi) yang tinggi dengan blok halngnya, atau menambah intensitas
psarannya dengan pemasangan blok depan kolam. Blok ini harus berukuran besar (USBR
tipe IV)
4. kalau Fr ≥ 4,5 ini merupakan kolam olak yang paling ekonomis, karena kolam ini pendek.
Tipe ini termasuk USBR tipe III yang dilengkapi dengan blok depan dan blok halang.
Kedalam air pada kaki belakang pelimpah diperoleh dengan persamaan energi
sepanjang suatu garis arus diantara tinggi air maksimum diatas mercu dan pada kaki
bendung pelimpah.
Data-data :
P = 1.4 m
He = Hd = 2,424 m
Q100 = 200 m3/dt
L = 21.93 m