Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK SAMPAH TERHADAP PENCEMARAN AIR LAUT

Institut Agama Islam Negeri Palopo, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Abstract
Garbage pollution at sea in Indonesia is a problem that has been going on for
a long time and is a significant contributor to the problem of marine pollution.
Garbage pollution can be caused by man-made waste being dumped into rivers,
which will eventually flow into the sea, or from other human activities that throw
garbage directly into the sea. There are many types of waste that can end up in the sea
and pollute the sea, including plastic, organic, metal, wood and waste from human
activities. the impact of trash pollution in the Indonesian seas will be influential in a
global context. Therefore, the Government of Indonesia intends to eliminate all waste
dumping into nature, rivers and seas by 2025, by reducing waste, especially plastic
waste, by up to 70%. Reuse, Reduce and Recycle or commonly known as the 3R
principle is a way to deal with waste generated by human activities.
Keywords: Garbage, Pollution, Sea
Abstrak
Pencemaran sampah di laut di Indonesia merupakan masalah yang sudah
berlangsung lama dan menjadi kontributor yang signifikan terhadap masalah
pencemaran air laut. Pencemaran sampah dapat diakibatkan oleh sampah buatan
manusia yang dibuang ke sungai, yang pada akhirnya akan mengalir ke laut, atau dari
aktivitas manusia lainnya yang membuang sampah langsung ke laut. Ada banyak
jenis sampah yang dapat berakhir di laut dan mencemari laut, antara lain plastik,
organik, logam, kayu, dan sampah dari aktivitas manusia. dampak pencemaran
sampah di laut Indonesia akan berpengaruh dalam konteks global. Oleh karena itu,
Pemerintah Indonesia bermaksud untuk menghilangkan semua pembuangan sampah
ke alam, sungai, dan laut pada tahun 2025, dengan pengurangan sampah, khususnya
sampah plastik, hingga 70%. Reuse, Reduce, dan Recycle atau biasa dikenal dengan
prinsip 3R adalah cara untuk mengatasi sampah yang dihasilkan oleh aktivitas
manusia.

Kata kunci : Sampah, Pencemaran, Laut

I. PENDAHULUAN
Salah satu habitat perairan Peraturan Pemerintah No. 10
yang mampu menjamin kelestarian Tahun 1990 Tentang Pengaturan
ekosistem yang menjadi tempat Pencemaran dan Kerusakan Laut
penyimpanan terakhir segala jenis menyatakan bahwa setiap usaha atau
pencemaran air yang ditimbulkan oleh kegiatan untuk mencegah,
aktivitas manusia adalah laut. Menurut mengendalikan, atau mengurangi
Darmono (2001), bahan-bahan dari pencemaran dan/atau kerusakan laut
daerah pertanian, limbah domestik, dikualifikasikan sebagai pengendalian
sampah, limbah dari kapal, tumpahan pencemaran dan/atau perusakan laut.
minyak, dan limbah lainnya semuanya Pencegahan, reaksi, dan pemulihan
diangkut oleh air ke laut. Lautan adalah bagian dari tindakan
dianggap sebagai kuburan bagi pengendalian. Ketika belum ada polusi,
kehidupan manusia. Namun, laut pencegahan dilakukan. Jika polusi
memiliki volume air yang cukup besar masih ada, tindakan pencegahan
dan kemampuan untuk mengencerkan diambil. Ketika polusi terjadi,
semua jenis benda yang menurut saya pekerjaan pemulihan dilakukan untuk
tidak akan berpengaruh sama sekali, sementara.
sehingga diabaikan oleh manusia.
Pencemaran sampah di laut di
Di lautan, terdapat jenis Indonesia merupakan masalah yang
ekosistem kehidupan yang perlu sudah berlangsung lama dan menjadi
dilindungi karena dapat menjaga kontributor yang signifikan terhadap
keseimbangan kebutuhan manusia. masalah pencemaran di laut Indonesia,
Kelestarian air laut dapat dirugikan dimana airnya dilindungi untuk
jika terus menerus terkontaminasi oleh mencapai pembangunan berkelanjutan
produk limbah yang dihasilkan oleh dan mengatasi masalah saat ini untuk
manusia dalam jumlah besar dengan kehidupan sekarang dan masa depan.
konsentrasi tinggi. Rusaknya Pencemaran sampah dapat diakibatkan
ekosistem laut ini dapat berdampak oleh sampah buatan manusia yang
pada kelestarian lingkungan secara dibuang ke sungai, yang pada akhirnya
global. akan mengalir ke laut, atau dari
aktivitas manusia lainnya yang
Menurut (Yulia, 2 2006). Faktor membuang sampah langsung ke laut.
penyebab terjadinya kerusakan Benda padat yang sengaja atau tidak
ekosistem lingkungan lainya sengaja dibuang dari lingkungan laut
disebabkan oleh berbagai aktifitas dan dibiarkan di sana disebut sebagai
manusia. Untuk memenuhi kebutuhan sampah laut (marine debris).
hidup manusia memerlukan sejumlah Komponen sampah seperti limbah
kegiatan yang justru berperan dalam plastik, kayu, dan logam dapat
kerusakan lingkungan disekitarnya. menyebabkan pencemaran pada air.
(Lingkungan, 2016) Polutan lain, termasuk limbah dari
bahan organik, dapat mencemari lautan.
Menurut temuan penelitian TPA yang disediakan pemerintah
Jeena Jambeck (2015), Indonesia dimana warga dapat membuang
merupakan negara peringkat dua dunia sampahnya, namun tetap menjadi
penghasil sampah plastik ke laut masalah karena tidak semua anggota
dengan total 187,2 juta ton. Jenis masyarakat menggunakannya. Hal ini
limbah ini tidak dapat dicegah, dan sebagai akibat dari kebijakan yang
merupakan limbah yang dihasilkan tidak mewajibkan masyarakat untuk
manusia yang menyebabkan menggunakan TPA yang disediakan
pencemaran air laut. Meskipun laut pemerintah untuk pembuangan sampah.
dianggap sebagai tempat peristirahatan
terakhir bagi keberadaan manusia, Pemerintah mengelola dan
namun manusia mengabaikannya menjaga air sebagai milik umum.
karena memiliki volume air yang Pencemaran air laut perlu dikendalikan
relatif besar dan mampu melunakkan karena penggunaan air laut merupakan
berbagai benda yang tidak terasa akan kebutuhan primer dan salah satu faktor
berdampak sama sekali. dalam pembangunan berkelanjutan.
Pencemaran dikendalikan bersama
Kelestarian air laut dapat tidak hanya oleh pemerintah sebagai
dirugikan jika terus menerus pemegang kekuasaan dan pemangku
terkontaminasi oleh senyawa yang kepentingan yang menjaga lingkungan
terbuat dari kotoran manusia dalam dalam pembangunan berkelanjutan,
konsentrasi tinggi dan volume besar. tetapi juga oleh masyarakat karena
Rusaknya ekosistem laut ini nantinya pemerintah atau masyarakat adalah
dapat mempengaruhi seberapa baik faktor manusia. Mengontrol
alam terjaga dan berdampak luas bagi pencemaran air laut sangat penting
dunia. Sebagai negara kepulauan, karena merupakan komponen penting
Indonesia sepenuhnya dikelilingi oleh dari kehidupan manusia dan salah satu
air, oleh karena itu kebutuhan manusia pendorong utama pembangunan.
harus hidup berdampingan secara
damai dengan kebutuhan lautan. Yadav (UNAPDI, 1980),
merujuk pada Mardikanto (2013),
Ada beberapa penjelasan mengkategorikan keterlibatan
tentang masalah sampah di perairan masyarakat dalam pembangunan
Indonesia, termasuk budaya dan menjadi empat kategori kegiatan yang
peraturan pemerintah. Budaya berbeda, yaitu:
masyarakat dengan membuang sampah
sembarangan, sebagian dari kita tidak 1. Partisipasi dalam perencanaan, yang
memahami perlunya kelestarian dilakukan dengan keterlibatan
lingkungan. seperti membuang sampah masyarakat dalam pertemuan Sejauh
langsung ke sungai yang mencemari mana masyarakat menawarkan
air dan menyebabkannya mengalir ke gagasan berupa saran pembangunan,
laut. Sungai kemudian akan membawa serta sejauh mana masyarakat terlibat
sampah ke laut. Meskipun sudah ada
dalam proses pembuatan dan aktivitas manusia sehari-hari. Volume
pemilihan program pembangunan. sampah akan terus meningkat dan
tertimbun jika tidak ada solusi untuk
2. Berpartisipasi dalam pelaksanaan masalah tersebut karena akan selalu
nyata partisipasi dalam bentuk ada lebih banyak sampah karena
pekerjaan, partisipasi dalam bentuk dengan pertumbuhan penduduk
kebendaan, dan partisipasi dalam Indonesia akan menghasilkan sampah
bentuk harta benda. sebagai hasil dari kegiatan. Masalah
ini bisa berdampak signifikan pada
3. Partisipasi dalam penggunaan hasil,
kehidupan di masa depan. Oleh karena
yang ditampilkan oleh seseorang
itu, Indonesia harus berperan aktif
selama tahap pemanfaatan pasca
dalam mengatasi kelestarian laut untuk
penyelesaian proyek.
melestarikan sumber daya laut yang
4. Partisipasi dalam evaluasi, yaitu ada baik dalam konteks nasional
berupa keterlibatan daerah dalam maupun internasional. Ini termasuk
pemantauan dan evaluasi kegiatan dan mengelola pengurangan limbah di
hasil. lautan. Limbah yang dihasilkan oleh
aktivitas manusia mencemari
II. METODE lingkungan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode pendekatan Sampah yang ada di laut
kualitatif yang di dalamnya merupakan berasal dari berbagai sumber, antara
gambaran kajian literatur dengan cara lain masyarakat yang tidak
mengumpulkan dan menggunakan data memperhatikan kelestarian lingkungan
yang berhubungan dengan penelitian dan membuang sampahnya ke sungai
ini. Kajian literatur menggabungkan yang bermuara ke laut. Hal ini
dan mempelajari penelitian yang menyebabkan sampah-sampah tersebut
sesuai dengan topik yang dibahas oleh terbawa dan bercampur dengan laut
peneliti. Pendekatan peneltian ini yang akan mengakibatkan pencemaran.
menggunakan deskripsi kajian Beberapa wilayah laut di Indonesia
literature terdiri dari rangkuman, tercemar oleh berbagai jenis limbah.
analisis, sintesis, dari berbagai artikel Sampah yang dibuang ke laut langsung
jurnal yang berkaitan dengan oleh manusia adalah yang berikutnya.
pencemaran air laut. Pengabaian terhadap kelestarian
lingkungan di laut ini berdampak pada
III. HASIL DAN ekosistem laut yang akan tercemar
PEMBAHASAN akibat adanya berbagai jenis limbah di
Indonesia sudah lama lautan.
bermasalah dengan sampah, dan sulit Ada banyak jenis sampah yang
untuk dikelola karena sampah dapat berakhir di laut dan mencemari
merupakan produk sampingan dari laut, antara lain plastik, organik, logam,
kayu, dan sampah dari aktivitas Manusia tidak bisa lepas dari
manusia. Sejak tahun 1820, ketika sampah plastik setiap harinya. Sampah
revolusi industri dimulai di Eropa, plastik berkontribusi terhadap
produksi plastik meningkat pesat. kerusakan lingkungan atau bahkan
Plastik digunakan oleh masyarakat menjadi ancaman bagi lingkungan
untuk berbagai kebutuhan, namun karena terbentuk dari komponen
hanya sekali pakai dan kemudian polimer sintetik yang tidak dapat
menjadi sampah. Sampah plastik yang didegradasi dan diproduksi melalui
tidak dapat dihindari dan berakhir di proses polimerisasi. Pembuangan
laut Indonesia merupakan bagian dari sampah plastik ke laut oleh manusia
sampah yang dihasilkan masyarakat. secara terus-menerus dan tidak
terkendali akan menimbulkan dampak
Zona yang juga dikenal sebagai lingkungan yang negatif terhadap air
zona konvergensi ini merupakan laut untuk jangka waktu yang cukup
tempat berkumpulnya sampah plastik lama. Secara global, laut Indonesia
di beberapa lokasi laut. Konvergensi tercemar oleh sampah, dimana 60%
adalah wilayah lautan yang luas di hingga 80% sampah tersebut
mana arus dingin bertemu dan panas merupakan sampah plastik dari seluruh
lautan menghasilkan penjebakan dan sampah yang ada di laut. Sampah
pengumpulan limbah yang terus plastik dapat merusak ekosistem laut,
mengalir di laut. Sampah yang rantai makanan, dan biota laut yang
terkumpul di zona ini terdiri dari dikonsumsi oleh hewan laut.
pecahan sampah plastik yang terapung
atau terendam. Kantong plastik terbuat dari
penyulingan gas dan minyak yang
Jadi, meskipun Indonesia disebut ethylene. Minyak, gas dan batu
adalah negara kepulauan yang bara rnentah adalah sumber daya alam
dikelilingi oleh laut yang sebagian yang tak dapat diperbarui. Sumber
tercemar oleh sampah akibat ulah daya alam terkuras lebih cepat karena
manusia, namun dampak pencemaran plastik semakin banyak digunakan.
sampah di laut Indonesia akan Informasi tentang komponen plastik:
berpengaruh dalam konteks global. Hal Polychlorinated biphenyl (PCB), yang
ini karena air laut di Indonesia memiliki struktur mirip DDT, biasanya
berdampak langsung pada lautan di digunakan untuk membuat polimer
seluruh dunia yang akan langsung polivinil. Selain itu, kantong plastik
tercemar oleh sampah dalam skala membutuhkan waktu antara 100 dan
global. Mengingat Samudera Pasifik 500 tahun untuk terurai di darat
merupakan lautan yang berhadapan (Wibowo.N.D, 2016). Hal ini sangat
langsung dengan Jepang dan Amerika berakibat buruk terhadap lingkungan,
dan merupakan bagian dari zona
konvergensi, kumpulan sampah yang Sampah plastik merupakan
terperangkap di sana dapat berdampak jenis sampah yang sulit terurai,
pada konteks global. terutama di air laut. Ada banyak cara
untuk mencegah pembuangan sampah sampah, mencegahnya tumbuh dan
plastik ke laut, termasuk membakar berkembang biak secara normal atau
sampah tersebut. Namun, pembakaran bahkan membunuhnya. Penumpukan
sampah plastik menjadi masalah sampah plastik di dasar laut akan
karena proses pembakaran tersebut membuat air semakin sulit meresap ke
dapat menimbulkan pencemaran udara dalam tanah dan akan menghambat
dengan beberapa komponen plastik sirkulasi udara di dalam tanah.
yang berbahaya, yang dapat dihirup Terumbu karang di dasar laut menjadi
manusia dan menimbulkan sejumlah tempat berlindung bagi kehidupan laut
penyakit. Sampah secara alami akan dan dapat melindungi pantai dari erosi
berakhir di TPA jika tidak dibakar; selama gelombang laut yang kuat.
Faktanya, banyak sampah plastik yang Namun, ketika terumbu karang
dibuang ke laut atau tempat tertutup sampah, biota laut tidak
pembuangan akhir daripada didaur memiliki tempat berlindung sehingga
ulang. Tapi masalahnya tidak berhenti rentan terhadap kepunahan, yang
di situ. TPA yang hanya ditimbun terus mengancam kelestarian ekosistem dan
menerus setiap hari pasti akan biota laut.
melebihi kapasitasnya sehingga tidak
mungkin lagi mengumpulkan sampah Ada kemungkinan hewan laut,
dan menampung tumpukan sampah termasuk ikan, penyu, lumba-lumba,
baru, seperti yang terjadi di TPA dan makhluk lainnya, salah mengira
Bantar Gebang. Selain itu, terlihat sampah di air sebagai makanan. Jika
banyak sampah yang dibuang di TPA hal ini terjadi, hewan laut dapat
Bantar Gebang dan masuk ke Sungai menjadi teracuni oleh bahan kimia
Ciliwung, dan limbah dari Sungai dalam sampah plastik, yang dapat
Ciliwung secara alami akan mengalir diserap oleh mereka dan membunuh
dan bermuara ke laut sehingga limbah mereka. Ketika seekor hewan mati di
yang ada di Tempat Pembuangan laut, bangkainya tetap berada di dalam
Sampah akan juga dibuang ke laut tubuh hewan yang mati. Akibatnya,
(Sumber: BBC Indonesia). Dengan jumlah spesies laut akan menurun dan
berkembangnya sampah yang semakin mungkin punah, yang akan berdampak
banyak menjadi permasalahan yang pada hewan lain sebagai pengurai dan
sangat memprihatinkan dan menantang hewan yang lebih tinggi dalam rantai
untuk dikendalikan dan ditaklukkan, makanan.
sehingga kelestarian lingkungan hidup
Tidak hanya sampah plastik
semua akan tercemar dan berdampak
yang masuk ke lautan, tapi juga
pada kelestarian ekosistem laut.
sampah logam, yaitu sampah yang
Sampah plastik akan mengandung minyak dan biasanya
berdampak pada ekosistem dengan dibuang ke daerah aliran sungai.
cara yang sama seperti sampah plastik Limbah ini memungkinkan adanya
dapat menghancurkan terumbu karang kandungan logam di dalamnya dalam
dengan menguburnya di bawah jumlah rendah maupun tinggi, yang
dapat mencemari ekosistem dan biota terbesar kedua setelah China. Ini
laut. adalah masalah yang parah karena
lautan dunia mendapatkan sekitar 8
Manusia juga dapat terkena juta ton limbah manusia setiap
dampak pencemaran air laut, yang tahunnya.
mempengaruhi ekosistem laut dan
spesies laut selain manusia, mengingat Penerapan konsep Tujuan
manusia menggantungkan hidupnya Pembangunan Berkelanjutan saat ini
pada lautuntuk memenuhi aktivitas dalam nawacita untuk mencapai
sehari-hari. Selain itu, jika ekosistem pembangunan berkelanjutan di
laut seperti hewan tercemar oleh lingkungan, yaitu kelestarian laut,
sampah maka hewan tersebut akan merupakan polemik di Indonesia
terjangkit penyakit karena tertular akibat pencemaran laut yang
polusi dan jika manusia disebabkan oleh sampah. Pemerintah
mengkonsumsi ikan tersebut secara Indonesia bermaksud untuk
tidak langsung maka pencemaran pada menghilangkan semua pembuangan
ikan tersebut akan dikonsumsi oleh sampah ke alam, sungai, dan laut pada
bovine. Oleh karena itu, ketika air laut tahun 2025, dengan pengurangan
tercemar maka air yang dibutuhkan sampah, khususnya sampah plastik,
untuk keperluan manusia juga dapat hingga 70%. Bersama-sama,
tercemar sehingga dapat menimbulkan pengelolaan dan pengendalian sampah
penyakit bagi manusia karena air yang akan lebih efektif daripada pemerintah
tercemar di dalamnya pasti yang bertindak sendiri-sendiri.
mengandung bakteri atau kandungan
yang berbahaya bagi manusia. Meskipun banyak hal yang
Ekosistem ikan berkurang karena dapat dilakukan, masyarakat juga
terumbu karang berubah menjadi harus berkontribusi atau terlibat.
tempat pemijahan ikan yang mati Tentunya yang terpenting adalah
setelah terkubur dalam pencemaran meningkatkan kesadaran akan
sampah, dan ikan juga dapat langsung kelestarian lingkungan untuk
tercemar oleh limbah di laut. Manusia pembangunan dan peningkatan
membutuhkan protein hewani, yang kebutuhan masa depan. Kelestarian
mereka dapatkan dari makan ikan. Jika lingkungan ekosistem laut sangat
ekosistem ikan berkurang, manusia penting untuk mengelola pencemaran
tidak akan bisa mengkonsumsi ikan. limbah; kelestarian dan kebersihan
lingkungan yang baik dapat
Indonesia memiliki laut yang bermanfaat bagi semua bentuk
sangat luas, namun pencemaran kehidupan, termasuk pemanfaatan laut
lingkungan laut oleh sampah tidak oleh manusia jika bebas dari
dapat dihindari di beberapa wilayah pencemaran limbah karena dapat
laut Indonesia. Ada efek yang tidak dimanfaatkan untuk ekowisata bahari.
bisa dihindari, dan Indonesia Ekowisata bahari merupakan salah
merupakan penyumbang sampah satu bentuk wisata pesisir dan bahari
yang diciptakan dengan fokus pada serta untuk menjamin kelangsungan
konservasi laut. Alhasil, pengunjung pelestarian laut dalam jangka panjang,
bisa ikut serta melestarikan ekosistem limbah harus dikurangi dan
laut selain mengagumi keindahan laut dihilangkan dari lingkungan. Dengan
atau melihatnya dari terumbu karang. mengulang proses daur ulang
diharapkan sampah plastik dapat
Mari mencoba menggunakan dimanfaatkan sebagai bahan dan
lebih sedikit bahan yang hanya berkontribusi dalam pengurangan
digunakan satu kali sebelum dibuang, sampah yang ada. Dan sampai batas
dan tidak dapat digunakan kembali, tertentu, daur ulang dapat menghemat
karena hal itu menimbulkan sampah sumber daya alam dan mengurangi
pada tempatnya, hal itu akan ketergantungan pada bahan mentah
berdampak berkelanjutan di masa tertentu. (sofana.Y.2017)
depan, dan banyak cara lain untuk
menjaga kelestarian lingkungan, kita Pencemaran di laut khususnya
dapat terhindar dari pencemaran dapat berdampak negatif pada
sampah di laut, dimana kita sebagai beberapa hal. Karena sampah
Manusia tentunya harus menjaga merupakan tanggung jawab seluruh
kelestarian lingkungan dengan serius. umat manusia dan harus ditanggulangi
secara bersama-sama dalam rangka
Reuse, Reduce, dan Recycle pembangunan berkelanjutan untuk
atau biasa dikenal dengan prinsip 3R kelestarian ekosistem laut dan untuk
adalah cara untuk mengatasi sampah kelangsungan kehidupan di masa yang
yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. akan datang, maka lingkungan
Reuse berarti menggunakan kembali terutama ekosistem laut dan biota laut
bahan yang sebelumnya digunakan harus dilestarikan. dipelihara dan
seperti kardus, plastik, dan produk dilindungi serta menjadi sumber
lainnya. Reduce yaitu mengurangi penopang bagi kehidupan masyarakat
penggunaan produk sekali pakai, Indonesia.
plastik, dan bahan lainnya, dan tukar
dengan alternatif yang lebih ramah IV. KESIMPULAN
lingkungan. Pilihan terakhir adalah
Recycle, yaitu menggunakan kembali Laut adalah salah satu dari 17
barang-barang yang telah digunakan Sustainable Development Goals
atau tidak lagi digunakan, seperti (SDGs), sering dikenal sebagai
sampah plastik, untuk mencegah pembangunan berkelanjutan (2015–
pemborosan jika masih bisa diubah 2030), yang mengukur pembangunan
menjadi sesuatu yang berharga. berkelanjutan dalam hal
Mendaur ulang sampah untuk menyeimbangkan tiga dimensinya:
menciptakan sesuatu yang berharga sosial, ekonomi, dan lingkungan.
bahkan bisa hemat biaya. Untuk Karena ukuran dan kemampuannya
menjaga kelestarian laut dan mencegah untuk mencairkan zat apapun yang
kerusakan biota dan ekosistem laut, dianggap tidak berpengaruh sama
sekali, laut dianggap sebagai tempat Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013, (2),
peristirahatan terakhir bagi keberadaan 65–78.
manusia. Karena sampah yang
berhubungan dengan aktivitas manusia Asia, & Arifin, M. Z. (2017). Dampak
masuk ke laut, kelestarian laut tidak Sampah Plastik Bagi Ekosistem
akan selalu terjaga. Pencemaran Laut. Pojok Ilmiah, 14(1), 44–
sampah di laut dapat diakibatkan oleh 48.
berbagai sumber sampah, antara lain
Damaianto, B., Arief, J., Hakim, R., &
sampah plastik, kayu, logam, dan
Indonesia, S. (2014). Indeks
organik. Ada juga banyak limbah lain
Pencemaran
yang dapat mencemari lautan.
Air Laut Pantai Utara Kabupaten
Sampah dan manusia memiliki
Tuban dengan Parameter
hubungan yang erat. sejak adanya
Logam, 3(1), 3–6.
sampah akibat aktivitas kehidupan
manusia, sampah tidak dapat Fransisca, A. (2011).
sepenuhnya diberantas, terutama di PEMANFAATAN RUANG DI
laut. Namun, sampah dapat dikurangi, WILAYAH PESISIR KOTA
didaur ulang, dan digunakan kembali CILEGON, 22(2), 145–160.
dengan mengikuti 3 R: kurangi sampah
(mis. sampah plastik), gunakan Lingkungan, D. K. (2016). Social
kembali sampah (mis. sampah plastik), Responsibility), 203–225.
dan daur ulang sampah (mis. sampah
plastik). Konsep 3R memungkinkan Mardikanto, Totok. 2013.
pemanfaatan kembali sampah yang Pemberdayaan Masyarakat
seharusnya terbuang sia-sia jika masih Dalam Perspektif Kebijakan
bisa dimanfaatkan untuk keperluan Publik. Bandung: Alfabeta.
lain. Karena timbulan sampah Perairan, D. I., Panjang, P., & Tengah,
merupakan tanggung jawab bersama J. (2014). PEMETAAN
manusia yang harus disikapi dalam KAWASAN EKOWISATA
kerangka pembangunan berkelanjutan, SELAM DI PERAIRAN
maka kelestarian lingkungan, PULAU PANJANG, JEPARA,
khususnya ekosistem laut dan biota JAWA TENGAH Agus Indarjo,
laut, harus dijaga dan dilindungi. 7(2), 87–92.
Hanya dengan begitu mereka dapat
mendukung kehidupan rakyat Primadona, N., Universitas, P.,
Indonesia dalam jangka panjang. Combined, G. P. S. D., View, I.,
Perikanan, P. S., Pulau, K., …
DAFTAR PUSTAKA Purba, N. P. (2017). Status
Administratum, L. (2013). Lex Sampah Laut Indonesia,
Administratum, (January).
Purwaningrum, P. (2016). Upaya Terhadap, A. E., Teluk, D. I., & Dalam,
Mengurangi Timbulan Sampah A. (2012). JURNAL
Plastik Di Lingkungan. Jtl, 8(2), MANAJEMEN
141–147. SUMBERDAYA PERAIRAN
THROUGH THE
Putra, A., & Husrin, S. (2017). Kualitas REPRODUCTIVE STATUS
Perairan Pasca Cemaran OF MUD CRAB AND
Sampah Laut di Pantai Kuta SOCIO-ECONOMY AND
Bali, 9(1), 57–66. INSTITUTIONAL ASPECTS
https://doi.org/10.29244/jitkt.v9i OF THE FISHERMEN
1.17917 ( Inorganic Waste Composition
and Density in, 8(1).
RI (Republik Indonesia). (2009).
Undang-Undang Nomor 32 Wibowo.N.D.2016. Bahaya Kemasan
Tahun 2009 Tentang Plastik dan kresek. Tesis.
Pengendalian dan Pengelolaan Universitas Jenderal Soedirman.
Lingkungan Hidup. Purwokerto
Siregar, C. N. (2014). Partisipasi
Masyarakat dan Nelayan dalam
Mengurangi Pencemaran Air
Laut di Kawasan Pantai
Manado-Sulawesi Utara. Jurnal
Sosioteknologi, 13(April), 25–
33.
Sofiana.Y.2013. Pemanfaatan Limbah
Plastik sebagai alternative
bahan pelapis (upholstery) pada
produk interior. Fakultas
Komunikasi dan Multimedia,
Universitas Bina Nusantara.
Stanis, S., Supriharyono, & Bambang,
A. N. (2007). Pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut
melalui pemberdayaan kearifan
lokal di Kabupaten Lembata
Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Jurnal Pasir Laut, 2, 67–82.
Retrieved from
www.pdfpactory.com

Anda mungkin juga menyukai