Anda di halaman 1dari 8

SISTEM BURSA EFEK

Audy Anzany Risvana1, Hendryan Ismail2, M. Rusydi Nofal Zein3, Resti Aprilia4,
Susana Dewi5
Ekonomi Syariah (B) Semester 4
Institut Agama Islam Negeri Metro

A. PENDAHULUAN
Di Era globalisasi saat ini memiliki banyak implikasi, terutama dalam bidang
ekonomi. Dengan adanya globalisasi, perekonomian nasional menjadi lebih terbuka
juga mampu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Perekonomian suatu negara
sangat dipengaruhi oleh perekonomian negara lain, biasanya perekonomian negara
maju atau kuat dapat mempengaruhi perekonomian negara yang lebih lemah. Hal
tersebut dapat dilihat pada pasar modal suatu negara.1
Pasar saham merupakan pasar modal yang berperan penting sebagai sarana
investasi alternatif. Sampai saat ini pasar modal hanya bisa dilakukan secara offline,
akan tetapi seiring berkembangnya zaman dimana era teknologi semakin meningkat,
dengan demikian sistem IDX (Bursa Efek Indonesia Stock Exchange) mulai
berkembang sehingga memungkinkan terjadinya jual beli saham. Diimplementasikan
secara online melalui laptop, smartphone, dll, siapapun bisa membeli saham investor
tanpa harus datang ke kantor BE.
Sejak tahun 1995, Bursa Efek Jakarta telah menggunakan sistem perdagangan
otomatis yang disebut Jakarta Automated Trading System, (JATS) Ini menggantikan
sistem perdagangan manual untuk memungkinkan perdagangan yang
terkomputerisasi, cepat dan efisien, memberikan layanan yang sama kepada
penggunanya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas topik mengenai
“Sistem Bursa Efek”.2

1
Purwanti, 2017, “Integrasi Bursa Saham Indonesia dengan Bursa Saham Global”, Jurnal
Mahasiswa FEB, 5(2).
2
Yudo Pradipto, Hendro,S, dkk, 2019, “ Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Terhadap
Perlindungan Hukum Bagi Investor Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Sistem
Transaksi Online Trading”, Diponegoro Law Journal, 8(1), h. 777-778.

1
B. LANDASAN TEORI
1. Sistem Bursa Efek di Berbagai Negara
a. Bursa Efek di Jepang
Tokyo stock exchange (TSE) sistem Bursa Efek di Jepang yang dimana
investor jual dan investor beli melakukan pemesanan kepada broker efek,
kemudian broker efek akan melanjutkan transaksi tersebut kepada saitori,
yakni petugas Bursa yang bertugas mempertemukan order jual beli.
Perdagangan efek sendiri dilaksanakan di Trading Floor Bursa Efek oleh
para Broker dan Saitori.
b. Bursa Efek di China
Securities Trading Automated Quantution System (STAQ), ialah sistem
Bursa Efek di China yang telah memakai sistem Dealer Driven, dimana
pembentukan harga saham tersebut dijalankan oleh market maker, dimana
tawaran harga beli dan tawaran harga jual suatu saham datang dari para
AB yang menjadi market maker untuk jenis saham tertentu.
c. Bursa Efek di Amerika Serikat
Amerika Serikat telah mempunyai 7 Bursa Efek yang menggunakan
Order-Driven Market dan 1 Bursa Efek memakai Dealer-Driven Market.
Sedangkan dalam perdagangan yang digunakan yaitu sistem lelang
(Auction Market).3

2. Sistem Perdagangan Bursa Efek di Indonesia

Di Indonesia yang menyelenggarakan kegiatan bursa efek yakni PT Bursa


Efek Indonesia (BEI), dimana bursa efek tersebut merupakan hasil gabungan dari
PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 2007.
BEI menyelenggarakan perdagangan hampir seluruh efek yang ada serta
diterbitkan di Indonesia, ialah efek bersifat ekuitas (saham, waran, dan hak
memesan efek terlebih dahulu (HMETD), obligasi (obligasi negara, obligasi

3
Sigit Widiyanto, (11 Oktober 2021), “Sistem Bursa Efek di Indonesia dan di Berbagai Negara”,
Di akses pada 27 Februari 2023.

2
korporasi), sukuk (sukuk, sukuk korporasi), efek derivatif (kontrak opsi saham
(KOS) dan kontrak berjangka indeks efek/KBIE.
Perdagangan efek di bursa terbagi menjadi beberapa tahapan, diawali dari
proses pembukaan rekening efek, penyampaian order dari nasabah kepada AB,
pemrosesan order, pelaksanaan transaksi (matching), proses kliring, penjaminan,
dan penyelesaian transaksi. Maka, tahapan tersebut berfungsi untuk semua jenis
efek yang telah diperdagangkan pada BEI. Perbedaannya hanya terletak pada
spesifikasi transaksi, seperti fraksi harga serta batasan harga yang diperkenankan.4
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menggunakan sistem perdagangan Jakarta
Automated Trading System (JATS) yang memiliki fungsi sebagai mengotomasi
perdagangan efek secara real time berdasarkan time priority dan price priority
Seiring perjalanan waktu, sejak 14 Mei 2012 BEI telah mengubah sistem
perdagangan JATS-NextG Versi 1.11 menjadi JATS-NextG versi 2.0.

Segmen Perdaganngan Pasar di BEI :


a) Pasar Reguler ialah perdagangan efek di bursa yang dilaksanakan
berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang kepada AB melalui
JATS yang berlangsung dua sesi perdagangan dan penyelesaiannya
dilakukan pada T+2 setelah terjadinya transaksi bursa.
b) Pasar Tunai yaitu proses tawar- menawar melalui AB menggunakan
sistem JATS pada sesi pertama yang berlangsung di Bursa Efek.
Penyelesaiannya dilakukan pada hari terjadinya transaksi bursa
T+0.
c) Pasar Negosiasi yakni perdagangan saham yang dilakukan menggunakan
satuan lembar yang didasarkan oleh kesepakatan antarapenjual dan
pembeli tanpa harus menuju pada besaran fraksi harga. Penyelesaiannya
dilakukan sesuai kesepakatan terakhir perdagangan HMETD serta
maksimal T+2 jika kedua belah pihak tidak menetapkan waktu
penyelesaian.5

4
Khaerul Umam, "Pasar Modal Syariah Praktik Pasar Modal Syariah", (Bandung: CV Pustaka
Setia 1(4), 2013), h.61.
5
Ida Musdafia, I, " Mekanisme Perdagangan Efek", ( Selemba Raya: Ilmu Ekonomi Yayasan
Administrasi Indonesia, 2020), h.20.

3
Selanjutnya, sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi serta cara kerja
sistem perdagangan di BEI, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa
perbedaan antara Dealer driven Market dan Order driven Market.6
Perbedaan antara Dealer driven Market dan Order driven Market
1) Dealer driven (Quote Driven) dan Order driven
Perbedaan antara sistem pasar dealer driven dan order driven terdapat pada
tampilan di dalam harga bid (harga dimana seseorang siap membeli) serta ask
(harga dimana seseorang siap menjual). Pasar order driven sendiri telah
memfokuskan pada bid dan ask, sedangkan pasar dealer driven hanya fokus
terhadap market maker (dealer).
Bagan. Perdagangan Bursa Efek Indonesia
Nasabah Nasabah

Proses Transaksi

Angggota Bursa Angggota Bursa


Trade Data

T2 Serah Efek Serah Dana T2

Proses Penyelesaian

Terima Dana Terima Efek

6
Hilya Khairunnisa, Nadya, S, dkk, 2020 “Mekanisme Perdagangan Efek dan Peraturan
Perdagangan”, Jl. Salemba Raya No.7-9A: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesi,
h. 11.

4
Mekanisme Transaksi Jual Beli Efek Melalui Sistem Online Trading,
Remote trading, dan Direct Market Access
a) Online Trading
Transaksi Online Trading pada perdagangan efek yang terdapat di
BEI telah disediakanya Perantara Pedagang Efek (PPE) yang tercantum
dan diawasi oleh OJK agar memberi kemudahan bagi investor saat
menggunakan transaksi jual beli efek. Oleh karenannya sistem ini
bermanfaat untuk nasabah dalam mengakses melalui internet serta dapat
melakukan pesenan dimanapun nasabah.7
b) Remote trading (via instruksi investor)
Remote trading System ialah suatu perdagangan jarak jauh dimana
setiap pemesanan langsung dikirim ke sistem perdagangan Bursa Efek
(JATS) tanpa harsu melakukan pemesanan langsung ke lantai bursa.
c) Direct Market Access
Direct Market Access yaitu pesanan yang langsung dapat diinputkan
oleh pihak tertentu yang telah memiliki izin dalam mengunakan DMA
berkedudukan di negara lain untuk memasukan pemesanan langsung ke
sistem perdagangan Bursa Efek, akan tetapi di Indonesia, kelompok lain
yang tinggal di luar negeri tetap perlu menggunakan sistem yang
disediakan oleh AB sebelum dilanjutkan ke perdagangan Bursa.

3. Auto Rijection
Auto Rejection adalah suatu penolakan order secara otomatis jika harga
penawaran jual atau beli melampaui batas harga yang telah di tertentukan,
baik ke atas ataupun kebawah oleh harga yang sudah diatur Bursa Efek
Indonesia. 8.

7
Yudo Pradipto, Hendro, S, 2019, “ Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Terhadap
Perlindungan Hukum Bagi Investor Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Sistem
Transaksi Online Trading”, Diponegoro Law Journal, 8(1), h.
8
Khaerul Umam, 2013, “Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah”, Bandung:CV
Pustaka Setia, h. 70-71.

5
a) Auto Rejection Atas (ARA) merupakan batas maksimum pada kenaikan
harga saham dalam waktu satu hari perdagangan bursa efek. Maka saat
saham naik secara signifikan sampai menyentuh batas atas yang telah di
tentukan pasar modal, saham tersebut akan mengalami ARA.
b) Auto Rejection Bawah (ARB) yaitu batasan maksimum atau minimum
kenaikan serta penurunan harga saham pada satu hari. Apabila harga
saham turun secara signifikan, maka tidak ada lagi pesanan di antrian beli
(bid).9

Batasan Auto Rejection yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:
i. Harga penawaran jual atau beli saham lebih kecil dari Rp 50.
ii. Harga penawaran jual dan beli saham lebih dari 35% di atas serta lebih
dari 10% di bawah. Harga saham dengan rentang Rp 50,- sampai Rp 200,-
iii. Harga penawaran jual serta beli saham lebih dari 25% di atas dan lebih
dari 10% di bawah. Harga Saham Rp 200,- sampai dengan dari Rp 5.000,-
iv. Harga penawaran jual beli saham lebih dari 20% di atas dan lebih dari 10%
di bawah. Harga Saham di atas Rp 5.000,-.10

Adapun 12 Aplikasi Investasi Saham Terbaik & Terdaftar OJK


Aplikasi yang sudah terdaftar di OJK bisa dipastikan aplikasi investasi
saham tersebut aman untuk digunakan.11

BIBIT

MOTION
STOCKBIT IPOT AJAIB MIREA HOTS
TRADE

MOST
SYMLNVEST RTI BUSSINES BIONS POEMS ID
MANDIRI

BCAS BEST
MOBILE

9
Khaerul Umam, "Pasar Modal Syariah Praktik Pasar Modal Syariah", (Bandung: CV Pustaka
Setia 1(4), 2013), h.70.
10
Juhaya, S. Pradja, 2013, “Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah”, Bandung:CV
Pustaka Setia, h. 70-71.
11
Topkarir, (28 Oktober 2022), “12 Rekomendasi Aplikasi Investasi Saham Terbaik & Terdaftar
OJK”, Di akses pada 1 Maret 2023.

6
STADI KASUS
“Trading Halt, AR dan Calculated Risk Transaksi Saham di Bursa Efek”
“Penurunan Perdagangan Saham Akibat Wabah Covid-19”
https://www.kompasiana.com/yupiter/5e8dfc3ed541df46aa631b22/memahami-trading-
halt-ar-dan-calculated-risk-transaksi-saham-di-bursa-efek
Penulis : Yupiter Gulo
Tahun Terbit : 2020

Wabah Covid-19 telah mempengaruhi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia,


banyak bursa saham di seluruh dunia yang telah jatuh, puncak perdagangannya ada pada
tahun 2020. Perdagangan saham harus dihentikan berdasarkan peraturan yang berlaku
untuk menghentikan kejatuhan harga saham, IHSG yang terus turun selama beberapa
minggu terakhir. Bagi dunia investasi pasar saham, khususnya BEI, hal ini merupakan
pengecualian karena OJK jarang mengintervensi untuk memerintahkan penghentian
perdagangan atau bahkan menghentikan perdagangan di bursa. Padahal, alasannya sangat
drastis, yaitu ketika penurunan IHSG melebihi 5% maka perdagangan terhenti atau sering
disebut sebagai auto rejection bawah.
Perdagangan di BEI dihentikan karena dampak wabah virus corona yang secara
resmi Indonesia telah resmi dihentikan sejak awal Maret 2020, ketika Presiden Jokowi
mengumumkan bahwa dua orang Indonesia telah terjangkit COVID-19. Investor panik
sehingga IHSG jatuh ke angka 4000-an.
Trading halt dan Trading suspend merupakan pengamanan terakhir bagi
mekanisme pengamanan perdagangan di BEI berdasarkan ketentuan Undang-Undang
Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. Khususnya pada saat perdagangan atau transaksi
sedang berlangsung sesuai dengan sesi perdagangan yang sedang berlangsung. Kemudian
terjadi gangguan mendadak yang sangat serius dan signifikan, mengancam keberadaan
pasar saham, khususnya bagi investor yang memiliki saham. Dengan strategi demikian,
adanya penghentian perdagangan merupakan langkah besar untuk melindungi investor
yang menderita kerugian secara tidak wajar dalam waktu yang sangat singkat dan tidak
terduga. Maka, Investor tidak dikuasai oleh kepanikan dan ketakutan serta bisa berpikir
rasional kembali.

7
C. DAFTAR PUSTAKA

Gulo Yupiter. (8 April 2020). Memahami Trading Halt, AR dan Calculated Risk
Transaksi Saham di Bursa Efek. Di akses pada 6 Maret 2023.
https://www.kompasiana.com/yupiter/5e8dfc3ed541df46aa631b22/memaha
mi-trading-halt-ar-dan-calculated-risk-transaksi-saham-di-bursa-efek

Ibrahim M, Ida. 2020. Mekanisme Perdagangan Efek. Selemba Raya: Ilmu


Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesi.

Madyan, M., Adila, H., & Firdausi, N. A. 2019. Keterkaitan antar Bursa Efek
Dunia (Studi Kasus Pada Bursa Efek Negara Maju Dan Negara
Berkembang). Jurnal Manajemen Teori & Terapan (JMTT), 12(1), 85-97.

Pradipto, Y., Saptono, H., & Mahmudah, S. 2019. Kewenangan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Investor Pasar Modal
di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Sistem Transaksi Online
Trading. Diponegoro Law Journal, 8(1), 776-789.

Purwanti, A. P. J. 2017. Integrasi Bursa Saham Indonesia dengan Bursa Saham


Global. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 5(2).

Sigit Widiyanto. (11 Oktober 2021), Sistem Bursa Efek di Indonesia dan di
Berbagai Negara. Di akses pada 27 Februari 2023.
https://www.kompasiana.com/sigitwidianto/61637be906310e62b04d0e72/si
stem-bursa-efek-di-indonesia-dan-berbagai-negara

Topkarir, (28 Oktober 2022). 12 Rekomendasi Aplikasi Investasi Saham Terbaik


& Terdaftar OJK. Di akses pada 1 Maret 2023.
https://www.topkarir.com/2/article/detail/12-rekomendasi-aplikasi-
investasi-saham-terbaik-terdaftar-ojk

Umam Khaerul. 2013. Pasar Modal Syariah dan Praktek Pasar Modal Syariah.
Bandung: CV Pustaka Setia 1(4).

Anda mungkin juga menyukai