DISUSUN OLEH :
NUR ALFI LAILA S.G. 1611031027
RENATA VIOLETTA BALKISH 1611031031
IBNU TRILAKSONO 1611031089
REFINA MARTIAS 1611031103
YOLANDA SESILIA 1611031115
JURUSAN S1-AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 20
3.2 Saran ................................................................................................... 20
i
BAB I
PENDAHULUAN
Melihat sekilas gambaran dunia mengenai Indonesia, maka yang pertama kali
terbayang dalam pemahaman kita adalah bahwa Indonesia adalah negara yang
kaya akan sumber daya alam dan mempunyai posisi yang strategis dari segi
geografi. Begitu banyaknya potensi yang dimiliki membuat orang berkata bahwa
Indonesia adalah surga dunia.
Akuntansi dikenal sebagai salah satu bidang ilmu yang cukup diminati oleh
pelajar di Indonesia. Program studi satu ini masih memegang label sebagai
jurusan favorit yang akan membawa pelajar pada kesempatan kerja yang luas.
Akuntansi dianggap sebagai salah satu bidang ilmu yang bermanfaat untuk
semua bidang kerja dan perusahaan. Statement yang masih dipercaya sampai
sekarang ini membuat akuntansi terus memegang posisi unggul sebagai salah
satu jurusan terfavorit.
1
Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan di atas, maka penulis akan membahas
lebih dalam mengenai akuntansi di Indonesia melalui makalah yang berjudul
“PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI DI INDONESIA”.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Budaya Indonesia
Budaya Indonesia merupakan seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan
lokal, maupun kebudayaan asal asing yang tealh ada di Indonesia sebelum
Indonesia merdeka pada tahun 1945. Budaya Indonesia tidak hanya
mencakup budaya asli bumiputera, tetapi juga mencakup budaya-budaya
pribumi yang mendapat pengaruh budaya Tionghoa, Arab, India, dan Eropa.
Contoh kebudayaan Indonesia yaitu rumah adat, upacara adat, tari tradisional
daerah, lagu daerah, musik daerah, pakaian adat, seni pertunjukkan. Seni
patung, masakan daerah, aksara daerah.
3. Letak Geografis
Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU – 11°08'LS dan dari 95°'BT –
141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia.
Utara Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782
km, Singapura, Thailand, Filipina, dan Laut Tiongkok
Selatan.
Timur Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang
3
820 km, Timor Leste, dan Samudra Pasifik
Selatan Timor Leste, Australia, Samudera Hindia
Barat Samudera Hindia
4
2.2 Sistem Akuntansi Indonesia
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii
yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta
sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam
Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para
pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan
publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD
Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak
pada tanggal 21 September 1929.
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945,
dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu
orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari. Praktik
5
akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan
(1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem
akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda
dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958
menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli.
Selama ini terjadi dualism praktek kerja akuntansi di Indonesia. Di suatu pihak
banyak perusahaan menerapkan sistem akuntansi Belanda. Di Pihak lain, sistem
akuntansi Amerika semakin banyak digunakan akibat semakin bergesernya kinlat
pendidikan akuntansi ke sistem Amerika serta semakin banyaknya perusahaan
yang membawa sistem Amerika masuk ke Indonesia.
Dualism tersebut juga berpengaruh pada dunia pendidikan, terutama tingkat
pendidikan menengah. Akan tetapi, dalam Lokakarya “Pendidikan Akuntansi di
Indonesia” yang diselanggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, telah dicapai kesepakatan sistem pendidikan
6
akuntansi untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang menggunakan
sistem Amerika.
7
4. Memonitor kepatuhan terhadap IFRS melalui penelaahan quality insurance
yang ditetapkan SMO (statement of membership). Realisasi kewajiban IAI
sebagai anggota IFAC mengenai penerapan IFRS di Indonesia diharapkan
terjadi pada tahun 2008.
Saat ini IAI memiliki 59 SAK diantaranya dirujuk dari IAS 28 standar,
diciptakan sendiri 11 standar dan dari FASB 17 standar, 2 Accounting Priciples
Board Opinion dan 1 buletin. Indonesia telah mengadopsi IFRS secara penuh
pada januari 2012. Dengan mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang
dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan
laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun, perubahan tersebut tentu saja akan
memberikan efek di berbagai bidang, terutama dari segi pendidikan dan bisnis.
8
PT. Surya Rengo Containers
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata
9
bergerak (moving-average) untuk Perusahaan, ICBP, IDLK dan IFL; metode
rata-rata tertimbang (weighted-average) untuk SIMP dan Entitas Anak, Entitas
Anak lain dari ICBP; dan metode first-in, first-out (FIFO) untuk Entitas Anak
lainnya.
Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha
normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan
untuk melakukan penjualan. Kelompok Usaha menetapkan penyisihan untuk
nilai realisasi neto persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi
fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
2.6 Perpajakan
a. Pajak final
Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46. Oleh
karena itu, Kelompok Usaha menyajikan beban pajak final sehubungan
dengan penghasilan bunga sebagai bagian tersendiri dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
b. Pajak kini
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang
diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
c. Pajak Tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas
konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah
tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan
10
akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai
tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan
tarif pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-
transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke
ekuitas.
11
mengenai syariah dikembangkan dari standard akuntansi yang dibuat oleh
Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions
(AAOIFI) dan regulasi lokal yang relevan (Deloitte, 2007).
2. Definisi Aset
Aset dibagi dua Aset lancar dan Aset tidak lancar:
a. Aset lancar
Dalam akuntansi adalah jenis asett yang dapat digunakan dalam jangka
waktu dekat, biasanya satu tahun
12
b. Aset Tidak lancar
Aset jangka panjang adalah jenis asset yang diharapkan dapat digunaka
selama lebih dari satu tahun
3. Aset Biologis
Aset biologis Kelompok Usaha terdiri atas HTI, dan produk agrikultur dari
tanaman produktif, yang terutama terdiri atas TBS dan tebu. Aset biologis
dinyatakan sebesar nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Keuntungan
atau kerugian yang timbul pada pengakuan awal produk agrikultur pada nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual dan dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual aset biologis pada setiap tanggal pelaporan dimasukkan
dalam laba rugi pada periode di mana keuntungan atau kerugian tersebut
terjadi. Nilai wajar dari produk agrikultur, termasuk produk yang masih
tumbuh dan sudah dipanen dari tanaman produktif kelapa sawit dan karet
ditentukan menggunakan pendekatan pasar (market approach) dengan
menerapkan estimasi volume produksi dengan estimasi harga pasar yang
berlaku pada tanggal pelaporan. Biaya untuk menjual adalah biaya
inkremental yang diatribusikan secara langsung untuk pelepasan aset, tidak
termasuk beban pembiayaan dan pajak penghasilan.
4. Liabilitas
Pengakuan dan pengukuran awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba atau rugi dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan
diamortisasi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, liabilitas
keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada
biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas
liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.. Saat pengakuan awal, liabilitas
keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan pada
13
biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
6. Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan
suatu proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang sesuai harga pasar
yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
a. Biaya Historis
Adalah biaya asli yang dikeluarkan di massa lalu untuk memeperoleh asset,
biaya historis menyatakan bahwa asset harus diakui pada biayaketika
mereka dibeli.
b. Biaya yang direalisasi
Adalah tindakan untuk mencapai sesuatu yang direncanakan atau
diharapkan, di bidang akuntansi realisasi bermakana (uang) yaitu konversi
dari aktivva, barang dan jasa menjadi cash atau piutang yang melalui
tahapan penjualan.
7. Nilai sekarang
– Harga nilai sekarang dan nilai kapitalis asset menyediakan ukuan yang
berbeda dari konsep econimi opportunity cost , opportunity cost
perusahaan adalah nilai kas yang diturunkan dari penjualan asset atau nilai
tunai dari manfaat yang diturunkan dari penggunaaan asset.
– Harga nilai sekarang memeberikan informasi yang relevan dan perlu untuk
mengevaluasi penyesuain dan likuiditas keuangan perusahaan.
14
– Harga nilai sekarang memebrikan petunjuk yang lebih baik untuk
mengevaluasi manjer dalam fungsi kepelayanannya karena hal ini tersebut
merealisasikan pengorbanan sekarang dan piliha lainnnya.
b. SAK- ETAP
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna
15
eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan
usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
c. SAK- EMKM
ED SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan
entitas mikro, kecil, dan menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat digunakan sebagai acuan
dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif EMKM. ED SAK
ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum mampu
memnuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP.
Cara penyajian laporan keuangan EMKM telah disusun secara rinci pada ED
SAK EMKM yang dimana penyajiannya harus konsisten, informasi keuangan
yang komparatif, serta lengkap. Minimal laporan keuangan tersebut terdiri
dari:
16
d. SAK- SYARIAH
PSAK-Syariah merupakan pedoman yang dapat digunakan untuk lembaga-
lembaga kebijakan syariah seperti bank syariah, pegadaian syariah, badan
zakat, dan lain sebagainya. Pengembangan standar akuntansi ini dibuat
berdasarkan acuan dari fatwa yang dikeluarkan oleh MUI (Majelis Ulama
Indonesia). Standar ini terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan
pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan, dan standar
khusus transaksi syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan
istishna.
e. SAP
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) telah ditetapkan sebagai peraturan
pemerintah yang diterapkan untuk entitas pemeritah dalam menyusun Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD). SAP dibuat untuk menjadmin transparansi, partisipasi, dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara demi terwujudnya pemerintahan
yang baik dan bersih.
2.10Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
17
– Neraca
– Laporan laba rugi komprehensif
– Laporan perubahan ekuitas
– Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus
kas atau laporan arus dana
– Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan
18
b. PSAK 72 : Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan
Standar akuntansi ini mengharuskan Kelompok Usaha menerapkan model 5-
langkah dalam mengakui pendapatan. Kelompok Usaha harus
mengindentifikasi pelaksanaan kewajiban yang disyaratkan tiap kontrak
dengan pelanggan, termasuk pertimbangan variabel, dan hanya mengakui
pendapatan sesuai harga transaksi yang dialokasi/ditentukan pada saat
pelaksanaan kewajiban dipenuhi. PSAK 72 akan berlaku efektif pada tanggal
1 Januari 2020 dan dapat diterapkan dengan pendekatan retrospektif penuh
atau retrospektif yang dimodifikasi.
c. PSAK 73 : Sewa
PSAK 73 mensyaratkan lessee untuk mencatat sewa sesuai dengan model
tunggal neraca dengan cara yang sama seperti sewa pembiayaan dalam
PSAK 30 yang digantikannya. Standar mengecualikan dua pengakuan sewa
yaitu sewa atas aset dengan nilai rendah dan sewa jangka pendek.
Saat tanggal sewa dimulai, lessee mengakui liabilitas atas pembayaran sewa
dan aset atas hak penggunaan aset sewa selama jangka waktu sewa. Lessee
disyaratkan untuk mengakui secara terpisah beban bunga untuk liabilitas
sewa dan beban penyusutan untuk hak penggunaan aset. Substansi perlakuan
akuntansi untuk lessor tidak berubah dari PSAK 30 yang digantikan. PSAK
73 akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 dan diterapkan secara
retrospektif, penerapan dini diperkenankan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21