Oleh:
Junia Finny Rondonuwu
NIM: 16 043 035
Oleh
Nama: Junia Finny Rondonuwu
NIM: 16 043 035
Program Studi: Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan
Mengetahui,
Koordinator Program Studi
Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan,
i
LEMBAR PENGESAHAN
oleh
Tim Penguji
Ketua Sidang :
Penguji
Anggota :
Mengetahui,
Jurusan Akuntansi
Ketua Sekertaris
Stevie Kaligis, SE, MM, AK, CA Jeffry Otniel Rengku, SE, MM, AK, CA
NIP. 197204152002121001 NIP:196309241994031001
ii
DAFTAR ISI
iii
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 22
C. Sumber Data ........................................................................................................ 23
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................... 23
E. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 26
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan suatu usaha setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Untuk menopang tercapainya tujuan
tersebut, perusahaan memerlukan sumber dana yang cukup untuk menjalankan
operasional mereka. Pada akhirnya tidak semua kebutuhan dapat dibeli sekaligus dengan
uang tunai dari penjualan produk atau jasa yang diperlukan. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan operasional, hotel dapat menunda pembayaran tersebut dengan dengan sumber
hutang. Ada banyak sumber dana yang dapat diperoleh suatu perusahaan, salah satunya
adalah melakukan hutang dagang. Hutang merupakan suatu modal perusahaan untuk
menjalankan operasional selain modal sendiri, hal ini dapat mempermudah perusahaan
dalam pemenuhan kebutuhan perusahaan.
Semakin besar suatu perusahaan semakin besar pula keperluan yang harus
dipenuhi kebutuhan tersebut. Kepadatan untuk operasional seperti bahan baku makanan,
bahan habis pakai, penerimaan karyawan, listrik, telpon dan keperluan lainnya dapat
diperoleh dengan bantuan keuangan, tentu saja dana yang akan dikeluarkan cukup besar
sedangkan keuangan suatu perusahaan bukan hanya untuk kegiatan operasional
perusahaan namun juga kegiatan non operasional membutuhkan pendanaan peusahaan
dengan melakukan pembelian kredit, alasan kenapa melakukan pembelian kredit adalah
untuk mengalirkan arus kas hotel sehingga kas yang diperlukan digunakan untuk
pembayaran transaksi pembelian dapat dialokasikan ke pos pembayaran yang lain, jadi
untuk mengendalikan pengeluaran dana yang cukup besar perusahaan melaksanakan
pembelian secara kredit kepada supplier.
Persaingan dunia usaha semakin ketat dan memiliki banyak saingan, dan supplier
tersebut bisa juga melayani perusahaan lain, karna itu untuk mempertahankan supplier
yang kualitas dan kuantitas yang baik tentu saja perusahaan harus memberikan layanan
terbaik, dan mempertahankan hubungan yang baik dengan cara melunasi pembayaran
1
2
pembelian tepat pada waktunya agar kerjasama dapat terus berlanjut ke pembelian
selanjutnya. Hubungan yang baik dengan supplier dapat memberikan beberapa
keuntungan seperti mendapatkan harga yang menarik atau menjadi pelanggan yang akan
diutamakan oleh supplier. Dengan membayar tagihan tepat pada waktunya serta
membangun komunikasi yang baik dapat menambah kepercayaan supplier kepada
perusahaan.
Novotel Manado Golf Resort & Convention Center adalah usaha yang bergerak
di bidang perhotelan, didalam menjalankan usahanya Novotel Manado memerlukan
perlengkapan dan peralatan berupa barang dan bahan yang harus disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pengunjung, bukan hanya pengunjung namaun juaga kebutuhan
karyawan serta kebutuhan hotel lainnya, namun dalam pemenuhan kebutuhan ini hotel
berusaha agar dana hotel dapat mencukupi segala jenis kebutuhan hotel baik kebutuhan
operasional namun juga non operasional yang tentunya memerlukan dana agar
kebeutuhan tersebut dapat terpenuhi. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hotel
dengan tetap memperhatikan dana yang ada agar tetap mencukupi kebutuhan lainnya
yaitu melakukan hutang dagang. Novotel Manado termasuk dalam usaha berskala besar
agar keuangan tetap stabil maka dilakukanlah pembelian secara kredit, pembelian kredit
3
ini pembayarannya dilakukan sesuai kesepaktan antar kedua pihak dan pembayaran
hutang kepada supplier di Novotel Manado dilakukan pada saat satu periode yang telah
disepakapakati pihak supplier.
B. Rumusan Masalah :
1. Penulis
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
6
7
B. Analisis
1. Definisi Analisis
order pembelian juga bisa dibuat berdasarkan informasi yang diberikan oleh sistem
persediaan yang menunjukkan bahwa persediaan telah menunjukkan jumlah
dibawah atau sama dengan titik pemesanan kembali (reorder point) (2). Dengan
input dari sistem persediaan tersebut, permintaan pembelian (PP) (3) dikirim
kebagian pembelian yang selanjutnya akan membuat order pembelian (4) untuk
dikirimkan ke penjual atau supplier. Bagian pembelian harus menentukan penjual
mana yang dapat memenuhi barang yang diperlukan. Dalam sistem yang berbasis
komputer seringkali OP dikeluarkan secara otomatis sedangkan PP tidak
dikeluarkan, hanya sebagai input untuk dibuat OP. OP dapat dianggap sebagai
dokumen dasar yang mengawali siklus pengeluaran. Satu kopi OP disimpan
dibagian pembelian (atau cukup disimpan di database) dan yang asli dikirimkan ke
penjual (5)
b. Penerimaan Barang
Dalam penerimaan transaksi, penjual mengirim barang ke PT ABC (6).
Ketika barang diterima pada gudang, bagian gudang membuat laporan penerimaan
(LP) (7), sebagai bukti bahwa barang-barang telah diterima, dan tanggal
diterimanya. Copy LP dan barang diteruskan ke bagian persediaan untuk menambah
persediaan (12). Transaksi ini dapat juga dilakukan melalui terminal komputer yang
teletak pada bagian penerimaan barang, sehingga saldo persediaan dapat diupdate
secepat mungkin. Dalam sistem manual, satu copy disimpan dibagian hutang,
dimana disana dibandingkan dengan PP (3), OP (4), dan faktur dari penjual (8).
Pada PT ABC, kebanyakan dari transaksi-transaksi ini dilakukan dengan
menggunakan komputer dengan sistem batch satu hari.
c. Hutang dan Pengeluaran kas
Bila semua data dalam komputer termasuk permintaan pembelian, order
pembelian, laporan penerimaan dan faktur dari penjual disetujui (9), maka hutang
akan dicatat, pengeluaran kas disetujui, dan chek (10) ditulis untuk pembayaran
kepada penjual.
3. Prosedur Pencacatan Utang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa dokumen – dokumen yang
berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan barang,
dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan utang dan mengarsipkan
14
dokumen sumber sebagai catatan utang. Menurut Mulyadi (2010: 342), ada dua
metode pencatatan utang: account payable dan voucher payable procedure.
Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa kartu utang
yang diselenggarkan untuk setiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai
nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran dan saldo
utang. Dalam voucher payable procedure, tidak menggunakan kartu utang, tapi
menggunakan arsip voucher yang di simpan dalam arsip menurut abjad atau menurut
tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.
4. Voucher Payable Procedure
Menurut Mulyadi (2010: 345-349), dokumen yang digunakan dalam voucher
payable procedure adalah:
a. Bukti kas keluar atau kombinasi bukti kas keluar dan cek (voucher atau voucher
check).
Bukti kas keluar ini merupakan formulir pokok dalam voucher payable
procedure. Formulir ini mempunyai 3 fungsi:
1) sebagai surat perintah kepada bagian kasa untuk melakukan pengeluaran kas
sejumlah yang tercantum didalamnya,
2) sebagai pemberitahuan kepada kreditor mengenai tujuan pembayarannya
(sebagai remittance advice), dan
3) sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan atau distribusi
lain.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam voucher payable procedure
adalah:
1. Register bukti kas keluar (voucher register).
2. Register cek (check register).
Prosedur pencatatan utang dengan voucher payable procedure dapat
dibagi menjadi berikut:
1) One-time Voucher procedures. One-time Voucher procedures ini dibagi
menjadi dua:
a) One-time Voucher procedures dengan dasar tunai (cash basis).
Dalam prosedur ini, faktur yang diterima oleh fungsi akuntansi dari
pemasok disimpan dalam arsip sementara menurut tanggal jatuh temponya.
15
Pada saat jatuh tempo faktur tersebut, fungsi akuntansi membuat bukti kas
keluar dan kemudian mencatatnya dalam jurnal pengeluaran kas.
b) One-time Voucher procedures dengan dasar waktu (accrual basis)
Dalam prosedur ini, pada saat faktur diterima oleh bagian utang dari
pemasok, langsung dibuatkan bukti kas keluar oleh bagian utang, yang
kemudian dasar dokumen ini dilakukan pencatatan transaksi pembelian
dalam register kas keluar (voucher register). Pada saat bukti kas keluar
tersebut jatuh tempo, dokumen ini dikirimkan ke bagian kasa sebagai dasar
untuk membuat cek untuk dibayarkan kepada pemasok. Pengeluaran cek ini
dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Prosedur ini sering juga disebut sebagai
full-fledged voucher system.
2) Built-up Voucher Prochedure.
Dalam prosedur ini, satu set vouchere dapat digunakan untuk
menampung lebih dari satu faktur dari pemasok.
b. Dokumen yang digunakan
Menurut Mulyadi (2001:306) dokumen yang digunakan dalam prosedur
pembayaran utang dagang adalah:
1) Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi
pemakai barang untuk meminta funsi pembelian melakukan pembelian barang
dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang dalam surat tersebut.
2) Surat Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang
pengadaannya tidak bersifat berulangkali terjadi, yang menyangkut jumlah rupiah
pembelian yang besar.
3) Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah
dipilih. Dokumen ini terdiri berbagai tembusan dengan fungsi sebagai berikut:
a) Surat permintaan pembelian
16
utang. Fungsi pencatat persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok
persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan
6. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Menurut Mulyadi (2001:306) catatan akuntansi yang digunakan dalam
prosedur pembayaran utang dagang adalah :
1. Register Bukti Kas Keluar (Voucher Register)
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher payable
procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah
register bukti kas keluar.
2. Jurnal Pembelian
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable
procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah
jurnal pembelian.
3. Kartu Utang
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account payable
procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada
pemasok adalah kartu utang. Jika dalam pencatatan utang, perusahaan
menggunakan voucher payable procedure, yang berfungsi sebagai catatan utang
adalah arsip bukti kas keluar yang belum dibayar.
4. Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang
dibeli.
D. Pembayaran
Menurut KBBI pembayaran adalah proses, cara perbuatan membayar.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembayaran adalah suatu kegitan
atau perbuatan mebayar sesuatu.
E. Utang
1. Definisi Utang
Ada beberapa pengertian utang menurut KBBI yang pertama utang adalah
uang yang dipinjam dari orang lain. Yang kedua utang adalah kewajiban membayar
kembali kewajiban yang diterima.
19
Menurut Hery (2014:30) Hutang timbul pada barang atau jasa diterima
sebelum melakukan pembayaran. Dalam transaksi perusahaan dagang, seringkali
perusahaan membeli barang dagang secara kredit dari pemasok untuk dijual kembali
kepada para pelanggannya.
Jadi utang adalah kewajiaban membayar kembali kewajiaban yang telah
diteima atau dipinjam dari orang lain.
2. Jenis-jenis hutang
Menurut Hery (2014:30) ada beberapa jenis-jenis hutang, yaitu:
5. Current Liabilities (Hutang Jangka Pendek)
Current Liabilities adalah merupakan hutang jangka pendek yang segera
mungkin harus dibayarkan paling lambat selama satu tahun buku.
Jenis-jenis hutang jangka pendek antara lain:
1. Wesel bayar atau Hutang Wesel
Wesel yang harus dibayarkan kepada pihak dimana pernah diberikan
kepadanya. Umumnya wesel bayar adalah 30, 60 atau 90 hari.
2. Account payable (Hutang Dagang)
Account payable merupakan hutang kepada supplier atau rekaman
perusahaan. Hutang ini timbul karena pembelian barang bahan baku atau
lainnya dalam rangka operasional perusahaan kepada supplier belum
dibayarkan`
3. Beban yang masih harus dibayar
Semua biaya yang masih belum dilunasi dalam satu periode akuntansi
tertuntu, contohnya hutamg agji, hutang upah maupun hutang biaya yang lain.
4. Different Revenue ( Penghasilan Yang ditangguhkan)
Different revenue adlah penghasilan perusahaan semestinya belum
menjadi hak perusahaan.
5. Unearned Revenue (Pendapatan diterima Dimuka)
Pendapatan diterima dimuka merupakan suatu kewajiban yang
ditimbulkan karena entitas atau perusahaan menerima uang yang dimuka
terlebih dahulu. Sedangkan kewajiban atas
6. Payable Deviden (Hutang Deviden)
20
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Menurut Sugiono (2015:15) penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowball.
Jenis penelitian ini sangat cocok dengan penelitian yang diangkat oleh penulis
yaitu untuk memahami fenomena apa yang terjadi pada prosedur pembayaran kepada
supplier yang ada di Novotel Manado baik itu tindakan menyusun, mengenali dan
menafsirkan informasi guan memberikan gambaran dan pemahan dengan
mengupayakan pengolahan data atau informasi menjadi sesuatu yang dapat
diutarakan secara jelas dan dpat dimengerti orang lain bahkan orang yang tidak
langsung mengalaminya sendiri. Dalam penelitian ini peneliti adalah instrumen kunci
atau yang paling berperan dalam dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu menganalisis prosedur pembayaran hutang kepada
supplier di Novotel Manado sehingga dapat menjawab permasalahan yang dimaksud.
Karna itulah penelitian ini sangat cocok menggunakan jenis penelitian secara
kualitatif.
22
23
Kesimpulannya adalah data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan studi
dokumen pengelolaannya dimulai dari proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu. Setelah data yang dianggap penting diolah kemudian mengurangi hal-hal
yang tidak perlu dan mencari kaitan dari berbagai data yang diperoleh dan dikembangkan
serta yang terkahir penarikan kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan (2007) Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Candra Febrilyantri, Cicih Indriwiani, Elgina Sari Novita, Meiliana Kurniawati, Sri
Mulyati, Yuli Suryandari (2016) “Penerapan Sistem Informasi Account Payable
Dalam Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada PT Framas Indonesia)” Jurnal
Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Raja Grafindo.
Hery (2014) Mahir Acconting Principle. Jakarta: PT.Grasindo
Krismiaji (2015) Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga. Yogyakarta: Unit Penerbit
Moleong, Lexy J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Muklyadi (2001). Sistem Akuntansi, Edisi Tiga. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi (2010) Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Kelima.Jakarta: Salemba
Empat
Mulyadi (2013) Sistem Informasi Akuntansi (Universitas Gaja Mada). Jakarta: Salemba
Empat
Solihin, Ismail (2012) Managemen Strategik. Jakarta: Erlangga.
Sugiono (2010) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Susanto.Azhar (2017) Sistem Informasi Akuntansi (Pemahaman Konsep Secara
Terpadu). Bandung: Lingga Jaya
26