Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL

ANALISIS PROSEDUR PEMBAYARAN HUTANG KEPADA


SUPPLIER DI NOVOTEL GOLF RESORT & CONVENTION
CENTER MANADO

Oleh:
Junia Finny Rondonuwu
NIM: 16 043 035

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI MANADO – JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN AKUNTANSI KEUANGAN
TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Dengan Judul

ANALISIS PROSEDUR PEMBAYARAN HUTANG KEPADA SUPPLIER DI


NOVOTEL GOLF RESORT & CONVENTION CENTER MANADO

Oleh
Nama: Junia Finny Rondonuwu
NIM: 16 043 035
Program Studi: Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan

Disetuji untuk diujikan

Manado, Mei 2020

Mengetahui,
Koordinator Program Studi
Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan,

Jerry S. Lintong, SE., MAP


NIP. 19661012 199702 1 001

i
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal dengan judul

ANALISIS PROSEDUR PEMBAYARAN HUTANG KEPADA SUPPLIER DI


NOVOTEL GOLF RESORT & CONVENTION CENTER MANADO

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji


Pada hari.. di Jurusan Akuntansi
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai dasar penyusunan Skripsi

oleh

Junia Finny Rondonuwu


NIM : 16043035

Tim Penguji

Ketua Sidang :
Penguji

Anggota :

Mengetahui,
Jurusan Akuntansi
Ketua Sekertaris

Stevie Kaligis, SE, MM, AK, CA Jeffry Otniel Rengku, SE, MM, AK, CA
NIP. 197204152002121001 NIP:196309241994031001

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL............................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................... vii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah : ............................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian : ................................................................................................. 3
D. Kegunaan Penelitian : ............................................................................................ 4
BAB II............................................................................................................................... 6
LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 6
A. Penelitian Terdahulu .............................................................................................. 6
B. Analisis .................................................................................................................. 8
1. Definisi Analisis ................................................................................................. 8
2. Analisa yang digunakan ..................................................................................... 8
C. Prosedur ............................................................................................................... 11
1. Definisi Prosedur .............................................................................................. 11
2. Prosedur Pembayaran Utang Dagang............................................................... 12
3. Prosedur Pencacatan Utang .............................................................................. 13
4. Voucher Payable Procedure ............................................................................ 14
b. Dokumen yang digunakan................................................................................ 15
5. Fungsi yang terkait ........................................................................................... 17
6. Catatan Akuntansi yang Digunakan ................................................................. 18
D. Pembayaran .......................................................................................................... 18
E. Utang .................................................................................................................... 18
1. Definisi Utang .................................................................................................. 18
2. Jenis-jenis hutang ............................................................................................. 19
F. Supplier (Pemasok) .............................................................................................. 21
METODE PENELITIAN ............................................................................................... 22
A. Jenis Penelitian .................................................................................................... 22

iii
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 22
C. Sumber Data ........................................................................................................ 23
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................... 23
E. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 26

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Siklus Pengeluaran ..................................................................................... 12

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2 1 Simbol-Simbol Flowchard .............................................................................. 10

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Koreksi


Lampiran 2 Lembar Asistensi

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan suatu usaha setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Untuk menopang tercapainya tujuan
tersebut, perusahaan memerlukan sumber dana yang cukup untuk menjalankan
operasional mereka. Pada akhirnya tidak semua kebutuhan dapat dibeli sekaligus dengan
uang tunai dari penjualan produk atau jasa yang diperlukan. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan operasional, hotel dapat menunda pembayaran tersebut dengan dengan sumber
hutang. Ada banyak sumber dana yang dapat diperoleh suatu perusahaan, salah satunya
adalah melakukan hutang dagang. Hutang merupakan suatu modal perusahaan untuk
menjalankan operasional selain modal sendiri, hal ini dapat mempermudah perusahaan
dalam pemenuhan kebutuhan perusahaan.

Semakin besar suatu perusahaan semakin besar pula keperluan yang harus
dipenuhi kebutuhan tersebut. Kepadatan untuk operasional seperti bahan baku makanan,
bahan habis pakai, penerimaan karyawan, listrik, telpon dan keperluan lainnya dapat
diperoleh dengan bantuan keuangan, tentu saja dana yang akan dikeluarkan cukup besar
sedangkan keuangan suatu perusahaan bukan hanya untuk kegiatan operasional
perusahaan namun juga kegiatan non operasional membutuhkan pendanaan peusahaan
dengan melakukan pembelian kredit, alasan kenapa melakukan pembelian kredit adalah
untuk mengalirkan arus kas hotel sehingga kas yang diperlukan digunakan untuk
pembayaran transaksi pembelian dapat dialokasikan ke pos pembayaran yang lain, jadi
untuk mengendalikan pengeluaran dana yang cukup besar perusahaan melaksanakan
pembelian secara kredit kepada supplier.

Persaingan dunia usaha semakin ketat dan memiliki banyak saingan, dan supplier
tersebut bisa juga melayani perusahaan lain, karna itu untuk mempertahankan supplier
yang kualitas dan kuantitas yang baik tentu saja perusahaan harus memberikan layanan
terbaik, dan mempertahankan hubungan yang baik dengan cara melunasi pembayaran

1
2

pembelian tepat pada waktunya agar kerjasama dapat terus berlanjut ke pembelian
selanjutnya. Hubungan yang baik dengan supplier dapat memberikan beberapa
keuntungan seperti mendapatkan harga yang menarik atau menjadi pelanggan yang akan
diutamakan oleh supplier. Dengan membayar tagihan tepat pada waktunya serta
membangun komunikasi yang baik dapat menambah kepercayaan supplier kepada
perusahaan.

Setiap pembayaran memiliki prosedur yang harus dilakukan sesuai fungsinya


masing-masing, prosedur memberikan beberapa keuntungan yaitu memberikan
pengawasan yang lebih baik mengenai apa yang dilakukan dan bagaimana hal tersebut
dilakukan serta membuat kordinasi yang lebih baik antar bagian-bagian yang
bersangkutan dengan pembayaran. Sebuah prosedur pembayarn hutang yang efektif dan
efisien sangat dibutuhkan, agar setiap hutang yang ada dapat segera dibayar pada
waktunya sehingga tidak terjadi penumpukkan karna penunumpukkan hutang dapat
menyebabkab kesulitan dengan pelunasannya dan akan mendapat klaim dari supplier bisa
saja barang akan diberhentikan pengirimannya karna pembayaran tertunda. Sebelum
melakukan pembayaran tentu saja memerlukan dokumen dan hal-hal yang harus dipenuhi
terlebih dahulu agar proses pembayaran dapat dilaksanakan, dan juga harus
memperhatikan waktu pembayarannya agar pembayaran dilaksanakan sesuai dan tepat
pada waktu yang teleh dikesepakati dengan supplier, agar pelaksanaan pembayaran yang
dilaksanakan dengan baik dan tidak menimbulkan gangguan serta masalah dan kerugian
bagi perusahaan.

Novotel Manado Golf Resort & Convention Center adalah usaha yang bergerak
di bidang perhotelan, didalam menjalankan usahanya Novotel Manado memerlukan
perlengkapan dan peralatan berupa barang dan bahan yang harus disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pengunjung, bukan hanya pengunjung namaun juaga kebutuhan
karyawan serta kebutuhan hotel lainnya, namun dalam pemenuhan kebutuhan ini hotel
berusaha agar dana hotel dapat mencukupi segala jenis kebutuhan hotel baik kebutuhan
operasional namun juga non operasional yang tentunya memerlukan dana agar
kebeutuhan tersebut dapat terpenuhi. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hotel
dengan tetap memperhatikan dana yang ada agar tetap mencukupi kebutuhan lainnya
yaitu melakukan hutang dagang. Novotel Manado termasuk dalam usaha berskala besar
agar keuangan tetap stabil maka dilakukanlah pembelian secara kredit, pembelian kredit
3

ini pembayarannya dilakukan sesuai kesepaktan antar kedua pihak dan pembayaran
hutang kepada supplier di Novotel Manado dilakukan pada saat satu periode yang telah
disepakapakati pihak supplier.

Untuk melaksanakan pembayaran agar dapat terlaksana dengan baik


membutuhkan prosedur sebagai acuan agar pelaksanaan pembayaran terproses dengan
baik, hal itu juga belum bisa menjamin tidak adanya halangan atau hambatan yang terjadi
dalam proses pembayaran di Novotel Manado. Hal ini menunjukan prosedur yang
digunakan dalam proses pembayaran akan sangat menentukan bagaimana jalannya proses
pembayaran sampai pada pelaksanaan pembayarannya apakah akan berjalan baik atau
sebaliknya. Jika proses pembayaran dilaksanakan dengan baik maka dengan begitu
Novotel Manado tetap mendapatkan kepercayaan dari supplier dan dapat menjaga
hubungan yang baik dengan supplier agar mereka dapat terus bekerja sama sehingga hotel
dapat terus memenuhi kebutuhan.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur


pembayaran hutang dagang hotel memiliki dampak yang cukup besar bagi terpenuhinya
kebutuhan hotel serta jalannya operasional hotel dengan baik, bukan hal yang cukup
mudah juga untuk melaksanakannya perlu ketelitian dan ketepatan waktu, dapat
didimpulkan bahwa prosedur yang baik dapat mempermudah proses pembayaran, maka
penulis tertarik untuk membahas ini sebagai judul skripsi Analisis Prosedur
Pembayaran Hutang Kepada Supplier pada Novotel Manado Golf Resort &
Convention Center.

B. Rumusan Masalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembayaran hutang kepada supplier yang


ada di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center?
b. Masalah apasajakah yang terjadi pada proses pembayaran hutang kepada supplier
sehingga mempengaruhi operasional dan menghambat proses pembayaran hutang
di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center?
C. Tujuan Penelitian :

a. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembayaran hutang kepada supplier yang


terjadi di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center?
4

b. Untuk menganalisis apasaja yang menghambat proses pembayaran hutang kepada


supplier?
c. Untuk mengetahui apa dampaknya bagi Novotel Manado Golf Resort &
Convention Center?
D. Kegunaan Penelitian :

Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna pihak-pihak yang memiliki


kepentingan sebagai berikut

1. Penulis

a. Bisa menambah pengetahuan tentang prosedur pembayaran hutang kepada


supplier di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center
b. Mengembangkan diri lewat pengenalan lebih dekat mengenai proses dan kegiatan
pembayaran yang berlangsung di Novotel Manado Golf Resort & Convention
Center
c. Pengembangan pengetahuan yang di dapat di kampus dengan penerapan langsung
di dunia kerja
d. Bisa menjalin hubungan yang baik dengan karyawan Novotel Manado Golf
Resort & Convention Center
2. Bagi perusahaan

a. Sebagai saran dan masukan meningkatkan kinerja karyawan khususnya


Departemen Accounting mengenai prosedur pembayaran hutang kepada supplier
b. Sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki apa yang menjadi kekurangan serta
kelemahan Novotel Manado Golf Resort & Convention Center
3. Bagi Politeknik Negeri Manado

a. Sebagai bahan referensi baru mengenai prosedur pembayaran hutang kepada


supplier yang terjadi di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center?
b. Membangun hubungan yang baik dengan Novotel Manado Golf Resort &
Convention Center
4. Bagi pihak lain
5

Sebagai bahan acuan atau referensi pengetahuan mengenai penelitian tentang


Analisis Prosedur Pembayaran Hutang Kepada Supplier pada Novotel Manado Golf
Resort & Convention Center.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan


sebagai acuan. Dan juga untuk menghindari anggapan meniru atau memiliki
kesamaan dengan penelitian penulis ini. Maka penulis mencantumkan penelitian
terdahulu yang digunakan sebagai acuan oleh penulis yaitu sebagai berikut.
Hasil penelitian Candra Febrilyantri, Cicih Indriwiani, Elgina Sari Novita,
Meiliana Kurniawati, Sri Mulyati, Yuli Suryandari (2016) berjudul “Penerapan
Sistem Informasi Account Payable Dalam Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada PT
Framas Indonesia)”. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arus flowchart atas
hutang/Account Payable pada PT Framas Indonesia dan mengetahui bagaimana
penerapan aplikasi sistem informasi akuntansi atas hutang/Account Payable pada PT
Framas Indonesia. Dalam penelitian ini menjelaskan keguanaan atau fungi Sistem
Informasi pada Utang/Account Payable selain untuk memberikan informasi mengenai
data-data Utang/Account Payable, sistem informasi dapat juga membantu sebuah
perusahaan untuk mengaplikasikan Pengendalian Internal pada bagian Account
Payable. Pada penelitian terdahulu di PT Framas Indonesia ini telah mengaplikasikan
Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Manajemen dengan baik. Sebagian
proses yang terjadi telah terkomputerisasi dengan baik, perusahaan tersebut juga telah
merancang prosedur pencatatan dan Internal Control pada Account Payable dengan
baik juga. Double cek juga dilakukan pada beberapa proses sehingga meminimalisasi
terjadinya kesalahan pembayaran. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa pengendalian
internal pada PT. Framas Indonesia sistem informasi pada Account Payable/Hutang
terlaksana dengan baik.
Berikut adalah perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dan sekarang
yaitu sebagai berikut.

6
7

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang adalah kalau


penelitian terdahulu menjelaskan mengenai pengaplikasian atau penerapan sistem
informasi Account Payable didalamnya memberikan informasi tentang sistem
informasi managemen yang digunakan, seperti proses yang dikomputerisasi dan
rancangan prosedur pencatatan yang ada di perusahaan yang diterapkan dalam
pengendalian intern perusahaan pada Account Payable dengan baik, dalam internal
control juga dilakukan double cek pada beberapa proses, semua ini bertujuan untuk
meminimalisasi kesalahan pembayaran. Jadi penelitian terdahulu menerapan Sistem
Informasi Account Payable dalam Pengendalian Intern dengan tujuan untuk
menghindari terjadinya kesalahan pembayaran hutang. Sedangkan penelitian
sekarang adalah penyelidikan atau untuk mengetahui keadaan sebenarnya yang terjadi
terhadap rangkaian aktivitas atau kegiatan pembayaran hutang dagang kepada
supplier didalamnya dapat mengetahui bagaimana prosedur pembayaran hutang
kepada supplier yang terjadi di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center
dan mengetahui apa dampaknya bagi Novotel Manado Golf Resort & Convention
Center serta menganalisis apasaja yang menghambat proses pembayaran hutang
kepada supplier tujuannya adalah untuk meningkatkan dan memperbaiki rangkaian
aktivitas proses pembayaran hutang kepada supplier menjadi lebih baik dari pada
sebelumnya.
Sedangkan persamaan antara keduanya adalah penelitian terdahulu dan
penelitian yang sekarang keduanya membahas tentang proses pembayaran hutang,
teknik analisis data pada kedua penelitian ini menggunakan Prosedur pembayaran
utang dagang termasuk dalam siklus pengeluaran perusahaan yang mencangkup tiga
aktivitas dasar yaitu: pembelian, penerimaan barang dan hutang dan pengeluaran kas.
Di dalamnya yaitu adanya diagram alir (flowchart) pembayaran hutang, bagian-bagian
yang terkait dalam pembayaran Account Payable, serta dokumen-dokumen yang
digunakan dalam pembayaran Account Payable. Kedua penelitian ini juga juga
membahas masalah yang dihadapi dalam proses pembayaran hutang serta apa saja
yang menghambat proses pembayaran hutang. Kedua penelitian ini memiliki tujuan
yang sama yang hendak dicapai yaitu untuk meminimalisir kesalahan pembayaran
hutang sehingga dapat menghindari terjadinya pengaruh buruk bagi managemen
8

perusahaan seperti terhambatnya proses pembayaran yang menyebabkan kurangnya


kepercayaan supplier kepada perusahaan.

B. Analisis
1. Definisi Analisis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ada beberapa pengertian


mengenai analisis, penulis mengangkat dua pengertian sesuai dengan bidang ilmu
yang akan dibahas dan yang digunakan. Pengertian analisis pada umumnya (nominal/
kata benda) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,
perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab
musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya). Sedangkan pengertian analisis yang
diterapkan dalam penelitian ini dalam KBBI adalah penguraian suatu pokok atas
berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian
untuk memproleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Menurut Spradley (Sugiono, 2015:335) mengatakan bahwa analisis adalah
sebuah kegiatan untuk mencari suatu pola selain itu analisis merupakan cara berpikir
berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan
bagian, hubungan antar bagian dan hubungannya dengan keseluruhan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis adalah sebuah kegiatan penyelidikan
suatu peristiwa dengan menguraikan suatu pokok informasi mencari kaitan dan
memperoleh pengertian secara keseluruhan dari sebuah konteks.
2. Analisa yang digunakan
Analisa yang digunakan untuk menganalisa kegiatan proses bisnis perusahaan
salah satunya adalah menggunakan flowchart. Menurut Mulyadi (2010: 60-63), sistem
akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen.
Menurut Krismiaji (2015: 65) dokumentasi merupakan narasi, diagram alir,
dan penjelasan lain yang berisikan tentang cara bagaimana sebuah sistem bekerja.
Teknik dokumentasi meliputi peng-input-an data, pengolahan data, penyimpanan data,
pembuatan laporan, dan pengawasan terhadap sistem.
Teknik dokumentasi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Grafik
9

Format grafis yang digunakan untuk membantu memudahkan dalam


memahami prosedur yang telah ada dan ditujukan untuk pelaksana eksternal
organisasi. Dalam grafik prosedur yang dijabarkan secara panjang dapat dibuat
sub-proses yang lebih singkat hanya berisi beberapa langkah. Grafik ini berguna
juga apabila dalam menggambarkan prosedur dibutuhkan adanya foto atau
diagram.
b. Diagram alir (Flowchart)
Diagram alir merupakan teknik analisis yang diperlukan untuk
menjelaskan aspek-aspek informasi dengan jelas dan tepat. Dalam diagram
simbol-simbol digunakan untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi.
Berikut terdapat jenis-jenis dari diagram alir:
a) Diagram alir dokumen
Diagram ini menggambarkan bagaimana aliran dokumen dan
informasi di dalam sebuah organisasi. Diagram alir ini bermanfaat untuk
mengevaluasi apakah prosedur pengawasan dalam suatu sistem seperti
pengendalian internal dan pemisahan tugas memadai. Kelemahan atau
ketidakefisiensian sistem dapat diungkap dalam diagram alir dokumen,
seperti aliran informasi yang tidak memadai, rumitnya dalam aliran dokumen,
dsb.
b) Diagram alir sistem
Diagram alir ini menjelaskan tentang hubungan antara input, proses,
dan output dalam sebuah sistem informasi. Diagram alir dimulai dari proses
identifikasi input. Input atau masukan dapat berupa data baru yang akan
dimasukkan ke dalam sistem kemudian setelah input berikut di proses yang
meliputi pengolahan data yang menghasilkan data berupa output. Output
setelah proses selesai dapat disimpan dalam draft atau tempat data disimpan.
c) Diagram alir program
Diagram alir ini menggunakan simbol yang secara khusus telah
dirancang. Anak panah dapat menghubungkan antar simbol serta dapat
menunjukkan urutan kegiatan.
d) Bagian konfigurasi komputer
10

Simbol bagian ini juga digunakan untuk menggambarkan konfigurasi


perangkat keras sistem komputer. Bagian ini akan memberikan manfaat untuk
perancangan konfigurasi atau komponen perangkat keras yang akan
digunakan perusahaan.
Tabel 2 1 Simbol-Simbol Flowchard

Simbol Nama Penjelasan

Sebuah dokumen atau laporan. Dokumen


Dokumen dapat dibuat secara manual maupun
secara komputerisasi.

Digambarkan dengan menumpuk simbol


dokumen. Pada umumnya pencetakan
Dokumen rangkap
nomor urut dokumen di bagian depan
dokumen pada bagian kiri atas.

Menggambarkan media input dan output


Input/ Output dalam sebuah bagan alir program.
Jurnal/Bukubesar Menggambarkan jurnal dan buku besar
dalam bagan alir dokumen

Sebuah fungsi pemrosesan yang


Pemrosesan dilaksanakan oleh komputer. Biasanya
Komputer menghasilkan perubahan terhadap data
atau informasi

Sebuah kegiatan pemrosesan yang


Kegiatan
dilakukan secara manual oleh karyawan
Manual
perusahaan.

Sebuah kegiatan pemrosesan yang


Kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan alat
campuran selain komputer.
11

Kegiatan Sebuah kegiatan yang dilakukan dengan


pemasukan data menggunakan alat pemasukan data off-
Off-line line (entri data ke disket, register kas).

Data disimpan secara permanen pada disk


Disk bermagnit bermagnit; digunakan untuk
menyimbolkan file induk (master file).

Arsip dokumen disimpan diambil secara


N Arsip manual. Huruf didalamnya menunjukan
cara pengurutan arsip: N = urut nomor; A
= urut abjad; T = urut tanggal.
Arus dokumen / Arah arus dokumen. Arus normal adalah
pemrosesan ke kanan atau ke bawah.
Sumber: (Krismiaji: 2015)
C. Prosedur
1. Definisi Prosedur
Menurut Azhar Susanto (2017:264) mangatakan bahwa prosedur adalah
rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulamg ulamg dengan cara
yang sama.
Menurut Mulyadi (2013:5) menyatakan bahwa prosedur adalah suatu urutan
kegiatan krelikal, biasanya melibatkan beberapa orang satu departemen atau lebih,
yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang
terjadi secara berulang-ulang.
Sedangkan menurut KBBI prosedur adalah tahap kegiatan untuk
menyelesaikan suatu aktivitas; metode langkah demi langkah secara pasti dalam
memecahkan suatu masalah.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur
adalah suatu proses kegiatan yang disusun untuk mempermudah atau memperlancar
suatu aktivitas yang melibatkan beberapa orang satu departemen atau lebih yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang kejadiannya
berulang- ulang dengan tujuan menuntaskan suatu tujuan tertentu.
12

2. Prosedur Pembayaran Utang Dagang


Pembayaran utang dagang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara
membayar kewajiban di masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau
pemberian jasa yang disebabkan oleh transaksi di masa lalu. Prosedur pembayaran
utang dagang termasuk dalam siklus pengeluaran perusahaan.
Menurut Azhar Susanto (2017:197) siklus pengeluaran mencangkup tiga
aktivitas dasar yaitu: pembelian, penerimaan barang dan hutang dan pengeluaran kas.
Berikut penjelasan mengenai tiga aktivitas dasar siklus pengeluaran:
Gambar 2. 1 Siklus Pengeluaran

Sumber: Azhar Susanto (2017:197)


a. Pembelian
Rencana penjualan (1) seringkali membantu perencanaan dalam pengadaan
barang untuk dijual kembali atau untuk diproduksi. Umumnya order pembelian
(OP) dipersiapkan berdasarkan perkiraan atau rencana penjualan. Disamping itu,
13

order pembelian juga bisa dibuat berdasarkan informasi yang diberikan oleh sistem
persediaan yang menunjukkan bahwa persediaan telah menunjukkan jumlah
dibawah atau sama dengan titik pemesanan kembali (reorder point) (2). Dengan
input dari sistem persediaan tersebut, permintaan pembelian (PP) (3) dikirim
kebagian pembelian yang selanjutnya akan membuat order pembelian (4) untuk
dikirimkan ke penjual atau supplier. Bagian pembelian harus menentukan penjual
mana yang dapat memenuhi barang yang diperlukan. Dalam sistem yang berbasis
komputer seringkali OP dikeluarkan secara otomatis sedangkan PP tidak
dikeluarkan, hanya sebagai input untuk dibuat OP. OP dapat dianggap sebagai
dokumen dasar yang mengawali siklus pengeluaran. Satu kopi OP disimpan
dibagian pembelian (atau cukup disimpan di database) dan yang asli dikirimkan ke
penjual (5)
b. Penerimaan Barang
Dalam penerimaan transaksi, penjual mengirim barang ke PT ABC (6).
Ketika barang diterima pada gudang, bagian gudang membuat laporan penerimaan
(LP) (7), sebagai bukti bahwa barang-barang telah diterima, dan tanggal
diterimanya. Copy LP dan barang diteruskan ke bagian persediaan untuk menambah
persediaan (12). Transaksi ini dapat juga dilakukan melalui terminal komputer yang
teletak pada bagian penerimaan barang, sehingga saldo persediaan dapat diupdate
secepat mungkin. Dalam sistem manual, satu copy disimpan dibagian hutang,
dimana disana dibandingkan dengan PP (3), OP (4), dan faktur dari penjual (8).
Pada PT ABC, kebanyakan dari transaksi-transaksi ini dilakukan dengan
menggunakan komputer dengan sistem batch satu hari.
c. Hutang dan Pengeluaran kas
Bila semua data dalam komputer termasuk permintaan pembelian, order
pembelian, laporan penerimaan dan faktur dari penjual disetujui (9), maka hutang
akan dicatat, pengeluaran kas disetujui, dan chek (10) ditulis untuk pembayaran
kepada penjual.
3. Prosedur Pencacatan Utang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa dokumen – dokumen yang
berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan barang,
dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan utang dan mengarsipkan
14

dokumen sumber sebagai catatan utang. Menurut Mulyadi (2010: 342), ada dua
metode pencatatan utang: account payable dan voucher payable procedure.
Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa kartu utang
yang diselenggarkan untuk setiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai
nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran dan saldo
utang. Dalam voucher payable procedure, tidak menggunakan kartu utang, tapi
menggunakan arsip voucher yang di simpan dalam arsip menurut abjad atau menurut
tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.
4. Voucher Payable Procedure
Menurut Mulyadi (2010: 345-349), dokumen yang digunakan dalam voucher
payable procedure adalah:
a. Bukti kas keluar atau kombinasi bukti kas keluar dan cek (voucher atau voucher
check).
Bukti kas keluar ini merupakan formulir pokok dalam voucher payable
procedure. Formulir ini mempunyai 3 fungsi:
1) sebagai surat perintah kepada bagian kasa untuk melakukan pengeluaran kas
sejumlah yang tercantum didalamnya,
2) sebagai pemberitahuan kepada kreditor mengenai tujuan pembayarannya
(sebagai remittance advice), dan
3) sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan atau distribusi
lain.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam voucher payable procedure
adalah:
1. Register bukti kas keluar (voucher register).
2. Register cek (check register).
Prosedur pencatatan utang dengan voucher payable procedure dapat
dibagi menjadi berikut:
1) One-time Voucher procedures. One-time Voucher procedures ini dibagi
menjadi dua:
a) One-time Voucher procedures dengan dasar tunai (cash basis).
Dalam prosedur ini, faktur yang diterima oleh fungsi akuntansi dari
pemasok disimpan dalam arsip sementara menurut tanggal jatuh temponya.
15

Pada saat jatuh tempo faktur tersebut, fungsi akuntansi membuat bukti kas
keluar dan kemudian mencatatnya dalam jurnal pengeluaran kas.
b) One-time Voucher procedures dengan dasar waktu (accrual basis)
Dalam prosedur ini, pada saat faktur diterima oleh bagian utang dari
pemasok, langsung dibuatkan bukti kas keluar oleh bagian utang, yang
kemudian dasar dokumen ini dilakukan pencatatan transaksi pembelian
dalam register kas keluar (voucher register). Pada saat bukti kas keluar
tersebut jatuh tempo, dokumen ini dikirimkan ke bagian kasa sebagai dasar
untuk membuat cek untuk dibayarkan kepada pemasok. Pengeluaran cek ini
dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Prosedur ini sering juga disebut sebagai
full-fledged voucher system.
2) Built-up Voucher Prochedure.
Dalam prosedur ini, satu set vouchere dapat digunakan untuk
menampung lebih dari satu faktur dari pemasok.
b. Dokumen yang digunakan
Menurut Mulyadi (2001:306) dokumen yang digunakan dalam prosedur
pembayaran utang dagang adalah:
1) Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi
pemakai barang untuk meminta funsi pembelian melakukan pembelian barang
dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang dalam surat tersebut.
2) Surat Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang
pengadaannya tidak bersifat berulangkali terjadi, yang menyangkut jumlah rupiah
pembelian yang besar.
3) Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah
dipilih. Dokumen ini terdiri berbagai tembusan dengan fungsi sebagai berikut:
a) Surat permintaan pembelian
16

Dokumen ini merupakan lembar pertama surat permintaan pembelian


yang dikirimkan kepada pemasok sebagai permintaan resmi yang dikeluarkan
perusahaan.
b) Tembusan pengakuan oleh pemasok
Dokumen ini dikirimkan kepada pemasok, dimintakan tanda tangan
pemasok tersebut, dan dikirim kembali ke perusahaan sebagai bukti bahwa
permintaan pembelian telah diterima dan disetujui.
c) Tembusan bagi unit peminta barang
Dokumen ini dikirimkan kepada fungsi yang meminta pembelian bahwa
barang yang dimintanya telah dipesan.
d) Arsip tanggal penerimaan
Dokumen ini disimpan oleh fungsi pembelian sebagai dasar untuk
mengadakan tindakan penyelidikan jika barang tidak datang pada waktu yang
telah ditetapkan.
e) Arsip pemasok
Dokumen ini disimpan oleh fungsi pembelian menurut nama pemasok
sebagai dasar untuk mencari informasi mengenai pemasok.
f) Tembusan fungsi penerimaan
Dokumen ini dikirim ke fungsi penerimaan sebagai otorisasi untuk
menerima barang yang jenis, spesifikasi, kualitas, kuantitas, dan pemasoknya
seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut.
g) Tembusan fungsi akuntansi
Dokumen ini dikirim ke fungsi akuntansi sebagai salah satu dasar untuk
mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.
4) Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa
barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu, dan
kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
5) Surat Perubahan Order Pembelian
Dokumen ini dibuat dengan jumlah lembar tembusan yang sama dan
dibagikan kepada pihak yang sama dengan yang menerima surat order pembelian.
17

6) Bukti Kas Keluar


Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi
pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk
pembayaran utang kepada pemasok dan yang sekaligus berfungsi sebagai surat
pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran.
5. Fungsi yang terkait
Fungsi yang Terkait Menurut Mulyadi (2001:299) fungsi yang terkait dalam
prosedur pembayaran utang dagang terdiri dari:
a. Fungsi Gudang Fungsi
Gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian
sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang
yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang – barang yang langsung
pakai (tidak diselenggarakan persediaan barang di gudang), permintaan pembelian
diajukan oleh pemakai.
b. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi
mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan
barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
c. Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan
terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna
menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Fungsi
ini juga bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari
transaksi retur penjualan.
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi yang terkait dalam siklus pengeluaran adalah fungsi
pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan Fungsi pencatat utang bertanggung
jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan
menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi
sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu
18

utang. Fungsi pencatat persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok
persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan
6. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Menurut Mulyadi (2001:306) catatan akuntansi yang digunakan dalam
prosedur pembayaran utang dagang adalah :
1. Register Bukti Kas Keluar (Voucher Register)
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher payable
procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah
register bukti kas keluar.
2. Jurnal Pembelian
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable
procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah
jurnal pembelian.
3. Kartu Utang
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account payable
procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada
pemasok adalah kartu utang. Jika dalam pencatatan utang, perusahaan
menggunakan voucher payable procedure, yang berfungsi sebagai catatan utang
adalah arsip bukti kas keluar yang belum dibayar.
4. Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang
dibeli.
D. Pembayaran
Menurut KBBI pembayaran adalah proses, cara perbuatan membayar.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembayaran adalah suatu kegitan
atau perbuatan mebayar sesuatu.
E. Utang
1. Definisi Utang
Ada beberapa pengertian utang menurut KBBI yang pertama utang adalah
uang yang dipinjam dari orang lain. Yang kedua utang adalah kewajiban membayar
kembali kewajiban yang diterima.
19

Menurut Hery (2014:30) Hutang timbul pada barang atau jasa diterima
sebelum melakukan pembayaran. Dalam transaksi perusahaan dagang, seringkali
perusahaan membeli barang dagang secara kredit dari pemasok untuk dijual kembali
kepada para pelanggannya.
Jadi utang adalah kewajiaban membayar kembali kewajiaban yang telah
diteima atau dipinjam dari orang lain.
2. Jenis-jenis hutang
Menurut Hery (2014:30) ada beberapa jenis-jenis hutang, yaitu:
5. Current Liabilities (Hutang Jangka Pendek)
Current Liabilities adalah merupakan hutang jangka pendek yang segera
mungkin harus dibayarkan paling lambat selama satu tahun buku.
Jenis-jenis hutang jangka pendek antara lain:
1. Wesel bayar atau Hutang Wesel
Wesel yang harus dibayarkan kepada pihak dimana pernah diberikan
kepadanya. Umumnya wesel bayar adalah 30, 60 atau 90 hari.
2. Account payable (Hutang Dagang)
Account payable merupakan hutang kepada supplier atau rekaman
perusahaan. Hutang ini timbul karena pembelian barang bahan baku atau
lainnya dalam rangka operasional perusahaan kepada supplier belum
dibayarkan`
3. Beban yang masih harus dibayar
Semua biaya yang masih belum dilunasi dalam satu periode akuntansi
tertuntu, contohnya hutamg agji, hutang upah maupun hutang biaya yang lain.
4. Different Revenue ( Penghasilan Yang ditangguhkan)
Different revenue adlah penghasilan perusahaan semestinya belum
menjadi hak perusahaan.
5. Unearned Revenue (Pendapatan diterima Dimuka)
Pendapatan diterima dimuka merupakan suatu kewajiban yang
ditimbulkan karena entitas atau perusahaan menerima uang yang dimuka
terlebih dahulu. Sedangkan kewajiban atas
6. Payable Deviden (Hutang Deviden)
20

Merupakan bagian laba entitas atau perusahaan yang dibagikan atau


diberikan kepada pemilik saham namun belum direalisasikan atau belum
dilakukan.
7. Not Interest Bearing Notes/ Wesel bayar tak berbunga
Kewajiban ini merupakan nilai nominal dikurangi diskontonya.
6. Long term liabilities (Hutang Jangka Panjang)
Hutang yang digolongkan ke dalam long term liabilities adalah semua
hutang yang tempo pembayaran relatif lama. Beberapa akun yang diklarifikasikan
sebagai hutang jangka panjang adalah:
1. Bank loan (Hutang Bank)
Hutang bank adlah pinjaman modal kerja untuk perusahaan dari bank.
Biasanya digunakan untuk ekspansi hal-hal strategis lainnya.
2. Mortgages payable ( Hutang Hipotik)
Hutang pinjaman bank dengan menggunakan harta tetap (aset tetap)
perusahaan sebagai jaminan.
3. Bons Payable (Hutang obligasi)
Kewajiban ditimbulkan karena perusahaan menerbitkan serta menjual
obligasi. Obligsi adalah surat berharga yang berfungsi sebagai surat bukti
yang menyatakan pemegang surat obligasi meminjamkan sejumlah uang
keoada entitas bisnis/perusahaan yang mengeluarkannya. Pemilik/pemegang
obligasi akan memperoleh bunga tetap secara berkala yang biasa disebut
dengan istilah kupon.
4. Long Term Loan
Kewajiban merupakan pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari
bank atau lembaga keuangan lain.
5. Suberdinated Loan (hutang Suberdiresi)
Kewajiaban dari pemegang saham perusahaan induk yang sifatnya
tanpa ada bunga.
6. Payable Leasme (Hutang Sewa Dana)
Hutang yang diperoleh dari perusahaan asing untuk pembelian sebuah
aset tetap yang umumnya dicicil dalam rentang waktu panjang.
21

7. Holding Company (Hutang Pemegang Saham)


Kewajiban yang umumnya diberikan oleh perusahaan induk kepada
anak perusahaan afiliasi yang baru untuk operasional perusahaan yang
dikendalikannya.
8. Long Term Lent Liabilities (Hutang sewa jangka panjang)
Hutang perusahaan yang masih harus dibayar dalam tempo waktu atau
waktu yang relatif lama.
F. Supplier (Pemasok)
Menurut Ismail (2012:42) pemasok merupakan organisasi yang menyediakan
input bagi perusahaan seperti bahan baku, jasa, dan tenaga kerja.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Menurut Sugiono (2015:15) penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowball.

Menurut Moleong (2011:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang


bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan laini-lain secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Jenis penelitian ini sangat cocok dengan penelitian yang diangkat oleh penulis
yaitu untuk memahami fenomena apa yang terjadi pada prosedur pembayaran kepada
supplier yang ada di Novotel Manado baik itu tindakan menyusun, mengenali dan
menafsirkan informasi guan memberikan gambaran dan pemahan dengan
mengupayakan pengolahan data atau informasi menjadi sesuatu yang dapat
diutarakan secara jelas dan dpat dimengerti orang lain bahkan orang yang tidak
langsung mengalaminya sendiri. Dalam penelitian ini peneliti adalah instrumen kunci
atau yang paling berperan dalam dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu menganalisis prosedur pembayaran hutang kepada
supplier di Novotel Manado sehingga dapat menjawab permasalahan yang dimaksud.

Karna itulah penelitian ini sangat cocok menggunakan jenis penelitian secara
kualitatif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian

22
23

Tempat penelitian yang diambil oleh penulis adalah di Novotel


Manado Golf Resort & Convention Center lokasi hotel Novotel Manado Golf
Resort & Convention Center berada di Grand Kawanua Internasional City Jl.
AA Maramis, Kayuwatu, Kairagi II, Mando, Sulawesi Utara.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untu penelitian ini dilaksanakan sejak
tanggal dikeluarkannya ijin penelitian ini sampai dalam kurun waktu dua
bulan lebih, dengan masa bulan pertama tahap pengumpulan data dan bulan
berikutnya yaitu meliputi penyajian skripsi dan proses bimbingan
berlangsung.
C. Sumber Data
1. Narasumber (Informan)
Narasumber bukan hanya memberi respon tetapi juga pemilik
informasi karna narasumber juga aktor atau pelaku yang memberikan
informasi atau data yang diteliti.
2. Peristiwa atau Aktivitas
Yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan terhadap peristiwa atau
aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
3. Tempat atau Lokasi
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan
penelitian juga dapat memberi informasi yang berkaitan dengan permasalah
penelitian
4. Dokumen atau Arsip
a. Catatan dan dokumentasi yang berada di perusahaan
b. Artikel bacaan dari internet
c. Buku- buku
d. Tesis terdahulu
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2010:310) menyatakan bahwa observasi adalah
dasar semua ilmu pengetahuan. Para peneliti hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
24

Observasi, yaitu suatu pengamatan atau pencatatan secara khusus yang


ditujukan pada suatu masalah dengan maksud untuk mendapatkan informasi
atau pemecahan masalah yang diteliti.
2. Wawancara
Menurut Sugiono (2010:231) wawancara adalah pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Jadi Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara
bertanya langsung sehingga terjadi interaksi komunikasi antara pihak peneliti
selaku penanya dan informan selaku pihak yang diharapkan memberikan
jawaban.
3. Studi Dokumen
Menurut Sugiyono (2010:240) dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tilisan, gambar, atau karya-
karya monumental.
Jadi dapat disimpulkan bahwa studi dokumen adalah metode yang
digunakan untuk memperoleh data dengan melakukan penyelidikan terhadap
benda-benda tertulis seperti buku- buku yang berkaitan dengan perusahaan,
dokumen, catatan harian perusahaan dan dokumen yang digunakan
perusahaan.
E. Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman (Emzir, 2010) menyatakan bahwa terdapat tiga
macam kegiatan analisis data kualitatif, yaitu:
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti: merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Model Data (Data Display)
25

Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah


mendisplaykan data. Display data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan
dalam bentuk: uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sebagainya. Miles dan Huberman (1984) menyatakan: “the most frequent
form of display data for qualitative research data in the pas has been narative
tex” artinya: yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk
naratif, display data dapat juga berupa grafik, matriks, network (jejaring
kerja).
3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).

Kesimpulannya adalah data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan studi
dokumen pengelolaannya dimulai dari proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu. Setelah data yang dianggap penting diolah kemudian mengurangi hal-hal
yang tidak perlu dan mencari kaitan dari berbagai data yang diperoleh dan dikembangkan
serta yang terkahir penarikan kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan (2007) Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Candra Febrilyantri, Cicih Indriwiani, Elgina Sari Novita, Meiliana Kurniawati, Sri
Mulyati, Yuli Suryandari (2016) “Penerapan Sistem Informasi Account Payable
Dalam Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada PT Framas Indonesia)” Jurnal
Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Raja Grafindo.
Hery (2014) Mahir Acconting Principle. Jakarta: PT.Grasindo
Krismiaji (2015) Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga. Yogyakarta: Unit Penerbit
Moleong, Lexy J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Muklyadi (2001). Sistem Akuntansi, Edisi Tiga. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi (2010) Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Kelima.Jakarta: Salemba
Empat
Mulyadi (2013) Sistem Informasi Akuntansi (Universitas Gaja Mada). Jakarta: Salemba
Empat
Solihin, Ismail (2012) Managemen Strategik. Jakarta: Erlangga.
Sugiono (2010) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Susanto.Azhar (2017) Sistem Informasi Akuntansi (Pemahaman Konsep Secara
Terpadu). Bandung: Lingga Jaya

26

Anda mungkin juga menyukai