Anda di halaman 1dari 60

VARIABEL EKONOMI MAKRO

NURSINI
nini_mahmud@yahoo.com
Substansi Materi

 Pembahasan Variabel-Variabel Makro Ekonomi


antara lain: PDB/PDRB/Pertumbuhan Ekonomi,
Tingkat inflasi, Tingkat pengangguran, dan Sektor
luar negeri

 Data Empirik

 Materi Diskusi
Ekonomi Makro
 Definisi
 Ilmu yang membahas prilaku perekonomian secara keseluruhan

Vs

Ekonomi Mikro
o Prilaku ekonomi per individu
Variabel Ekonomi Makro
 Pendapatan Nasional/Pertumbuhan ekonomi

 Inflasi

 Pengangguran

 Konsumsi

 APBN/APBD

 Investasi

 Ekspor-Impor
Tujuan Ekonomi Makro

 Mendorong pertumbuhan
Ekonomi atau pendapatan
nasional
 Kebijakan
 Menciptakan stabilitas harga Fiskal
(mengendalikan tingkat inflasi

 Menciptakan lapangan kerja


(mengatasi pengangguran  Kebijakan
Moneter
Kebijakan
 Menjaga Keseimbangan Eksternal Fiskal
(Neraca Pembayaran)
Dimensi Pembangunan
Berfokus pada Usaha Kesejahteraan
Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Welfare

Berfokus pada:
Ekonomi Perbaikan
Lingkungan Kualitas Hidup
pembangunan
manusia
Sosial
Pertumbuhan Ekonomi
 Urgensi

 Indikator kemajuan atau kesejahteraan suatu negara/daerah

 Mendorong peningkatan lapangan kerja

 Berkontribusi mengurangi masalah kemiskinan

 Menjadi pertanda pergerakan aktivitas ekonomi suatu negara/wilayah


Pertumbuhan Ekonomi (lanj...)
 Pertumbuhan Ekonomi:
 Persentase kenaikan PDB/PDRB riil (harga konstan)
dalam satu tahun tertentu

 PDB/PDRB
 Seluruh Nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan
oleh penduduk dalam suatu negara/daerah dalam waktu tertentu

 Nilai Tambah (Added Value)


 Nilai Output dikurangi dengan nilai barang antara yang digunakan
dalam proses produksi untuk menghasilkan output
Pendekatan Perhitungan PDB/PDRB

1. Produksi (Production Approach)

2. Pengeluaran (Expenditure Approach)

3. Pendapatan ( Income Approach)


Sumber Pertumbuhan Ekonomi (lanj....)

Sisi Sisi
permintaan Penawaran
Konsumsi
Produksi menurut
(C) Lapangan Usaha:

Input Produksi:
Human Resources,
Investasi Natural Resources,
(I) Capital Formation,
Teknologi

Pengeluaran Kebijakan Pemerintah


Pemerintah
(G )

Kelembagaan, dll
Ekspor-Impor
( X-M)

Y = f ( K, L, T )
AD = C + I + G + (X-M)
Struktur Ekonomi
 Supply Side
 Pergeseran share masing-masing sektor ekonomi dari sektor
primer ke sektor industri dan ke sektor jasa

 Demand Side
 Pergeseran share masing-masing komponen pengeluaran oleh
pelaku ekonomi (Rumah Tangga, Investor, Pemerintah, dan
sektor Luar Negeri)
Sisi Supply: Fungsi Produksi
Y . Y1 = f ( Input )

Y = f ( Input )

Input
Pertumbuhan Ekonomi:
Kurva Kemungkinan Produksi
pertanian

2013
•G
2000
•F •D

•E •C
1990
•B

industri
Pertumbuhan Ekonomi:
• Analisis AD dan AS

P AS
?

?
AD

Y
Pertumbuhan Ekonomi:
• Analisis AD dan AS

P P AS
AS
? AS1

AD1
? ?
AD AD

Y Y
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
berfluktuasi
7

6,5 6,35 6,30


6,14
6 5,7 5,67 5,74
5,5 5,19
5,05
5 4,77 4,77

4,5
4,1
4 3,7
3,5 3,32

3
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pertumbuhan ekonomi antar Pulau di Indonesia, 2006-2012

16,00

14,00 Sumatera

12,00
Jawa & Bali
10,00

8,00 Kalimantan

6,00
Sulawesi
4,00

2,00 Nusa Tenggara,


Maluku & Papua
0,00
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
-2,00

-4,00

-6,00
Kontribusi PDRB terhadap Nasional menurut Pulau di Indonesia

100% Rata-rata 2006-2012


4,04 4,09 4,19 4,46 4,61 4,74 Nusa
4,52
90% Tenggara,
Sulawesi; Maluku dan
4,38 Papua; 3,55
80%
Kalimantan;
70% 9,49

Sumatera;
60% 23,01
60,68 60,23 59,21 59,88 59,33 58,81 58,87
50%

40%

30%

20%

10% 22,27 22,73 22,90 22,69 23,12 23,57 23,77 Jawa dan
Bali; 59,57
0%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumatera Jawa dan Bali


Kalimantan Sulawesi
Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Struktur ekonomi nasional mengalami loncatan yang ditunjukkan oleh
dominannya sektor jasa dan industri. Di sisi lain, sektor industri dan jasa juga
terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera. Namun kecenderungan sektor
industri mengalami penurunan dan digantikan oleh peran sektor jasa.

45,00
40,10 39,40 39,88
38,71
40,00 37,40 37,00
37,73 38,21

35,00 35,90 35,70


37,10 37,10
35,81 35,25 34,99 34,46
30,00

25,00 25,90 26,45 26,53 26,30 Primer


24,90 25,40 25,67
24,00
20,00 Sekunder
Jasa
15,00

10,00

5,00

0,00
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012* 2013**
Perkembangan Pertumbuhan PDB Total, Pertumbuhan PDB Menurut Migas
dan Non-Migas, Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha, dan
Pertumbuhan PDB Menurut Jenis Penggunaan, Indonesia 2006-2012
(dalam persen)
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pertumbuhan PDB Total (yoy) 5,5 6,35 6,01 4,63 6,22 6,49 6,23
Menurut Migas & Nonmigas
Non Migas 6,11 6,95 6,47 5 6,6 6,98 6,81
Migas -1,27 -0,79 0,18 -0,47 0,83 -1 -3,33
Menurut Lapangan Usaha
Pertanian 3,36 3,47 4,83 3,96 3,01 3,37 3,97
Pertambangan dan Penggalian 1,7 1,93 0,71 4,47 3,86 1,39 1,49
Industri Pengolahan 4,59 4,67 3,66 2,21 4,74 6,14 5,73
Listrik, Gas, dan Air Bersih 5,76 10,33 10,93 14,29 5,33 4,82 6,4
Bangunan 8,34 8,53 7,55 7,07 6,95 6,65 7,5
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6,42 8,93 6,87 1,28 8,69 9,17 8,11
Pengangkutan dan Komunikasi 14,23 14,04 16,57 15,85 13,41 10,7 9,98
Keuangan, Persewaan, dan Jasa 5,47 7,99 8,24 5,21 5,67 6,84 7,15
Jasa-jasa 6,16 6,44 6,24 6,42 6,04 6,75 5,24
Menurut Jenis Penggunaan
Konsumsi 3,91 4,87 5,94 6,2 4,14 4,51 4,76
Investasi (PMTDB) 2,6 9,32 11,89 3,29 8,48 8,77 9,81
Perubahan Inventory -13,37 -100,84 992,96 -195,15 70,74 1594,67 489,24
Ekspor 9,41 8,54 9,53 -9,69 15,27 13,65 2,01
Impor 8,58 9,06 10 -14,98 17,34 13,34 6,65
Struktur ekonomi SUL-SEL Klasifikasi Primer,
Sekunder Dan Tersier
PRIMER SEKUNDER JASA

49,41
47,61
44,30
41,83 42,43

39,02 38,68
36,73
33,53
31,85

19,15 18,89 18,97 18,86 18,74

2006 2007 2008 2009 2010


Sisi Supply: PDRB Sul-Sel
PDRB Atas Dasar Harga
Konstan 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Pertanian 10802,56 12.181,82 12.923,42 13.497,99 13.844,69 14.737,35
1.1. Pertanian Tanaman
Pangan 5440,38 5.809,49 6.286,65 6.652,87 6.756,56 7.116,42
1.2. Perkebunan 2961,19 2.842,67 2.857,78 2.894,14 2.941,87 3.107,30
1.3. Peternakan 481,78 510,81 544,02 576,27 615,52 672,85
1.4. Kehutanan 57,17 57,43 56,54 56,83 57,85 59,74
1.5. Perikanan 1862,04 2.961,42 3.178,42 3.317,88 3.472,89 3.781,04
2. Pertambangan dan
Penggalian 3891,34 4.157,15 4.034,94 3.852,79 4.459,32 4.170,85
3. Industri Pengolahan 5481,51 5.741,39 6.241,44 6.468,79 6.869,43 7.394,45
4. Listrik, Gas, Air Bersih 368,27 400,88 451,00 490,45 529,82 575,41
5. Bangunan 1787,87 1.942,09 2.328,42 2.656,77 2.900,27 3.250,82
6. Perdagangan, Hotel dan
Restoran 5770,9 6.322,43 7.034,56 7.792,10 8.698,81 9.631,86
7. Pengangkutan dan
Komunikasi 2945,64 3.244,61 3.651,37 4.023,68 4.619,93 5.179,27
8. Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan 2340,47 2.610,48 2.881,07 3.203,98 3.742,09 4.297,33
9. Jasa-jasa 4479,1 4.731,58 5.003,60 5.308,83 5.535,55 5.879,58
PDRB Dengan MIGAS 38867,66 41.332,43 44.549,82 47.295,38 51.199,91 55.116,92
Riel GRDP per Capita 8.996.056 10.908.767 12.632.537,00 297.987.305 16.929.030,00
PDRB Sul-Sel (Rp Miliar): Sisi Demand
2007 2008 2009 2010 2011
1. Konsumsi Rumahtangga 40.034,93 47.393,16 52.780,92 59.616,78 66.246,06
2. Konsumsi Lembaga Swasta 464,62 569,68 785,66 913,61 1.057,79
3. Konsumsi Pemerintah dan
Pertahanan 11.242,01 14.718,80 21.779,66 32.627,34 40.471,29
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 11.983,11 17.239,19 22.274,61 27.581,96 32.503,00
5. Perubahan Stok 449,05 1.293,65 1.017,22 339,39 2.380,56
6. Export Luar Negeri dan Antar Pulau 32.895,84 35.153,47 28.582,42 36.426,09 30.148,74
7. Import dari Luar Negeri dan Antar
Pulau 27.797,63 28.224,75 27.315,82 39.674,89 35.435,55
net export 5.098,21 6.928,72 1.266,60 (3.248,80) (5.286,81)
PDRB 69.271,93 88.143,20 99.904,67 117.830,28 137.371,89

100%
48% 1% 29% 24%
80% 2%
51% 1% 1%
23% 0%
60% 28%
53% 1% 8%
1% 22%
40% 22%
54%
1% 20% 1%
20% 17%
7%
58% 1% 16% 17% 1%
0%
Rumah tangga Lembaga Swasta Pemerintah dan Pembentukan Perubahan Stok Net-3%
Ekspor
-20% Pertahanan Modal Tetap Bruto -4%

-40%
2007 2008 2009 2010 2011
Kelemahan Pertumbuhan Ekonomi
 Seringkali mengabaikan realitas mikro

 Hanya menghitung “kecepatan”

 Menjelaskan tentang kemajuan suatu negara/daerah, tetapi


tidak menjelaskan siapa yang memperoleh manfaat paling
besar atas kemajuan yang diperoleh

 Pertumbuhan ekonomi hijau (green economy)


 Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas (the quality of growth)
 Pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada penduduk miskin
(pro-poor-growth)
Pendapatan per kapita

Pendapatan rata-rata suatu negara/daerah biasanya dalam


setahun

𝑃𝐷𝐵
Yp=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
Pendapatan Per kapita
 Menentukan tingkat kesejahteraan yang dicapai suatu
negara pada periode tertentu
 Menggambarkan tingkat kelajuan atau kecepatan
pembangunan ekonomi

 Menunjukkan jurang pembangunan diantara berbagai


negara

 Kelemahan:
 Menyembunyikan realitas ketimpangan pendapatan
 Tidak menggambarkan sepenuhnya standar hidup penduduk
 Kesimpulan yang bias jika dikomparasikan dengan negara
 Kesejahteraan tidak hanya diukur dari pendapatan per kapita,
tetapi faktor non-ekonomi
Tingkat Inflasi
Definisi Inflasi
Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana
barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok
masyarakat

Tingkat inflasi
 Persentase kenaikan rata-rata tingkat harga umum

Kegunaan: Memberi informasi tentang perkembangan


tingkat harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
masyarakat

 Rumus
Indeks Harga
 Suatu indeks, yang menghitung rata-rata perubahan
harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan barang
dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga
dalam kurun waktu tertentu

 Jenis-jenis Indeks Harga


 Indeks Harga Konsumen
 Indeks Harga Produsen
 Indeks Harga Perdagangan Besar
 GDP deflator
Jenis-Jenis Inflasi

 Menurut derajatnya:

 Inflasi ringan, apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10%


setahun

 Sedang, inflasi sedang antara 10%—30% setahun

 Tinggi, terjadi antara 30%—100% setahun

 Hiperinflasi, inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga


berada di atas 100% setahun.
Tingkat Inflasi (lanj....)
Menurut Penyebab:

 Demand Full Inflation

 Cost Push Inflation

 Domestic Inflation

 Imported Inflation
Jenis-Jenis inflasi (lanjut)

 Menurut cakupan pengaruh harga


 inflasi tertutup (Closed Inflation). Jika kenaikan harga yang
terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu.

 inflasi terbuka (Open Inflation). Apabila kenaikan harga terjadi


pada semua barang secara umum. Misalnya BBM
Bahan Diskusi
Apa dampak negatif dari tingkat inflasi?

 Terhadap perekonomian secara keseluruhan


 -------?
 --------?
 dst

 Terhadap individu dan masyarakat


 --------
 ----------
Perhitungan Inflasi
Menurut Kelompok Komoditi
Pengeluaran rumah tangga dikelompokkan dalam 7 kelompok
(284 - 441 barang dan jasa), yaitu
1. bahan makanan,
2. makanan/minuman jadi/rokok/ tembakau,
3. perumahan,
4. sandang,
5. kesehatan,
6. pendidikan/rekreasi/olahraga, dan
7. transportasi.

Masing-masing Kelompok mempunyai peranan yang berbeda-


beda sesuai dengan besarnya permintaan rumah
tangga/masyarakat terhadap barang dan jasa

Dilakukan pada 66 kota di Indonesia (33 ibu kota Provinsi dan
33 kota-kota besar
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan Indonesia, Juni
2008-September 2013 ( 2007 = 100 ), Jan-April 2012=100

2010 2011 2012 2013 20142)


Bulan
IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi
Januari 118,01 0,84 126,29 0,89 130,90 0,76 136,88 1,03 110.992) 1,07
Februari 118,36 0,30 126,46 0,13 130,96 0,05 137,91 0,75 111,28 0,26
Maret 118,19 -0,14 126,05 -0,32 131,05 0,07 138,78 0,63 111,37 0,08
April 118,37 0,15 125,66 -0,31 131,32 0,21 138,64 -0,10 111,35 -0,02
Mei 118,71 0,29 125,81 0,12 131,41 0,07 138,60 -0,03
Juni 119,86 0,97 126,50 0,55 132,23 0,62 140,03 1,03
Juli 121,74 1,57 127,35 0,67 133,16 0,70 144,63 3,29
Agustus 122,67 0,76 128,54 0,93 134,43 0,95 146,25 1,12
September 123,21 0,44 128,89 0,27 134,45 0,01 145,74 -0,35
Oktober 123,29 0,06 128,74 -0,12 134,67 0,16 145,87 0,09
November 124,03 0,60 129,18 0,34 134,76 0,07 146,04 0,12
Desember 125,17 0,92 129,91 0,57 135,49 0,54 146,84 0,55
Tingkat Inflasi 6,96 3,79 4,30
8,38 1,39
Inflasi Indonesia Menurut Kelompok Komoditi, 2013-2014

Transpor,
Makanan Jadi, Perumahan, Air, Pendidikan,
Bahan Komunikasi, Indeks
Tahun/Bulan Minuman, Rokok, Listrik, Gas, dan Sandang Kesehatan Rekreasi dan
Makanan dan Jasa Umum
dan Tembakau Bahan Bakar Olahraga
Keuangan

2014
1,56 2,05 1,59 0,95 2,05 0,83 0,79 1,39

April -1,09 0,45 0,25 -0,25 0,61 0,24 0,20 -0,02


Maret -0,44 0,43 0,16 0,08 0,41 0,14 0,24 0,08
Februari 0,36 0,43 0,17 0,57 0,28 0,17 0,15 0,26
Januari 2,77 0,72 1,01 0,55 0,72 0,28 0,20 1,07
2013
11,35 7,45 6,22 0,52 3,70 3,91 15,36 8,38

Desember 0,79 0,73 0,44 0,17 0,16 0,06 0,56 0,55

November
-0,47 0,27 0,68 -0,03 0,34 0,11 0,02 0,12

Oktober -0,62 0,55 0,26 -0,56 0,33 0,31 0,53 0,09


September
-2,88 0,78 0,61 2,99 0,27 0,71 -0,79 -0,35

Agustus 1,75 0,68 0,66 1,81 0,37 1,36 0,95 1,12


Juli 5,46 1,55 0,44 -0,09 0,40 0,69 9,60 3,29
Juni 1,17 0,67 0,21 -0,29 0,23 0,04 3,80 1,03
Mei -0,83 0,35 0,75 -1,22 0,23 0,06 0,05 -0,03
April -0,80 0,30 0,41 -1,13 0,22 0,15 0,10 -0,10
Maret 2,04 0,40 0,21 -0,70 0,24 0,12 0,19 0,63
Februari 2,08 0,47 0,82 -0,59 0,56 0,19 0,08 0,75
Januari 3,39 0,46 0,56 0,25 0,29 0,05 -0,28 1,03
Pengangguran
Pengangguran
 Definisi
 Penduduk yang tergolong dalam angkatan kerja yang secara aktif sedang
mencari pekerjaan pada suatu upah tertentu, tetapi belum memperoleh
pekerjaan yang diinginkannya

 Tingkat Pengangguran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛
TP= 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
Persentase angkatan kerja yang menganggur

 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
TPAK= 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
Bagian dari penduduk usia kerja yang berpartisipasi ke dalam
Angkatan Kerja
Jenis-jenis Pengangguran
 Pengangguran tersembunyi (disguished unemployment),

 Pengangguran bermusim (seasonal unemployment),

 Setengah menganggur (underemployment)

 Open Unemployment

 Strukctural Unemployment
2.000.000,00
6.000.000,00
8.000.000,00

4.000.000,00
10.000.000,00
12.000.000,00

0,00
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
pengangguran

1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Angka Pengangguran Indonesia (orang)

2012
2013
7.170.523,00
Angka Pengangguran dan Tingkat
Pengangguran
12,00
10,85 11,10
10,55
10,25
10,00 9,53 9,43
9,13 10,40 9,26
10,14 10,30
9,75 8,59
8,01
7,7
8,00 8,50 7,24 7,17
8,14
5,96 7,14
6,00 6,56
6,14 5,92

4,00

2,00

-
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Angka Pengangguran Tingkat Pengangguran


Tingkat Pengangguran menurut jenis
kelamin
10

9 8,74
8,47
8 7,51 7,62

7 6,77
6,15
5,9 5,75
6

5 P
L
4

0
2009 2010 2011 2012
Angkatan Kerja di SulSel 2012

Golongan Umur Bekerja Mencari Pekerjaan Angkatan Kerja


15-19 216494 48477 264971
20-24 316083 64538 380621
25-29 444116 32674 476790
30-34 476865 18822 495687
35-39 433590 14232 447822
40-44 435801 11494 447295
45-49 329341 8734 338075
50-54 256220 8266 264486
55-59 182074 1106 183180
60-64 123771 640 124411
65+ 137553 0 137553
Diskusi
• Mengapa dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah
(negative) selalu diikuti oleh meningkatnya tingkat
pengangguran dan inflasi?
Keseimbangan Eksternal

Keseimbangan Neraca Pembayaran

 Transaksi Berjalan (current Account):


Neraca Perdagangan (Ekspor-Impor)

 Transaksi Modal (capital account):


Neraca Modal (Capital In flow dan Outflow)
DATA EMPIRIK:
PERKEMBANGAN EKSPOR-IMPOR
INDONESIA DAN DAERAH
PERKEMBANGAN EKSPOR-IMPOR
INDONESIA EKSPOR IMPOR % EKSPOR % IMPOR
80,00 160,00

70,00 140,00

60,00 120,00
% TERHADAP TOTAL

50,00 100,00

MILYAR $
40,00 80,00

30,00 60,00

20,00 40,00

10,00 20,00

- -
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
PERKEMBANGAN EKSPOR
INDONESIA (%) MIGAS NONMIGAS

76,47 78,25 76,87 77,56 78,81 77,64 78,14 77,55 78,96 80,64 78,74
83,88 79,88 83,68 81,85

23,53 21,75 23,13 22,44 21,19 22,36 21,86 22,45 21,04 19,36 21,26
16,12 20,12 16,32 18,15

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
PERKEMBANGAN EKSPOR INDONESIA
BERDASARKAN SEKTOR
70000 Pertanian Industri

60000 Tambang Lainnya

50000

40000

30000

20000

10000

0
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
EKSPON NON MIGAS terbesar
(4 negara)
18.000,00

16.000,00

14.000,00

12.000,00

10.000,00

8.000,00

6.000,00

4.000,00

2.000,00

-
Jan Nov 2009 Jan-Nov 2010 Jan-Des 2010 Jan-Mar 2011

singapura Cina Jepang Amerika Serikat


EKSPOR NEGARA TUJUAN UTAMA
Jan Nov 2009 Jan-Nov 2010 Jan-Des 2010 Jan-Mar 2011
ASEAN 18,293.80 24,284.30 26,991.70 8,651.70
singapura 7,233.80 8,704.90 9,553.60 2,689.50
Malaysia 4,906.10 6,837.00 7,753.60 2,546.90
Thailand 2,324.10 3,679.90 4,054.30 1,830.50
Asean Lainnya 3,829.80 5,062.50 5,630.20 1,584.80
UNI EROPA 12,084.50 15,100.30 17,083.80 4,973.10
Jerman 2,059.30 2,653.10 2,983.30 830.40
Perancis 756.00 1,024.80 1,122.80 333.60
Inggeris 1,304.10 1,547.30 1,693.20 419.80
Unir Eropa Lainnya 7,965.10 9,875.10 11,284.50 3,389.30
Negara Utama Lainnya 36,491.00 50,346.00 56,389.30 15,313.60
Cina 7,713.30 12,379.50 14,080.90 3,647.10
Jepang 10,728.70 14,719.00 16,496.50 4,381.30
Amerika Serikat 9,425.90 12,026.50 13,326.50 3,924.20
Australia 1,565.00 2,142.50 2,363.40 479.50
Korea Selatan 4,475.20 6,155.40 6,869.70 1,962.90
Taiwan 2,582.90 2,923.10 3,252.30 918.60

Lainnya 31,572.10 41,145.30 46,189.40 13,152.60


PERKEMBANGAN EKSPOR BEBERAPA
PROVINSI DI INDONESIA
3000

2003 2004 2005

2500 2006 2007 Trend (%)

2000

1500
juta $

1000

500

-500
IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS
120000

100000

80000
Axis Title

60000

40000

20000

0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
IMPOR NON MIGAS 47757 43685 45046 47407 55939 66428 79589 92012 107894 97491 59358
IMPOR MIGAS 6019 5472 6525 7611 11732 17457 18963 21933 30553 18981 13123
IMPOR NON MIGAS ASAL NEGARA
(JUTA
25.000,00
US)

20.000,00

15.000,00

10.000,00

5.000,00

-
singapura Cina Jepang Amerika Korea Malaysia
Serikat Selatan
Jan Nov 2009 Jan-Nov 2010 Jan-Des 2010 Jan-Mar 2011
IMPOR NON MIGAS ASAL NEGARA
(JUTA US)
Jan Nov 2009 Jan-Nov 2010 Jan-Des 2010 Jan-Mar 2011
ASEAN 16,360.80 21,601.10 23,851.00 8,651.70
singapura 8,451.70 9,165.30 10,053.30 2,689.50
Malaysia 4,104.30 6,800.90 7,420.60 2,546.90
Thailand 2,886.00 4,040.20 4,521.80 1,830.50
Asean Lainnya 918.80 1,594.70 1,855.30 1,584.80
UNI EROPA 7,803.10 8,884.10 9,767.20 4,973.10
Jerman 2,130.30 2,691.60 2,986.10 830.40
Perancis 1,439.10 1,212.10 1,317.80 333.60
Inggeris 776.40 863.40 937.00 419.80
Unir Eropa Lainnya 3,457.30 4,117.00 4,526.30 3,389.30
Negara Utama Lainnya 34,959.50 53,024.20 58,540.40 15,313.60
Cina 8,746.10 15,357.90 16,910.70 3,647.10
Jepang 12,008.80 17,695.70 19,688.00 4,381.30
Amerika Serikat 5,944.20 8,528.80 9,299.40 3,924.20
Australia 3,447.30 5,071.20 5,593.00 479.50
Korea Selatan 3,020.90 3,698.90 4,092.90 1,962.90
Taiwan 1,792.20 2,671.70 2,956.40 918.60

Lainnya 14,896.80 20,012.60 22,473.60 13,152.60


Impor menurut kelompok barang
80 persentase terhadap total impor
70
68,1 67,9
60
50
%

40
30
20
18,5 18,3
10 12,4 13,2
1 0,5
0
Barang konsumsi bahan barang modal barang lainnya
Termasuk migas baku/penolong termasuk minyak
termasuk migas
2010* 2011**
Komoditas penting SulSel ($000)
Ekspor Provinsi Papua
Volume ekspor (Kg) Nilai ekspor(US$) Volume impor(Kg) Nilai impor (US$)
6.000.000.000

5.000.000.000

4.000.000.000

3.000.000.000

2.000.000.000

1.000.000.000

0
2006 2007 2008 2009 2010
Materi diskusi terkait variabel ekonomi makro
 Mengapa biaya hidup berbeda antar daerah? Mengapa ada daerah yang biaya hidup cenderung
tinggi dan mengapa ada daerah lain yang lebih rendah?

 Mengapa masih terdapat jutaan orang yang menganggur meskipun perekonomian mencapai
laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi?

 Mengapa ada resesi? Dapatkah pemerintah melakukan sesuatu untuk menyelesaikan resesi?
Seharusnya bagaimana?

 Mengapa ada negara atau daerah bertumbuh lebih cepat dibandingkan dengan negara/daerah
lainnya? Daerah yang bertumbuh cepat tidak selalu diiringi oleh penurunan yang tajam
pengangguran dan tingkat inflasi?

 Mengapa anggaran pemerintah defisit? Bagaimana ia mempengaruhi perekonomian?

 Mengapa terjadi neraca perdagangan yang defisit? Apa Penyebab dan bagaimana
mengatasinya?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai