Anda di halaman 1dari 3

Studi Kasus

Materi RPS 10

Ford Motor Company dan Strategi Bisnisnya dari Sisi Eksternal

Transportasi adalah salah satu kebutuhan dasar masyarakat masa kini, sebab seiring
perkembangan zaman mobilitas masyarakat semakin tinggi. Kendaraan pribadi menjadi pilihan
alat transportasi yang digunakan dalam keseharian, seperti misalnya sepeda motor dan mobil
pribadi. Meskipun relatif lebih mahal daripada motor, saat ini mobil pribadi kian diminati
konsumen karena kenyamanan yang diperoleh selama berkendara. Hal ini pun memicu
perusahaan-perusahaan yang memproduksi mobil untuk bersaing satu sama lain untuk
menyediakan produk yang sesuai tuntutan pasar dan permintaan masyarakat. Ford Motor
Company merupakan salah satu pemain dalam persaingan ini. Ford Motor Company adalah
perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang otomotif serta menjadi raksasa
pemegang pasar untuk kendaraan pribadi yakni mobil. Semenjak didirikan oleh Henry Ford di
bulan Juni tahun 1903, Ford telah sukses memasarkan berbagai mobil produksinya.

Ford Motor Company memiliki dan memproduksi 8 merek mobil ternama: Ford, Lincoln,
Mercury, Mazda, Jaguar, Land Rover, Aston Martin dan Volvo. Perusahaan yang pada awalnya
didirikan dengan modal awal sebesar US$ 100.000 dan dua belas pemegang saham ini telah
menjadi perusahaan besar yang memiliki cabang di 200 lebih negara, mempekerjakan 370.000
orang pegawai dan penghasilan sebesar US$ 140 Milyar. Cabang perusahaan ini juga terdapat
di Indonesia dengan nama PT Ford Motor Indonesia. Melalui berbagai cabang di seluruh dunia,
Ford memperluas pasarnya hingga keluar benua Amerika. Ini karena kemampuan Ford dalam
melihat potensi pasar otomotif untuk kalangan menengah ke atas yakni mobil mewah dan
mobil sport.

Sebagai perusahaan besar yang berada di puncak kesuksesan, Ford Motor Company juga
pernah mengalami masa-masa sulit. Ini terjadi saat krisis ekonomi melanda Amerika Serikat
di tahun 2007 hingga pertengahan 2009. Ford Motor Company saat itu berada dibawah
kepemimpinan Alan Mullaly. Dalam kondisi krisis seperti saat itu, masyarakat akan berpikir
dua kali untuk membeli produk yang mahal dan bermerk. Padahal Ford memproduksi mobil
yang harganya termasuk tidak terjangkau. Saat itu sebagai CEO, Mullaly melakukan berbagai
tindakan untuk menghindari kebangkrutan Ford Motor Company. Sederhananya, strategi yang
dipakai Mullay adalah dengan cara efisiensi dan inovasi. Efisiensi dilakukan dalam hal
efisiensi sumberdaya yakni dengan spesialisasi pekerja. Selain itu, Mullaly juga menjual
pesawat pribadi milik perusahaan dan menyisakan satu pesawat saja untuk operasional. Inovasi
dilakukan dalam hal penerapan remunerasi yang memungkinkan para karyawannya membeli
mobil rakitannya sendiri. Selain itu Ford juga mulai memproduksi mobil hybrid (hibrida) yang
ramah terhadap lingkungan karena minim pencemaran udara. Melalui beberapa strategi ini,
Ford kembali bangkit dari krisis yang dialaminya dan bahkan menjadi perusahaan otomotif
kedua terbesar di dunia.

Sejak saat itu Ford Motor Company mampu bersaing dengan perusahaan otomotif besar
lainnya. Seperti Toyota. Bahkan mobil terlaris di dunia yang selama ini diklaim Toyota adalah
produknya yang bermerk Corrola, mampu dikalahkan oleh Ford Focus.

Dari sisi faktor-faktor eksternal dalam strategi bisnis dapat dilihat bahwa Ford Motor Company
sudah melihat peluang-peluang yang unik pada pasar otomotif sedari awal. Bahkan Ford Motor
Company seakan sudah bisa melihat trend otomotif ke depannya, dimana mobil sport yang
cepat dan mobil mewah begitu diminati konsumen. Hal ini terlihat dari fokus awal Ford Motor
Company dalam mengembangkan dan memproduksi produk mobil mewah dan cepat. Seperti
saat pertama didirikan, mobil yang dihasilkan pertama kali dinamakan “Quadricycle”. Mobil
bertenaga 4 kuda yang bisa mencapai 200 mill per jam dengan harga $200 untuk membiayai
mobil keduanya yang berhasil dirakit di awal tahun 1898. Dalam perkembangannya Ford
bahkan mulai memproduksi produk-produk yang lebih spesifik dalam hal fungsi dan juga
pasar. Seperti merk Land Rover yang diproduksi untuk kaum pria yang menyukai mobil besar
dan kuat. Mobil ini seolah mampu menampilkan sisi maskulin seorang pria sehingga terlihat
sangat ‘jantan’. Strategi ini membuat penjualan mobil bermerk Land Rover sangat tinggi,
terutama oleh pengusaha-pengusaha pria yang eksklusif hingga para atlet dalam bidang balap
mobil maupun motor. Contoh produk spesifik lainnya adalah merk Aston Martin. Dalam hal
ini Ford Motor Company melihat trend dimana masyarakat sangat ingin mengikuti tokoh
idolanya dalam dunia hiburan seperti dunia perfilman. Ford Motor Company pun bekerja sama
dengan industri perfilman memproduksi Aston Martin untuk digunakan dalam syuting film
ternama agen rahasia James Bond. Hal ini mendongkrak merk Aston Martin sebagai merk
ternama yang identik dengan ekslusifitas dan kemewahan. Sejak saat itu, nama Aston Martin
tak lepas dari James Bond sehingga sangat diminati pembeli setiap kali diproduksi. Sebab tidak
hanya identik dengan nama James Bond, fitur dalam mobil tersebut juga canggih seperti yang
ada di film dan tentu saja dapat melaju dengan sangat cepat sebagaimana mobil sport
seharusnya.

Selain itu strategi bisnis dalam lingkup eksternal lainnya dari Ford Motor Company adalah
dalam hal teknologi. Ford Motor Company tidak ragu untuk bekerja sama dengan beberapa
perusahaan IT seperti viewlocity. Melalui kerjasama ini, Ford menggunakan software
Viewlocity Technologies’ Inbound Planning Engine yang mampu menyelesaikan
permasalahan kargo atau distribusi komponen-komponen mobil. Software ini membantu
mengkalkulasi dengan tepat sehingga kargo dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Selain
itu, Ford Motor Company juga melirik trend sistem operasi Android yang digandrugi berbagi
lapisan masyarakat mulai dari muda hingga tua. Karena itu Ford Motor Company
memproduksi software bernama Ford Fusion 2013 yang bisa digunakan dalam berbagai gadget
yang berbasis Android seperti misalnya iPhone, iPad, Samsung Galaxy Tab, dan sebagainya.
Software ini memungkinkan calon pembeli untuk merasakan terlebih dahulu rancangan mobil
yang akan diproduksi oleh Ford dengan bermain game yang tersedia di aplikasi ini melalui
tablet atau smartphone. Dengan begitu calon pembeli mobil bisa melakukan Test Drive secara
virtual dan mempelajari rancangan desain mobil tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa melalui berbagai strategi bisnisnya, Ford Motor Company kini
memiliki nama di kalangan pasar otomotif. Produk-produknya unik dan sulit dicari
penggantinya (unsubstiable). Konsumen sudah mengenal merk-merk dari Ford Motor
Company dan kualitasnya sehingga kecenderungan untuk membeli akan semakin tinggi. Bukan
hanya sebagai kebutuhan, tapi juga untuk keinginan memiliki barang-barang mewah yang
ternama.

Sumber : Lady Leiditya, 2012


(http://blog.ub.ac.id/leidityaa/2012/10/12/ford-motor-company-tugas-manbis-kedua/)

Anda mungkin juga menyukai