Anda di halaman 1dari 4

Nama : Naufal arrafi Dwi Setyatmoko

NIM : 20170410225
Kelas : Sistem Informasi Manajemen (I)

Ford
Ford merupakan sebuah perusahaan yang merambah dunia automotif pada 16
Juni 1903, saat Henry Ford dan 11 rekanan bisnisnya menandatangani perjanjian
kerja sama. Mereka mendirikan Motor Company (FMC).Bermodal awal USD28.000,
mereka mendirikan perusahaan yang kini menjadi salah satu korporasi terbesar di
dunia. Hanya sedikit perusahaan yang tumbuh bersama berkembangnya industri
automotif pada abad ke- 20, seperti Ford Motor Company.Usaha pertama Henry Ford
memiliki perusahaan mobil dengan namanya sendiri dimulai pada Henry Ford
Company, 3 November 1901, yang kemudian menjadi Cadillac Motor Company pada
22 Agustus 1902, setelah Henry meninggalkan perusahaan tersebut. Atas
keuletannya, seperti perusahaan besar lain, Henry bersama Ford Motor Company-
nya memulai bisnis dari skala kecil. Pada 20 Juli 1903, sekitar satu bulan sejak
perusahaan tersebut berdiri, pengiriman pertama dilakukan kepada seorang dokter di
Detroit, AS.
Adapun salah satu kontribusi Ford Motor Company di industri automotif adalah
"moving assembly line". Pertama kali diimplementasikan di pabrik Highland Park,
Michigan, pada 1913. Teknik baru ini memperbolehkan setiap pekerja tetap di satu
tempat dan melakukan perakitan yang sama berulang kali, terhadap kendaraan yang
hendak dirakit yang melewatinya. Henry Ford berpendapat bahwa masa depan
perusahaan terletak pada produksi kendaraan yang terjangkau bagi masyarakat
banyak. Di awal 1903, Ford Motor Company mulai menggunakan 19 huruf alpabet
pertama untuk menamai kendaraan produksinya yang baru. Pada 1908, Model T
pertama kali diproduksi. Ford Motor Company kemudian menjadi raksasa industri
automotif yang kemudian mendunia, setelah 19 tahun berkiprah di dunia automotif
dengan menjual 15 juta kendaraan Model T.
Selanjutnya, Divisi Mercury didirikan untuk menjawab kebutuhan akan mobil
dengan tingkat harga menengah. Ford Motor Company pun terus berkembang. Pada
tahun 50-an, seiring dengan diperkenalkannya Ford Thunderbird, Ford Motor
Company menjadi perusahaan publik. Pada saat menjadi perusahaan publik pada 24
Februari 1956, didapatkan 350.000 pemegang saham baru. Henry Ford II amat peka
terhadap perkembangan ekonomi dan politik pada tahun 50-an, sehingga pada era
60-an FMC berkembang menjadi perusahaan dunia dengan berdirinya Ford Eropa
pada 1967, atau 20 tahun sebelum terbentuknya Masyarakat Ekonomi Eropa. Ford
juga mendirikan North American Automotive Operation pada 1971 yang menyatukan
operasi Ford di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, lebih dari dua dekade sebelum
berdirinya North American Free Trade Agreement. Dalam perjalanan produksinya,
FMC sempat membuat merek Mercury, yang diperkenalkan pada 1939 oleh Ford dan
dihentikan pemakaiannya pada 2011 akibat penjualan terus menurun. Sebelumnya,
pada 1958, Ford juga memperkenalkan merek Edsel, tapi karena penjualan buruk
maka pada 1960 merek ini dihentikan. Tahun 1989, Ford juga pernah menggunakan
merek Merkur untuk produk yang dijual di Amerika Serikat namun diproduksi di Eropa,
tapi pada 1989 juga dihentikan.
Ford mengakuisisi produsen mobil sport Inggris Aston Martin pada 1989,
kemudian menjualnya pada 12 Maret 2007, meskipun masih memiliki 15% saham.
Ford membeli produsen mobil Swedia Volvo Cars pada 1999, dan menjualnya ke
Zhejiang Geely Holding Group pada 2010. Pada November 2008, Ford mengurangi
kepemilikan sahamnya di Mazda dari 33,4% menjadi 13,4%. Selanjutnya, pada 18
November 2010, Ford mengurangi lagi kepemilikan sahamnya hingga menjadi 3%.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas mengembangkan pasar di negara
berkembang. Ford dan Mazda tetap menjadi partner strategis melalui pertukaran
informasi teknologi, termasuk pabrik joint ventura di Flat Rock, Michigan yang disebut
Auto Alliance. Ford menjual kepemilikan Jaguar dan Land Rover ke Tata Motors
senilai USD2,3 miliar pada Maret 2008. Pada 2012, Ford Motor Company menjual
jajaran mobil di berbagai kelas dengan merek Ford, serta merek Lincoln untuk mobil
mewah di Amerika Serikat.
Kelebihan Ford
Akibat krisis keuangan yang terjadi Amerika Serikat pada tahun 2008, terjadilah
badai besar di industri otomotif Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan otomotif
raksasa asal negara tersebut “melempar handuk” tanda menyerah lantaran persoalan
likuiditas. Tidak tanggung-tanggung, nama besar seperti General Motors dan Chrysler
ramai-ramai mengaku bangkrut dan minta dana talangan dari Pemerintah AS.
Bagaimana dengan Ford? Waktu itu, salah satu perusahaan otomotif raksasa
ini juga berada di persimpangan jalan, antara ikut menyatakan bangkrut atau cari
solusi lain. Kala itu, CEO Ford Alan Mulally mengambil langkah dramatis yang sangat
penting bagi masa depan Ford. Ia melepas kepemilikan saham-saham Ford di banyak
merek lain, seperti di Mazda, Jaguar-Land-Rover, dan Volvo.
“Adanya penjualan saham tersebut, Ford tidak perlu menyatakan bangkrut dan
meminta dana talangan dari pemerintah AS. Salah satu tujuan dari penjualan saham-
saham tersebut adalah ingin fokus membesarkan Ford saja. Dengan adanya uang
segar ini, Ford bahkan mampu membiayai research & development (R&D) untuk
menciptakan produk-produk Ford yang tepat untuk masa depan,”
Lalu, pada tahun 2010, muncullah strategi One Ford yang slogannya adalah
One Team, One Plan, One Goal. Artinya, Ford dituntut untuk berencana, bertindak,
dan bertujuan sebagai satu perusahaan global. Sebelumnya, Ford memiliki banyak
divisi yang tersebar di berbagai belahan dunia. Sebagai contoh, Ford di Eropa hanya
bekerja untuk pasar Eropa, dari merancang hingga menjual produk. Begitu juga, Ford
di Asia Pasifik juga hanya memikirkan pasar di situ, demikian juga di divisi-divisi
lainnya, termasuk di Amerika.
Adanya One Ford ini, produk Ford pun menjadi produk global. Namun, bukan
berarti menjadi one size fit for all. Jelasnya, produknya global, tapi memiliki karakter
yang disesuaikan dengan masing-masing pasar.

Sebagai ilustrasi, ketika akan membuat sebuah produk city car, Ford akan melakukan
riset di berbagai wilayah operasinya untuk mengerti apa kebutuhan konsumen.
Kemudian, para engineer pun dikumpulkan untuk membuat sebuah produk city car
yang memenuhi harapan semua konsumen di beragam wilayah tersebut.
Dari riset tersebut, bisa dikatakan ada benang merah mengenai harapan di
antara para konsumen mengenai suatu kendaraan, yaitu kenyamanan, hemat bahan
bakar, keselamatan, dan memiliki teknologi pintar. Artinya, empat kriteria ini harus
ada dalam satu produk Ford. Kemudian, dilakukan adjusment untuk semakin
memenuhi kebutuhan di masing-masing pasar.
Keempat hal tersebut juga yang menjadi brand attribute dari Ford, yakni
quality, environmentally, safety, dan smart technology. Nah, tantangan selanjutnya
adalah bagaimana membuat mobil dengan empat hal tersebut wajib dimasukkan
dengan harga yang terjangkau
Bila keempatnya bisa disatukan dalam satu produk, Ford bisa memberikan ke
konsumen value for money. Nah, caranya Ford harus memproduksi satu produk
dalam volume yang besar agar fix cost-nya bisa semakin kecil.
Untuk itu, dengan strategi One Ford tadi, produk Ford hanya diproduksi di
pabrik-pabrik yang menjadi manufacturing hub untuk pasar global. Contohnya, Ford
Ecosport yang dijual di lebih dari 100 negara hanya diproduksi di empat pabrik, yakni
Brasil, China, India, dan Thailand. Hasilnya, Ford bisa memproduksi mobil dengan
fitur-fitur yang lebih lengkap di masing-masing segmen target pasar.

Anda mungkin juga menyukai