Anda di halaman 1dari 11

“Kegagalan Ford dalam Persaingan Industri Otomotif di Indonesia”

Oleh :

1202164090 Ganar Nugraha Mahendrasta

1202164286 Ben Hughie Rezanda

1202160066 Adityo Satrio

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG
“Kegagalan Ford dalam Persaingan Industri Otomotif di Indonesia”

1. Latar Belakang Ford

a. Sejarah Ford

Ford Motor Company, pertama kali merambah dunia otomotif pada


tanggal 16 Juni 1903, saat Henry Ford dan 11 rekanan bisnisnya
menandatangani perjanjian kerja sama. Ford Motor Company merupakan
sebuah perusahaan multinasional Amerika yang berbasis di Dearborn,
Michigan, pinggiran Detroit. Dengan modal 28,000 USD, mereka
merupakan pendiri perusahaan yang kini menjadi salah satu perusahaan
terbesar di dunia. Hanya sedikit perusahaan yang tumbuh bersama
berkembangnya industri otomotif pada abad ke-20 ini seperti Ford Motor
Company.
Henry ford merakit mobil pertamanya “Quadricycle” pada musim
panas di tahun 1989. Mobil bertenaga 4 kuda yang bisa mencapai 200 mill
per jam dengan harga $200 untuk membiayai mobil keduanya yang berhasil
dirakit diawal tahun 1989. Pada Pada juni 1903 ford mendirikan Ford Motor
Company dengan modal $100.000 yang terdiri dari 12 pemegang saham.
Pada tahun awal berdirinya Ford, mereka memproduksi 1708 mobil. Saat
ini ford adalah perusahaan terbesar kedua di dunia dengan penghasilan
sebesar $140 Milyar, memiliki 370.000 pegawai di lebih dari 200 negara.
Ford memiliki dan memproduksi 8 merek mobil ternama: Ford, Lincoln,
mercury, mazda, jaguar, Land Rover, Aston martin dan Volvo.
Seperti halnya perusahaan besar lainnya, Ford Motor Company
memulai bisnisnya dari skala yang kecil. Salah satu kontribusi Ford Motor
Company terhadap industri otomotif adalah "moving assembly line".
Pertama kali diimplementasikan di pabrik Highland Park di Michigan, di
tahun 1913. Tehnik baru ini memperbolehkan tiap pekerja untuk menetap
di satu tempat dan melakukan perakitan yang sama berulang kali, terhadap
kendaraan yang hendak dirakit yang melewatinya. Menurutnya, masa depan
perusahaan terletak pada produksi kendaraan yang terjangkau bagi
masyarakat banyak. Ford Motor Company terus berkembang menjadi
perusahaan global yang senantiasa berorientasi pada memproduksi mobil
untuk menjawab kebutuhan konsumen yang senantiasa berubah.
Ford memliki visi serta misi yang kuat dan fokus untuk dijalankan,
guna mencapai kesuksesan yang ingin mereka raih. Visi dari Ford Motor
Company ini adalah Untuk menjadi perusahaan konsumen terkemuka di
dunia untuk produk otomotif dan jasa. Sedangkan misi nya adalah
berkomitmen untuk menyediakan mobilitas pribadi bagi orang di seluruh
dunia serta memberikan produk dan jasa yang luar biasa yang dapat
meningkatkan kehidupan masyarakat. Ford juga selalu memperbaiki
jaringan network mereka guna memperlancar informasi untuk kebutuhan
konsumen mereka, sehingga para konsumen akan merasa puas dengan
layanan yang cepat dan informasi mengenai produk dari ford yang mereka
gunakan.
Pada www.ford.com, ford memperlihatkan jenis-jenis kendaraan yang
dijual beserta harganya seperti Cars, Crossovers & SUVs, Trucks, Hybrids
& EVs, serta jenis Commercial. Pada website Ford juga menyediakan
informasi-informasi mengenai ford dan segala aspek yang berhubungan
dengan pelanggan, misalnya pusat panggilan (call center), tenaga penjualan
(sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan
lapangan (field service).
Nama besar Ford di ranah otomotif tanah air tidak perlu diragukan,
pasalnya produsen mobil asal Amerika Serikat (AS) tersebut telah menapaki
bisnis mereka sejak tahun 1989, kala itu Ford di Indonesia diwakilkan oleh
Indonesia Republic Motor Company (IRMC).
Ketika di bawah naungan IRMC, tercatat beberapa jajaran produk
Ford sempat hadir menghiasi aspal tanah air seperti Telstar, TX-3, TX-5,
Cortina dan Laser.
Selanjutnya, pada 12 Juli 2000 sejarah Ford di Indonesia terukir
melalui PT Ford Motor Indonesia (FMI) yang kala itu resmi menjadi Agen
Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Ford di Indonesia.
Terhitung sejak tahun 2001, FMI pun memperluas bisnis mereka
dengan mendistribusikan mobil-mobil Ford ke Indonesia. Bagi FMI,
melebarkan sayap bisnis mereka di Indonesia, terbilang tidak membutuhkan
waktu yang lama.
Pasalnya, di tahun 2002 Ford Indonesia langsung menggebrak dunia
otomotif tanah air dengan meluncurkan salah satu produk terbaik mereka
yakni Ford Ranger, yang diikuti dengan membuka jaringan dealer 3S (sales,
service, sparepart) yang kala itu berada di bilangan Jakarta Selatan.
Melihat animo yang tinggi akan produk Ford di Indonesia, di tahun
2003 FMI melanjutkan rangkaian peluncuran jajaran produk andalan
mereka, dengan meluncurkan New Ford Ranger, yang diikuti dengan
peluncuran dari model sport utility vehicle (SUV) mereka, yakni Ford
Everest di bulan September 2003.
Dua tahun berselang, tepatnya di tahun 2005, sejarah mencatat
animo akan jajaran produk Ford di Indonesia pun semakin meningkat setiap
tahunnya. Melihat tingginya permintaan, FMI pun menjawab dengan
meluncurkan jajaran produk terbarunya, yakni Ford Focus yang terbilang
cukup populer di Indonesia hingga saat ini.
Satu tahun berselang, di tahun 2006 Ford kembali melanjutkan
rangkaian peluncuran jajaran produk mereka dengan meluncurkan Ford
Escape Sporty dan Focus 2.0 liter.
Meski tidak memiliki volume penjualan sebesar jajaran produk
pabrikan Jepang di Indonesia, namun tercatat populasi kendaraan merek
Ford pun cukup banyak di Indonesia.
Terlebih ketika memasuki tahun 2010, di mana Ford kala itu
meluncurkan model teranyar pada Everest dan turut memboyong model
hatchback andalan mereka, yakni Fiesta ke Bumi Pertiwi pada bulan Juli
2010.
Di tahun tersebut pula, Ford melakukan penyegaran pada Focus.
Memasuki tahun 2011, Ford Indonesia kembali melakukan peluncuran bagi
model teranyar dari Ranger.
Memasuki tahun berikutnya di 2012, Ford membawa salah satu
sport utility vehicle (SUV) terbaik mereka ke Indonesia, yaitu EcoSport
untuk menjawab tingginya permintaan akan model SUV di tanah air.
Satu tahun berselang, Ford EcoSport pun seakan menjelma menjadi
volume maker baru Ford di Indonesia. Melihat pertumbuhan penjualan
EcoSport, FMI pun memutuskan untuk turut memasarkan Ford EcoSport
dengan mesin baru, yakni mesin 3 silinder terbaik dunia dan Ecoboost 1.0-
liter di 2014.
Memasuki tahun 2015, FMI pun sempat merilis beberapa line up
produk terbaru mereka seperti New Ranger, New Focus dan All New
Everest. Jika dilihat, kinerja penjualan Ford di Indonesia pun terbilang
cukup baik. Berdasarkan data yang KabarOto himpun, penjualan wholesales
(pabrik ke dealer) FMI sendiri masih berada di angka 4.986 unit di 2015.
Pencapaian tersebut memang anjlok jika dibandingkan dengan
penjualan di tahun sebelumnya yang mencapai 12.008 unit. Sementara di
2016, penjualan Ford hanya sebesar 484 unit.
Sangat disayangkan, di awal tahun 2016 Ford Indonesia akhirnya
memutuskan untuk menghentikan operasinya di Indonesia yang dimulai
pada paruh kedua tahun 2016.
Padahal saat itu, Ford tengah memantapkan diri dengan memasarkan
setidaknya lima line-up produk mereka yakni all new Ranger, all new
Everest, all new Focus, all new Ford Escape dan all new Fiesta.
Selain itu, data terakhir per-September 2015, Ford Indonesia sendiri
telah memiliki 47 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.
b. Struktur Organisasi

c. Visi dan Misi


a. Visi
Menjadi perusahaan pemimpin di dunia untuk produk dan servis
otomotif
b. Misi
Kami adalah keluarga global dengan warisan bangga semangat
berkomitmen untuk menyediakan mobilitas pribadi bagi orang-orang di
seluruh dunia. Kami mengantisipasi kebutuhan konsumen den
memberikan produk yang beredar dan jasa yang meningkatkan
kehidupan masyarakat

d. Strategi CRM Ford


Ford Motor Company menjalankan Costumer Relationship
Management (CRM) mulai dari awal, yaitu membangun sistem informasi
yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan
mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan
mobilnya.
CRM yang diterapkan oleh ford.com meliputi semua aspek yang
berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di
dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales
force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan
lapangan (field service).
Sasaran utama dari CRM sendiri adalah untuk meningkatkan
pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui
pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan.
Sedangkan tujuan CRM adalah untuk menyediakan umpan balik yang lebih
efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on
investment (ROI) di area ini.
Ford.com memberikan semua informasi tersebut diatas, hal ini
dilakukannya untuk menarik pelanggan baru dan juga untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada saat ini, dalam situs ini kita bisa
mendesain sendiri model yang kita mau, dalam situs ini kita bisa memilih
kendaraan yang kita mau seperti apa, dimana dapat kita lihat sendiri (dalam
situs www.ford.com) terdapat 5 (lima) jenis kendaraan yang ditawarkan
antara lain : Cars, Crossovers & SUVs, Trucks, Hybrids & EVs, serta jenis
Commercial. Pendekatan yang dibangun ford dengan hubungan CRM
sendiri adalah adanya pilihan “Build & Price” yang sangat memanjakan
para calon pelanggannya, dalam link ini terdapat 2 (dua) pilihan yaitu,
memilih model yang sudah ada, atau membangun/menata model yang telah
kita pilih, item-item yang dapat dibangun meliputi, package, interior,
eksterior dan aksesoris, namun kesemua item tersebut tentulah telah
disesuaikan dengan model mobil yang akan kita beli, secara umum item-
item yang dapat dipilih adalah warna cat luar mobil, audio player, model
tempat duduk dan warnanya, pelak, dan lain sebagainya.
Untuk memudahkan para calon pelanggan tersebut, ford.com juga
menyediakan call center, dimana para calon pelanggan bisa langsung
menghubungi ke nomor yang dicantumkan di website untuk semua
pertanyaan tentang mobil yang akan dibelinya.
hal-hal yang dilakukan ford.com sejalan dengan fungsi-fungsi dari
sistem CRM yang tercantum pada situs id.wikipedia.org, yaitu :
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
 Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
 Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
 Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
 Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
 Menangani keluhan/komplain pelanggan
 Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
 Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan
penjualan dari pelanggan.
Perusahaan Ford Motor Company memahami betul kebutuhan
pelanggan, metode pendekatan CRM yang diterapkannya sangatlah bagus,
karena banyak para pelanggan sangat menginginkan mobil yang berbeda
dari yang lain, dan ford telah menjawab itu, hanya dengan menyesuaikan
model mobil yang telah kita pilih tanpa harus ke pabriknya, cukup
mengunjungi websitenya dan langsung memesannya.
Selain mengunjungi situs website www.ford.com penulis juga
mengunjungi situs www.ford.co.id yaitu situs resmi Ford Motor Company
yang ada di Indonesia, dalam situs ini tidak selengkap situs utamanya
(www.ford.com) terutama kolom aksesoris ford.co.id yang menguraikan
item-itemnya hanya saja tidak bisa dilihat secara visual dan penambahan
harga hanya penyebutan no. seri part item tersebut yang bisa kita beli secara
terpisah.

e. Layanan pada Ford

 Kredit Ford Motor Company

Ford Motor Company Kredit dimiliki merupakan anak perusahaan


dari Ford. Memberikan pembiayaan otomotif Ford, Lincoln, Mercury
dan Volvo dealer dan pelanggan.

 Genuine Parts dan Layanan

Genuine Parts & Layanan menawarkan keandalan pabrik terlatih


perawatan dan perbaikan, nyaman tersedia melalui Ford, Lincoln, dan
Mercury-dealerships memastikan keunggulan pengetahuan tentang
kendaraan Anda.

 Motorcraft

Motorcraft ® adalah bagian premi yang disukai pilihan Ford Motor


Company. Dari motor ke transmisi secara minyak dan di antara
semuanya, Motorcraft ® bagian memberikan kualitas luar biasa dan
sesuai.

f. Kelebihan dan Kekurangan

Kekuatan Perusahaan:

 Produk memiliki brand mark yang tinggi


 Memiliki keanekaragaman produk sehingga konsumen
memiliki banyak pilihan dalam hal desain, harga, tipe, dan
spesifikasi produk
 Memiliki pangsa pasar yang luas mencakup beberapa benua
 Produk yang dihasilkan memiliki ciri khas tertentu
 Sistem pemasaran produk eksklusif di tiap benua
 Memiliki kekuatan operasi yang kuat di asia, afrika, dan mazda
Kelemahan Perusahaan:

 Inovasi produk yang kurang karena terlalu berkutat pada


produk yang superior.
 Produk yang dihasilkan tidak irit dalam bahan bakar
 Biaya produksi yang tinggi
 Transmisi mobil yang lelet

2. Penyebab Kegagalan Ford di Indonesia

 Minimnya penjualan di Indonesia karena kalah saing dengan produk


kompetitor dari Jepang dan negara lain
 Di Indonesia tidak adanya pabrik perakitan. Tidak ada manufaktur lokal
hanya dealer resmi dan import dari AS
 FMI (Distributor resmi) tidak selalu memasok suku cadang Sparepart/suku
cadang
 Rentan mengalami kerusakan karena ketahanan mobil Ford di Indonesia
kurang sekali, sehingga sering mengalami kendala di jalan
 Harga produk Ford tidak selalu kompetitif dengan harga kompetitor (mahal)

3. Hubungan Kegagalan Ford di Indonesia dengan Materi yang Dibahas

 Kegagalan karena tidak membuat pabrik di Indonesia

Salah satu alasan mengapa ford gagal berkembang di Indonesia dan


akhirnya memutuskan untuk hengkang dari Indonesia adalah karena mereka
tidak membuat Pabrik di Indonesia. Seperti salah satu point yang kami
ambil dari buku “Paul Greenberg-CRM at the Speed of Light” pada chapter
21 tentang pentingnya menggunakan vendor yang ada. Dalam hal ini
konteks yang dimaksud adalah membuat pabrik perakitan di Indonesia,
karena dengan tidak membuat pabrik perakitan di Indonesia maka semua
sparepart harus diimpor dari luar negeri dan akan memakan biaya lebih
untuk pajak ketika masuk ke Indonesia. Karena hal ini, dapat membuat
harga mobil Ford lebih mahal dari yang seharusnya.

 Ketersediaan suku cadang yang kurang memadai

Karena tidak adanya pabrik yang berdiri di Indonesia, maka ketersediaan


suku cadang juga kurang memadai dibandingkan dengan banyaknya jumlah
mobil Ford yang ada di Indonesia. Kurangnya ketersediaan suku cadang
juga menyebabkan kenaikan harga suku cadang Ford, menyebabkan semua
hal yang berhubungan dengan Ford menjadi mahal. Akhirnya konsumen
mulai beralih menggunakan mobil produksi lain.

 Tidak adanya SOP (Standard Operational Procedure) antara pihak


FMI (Ford Motor Indonesia) dengan pihak FMC (Ford Motor Central)
Masih bersangkutan dengan suku cadang yang kurang memadai, bahwa
regulasi tentang SOP (Standard Operational Procedure) antara pihak FMI
(Ford Motor Indonesia) dengan pihak FMC (Ford Motor Central) terkait
dengan penyediaan suku cadang belum ada. Sehingga banyak pihak yang
kesulitan mencari suku cadang untuk ford karena diurus langsung oleh FMC
bukannya dengan pihak FMI. Sementara itu, FMI tidak selalu melakukan
pengadaan suku cadang mobil-mobil yang mereka pasarkan. Jaringan dealer
Ford di Indonesia-lah yang melakukan pengadaan spare part langsung ke
FMC di Thailand dan India.

4. Rekomendasi terhadap Ford

a. Strategi

Langkah solutif yang digunakan untuk mengatur perusahaan agar


mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka langkah solutif dan
perbaikan yang dilakukan adalah :

 Mengevaluasi dan Menerapkan SOP yang berprinsip kepada etika


profesi dan bisnis dengan mengedepankan kepentingan publik
 Melakukan evaluasi terhadap metode atau proses produksi untuk
menekan biaya produksi agar lebih efisien sehingga harga yang
dipasarkan dapat bersaing dengan kualitas terbaik

Untuk mengatasi masalah ini Ford harus menyesuaikan protokol TCP / IP


dari awal dan yakin bahwa semua upgrade TI memenuhi standar. Hal ini
membuat transisi dari sistem ke Internet sebagai biaya efektif seperti yang
seharusnya. Untuk manajemen pengetahuan yang tepat dalam Ford, buatlah
sebuah "Knowledge Domain Team" untuk membangun informasi yang
lengkap di semua bidang yang mengidentifikasikan penting nya bagi bisnis.
Ford harus memikirkan hubungannya tidak hanya dengan suppliers tetapi
juga dengan dealer dan pelanggan.

b. Kebijakan

Untuk mengatasi masalah ini Ford harus memikirkan hubungan tidak hanya
dengan pemasok tetapi juga dengan dealer dan pelanggan.Sebagai sistem
supply chain, mereka datang untuk menghargai bahwa "integrasi virtual"
harus meliputi desain tidak hanya dari supply chain tetapi juga penyelesaian,
prakiraan, pembelian, dan berbagai fungsi lainnya yang sudah lama
dianggap terpisah dalam hirarki Ford.

Pertanyaannya adalah sebenarnya eksplosif dalam implikasinya, karena


pasti akan mengarah pada pertanyaan mendasar tentang cara Ford secara
historis dioperasikan secara internal dan bagaimana ia telah berinteraksi
dengan konstituen mitra penting (termasuk dealer).
Sesuai sudut pandang kami ford 1 perlu menjaga mereka Tier 1 pemasok di
jalur dengan mereka dan mengembangkan link langsung ke 2supplier Tier.
Harus ada web rantai pasokan yang lebih berbasis yang akan
memungkinkan Tier 1 pemasok untuk menggunakan mereka yang kuat
kemampuan IT tanpa harus menginvestasikan banyak modal dalam
teknologi muncul juga memungkinkan Tier 2 pemasok untuk mengakses
sistem untuk kemajuan masukan produksi serta mengambil bagian dalam
masa depan seperti menerima desain.

c. Aplikasi Usulan

Untuk menghindari permasalahan yang dihadapi oleh Ford, salah satu


cara yang dapat dilakukan dengan meningkatkan penjualan dealer. Menjaga
kepuasan pelanggan setelah proses penjualan selesai merupakan tugas dari
Customer Relationship Management. Membangun basis pelanggan yang
selalu puas merupakan cara mengiklan tersendiri, karena pelanggan yang
puas akan mendatangkan lebih banyak pelanggan. Perangkat lunak CRM
mampu menciptakan campaign hasil personalisasi yang menargetkan
pelanggan tertentu dan keefektifannya mudah diukur. Solusi CRM dari
HashMicro memberikan tinjauan menyeluruh terhadap profil pelanggan
secara efektif untuk mengubah ide mereka menjadi keputusan pembelian.
Perangkat lunak CRM kami memiliki berbagai fitur yang membantu
merampingkan proses penjualan untuk hasil yang lebih baik.
Sales Force Automation menyediakan alat yang diperlukan untuk upaya
penjualan terfokus yang memungkinkan tim penjualan memprediksi penjualan
secara akurat. Sistem ini dapat mengotomatisaskan dan mencatat setiap tahap
siklus penjualan, dan memberi kesempatan untuk meraih peluang baru. CRM
Penjualan menanamkan metodologi penjualan yang konsisten dan kompetitif
dalam sistemnya

5. Kesimpulan

Perkembangan teknologi dalam segala bidang menuntut sebuah inovasi dan


transformasi yang berkelanjutan. Dalam industry otomotif, sebuah sarana
transportasi yang modern diperlukan untuk menunjang keinginan ataupun selera
konsumen yang terus berkembang. Ford sebagai salah satu pemai dalam industry
tersebut membutuhkan inovasi yang kompleks untuk memnuhi selera
konsumennya. Namun posisi keuangan Ford yang berada dalam siklus decline,
dimana posisi keuangan terus menurun dai tahun ke tahun, mengharuskan adanya
perubahan yang signifikan dalam system, maupun manajemennya

Anda mungkin juga menyukai