Interview (wawancara) adalah prosedur yang didesain untuk mengumpulkan informasi dari
seseorang melalui respon secara oral (langsung) terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan langsung.
- Struktur
- Konten (tipe pertanyaan dalam interview)
- Pelaksanaan interview
Menurut struktur :
1. Tidak terstruktur
Manajer tidak mengikuti suatu format, pertanyaannya cenderung bersifat general,
tidak memiliki jawaban yang benar atau salah.
2. Terstruktur
Manajer memiliki format pertanyaan, misalnya : apa pekerjaan pertamanya?
Bagaimana dia mendapatkan pekerjaan tersebut? Kemudian, jawaban-jawaban
pertanyaan tersebut dievaluasi (diberi nilai) berdasarkan poin-poin standar penilaian
yang sudah disediakan.
Which to use? Interview dengan tipe terstruktur dianggap lebih baik, karena:
- Hasil interview lebih valid dan dapat dipercaya (reliable) -Mengurangi subjektivitas dan
bias oleh pewawancara
- Membantu pewawancara yang kurang mampu / bertalenta mewawancarai
- Menstardadisasi format membuat adanya konsistensi penilaian antar kandidat
1. Pertanyaan situasional
Pewawancara menanyakan bagaimana tingkah laku applicants, bagaimana ia bereaksi
dalam situasi tertentu yang diberikan, biasanya situasi masa depan. Misalnya :
bagaimana jika Anda harus bekerja dengan orang yang emosional?
2. Pertanyaan behavioral
Pewawancara ingin mengetahui bagaimana ia bereaksi terhadap situasi sebenarnya,
yang mungkin sudah pernah terjadi dalam perusahaan. Misalnya: ceritakan kepada
saya ketika Anda bekerja sama dengan orang yang emosional, bagaimana Anda
membuat suasana lebih baik?
3. Pertanyaan lainnya
Contoh dari pertanyaan lainnya:
a. Job-related interview : menanyakan mengenai pengalaman di masa lalu yang
relevan dengan pekerjaan, misalnya : pelatihan.
b. Stress interview : membuat applicantstidak nyaman dengan pertanyaan yang
terkadang kasar, ditujukan untuk mengetahui sejauh mana sensitivitas
applicantsdan seberapa tinggi toleransinya.
c. Puzzle interview : menanyakan pertanyaan-pertanyaan untuk menguji seberapa
jauh mereka mampu menghadapi stress, misalnya di perusahaan Google.
1. One-on-one
Satu pewawancara bertemu satu applicant.
2. Unstructured sequential interview
Sebuah wawancara di mana masing-masing pewawancara membentuk pendapat
independen setelah mengajukan pertanyaan yang berbeda
3. Structured sequantial interview
Sebuah wawancara di mana pelamar diwawancarai secara berurutan oleh beberapa orang:
masing-masing menilai pelamar pada formulir standar
4. Panel of interview
Beberapa pewawancara mewawancarai satu applicant.
5. Phone interview
Interview melalui telepon.
6. Video/web assisted interviews
Menggunakan Web, misalnya: Skype.
7. Computerized
Setiap feedback dari applicants akan diberikan melalui komputerisasi. Misalnya,
pertanyaannya: multiple choice. Applicant akan diminta untuk menjawab dengan
cepat, sehingga applicantharus berkonsentrasi.
8. Second life
Applicants bisa merefleksikan dirinya dalam bentuk avatar (ini juga terkomputerisasi).
9. Speed dating
Applicants dikirimkan email mengenai posisi yang diiklankan, kemudianapplicants
akan mingledengan karyawan perusahaan, one-on-one contacts selama beberapa
menit, kemudian dipilih beberapa applicant untuk interview selanjutnya.
10. Bain & Company
Case Interview Secara terkomputerisasi, interview diberikan kasus nyata yang
dialami perusahaan, dan mereka diminta untuk memberikan feedback dalam bentuk
solusi.
Hal ini agar kita mengetahui seberapa penting komponen-komponen kewajiban tersebut
dalam kesuksesan pekerjaan secara keseluruhan.
Step 1 : Pastikan pewawancara mengerti pekerjaan yang lowong dan orang seperti apa yang
dicari untuk mengisi posisi tersebut.
Organize semua hal yang bisa diorganize, ruang dengan minimum interupsi, review CV
kandidat untuk mendapatkan kembali titik-titik yang bisa menjadi kelebihan atau
kekurangannya, dll.
Dalam bertanya, ada hal yang patut diperhatikan, misalnya: jangan memberitahukan
jawaban yang sebenarnya diinginkan, jangan ada pihak yang memonopoli interview, jangan
menanyakan pertanyaan yang jawabannya ya-tidak, motivasi applicant untuk
memberitahukan pendapat mereka secara menyeluruh, konfirmasi lagi pendapat
applicant,tanyakan contoh-contoh, dll.
Step 6 : Catat hal-hal penting dengan jujur dan jelas selama interview berlangsung.
Cobalah untuk menutup interview dengan nada yang positif. Buatlah penolakan secara
diplomatis, misalnya : walaupun background kamu sangat baik, tapi ada beberapa applicantsyang
backgroundnya lebih dekat dengan apa yang kami cari, dll.
Banyak penguah membuat program seleksi total dengan tujuan memilih kandidat yang totalitas
atributnya paling sesuai dengan persyaratan total pengusaha
• The Statiscal approach / Pendekatan Statistik : Menguantifikasi semua bukti dan mungkin
enggunakan formula utnuk memprediksi keberhasilan pekerjaan
Manajemen talenta adalah proses berorientasi tujuan yang terintegrasi dan terdiri dari
rekruitmen, pemilihan dan pengembangan serta pemberian kompensasi pada karyawan.
Untuk memastikan usaha ini terintegrasi dan berorientasi pada tujuan, tentu saja harus
dipastikan proses ini menggunakan profil yang sama (kompetensi, ciri-ciri, pengetahuan dan
pengalaman) dalam rekrutmen, begitu juga dengan proses lainnya.
Profil menjadi aspek yang sangat penting dalam pemilihan karyawan, sehingga profil
pekerjaan dapat dijadikan untuk menyusun pertanyaan dalam wawancara. Profil bukan saja
penting untuk pemilihan karyawan, namun juga sebagai pedoman untuk memberikan
pelatihan, kompensasi, dll.
- Menyeleksi karyawan secara berhati - hati tidak menjamin bahwa mereka akan bekerja
secara efektif. Bahkan, karyawan yang berpotensi tinggi tidak dapat melakukan pekerjaan
mereka jika mereka tidak mengetahui apa yang harus dilakukan atau bagaimana cara
melakukannya. Memastikan bahwa karyawan mengetahui apa yang harus dilakukan dan
bagaimana melakukannya adalah tujuan dari orientasi dan pelatihan.
- Departemen sumber daya manusia biasanya mendesain program orientasi dan pelatihan,
tetapi penyelialah yang melakukan sebagian besar orientasi dan pelatihan sehari - hari.
Oleh karena itu, setiap manajer harus mengetahui cara melakukan orientasi dan melatih
karyawan.
- Orientasi karyawan ("atau sambutan") melibatkan lebih banyak dari yang disadari
sebagian besar orang. Orientasi karyawan (employee orientation) memberi karyawan
baru informasi yang mereka butuhkan untuk berfungsi.
- Empat hal yang tiap manajer ingin capai ketika melakukan orientasi untuk karyawan baru
:
1. Membuat karyawan baru tersebut merasa diterima dan merasa seperti di rumah
sendiri, dan sebaga bagian dari tim.
2. Memastikan bahwa karyawan baru tersebut mendapatkan informasi dasar yang
berfungsi secara efektif.
3. Membantu karyawan baru memahami organisasi tersebut dalam pengertian luas.
4. Mulai mensosialisasikan orang tersebut ke dalam kultur perusahaan dan cara mereka
bekerja.
- Langkah terakhir tersebut membedakan program penyambutan masa kini dari orientasi
tradisional.
Proses Orientasi
- Lamanya program orientasi tergantung pada apa yang dimasukkan. Sebagian besar
membutuhkan beberapa jam. Spesialis sumber daya manusia melakukan bagian pertama
dari orientasi dengan menjelaskan perkara - perkara mendasar seperti jam kerja dan
tunjangan. Kemudian, penyelia melanjutkan orientasi tersebut dengan menjelaskan
organisasi departemen, memperkenalkan orang tersebut dengan kolega barunya,
mengakrabkannya dengan tempat kerja, dan mengurangi kegugupan hari pertama.
- Teknologi Orientasi. Pemberi kerja menggunakan teknologi untuk mendukung orientasi.
- Secara langsung setelah orientasi, pelatihan akan dimulai. Pelatihan (training) berarti
memberikan kepada karyawan baru atau karyawan yang ada keterampilan yang mereka
butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka, seperti memperlihatkan kepada tenaga
penjual baru mengenai cara menjual produk. Pelatihan dapat melibatkan pemegang
pekerjaan sekarang untuk menjelaskan pekerjaan tersebut kepada karyawan baru, atau
kelas selama beberapa minggu.
- Pelatihan merupakan hal yang penting. Jika karyawan yang bahkan berpotensi tinggi
sekalipun tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya,
mereka akan berimprovisasi atau tidak melakukan sesuatu yang berguna sama sekali.
- Rencana strategis pemberi kerja haruslah mengatur sasaran pelatihannya. Pada intinya,
tujuannya adalah untuk mengidentifikasi perilaku karyawan yang dibutuhkan perusahaan
untuk melaksanakan strateginya, dan dari sana menyimpulkan kompetensi apakah yang
akan dibutuhkan karyawan. Kemudian, menerapkan sasaran dan program pelatihan untuk
menanamkan kompetensi ini.
- Pelatihan berperingkat lebih tinggi dibandingkan penilaian dan umpan balik dan tepat
dibawah penetapan sasaran dalam pengaruhnya terhadap produktivitas. Sejumlah ahli
menggunakan kalimat "pembelajaran dan kinerja di tempat kerja" sebagai pengganti
istilah pelatihan untuk menekankan bahwa pelatihan bertujuan untuk meningkatkan, baik
pembelajaran karyawan maupun kinerja organisasi.
Pemberi kerja harus menggunakan proses pelatihan yang rasional. Standar emasnya di sini
adalah masih model proses pelatihan dasar analisis-desain-kembangkan-implementasikan-
evaluasi (analysis-design-develop-implement-evaluate--ADDIE) yang telah digunakan para ahli
pelatihan selama bertahun - tahun.
Analisis kebutuhan pelatihan dapat menangani kebutuhan pelatihan strategis / jangka panjang
pemberi kerja dan . atau kebutuhan pelatihan saat ini.
Analisis Kebutuhan Pelatihan Strategis. Sasaran strategis acap kali berarti bahwa
perusahaan tersebut harus mengisi pekerjaan baru. Analisis kebutuhan pelatihan strategis
mengidentifikasi pelatihan yang akn dibutuhkan karyawan untuk engisi pekerjaan baru di
masa depan ini.
Analisis Kebutuhan Pelatihan Saat Ini. Kebanyakan upaya pelatihan bertujuan untuk
meningkatkan kinerja saat ini -- khususnya melatih karyawan baru, dan mereka yang
kinerjanya kurang.
Analisis Tugas : Menganalisis Kebutuhan Pelatihan Karyawan Baru. Khususnya pada
pekerja tingkat rendah, kebiasaannya adalah untuk mempekerjakan personel yang tidak
berpengalaman dan melatih mereka. Tujuannya disini adalah untuk memberi karyawan
baru ini keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melakukan
pekerjaannya. Analisis tugas (task analysis) adalah studi yang terperinci mengenai
pekerjaan untuk menentukan keterampilan spesifik apakah yang dibutuhkan pekerjaan
tersebut.
Manajemen Bakat. Praktik manajemen bakat yang terbaik menyarankan untuk
menggunakan set kompetensi terkait pekerjaan yang sama untuk melatih karyawan
dengan yang digunakan dalam merekrut, menyeleksi, menilai, dan membayarnya. Model
kompetensi (competency model) adalah model grafis yang mengonsolidasikan, biasanya
dalam satu diagram, tinjauan presisi mengenai kompetensi yang akan dibutuhkan
seseorang untuk melakukan pekerjaan tersebut dengan baik.
Analisis Kinerja : Menganalisis Kebutuhan Pelatihan Karyawan yang Ada. Untuk
karyawan yang berkinerja kurang baik, manajer tidak dapat berasumsi bahwa pelatihan
adalah solusinya. Dengan kata lain, apakah itu disebabkan oleh kurangnya pelatihan, atau
sesuatu yang lain? Analisis kinerja (performance analysis) adalah proses untuk
memverifikasi jika terdapat defisiensi kinerja dan menentukan apakah pemberi kerja
harus mengoreksi defisiensi tersebut melalui pelatihan atau dengan cara lainnya.
Tidak Dapat / Tidak Mau. Mengungkapkan mengapa kinerja menurun adalah inti dari
analisis kinerja. Tujuannya adalah untuk membedakan antara permasalahan tidak dapat
dan tidak mau. Pertama, tentukan apakah hal tersebut merupakan permasalahan tidak
dapat, dan jika demikian, penyebab spesifiknya.
Mengembangkan Program
Mengembangkan program berarti benar - benar merakit isi dan materi pelatihan dari program
tersebut. Ini berarti memilih isi aktual yang akan diberikan oleh program tersebut serta
mendesain / memilih metode instruksional spesifik yang akan digunakan.
Pelatihan On-The-Job
Pelatihan on-the-job berarti meminta seseorang mempelajari suatu pekerjaan dengan benar -
benar melakukannya.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu memastikan keberhasilan OJT (on-the-
job training) :
- Minta pembelajar untuk mengerjakan pekerjaan tersebut beberapa kali, dengan lambat,
dengan menjelaskan setiap langkahnya. Koreksi kesalahan, dan jika perlu lakukan
beberapa langkah yang rumit, pada beberapa kali yang pertama.
- Jalankan pekerjaan tersebut dengan kecepatan normal.
- Minta pembelajar untuk melakukan pekerjaan tersebut, secara perlahan membangun
keterampilan dan kecepatan.
- Setelah pembelajar dapat melakukan pekerjaan tersebut, biarkan pekerjaan dimulai tetapi
jangan meninggalkannya.
Pelatihan Magang
Pelatihan magang adalah proses orang menjadi pekerja terampil, biasanya melalui kombinasi
pembelajaran formal dan pelatihan on-the-job jangka panjang, biasanya dibawah pengawasan
seorang pekerja ahli.
Pembelajaran Informal
Pemberi kerja dapat memfasilitasi pembelajaran informal. Sebagai contoh, sebuah pabrik
menaruh alat - alat di area kafetaria untuk memanfaatkan disuksi terkait pekerjaan yang terjadi.
Bahkan, memasang papan putih dengan spidol dapat memfasilitasi pembelajaran informal.
Banyak pekerjaan (atau bagian dari pekerjaa) terdiri atas urut - urutan langkah yang paling baik
dipelajarai langkah demi langkah. Pelatihan langkah demi langkah ini disebut pelatihan instruksi
pekerjaan (job instruction training -- JIT). Pertama - tama, buatlah daftar langkah - langkah yang
diperlukan dalam pekerjaan tersebut yang masing - masing ada dalam urut - urutan yang benar.
Kemudian, sebutkan "poin kunci" yang berhubungan disamping setiap langkah.
Kuliah
Kuliah adalah cara yang cepat dan sederhana untuk memberikan pengetahuan kepada
sekelompok besar peserta pelatihan. Berikut ini adalah beberapa pedoman untuk memberikan
kuliah :
- Jangan mulai melangkah dengan kaki yang salah (dengan lelucon yang tidak relevan).
- Berbicaralah mengenai sesuatu yang diketahui dengan baik.
- Berikan sinyal kepada pendengar.
- Gunakan anekdot dan kisah untuk menunjukkan, alih - alih dengan memberitahu.
- Awasi audiens.
- Pertahankan kontak mata dengan audiens.
- Pastikan agar setiap orang dapat mendengar.
- Biarkan tangan lepas secara alamiah di samping tubuh.
- Bicaralah dari catatan atau salinan dari bahan presentasi, alih - alih dari naskah.
- Bagi pembicaraan panjang menjadi serangkaian pembicaraan pendek.
- Latihan.
Pembelajaran Terprogram
Permodelan Perilaku
Adalah sebuah teknik pelatihan yang mana peserta pelatihan pertama - tama diperlihatkan pada
teknik manajemen yang baik dalam sebuah film, diminta memainkan peran dalam situasi
simulasi, dan kemudian diberi umpan balik dan pujian oleh penyelia mereka.
- Permodelan. Pertama, peserta pelatihan menonton contoh hidup atau video yang
memperlihatkan model yang berperilaku secara efektif dalam satu situasi permasalahan.
- Permainan peran. Berikutnya, peserta pelatihan mendapatkan peran untuk dimainkan
dalam sebuah situasi simulasi.
- Penguatan sosial. Pelatih memberikan penguatan dalam bentuk pujian dan umpan balik
konstruktif.
- Transfer pelatihan. Yang terakhir, peserta pelatihan didorong untuk menerapkan
keterampilan baru mereka ketika mereka kembali ke pekerjaan mereka.
Bentuk teknik pelatihan ini adalah seperti DVD, film, PowerPoint, dan audiotape.
Dengan pelatihan ruang depan, peserta pelatihan belajar dengan perlengkapan aktual atau
simulasi tetapi dilatih off-the-job. Pelatihan ruang depan diperlukan ketika terlalu mahal atau
berbahaya untuk melatih karyawan pada pekerjaan.
EPSS adalah sekumpulan alat dan tampilan terkomputerisasi yang mengotomasikan pelatihan,
dokumentasi, dan dukungan telepon, mengintegrasikan otomatisasi ini ke dalam aplikasi, dan
memberikan dukungan yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih efektif dibandingkan metode
tradisional.
Bantuan pekerjaan adalah sekumpulan instruksi, diagram, atau metode setupa yang tersedia di
tempat kerja untuk memandu pekerja.
Konferensi Video
Konferensi video melibatkan pengiriman program melalui saluran pita lebar, internet, atau satelit.
Pemberi kerja biasanya menggunakan teknologi konferensi video dengan teknologi lainnya.
Pelatihan berbasis komputer merujuk pada metode pelatihan yang menggunakan sistem interaktif
berbasis komputer untuk meningkatkan pengetahuan atau keterampilan.
Pembelajaran dengan simulasi memiliki arti yang berbeda untuk orang yang berbeda.
Realitas maya menempatkan peserta pelatihan dalam sebuah lingkungan tidak berdimensi
artifisial yang menyimulasikan kejadian dan situasi yang dialami pada pekerjaan. Alat - alat
pengindera mengirimkan bagaimana peserta pelatihan merespons komputer tersebut, dan peserta
pelatihan "melihat, merasa, dan mendengar" apa yang sedang terjadi, dengan dibantu oleh
kacamata dan alat - alat pengindera khusus.
Pelatihan Tim
- Pelatihan tim berfokus pada masalah - masalah teknis, interpersonal, dan manajemen tim.
Dalam hal pelatian teknis, misalnya, manajemen mendorong karyawan tim untuk saling
mempelajari pekerjaan satu sama lain, untuk mendorong penugasan tim yang fleksibel.
- Pelatihan silang berarti melatih karyawan untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang
berbeda dari tugas atau pekerjaan mereka sendiri; dengan melakukannya akan
memfasilitasi fleksibilitas dan rotasi pekerjaan, seperti ketika manajer berharap anggota
tim untuk berbagi pekerjaan secara berkala.
Penilaian Kinerja adalah sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang
karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan.
Penilaian kinerja harus membandingkan "apa yang seharusnya" dengan "apa yang ada". Oleh
karena itu, seperti disebutkan, langkah pertama dalam penilaian kinerja dan manajemen adalah
memutuskan apa yang seharusnya dengan kata lain, untuk memberi tahu karyawan apa yang
Anda harapkan dari mereka dalam hal standar kinerja.
- Pertama : manajer dapat menilai hingga sejauh mana karyawan mencapai sasaran
numeriknya sasaran seperti ini harus didapatkan dari sasaran perusahaan secara
keseluruhan.
- Kedua : Menggunakan formulir dengan dimensi pekerjaan dasar , seperti kualitas dan
kuantitas
- Menetapkan sasaran yang efektif . Karyawan yang menerima sasaran efektif biasanya
berkinerja lebih baik dari pada yang tidak
- Menetapkan sasaran yang dapat diukur
- Menetapkan sasaran yang menantang tetapi dapat dilakukan . Sasaran haruslah
menantang , tetapi tidak begitu sulit sehingga tampak realistis
- Mendorong partisipasi . Sasaran yang ditetapkan secara partisipatif tidak secara konsisten
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan sasaran yang diberikan , sasaran
yang diberikan juga tidak secara konsisten menghasilkan kinerja yang lebih tinggi
dibandingkan sasaran partisipatif
Yang dimaksud pada penilaian ini ,karyawan tersebut dinilai oleh rekan sebayanya.
Kesehariannya dinilai apakah sudah memenuhi standar atau tidak .
- Komisi penilaian
Pada penilaian ini , bukan hanya satu manajer saja tetapi beberapa manajer atau suatu
komisi yang melakukan penilaian .
Seseorang harus bisa menilai diri sendiri apakah dirinya sudah memnuhi standar atau
masih kurang . Jika masih kurang harus memperbaiki lagi atau mengikuti pelatihan
Tidak hanya karyawan yang dinilai,tetapi manjaer juga dinilai oleh bawahan apakah
manajer sudah melakukan tanggung jawabnya dengan baik atau tidak
1. Graphic Rating Scale Method (Metode Penilaian Grafis) adalah skala yang
menyebutkan sejumlah ciri dan kisaran kinerja untuk masing - masingnya, Karyawan
kemudian dinilai dengan mengidentifikasi nilai yang paling mendeksripsikan tingkat
kinerjanya untuk setiap ciri.
2. Alternation Ranking Method (Metode Peringkat Alternasi) adalah proses
memeringkat karyawan dari yang terbaik hingga yang terburuk berdasarkan ciri tertentu,
memilih yang tertinggi, kemudian yang terendah, hingga semua diperingkat.
3. Paired Comparison Method (Metode Perbandingan Berpasangan) adalah proses
memeringkat karyawan dengan membuat bagan dari semua kemungkinan pasangan
karyawan untuk setiap ciri dan mengindikasikan mana karyawan yang lebih dari
pasangan tersebut.
4. Forced Distribution Method (Metode Distribusi Paksa) serupa dengan menilai pada
sebuah kurva; presentasi karyawan yang dinilai yang telah ditentukan sebelumnya
ditempatkan dalam berbagai kategori kinerja.
5. Critical Incident Method (Metode Insiden Kritis) adalah metode menyimpan catatan
berisi contoh yang baik atau yang tidak diinginkan dari perilaku terkait pekerjaan
karyawan dan meninjaunya dengan karyawan tersebut pada waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.
6. Narative Forms (Formulir Naratif), Penyelia menilai kinerja karyawan dimasa lalu dan
area - area yang membutuhkan perbaikan disebut formulir naratif. Penilaian naratif
penyelia membantu karyawan untuk memahami apakah kinerjanya baik atau buruk, dan
bagaimana cara memperbaiki kinerja tersebut.
7. Behaviorally Achored Rating Scales ( Skala Penilaian Berdasarkan Perilaku )
adalah sebuah metode penilaian yang bertujuan mengombinasikan manfaat dari insiden
kritis naratif dan penilaian terukur dengan menghubungkan skala terukur dengan contoh
naratif spesifik dari kinerja baik dan buruk. Pengembangan BARS biasanya
membutuhkan lima langkah :
- Menulis insiden kritis
- Mengembangkan dimensi kinerja
- Realokasi insiden
- Berikan skala untuk insiden tersebut.
- Kembangkan instrumen final.
8. Mixed Standard Scales (Skala Pernyataan), mix standard scales ini merupakan contoh
dari perilaku baik dan buruk ketika seseorang pelamar mendaftar melalui pernyataan
berurutan. Tujuan dari mix standard scales ini ; (1) untuk mengurangi kesalahan
peringkat dengan membuatnya kurang jelas bagi penilai, (2) apakah pernyataan contoh
perilaku mewakili kinerja tinggi, sedang atau rendah.
9. Management by Objective (Manajemen Berdasarkan Sasaran) adalah bagian
perekrutan yang mengacu pada penetapan sasaran dan program penilaian multi-langkah
yang mencakup seluruh perusahaan.
MBO memiliki langkah langkah sebagai berikut:
1. Set the organization’s goals (penetapan tujuan organisasi)
2. Set departemental goals (penetapan tujuan organisasi)
3. Discuss departemental goals (diskusi tujuan departemen)
4. Define expected results (penetapan hasil yang diharapkan melalui tujuan individu)
5. Conduct performance reviews (melakukan tinjauan kinerja)
6. Provide feedback (memberikan umpan balik)
10. Computerized and Web-Based Performance Appraisal, Penilaian kinerja berbasis
komputer dan web yang dimana penilaian tersebut melalui basis komputer dan bisa
dilihat dari web.
11. Electronic Performance Monitoring, pemantauan kinerja elektronik dimana pantauan
untuk para karyawan dilakukan melalui wawasan.
12. Coveration Days, hari percakapan dimana setiap pekerja pasti melaksanakan
pekerjaannya disetiap hari dan bisa mengetahui karakteristik disetiap pekerjaannya di
percakapan setiap harinya.
13. Appraisal in Practive, penilaian dalam praktik yang dimana banyak sekali
menggunakan metode-metode yang disesuaikan dengan perusahaan yang ada.
Maksudnya : dengan cara perusahaan tersebut
Ketika penyelia memberitahu seseorang bahwa kinerjanya buruk, reaksi pertamanya acap kali
berupa penyangkalan. Penyangkalah merupakan sebuah mekanisme pertahanan. Oleh karena itu,
untuk menangani sikap defensif merupakan keterampilan penilaian yang penting. Buku
Mortimer Feinberg tentang "Effective Psychology for Managers menyatakan beberapa hal
sebagai berikut :
- Ketika diperlukan, kritik karyawan dengan cara yang membiarkan orang tersebut
mempertahankan harga dirinya (secara pribadi dan konstruktif).
- Kinerja karyawan mungkin sedemikian lemahnya sehingga membutuhkan peringatan
formal tertulis.
(1) untuk mengguncang karyawan agar keluar dari kebiasaan buruknya, dan
(2) untuk membantu penyelia mempertahankan penilaian penyelia kepada atasan dan (jika
diperlukan) ke pengadilan.
Manajemen Kinerja
Penilaian kinerja baik, secara teori namun dalam praktiknya penilaian tidak
tidak selalu berjalan dengan benar lancar.
adalah strategi manajement yang di tunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua
proses organisasi.
Penilaian Kinerja
Yaitu evaluasi sistematis terhadap kinerja karyawan dan untuk memahami kemampuan karyawan
tersebut. Sehingga dapat merencanakan pengembangan karir lebih lanjut bagi karyawan.
Adalah aktivitas untuk memastikan bahwa sasaran organisasi telah dicapai secara konsisten
dalam cara cara yang efektif dan efisien.
1.Pembagian Arah
2.Penyelesaian Sasaran
Yaitu menggunakan metode untuk membantu manajer dan karyawan untuk melihat hubungan
antara sasaran mereka dan sasaran departemen.
Manajemen karir adalah proses meningkatkan kemampuan karyawan dalam memahami dan
mengembangkan keterampilan dan minat dalam berkarir, serta menggunakan keterampilan dan
minat tersebut seefektif mungkin, baik selama masih bekerja di perusahaan maupun setelah
keluar dari perusahaan.
Career Development adalah pendekatan formal yang digunakan perusahaan atau organisasi
untuk memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi yang layak dan berpengalaman akan
tersedia ketika dibutuhkan.
Career Planning Proses di mana seseorang menjadi sadar akan keterampilan pribadi, minat,
pengetahuan, motivasi, dan karakteristik lainnya; dan menetapkan rencana aksi untuk mencapai
tujuan tertentu.
Careers Today
Aktivitas SDM tidak hanya menunjang kebutuhan perusahaan (pemberi kerja) namun juga
memfasilitasi analisis-diri dan pengembangan karir.
Perusahaan (pemberi kerja), karyawan, dan manajer memiliki peran dalam merencanakan,
memandu, dan mengembangkan karir karyawan.
Adalah acara pembelajaran terencana di mana peserta diharapkan untuk terlibat aktif,
menyelesaikan latihan perencanaan dan berpartisipasi dalam sesi latihan keterampilan karir.
- Career Coaches
Membantu karyawan membuat rencana 1 hingga 5 tahun kedepan yang menunjukkan ke mana
karier mereka di perusahaan dapat mengarah. Para pelatih membantu setiap karyawan
mengidentifikasi kebutuhan pengembangan mereka dan mendapatkan pelatihan.
Mentor adalah seseorang yang menawarkan pengetahuan, keahlian, dan nasihat kepada mereka
yang kurang berpengalaman.
Seorang manajer harus bisa mengarahkan orang lain seperti pelatih atau coach. Manajer harus
mempunyai wibawa agar bawahannya dapat diatur dan juga selalu mensupport hal-hal yang
bertujuan demi kepentingan perusahaan.
Seperti disebutkan sebelumnya dalam bab ini, pasar tenaga kerja bertujuan untuk mendorong
banyak orang untuk bertanya mengapa mereka harus loyal kepada manajer mereka. "Kenapa,"
mereka mungkin bertanya. "Haruskah aku setia padamu jika kamu akan mencampakkanku ketika
kamu memutuskan untuk memotong biaya lagi?" Oleh karena itu, manager harus memikirkan
bagaimana mereka akan mempertahankan keterlibatan karyawan, dan dengan demikian
meminimalkan kebiasaan sukarela, dan memaksimalkan upaya karyawan.
- Mengingat pentingnya bagi kebanyakan orang untuk memiliki karir yang memuaskan dan
sukses, perencanaan dan pengembangan karir memiliki peranan penting dalam
keterlibatan karir mereka. Dalam proses pengembangan karir, manajer harus
mengirimkan sinyal bahwa mereka peduli dengan kesuksesan karir para karyawannya.
- Menaikan gaji
- Pekerjaan pintar
- Mendiskusikan karir
- Memberikan arahan
- Menawarkan fleksibalitas
- Menggunakan praktik jam kinerja tinggi
- Penawaran balik
Mengelola Transfer
Mengelola Pensiun
Dalam menetapkan kebijakan promosi, salah satu keputusannya adalah apakah akan
mendasarkan promosi pada senioritas atau kompetensi, atau kombinasi dari keduanya.
Sedangkan fokus kinerja saat ini lebih condong pada kompetensi.
Banyak perusahaan melalukan promosi dengan cara yang informal ketimbang formal, karena
dengan cara informal perusahaan bebas dalam melakukan promosinya.
4. Keputusan 4: Vertikal, horizontal, atau yang lainnya?
Promosi tidaklah selalu bersifat vertikal, bisa saja horizontal atau yang lainnya.
Mengelola Transfer
Transfer adalah perpindahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, biasanya tanpa adanya
perubahan gaji atau peringkat. Transfer juga merupakan salah satu cara untuk memberikan
kesempatan bagi karyawan yang dipindahkan tersebut dalam penugasan lainnya atau mungkin
pertumbuhan pribadi.
Mengelola Pensiun
Perencanaan pensiun merupakan masalah jangka panjang bagi perusahaan. Pada dasarnya adalah
bahwa “Perencanaan Pensiun” tidak lagi hanya mengenai membantu karyawan sekarang
memasuki pensiun, tetapi rencana ini juga harus membantu perusahaan untuk mempertahankan,
dalam kapasitas tertentu, keterampilan dan kemampuan para karyawan yang akan pensiun dan
meninggalkam perusahaan.
Mengelola Pemecatan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah berakhirnya hubungan kerja sama antara karyawan
dengan perusahaan, baik karena ketentuan yang telah disepakati, atau karena suatu hal tertentu
yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antaradan pengusaha.
Termination at Will /Pengakuan Sesuka Hati Yaitu Dengan tidak adanya kontrak, baik
majikan atau karyawan dapat memutuskan kapan saja hubungan kerja.
Avoiding wrongful discharge suits Yaitu terjadi ketika pemecatan karyawan tidak mematuhi
hukum atau dengan pengaturan kontrak yang dinyatakan atau disiratkan oleh pemberi kerja.