Disusun Oleh :
Kelas D20
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Klasifikasi Wawancara
Wawancara dapat diklasifikasikan dengan berbagai macam hal, yaitu struktur, konten atau
tipe pertanyaan yang diajukan nantinya saat wawancara, dan juga pelaksanaan interview.
Berikut adalah berbagai macam eror yang dapat terjadi sehingga mengurangi fungsi dari
wawancara itu sendiri :
1. First Impression
Tidak sedikit pewawancara yang menghakimi si pelamar bahwa pelamar tersebut
tidak cocok bahkan sebelum wawancara dimulai. First impression yang jelek akan
merubah mood seorang pewawancara sehingga kegunaan dari interview tersebut bisa
berkurang. Kesalahan dalam first impression itu sendiri adalah :
a) Pewawancara lebih mudah dipengaruhi oleh infromasi yang tidak baik
dibandingan dengan kebaikan yang dimiliki oleh si pelamar kerja.
b) Pewawancara lebih mudah beralih dari yang tadinya menyukai pelamar kerja
menjadi tidak menyukai dari pada yang awalnya tidak menyukai menjadi
menyukai,
2. Banyak pewawancara yang tidak mengecheck ulang apa yang sebenarnya dibutuhkan
untuk pekerjaan tersebut. Sehingga terjadi kekurangan informasi yang diperlukan
untuk mengisi pekerjaan yang sedang dibutuhkan. Biasanya pewawancara tidak
terlalu peduli dengan hal-hal yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut saat
mewawancarai pelamar kerja.
3. Candidate-order and pressure to hire
Biasanya akan terjadi bias yang dikarenakan urutan dari pelamar kerja. Misalkan
ketika pewawancara sedang mewawancari pelamar yang seharusnya biasa-biasa saja
akan bisa berubah ketika setelah mewawancarai pelamar yang sangat baik atau sangat
buruk. Padahal jika dipikir-pikir pelamar kerja tersebut hanya biasa saja tetapi bisa
dipengaruhi oleh urutan pelamar kerja.
4. Tingkah laku non verbal dan impresi
Hal ini mirip dengan eror yang sebelumnya yaitu masih sama dengan bias yang bisa
terjadi saat wawancara berlangsung. Bias yang dimaksud dari eror ini adalah bias
dalam penilaian, misalnya adanya perbedaan high and low level eye contact.
Sedangkan yang dimaksud dengan manajemen impresi adalah bias yang bisa terjadi
karena impresi yang dibuat oleh pelamar kerja itu sendiri, misalnya membuat seakan-
akan pelamar kerja dan pewawancara memiliki kepercayaan dan value yang sama dll.
5. Karakteristik personal
Karakteristik personal dari pelamar kerja juga bisa mempengaruhi biasnya penilaian
yang dilakukan oleh pewawancara misalnya ras, disabilitas, gender, dan lain
sebagainya.
6. Perilaku pewawancara
Perilaku pewawancara yang dimaksud adalah ketika pewawancara tidak
memperbolehkan pelamar kerja untuk menjawab secara jelas pertanyaan yang
diajukan sehingga akan tercipta bias yang mengakibatkan pengurangan fungsi dari
wawancara itu sendiri.
Yang dimaksud dengan interview terstruktur dan situasional adalah interview yang memiliki
pertanyaan yang masih relevan dan sudah ditentukan jawabannya terlebih dahulu sebelum
interview dimulai. Hal ini dimaksudkan agar respon yang diberikan oleh si pelamar kerja
dapat di cocokan dengan jawaban yang sebelumnya ditentukan, sehingga dengan respon
tersebut dapat langsung menilai kinerja seseorang.
1. Analisis pekerjaan
Di tahap pertama sebaiknya mempersiapkan terlebih dahulu job description sebelum
wawancara dimulai. Job description yang dimaksud adalah kebutuhan yang
diperlukan dalam pekerjaan tersebut dan lain sebagainya. Hal ini berguna agar
pewawancara tau apa yang perlu digali informasinya dari si pelamar kerja.
2. Memberikan peringkat untuk kewajiban dalam pekerjaan
Di tahap ke dua ini sangat penting untuk memberikan peringkat supaya pewawancara
mengetahui seberapa penting kewajiban atau komponen yang ada di dalam sebuah
pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik kedepannya.
3. Membuat pertanyaan untuk interview
Tahap ke tiga adalah membuat pertanyaan yang nantinya akan di ajukan disaat
wawancara. Pertanyaan tersebut berdasarkan komponen-komponen pekerjaan yang
sudah ditentukan sebelumnya dan pertanyaan tersebut dibuat lebih mendetail agar
informasi yang didapatkan lebih bagus lagi. Jenis-jenis dari pertanyaan yang sering
digunakan adalah seperti job knowledge questions, willingness questions, behavioral
questions, dan lain sebagainya yang biasanya pertanyaan tersebut seolah-olah
menempatkan si pelamar kerja pada situasi kritis.
4. Membuat patokan jawaban dari setiap pertanyaan
Setelah membuat pertanyaan yang ingin diajukan, pewawancara sebaiknya juga
membuat patokan untuk jawaban-jawaban dari segala pertanyaan yang ada agar
proses penilaian lebih mudah.
5. Langkah terakhir adalah menentukan pihak manakah yang harus mewawancarai si
pelamar kerja.
Berikut adalah langkah yang harus dilakukan agar proses interview dapat berjalan efektif dan
berguna untuk menentukan pelamar kerja yang akan diterima :
1. Saya pikir panel interview pada dasarnya adalah merupakan wawancara yang
dirancang oleh pewawancara untuk membuat Maria stress dan kemudian mengamati
toleransi stress yang dimiliki Maria. Pada saat pertama-tama wawancara akan
menggunakan strategi untuk menguji toleransi stres dan kemudian memeriksa
pengetahuan dan keterampilan yang dipunyai si pelamar, tetapi pilihan pertanyaan
yang digunakan dalam wawancara ini cukup ceroboh. Pewawancara di Apex
Environmental harus lebih mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang ingin
diajukan dan kemudian bisa mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang diskriminatif
sehingga wawancara dapat diarahkan untuk menguji toleransi stres Maria dalam
kaitannya dengan posisi tersebut yang ingin dia lamar. Menurut saya, dengan
menggunakan lima laki-laki yang ditugaskan untuk mewawancarai bisa membuat
kondisi wawancara sangat tidak nyaman bagi pelamar terutama perempuan. Pelamar
mungkin bisa mengartikan bawha perusahaan tersebut adalah perusahaan yang
mendiskriminasi perempuan. Maka dari itu sebaiknya perusahaan juga menempatkan
beberapa pewawancara perempuan untuk mengurangi bias atau kesalahpahaman
pelamar yang mungkin bisa terjadi.
2. Saya ingin tetap menerima tawaran tersebut selama saya bisa memahami budaya dan
nilai perusahaan. Karena biasanya perusahaan teknik didominasi oleh pekerja laki-
laki, sehingga budaya yang tidak diskriminatif terhadap perempuan menjadi sangat
penting. Jika saya Maria, saya akan berbicara dengan karyawan wanita yang berkerja
di tempat tersebut dan bertanya kepada mereka bagaimana rasanya bekerja di Apex
dan bagaimana mereka diperlakukan sebagai kaum minoritas. Terlepas dari seberapa
baik pekerjaan itu, saya akan tetap mempertimbangkan kondisi lingkungan pekerjaan
di perusahaan tersebut.
3. 10 pertanyaan yang sekiranya akan saya tanyakan saat interview adalah
Ceritakan sedikit tentang diri anda
Jika diminta untuk menjelaskan diri anda hanya dengan satu kata, kata apakah
itu, dan jelaskan mengapa
Apa kekurangan dan kelebihan yang anda miliki
Jelaskan kepada saya satu kondisi dimana anda menanggapi masalah yang
terjadi di customer. Masalah apa yang terjadi dan bagaimana anda akan
menanggapi masalah tersebut, dan kemudian jelaskan pendekatan apa yang
akan anda pilih untuk masalah tersebut
Bagaimana pendidikan dan pengalaman pekerjaan yang suda diberikan kepada
anda mempersiapkan diri anda untuk pekerjaan ini
Ceritakan kepadaku masalah tehnik apa yang pernah anda alami dan
bagaimana anda menyelesaikan masalah tersebut menggunakan skill yang
anda punyai
Apa yang membuat anda tertarik untuk menggambil pekerjaan ini di
perusahaan kami, apakah karena kami perusahaan environmental
Apakah yang anda pikirkan tentang pengendalian polusi yang dilakukan
sebagai seorang insinyur
Posisi ini akan membuat anda berpergian cukup jauh. Bagaimana komitmen
anda tentang hal ini ketika anda nanti sudah mengambil pekerjaan ini
Apakah yang anda pikirkan tentang berpergian kelilin dunia sebagai bagian
dari pekerjaan