Wawancara yang mengikuti suatu set pertanyaan berurutan maksudnya adalah pemberi
kerja menyebutkan pertanyaan – pertanyaan yang relevan dengan pekerjaan sebelumnya, dan
mungkin memberikan bobot pada kemungkinan alternatif jawaban untuk kelayakan.
Dalam wawancara tidak terstruktur, manajer tidak mengikuti format yang telah
ditetapkan atau jarang terdapat pedoman formal untuk menilai jawaban “benar atau “salah”.
Contoh pertanyaannya seperti; “ceritakan mengenai diri Anda”, “Menurut Anda mengapa
Anda akan dapat bekerja dengan baik disini”. “Apa yang menurut Anda merupakan kekuatan
dan kelemahan utama Anda”. Bahkan wawancara ini dapat dideskripsikan sebagai sedikit lebih
dari sekadar percakapan umum.
Isi Wawancara
4. Pertanyaan Stres ; pewawancara berusaha untuk membuat pelamar tidak nyaman dengan
pertanyaan yang terkadang kasar. Teknik ini membantu mengenali pelamar yang
hipersensitif dan mereka yang memiliki toleransi tekanan yang rendah atau tinggi.
Pemberi kerja memberikan wawancara dengan berbagai cara : satu-lawan-satu atau dengan
panel penawaran, berurutan atau sekaligus, dan terkomputerisasi atau secara personal.
Kebanyakan wawancara seleksi dilakukan secara satu lawan satu dan berurutan. Dalam
wawancara satu lawan satu, dua orang bertemu sendiri dan satu orang mewawancarai
orang yang lain dengan mencari respons lisan terhadap pertanyaan lisan. Beberapa
wawancara yang cenderung dilakukan di perusahaan :
Sering dikenal dengan wawancara dewan, adalah wawancara yang dilakukan oleh
sekelompok pelamar kemudian mengkombinasikan penilaian mereka terhadap
setiap jawaban kandidat ke dalam nilai akhir panel.
Wawancara yang di lakukan dengan telepon atau video call. Meskipun mungkin
berlawanan secara intuitif, cara ini sebenarnya lebih berguna dan efisien di
bandingkan dengan wawancara tatap muka untuk menilai kehati – hatian,
inteligensi, dan keterampilan interpersonal.
- Tampil rapi
- Bersihkan kamar
- Lakukan latihan
- Rileks
Wawancara Terkomputerisasi
Pewawancara tidak memiliki gambaran yang akurat mengenai apa yang diminta
oleh pekerjaan tesebut dan jenis kandidat seperti apa yang paling baik untuknya biasanya
mengambil keputusan mereka berdasarkan kesan atau setereotip yang tidak benar mengenai
seperti apa pelamar yang baik.
Kesalahan penilaian pada pihak pewawancara karena mewawancarai satu atau lebih
kandidat yang sangat baik atau sangat buruk tepat sebelum wawancara tersebut.
Perilaku nonverbal pelamar juga bisa memberikan dampak yang secara mengejutkan
sangat besar pada penilaiannya. Lebih menguntungkan bagi peserta wawancara untuk
“tampak hidup”.
Pengaruh Karekteristik Personal: Daya Tarik, Gender, Ras
Perilaku Pewawancara
Baik pemberi kerja maupun kandidat pekerjaan menggunakan alat-alat media sosial
sebagai bagian dari proses wawancara pekerjaan. Perangkat media sosial merupakan
perangkat yang sangat bagus untuk mendapatkan berbagai informasi. Seperti
mengungkapkan perubahan dalam strategi perusahaan dan unit bisnis yang
memperlihatkan bahwa peserta wawancara melakukan pekerjaan rumahnya.
Menggunakan berbagai hal tersebut untuk memahami masalah yang mereka hadapi.
1. Menganalisis Pekerjaannya
Menciptakan pertanyaan wawancara untuk setiap tugas dari pekerjaan, dengan lebih
banyak pertanyaan untuk tugas yang penting.