Anda di halaman 1dari 2

10.

Evaluating The Effectiveness Recruitment Strategies


Mengingat sejumlah sumber rekrutmen potensial, penting untuk menentukan sumber yang
terbaik digunakan. Jika hasil iklan surat kabar di 100 pelamar dan hasil in-store masuk 20
pelamar, iklan surat kabar dapat dianggap sebagai metode yang lebih baik. Metode kedua
untuk mengevaluasi keberhasilan kampanye perekrutan adalah mempertimbangkan biaya
per permohon. Meskipun metode evaluasi biaya per permohon adalah perbaikan pada
metode applicand-yield. Sebuah organisasi mungkin menerima sejumalah besar pelamar
dengan biaya relative rendah per permohon, tapi tidak mungkin memenuhi syarat untuk
pekerjaan itu. Metode lain untuk mengevaluasi efektivitas berbagai perekrutan sumber dan
mungkin yang terbaik, melihat jumlah karyawan yang sukses dihasilkan oleh masing-masing
sumber rekrutmen.

C. Realistic Job Previews (RJP)


Merupakan salah satu metode rekrutmen. RJP memberikan penaksiran yang jujur mengenai
pekerjaan. Contohnya “Di kantor ini bidang accounting dan marketing nya sering bermasalah,
apakah kamu yakin akan dapat mengatasi konflik yang terjadi diantara mereka jika kamu
menjadi HRD disini?’. Adapun variasi dari RJP disebut dengan Expectation Lowering Procedure
(ELP) yang fungsinya menurunkan harapan pelamar tentang pekerjaan dan harapan secara
umum.

D. Effective Employee Selection


Selection Techniques
Terdapat tiga karakteristik sistem memilih karyawan yang efektif; valid, menurunkan
kesempatan dari tantangan legal, dan biaya yang efektif.

E. Employment Interview
1. Tipe-tipe interview
a. Structure: semua pelamar diberikan pertanyaan yang sama dan memiliki standarisasi
skor.
b. Style: gaya dalam interviwee ditentukan oleh jumlah interviewer dan jumlah
interviewee, terdapat lima jenis yaitu; one on one, serial, return, panel, dan group.
c. Medium: terdiri dari 4 jenis yaitu Face to Face, Telephone, Videoconference, dan
Written.
2. Keuntungan dari interview terstruktur
Interview terstruktur lebih valid daripada yang tidak terstruktur karena berdasarkan pada
analisis pekerjaan/jabatan.
3. Masalah dengan interview tidak terstruktur
a. Kemampuan intuisi yang buruk
b. Lack of Job Relatedness: pertanyaan tidak berhubungan dengan pekerjaan
c. Primacy Effects
d. Contrast Effects: performa satu pelamar dapat mempengaruhi skor untuk pelamar
lainnya
e. Negative Information Bias: pelamar seringkali takut untuk jujur karena takut tidak
mendapat pekerjaan yang diinginkan
f. Interviewer and Interviewee Similarity: persamaan yang dimiliki antara pelamar dengan
interviewer mempengaruhi nilai skor yang diperoleh
g. Interviewee Appearance: penampilan fisik pelamar mempengaruhi interviewer dalam
memberikan nilai
h. Nonverbal Cues: isyarat nonverbal memiliki pengaruh terhadap nilai skor pelamar

37
4. Membuat interview yang terstruktur
a. Menentukan KSAO
Langkah pertama yaitu membuat analisis pekerjaan dan menulis secara rinci mengenai
deskripsi pekerjaan. Langkah kedua yaitu menentukan cara terbaik untuk mengukur
kemampuan pelamar berdasarkan analisis pekerjaan.
b. Menulis pertanyaan interview
Terdapat 6 jenis pertanyaan interview :
d. Clarifier : mengklarifikasi informasi yang terdapat pada resume
e. Disqualifier : pertanyaan yang harus dijawab, tujuannya untuk menentukan pelamar
memenuhi syarat atau tidak
f. Skill Level Determiners : mengukur tingkat keahlian dan kemampuan pelamar
g. Future Focused Questions : pertanyaan yang diberikan dengan tujuan mengetahui apa
yang akan dilakukan pelamar pada situasi tertentu di masa depan
h. Past Focused Questions : pertanyaan yang diberikan dengan tujuan mengetahui
kemampuan problem solving pelamar pada masalah-masalah yang dihadapi di masa lalu
i. Organizational Fit Question : untuk mengetahui apakah pelamar akan cocok pada situasi
organisasi tersebut
c. Membuat kunci skor untuk jawaban interview
Dapat dilakukan dengan cara ; Right/Wrong Approach, Typical Answer Approach, Key
Issues Approach.

F. Conducting The Structured Interview


Langkah melakukan wawancara yang terstruktur :
a. Membangun rapport dengan pelamar
b. Jelaskan tipe pertanyaan dan poin-poin yang akan dinilai
c. Ajukan pertanyaan

G. Keterampilan Cari Kerja


Penting bahwa Anda menguasai keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan.

1. Berhasil Bertahan Proses Wawancara


Penelitian dan pengalaman keduanya menunjukkan bahwa pelamar dapat melakukan
beberapa langkah untuk meningkatkan skor wawancara mereka. Salah satu yang paling
penting dari langkah ini adalah untuk mendapatkan pelatihan tentang cara mewawancarai.
Penelitian oleh Maurer dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa pelatihan tersebut dapat
meningkatkan skor pemohon wawancara terstruktur. Menerima pelatihan wawancara dan
berlatih keterampilan wawancara adalah cara yang baik untuk mengurangi kecemasan
wawancara.

a) Penjadwalan Wawancara
Apa yang akan mempengaruhi skor, bagaimanapun, adalah ketika pelamar tiba untuk
wawancara. Jika mereka datang terlambat, skor akan secara drastis lebih rendah. Tidak
ada perbedaan, namun, telah ditemukan dalam skor wawancara berdasarkan apakah
pemohon tiba tepat waktu atau lima atau sepuluh menit awal. Pemohon tidak boleh
terlambat.

b) Sebelum Wawancara
Pelajari tentang perusahaan. Salah satu pertanyaan wawancara terstruktur yang paling
sering ditanyakan adalah "Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?".
Pertanyaan tersebut digunakan untuk menentukan pengetahuan pemohon organisasi.
Organisasi terutama terkesan jika pemohon tahu produk dan layanan, kebutuhan masa
depan, masalah utama yang dihadapi, dan filsafat atau misi. Pada hari wawancara,

38

Anda mungkin juga menyukai