Anda di halaman 1dari 13

“WAWANCARA

KERJA”
Aprina Septauli Manurung 7213210027
Eliata Simandalahi 7213210012
Tulus Panjaitan 7213210019
01 02 03
Persiapan Sebelum Jenis-jenis Wawancara
Definisi dan Tujuan Wawancara Kerja Kerja
Wawancara Kerja

04 05 06
Penilaian Hasil
Proses Wawancara Kerja
Kesalahan yang Harus Wawancara Kerja
Dihindari dalam
Wawancara Kerja
A. Definisi dan Tujuan Wawancara Kerja
.

1. Definisi wawancara kerja

Wawancara kerja adalah proses interaksi antara pewawancara dan calon pelamar kerja untuk
mengevaluasi kualifikasi dan kemampuan calon dalam rangka menentukan apakah calon tersebut cocok
untuk posisi yang dibutuhkan. Secara umum, wawancara kerja bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut
tentang latar belakang, pengalaman kerja, keterampilan, kepribadian, serta motivasi dan minat calon
pelamar.

Dalam praktiknya, wawancara kerja dapat dilakukan secara langsung atau melalui video conference, dan
dapat dilakukan oleh satu atau lebih pewawancara tergantung pada kebijakan perusahaan. Tujuan utama
wawancara kerja adalah untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang
tepat dalam merekrut calon karyawan yang cocok dengan kebutuhan perusahaan.
2. Tujuan Wawancara Kerja

Tujuan utama dari wawancara kerja adalah untuk mengevaluasi apakah seorang calon karyawan cocok untuk posisi
yang tersedia di perusahaan. Selama wawancara, interviewer dapat mengevaluasi keahlian, pengalaman, dan
kepribadian calon karyawan untuk memastikan bahwa mereka memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi
tersebut.

Tujuan lain dari wawancara kerja adalah untuk memberikan informasi kepada calon karyawan tentang perusahaan dan
posisi yang sedang dibahas. Ini memberi kesempatan bagi calon karyawan untuk mengetahui lebih banyak tentang
lingkungan kerja, tanggung jawab pekerjaan, dan persyaratan posisi.

Selain itu, wawancara kerja juga dapat digunakan untuk memperkuat hubungan antara perusahaan dan calon karyawan.
Wawancara dapat membantu calon karyawan merasa lebih diperhatikan dan dihargai oleh perusahaan, dan membantu
perusahaan menciptakan kesan positif pada calon karyawan.

Dengan demikian, secara keseluruhan tujuan dari wawancara kerja adalah untuk mengevaluasi apakah calon karyawan
cocok untuk posisi yang tersedia, memberikan informasi tentang perusahaan dan posisi, serta memperkuat hubungan
antara perusahaan dan calon karyawan.
B. PERSIAPAN SEBELUM WAWANCARA KERJA

Sebelum menghadapi wawancara kerja, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan agar bisa tampil lebih percaya
diri dan memberikan kesan yang baik kepada pihak perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu persiapkan sebelum menghadapi wawancara kerja:

 Mempelajari tentang perusahaan dan posisi yang dilamar. pelamar harus menggali informasi sebanyak
mungkin tentang perusahaan dan posisi yang akan kamu lamar. Cari tahu profil perusahaan, visi dan misinya, produk
atau layanan yang ditawarkan, dan segala hal yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. Selain itu, cari tahu pula
tentang job description dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi yang di lamar.

 Menyiapkan jawaban atas pertanyaan umum yang biasa diajukan dalam wawancara. Ada beberapa pertanyaan
umum yang sering diajukan dalam wawancara kerja, seperti "ceritakan tentang diri Anda", "apa yang membuat Anda
tertarik dengan posisi ini", atau "apa kelebihan dan kekurangan Anda". Persiapkan jawaban atas pertanyaan tersebut
sehingga bisa menjawab dengan jelas dan terstruktur.
 Berlatih wawancara kerja. Persiapkan diri dengan berlatih menjawab pertanyaan wawancara.
Bisa berlatih dengan teman atau keluarga, atau bahkan dengan merekam diri sendiri dan menonton
kembali rekaman tersebut untuk menilai kinerja.

 Memastikan penampilan yang rapi dan sopan. Pastikan penampilan rapi dan sopan saat
menghadapi wawancara. Kenakan pakaian yang sesuai dengan posisi yang di lamar, dan pastikan
tampilan bersih dan rapi.

 Menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Persiapkan dokumen-dokumen yang


diperlukan, seperti surat lamaran, CV, dan dokumen pendukung lainnya. Pastikan dokumen-dokumen
tersebut sudah dipersiapkan dengan baik dan tidak ada kesalahan penulisan.
C. Jenis Jenis Wawancara Kerja

Berikut adalah beberapa jenis wawancara kerja yang umum dilakukan:

 Wawancara perilaku (Behavioral interview)


 Wawancara teknis (Technical interview)
 Wawancara kelompok (Group interview
 Wawancara telepon (Phone interview)
 Wawancara panel (Panel interview)
 Wawancara ulang (Second interview
D. Proses Wawancara Kerja
Berikut adalah beberapa tahapan dalam proses wawancara kerja:

 Persiapan sebelum wawancara: Sebelum wawancara kerja dilakukan, perusahaan akan melakukan persiapan seperti
menyiapkan jadwal, menentukan ruangan wawancara, serta menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan.

 Pertemuan awal: Calon karyawan akan bertemu dengan pewawancara, biasanya seorang staf HRD atau manajer. Pada
tahap ini, calon karyawan akan diperkenalkan dengan perusahaan dan diberikan informasi tentang posisi yang dilamar.

 Pertanyaan umum: Calon karyawan akan diberikan pertanyaan-pertanyaan umum seperti latar belakang pendidikan,
pengalaman kerja sebelumnya, keterampilan, serta alasan ingin bergabung dengan perusahaan.

 Pertanyaan teknis: Pewawancara juga akan memberikan pertanyaan teknis yang terkait dengan posisi yang dilamar.
Misalnya, jika calon karyawan melamar posisi sebagai akuntan, maka pewawancara akan memberikan pertanyaan tentang
pemahaman calon karyawan mengenai akuntansi.

 Penutup: Pada akhir wawancara, calon karyawan akan diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau
memberikan informasi tambahan yang mungkin belum terjawab dalam wawancara
E. Kesalahan Yang Harus Dihindari Dalam Wawancara Kerja

Ada beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam wawancara kerja, di antaranya:
 Tidak mempersiapkan diri dengan baik: Ketika menghadapi wawancara kerja, penting untuk mempersiapkan diri
dengan baik, termasuk mempelajari informasi tentang perusahaan dan posisi yang dilamar serta menyiapkan jawaban
atas pertanyaan umum yang mungkin diajukan. Tidak mempersiapkan diri dengan baik bisa memberikan kesan buruk
kepada pihak pewawancara.

 Terlalu percaya diri: Memiliki rasa percaya diri yang sehat dalam wawancara kerja sangat penting, namun jangan
sampai terlalu percaya diri hingga bersikap arogan atau mengesampingkan pandangan orang lain.

 Tidak fokus: Fokuslah pada pertanyaan yang diajukan dan hindari terjebak pada topik yang tidak berkaitan atau
mengalihkan perhatian ke hal-hal yang tidak relevan.

 Terlalu jujur: Jujur adalah hal yang baik dalam wawancara kerja, namun terkadang ada informasi yang sebaiknya
tidak diungkapkan seperti pengalaman buruk dengan mantan atasan atau kolega.

 Terlalu mengeluh: Hindari mengeluh tentang pekerjaan sebelumnya atau situasi sulit yang pernah dihadapi.
Sebaliknya, fokus pada pengalaman positif dan bagaimana pengalaman itu akan membantu dalam pekerjaan yang
dilamar.
 Tidak menunjukkan ketertarikan: Tunjukkan ketertarikan yang jujur terhadap posisi dan perusahaan yang dilamar. Ini
dapat dicapai dengan melakukan penelitian terlebih dahulu dan mengajukan pertanyaan yang relevan selama wawancara.

 Tidak berpakaian dengan rapi dan sopan: Pakaian yang rapi dan sopan sangat penting dalam wawancara kerja. Pilihlah
pakaian yang sesuai dengan budaya perusahaan dan posisi yang dilamar.

 Terlalu terburu-buru: Hindari terburu-buru dalam menjawab pertanyaan atau memberikan respons yang kurang matang.
Ambil waktu sejenak untuk berpikir sebelum memberikan jawaban yang baik dan tepat.

 Tidak mengirimkan ucapan terima kasih: Setelah wawancara kerja, kirimkan ucapan terima kasih kepada pihak
pewawancara sebagai tanda penghargaan dan ketertarikan yang diambil dalam posisi yang dilamar.

 Tidak menunjukkan sikap yang baik: Ingatlah bahwa wawancara kerja adalah kesempatan untuk menunjukkan sikap
yang baik dan ramah kepada pihak pewawancara, termasuk resepsionis atau staf lain yang bertemu selama proses
wawancara.
F. Penilaian Hasil Wawancara Kerja
.

Penilaian hasil wawancara kerja biasanya dilakukan oleh pihak perusahaan atau calon atasan untuk
mengevaluasi kemampuan dan kualifikasi calon karyawan. Berikut adalah beberapa faktor yang sering
dipertimbangkan dalam penilaian hasil wawancara kerja:

 Kualitas jawaban
 Keterampilan komunikasi
 Penampilan dan perilaku
 Pengalaman kerja
 Kepribadian dan kemampuan interpersonal

Setiap perusahaan mungkin memiliki kriteria penilaian yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan
dan persyaratan posisi yang dibutuhkan. Namun, dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas,
perusahaan dapat menilai calon karyawan dengan lebih akurat dan memilih karyawan yang tepat untuk
posisi yang tersedia.
KESIMPULAN
Wawancara kerja merupakan salah satu tahap dalam proses seleksi karyawan yang
sangat penting. Definisi dan tujuan dari wawancara kerja adalah untuk mengevaluasi
kemampuan dan kualifikasi kandidat, serta menemukan calon yang paling cocok
dengan posisi yang tersedia. Sebelum wawancara kerja dilakukan, ada beberapa
persiapan yang harus dilakukan, seperti menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan
dan mempelajari profil perusahaan.
wawancara kerja adalah proses yang kompleks dan memerlukan persiapan yang baik.
Penting bagi pewawancara untuk memahami tujuan dan proses wawancara kerja,
serta menghindari kesalahan yang dapat merugikan proses seleksi karyawan. Dengan
demikian, wawancara kerja dapat membantu perusahaan untuk menemukan calon
yang paling cocok untuk posisi yang tersedia.
Thanks !

Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai