Anda di halaman 1dari 48

USULAN RENCANA PENELITIAN (PROPOSAL)

PENGARUH ENDORSEMENT SELEBGRAM TERHADAP MINAT BELI


KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN
SECARA ONLINE DI GALLERY PHONE
(Studi Pada Pelanggan Gallery Phone
di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muslim Indonesia)

Oleh :
MEISYI FEBRIANTI
NIM. 02220180143
Program Studi Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
JUDUL : Pengaruh Endorsement Selebgram Terhadap
Minat Beli Konsumen Dalam Melakukan
Pembelian Secara Online Di Gallery Phone
( Studi Pada Pelanggan Gallery Phone Di
Fakultas Dan Ekonomi Bisnis Universitas
Muslim Indonesia )

NAMA MAHASISWA : Meisyi Febrianti

STB. : 02220180143

FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN/PRODI : Manajemen

KONSENTRASI : Pemasaran

MENYETUJUI

PEMBIMBING I

Prof.Dr.Hj.A.Niniek Fariaty Lantara, SE.,M.Si Tanggal : 1/10/2021

PEMBIMBING II

Muhammad Yasir, SE.,M.M Tanggal : 1/10/2021

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING.......................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................v

I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian................................................................................................ 8

D. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 9

II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 10

A. Kajian Teori...................................................................................................... 10

B. Penelitian Terdahulu......................................................................................... 20

C. Hipotesis........................................................................................................... 23

III METODE PENELITIAN............................................................................. 24

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 24

B. Populasi Dan Sampel........................................................................................ 24

C. Metode Pengumpulan Data.............................................................................. 26

D. Jenis dan Sumber Data..................................................................................... 27

E. Metode Analisis Data ...................................................................................... 28

F. Defenisi Operasional Variabel Penelitian......................................................... 34

iii
IV PELAKSANAAN PENELITIAN................................................................ 35

A. Jadwal Penelitian............................................................................................. 35

B. Perkiraan Biaya Penelitian .............................................................................. 35

C. Sistematika Penuliasan .................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 37

LAMPIRAN ........................................................................................................ 38

iv
DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1 Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan................................................................... 6


2 Definisi Oprasional Variabel...............................................................................35
3 Perkiraan Biaya................................................................................................... 36

v
1

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehadiran media massa dalam tatanan masyarakat modern sudah

pasti tidak dapat dipungkiri. Internet merupakan media komunikasi yang

penting dilihat dari karakteristik internet itu sendiri yang berbeda

dibandingkan media komunikasi lainnya seperti surat-menyurat, surat

kabar, radio, dan televisi (Rulli, 2014). Gaya hidup masyarakat saat ini

ikut berubah karena pengaruh dari perkembangan teknologi tersebut, salah

satu yang paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah

gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya seperti berbelanja

secara online atau lebih sering disebut dengan online shopping. Di era

globalisasi ini penggunaan teknologi dan informasi semakin meningkat

dalam dunia perdagangan. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia

perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan instan

sesuai dengan permintaan pengguna. Teknologi informasi dan komunikasi

banyak membantu masalah-masalah sosial dan ekonomi.

Pandangan Frank Jefkins dalam bukunya Heri Budianto disebutkan

kehidupan dunia modern saat ini sangat tergantung kepada iklan. Tanpa

iklan para produsen dan distributor tidak akan dapat menjual barangnya

dan pembeli tidak akan memiliki informasi yang memadai tentang produk

maupun jasa yang dibutuhkannya. Ketiadaan iklan akan berdampak

kepada kelumpuhan perekonomian modern. Periklanan merupakan bentuk

khusus komunikasi yang bertujuan untuk memenuhi fungsi pemasaran.


2

Untuk menjalankan fungsi pemasaran tersebut, iklan tidak hanya bertugas

untuk menyampaikan informasi tentang produk kepada khalayak. Iklan

harus mampu membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa

sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan

dan keuntungan (Heri, 2011).

Dalam konstruksi budaya konsumsi, iklan tidak berperan sendirian.

Berbagai bentuk rubrik di media massa bekerja pada sistem yang serupa.

Rubrik gaya hidup, fashion, berita tentang gadget terbaru, pada hakikatnya

memiliki peran yang sama sebagaimana konsumsi melalui iklan.

Pemberitaan tentang selebritas dan infotainment lainnya menjadi rujukan.

bagi penontonnya tentang bagaimana bergaya mengikuti idola mereka.

Bagaimana caranya berpakaian mengikuti artis dan model tertentu serta

produk dan merek apa saja yang mereka gunakan selanjutnya ditiru oleh

penonton. Logika ini kemudian dimanfaatkan oleh produsen barang dan

produk tertentu dengan menjadikan selebritas sebagai ikon dari merek

mereka.

Saat ini, periklanan digital atau periklanan yang dilakukan melalui

media sosial seperti instagram mulai menjadi trend di era globalisasi ini.

Penggunaan instagram sebagai sarana berjualan dan periklanan digital

dikenal cepat dan mudah untuk meraih calon konsumen potensial karena

saat ini pengguna aktif instagram tembus 1 miliar per Juni 2018.

Pertumbuhannya paling signifikan dibandingkan dengan facebook.

Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan


3

pengguna mengambil dan mengunggah foto dan video, menerapkan filter

digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial termasuk

milik instagram sendiri melalui perangkat mobile seperti iOS dan Android

(Mahda, 2018).

Instagram merupakan platfom media sosial yang keseluruhannya

berbasis unggahan gambar dan video. Dengan hadirnya aplikasi tersebut

dapat memberikan kontribusi luar biasa terhadap perkembangan

komunikasi bisnis. Dalam konteks komunikasi bisnis sendiri Instagram

dipakai untuk komunikasi dengan pelanggan dengan bantuan gambar-

gambar yang berhubungan dengan produk maupun kegiatan yang diadakan

oleh perusahaan. Salah satu contohnya dalam bidang periklanan melalui

media elektronik ataupun media sosial lainnya yang digunakan untuk

mempromosikan dalam bentuk barang maupun jasa, atau mengkaji trend

terbaru yang sedang muncul dalam bidang bisnis tertentu.3Dengan

demikian gambar yang ditangkap lebih riil karena dapat diambil secara

langsung disertai dengan video sehingga konsumen lebih tertarik untuk

membeli produk yang diiklankan dan adanya minat beli konsumen.

Hingga saat ini, media sosial yang dijadikan sebagai media

periklanan yang populer yaitu Instagram. Penggunaan instagram

merupakan sarana berjualan yang cepat dan mudah untuk meraih calon

konsumen. Saat ini Penggunaan instagram sebagai sarana berjualan dan

periklanan digital dikenal cepat dan mudah untuk meraih calon konsumen

potensial. Saat ini pengguna aktif bulanan atau monthly active user (MAU)
4

Instagram tembus mencapai 1 Miliar per Juni 2018. Pertumbuhan paling

signifikan dibanding dengan facebook dan snapchat yaitu menacapai 5%

kuartal ke kuartal (QoQ). Diketahui pertumbuhan MAU facebook tiap

kuartal hanya mencapai 31,4% dengan angka terakhir mencapai 2,2 Miliar,

sedangkan MAU aplikasi snapcat per kuartal mencapai 2,13% dengan

angka pengguna 191 juta.4Dari data tersebut Instagram merupakan salah

satu aplikasi yang pertumbuhan paling cepat dan banyak penggunanya.

Maka dari itu produsen dapat memanfaatkan para pengguna yang aktif dan

mencari pengikut memanfaatkan produk yang dikeluarkan menggunakan

survey konsumen yang sekarang menjadi trend atau sedang diminati oleh

konsumen agar dapat direspon oleh konsumen dan dapat menjadi salah

satu brand yang dapat diperhitungkan.

IPSOS bekerjasama dengan Instagram mengadakan survey

terhadap pengguna Instagram, khususnya bagi pengguna profil bisnis.

Indonesia sendiri menempati posisi terbesar ke lima di dunia dengan AS

sebagai urutan pertama, yang memiliki 25 juta akun bisnis. Survey yang

dilakukan tahun 2018 dari 3000 pengguna instagram menyebutkan bahwa

sebanyak 90 persen pengguna Instagram mengatakan mereka

menggunakan Instgram untuk berkomunikasi, sementara 78 persen

mengatakan pernah membeli suatu produk dalam akun bisnis, dan sisanya

66 persen melakukan pertimbangan dalam membeli suatu produk. Dari

data tersebut konsumen banyak yang tertarik menggunakan jasa Instagram

dalam mempromosikan sebuah produk, karena Minat beli merupakan


5

pemusatan perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan

senang terhadap barang tersebut, kemudian minat individu tersebut

menimbulkan keinginan sehingga timbul perasaan yang meyakinkan

bahwa barang tersebut mempunyai manfaat sehingga individu ingin

memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan

uang. Minat beli konsumen merpakan masalah yang sangat kompleks,

namun harus tetap menjadi perhatian pemasar. Minat konsumen untuk

membeli dapat muncul sebagai akibat adanya rangsangan (stimulus) yang

ditawarkan oleh perushaan. Masing-masing stimulus tersebut dirancang

untuk menghasilkan tindakan pembelian konsumen. semakin banyak orang

yang membuka profil bisnis dalam instagram pelaku bisnis, semakin

banyak pula kemungkinan adanya transaksi pembelian. Adapun cara

produsen agar iklan dilirik oleh konsumen yaitu dengan menggunakan

Endorsement.

Endorsement merupakan media promosi secara online yang dapat

memberikan nilai positif terhadap konsumen. Biasanya Produsen

melakukan kerjasama terhadap seorang Celebrity sehingga produk maupun

jasa yang di hasilkan dapat ditrima masyarakat, terlepas dari produk yang

dijual tidak memiliki kekuatan yang lebih rendah (kurang diminati

sebelumnya) (Hani, 2019).

Beberapa faktor yang bisa menimbulkan minat beli yaitu

berhubungan tingkat emosi, misalnya kecocokan dalam hal keinginan, bila

konsumen senang dan merasa puas maka itu dapat memperkuat untuk
6

membeli produk atau menggunakan jasa tersebut. Selain itu juga adanya

kebutuhan pribadi, keinginan, tuntunan dari sekitar. Berdasarkan dari

pengenalan dalam masalah terjadi karena adanya perbedaan antara apa

yang dimiliki dengan apa yang dibutuhkan. Maka dari itu, konsumen harus

lebih bisa mengumpulkan informasi untuk bisa menilai kebutuhan fisik

dengan cara persepsi diri sendiri yang berasal dari informasi lain (Donni,

2017). Iklan dari berbagai macam produk memerlukan stimulus supaya

dapat menarik perhatian konsumen.

Tabel 1.
Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

Keterangan Kebutuhan Keinginan

Sifat Objektif/ perlu/ mengikat Subjektif/ tidak harus

Dampak yang diinginkan Manfaat Kepuasan

Yang dijadikan tolok ukur Fungsi Selera

Basarkan tabel di atas, secara sederhana dapat kita simpulkan, jika

kebutuhan adalah sesuatu yang harus dimiliki manusia karena tingkat

keperluan atau urgensinya yang tinggi. Jika seseorang memiliki kebutuhan

terhadap barang atau jasa, biasanya hal paling penting yang menjadi

pertimbangan adalah manfaat yang dapat diambil dari barang atau jasa

tersebut beserta fungsinya.

Keinginan berada di sisi lain biasanya bersifat subjektif, tidak

terlalu berpengaruh pada kelangsungan hidup seseorang. Pemenuhan


7

terhadap ‘keinginan’ biasanya bersifat kepuasan semata dan cenderung

menyesuaikan terhadap selera individu. Keinginan bisa bersifat positif jika

pemenuhannya memberi nilai tambah atau memberi dukungan terhadap

pemenuhan kebutuhan yang telah tercapai.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Penelitian

yang dilakukan oleh Diah Lailatul Awalliah “Pengharuh Testimoni dan

Selebgram Endorsment Terhadap Minat Pembelian Pada Online Shop

Melalui Media Sosial Instagram Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN

Ponorogo”. Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

tunjukan dengan nilai thitung> ttabel (3,543 > 1,993) dan nilai signifikansi

0,001.(2) selebgram endorsment berpengaruh signifikan terhadap minat

pembelian mahasiswa, yang ditunjukan dengan nilai thitung> ttabel (6,314

> 1,993) dan nilai signifikansi 0,000 dan (3) secara bersama-sama

menunjukan bahwa testimoni dan selebgram endorsment berpengaruh

secara signifikan dan positif terhadap minat pembelian mahasiswa, yang

ditunjukkan dengan nilai Fhitung> Ftabel (21,230 >3,12) dan nilai

signifikansi 0,000.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Tika Rahayuning Tyas (2017)

dengan judul “Analisis Iklan Testimoni Produk Obat Herbal Terhadap

Kepercayaan Pendengar (Studi Kasus Pengaruh Iklan Testimoni Obat

Herbal Alternative Pada Pendengar Radio Duta Nusantara Di Ds. Bedi

Wetan Kec. Bungkal Po), di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dari analisis tersebut


8

dapat diambil kesimpulannya bahwa adanya pesan dari iklan testimonial

produk obat herbal tradisional mampu di terima masyarakat dengan sangat

baik. Perbedaan penelitian ini dengan yang diteliti terletak pada variabel X

dan Y yaitu dengan menggunakan satu variabel X yaitu Testimoni saja

sedangkan variabel Y yaitu Kepercayaan Pendengar. Penelitian yang

dilakukan Tika Rahayunng Tyas menggunakan metode kualitatif,

sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah menggunakan metode

kuantitatif. Variabel dependen pada penelitian terdahulu pada tahap

tindakan membeli dan kepercayaan konsumen, sedangkan penelitian yang

akan dilakukan adalah pada minat beli konsumen. Pesan yang digunakan

dalam penelitian Tika Rahayunng Tyas adalah pada media radio,

sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah dalam media instagram.

Persamaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah terletak pada variabel independen, yaitu testimonial

pelanggan.

Berdasarkan research gap diatas dapat dijadikan sumber acuan

dalam suatu permasalahan dalam melakukan penelitian lebih lanjut dengan

fokus penelitian pada permalahan pada variabel Endorement Selebgram

(Selebriti Instagram), dalam penelitian ini akan mengambil data dari

Konsumen yang sering berbelanja via Online.

Dari pemahaman tersebut penulis tertarik mengadakan penelitian

lebih lanjut mengenai “Pengaruh Endorsement Selebgram Terhadap

Minat Beli Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Secara Online Di


9

Gallery Phone ( Studi Pada Pelanggan Gallery Phone Di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia ) ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena yang ada di latar belakang diatas, peneliti mencoba

merumuskan masalah penelitian yang berfokus pada:

1. Adakah pengaruh Endorsement Selebgram terhadap pembelian secara

Online di Gallery Phone ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh Endorsement terhadap minat beli konsumen

untuk melakukan pembelian secara online?

2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Selebgram terhadap minat

beli konsumen untuk melakukan pembelian secara online?

D. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan


sumbangan untuk mengembangkan ilmu pegetahuan di bidang

manajemen pemasaran terutama periklanan. Menjadi bahan kajian

dan sumber referensi bagi penelitian selanjutnya yaitu Pemassaran di

bidang periklanan, Endorsement Selebgram (Selebriti Instagram) dan

minat beli konsumen.


10

b. Secara praktis, Hasil penelitian diharapkan dapat memberi kontribusi


dan manfaat bagi produsen dalam mengembangkan bisnis online.

Dengan melihat kegiatan pemasaran yang berbasis online, bisa

menjadi referensi dalam menentukan strategi pemasaran mengingat

semakin berkembangnya pemasaran berbasis online.


11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Minat Beli Konsumen

Menurut Hardward Minat beli merupakan sesuatu yang

berhubungan dengan apa yang direncanakan dan diminati oleh

konsumen untuk membeli produk tertentu serta beberapa produk yang

dibutuhkan (Dinda, 2018). Minat beli konsumen pada dasarnya

merupakan faktor pendorong dalam pengambilaan keputusan pembelian

terhadap suatu produk. Menurut Yamit, minat beli konsumen

merupakan evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah

membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya. Minat

membeli merupakan sebuah pengambilan keputusan untuk membeli

sesuatu merek di antara berbagai merek lainnya. Adapun minat membeli

itu muncul melalui berbagai rangkaian proses antara lain pengenalan

kebutuhan,pencarian informasi, evaluasi informasi dan akhirnya akan

timbul sebuah minat beli yang ada pada diri konsumen. Minat beli yang

tinggi mencerminkan tingkat kepuasan konsumen ketika memutuskan

untuk mengadopsi suatu produk. Keputusan untuk mengadopsi suatu

produk timbul setelah konsumen mencoba produk tersebut kemudian

timbul rasa suka atau tidak suka terhadap produk. Rasa suka terhadap

produk dapat diambil apabila konsumen mempunyai persepsi bahwa

produk yang mereka pilih berkualitas baik dan dapat memenuhi atau
12

bahkan melebihi keinginan dan harapan konsumen, dengan kata lain

produk tersebut mempunyai nilai yang tinggi dimata konsumen.

Tingginya minat beli ini akan membawa dampak yang positif

terhadap keberhasilan produk di pasar.14 Minat merupakan salah satu

kecendrungan memberikan tindakan perhatiandan bertindak terhadap

orang, situasi atau objek dari minat tersebut diikuti dengan perasaan

senang.

Adapun faktor yang mempengaruhi timbulnya minat (Yusan, 2016),

yaitu sebagai berikut:

1. Dorongan dari diri sendiri (individu), Dorongan akan keinginahuan

yang membangkitkan rasa ingin belajar, membaca, dan melakukan

penelitian lain.

2. Motif Sosial, daat membangkitkan minat untuk melakukan

aktivitas tertentu. Misalnya minat dalam hal berpakaiankarena

ingin mendapatkan persetujuan atau penerimaan dan perhatian

orang lain

3. Faktor Emosional, Minat yang berhubungan dengan dengan emosi.

Mialnya aabila minat tersebut mendapatka kesuksesan maka akan

mempertahankan minat tersebut sebaliknya bila mendaatkan

kegagalan akan berhenti melakukan minat tersebut.


13

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Beli Konsumen:

1. Adanya Kebutuhan fisik, sosial, dan egoistis

2. Pengalaman

b. Adapun tahapan minat pembelian konsumen dapat dipahami

melalui model AIDA (Doni, 2017) sebagi berikut :

1. Perhatian ( Attention)

Tahap ini merupakan tahap awal dalam menilai suatu barang

maupun jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan, sebaliknya

konsumen juga harus mempelajari produk yang ditawarkan.

2. Tertarik (Interert)

Tahap ini calon pelanggan mulai tertarik untuk membeli produk

atau jasa jasa yang ditawarkan dengan informasi yang terperinci

mengenai produk yang ditawarkan.

3. Hasrat (Desire)

Calon Konsumen mulai memikirkan dan juga bertukar pikiran

membahas tentang atau jasa ditandai dengan keinginan kuat dari

calon konsumen untuk membeli dan mencoba produk yang

ditawarkan.

4. Tindakan (Action)

Tahap ini calon pelanggan mempunyai kemantapan untuk membeli

dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.


14

2. Selebgram Endorsment

Pengertian Selebgram Endorsment Selebriti adalah orang

yang mempunyai profil menonjol serta mempunyai daya tarik publik

dan pengaruh sehari-hari dalam media. Selebriti dapat digunakan

sebagai alat yang cepat untuk mewakili segmen pasar yang dibidik.

Ada beberapa statement yang mengatakan bahwa selebriti

yang tepat akan mengikat erat produk menjadi brand seperti yang

diwakili oleh selebriti. Ohanian sebagaimana dikutip oleh Frans M

Rayan, membagi tiga faktor yang ada pada selebriti yang dapat

mempengaruhi konsumen untuk membeli, antara lain daya tarik fisik

(kecantikan, ganteng, lucu dan sebagainya), dapat dipercaya dan

expertise (adanya keahlian). Sementara itu menurut Philip Kotler,

seorang selebriti yang sangat berpengaruh disebabkan memiliki

kredibilitas yang didukung faktor keahlian, sifat dapat dipercaya dan

adanya kesukaan.

Ditinjau dari sisi branding, selebriti memang dapat menjadi

pencerminan personality dari sebuah merek. Selebriti adalah wujud

nyata dari berbagai image atau asosiasi yang dipikirkan oleh

konsumen pada suatu merek. Andaikata suatu merek diasosiakan

sebagai merek yang energik, muda dan penuh stamina, maka selebriti

pun harus mewakili semua asosiasi tersebut. Bagi seorang pemasar,

brands personality ini sangat penting karena seperti halnya manusia,

personality membuat merek suatu produk akan nampak berbeda


15

dibandingkan dengan merek lain. Fitur dan harga akan mudah sekali

ditiru oleh kompetitor, tetapi personality umumnya lebih sulit ditiru

oleh kompetitor. (Ratih dan Mega, 2018)

Selebgram adalah istilah untuk para pengguna akun instagram

yang terkenal di situs jejaring sosial instagram. Istilah itu merujuk

pada kata selebritis dan instagram dimana perpaduan kata itu berarti

orang yang terkenal layaknya selebritis di instagram. Selebgram

seringkali mendapatkan keuntungan dari kepopularitasnya. Selain

bisa menjadi public figure dan mendapat banyak koneksi, dengan

menjadi selebgram bisa memperoleh banyak endorsement dari

berbagai brand dan toko online. Endors berasal dari kata endorsment

yang artinya adalah sebuah tindakan mendukung atau setuju terhadap

sesuatu. Di dunia online shop jaman sekarang, pengertian tentang

endors bergeser.

Endors bukan lagi suatu kata yang berarti persetujuan dan

dukungan, namun menjadi kata yang digunakan oleh pemilik barang

atau jasa untuk memberikan intensif kepada artis yang

memromosikan produk tersebut. Biasanya endors ini terjadi di

instagram. Fenomena endors ini adalah salah satu bentuk promosi

yang dilakukan online shop untuk menggaet konsumen baru. Jika foto

dan caption dari seorang selebriti sudah di posting, biasanya pihak

online shop akan membesar-besarkan dengan memberi caption “Artis

saja suka, masa kamu enggak!”. Adapaun endorser yaitu orang atau
16

karakter yang muncul dalam iklan untuk mengkomunikasikan produk

perusahaan baik itu selebritis, tokoh masyarakat, publik figure atau

bahkan orang biasa yang dapat mempengaruhi pikiran konsumen

sebagai preferensi dalam melakukan keputusan pembelian. Dalam

beriklan tentu saja sang selebriti diharapkan menjadi endorser.

Mereka digunakan sebagai juru bicara merek agar cepat melekat di

benak konsumen (awareness) sehingga konsumen mau membeli

merek tersebut. Selain itu selebriti dapat juga digunakan sebagai alat

yang cepat untuk mewakili segmen pasar yang dibidik. Oleh sebab itu,

tidak heran ketika produk yang diiklankan menggunakan banyak

selebriti, masing-masing akan mewakili segmen pasar yang dibidik.

Selebriti dapat digunakan oleh pemasar. (Nuraini et al, 2013)

Selebriti pendukung (celebrity endorser) adalah individu yang

dikenal oleh publik atas prestasinya selain daripada produk yang

didukungnya. Selebriti yang digunakan untuk memromosikan suatu

produk, bisa berfungsi untuk: memberi kesaksian (testimonial),

memberikan dorongan dan pengatan (endorser), bertindak sebagai

aktor dalam iklan, bertindak sebagai juru bicara perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian

selebgram endorsment adalah seseorang yang populer di instagram,

baik dari kalangan artis, penyanyi, atlet, tokoh masyarakat, maupun

orang biasa yang mendukung dan memromosikan suatu produk


17

(barang/jasa) disertai dengan foto mengenakan prodak dan pemberian

caption guna menarik perhatian calon konsumen.

a. Jenis-Jenis Endorse

1) Para Ahli

Penggunaan tokoh yang memiliki keahlian pada

bidang tertentu yang relevan dengan produk yang diiklankan

dimaksudkan agar konsumen tertarik dan yakin akan produk

yang diiklankan.

2) Selebriti

Penggunaan artis, penyanyi, bintang film yang disukai

masyarakat luas untuk mengiklankan produk tertentu, agar

konsumen juga menyukai produk tersebut seperti mereka

menyukai artis atau bintang yang mengiklankan.

3) Orang Biasa

Penggunaan tokoh dari kalangan orang biasa dianggap

netral (tidak memihak) untuk menyampaikan suatu produk,

agar konsumen dapat diyakinkan akan kejujuran atas

keunggulan produk tersebut.

4) Tokoh Pemimpin

Penggunaan tokoh masyarakat yang merupakan

pemimpin pada bidang tertentu yang relevan dengan produk

yang diiklankan, agar konsumen yakin akan keunggulan

produk tersebut.
18

Produk atau merek dapat menonjol dalam periklanan,

salah satunya menggunakan daya tarik para figur masyarakat

atau figur masyarakat tersebut dapat seorang tokoh, bintang

TV, aktor, aktris, atlit, ilmuwan, dan sebagainya.

b. Indikator Endorsment Selebgram

Model yang dapat digunakan untuk meluruskan karakteristik

endorse (Fitri et al, 2014) adalah:

1) Visibility (kemungkinan dilihat)

Karakteristik visibility dari seorang endorser mengarah pada

seberapa terkenal atau dikenal dari terpaan masyarakat umum.

Proses respon yang diharapan adalah untuk diperhatikan.

2) Credibility (kredibilitas)

Credibility menggambarkan presepsi konsumen terhadap

keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang relevan yang dimiliki

oleh seorang endorser mengenai produk yang diiklankan serta

kepercayaan konsumen terhadap endorser untuk memberikan

informasi yang tidak biasa dan obyektif. Konsep kredibilitas dari

endorser telah lama dikenal sebagai elemen penting dalam

menentukan efektivitas seorang endorser. Istilah kredibilitas dari

endorser menunjuk pada luasnya endorser dipandang memiliki

keahlian (expertise) dan kepercayaan (trustworthiness). Dengan

demikian semakin besar keahlian dan kepercayaan yang dimiliki,

pengamat akan memandang narasumber yang berkredibilitas. Satu


19

hal yang penting dari efek positif dengan menggunakan endorser

yang berkredibilitas ialah penerima pesan cenderung mengurangi

keraguannya ketika endorser yang memiliki tingkat keahlian dan

kepercayaan yang tinggi digunakan, maka orang cenderung

mengurangi pertahanan mereka dan tidak berespon kognitive.

Singkatnya kredibilitas narasumber dapat merubah apa yang

dipercaya, sikap dan perilaku dengan adanya pengarahan yang

sesuai.

Dua sifat penting dari kredibilitas adalah:

(a) Keahlian (expertice) mengacu pada: - pengetahuan, -

pengalaman, - keterampilan yang dimiliki seorang pendukung

yang berhubungan dengan topik iklannya.

(b) Kepercayaan (trustworthiness) yang mengacu pada: - kejujuran,

- integritas, - dapat dipercayai.55

3) Atractiveness (daya tarik)

Daya tarik endorser terdiri dari 2 karakteristik, kepesonaan

(likability) dan kesamaan (similiarity).

(a) Kepesonaan (Likability) adalah daya tarik penampilan fisik

dan kepribadian. Kesukaan merupakan yang paling relevan

untuk perubahan sikap pada merek. Hal ini karena kesukaan

kepada endorser membantu sebagai pemacu positif yang

menyongkong pada motivasi gambar yang positif.


20

(b) Kesamaan (Similiarity) lain dari daya tarik adalah kesamaan.

Target penonton haruslah menyamakan dengan gambaran

emosional dalam iklan dan hal ini ditambah dengan

memperlihatkan seseorang di iklan yang memiliki gaya serupa

dengan anggota target penonton.

4) Power (kekuatan), adalah kharisma yang dipancarkan oleh

narasumber sehingga dapat mempengaruhi, pemikiran, sikap

atau tingkah laku konsumen karena pernyataan atau pesan

endorser tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator

selebgram endorsment adalah visibility (kemungkinan dilihat),

credibility (kredibilitas) yang mencakup keahlian dan kepercayaan,

atractiveness (daya tarik) yang mencakup kesopanan dan kesamaan,

dan yang terakhir adalah power (kekuatan).

B. Penelitian Terdahulu

Dalam tinjauan pustaka, peneliti menelaah penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Dengan

demikian, peneliti mendapatkan rujukan pendukung dan memberikan

gambaran awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam penelitian ini.

Berikut ini peneliti temukan beberapa hasil penelitian terdahulu.

1. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Gita Prastyanti (2017)

dengan judul “Pengaruh Penggunaan Selebgram (Celebrity Endorser

Instagram) Terhadap Niat Beli Konsumen Secara Online Pada Media


21

Sosial Instagram” di Universitas Lampung. Teknik analisis data yang

dilakukan oleh penelitian ini terdiri dari, analisis regresi linier

berganda, pengujian analisis determinasi, dan pengujian signifikan

parsial (uji t). Hasil penelitian secara parsial (uji t)menunjukan bahwa

sub variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap niat beli

adalah Keahlian (Expertise), dan sub variabel yang paling rendah

pengaruhnya adalah Daya Tarik (Attractive).

2. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dita Olivia Nurhayati

Rachmat (2016), Maya Ariyanti, Dinda Amanda Zuliestiana, dengan

judul “Pengaruh Celebrity Endorser di Media Sosial Instagram dalam

Promosi Produk Hijab terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus

pada Akun Instagram @zahratuljannah dan @joyagh)”, di Universitas

Telkom. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

penyebaran kuisioner dan menggunakan regresi linier berganda.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa minat beli konsumen di media

sosial instagram pada akun @zahratuljannah dan @joyagh dapat

disimpulkan bahwa pengaruh celebrity endorser pada akun instagram

@zahratuljannah dan @joyagh sebagai celebrity endorser melalui

media sosial instagram berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen

pada produk hijab. Pengaruh celebrity endorser pada akun

@zahratuljannah dan @joyagh sebesar 80% yang dapat dijelaskan

oleh variabel yang terdiri dari Visibility, Credibility, Attractiveness,

Power, dan Product Match Up. Pengaruh celebrity endorser akun


22

@zahratuljannah dan @joyagh cukup tinggi karena melebihi 50%.

Adapun sisanya 20% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.Perbedaan kedua penelitian di atas adalah terletak

pada variabelnya, yaitu menggunakan satu variabel independen dan

satu variabel dependen, sedangkan penelitian yang akan dilakukan

menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen.

Penelitian yang kedua dilakukan terhadap dua akun online shop di

instagram saja, sedangkan penelitian yang akan dilakukan tidak

terbatas pada akun online shop. Persamaan penelitian yang akan

dilakukan terletak pada variabel independen dari kedua penelitian

tersebut yaitu Selebgram dan testimonial, dan minat beli sebagai

variabel dependen.

3. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Sabrina Setiawati (2015),

dengan judul “Pengaruh Testimonial Produk Pakaian Terhadap

Tindakan Membeli Secara Online”, di Universitan Sultan Ageng

Tirtayasa, Serang. Dalam penelitian ini menggunakan metode survei

dengan pendekatan kuantitatif. Teori yang digunakan adalah teori

AIDCA. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner

dan dari hasil penelitian berdasarkan uji korelasi angka probabilitas

antara variabel < (lebih kecil dari) 0,05 sehingga dari analisis tersebut

dapat diambil kesimpulannya bahwa adanya hubungan antara

testimonial produk pakaian terhadap tindakan membeli secara online.


23

4. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Tika Rahayuning Tyas

(2017) dengan judul “Analisis Iklan Testimoni Produk Obat Herbal

Terhadap Kepercayaan Pendengar (Studi Kasus Pengaruh Iklan

Testimoni Obat Herbal Alternative Pada Pendengar Radio Duta

Nusantara Di Ds. Bedi Wetan Kec. Bungkal Po), di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif, dari analisis tersebut dapat diambil kesimpulannya bahwa

adanya pesan dari iklan testimonial produk obat herbal tradisional

mampu di terima masyarakat dengan sangat baik.

5. Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Mahda Suri (2017) dengan

judul “Pengaruh Celebrity Endorser Online Shop di Instagram

Terhadap Citra Perusahaan Ladyfameshop”, di Universitas lampung,

Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi

berganda. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengguna

Celebrity Endorser berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan

ladyfameshop Bandar Lampung sebesar 53,4%. Pengujian Hipotesis

Visibility, Credibility, Attractivness, dan Power secara simultan

menunjukan F hitung lebih besar dibandingkan F table dengan taraf

signifikan 5% yaitu 27,205 > 2,31 sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima.Perbedaan terletak pada variabelnya, jika penelitian

sebelumnya menggunakan satu variabel independen dan satu variabel

dependen, sedangkan penelitian ini menggunakan dua variabel


24

independen dan satu variabel independen yang berbeda.

Persamaannya adalah pada variabel independen yaitu celebrity

endorsment.

C. Desain Penelitian

Online Sampel random 89


orang mahasiswa diberi
angket untuk
mengetahui Cara
Pembelian di Gallery
Tidak Online
Phone

Gambar. 1 Desain Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi

hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap

rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris. Berdasarkan

uraian diatas peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Endorsement Selebgram berpengaruh positif terhadap minat beli

konsumen untuk melakukan pembelian secara online?


25

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan.

Penetapan lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam

penelitian kuantitatif, karena dengan ditetapkannya lokasi penelitian berarti

objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga mempermudah peneliti dalam

melakukan penelitian.

Penelitian ini dilakukan pada pengguna aktif e-commerce Online

Shop Instagram di Indonesia tepatnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muslim Indonesia, kota Makassar. Penelitian ini akan

dilaksanakan pada bulan September 2021 sampai dengan November 2021.

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini, yang menjadi target populasi adalah

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia

angkatan 2018. Yang berjumlah 817 orang mahasiswa yang terdiri tiga

jurusan, yaitu Manajemen 440 orang, Akuntansi 342 orang dan IESP 53

orang.

Yang menjadi dasar saya mengambil angkatan 2018 karena yang

mayoritasnya orang-orang disekililing saya yang kurang lebih pengguna

aktif instagram dan sering melakukan pembelian secara online dan lebih

mudah mengakrabkan diri.


26

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipelajari dalam suatu

penelitian dan hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi populasi

asalnya, tetapi bukan populasi itu sendiri yang hasilnya mewakili

keseluruhan gejala yang diamati. Penelitian ini menggunakan sampel

random yang dipilih secara purpossive dengan metode Convenience

Sampling (sampel kebetulan) sebanyak 89 orang mahasiswa UMI dari

Fakultas Ekonomi & Bisnis).

Penentuan jumlah sampel dan penelitian ini menggunakan rumus

Slovin yang dituliaskan sebagai berikut:

Rumus Slovin:

N
n = 1+N(e2 )

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Tingkat Kesalahan pengambilan sampel (1%, 5%, 10%)

Populasi (N) mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan

2017 Universitas Muslim Indonesia sesuai dengan data dari Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Univesitas Muslim Indonesia. Dengan asumsi tingkat

kesalahan (e) sebesar 10 % maka perhitungan jumlah sampel adalah

sebagai berikut :
27

817
n=
1 + 817 0, 102

817 817
= = 89,094874 = 89
1 + 817 0,01 9,17

Tabel 2. Jumlah Angkatan 2018


Manajemen Akuntansi IESP

440 : 817 x 89 = 47 342 : 817 x 89 = 37 53 : 817 X 89 = 5

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam

sebuah penelitian ilmiah, karena data yang diperoleh diharapkan dapat

digunakan untuk menjawab sekaligus memecahkan permasalahan yang telah

dirumuskan. Oleh karena itu data tersebut valid dan akurat. Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Observasi atau Pengamatan.

Observasi (pengamatan) adalah dasar ilmu pengetahuan. Para

ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Sugiyono. 2011:226). Data

yang dihasilkan berupa catatan-catatan yang ditulis peneliti secara

langsung dari informan yang merupakan mahasiswa S1 universitas muslim

Indonesia.

2. Wawancara mendalam.

Wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat


28

mengkontribusikan makna dalam topik tertentu. Dalam penelitian ini jenis

wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam. Wawancara

mendalam dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai orang,

peristiwa, kegiatan, perasaan, motivasi, tuntutan dan lain-lain agar bisa

melengkapi data serta informasi untuk keperluan penelitian. Wawancara

mendalam atau indepth interview ini diarahkan pada mahasiswa S1

universitas muslim indonesia di kota makassar untuk mendapatkan data

sebanyak mungkin yang berguna untuk mendukung pencarian jawaban

atau rumusan permasalahan dalam penelitian ini.

3. Kuesioner

Pada penelitian ini teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan

kuesioner, dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan berbentuk formulir

pada Google Form yang dapat diisi secara online melalui link yang

dibagikan oleh peneliti kemudian dibagikan kepada responden, Untuk

memperoleh data yang berhubungan dengan kegiatan penelitian sebagai

sumber data primerdengan memberikan daftar pertanyaan/ angket

berstruktur yaitu pertanyaan mengenai tanggapan responden terhadap

variabel Endorsement Selebgram (Selebriti Instagram) Terhadap Minat

Beli Konsumen untuk melakukan pembelian secara online, yang disertai

dengan sejumlah alternatif pilihan jawaban bagi para responden, untuk

mendapatkan hasil jawabannya.


29

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data

kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Adapun

sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Dapat primer yaitu data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Dikatakan data

primer, karena dalam penelitian ini data yang dibutuhkan yakni berupa

tanggapan responden terhadap minat pembelian produk (barang/jasa)

dalam instagram, serta berkaitan dengan nama, jenis kelamin, usia, dan

banyaknya following online shop di instagram yang dimiliki oleh

mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Bisnis UMI sehingga peneliti harus

melakukan pengumpulan sendiri berdasarkan kebutuhan peneliti. Dalam

penelitian ini, data primer diperoleh dari mahasiswa yang menjadi sampel

dalam penelitian ini selanjutnya disebut responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya, tetapi dikumpulkan oleh lembaga lain, berupa sejarah

berdiri dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi, dan data-data

lain yang mendukung penelitian ini. Data sekunder dapat juga dikatakan

data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini,

dokumentasi merupakan sumber data sekunder. Dalam data sekunder,

peneliti memperoleh data-data tertulis, seperti dokumendokumen lembaga,


30

misalnya: data yang berkaitan dengan gambaran umum lokasi penelitian

(Jurusan Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia), visi dan misi,

struktur organisasi, serta sarana.

E. Metode Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis yang dikemukakan, maka metode

analisis yang digunakan adalah:

1. Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan cara penyebaran

kuesioner, maka kesediaan dan ketelitian dari para responden untuk

menjawab setiap pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting

dalam penelitian ini. Keabsahan suatu jawaban sangat ditentukan oleh

alat ukur yang ditentukan. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data

atas data primer ini peneliti melakukan uji validitas dan uji reabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas ingin

mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita

buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.

Mengukur validitas dapat menggunakan Pearson Correlation dan

dilakukan dengan cara melakukan korelasi bivariate antara masing

- masing skor indikator pertanyaan terhadap total konstruk dengan


31

menunjukkan hasil yang signifikanya itu dibawah 0,05. Jika

masing - masing indikator pertanyaan mempunyai tingkat

signifikansi dibawah 0,05 berarti dikatakan valid (Ghozali, 2013).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk diinginkan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen

yang tidak baik akan bersifat tendensius mengarahkan responden

untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah

dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat

dipercaya

juga.

Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Uji reliabilitas ini digunakan untuk menguji konsistensi data dalam

jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana

pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan.

Variabel-variabel tersebut dikatakan cronbach alpha nya memiliki

nilai lebih besar 0,60 yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat

dipergunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu hasil

pengukuran relatif koefisien jika dilakukan pengukuran ulang. Uji

realibilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang

akan (Ghozali, 2013).


32

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah

distribusi variable terikat untuk setiap nilai variabel bebas tertentu

berdistribusi normal atau tidak. Dalam model regresi linier, asumsi

ini ditujukan oleh nilai error yang berdistribusikan normal. Model

regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi

normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan

pengujian secara statistik. Pengujian normalitas data menggunakan

Test of Normality Kolmogoriv-Smirnov dalam SPSS. Dasar

pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas

(Asymtotic Significant), yaitu:

1) Jika Probabilitas > 0.05 maka distribusi dari populasi adalah

normal.

2) Jika Probabilitas < 0.05 maka populasi tidak berdistribusi

secara normal. Pengujian secara visual dapat juga dilakukan

3) Dengan metode metode grafik normal probability plots dalam

program SPSS dasar pengambilan keputusan.

4) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa regresi

memenuhi asumsi normalitas.


33

5) Jika data menyebar jauh dari garis dan tidak mengikuti arah

garis garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolineritas

Multikolinearitas adalah sebuah situasi yang

menunjukkan adanya korelasi atau hubungan kuat antara dua

variabel bebas atau lebih dalam sebuah model regresi berganda.

Model regresi yang dimaksud dalam hal ini antara lain: regresi

linear, regresi logistik, regresi data panel dan cox regression. Dasar

pengambilan keputusan:

1) Melihat tolerance: Tidak terjadi multikolinearitas jika nilai

tolerance >0,10, terjadi multikolinearitas jika nilai tolerance

2) Melihat nilai VIF: Tidak terjadi multikolinearitas jika nilai

VIF <10,00, terjadi multikolinearitas jika nilai VIF >1,00 atau

=10,00.

c. Uji Hetoroskedastisitas

Hetoroskedastisitas merupakan bagian dari asumsi klasik

dalam analisis regresi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance (variasi) dari nilai

residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Untuk

mendeteksi Heteroskedastisitas, metode yang di gunakan adalah

metode uji glejser.


34

1) Jika nilai signifikan (sig.) lebih besar dari pada 0,05, maka

kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala.

2) Sebaliknya, jika nilai signifikan (sig.) lebih kecil dari 0.05,

maka

kesimpulannya adalah terjadi gejala hetoroskedastisitas

dalam model regresi

3. Uji Regresi Logistik

Regresi logistik adalah sebuah pendekatan untuk membuat

model prediksi seperti halnya regresi linear atau yang biasa disebut

dengan istilah Ordinary Least Squares (OLS) regression. Dalam

penelitian ini untuk mengukur pengaruh Promosi terhadap minat

beli pelanggan.

1
P=
1 + e−Y
Di mana :

P = Probabilitas/Kecenderungan Pembelian Secara


Online/Tidak Online Mahasiswa FEB UMI di Gallery
Phone.

Y = a + bX

e = bilangan natural (2,7183)

Y = Cara Pembelian Mahasiswa (Dependent Variable)

Secara Online (Scala = 0) dan Bukan secara Online (scala = 1)

X = Endorsement Selebgram

Terkenal/Terpercaya/Mampu mempengaruhi (scor = 1) dan

Tidak Terkenal/Tidak dipercaya/Tdk mampu mempengarhi (0)


35

b = koefisien regresi

4. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Menurut (Ghozali, 2012) Uji t digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh antar variabel bebas secara individual

berpengaruh pada variabel dependen. Dengan kriteria pengujian

sebagai berikut:

1) Tolak H0 kalau p – value (signifikansi) dari variable bebas <

0,05.

2) Terima H0 kalau p – value dari variable bebas > 0,05.

b. Uji Signifikan Parameter Simultan (Uji F)

Menurut (Ghozali, 2012) Uji F dilakukan untuk

menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas

berpengaruh secara bersamaan terhadap veriabel dependen atau

terikat dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

1) Jika nilai Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2) Jika nilai Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

3) Berpengaruh signifikan apabila signifikasi hitungnya < 0,05.

Tabel 2.
E. Definisi Oprasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Variabel Indikator Pengukuran

Erdosement 1)Vicibility Likert 1-4


Selebgram (X) Selebgram (Seseorang yang
endorsment adalah dikenal luas)
para pengguna akun 2) Credibility
instagram yang
36

terkenal di situs (Orang yang


jejaring sosial memiliki
instagram yang Kemampuan
mendukung suatu yang menjadi
produk (barang/jasa) patokan dalam
yang bertujuan untuk kepercayaan)
3) Attractiveness
membujuk calon
(Dapat menarik
konsumen, yang
perhatian
meliputi beberapa masyarakat)
indikator, yaitu 4) Power (Mampu
Visibility mempengaruhi
(kemungkinan
dilihat), credibility
(kredibilitas) yang
mencangkup
keahlian dan
kepercayaan,
atractiveness (daya
tarik) yang
mencangkup
kesopanan dan
kesamaan, dan yang
terakhir adalah
power (kekuatan).
Minat Beli Minat Beli 1) Perhatian Likert 1-4
Konsumen (y) Konsumen (Attention)
merupakan sesuatu 2) Tertarik
yang berhubungan (Interert)
dengan apa yang 3) Hasrat (Desire)
direncanakan dan 4) Tindakan
diminati Oleh (Action)
konsumen untuk
membeli produk
tertentu serta
beberapa produk
yang dibutuhkan.
37

IV. PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian

Kegiatan penelitian mulai dari survei lapangan sampai dengan

penyusunan skripsi direncanakan selama kurang lebih 3 bulan dan akan

dilakukan mulai dari bulan September 2021 sampai dengan bulan November

2021.

B. Perkiraan Biaya Penelitian

Perkiraan anggaran biaya untuk kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.
Perkiraan Biaya

No
Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Harga Total
1
Kertas HVS 4 rim Rp. 35.000 Rp. 140.000
2
Tinta Printer Hitam 1 pcs Rp. 81.000 Rp. 81.000
3
Foto copy dan jilid 5 rangkap Rp. 15.000 Rp. 75.000
4 Biaya seminar
Rp. 700.000
proposal
5 Rp. 900.000
Biaya Seminar hasil
6 Rp. 1.250.000
Biaya ujian skripsi

Jumlah Rp. 3.446.000

C. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari empat bab yang

dirincikan sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, masalah pokok, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian.


38

Bab II. Tinjauan Pustaka yang berisikan teori yang berkenaan dengan

variabel yang diteliti, penelitian terdahulu, hipotesis.

Bab III. Metode penelitian yang terdiri dari lokasi dan waktu penelitian,

populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data, metode analisis data dan definisi operasional variabel penelitian.

Bab IV. Pelaksanaan penelitian yang dari jadwal penelitian, perkiraan biaya

dan sistematika penulisan.

Kemudian dalam pengembangan untuk menyusun skripsi, maka akan

ditambah tiga bab lanjutan yang akan disusun sebagai berikut :

Bab IV. Menggantikan isi dari bab IV yang sebelumnya pada penulisan

proposal, pada bab IV ini penulisan skripsi akan berisi gambaran

umum dari lokasi penelitian yang akan menguraikan sejarah

perusahaan dan keadaan pada saat perusahaan di teliti.

Bab V. Hasil dari pelitian yang berisi tentang analisis dan pembahasan data

yang diperoleh sesuai dengan langkah-langkah yang telah disiapkan

pada bab III.

Bab VI. Penutup yang berisi kesimpulan dari penelitian dan saran serta

keterbatasan dari penelitian.


39

DAFTAR PUSTAKA

Doni, Lili, Manajemen Komunikasi dan Pemasaran,Bandung : Alfabeta, 2017

Donni, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontemporer, Bandung :


Alfabeta, 2017.

Doni dan Lili. Managemen Komunikasi dan Pemasaran. Bandung: Alfabeta, 2017.

Fitri Anggraii Gunawan dan Diah Dharmayanti, “Analisis Pengaruh Iklan Televisi
dan Endorser Terhadap Purchase Intention Pond’s Men dengan Brand
Awareness Sebagai Variabel Intervening”, Managemen Pemasaran Petra
Vol. 2, No.1 (2014), 4.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hair, J. F., Jr., et. al. 2008, Multivariate Data Analysis with Reading, 4rd Edition,
Prentice-Hall International Inc., New Jersey.
Heri Budianto, Ilmu Komunikasi: Sekarang dan Tantangan Masa Depan (Jakarta:
Kencana, 2011), 470.
Mega dan Ratih. “Pengaruh Iklan Testimoni Terhadap Keputusan Pembelian.”
Prosiding Manajemen."
Mahda Suri, “Pengaruh Celebrity Endorser Online Shop di Intagram Terhadap
Citra Perusahaan Ladyfameshop”, Skripsi, (Bandar Lampung: Universitas
Bandar Lampung, 2017)
Nuraini, Eka, Haryanto, Joni. Journal of Bussiness Strategy and execution 2 (2).

Prastyanti, G. (2017). PENGARUH PENGGUNAAN CELEBGRAM


(CELEBRITY ENDORSER INSTAGRAM) TERHADAP NIAT BELI
KONSUMEN SECARA ONLINE PADA MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM (Studi pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Lampung).
Rulli Nasrullah, Teori dan RisetMedia Siber (Cyber Media) ( Jakarta: Kencana
Prenada Media group , 2014), 75.
Ratih, Mega,”Pengaruh Iklan Testimoni Terhadap Keputusan Pembelian.”
Prosiding Manajemen, 275-276.
RAHAYUNING TYAS, T. I. K. A. (2017). ANALISIS IKLAN TESTIMONI
OBAT HERBAL DENGAN PENDEKATAN AIDDA TERHADAP
KEPERCAYAAN PENDENGAR RADIO DUTA NUSANTARA DI DS.
40

BEDI WETAN KEC. BUNGKAL PONOROGO (Doctoral dissertation,


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO).
Rachmat, D. O. N., Ariyanti, M., & Zuliestiana, D. A. (2016). Pengaruh Celebrity
Endorser Di Media Sosial Instagram Dalam Promosi Produk Hijab
Terhadap Minat Beli Konsumen (studi Kasus Pada Akun Instagram@
zahratuljannah Dan@ joyagh). eProceedings of Management, 3(3).
Setiawati, S., Winangsih, R., & Praceka, P. A. (2015). PENGARUH
TESTIMONIAL PRODUK PAKAIAN TERHADAP TINDAKAN
MEMBELI SECARA ONLINE. Survei Mengenai Pelanggan Online
Shopping dilingkungan Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa Angkatan 2011-2013 (Doctoral dissertation, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa).
Suri, M. (2017). PENGRUH CELEBRITY ENDORSE ONLINE SHOP DI
INSTAGRAM TERHADAP CITRA PERUSAHAAN
LADYFAMESHOP.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta, CV.
41

Lampiran

KUESIONER PENELITIAN
A. Data Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : L/P
3. Usia :
B. Pada pertanyaan dibawah ini, anda hanya diperkenankan memilih satu dari
beberapa alternatif jawaban. Beri tanda (X) pada jawaban anda pilih,

1. Lulusan (X)
Bagaimana Anda menilai ketenaran Endorsment Selebgram Gallery Phone?
a. Terkenal
b. Tidak Terkenal

2. Bagaimana Anda menilai kemampuan untuk dapat dipercaya


Endosment Selegram Gallery Phone ?
a. Dipercaya
b. Tidak dipercaya

3. Bagaimana Anda menilai kemampuan mempengaruhi Endsment


Selebgram Gallery Phone
a. Mampu Mempengaruhi
b. Tidak Mampu mempengaruhi

Cara Pembelian Mahasiswa (Y)


1. Apakah Anda selama ini membeli di gallery Phone secara Online ?
Terjangkau (Murah)
a. Ya, Online
b. Tidak Online
2. Apakah Anda membeli secara Online karena tertarik dengan
Endosment Selebgramnya ?
42

a. Ya, Tertarik
b. Tidak tertarik
3. Apakah Anda melakukan Pembelian berulang-ulang secara Online di
Gallery Phone ?
a. Ya
b. Tidak

C. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan teman-teman untuk menjawab


pertanyaan yang ada

a) Berilah tanda “centang” pada kolom yang anda pilih sesuai keadaan yang
sebenarnya

b) Ada empat alternatif jawaban, yaitu:

SS : Sangat Setuju (4)

S : Setuju (3)

TS : Tidak Setuju (2)

STS : Sangat Tidak Setuju (1)


43

1. Endorsement Selebgram

No Pertanyaan STS TS S SS
(1) (2) (4) (5)
1. Endorser adalah orang yang terkenal

2. Reputasi endorser mempengaruhi


produk yang diiklankannya untuk
menarik minat mahasiswa.
3. Daya tarik endorser mampu
membuat seseorang ingin
terlihat sama dengannya.
Kesesuaian karakter endorser
4. dengan produk yang
diiklankannya sangat penting

2. Minat Beli

No Pertanyaan STS TS S SS
(1) (2) (4) (5)
1. Saya membeli produk endorser
karena selalu tertarik dengan apa
yang diiklankan endorser
2. Saya membeli produk yang
ditawarkan karena produk yang
ditawarkan berkualitas
3. Saya membeli produk endorser agar
terihat modis
4. Saya membeli produk karena harganya
sesuai dengan yang diharapkan
Saya

Anda mungkin juga menyukai