Dikerjakan Oleh:
SHELINA (03120170248)
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PENGERTIAN PROFESI DAN PROFESIONALISME 2
2.1 Pengertian Profesionalisme 2
2.1.1 Pengertian Etika 2
2.1.2 Pengerian Profesi 2
2.1.3 Pengertian Profesionalisme 3
2.1.4 Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli 3
2.2 Ciri-Ciri Profesionalisme 4
2.3 Kode Etik Profesionalisme 5
2.4 Berbagai Macam Kode Etik Profesi Dibidang Teknik Sipil 7
2.4.1 Kode Etik Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia (AMBI) 7
2.4.2 Kode Etik Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) 10
2.4.3 Kode Etik Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia
(INTANKINDO) 10
2.4.4 Kode Etik Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Konstruksi – Indonesia (A2K4-INDONESIA) 11
2.4.5 Kode Etik Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 12
2.4.6 Kode Etik Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) 13
2.4.7 Kode Etik Himpunan Ahli Hidraulik Indonesia (HATHI) 14
2.4.8 Kode Etik Asosiasi Tenaga Tehnik Indonesia (ASTTI) 14
2.4.9 Kode Etik Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia
(ATAKI) 15
2.4.10 Kode Etik Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia
(HATTI) 15
2.4.11 Kode Etik Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) 16
2.4.12 Kode Etik Asosiasi Sumber Daya Manusia Konstruksi
Indonesia (ASDAMKINDO) 18
i
2.4.13 Kode Etik Perhimpunan Tenaga Ahli dan Terampil
Indonesia (PERTATI) 18
2.4.14 Kode Etik Himpunan Perusahaan Konstruksi Indonesia
(HIPKI) 19
2.4.15 Kode Etik Persatuan Kontraktor Listrik Nasional
(PAKLINA) 19
2.4.16 Kode Etik Gabungan Perusahaan Nasional Rancang
Indonesia (GAPENRI) 20
2.4.17 Kode Etik Asosiasi Kontraktor dan Mekanikal Indonesia
(AKLI) 21
2.4.18 Kode Etik Ikatan Nasional Konsultan Indonesia
(INKINDO) 22
2.4.19 Kode Etik Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional
Indonesia (GAPEKSINDO) 23
2.4.20 Kode Etik Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional
(GAPEKNAS) 23
2.4.21 Kode Etik Gabungan Perusahaan Kontraktor Air Indonesia
(GAPKAINDO) 24
2.4.22 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) 24
2.4.23 Kode Etik Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia
(ASPEKINDO) 24
2.4.24 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia
(ASKUMINDO) 25
2.4.25 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Seluruh Indonesia
(APAKSINDO) 26
2.4.26 Kode Etik Gabungan Kontraktor Indonesia (GAKINDO) 26
2.4.27 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal
Indonesia (ASKOMELIN) 27
2.4.28 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Kelistrikan Indonesia
(AKKLINDO) 27
2.4.29 Kode Etik Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional
ii
Indonesia (GAPENSI) 28
BAB III KESIMPULAN 30
DAFTAR PUSTAKA 31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
2
yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
3
2.2 Ciri-Ciri Profeionalisme
Seseorang yang profesional memiliki ciri khusus yang membedakannya
dengan yang lain. Sehingga, seseorang tidak akan disebut profesional apabila
tidak masuk ke dalam kriteria atau ciri-ciri yang akan disebutkan berikut.
1) Mempunyai keterampilan yang sangat tinggi di bidang tertentu. Atau
seseorang yang memiliki kepandaian di dalam mengoperasikan alat tertentu.
keahlian dan keterampilan tersebut dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas yang
berkaitan dengan bidang masing-masing.
2) Mempunyai ilmu serta pengalaman yang luas. Di samping itu, juga memiliki
kecerdasan khusus untuk menganalisis permasalahan dan peka terhadap
situasi. Selanjutnya, mereka juga orang yang mampu membaca situasi dengan
cepat dan tepat serta cermat terhadap pengambilan keputusan yang terbaik
untuk semua pihak.
3) Seseorang yang profesional akan berorientasi kepada masa depan. Sehingga
ia memiliki keahlian dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan yang
ada di depannya. Ini akan memunculkan sikap kedewasaan tersendiri kepada
seseorang.
4) Memiliki sikap yang cenderung mandiri. Seseorang yang profesional juga
yakin terhadap kemampuan pribadi dan terbuka untuk menghargai pendapat
dari orang lain. Akan tetapi, orang profesional memiliki kecermatan dalam
menentukan mana yang terbaik untuk dirinya dan untuk perkembangan
pribadinya.
5) Pemikiran Terbuka yang mana senantiasa mempertimbangkan dan menerima
opini dari orang lain tanpa mengedepankan ego diri sendiri demi kebaikan
bersama.
6) Memiliki integritas yaitu mengutamakan prinsip dasar dengan
mengedepankan nilai kebenaran, keadilan dan kejujuran. Hal ini ditujukan
karena untuk meningkatkan kualitas diri sendiri dan juga membangun
komunitas yang baik.
7) Komitmen yang tinggi untuk terus menjaga kualitasnya merupakan hal cukup
penting yang dimiliki oleh seorang profesional. Komitmen ini dapat dilihat
4
dengan tidak mudahnya seseorang mengubah sikap dan kualitas baik yang
dimiliki hanya karena situasi yang terkadang berubah ubah ntah baik ataupun
buruk.
8) Mampu Memotivasi baik diri sendiri maupun orang disekitarnya merupakan
satu ciri yang dimiliki seorang profesional. Terkadang ada saatnya situasi
sulit yang terjadi membuat seorang kehilangan harapan dan menjadi putus
asa. Seorang profesional dapat memotivasi orang lain dan diri sendiri dengan
menjadikan situasi yang sulit sebagi tantangan yang akan membangun
kualitas diri untuk kedepannya dengan memecahkan masalah menggunakan
pikiran yang tanang.
9) Loyalitas dimiliki oleh seorang profesional dengan mengerjakan sesuatu
secara sunggug sungguh dan totalitas. Hal yang dikerjakan tidak dianggap
sebagai beban yang merugikan kehidupannya, tetapi menjadikannya sebagai
panggilan hidup.
5
Tujuan Kode Etik Profesi
1) Para profesional akan lebih sadar tentang aspek moral dari pekerjaannya.
Dengan adanya kode etik para profesional akan bertindak dengan kesadaran
sebagaimana yang dituntut dalam kode etik. Sekaligus akan terdapat
kesadaran bahwa di dalam pekerjaannya terdapat dimensi moralitas yang
harus dipenuhinya.
2) Kode etik berfungsi sebagai acuan yang dapat diakses secara lebih mudah.
Dengan fungsi ini kode etik akan dapat mengarahkan manajer untuk selalu
memelihara perhatiannya terhadap etika.
3) Ide-ide abstrak dari kode etik akan ditranslasikan ke dalam istilah yang
konkret dan dapat diaplikasikan ke segala situasi. Bagaimanapun kode etik
merupakan panduan normatif, oleh karenanya tidak mudah untuk menghindar
dari sifatnya yang abstrak. Namun demikian kode etik tentu dapat
ditranslasikan ke dalam bahasa yang lebih mudah untuk dipahami anggota
profesi, serta dengan mudah pula dapat diplikasikan pada situasi-situasi
tertentu.
4) Anggota sebagai suatu keseluruhan, akan bertindak dalam cara yang lebih
standar pada garis profesi. Keragaman pandangan atas nilai moral yang
didasari oleh berbagai latar belakang diri anggota akan tidak menguntungkan
bagi pencapaian kinerja tertinggi dari sebuah profesi.
5) Menjadi suatu standar pengetahuan untuk menilai perilaku anggota dan
kebijakan profesi. Kode etik sebagai pedoman perilaku profesional hadir
6
untuk ditaati. Dengan perangkat standar ini, bagi siapapun lebih mudah untuk
menilai berbagai perilaku anggota dan sekaligus kebijakan asosiasi profesi.
6) Anggota akan menjadi dapat lebih baik menilai kinerja dirinya sendiri. Ini
menunjukkan bahwa kode etik dapat sekaligus dijadikan bahan instropeksi
diri bagi kalangan anggota profesi, setidaknya sebelum dinilai oleh pihak lain
atas kinerja moral profesionalnya.
7) Profesi dapat membuat anggotanya dan juga publik sadar sepenuhnya atas
kebijakan-kebijakan etisnya. Sebagaimana telah disebutkan bahwa profesi
akuntan sangat mengandalkan keberadaannya pada kepercayaan yang
diberikan oleh publik. Dengan adanya kode etik, kepercayaan public akan
selalu terjaga dengan selalu menghargai integritas profesi.
8) Anggota dapat menjustifikasi perilakunya jika dikritik. Ini penting untuk
menghindari ketidakpastian penilaian di masyarakat atas perilaku professional
anggota.
7
Anggota AMBI harus mampu mengedalikan diri dan membatasi
kegiatan-kegiatan yang bersifat menguntungkan pribadi
Anggota AMBI tidak menggunakan fasilitas organisasi untuk
keperntingan pribadi.
2) Tanggung jawab terhadap masyarakat pengguna
Tanggung jawab utama dari anggota AMBI terhadap masyarakat
pengguna ialah memberikan keahliaan dan keterampilan besi/ baja yang
lengkap, teliti dan bertanggung jawab tanpa menghiraukan keinginan-
keinginan dan instruksi-instruksi masyarakat pengguna yang sifatnya
mengubah hasil-hasil perhitungan atau kajian besi/ baja yang obyektif.
Hubungan antara anggota AMBI dan masyarakat pengguna bukanlah
hubungan antara prinsipal dan agen, mengingat akan tanggungjawab
anggota AMBI yang lebih luas lagi terhadap masyarakat dan pihak
ketiga.
Anggota AMBI harus mempertanggungjawabkan setiap kegiatan kepada
pihak manapun, sedangkan laporan tentang perhitungan dan hasil
penelitian serta kajian tentang besi/ baja adalah hak milik masyarakat
pengguna. OIeh karenanya anggota AMBI tidak dapat menggunakan
laporan ini sebagai referensi atas kemampuan pekerjaannya dan tidak
dapat mengumumkannya tanpa persetujuan dari masyarakat pengguna.
Apabila jasa anggota AMBI diperlukan dalam rangka suatu aktifitas
penelitian, anggota AMBI tidak akan menyembunyikan kenyataan-
kenyataan, data dan pendapat-pendapat dengan maksud agar bermanfaat
bagi masyarakat pengguna.
Apabila ada dua pihak minta bantuan jasa anggota AMBI untuk
melakukan perhitungan, analisis, penelitian dan kajian bidang besi/ baja
pada obyek yang sama, anggota AMBI hanya diperkenankan menerima
penugasan dari salah satu pihak saja, kecuali kedua pihak menyetujui
bahwa anggota AMBI bekerja untuk kedua belah pihak.
Bahwa hubungan penugasan dari penerimaan penugasan pekerjaan
bidang besi/ baja dituangkan dalam perjanjian secara tertulis dan jelas.
8
Anggota AMBI harus dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat
pengguna, mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan sesuai
dengan tujuan masyarakat pengguna.
3) Tanggung jawab terhadap masyarakat umum
Anggota AMBI mempunyai tanggung jawab untuk memberikan angka
hasil perhitungan, analisa, penelitian atau kajiaan yang benar.
Anggota AMBI harus kompeten untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
dibidang besi/ baja seperti yang diajukan oleh masyarakat umum.
Anggota AMBI harus selalu sadar dan menjunjung tinggi tanggung
jawab terhadap masyarakat yang telah memberikan kepercayaan
kepadanya.
Apabila masyarakat umum menggunakan laporan bidang besi/ baja
sebagai alat untuk bertransaksi, dan laporan ini jatuh ke tangan pihak
ketiga, maka anggota AMBI tetap bertanggung jawab penuh atas
kebenaran, kejujuran pihak ketiga yang bukan masyarakat pengguna.
Kecuali tanggung jawabnya terhadap pihak ketiga seperti yang tercantum
di atas, anggota AMBI juga bertanggung jawab atas laporan bidang besi/
baja kepada masyarakat umum.
4) Tanggung jawab terhadap sesama anggota AMBI
Anggota AMBI tidak dibenarkan untuk mencemarkan nama baik sesama
anggota AMBI.
Anggota AMBI tidak dibenarkan untuk mencoba mengganti penugasan
anggota AMBI lain tanpa persetujuan dan sepengetahuan pengurus.
Apabila anggota AMBI tertentu merasa bahwa angota AMBI lain telah
melakukan hal-hal yang bertentangan atau melanggar kode etik ini,
adalah kewajiban dari anggota AMBI ini untuk melaporkannya kepada
AMBI Pusat. Juga merupakan kewajibannya untuk memberikan bantuan
sepenuhnya kepada AMBI Pusat dalam usaha melakukan pengusutan
terhadap praktek dan tindakan yang menyimpan dan bertentangan dengan
kode etik AMBI.
9
2.4.2 Kode Etik Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI)
Setiap Anggota IAMPI, wajib selalu bersikap, bertingkah laku dan bertindak
berdasarkan etika umum seorang Ahli Profesional, yaitu:
1) Penuh perhatian terhadap sesama(Caring for Others)
2) Jujur terhadap diri sendiri dan lingkungannya (Honesty),
3) Bertanggungjawab atas semua pikiran, ucapan dan tindakan yang
dilakukannya (Accountability),
4) Menepati janji (Promise Keeping),
5) Bekerja dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik dan sempurna
(Pursuit of Excellence),
6) Bersikap setia dan taat asas (Loyalty)
7) Bersikap adil (Fairness),
8) Mempunyai integritas dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawabnya
(Integrity and Commitment),
9) Dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain (Respect for Others)
10) Bersikap, bertingkah laku dan bertindak sebagai warga Negara yang baik
dengan penuh tanggung jawab (Responsible Citizenship) atas semua akibat
yang mungkin terjadi.
10
6) Memperlakukan dirinya secara terhormat, bertanggung jawab, beretika dan
mematuhi hukum untuk memperbaiki kehormatan, reputasi, dan manfaat
profesinya sebagai Konsultan.
11
8) Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib menjaga kerahasiaan jabatan dan
rahasia data organisasi yang menyangkut, pengembangan usaha, detail
bakuan kompetensi, modul dan lain sebagainya yang menjadi milik Anggota
A2K4-Indonesia, kecuali yang telah dipublikasikan dan/atau menjadi milik
publik.
9) Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib memegang, menjaga kerahasiaan
jabatan dan kerahasian hasil pemeriksaan/investigasi sebagai Ahli K3
Konstruksi dalam menjalankan tugasnya, terkecuali atas permintaan dan ijin
perusahaan yang menjadi obyek pemeriksaannya.
10) Setiap Anggota A2K4-Indonesia berkewajiban memberikan pelayanan
terbaik kepada pihak lain yang dianggap perlu dalam hal pemeriksaan dan
pengujian teknik demi kepentingan K3 secara nasional.
11) Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib saling menghormati dan menghargai
sesama Anggota A2K4-Indonesia dan anggota profesi K3 lainnya.
12) Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus selalu mengikuti perkembangan
hukum ketenagakerjaan, ilmu pengetahuan meliputi sosiologi dan teknologi
K3 yang terkait dengan profesinya.
13) Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mampu bersikap profesional dan
mandiri pada setiap keadaan dalam menjalankan tugas sebagai Ahli K3
Konstruksi.
12
1) Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
2) Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3) Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
4) Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5) Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing- masing.
6) Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi.
7) Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
13
8) Anggota HPJI dengan menggunakan pengetahuan & keahlian yang
dimilikinya wajib menyampaikan pendapat dan pernyataan dengan jujur
berdasarkan bukti dan tanpa membedakan.
14
3) Penuh rasa tanggung jawab serta selalu berusaha untuk meningkatkan
pemahaman mengenai teknologi dan penerapannya yang tepat sebagai
tuntutan dari keprofesionalan.
4) Disiplin serta berusaha agar pekerjaan yang dilaksanakannya dapat berdaya
guna dan berhasil guna melalui proses persaingan yang sehat serta
menjauhkan diri dari praktek/tindakan tidak terpuji yang mengakibatkan
kerugian pihak lain.
5) Adil, Tegas, Bijaksana dan Arif serta Dewasa dalam membuat keputusan-
keputusan keteknisan dengan berpedoman kepada Keselamatan, Keamanan,
Kesehatan, Lingkungan, serta Kesejahteraan Masyarakat.
6) Setiap anggota ASTTI wajib selalu bersikap bertingkah laku dan bertindak
berdasarkan etika umum seorang ahli pelaksana Jasa Konstruksi.
15
Bertindak jujur dan tidak memihak dalam memberikan pendapat dan
pernyataansecara objektip dan dilandasi kebenaran.
2) Anggota HATTI wajib bertindak secara profesional menjalankan tugasnya
dengan:
Mengutamakan keselamatan umum diatas kepentingan pribadi maupun
kepentingan penerima jasa profesi.
Bekerja dengan rajin dan tekun dan penuh perhatian dalam menjalankan
tugas yang dipercayakan kepadanya dan bertanggung jawab atas hasil
kerja profesionalnya.
Memberikan jasa layanan profesionalnya dalam bidang yang (benar-
benar) dikuasainya.
Membangun reputasi profesi hanya atas dasar hasil kerjanya dan tidak
bersaing secara tidak sehat dalam memberikan jasa layanannya.
Mengembangkan keahlian profesinya secara terus menerus selama
karirnya dan memberi kesempatan kepada rekan seprofesi untuk
mengembangkan keahlian masing-masing.
tentu saja dalam semua kode etik ada wilayah-wilayah samar yang
sebetulnya telah kita langgar namun dengan secara tidak sadar, entah
karena wilayah etika memang selalu seperti itu, saya juga tidak
memahami betul.
16
5) Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan
tenaga,yang ia pergunakan dalam pengumpulan data informasi, dalam
pengolahan serta penyajiannya ;
6) Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan
tenaga, yang ia pergunakan dalam menilai kegiatan pengumpulan data /
informasi, pengolahan dan penyajiannya ;
7) Hendaknya berusaha memperkokoh profesi surveyor dengan :
Mencapai prestasi optimum dengan mengarahkan kecakapan dan
ketrampilannya ;
Pertukaran informasi dan pengalaman dengan orang-orang yang berminat
akan survey dan pemetaan serta para pemakai jasa survey dan pemetaan,
dengan profesi-profesi lain, dengan para mahasiswa dan umum ;
Berusaha untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan yang
bekerja di bawah pengawasannya untuk memperoleh kemajuan dan
pengembangan ;
Memberikan imbalan penghargaan yang wajar sesuai prestasi kepada
para karyawan yang bekerja dibawah pengawasannya ;
8) Hendaknya mawas diri dengan :
Hanya menerima penugasan yang ia tahu orang-orangnya mampu
melaksanakan, didasari oleh pendidikan, latihan dan pengalaman ;
Mengerahkan para ahli dan spesialis bila dipandang perlu, agar dengan
demikian pemberi tugas dapat dilayani dengan sebaik mungkin ;
Bersedia menerima saran / kritik ;
Mengakui / menghargai pemilikan serta kepentingan dan hak-hak orang
lain ;
9) Tidak akan bersaing secara curang dengan siapapun dalam profesi ini dengan:
Mengiklankan diri secara tidak hormat ;
Menyalahgunakan jabatannya atau jabatan orang lain untuk memperoleh
keuntungan ;
Mencela orang lain terutama yang seprofesi ;
17
Melakukan penekanan atau mempengaruhi secara tidak patut, atau
meminta karunia dengan menjanjikan/memberikan imbalan uang atau
bentuk lain ;
10) Hendaknya memberikan penghargaan yang layak terhadap orang lain
dan/atau perusahaan atas sumbangan profesionalnya.
18
3) Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan
Tata Lingkungan akan mengutamakan kebenaran/kejujuran dan kemandirian
ilmiah dan tehnologi dalam berfikir,bertindak,dan melaksanakan pekerjaan.
4) Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan
Tata Lingkungan berkewajiban untuk mengembangkan serta meningkatkan
keterampilan dan keahlian seiring dengan PerkembanganIlmu Pengetahuan
dan Tehnologi Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata Lingkungan.
5) Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan
Tata Lingkungan berjanji untuk mematuhi,menghayati,dan mengamalkan
kode etik ini.Maka dengan penuh tanggung jawab,kami menggabungkan diri
kedalam Perhimpunan Tenaga Ahli dan Terampil Indonesia.
19
4) Berpikiran maju dalam meningkatkan kemampuan serta bersikap profesional
untuk meraih predikat sebagai pengusaha yang tangguh dan mandiri.
5) Selalu menjaga dan meningkatkan rasa solidaritas antar sesama anggota dan
kesetiakawanan rekan seprofesi.
20
Berpartisipasi dalam tukar menukar informasi, mengadakan latihan dan
penelitian mengenai syarat-syarat kontrak, Tehnologi dan Tata Cara
pelaksanaan sebagai bagian dari Tanggung jawab kepada Masyarakat dan
Industri Jasa konstruksi.
4) Kesetiakawanan
Selalu menjaga persatuan, kesatuan dan kerjasama yang bermanfaat antar
warga GAPENRI.
Selalu menjunjung tinggi dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga GAPENRI.
Bertindak untuk tidak mensabot secara sengaja baik langsung atau tidak
langsung nama baik, kesempatan dan usaha sesama Warga.
Bertindak untuk tidak saling membajak Tenaga Kerja maupun tenaga ahli
sesama Warga.
Melakukan hal-hal yang merendahkan harkat dan martabat sebagai
Warga GAPENRI.
21
6) Kami kontraktor listrik Indonesia jika mengetahui dengan mempunyai bukti
yang jelas bahwa rekan kontraktor listrik telah melanggar Sapta setia maka
keterangan tentang hal tersebut hanya akan dilaporkan kepada pengurus
AKLI setempat.
7) Kami kontraktor listrik Indonesia akan selalu menjunjung tinggi serta
melaksanakan secara konsekwen dengan penuh rasa tanggung jawab bila
dikemudian hari terbukti melanggar Sapta Setia bersedia diberikan
sangsi/hukuman yang ditetapkan oleh dewan pengurus AKLI.
22
sesama, terhadap lingkungan kehidupan yang luas dan terhadap generasi yang
akan datang.
23
2.4.21 Kode Etik Gabungan Perusahaan Kontraktor Air Indonesia
(GAPKAINDO)
1) Berperan aktif dalam peningkatan pembangunan ekonomi nasional.
2) Mentaati Undang Undang dan peraturan yang berlaku.
3) Menghormati dan bertanggung jawab terhadap kesepakatan kerja.
4) Tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam¬ melakukan kegiatan
usaha.
5) Tidak menyalah-gunakan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab yang
dipercayakan kepadanya.
24
2) Senantiasa menghormati, mentaati dan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku,selaku berupaya untuk menghindarkan diri dari
perbuatan-perbuatan tercela dan perbuatan-perbuatan melawan hukum.
3) Selalu berupaya membina serta mengembangkan nilai etika dan tanggung
jawab profesi, senantiasa bersikap jujur, adil dan bijaksana. Di dalam
berusaha tidak hanya mengejar keuntungan semata-mata melainkan ikut
meningkatkan efisiensi dan produktifitas nasional.
4) Senantiasa meningkatkan kemampuan profesionalisme dalam upaya
mewujudkan pengusaha yang tangguh dan mandiri.
5) Selalu menjaga dan meningkatkan serta mengembangkan solidaritas dan
kesetiakawanan sesama anggota dan rekan seprofesi.
6) Bersikap proaktif dan menciptakan peluang-peluang usaha serta senantiasa
mewujudkan tatanan perekonomian nasional dalam suasana dan iklim usaha
yang kondusif, sehat, dinamis dan demokratis.
7) Senantiasa menjunjung tinggi harkat, martabat, kodrat, denyut dan nama baik
organisasi serta tidak menyalahgunakan kedudukan dan wewenang ataupun
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
25
7) Mendahulukan kepentingan umum / Negara diatas kepentingan pribadi.
26
6) Senantiasa membangun dan memelihara kemitraan dengan pemerintah,
BUMN, BUMD untuk meningkatkan mutu,kemampuan dan pengabdian
usaha
7) Tidak menyalah gunakan kedudukan,wewenang dan kepercayaan serta
memegang teguh disiplinkesetiakawanan dan solidaritas organisasi
27
2) Anggota AKKLINDO akan selalu menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan antara sesama anggota AKKLINDO.
3) Anggota AKKLINDO akan selalu bekerja member jasa sesuai dengan mutu
dan waktu yang ditentukan
4) Anggota AKKLINDO akan selalu berupaya meningkatkan kemampuan
dalam segala aspek yang diperlukan oleh perusahaan yang sehat dan mampu
berkompetisi.
5) Dewan Pengurus AKKLINDO di segala tingkatan akan bersikap adil pada
seluruh anggota AKKLINDO serta akan selalu mematuhi Pertauran yang
berlaku.
6) Dewan Pengurus AKKLINDO akan selalu member pembinaan untuk
meningkatkan daya saing anggota AKKLINDO.
7) Anggota dan Dewan Pengurus AKKLINDO de segala tingkatan berjanji akan
selalu mematuhi kode etik ini.
28
8) Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan diri dari praktek-praktek
tidak terpuji, apapun bentuk, nama dan caranya.
9) Tidak menyalah gunakan kedudukan, kewenangan dan kepercayaan yang
diberikan kepadanya
10) Memegang teguh disiplin, kesetia kawanan dan solidaritas organisasi
29
BAB III
KESIMPULAN
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi serta mempelajari
penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-
bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.Etika profesi Berkaitan dengan
bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk
menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau
objek).Etika profesi memilikikonsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada
tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik,
engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.
30
DAFTAR PUSTAKA
Kresno, 2017. Pengertian Etika Profesi Serta Profesionalisme, Kode Etik Profesi
Insinyur dan Organisasi Profesi. (Online).
(https://kresnocapslock.wordpress.com/2017/11/19/pengertian-etika-profesi-
serta-profesionalisme/. Diakses 25 Oktober 2019)
Pratama, A. 2017. Kode Etik Profesi di Teknik Sipil. (Online).
(http://herlanggaapratama.blogspot.com/2017/03/pentingnyaetika-profesi-
apakah-etika.html. Diakses 25 Oktober 2019)
Tanpa nama, Pengertian Kode Etik Profesi,Pelanggaran Kode Etik, Fungsi,
Tujuan, Manfaat. (Online). (https://www.jatikom.com/2018/01/pengertian-
kode-etik-profesipelanggaran.html. Diakses 25 Oktober 2019)
Tanpa nama, Profesional: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya. (Online).
(https://jagad.id/definisi-profesional/. Diakses 25 Oktober 2019)
31