Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

MATA KULIAH ETIKA REKAYASA

Dikerjakan Oleh:

SHELINA (03120170248)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PENGERTIAN PROFESI DAN PROFESIONALISME 2
2.1 Pengertian Profesionalisme 2
2.1.1 Pengertian Etika 2
2.1.2 Pengerian Profesi 2
2.1.3 Pengertian Profesionalisme 3
2.1.4 Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli 3
2.2 Ciri-Ciri Profesionalisme 4
2.3 Kode Etik Profesionalisme 5
2.4 Berbagai Macam Kode Etik Profesi Dibidang Teknik Sipil 7
2.4.1 Kode Etik Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia (AMBI) 7
2.4.2 Kode Etik Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) 10
2.4.3 Kode Etik Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia
(INTANKINDO) 10
2.4.4 Kode Etik Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Konstruksi – Indonesia (A2K4-INDONESIA) 11
2.4.5 Kode Etik Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 12
2.4.6 Kode Etik Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) 13
2.4.7 Kode Etik Himpunan Ahli Hidraulik Indonesia (HATHI) 14
2.4.8 Kode Etik Asosiasi Tenaga Tehnik Indonesia (ASTTI) 14
2.4.9 Kode Etik Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia
(ATAKI) 15
2.4.10 Kode Etik Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia
(HATTI) 15
2.4.11 Kode Etik Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) 16
2.4.12 Kode Etik Asosiasi Sumber Daya Manusia Konstruksi
Indonesia (ASDAMKINDO) 18

i
2.4.13 Kode Etik Perhimpunan Tenaga Ahli dan Terampil
Indonesia (PERTATI) 18
2.4.14 Kode Etik Himpunan Perusahaan Konstruksi Indonesia
(HIPKI) 19
2.4.15 Kode Etik Persatuan Kontraktor Listrik Nasional
(PAKLINA) 19
2.4.16 Kode Etik Gabungan Perusahaan Nasional Rancang
Indonesia (GAPENRI) 20
2.4.17 Kode Etik Asosiasi Kontraktor dan Mekanikal Indonesia
(AKLI) 21
2.4.18 Kode Etik Ikatan Nasional Konsultan Indonesia
(INKINDO) 22
2.4.19 Kode Etik Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional
Indonesia (GAPEKSINDO) 23
2.4.20 Kode Etik Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional
(GAPEKNAS) 23
2.4.21 Kode Etik Gabungan Perusahaan Kontraktor Air Indonesia
(GAPKAINDO) 24
2.4.22 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) 24
2.4.23 Kode Etik Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia
(ASPEKINDO) 24
2.4.24 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia
(ASKUMINDO) 25
2.4.25 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Seluruh Indonesia
(APAKSINDO) 26
2.4.26 Kode Etik Gabungan Kontraktor Indonesia (GAKINDO) 26
2.4.27 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal
Indonesia (ASKOMELIN) 27
2.4.28 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Kelistrikan Indonesia
(AKKLINDO) 27
2.4.29 Kode Etik Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional

ii
Indonesia (GAPENSI) 28
BAB III KESIMPULAN 30
DAFTAR PUSTAKA 31

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu pernah melihat orang-orang disekitar


kita dengan suatu pekerjaannya yang rutin dilakukan. Beberapa pekerjaan
diantaranya dilakukan berkaitan dengan profesi yang sedang dijalankan. Seperti
yang kita ketahui saat ini terdapat berbagai macam jenis profesi dalam berbagai
macam bidang. Perlu diketahui bersama bahwa dalam suatu profesi terdapat etika
yang mengatur mengenai bagaimana tanggungjawab profesionalisme terhadap
suatu pekerjaan dalam bidang profesi tersebut. Etika profesi sangatlah penting
karena merupakan sebuah pedoman profesional dalam menjalankan profesinya.
Ketika suatu profesi dilakukan dengan mengabaikan etika maka dapat berpotensi
pada hal-hal negatif yang tidak diinginkan. Civil enggineer merupakan salah satu
profesi dibidang pembangunan yang biasanya pekerjaannya meliputi perancangan
bangunan, pelaksanaan bangunan dan pengawasan pelaksanaan bangunan. Di
dalam profesi civil engineer tentu juga terdapat etika profesi yang dijadikan
pedoman dalam melakukan suatu pekerjaan sesuai profesinya. Sebagai mahasiswa
jurusan teknik sipil sangantlah perlu untuk mengetahui etika profesi dibidang
teknik sipil sebagai pedoman ilmu yang sangat penting bilamana suatu saat lulus
dan berkarir sebagai civil engineer. Oleh karena itu pada makalah ini dibahas
mengenai pengertian profesi dan profesionalisme.

1
BAB II

PENGERTIAN PROFESI DAN PROFESIONALISME

2.1 Pengertian Profesionalisme


2.1.1 Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat
dengan perkataan moral yang berarti juga dengan adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari
hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral memiliki pengertianyang hampir
sama, namun dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau
moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk
pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

2.1.2 Pengertian Profesi


Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan
dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak
semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut
keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau
jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan
tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang
dikembangkan khusus untuk profesi itu.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan,
namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.Profesi memiliki
mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan
kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah

2
yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

2.1.3 Pengertian Profesionalisme


Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus.“Profesionalisme” adalah
sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para
anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionalnya.Alam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki
profesionalisme karena di dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian
atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga,
sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua
bagian/elemen.Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi
dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.

2.1.4 Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli


1) Menurut Kaiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 )
Etika profesi merupakan sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.
2) Menurut Anang Usman, S.H., M.Si.
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para
anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang
seksama.
3) Menurut Siti Rahayu
Menurut Siti Rahayu (2010), pengertian etika profesi adalah kode etik untuk
profesi tertentu dan karenanya harus dimengerti selayaknya, bukan sebagai etika
absolut.

3
2.2 Ciri-Ciri Profeionalisme
Seseorang yang profesional memiliki ciri khusus yang membedakannya
dengan yang lain. Sehingga, seseorang tidak akan disebut profesional apabila
tidak masuk ke dalam kriteria atau ciri-ciri yang akan disebutkan berikut.
1) Mempunyai keterampilan yang sangat tinggi di bidang tertentu. Atau
seseorang yang memiliki kepandaian di dalam mengoperasikan alat tertentu.
keahlian dan keterampilan tersebut dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas yang
berkaitan dengan bidang masing-masing.
2) Mempunyai ilmu serta pengalaman yang luas. Di samping itu, juga memiliki
kecerdasan khusus untuk menganalisis permasalahan dan peka terhadap
situasi. Selanjutnya, mereka juga orang yang mampu membaca situasi dengan
cepat dan tepat serta cermat terhadap pengambilan keputusan yang terbaik
untuk semua pihak.
3) Seseorang yang profesional akan berorientasi kepada masa depan. Sehingga
ia memiliki keahlian dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan yang
ada di depannya. Ini akan memunculkan sikap kedewasaan tersendiri kepada
seseorang.
4) Memiliki sikap yang cenderung mandiri. Seseorang yang profesional juga
yakin terhadap kemampuan pribadi dan terbuka untuk menghargai pendapat
dari orang lain. Akan tetapi, orang profesional memiliki kecermatan dalam
menentukan mana yang terbaik untuk dirinya dan untuk perkembangan
pribadinya.
5) Pemikiran Terbuka yang mana senantiasa mempertimbangkan dan menerima
opini dari orang lain tanpa mengedepankan ego diri sendiri demi kebaikan
bersama.
6) Memiliki integritas yaitu mengutamakan prinsip dasar dengan
mengedepankan nilai kebenaran, keadilan dan kejujuran. Hal ini ditujukan
karena untuk meningkatkan kualitas diri sendiri dan juga membangun
komunitas yang baik.
7) Komitmen yang tinggi untuk terus menjaga kualitasnya merupakan hal cukup
penting yang dimiliki oleh seorang profesional. Komitmen ini dapat dilihat

4
dengan tidak mudahnya seseorang mengubah sikap dan kualitas baik yang
dimiliki hanya karena situasi yang terkadang berubah ubah ntah baik ataupun
buruk.
8) Mampu Memotivasi baik diri sendiri maupun orang disekitarnya merupakan
satu ciri yang dimiliki seorang profesional. Terkadang ada saatnya situasi
sulit yang terjadi membuat seorang kehilangan harapan dan menjadi putus
asa. Seorang profesional dapat memotivasi orang lain dan diri sendiri dengan
menjadikan situasi yang sulit sebagi tantangan yang akan membangun
kualitas diri untuk kedepannya dengan memecahkan masalah menggunakan
pikiran yang tanang.
9) Loyalitas dimiliki oleh seorang profesional dengan mengerjakan sesuatu
secara sunggug sungguh dan totalitas. Hal yang dikerjakan tidak dianggap
sebagai beban yang merugikan kehidupannya, tetapi menjadikannya sebagai
panggilan hidup.

2.3 Kode Etik Profesionalisme


Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar
dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar
atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan
yang tidak professional.

Fungsi Kode Etik Profesi:

1) Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang digariskan.
2) Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3) Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.

5
Tujuan Kode Etik Profesi

1) Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.


2) Untuk menjaga dan memelihara kesejakteraan para anggota.
3) Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4) Untuk meningkatkan mutu profesi.
5) Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi.
6) Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

Manfaat Kode Etik Profesi

1) Para profesional akan lebih sadar tentang aspek moral dari pekerjaannya.
Dengan adanya kode etik para profesional akan bertindak dengan kesadaran
sebagaimana yang dituntut dalam kode etik. Sekaligus akan terdapat
kesadaran bahwa di dalam pekerjaannya terdapat dimensi moralitas yang
harus dipenuhinya.
2) Kode etik berfungsi sebagai acuan yang dapat diakses secara lebih mudah.
Dengan fungsi ini kode etik akan dapat mengarahkan manajer untuk selalu
memelihara perhatiannya terhadap etika.
3) Ide-ide abstrak dari kode etik akan ditranslasikan ke dalam istilah yang
konkret dan dapat diaplikasikan ke segala situasi. Bagaimanapun kode etik
merupakan panduan normatif, oleh karenanya tidak mudah untuk menghindar
dari sifatnya yang abstrak. Namun demikian kode etik tentu dapat
ditranslasikan ke dalam bahasa yang lebih mudah untuk dipahami anggota
profesi, serta dengan mudah pula dapat diplikasikan pada situasi-situasi
tertentu.
4) Anggota sebagai suatu keseluruhan, akan bertindak dalam cara yang lebih
standar pada garis profesi. Keragaman pandangan atas nilai moral yang
didasari oleh berbagai latar belakang diri anggota akan tidak menguntungkan
bagi pencapaian kinerja tertinggi dari sebuah profesi.
5) Menjadi suatu standar pengetahuan untuk menilai perilaku anggota dan
kebijakan profesi. Kode etik sebagai pedoman perilaku profesional hadir

6
untuk ditaati. Dengan perangkat standar ini, bagi siapapun lebih mudah untuk
menilai berbagai perilaku anggota dan sekaligus kebijakan asosiasi profesi.
6) Anggota akan menjadi dapat lebih baik menilai kinerja dirinya sendiri. Ini
menunjukkan bahwa kode etik dapat sekaligus dijadikan bahan instropeksi
diri bagi kalangan anggota profesi, setidaknya sebelum dinilai oleh pihak lain
atas kinerja moral profesionalnya.
7) Profesi dapat membuat anggotanya dan juga publik sadar sepenuhnya atas
kebijakan-kebijakan etisnya. Sebagaimana telah disebutkan bahwa profesi
akuntan sangat mengandalkan keberadaannya pada kepercayaan yang
diberikan oleh publik. Dengan adanya kode etik, kepercayaan public akan
selalu terjaga dengan selalu menghargai integritas profesi.
8) Anggota dapat menjustifikasi perilakunya jika dikritik. Ini penting untuk
menghindari ketidakpastian penilaian di masyarakat atas perilaku professional
anggota.

2.4 Berbagai Macam Kode Etik Profesi Dibidang Teknik Sipil


Pada bidang profesi teknik sipil terdapat beberapa macam kode etik
berdasarkan masing-masing asosiasi atauun ikatan sebagai berikut.

2.4.1 Kode Etik Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia (AMBI)


1) Tanggung jawab terhadap integritas pribadi
 Anggota AMBI harus yakin bahwa yang bersangkutan cukup mempunyai
keahilan khusus dalam melakukan pekerjaan dibidang besi/ baja seperti
yang dikehendaki oleh masyarakat. Apabila anggota AMBI merasa
bahwa keahliannya tidak mencukupi untuk melakukan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya, seharusnya anggota AMBI tersebut melakukan
peninjauan dan meminta pertimbangan dari Dewan Pakar terhadap
pekerjaan ini.
 Anggota AMBI harus selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan,
keahlian dan ketrampilannya dalam pekerjaan bidang besi/ baja.

7
 Anggota AMBI harus mampu mengedalikan diri dan membatasi
kegiatan-kegiatan yang bersifat menguntungkan pribadi
 Anggota AMBI tidak menggunakan fasilitas organisasi untuk
keperntingan pribadi.
2) Tanggung jawab terhadap masyarakat pengguna
 Tanggung jawab utama dari anggota AMBI terhadap masyarakat
pengguna ialah memberikan keahliaan dan keterampilan besi/ baja yang
lengkap, teliti dan bertanggung jawab tanpa menghiraukan keinginan-
keinginan dan instruksi-instruksi masyarakat pengguna yang sifatnya
mengubah hasil-hasil perhitungan atau kajian besi/ baja yang obyektif.
 Hubungan antara anggota AMBI dan masyarakat pengguna bukanlah
hubungan antara prinsipal dan agen, mengingat akan tanggungjawab
anggota AMBI yang lebih luas lagi terhadap masyarakat dan pihak
ketiga.
 Anggota AMBI harus mempertanggungjawabkan setiap kegiatan kepada
pihak manapun, sedangkan laporan tentang perhitungan dan hasil
penelitian serta kajian tentang besi/ baja adalah hak milik masyarakat
pengguna. OIeh karenanya anggota AMBI tidak dapat menggunakan
laporan ini sebagai referensi atas kemampuan pekerjaannya dan tidak
dapat mengumumkannya tanpa persetujuan dari masyarakat pengguna.
 Apabila jasa anggota AMBI diperlukan dalam rangka suatu aktifitas
penelitian, anggota AMBI tidak akan menyembunyikan kenyataan-
kenyataan, data dan pendapat-pendapat dengan maksud agar bermanfaat
bagi masyarakat pengguna.
 Apabila ada dua pihak minta bantuan jasa anggota AMBI untuk
melakukan perhitungan, analisis, penelitian dan kajian bidang besi/ baja
pada obyek yang sama, anggota AMBI hanya diperkenankan menerima
penugasan dari salah satu pihak saja, kecuali kedua pihak menyetujui
bahwa anggota AMBI bekerja untuk kedua belah pihak.
 Bahwa hubungan penugasan dari penerimaan penugasan pekerjaan
bidang besi/ baja dituangkan dalam perjanjian secara tertulis dan jelas.

8
 Anggota AMBI harus dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat
pengguna, mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan sesuai
dengan tujuan masyarakat pengguna.
3) Tanggung jawab terhadap masyarakat umum
 Anggota AMBI mempunyai tanggung jawab untuk memberikan angka
hasil perhitungan, analisa, penelitian atau kajiaan yang benar.
 Anggota AMBI harus kompeten untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
dibidang besi/ baja seperti yang diajukan oleh masyarakat umum.
 Anggota AMBI harus selalu sadar dan menjunjung tinggi tanggung
jawab terhadap masyarakat yang telah memberikan kepercayaan
kepadanya.
 Apabila masyarakat umum menggunakan laporan bidang besi/ baja
sebagai alat untuk bertransaksi, dan laporan ini jatuh ke tangan pihak
ketiga, maka anggota AMBI tetap bertanggung jawab penuh atas
kebenaran, kejujuran pihak ketiga yang bukan masyarakat pengguna.
 Kecuali tanggung jawabnya terhadap pihak ketiga seperti yang tercantum
di atas, anggota AMBI juga bertanggung jawab atas laporan bidang besi/
baja kepada masyarakat umum.
4) Tanggung jawab terhadap sesama anggota AMBI
 Anggota AMBI tidak dibenarkan untuk mencemarkan nama baik sesama
anggota AMBI.
 Anggota AMBI tidak dibenarkan untuk mencoba mengganti penugasan
anggota AMBI lain tanpa persetujuan dan sepengetahuan pengurus.
 Apabila anggota AMBI tertentu merasa bahwa angota AMBI lain telah
melakukan hal-hal yang bertentangan atau melanggar kode etik ini,
adalah kewajiban dari anggota AMBI ini untuk melaporkannya kepada
AMBI Pusat. Juga merupakan kewajibannya untuk memberikan bantuan
sepenuhnya kepada AMBI Pusat dalam usaha melakukan pengusutan
terhadap praktek dan tindakan yang menyimpan dan bertentangan dengan
kode etik AMBI.

9
2.4.2 Kode Etik Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI)
Setiap Anggota IAMPI, wajib selalu bersikap, bertingkah laku dan bertindak
berdasarkan etika umum seorang Ahli Profesional, yaitu:
1) Penuh perhatian terhadap sesama(Caring for Others)
2) Jujur terhadap diri sendiri dan lingkungannya (Honesty),
3) Bertanggungjawab atas semua pikiran, ucapan dan tindakan yang
dilakukannya (Accountability),
4) Menepati janji (Promise Keeping),
5) Bekerja dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik dan sempurna
(Pursuit of Excellence),
6) Bersikap setia dan taat asas (Loyalty)
7) Bersikap adil (Fairness),
8) Mempunyai integritas dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawabnya
(Integrity and Commitment),
9) Dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain (Respect for Others)
10) Bersikap, bertingkah laku dan bertindak sebagai warga Negara yang baik
dengan penuh tanggung jawab (Responsible Citizenship) atas semua akibat
yang mungkin terjadi.

2.4.3 Kode Etik Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia


(INTANKINDO)
Kode Etik Hukum yang Fundamental Dalam memenuhi tugas-tugas
profesionalnya, Konsultan akan :
1) Memegang teguh kepentingan akan keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan publik.
2) Melaksanakan layanan hanya dalam bidang yang dikuasainya.
3) Mengeluarkan pernyataan umum hanya dengan cara obyektif dan benar.
4) Bertindak untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia dan
terpercaya.
5) Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang menipu.

10
6) Memperlakukan dirinya secara terhormat, bertanggung jawab, beretika dan
mematuhi hukum untuk memperbaiki kehormatan, reputasi, dan manfaat
profesinya sebagai Konsultan.

2.4.4 Kode Etik Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Konstruksi – Indonesia (A2K4-INDONESIA)
1) Setiap Anggota A2K4-Indonesia Wajib menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Profesi A2K4-Indonesia.
2) Setiap Anggota A2K4-Indonesia dalam melaksanakan tugas profesinya, harus
berpedoman menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
ketentuan-ketentuan lain yang berlaku dengan sebaik-baiknya, Loyal dan
bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan tugasnya.
3) Setiap Anggota A2K4-Indonesia dalam melaksanakan profesinya, tidak
menjanjikan dan tidak terpengaruh terhadap janji-janji ataupun hasil yang
akan dan telah diberikan oleh pihak-pihak yang hendak melemahkan
keutuhan kesatuan/solidaritas organisasi A2K4-Indonesia atau, bahkan
mengarah kepada ketidak kondusifnya situasi organisasi untuk mengambil
keuntungan demi kepentingan pribadi.
4) Setiap Anggota A2K4-Indonesia yang mengetahui dan mendapati keadaan
seperti pada pasal 3 diatas, Wajib melaporkan/menyampaikan kejadian
dimana saja berada kepada pengurus Pusat/Wilayah/Cabang untuk diambil
tindakan yang sesuai dengan ketentuan organisasi yang berlaku.
5) Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus senantiasa berhati-hati dalam
menyebarluaskan dan menerapkan setiap penemuan teknik dan teknologi baru
dibidang K3 yang belum diuji kebenarannya.
6) Setiap Anggota A2K4-Indonesia hanya diperbolehkan memberi keterangan
atau saran yang dapat dilaksanakan dan dapat dibuktikan kebenarannya.
7) Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mengutamakan kepentingan
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan orang lain ditempat kegiatan
kerja dimana yang bersangkutan berada dan bekerja.

11
8) Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib menjaga kerahasiaan jabatan dan
rahasia data organisasi yang menyangkut, pengembangan usaha, detail
bakuan kompetensi, modul dan lain sebagainya yang menjadi milik Anggota
A2K4-Indonesia, kecuali yang telah dipublikasikan dan/atau menjadi milik
publik.
9) Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib memegang, menjaga kerahasiaan
jabatan dan kerahasian hasil pemeriksaan/investigasi sebagai Ahli K3
Konstruksi dalam menjalankan tugasnya, terkecuali atas permintaan dan ijin
perusahaan yang menjadi obyek pemeriksaannya.
10) Setiap Anggota A2K4-Indonesia berkewajiban memberikan pelayanan
terbaik kepada pihak lain yang dianggap perlu dalam hal pemeriksaan dan
pengujian teknik demi kepentingan K3 secara nasional.
11) Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib saling menghormati dan menghargai
sesama Anggota A2K4-Indonesia dan anggota profesi K3 lainnya.
12) Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus selalu mengikuti perkembangan
hukum ketenagakerjaan, ilmu pengetahuan meliputi sosiologi dan teknologi
K3 yang terkait dengan profesinya.
13) Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mampu bersikap profesional dan
mandiri pada setiap keadaan dalam menjalankan tugas sebagai Ahli K3
Konstruksi.

2.4.5 Kode Etik Persatuan Insinyur Indonesia (PII)


Prinsip – Prinsip Dasar:
1) Mengutamakan keluhuran budi.
2) Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
3) Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4) Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran.
Tuntutan Sikap

12
1) Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
2) Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3) Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
4) Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5) Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing- masing.
6) Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi.
7) Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

2.4.6 Kode Etik Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)


1) Anggota HPJI wajib bertindak konsekuen, jujur dan adil dalam menjalankan
profesinya.
2) Anggota HPJI wajib menghormati profesi lain dan tidak boleh merugikan
nama baik serta profesi orang lain.
3) Anggota HPJI wajib memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan tidak
merugikan kepentingan umum khususnya yang menyangkut lingkungan.
4) Anggota HPJI setia dan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
5) Anggota HPJI harus bersedia memberi bimbingan dan pelatihan untuk
peningkatan profesionalisme sesama anggota.
6) Anggota HPJI wajib memenuhi baku kinerja dan tanggung jawab profesi
dengan integritas tinggi dan tidak akan menerima pekerjaan di luar bidang
keahlian teknisnya.
7) Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi martabat profesi, bersikap terhormat,
dapat dipercaya, dan bertanggung jawab secara profesional berazaskan kaidah
keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual.

13
8) Anggota HPJI dengan menggunakan pengetahuan & keahlian yang
dimilikinya wajib menyampaikan pendapat dan pernyataan dengan jujur
berdasarkan bukti dan tanpa membedakan.

2.4.7 Kode Etik Himpunan Ahli Hidraulik Indonesia (HATHI)


Kaidah Dasar :
1) Mengutamakan keluhuran budi.
2) Menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kepentingan kesejahteraan
masyarakat.
3) Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian.
4) Profesional teknik keairan.
Sikap :
1) Senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan
masyarakat.
2) Senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensi.
3) Senantiasa menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung –jawabkan.
4) Senantiasa menghindari pertentangan kepentingan dalam tugas dan tanggung-
jawab.
5) Senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan.
6) Senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi
7) Senantiasa mengembangkan kemampuan profesi.

2.4.8 Kode Etik Asosiasi Tenaga Tehnik Indonesia (ASTTI)


1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar Fundamental untuk
mewujudkan manusia yang berjiwa Pancasila serta memiliki kesadaran
Nasional yang tinggi, tunduk kepada perundang-undangan & peraturan yang
berlaku serta menghindarkan diri dari perbuatan melawan hukum.
2) Tanggap terhadap kemajuan & senantiasa memelihara serta meningkatkan
Kemampuan Teknis, Mutu, Keahlian & Pengabdian profesinya seiring
dengan perkembangan teknologi.

14
3) Penuh rasa tanggung jawab serta selalu berusaha untuk meningkatkan
pemahaman mengenai teknologi dan penerapannya yang tepat sebagai
tuntutan dari keprofesionalan.
4) Disiplin serta berusaha agar pekerjaan yang dilaksanakannya dapat berdaya
guna dan berhasil guna melalui proses persaingan yang sehat serta
menjauhkan diri dari praktek/tindakan tidak terpuji yang mengakibatkan
kerugian pihak lain.
5) Adil, Tegas, Bijaksana dan Arif serta Dewasa dalam membuat keputusan-
keputusan keteknisan dengan berpedoman kepada Keselamatan, Keamanan,
Kesehatan, Lingkungan, serta Kesejahteraan Masyarakat.
6) Setiap anggota ASTTI wajib selalu bersikap bertingkah laku dan bertindak
berdasarkan etika umum seorang ahli pelaksana Jasa Konstruksi.

2.4.9 Kode Etik Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI)


1) Ikut berperan aktif dalam peningkatan pembangunan ekonomi nasional
2) Mentaati Perundang-undangan, Peraturan Pemerintah, dan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga ATAKI
3) Menghormati dan bertanggung jawab terhadap kesepakatan kerja
4) Pekerja secara profesional dan tidak melakukan persaingan yang tidak sehat
dalam melaksanakan kegiatannya
5) Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang, dan kepercayaan yang
diberikan kepadanya.

2.4.10 Kode Etik Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI)


1) Anggota HATTI wajib menjunjung tinggi integritas, kehormatan dan
kewibaan himpunan dengan :
 Berkelakuan terhormat, berbudi luhur dan sopan santun
 Menggunakan pengetahuan dan keahliannya guna meningkatkan
kemakmuran masyarakat, bangsa dan negara serta pelestarian
lingkungan.

15
 Bertindak jujur dan tidak memihak dalam memberikan pendapat dan
pernyataansecara objektip dan dilandasi kebenaran.
2) Anggota HATTI wajib bertindak secara profesional menjalankan tugasnya
dengan:
 Mengutamakan keselamatan umum diatas kepentingan pribadi maupun
kepentingan penerima jasa profesi.
 Bekerja dengan rajin dan tekun dan penuh perhatian dalam menjalankan
tugas yang dipercayakan kepadanya dan bertanggung jawab atas hasil
kerja profesionalnya.
 Memberikan jasa layanan profesionalnya dalam bidang yang (benar-
benar) dikuasainya.
 Membangun reputasi profesi hanya atas dasar hasil kerjanya dan tidak
bersaing secara tidak sehat dalam memberikan jasa layanannya.
 Mengembangkan keahlian profesinya secara terus menerus selama
karirnya dan memberi kesempatan kepada rekan seprofesi untuk
mengembangkan keahlian masing-masing.
 tentu saja dalam semua kode etik ada wilayah-wilayah samar yang
sebetulnya telah kita langgar namun dengan secara tidak sadar, entah
karena wilayah etika memang selalu seperti itu, saya juga tidak
memahami betul.

2.4.11 Kode Etik Ikatan Surveyor Indonesia (ISI)


1) Wajib menjunjung tinggi Falsafah dan UUD negara ;
2) Harus memiliki kesadaran integritas Nasional ;
3) Setiap saat, dalam kedudukan apapun hendaknya berperilaku terpuji,
sehingga dengan demikian menjunjung kehormatan profesi surveyor
indonesia ;
4) Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang data dan informasi yang
ia sajikan ;

16
5) Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan
tenaga,yang ia pergunakan dalam pengumpulan data informasi, dalam
pengolahan serta penyajiannya ;
6) Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan
tenaga, yang ia pergunakan dalam menilai kegiatan pengumpulan data /
informasi, pengolahan dan penyajiannya ;
7) Hendaknya berusaha memperkokoh profesi surveyor dengan :
 Mencapai prestasi optimum dengan mengarahkan kecakapan dan
ketrampilannya ;
 Pertukaran informasi dan pengalaman dengan orang-orang yang berminat
akan survey dan pemetaan serta para pemakai jasa survey dan pemetaan,
dengan profesi-profesi lain, dengan para mahasiswa dan umum ;
 Berusaha untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan yang
bekerja di bawah pengawasannya untuk memperoleh kemajuan dan
pengembangan ;
 Memberikan imbalan penghargaan yang wajar sesuai prestasi kepada
para karyawan yang bekerja dibawah pengawasannya ;
8) Hendaknya mawas diri dengan :
 Hanya menerima penugasan yang ia tahu orang-orangnya mampu
melaksanakan, didasari oleh pendidikan, latihan dan pengalaman ;
 Mengerahkan para ahli dan spesialis bila dipandang perlu, agar dengan
demikian pemberi tugas dapat dilayani dengan sebaik mungkin ;
 Bersedia menerima saran / kritik ;
 Mengakui / menghargai pemilikan serta kepentingan dan hak-hak orang
lain ;
9) Tidak akan bersaing secara curang dengan siapapun dalam profesi ini dengan:
 Mengiklankan diri secara tidak hormat ;
 Menyalahgunakan jabatannya atau jabatan orang lain untuk memperoleh
keuntungan ;
 Mencela orang lain terutama yang seprofesi ;

17
 Melakukan penekanan atau mempengaruhi secara tidak patut, atau
meminta karunia dengan menjanjikan/memberikan imbalan uang atau
bentuk lain ;
10) Hendaknya memberikan penghargaan yang layak terhadap orang lain
dan/atau perusahaan atas sumbangan profesionalnya.

2.4.12 Kode Etik Asosiasi Sumber Daya Manusia Konstruksi Indonesia


(ASDAMKINDO)
1) ASDAMKINDO menjunjung tinggi SDM Konstruksi yang bertanggung
jawab dan profesional.
2) ASDAMKINDO sebantiasa mendorong dan berusaha meningkatkan
pengetahuan profesional yang produktif dan mempunyai daya saing.
3) ASDAMKINDO menjunjung tinggi perilaku dan moralitas luhur yang
berlandaskan pada nilai-nilai agama, hukum, dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4) ASDAMKINDO menjaga dan menjunjung tinggi kehormatan dan reputasi
profesi dengan bekerja secara sungguh-sungguh, konsekuen dan memegang
integritas serta martabat profesinya
5) ASDAMKINDO senantiasa berupaya meningkatkan dan mengembangkan
kompetensi profesionalnya dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya
kepada profesinya.

2.4.13 Kode Etik Perhimpunan Tenaga Ahli dan Terampil Indonesia


(PERTATI)
1) Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan
Tata Lingkungan menyadari sedalam – dalamnya tanggung jawab terhadap
keluhuran profesi.
2) Kami profesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata
Lingkungan menjunjung tinggi keluhuran profesi,akan selalu bertindak
professional dalam bekerja dan berkarya.

18
3) Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan
Tata Lingkungan akan mengutamakan kebenaran/kejujuran dan kemandirian
ilmiah dan tehnologi dalam berfikir,bertindak,dan melaksanakan pekerjaan.
4) Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan
Tata Lingkungan berkewajiban untuk mengembangkan serta meningkatkan
keterampilan dan keahlian seiring dengan PerkembanganIlmu Pengetahuan
dan Tehnologi Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata Lingkungan.
5) Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan
Tata Lingkungan berjanji untuk mematuhi,menghayati,dan mengamalkan
kode etik ini.Maka dengan penuh tanggung jawab,kami menggabungkan diri
kedalam Perhimpunan Tenaga Ahli dan Terampil Indonesia.

2.4.14 Kode Etik Himpunan Perusahaan Konstruksi Indonesia (HIPKI)


1) Mentaati semua Perundang-undang dan Peraturan yang berlaku.
2) Mentaati Teguh Kesepakatan Kerja secera Propesional
3) Tidak melakukan segala perbuatan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme
4) Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan Kepercayaan yang
diterima.
5) Menjaga Kondusipitas antar organisasi sejenis.
6) Aktip membengun bangsa dan Negara.
7) Melakukan Pekerjaan sesuai dengen ketentuan yang ditentukan.

2.4.15 Kode Etik Persatuan Kontraktor Listrik Nasional (PAKLINA)


1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki
semangat Nasionalisme dan Patriotisme serta memiliki rasa kepedulian sosial
yang tinggi.
2) Senantiasa menghormati, mentaati dan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku,serta selalu berupaya untuk menghindarkan diri dari
perbuatan tercela dan tindakan melawan hukum.
3) Menjunjung tinggi nilai etika organisasi, bersikap santun dalam
mengembangkan profesi serta bersikap jujur, adil dan bijaksana.

19
4) Berpikiran maju dalam meningkatkan kemampuan serta bersikap profesional
untuk meraih predikat sebagai pengusaha yang tangguh dan mandiri.
5) Selalu menjaga dan meningkatkan rasa solidaritas antar sesama anggota dan
kesetiakawanan rekan seprofesi.

2.4.16 Kode Etik Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Indonesia


(GAPENRI)
1) Integritas, kompetensi dan keberhasilan kinerja
 Selalu menepati janji, bertanggung jawab atas pikiran, tindakan,
komitmen dan keputusan yang diambil, mempunyai harga diri dalam
keterikatan atas komitmen, tugas, pekerjaan dan tanggung jawab yang
dipercayakan kepadanya tersebut.
 Senantiasa bekerja untuk mengejar kesempurnaan keberhasilan kinerja
(In pursuit of excellence) berorientasi pada persaingan
internasional/global.
 Berprilaku sebagai Kontraktor yang menghor-mati dan menghargai
profesinya.
2) Kejujuran dan anti korupsi
 Bertindak untuk tidak mempengaruhi/ memaksakan dalam memenangkan
tender atau mendapatkan kontrak.
 Berindak untuk tidak memberi atau menerima imbalan dalam
memenangkan tender atau mendapatkan kontrak.
 Bertindak untuk tidak mendapatkan harga penawaran dan/atau data
tender sesama Warga yang masih dirahasiakan.
 Bertindak untuk tidak merubah harga/kondisi penawaran setelah tender
ditutup.
3) Tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan
 Senantiasa menghormati dan mendengarkan pendapat serta memberi
perhatian pada sesama pelaku ekonomi, berupaya, bersikap dan bertindak
sebagai pelaku ekonomi yang bertanggung jawab pada kepentingan
masyarakat luas dan kelestarian lingkungan.

20
 Berpartisipasi dalam tukar menukar informasi, mengadakan latihan dan
penelitian mengenai syarat-syarat kontrak, Tehnologi dan Tata Cara
pelaksanaan sebagai bagian dari Tanggung jawab kepada Masyarakat dan
Industri Jasa konstruksi.
4) Kesetiakawanan
 Selalu menjaga persatuan, kesatuan dan kerjasama yang bermanfaat antar
warga GAPENRI.
 Selalu menjunjung tinggi dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga GAPENRI.
 Bertindak untuk tidak mensabot secara sengaja baik langsung atau tidak
langsung nama baik, kesempatan dan usaha sesama Warga.
 Bertindak untuk tidak saling membajak Tenaga Kerja maupun tenaga ahli
sesama Warga.
 Melakukan hal-hal yang merendahkan harkat dan martabat sebagai
Warga GAPENRI.

2.4.17 Kode Etik Asosiasi Kontraktor dan Mekanikal Indonesia (AKLI)


1) Kami kontraktor listrik Indonesia yang berazaskan Pancasila adalah bagian
dari kekuatan ekonomi dan berperan aktif di bidang kelistrikan.
2) Kami kontraktor listrik Indonesia sebagai abdi masyarakat, lebih
mengutamakan kepentingan masyarakat didalam memberikan jasa dibidang
kelistrikan.
3) Kami kontraktor listrik Indonesia senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan,
bersedia saling membantu sesama rekan anggota berlandaskan moral atau
etika didalam mencapai kemajuan usahanya.
4) Kami kontraktor listrik Indonesia, akan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan peraturan/ketentuan yang berlaku.
5) Kami kontraktor listrik Indonesia akan menghormati sesama rekan kontraktor
listrik baik yang sedang mengadakan hubungan hukum dan atau moral
dengan pihak lain dan tidak akan mempengaruhi secara langsung kepindahan
karyawan dari suatau kontraktor listrik ke kontraktor listrik lainnya.

21
6) Kami kontraktor listrik Indonesia jika mengetahui dengan mempunyai bukti
yang jelas bahwa rekan kontraktor listrik telah melanggar Sapta setia maka
keterangan tentang hal tersebut hanya akan dilaporkan kepada pengurus
AKLI setempat.
7) Kami kontraktor listrik Indonesia akan selalu menjunjung tinggi serta
melaksanakan secara konsekwen dengan penuh rasa tanggung jawab bila
dikemudian hari terbukti melanggar Sapta Setia bersedia diberikan
sangsi/hukuman yang ditetapkan oleh dewan pengurus AKLI.

2.4.18 Kode Etik Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO)


1) Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan dan nama baik profesi konsultan
dalam hubungan kerja dengan pemberi tugas, sesama rekan konsultan dan
masyarakat.
2) Bertindak jujur dan tidak memihak serta dengan penuh dedikasi melayani
pemberi tugas dan masyarakat.
3) Tukar menukar pengetahuan bidang keahliannya secara wajar dengan rekan
konsultan dan kelompok profesi, meningkatkan pengertian masyarakat
terhadap profesi konsultan, sehingga dapat lebih menghayati karya konsultan.
4) Menghormati prinsip pemberian imbalan jasa yang layak dan memadai bagi
konsultan, sehingga diyakini dapat dipertanggungjawabkan secara profesional
dan moral yang menjamin dapat dilaksanakannya tugas yang dipercayakan
dengan memenuhi semua persyaratan yang terkait dengan keahlian,
kompetensi dan integritas yang tinggi.
5) Menghargai dan menghormati reputasi profesional rekan konsultan serta
setiap perjanjian kerja yang berhubungan dengan profesinya.
6) Mendapatkan tugas terutama berdasarkan standar keahlian profesional tanpa
melalui cara-cara persaingan yang tidak sehat.
7) Bekerjasama sebagai konsultan hanya dengan rekan konsultan atau tenaga
ahli lain yang memiliki integritas yang tinggi.
8) Menjalankan azas pembangunan berkelanjutan dalam semua aspek pelayanan
jasa konsultan sebagai bagian integral dari tanggung jawabnya terhadap

22
sesama, terhadap lingkungan kehidupan yang luas dan terhadap generasi yang
akan datang.

2.4.19 Kode Etik Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia


(GAPEKSINDO)
1) Berjiwa Pancasila dan memiliki kesadaran yang tinggi dengan mentaati per-
Undang Undangan dan Peraturan yang berlaku.
2) Mematuhi dan menghormati serta bertanggung jawab terhadap kesepakatan
kerja.
3) Tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam melakukan kegiatan
usaha dan dalam memperoleh kesempatan kerja.
4) Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang
diamanatkan oleh organisasi.
5) Dalam menjalankan usaha dan melaksanakan pekerjaannya, wajib berupaya
agar pekerjaan yang dilaksanakan tepat waktu dan tepat mutu sehingga
berdaya guna serta berhasil guna.

2.4.20 Kode Etik Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional (GAPEKNAS)


1) Mentaati semua Undang-undang dan Peraturan yang berlaku dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berkaitan dengan Usaha Jasa Konstruksi.
2) Berperan aktif dalam proses Pembangunan Nasional yang berkelanjutan.
3) Menghormati dan bertanggung jawab terhadap Kesepakatan Kerja dengan
Pengguna Jasa.
4) Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan dari dari praktek-praktek
tidak terpuji dalam melakukan kegiatan Usaha Jasa Konstruksi.
5) Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang
diterima dari Pengguna Jasa Konstruksi serta mendahulukan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab daripada haknya.

23
2.4.21 Kode Etik Gabungan Perusahaan Kontraktor Air Indonesia
(GAPKAINDO)
1) Berperan aktif dalam peningkatan pembangunan ekonomi nasional.
2) Mentaati Undang Undang dan peraturan yang berlaku.
3) Menghormati dan bertanggung jawab terhadap kesepakatan kerja.
4) Tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam¬ melakukan kegiatan
usaha.
5) Tidak menyalah-gunakan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab yang
dipercayakan kepadanya.

2.4.22 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI)


1) Menjunjung tinggi dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
2) Menghormati dan menghargai profesinya sebagai kontraktor.
3) Tidak melakukan tindakan “mempengaruhi” dalam memenangkan tender.
4) Tidak memberi atau menerima imbalan dalam memenangkan tender.
5) Tidak berusaha mendapatkan data penawaran rekan dalam pra-tender.
6) Tidak berusaha mengubah harga dan kondisi penawaran setelah tender
ditutup.
7) Tidak membajak tenaga kerja sesama anggota.
8) Tidak menyabot baik langsung maupun tidak langsung nama
baik,kesempatan dan usaha sesama anggota.
9) Berpartisipasi dalam pelatihan,penelitian,dan tukar – menukar isi informasi
sebagai bagian dari tanggung jawab kepada masyarakat dan industri jasa
konstruksi.

2.4.23 Kode Etik Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (ASPEKINDO)


1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki
semangat Nasionalisme dan Patriotisme serta memiliki rasa kepedulian sosial
yang tinggi.

24
2) Senantiasa menghormati, mentaati dan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku,selaku berupaya untuk menghindarkan diri dari
perbuatan-perbuatan tercela dan perbuatan-perbuatan melawan hukum.
3) Selalu berupaya membina serta mengembangkan nilai etika dan tanggung
jawab profesi, senantiasa bersikap jujur, adil dan bijaksana. Di dalam
berusaha tidak hanya mengejar keuntungan semata-mata melainkan ikut
meningkatkan efisiensi dan produktifitas nasional.
4) Senantiasa meningkatkan kemampuan profesionalisme dalam upaya
mewujudkan pengusaha yang tangguh dan mandiri.
5) Selalu menjaga dan meningkatkan serta mengembangkan solidaritas dan
kesetiakawanan sesama anggota dan rekan seprofesi.
6) Bersikap proaktif dan menciptakan peluang-peluang usaha serta senantiasa
mewujudkan tatanan perekonomian nasional dalam suasana dan iklim usaha
yang kondusif, sehat, dinamis dan demokratis.
7) Senantiasa menjunjung tinggi harkat, martabat, kodrat, denyut dan nama baik
organisasi serta tidak menyalahgunakan kedudukan dan wewenang ataupun
kepercayaan yang diberikan kepadanya.

2.4.24 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia (ASKUMINDO)


1) Kami warga Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia adalah insan yang
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
2) Menjujung tinggi Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia sebagai wadah
profesi dalam bidang jasa konstruksi.
3) Mentaati ketentuan organisasi serta akan menjaga nama baik organisasi
dimanapun berada
4) Tidak akan merebut atau menyerobot usaha-usaha yang dilaksanakan oleh
Rekan-rekan dengan cara apapun, baik sengaja maupun tidak disengaja.
5) Memantapkan rasa damai sesama pelaku ekonomi dalam bidang jasa
konstruksi
6) Bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan yang diberikan kepada penyedia
jasa Konstruksi

25
7) Mendahulukan kepentingan umum / Negara diatas kepentingan pribadi.

2.4.25 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Seluruh Indonesia (APAKSINDO)


1) Kami anggota APAKSINDO, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang 1945.
2) Kami anggota APAKSINDO,di dalam menjalankan usaha senantiasa taat
dengan perundng undangan dan peraturan yang berlaku dengan memiliki
kesadaran yang tinggi serta senantiasa memperhatikan kualitas dan ketepatan
waktu yang berdaya guna untuk kepentingan masyrakat.
3) Kami anggota APAKSINDO, tidak melakukan usaha yang tidak sehat dan
senantiasa memelihara etika profesi serta taat dan tunduk terhadap
kesepakatan kerja yang telah diberikan oleh pemberi kerja.
4) Kami anggota APAKSINDO, senantiasa memelihara dan menjaga hubungan
kemitraan dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan
kualitas, kemampuan, dan pengabdian usaha.
5) Kami anggota APAKSINDO,tidak menyalahgunakan jabatan, kedudukan,
wewenang dan kepercayaan serta memegang teguh komitmen
kesetiakawanan dan solidaritas organisasi.

2.4.26 Kode Etik Gabungan Kontraktor Indonesia (GAKINDO)


1) Berjiwa pancasila serta taat dengan perundang-undangan yang berlaku di
negara kesatuan republik indonesia
2) Memiliki kesadaran nasional yang tinggi serta menjungjung tinggi
pembangunan di seluruh wilayahrepublik indonesia
3) Di dalam menjalankan usaha ,senan tiasa memperhatikan kualitas dan
ketepatan waktu s erta berdaya guna ,berhasil guna untuk kepentingan
masyarakat
4) Tidak melakukan persaingan yang tidak sehat,yang dapat merugikan sesama
kontraktor
5) Senantiasa taat dan tundukterhadap kesepakatan kerja yang di beri oleh
pemberi kerja

26
6) Senantiasa membangun dan memelihara kemitraan dengan pemerintah,
BUMN, BUMD untuk meningkatkan mutu,kemampuan dan pengabdian
usaha
7) Tidak menyalah gunakan kedudukan,wewenang dan kepercayaan serta
memegang teguh disiplinkesetiakawanan dan solidaritas organisasi

2.4.27 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia


(ASKOMELIN)
1) Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal yang berasaskan Pancasila
memiliki kesadaran nasional yang tinggi dan mentaati undang – undang serta
peraturan yang berlaku .
2) ASKOMELIN sebagai bagian dari kekuatan ekonomi berperan aktif dalam
pembangunan negara di bidang Mekanikal Elektrikal.
3) ASKOMELIN dapat menyelenggarakan dan meningkatkan kerjasama yang
saling menunjang dan saling menguntungkan diantara para anggotanya dalam
upaya memelihara kemakmuran serta mencegah persaingan usaha yang tidak
sehat.
4) Dalam melaksanakan pekerjaannya, anggota ASKOMELIN menggunakan
pengetahuan dan kemampuan secara sungguh sungguh untuk kepentingan
masyarakat sesuai dengan kompetensi serta tugas dan tanggung jawab
dibidang mekanikal dan elektrikal sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku.
5) Anggota ASKOMELIN akan selalu memegang teguh kehormatan, integritas,
martabat serta melaksanakan secara konsekuen dengan rasa tanggung jawab.
Bilamana dikemudian hari terbukti melanggar kode etik bersedia diberikan
sanksi atau hukuman yang ditetapkan oleh dewan pengurus.

2.4.28 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Kelistrikan Indonesia (AKKLINDO)


1) Anggota AKKLINDO selalu patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta peraturan yang ditetapkan dengan sebenarnya oleh
AKKLINDO.

27
2) Anggota AKKLINDO akan selalu menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan antara sesama anggota AKKLINDO.
3) Anggota AKKLINDO akan selalu bekerja member jasa sesuai dengan mutu
dan waktu yang ditentukan
4) Anggota AKKLINDO akan selalu berupaya meningkatkan kemampuan
dalam segala aspek yang diperlukan oleh perusahaan yang sehat dan mampu
berkompetisi.
5) Dewan Pengurus AKKLINDO di segala tingkatan akan bersikap adil pada
seluruh anggota AKKLINDO serta akan selalu mematuhi Pertauran yang
berlaku.
6) Dewan Pengurus AKKLINDO akan selalu member pembinaan untuk
meningkatkan daya saing anggota AKKLINDO.
7) Anggota dan Dewan Pengurus AKKLINDO de segala tingkatan berjanji akan
selalu mematuhi kode etik ini.

2.4.29 Kode Etik Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia


(GAPENSI)
1) Berjiwa Panca Sila yang berarti satu kata dan perbuatan di dalam menghayati
dan mengamalkannya
2) Memiliki kesadaran Nasional yang tinggi, dengan mentaati semua perundang-
undangan dan peraturan serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela
ataupun melawan hukum
3) Penuh rasa tanggung jawab di dalam menjalankan profesi dan usahanya
4) Bersikap adil, wajar, tegas, bijaksana dan arif serta dewasa dalam bertindak
5) Tanggap terhadap kemajuan dan selalu berikhtiar untuk meningkatkan mutu,
keahlian, kemampuan dan pengabdian usahanya.
6) Di dalam menjalankan usaha wajib berupa agar pekerjaan yang laksanakan
dapat berdaya guna dan berhasil guna.
7) Mematuhi segala ketentuan ikatan kerja dengan pengguna jasa yang
disepakati bersama

28
8) Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan diri dari praktek-praktek
tidak terpuji, apapun bentuk, nama dan caranya.
9) Tidak menyalah gunakan kedudukan, kewenangan dan kepercayaan yang
diberikan kepadanya
10) Memegang teguh disiplin, kesetia kawanan dan solidaritas organisasi

29
BAB III
KESIMPULAN

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi serta mempelajari
penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-
bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.Etika profesi Berkaitan dengan
bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk
menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau
objek).Etika profesi memilikikonsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada
tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik,
engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Kresno, 2017. Pengertian Etika Profesi Serta Profesionalisme, Kode Etik Profesi
Insinyur dan Organisasi Profesi. (Online).
(https://kresnocapslock.wordpress.com/2017/11/19/pengertian-etika-profesi-
serta-profesionalisme/. Diakses 25 Oktober 2019)
Pratama, A. 2017. Kode Etik Profesi di Teknik Sipil. (Online).
(http://herlanggaapratama.blogspot.com/2017/03/pentingnyaetika-profesi-
apakah-etika.html. Diakses 25 Oktober 2019)
Tanpa nama, Pengertian Kode Etik Profesi,Pelanggaran Kode Etik, Fungsi,
Tujuan, Manfaat. (Online). (https://www.jatikom.com/2018/01/pengertian-
kode-etik-profesipelanggaran.html. Diakses 25 Oktober 2019)
Tanpa nama, Profesional: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya. (Online).
(https://jagad.id/definisi-profesional/. Diakses 25 Oktober 2019)

31

Anda mungkin juga menyukai