Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENATARAN KODE ETIK DAN KAIDAH TATA LAKU

PROFESI ARSITEK
(STUDI KASUS KODE ETIK MELANJUTKAN PEKERJAAN ARSITEK
LAIN) ”

Disusun Oleh :

Andika Maulana Siddiq,SE.,S.Ars


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai
upaya, tugas makalah penataran kode etik dan kaidah tata laku arsitek dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan


dengan kode etik dan kaidah tata laku profesi arsitek, dan serta informasi dari
media massa yang berhubungan dengan kode etik dan kaidah tata laku
profesi arsitek. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang
sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun
demi kesempurnaannya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Palembang,13 februari 2023

Andika Maulana Siddiq

i
Nama : Andika Maulana Siddiq,SE.,S.Ars
Nomor HP :0822-8299-5344
Status Keanggotaan :Calon Anggota IAI
IAI Asal :Sumsel IAI
Jenis Kegiatan :Penataran Kode Etik & Kaidah Tata Laku Arsitek

ii
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
BAB II ULASAN KASUS 5
2.1 Arsitek dan keprofesian 5
2.2 Etika Dan hukum 9
2.3 Etika Profesional 11
2.4 Kode Etik Arsitek 13
BAB III PENUTUP 16
KESIMPULAN 16
SARAN 16

1
BAB I
PENDAHULUAN

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik desainer, tenaga pendidik.

Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu, istilah
profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata
dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan
tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai
suatu profesi.

Di Indonesia,asosiasi profesi arsitek ini diberi nama : IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) atau
dalam bahasaInggris disebut : Indonesian institute of Architect.Dalam kepengurusannya IAI
membina paraanggotanya dalam menjalankan profesi arsitek di Indonesia, dengan membuka
cabang-cabang kepengurusan di berbagai daerah. Hanya arsitek yang sudah terdaftar
(registeredarchitect) dalam asosiasi profesi-lah yang dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
perencanaan dan perancangan bidang arsitektur. Di luar negeri terutama di daratan Eropa
sudah didirikan asosiasi / perhimpunan profesi arsitek.Misalnya yang sudah banyak dikenal,
antara lain: RIBA (Royal Institute of British Architect) di Inggris Raya, AIA
(AmericanInstitute of Architect) di USA / Amerika Serikat, SIA (Singapore Institute of
Architect) di Negara Singapore, AIA (Australian Institute of Architect) di Benua Australia,
dsb.

Arsitek merupakan profesi yang sangat spesifik, karena dalam melakukan praktik arsitektur
harus mampu menangkap suatu pesan ataupun keinginan daripada pengguna jasa, agar dapat
diwujudkan menjadi suatu karya bangunan yang fungsional beserta lingkungan binaannya.
Arsitek dalam keprofesiannya juga harus memperhatikan kondisi sekitar perancangannya
dibangun, apakah ada pihak yang dirugikan baik manusia, sumber daya alam, budaya
kedaerahan sekitar. Bahkan arsitek haruslah mampu mengikuti perubahan perkembangan

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 1


dunia yang terus terjadi, jelas bukan keahlian yang mudah tanpa dilator belakangi oleh
pendidikan dan pengalaman.
Di Indonesia sendiri pendidikan arsitektur dimulai sekitar tahun 1950-an,
kemudian diikuti oleh bebrapa organisasi keprofesian dan semakin berkembang kepada
munculnya sejumlah spesialisasi keahlian. Beraitan dengan hal tersebut, apresiasi masyarakat
pada keahlian ini pun tumbuh dengan pesat, sehingga pembangunan sarana dan prasarana
kian menjadi andalan untuk melakukan pembangunan ekonomi. Kini peran profesi arsitek di
Indonesia telah banyak mewarnai pembangunan fisik negeri ini, bahkan sudah sampai tahap
memfasilitasi pembangunan bagi masyaraat kurang mampu di daerah kumuh, perumahan dan
pemuiman korban bencana alam sehingga tidak hanya dinikmati kalangan maysrakat mampu.
Cepatnya pertumbuhan pembangunan dan jasa konstrusi ternyata disertai juga
dengan banyaknya bermunculan kasus – asus ataupun perilaku kurang terpuji sejumlah
oknum dan badan usaha yang merugian pengguna jasa, lingkungan, masyarakat sekitar bahan
sampai kepada hilangnya nilai – nilai budaya karena rusakknya situs bangunan yang
merupakan cagar budaya / bagunan bersejarah. Hal tersebut dilatar belakangii karena belum
memadainya peraturan perundang – undangan tentang profesiarsitek, sehinga oknum ahli
ataupun yang mengaku ahli semakin berpotensi meluas bahkan nantinya bias saja jadi tidak
terkendali.
Oleh sebab itu, sudah selayaknya profesi arsitek mendapatkan pengakuan dalam bentuk
konstitusi negara sebagaimana peran profesi lainnya yang telah dahulu memiliki kejelasan
hukum, seperti dokter, akuntan, notaris sampai advokat sehingga dapat menghasilkan karya –
karya yang tidak merugikan, justru dapat lebih bermanfaat bagi pengguna jasa serta
lingkungan binaannya. Karena peran arsitek jelas memiliki keterkaitan atas berembangnya
pembangunan kota dan daerah pelosok menjadi lebih maju, terorganisir dan merata dengan
hasil yang dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi masyarakat Indonesia.
Sampai saat ini pengaturan tentang profesi arsitek dan praktik arsitektur di Indonesia masih
belum jelas dalam peraturan Undang – Undang, titik terang dimulai dari UU No. 18 / 1999
tentang Jasa Konstruksi dan UU No.28 / 2002 tentang Bangunan Gedung sebagai pengganti
UU dari masa colonial Belanda. Akan tetapi tidak ada rincian lebih lanjut tentang siapakah
penyedia jasa, cakupan yang ada juga sebatas bangunan pemerintah saja, belum sampai
sektor swasta. Kurang pahamnya banyak pihak tentang kegiatan arsitek dan praktik arsitektur

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 2


ini juga menyebabkan masih samarnya peran dan tanggung jawab arsitek dalam
pembangunan, terlebih tentang belum adanya kejelasan pengertian tentang profesi, pemberian
gelar kesarjanaan, karena semakin meningkatnya jumlah sarjana arsitektur saat ini yang telah
berpratik sebagai arsitek tanpa memiliki sertifikat keahlian dan lisensi kerja dan ketidak
jelasan perundang – undangan di bidang jasa konstruksi dimanfaatkan banyak
pihakmelakukan pembangunan yang semena – mena. Jelas hal ini memiliki dampak yang
berujung merugikan banyak pihak, baik pengguna jasa, pelaku bidang perencanaan,
termasuk lingkungan dan budaya.

Mereka (asosiasi profesi arsitek) memiliki kode etik dan tata laku yang berhubungan
dengan profesiarsitek atau rancang bangun arsitektural yang mesti diindahkan oleh para
anggotanya. Asosiasi profesi arsitek ini merupakan asosiasi profesi yang terbilang lama atau
cukup tua, sehingga didalam keanggotaannya, para arsitek memiliki rasa bangga (pride).

Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode
etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.

Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakaji atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional. Di Indonesia ataupun Negara lain sudah memiliki kode
etik masing-masing. Dalam pembahasan makalah ini akan dibahas tentang “Perbedaan kode
etik Indonesia (IAI) dengan kode etik Amerika (AIA)”. Ada berbagai macam perbedaan
kode etik yang dibuat oleh asosiasi profesi arsitek Indonesia dengan Amerika ,
meskipun secara prinsipiil tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan dari kode etik yang
satu dibandingkan dengan yang lainnya. Struktur dari kode etik profesi tersebut umumnya
diawali dengan hal-hal yang bersifat umum seperti yang tercantum di bagian
pendahuluan, mukadimah atau "general introductory"; dan selanjutnya diikuti dengan
serangkaian

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 3


pernyataan dasar atau "canon" (dari bahasa latin yang berarti aturan). Canon ini
kemudian dijabarkan secara lebih luas lagi dengan memberikan uraian penjelasan untuk hal-
hal yang bersifat khusus atau spesifik.

1.1 RUMUSAN MASALAH


 Adakah perundang – undangan yang siap mengatur arsitek yang setara dengan negara
lain ?
 Apa itu kode etik profesi?

1.2 TUJUAN
Diharapkan akan timbul kesadaran dari berbagai pihak bahwa benar perlu adanya
kepastian hukum atas keprofesian ini, sehingga :
 Meminimalisasi ketidak tahuan masyarakat yang notabene awam atas hukum, hak
dan kewajiban dalam menggunakan jasa arsitek
 Terproteksinya pelaku dan pengguna jasa dengan hasil perancangan yang tidak
hanya baik, melainkan benar – benar dapat dipertanggung jawabkan.
 Dapat mendukung pembangunan nasional kedepan, meningkatkan kualitas arsitek
Indonesia agar memiliki daya saing global tanpa mengurangi sumber daya alam
dan nilai budaya nusantara.
 Terciptanya kesadaran atas perlunya etia dalam berpofesi, disini dikhususkan
dalam bidang eteknikan / perencanaan

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 4


BAB II - ULASAN KASUS

2.1 ARSITEK & KEPROFESIAN


a. Definisi Arsitek

Sumber : Budiharjo. E.1997, Jati Diri Arsitek


Kata Arsitek berasal dari bahasa Yunani, Architekton yang merupakan rangkaian dua
kata yaitu Archi yang berartipemimpin atau yang pertama, dan Tekton yangberarti
membangun. Jadi Arsitek adalah pemimpin pembangunan (master builder).

Marcus Pollio Vitruvius (1486)


Ada tiga aspek penting dalam arsitektur, yaitu :
 firmitas - kekuatan atau konstruksi
 utilitas - kegunaan atau fungsi
 venusitas - keindahan atau estetika

Sumber : Buku Merah IAI ( Ikatan Arsitektur Indonesia )


Arsitek adalah sebutan ahli yang mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan
tinggi Arsitektur dan atau yang setara serta mempunyai kompetensi yang diakui,
melakukan praktek Profesi Arsitek, sesuai ketentuan organisasi profesi arsitek serta
telah memiliki Sertifikat IAI.

b. Definisi Keprofesian
Schein, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma
yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat

Hughes, E.C (1963)


Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang
diderita atau terjadi pada kliennya

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 5


Daniel Bell (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang
dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut
dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan
mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan
moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat

c. Karakteristik Profesi
Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis :
 Professional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang
ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan
tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
 Assosiasi professional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi
oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya.
 Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan
pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
 Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan
teoritis.
 Pelatihan institusional : Selain ujian, biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan institusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman
praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
 Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi
sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
 Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
 Kode etik : Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 6


 Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
 Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
 Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
 Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
 Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

d. Definisi Profesi Arsitek


Profesi Arsitek adalah keahlian dan kemampuan penerapan dibidang perencanaan
perancangan arsitektur dan pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan
yang diperoleh melalui pendidikan tinggi arsitektur dan atau yang diakui oleh
Organisasi serta dari pengalaman penerapan pengetahuan ilmu dan seni tersebut,
yang menjadi nafkah dan ditekuni secara terus-menerus dan berkesinambungan.
2.1.1 PERSYARATAN ARSITEK
Salah satu persyaratan administratif untuk melakukan pekerjaan sebagai Arsitek
sesuai UU No.18 / 1999 tentang Jasa Konstruksi, adalah para ahli harus tergabung dan
terdaftar pada organisasi profesinya. Bahkan di dalam peraturan organisasi juga telah
diatur, bagi Arsitek asing yang akan praktik arsitektur di Indonesia haruslah Arsitek
yang telah memiliki sertifikat keahlian dan terdaftar (Registered ) lembaga yang
ditunjuk mewakili negara. Pentingnya Arsitek terdaftar, adalah untuk :
 Mendata keberadaan Arsitek yang berpraktik,
 Membina dan mengembangkan keprofesian Arsitek,
 Meneguhkan terus menerus prinsip berprofesi yang beretika,
 Membantu melindungi hak-hak Arsitek
 Menjaga kepentingan pengguna jasa Arsitek,
 Mencegah terjadinya pelanggaran/mal-praktik arsitek

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 7


 Melestarikan nilai-nilai budaya yang terkait dengan kegiatan arsitektur
 Menjaga kepentingan aset nasional yang harus dilindungi.
Seperti juga yang terjadi di negara lain, suatu UU tentang Arsitek setidaknya nanti
harus tegas menetapkan klasifikasi dan persyaratan, bahwa hanya orang yang ahli pada
bidang arsitekturlah yang bisa mengerjakan dan bertanggung jawab untuk pekerjaan
arsitektur.

Undang-undang ini dibuat dengan menguraikan tiga hal utama bagi persyaratan
arsitek, yaitu tentang:
 pendidikan yang diperoleh
 pengalaman praktik, pengembangan keprofesian berkelanjutan
 kompetensi profesional (termasuk didalamnya pengertian terhadap kode etik
dan kaidah tata laku profesi).

Melalui kongres internasional Arsitek - UIA di Beijing tahun 1999, telah disepakati beberapa
pedoman kepranataan yang mengatur praktik arsitektur. Pedoman ini bersifat kesepakatan
dan kebijakan (policy) tentang pengaturan praktik arsitektur di seluruh dunia, tetapi
mempunyai keluwesan tertentu, sehingga dapat dikembangkan oleh masing-masing negara
anggota disesuaikan dengan kondisi negara masing-masing
Hal-hal yang diatur dalam kesepakatan tersebut antara lain adalah tentang:
 Etika dan kaidah tata laku
 Arsitek dan praktik arsitektur
 Kompetensi dasar arsitek profesional
 Pendidikan arsitektur
 Akreditasi pendidikan arsitektur
 Pemagangan dan praktik kerja
 Registrasi dan lisensi praktik
 Pengembangan profesional berkelanjutan
 Praktek di negara lain
 Kekayaan intelektual/copyright
 Peran asosiasi profesi arsitek

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 8


Melalui berbagai program yang dijalankan oleh organisasi profesi Arsitek di Indonesia,
beberapa kebijakan tersebut sudah dikembangkan dan dijadikan program kegiatan
untuk kepentingan praktik arsitek di Indonesia. Salah satu hal utama yang sudaH
dilaksanakan adalah pembakuan kompetensi dasar Arsitek profesional yang dikaitkan
dengan program sertifikasi nasional.

2.1.2 LINGKUP PRAKTIK ARSITEK


Arsitektur memiliki lingkup yang berhubungan dengan bangunan gedung atau
kelompok bangunan gedung, interior bangunan dan eksterior lingkungan sekitar
bangunan, Mulai dari awal pembuatan perancangan dan perencanaan, sampai
pelaksanaan, ppenggunaan, peremajaan bangunan serta lingkungannya. Tidak ada
disiplin ilmu lain di seluruh negara selain bidang arsitektur yang mempelajari khusus
tentang bangunan dan kelompok bangunan.

2.1.3 LARANGAN & SANKSI


Seharusnya ada kejelasan sanksi untuk mencegah terjadinya kecurangan ataupun rusaknya
potensi / budaya bangsa, dan proses membangun / jasa konstruksi yang selama ini dianggap
mudah oleh banyak pihak tidak lagi dilakukan secara semena – mena. Dimana sanki – sanksi
yang didapat nantinya harus menimbulkan efek jera agar membudayayakan nilai tertib
kepada pengguna jasa dan pemilik keprofesian
2.2 ETIKA & HUKUM

a. Definisi Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat
praktis (practical philosophy).

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 9


Kamus Besar Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memberikan
rumusan etika dalam tiga arti, yaitu:
 Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak).
 Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
 Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Etika berarti norma-norma dan asas-asas moral yang diterima oleh kelompok atau
golongan masyarakat tertentu sebagai landasan bertingkah laku yang didasarkan pada
kaidah-kaidah akhlak.
Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut ,
 Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
 Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
yang boleh dirubah.
 Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
 Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.

b. Definisi Hukum
HUKUM adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan
untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah
terjadinya kekacauan. Berikut ini akan kita mengulas beberapa pendapat mengenai
pemikiran Hukum Menurut Pemikiran Para AhliAristoteles
 Sesuatu yang berbeda dari sekedar mengatur dan mengekspresikan bentuk dari
konstitusi dan hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim dan
putusannya di pengadilan untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelanggar.
 Hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat
tetapi juga hakim.
Karl Max
 Suatu pencerminan dari hubungan hukum ekonomis dalam masyarakat pada suatu
tahap perkembangan tertentu.

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 10


c. Undang-Undang Arsitek yang saat ini akan dijadikan inisiatif DPR.
 UU – Ars diperlukan untu melindungi kepentingan masyaraat luas dengan
mengatur arsitek dan prakte arsitek
 Arsite dan aryanya bukan seedar komoditas niaga, karna arsitek berakar dari nilai
seni budaya yang memerlukanpengaturan khas untuk dapat berkembang. Yang
nantinya kan jadi cermin budaya masyaraat Indonesia
 UU – Ars diperlukan untuk mengaui keberadaan arsite sebagai ahli dalam bidang
peerjaan lingkungan binaan sesuai dengan pendidikan yang diterimanya, dan
memenuhi hak masyarakat untuk hidup dalam lingungan binaan yang baik dan
nyaman
 UU – Ars menjadi salah satu alat untuk mensejajarkan diri dalam tata pergaulan
dan dunia profesi arsitek sala internasional
 UU – Ars diperlukan sebagai usaha turut menghhidupan institusi demokrasi
Indonesia
UU – Ars menegaskan siapa yang berha melaukan pratek arsitek
2.3 ETIKA PROFESIONAL
Dan oleh karena itulah dalam melaksanakan profesi terdapat kaidah-kaidah pokok
berupa etika profesi yaitu sebagai berikut;
 Profesi harus dipandang sebagai pelayanan dan oleh karena itu sifat “tanpa pamrih”
menjadi ciri khas dalam mengembangkan profesi.
 Pelayanan profesional dalam mendahulukan kepentingan pencari keadilan
mengacu pada nilai-nilai luhur.
 Pengembangan profesi harus selalu berorientasi pada masyarakat sebagai
keseluruhan.
 Persaingan dalam pelayanan berlangsung secara sehat sehingga dapat menjamin
mutu dan peningkatan mutu pengemban profesi.
Untuk etika berprofesi, IAI melengkapi diri dengan Dewan Kehormatan Profesi:
 Sebuah badan yang beranggotakan anggota profesional yang memiliki integrasi
profesi dan menjunjung tinggi Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi
Arsitek.

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 11


 Dewan ini berfungsi untuk melakukan tinjauan atas kode etik yang sudah ada
untuk kemudian membuat usulan penyempurnaan, memberikan edukasi etika
profesi kepada anggota, dan menjadi badan tempat menyelesaikan permasalah dan
pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota IAI.
Dalam menjalankan tugas profesinya arsitek dibatasi dengan etika profesi atas tindak
dan perkataan seorang arsite haruslah dapat dipertanggung jawabkan. Namun hanya
arsitek yang menjadi anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) saja yang terikat dengan
aturan kode etik yang tercurah dalam Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi
Arsitek Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Kode etik ini harus diterapan, jika dilanggar
akan mendapatkan sanksi. Ada 5 kewajiban yang harus dipenuhi oleh arsitek
profesional :
 Penyimpangan / Pelanggaran terhadap kepentingan umum
 Penyimpangan / Pelanggaran terhadap kepentingan masyarakat
 Penyimpangan / Pelanggaran terhadap pengguna jasa
 Penyimpangan / Pelanggaran terhadap profesi
Penyimpangan / Pelanggaran terhadap teman sejawat
Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, lkatan Arsitek Indonesia merumuskan
Kode Etik Arsitek sebagai benkut :
Pasal 1
Dalam menunaikan tugas profesional vang dipercayakan kepadanya. seorang Arsitek
bertanggung jawab kepada diri sendiri dan mitra kerja, profesi dan ilmu pengetahuan,
masyarakat dan umat manusia serta bangsa dan negara, sebagai pengabdian kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Pasal 2
Dalam menunaikan tugas, seorang Arsitek membaktikan seluruh kemampuan
keterampilan, pengetahuan, dan perasaan yang dimilikinya di dalam proses
pembangunan demi kesejahteraan umat manusia lahir dan batin, dengan tetap menjaga
kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap.
Pasal 3
Seorang Arsitek harus menempatkan diri, menata pemikiran dan hasil karyanya, bukan
sebagai tujuan melainkan sarana yang digunakan secara maksimal dalam mencapai

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 12


tujuan kemanusiaan dengan berupaya hemat sumber daya serta menghindari dampak
negatif.
Pasal 4
Atas dasar kepercayaan akan keutuhan integritas, keahlian, kejujuran, kearifan dan rasa
sosial yang dilimpahkan kepadanya, maka seorang Arsitek mendahulukan tanggung
jawab dan kewajiban daripada hak dan kepentingan diri sendiri.
Pasal 5
Tanpa mengurangi hak dan kepentingan pemberi tugas, seorang Arsitek berusaha
memahami dan memperjuangkan kepentingan umat manusia dan masyarakat pemakai,
sekalipun pihak ini bukan pemberi imbalan jasa secara langsung.
Pasal 6
Arsitek sebagai budayawan harus berupaya mengangkat nilai-nilai sosial budaya
melalui karyanya dan tidak sematamata menggunakan pendekatan teknis.
Pasal 7
Pada tahap manapun dalam proses pembangunan Arsitek harus menunaikan tugasnya secara
bijak dan konsisten.

2.4 KODE ETIK ARSITEK

Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun
bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori
norma hukum.

Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional.

Untuk profesi arsitek juga mempunyai kode etik dimana hanya arsitek yang sudah
terdaftar (registeredarchitect) dalam asosiasi profesi-lah yang dapat mengerjakan pekerjaan-

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 13


pekerjaan perencanaan dan perancangan bidang arsitektur. Adapun kode etik IAI (Ikatan
Arsitek Indonesia) dan SIA (Singapore Institute of Architect). :

1. Kode etik IAI (Ikatan Arsitek Indonesia)

Demikianlah Ikatan Arsitek Indonesia dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
merumuskan Kode Etik Arsitek sebagai berikut :

a. Kaidah Dasar Satu

Kewajiban Umum Para arsitek menguasai pengetahuan dan teori mengenai seni-
budaya, ilmu, cakupan kegiatan,dan keterampilan arsitektur, yang diperoleh dan
dikembangkan baik melalui pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Proses
pendidikan, pengalaman, dan

peningkatan ketrampilan yang membentuk kecakapan dan kepakaran itu dinilai melalui
pengujiankeprofesian di bidang arsitektur. Hal itu dapat memberikan penegasan kepada
masyarakat, bahwa seseorang bersertifikat keprofesian arsitek dianggap telah memenuhi
standar kemampuan memberikan pelayanan penugasan profesionalnya di bidang arsitektur
dengan sebaik-baiknya. Secara umum, para arsitek memiliki kewajiban dan tanggung jawab
untuk selalu menjunjung tinggi dan meningkatkan nilai-nilai budaya dan arsitektur, serta
menghargai dan ikut berperan serta dalam mempertimbangkan segala aspek sosial dan
lingkungan untuk setiap kegiatan profesionalnya, dan menolak hal-hal yang tidak profesional.

1.1 Pengabdian Diri

Arsitek melakukan tugas profesinya sebagai bagian dari pengabdiannya kepada


Tuhan Yang Maha Esa, dengan mengutamakan kepentingan negara dan bangsa.

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 14


· 1.2 Pengetahuan Dan Keahlian
Arsitek senantiasa berupaya meningkatkan pengetahuan dan keahlian
serta sikap profesionalnya sesuai dengan nilai-nilai moral maupun spiritual.

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 15


BAB III - PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Seorang arsitek profesional harus bergabung dalam asosiasi resmi arsitek dalam hal
ini IAI. Ini menunjukkan adanya setifikasi legalitas seorang arsitek untuk mendapat ijin
berkerja sebagai arsitek profesional. Seseorang dapat dikatakan menjadi seorang arsitek
profesional apabila selalu terus berkarya dan dilengkapi dengan persyaratan legal formal
dalam bentuk sertifikasi keahlian dari asosiasi arsitek. Ini menunjukkan bahwa arsitek
profesional harus bergabung dalam asosiasi arsitek untuk dapat berkecimpung secara resmi
Meski belum adanya kejelasan hukum untuk arsitek di Indonesia, namun
praktik arsitektur telah berjalan sejak lama dan jutaan bangunan telah berdiri baik yang
menggunakan jasa keahlian Arsitek maupun tidak. Kesemerawutan pembangunan yang
terjadi, antara lain karena penerapan hukum yang ada belum berjalan baik dan banyak pihak
yang mengklaim bisa membangun seperti Arsitek masih dibiarkan terjadi di negeri ini.
Akibatnya bisa terlihat banyak bangunan yang dibuat asal jadi, kurang memperhatikan
keselamatan pengguna, banyak melanggar ketentuan pembangunan tata ruang kota / wilayah,
pemakaian bahan bangunan dan sistem yang kurang layak.
Seiring dengan belum adanya pengakuan terhadap tenaga profesi di bidang jasa
konstruksi termasuk Arsitek di Indonesia, maka praktik arsitektur yang terjadi di seluruh
pelosok negeri ini masih lebih banyak dilakukan dengan tanpa landasan keahlian dan hukum,
dan jauh jika ingin disetarakan dengan keahlian bangsa lain.
Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana
dalam diri para elit profesional tersebut terdapat kesadaran kuat untuk mengindahkan etika
profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukannya. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan
integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi
adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang).
Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi
atau denda dari induk organisasi profesinya. Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal
sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah
pekerjaan pencarian nafkah biasa yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealism

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 16


dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan
yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini. Maka dapat disimpulkan jika profesi
keteknikan tanpa etika akan berakibat fatal bagi banyak orang.
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam
kategori norma hukum.
Perbedaan antara kode etik IAI dengan AIA dapat dilihat dari aturan hukum yang
dianut oleh masing-masing organisasi. Yang memiliki hukum yang berbeda tentang
pelanggaran kode etik

3.2 SARAN

 Adanya kejelasan perundang – undangan / aspek hukum bagi pelaku maupun


pengguna keprofesian asritektur, karena etika profesi saja tidaklah cukup untuk
menjankan kegiatan perancangan yang cakupan bidangnya sangat luas.
 Terlibatkan parktisi professional dalam pelaksanaan suatu pembangunan dan adanya
kemauan untuk belajar / upgrading diri bagi para sarjana arsitektur muda agar tidak
terjadi salah kaprah dalam proses perancangan.
 Adanya sosialisasi ke masyarakat, dengan memberian informasi berkelanjutan guna
meningkatkan kesadaran hukum menyangkut adanya perundang – undangan dalam
penggunaan jasa arsitek / konstrusi

Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 17


Meneruskan Pekerjaan Arsitek lain Page 18

Anda mungkin juga menyukai