Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ETIKA PROFESI

(Etika Profesi Pada Kasus Proyek Hambalang)

(Dosen Pengampu : Misbahuddin, ST., MT)

OLEH :

ANDRY SETIAWAN PRATAMA

217 190 065

FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................iv
A. Latar belakang..........................................................................................4
B. Perumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan Pembahasan Masalah...................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................6


1. Definisi etika profesi..............................................................................6
2. Tujuan dan fungsi etika profesi..............................................................7
3. Pendekatan Perancangan........................................................................8
4. Etika profesi dalam bidang teknik sipil.................................................8
5. Pelanggaran etika profesi pada kasus proyek hambalang......................11

BAB III PENUTUP............................................................................................16


A. Kesimpulan............................................................................................16
B. Saran.......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18

ii
KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya milik ALLAH SWT karena atas limpahan Rahmat dan Anugrah-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dan tak lupa pula kami kirimkan Salam
serta Salawat atas junjungan Nabi besar kita MUHAMMAD SAW, Nabi yang sebagai
suri teladan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan.
Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada Bapak “Misbahuddin, ST., MT”
selaku dosen mata kuliah Etika Profesi yang telah memberikan amanah kepada kami
dalam penyusunan makalah ini. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah
ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk
lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi kami terkait dengan
Etika Profesi di bidang Teknik Sipil, Kami telah berusaha dalam menyelesaikan
makalah ini dengan baik, namun kami pun menyadari bahwa adanya keterbatasan kami
sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika terdapat kesalahan-kesalahan baik dari segi penulisan, maupun
dari isi bahasa, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar
bahkan semua pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.

Juli, April 2020

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika adalah studi karakteristik moral. Etika juga berhubungan dengan pilihan
moral yang dibuat oleh tiap orang dalam hubungannya dengan orang lain.
Seorang insinyur sipil bertanggung jawab untuk menggunakan latar belakang
teknik sipil mereka untuk merencanakan dan mengawasi upaya pembangunan
berbagai bidang. Mereka akan menerapkan prinsip-prinsip teknik sipil untuk
memastikan bahwa struktur yang dibangun dengan cara paling aman.
Etika engineering adalah aturan dan standar yang mengatur arah para engineer
dalam peran mereka sebagai professional. Etika engineering memasukan definisi
etika yang lebih umum, tetapi menerapkan definisi itu secara lebih spesifik ke
berbagai situasi yang melibatkan engineer dalam kehidupan professional mereka.
Jadi etika engineering adalah sebuah bentuk filosofi yang meindikasikan cara bagi
para engineer untuk mengarahkan diri mereka dalam kapasitas professional mereka.
Pekerjaan engineer dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan public,
dan disamping itu dapat pula mempengaruhi praktek bisnis maupun politik.

4
B. Perumusan Masalah
1. Definisi etika profesi
2. Tujuan dan fungsi etika profesi
3. Etika profesi dalam bidang teknik sipil
4. Etika profesi insinyur
5. Pelanggaran etika profesi pada kasus proyek hambalang

C. Tujuan Pembahasan Masalah


1. Agar mahasiswa dapat mengetahui Definisi etika profesi
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui Tujuan dan fungsi etika profesi
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui Etika profesi dalam bidang teknik sipil
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui Etika profesi insinyur
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui Pelanggaran etika profesi pada kasus
proyek hambalang

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
B.1 DEFINISI ETIKA PROFESI

A. SECARA UMUM
Etika profesi atau kode etik profesi sangat berhubungan dengan bidang
pekerjaan tertentu yang berhubungan langsung dengan masyarakat atau konsumen.
Konsep etika tersebut harus disepakati bersama oleh pihak-pihak yang berada di
lingkup kerja tertentu, misalnya; dokter, jurnalistik dan pers, guru, engineering
(rekayasa), ilmuwan, dan profesi lainnya.
Kode etik profesi ini berperan sebagai sistem norma, nilai, dan aturan
profesional secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang benar/ baik, dan
apa yang tidak benar/ tidak baik bagi seorang profesional. Dengan kata lain, kode
etik profesi dibuat agar seorang profesional bertindak sesuai dengan aturan dan
menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik profesi.
Apa yang dimaksud dengan etika profesi (professional ethics)? Secara umum,
pengertian etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki seorang profesional
sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya serta
menerapkan norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) dalam
kehidupan manusia.

B. MENURUT PARA AHLI


1. Anang Usman, SH., MSi
Menurut Anang Usman, SH., MSi, etika profesi adalah sikap hidup untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai
keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan
disertai refleksi yang seksama

2. Siti Rahayu
Menurut Siti Rahayu (2010), pengertian etika profesi adalah kode etik
untuk profesi tertentu dan karenanya harus dimengerti selayaknya, bukan sebagai
etika absolut.
6
3. Kaiser
Menurut Kaiser (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7), pengertian etika profesi
adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional
terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan
dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

B.2 TUJUAN DAN FUNGSI ETIKA PROFESI


Menurut Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian, kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Mengacu pada hal
tersebut, maka fungsi dan tujuan etika profesi adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Kode Etik Profesi


 Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu profesi tentang prinsip
profesionalitas yang ditetapkan.
 Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap suatu profesi
tertentu.
 Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan dari pihak lain di luar
organisasi, terkait hubungan etika dalam keanggotaan suatu profesi.

2. Tujuan Kode Etik Profesi


 Untuk menjungjung tinggi martabat suatu profesi.
 Untuk menjaga dan mengelola kesejahteraan anggota profesi.
 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
 Untuk membantu meningkatakan mutu suatu profesi.
 Untuk meningkatkan pelayanan suatu profesi di atas keuntungan pribadi.
 Untuk menentukan standar baku bagi suatu profesi.
 Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih profesional dan
terjalin dengan erat.

7
B.3 ETIKA PROFESI DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL
Dalam dunia Civil Engineering, anda akan dihadapkan pada sebuah dunia
menantang nurani anda. Anda mungkin akan mudah mendapatkan timbunan rupiah
dengan lancer, asalkan anda mau mengikuti “rel” yang ada. Banyak praktisi telah
membuang prinsip etika profesi dalam suatu kegiatan kontstruksi, demi
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyak nya. Misalnya dengan cara mengurangi
suatu bahan atau spesifikasi tertentu, sehingga konstruksi tersebut dapat dihemat,
dan uang pun masuk kantung. Kalau sudah begini, anda mungkin perlu
memperhatikan prinsip-prinsip etika dalam dunia konstruksi tersebut:
A.  Prinsip-prinsip Etika

1. Prinsip tanggung jawab terhadap pelaksanaan perkerjaan dan hasilnya


terhdap dampak pekerjaan terhadap orang lain
2. Prinsip keadilan, tidak merugikan, dan membedakan orang lain.
3. Prinsip otonomi kebebasan sepenuhunya dalam menjalankan profesinya,
tetapi dibatasi tanggung jawab dan komitmen professional dan tidak
mengganggu kepentingan umum.
4. Prinsip integritas moral yang tinggi komitmen pribadi menjaga keluruhan
profesi.

B.4 ETIKA PROFESI INSINYUR


Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan
pembangunan karena banyak berhubungan dengan aktivitas perancangan maupun
perekayasaan yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi manusia.
Dengan mengacu pada pengertian dan pemahaman mengenai profesi, (sikap)
professional dan (paham) profesionalisme. Penting untuk pertama memberikan
definisi formal menyoroti peran seorang insinyur sipil. Seorang insinyur
sipil bertanggung jawab untuk menggunakan latar belakang teknik sipil mereka
untuk merencanakan dan mengawasi upaya pembangunan berbagai bidang.
Mereka akan menerapkan prinsip-prinsip teknik sipil untuk memastikan bahwa

8
struktur yang dibangun dengan cara paling aman. Salah satu tanggung jawab
umum dari insinyur sipil adalah menganalisis berbagai faktor yang menyangkut
pekerjaan konstruksi. Para insinyur sipil akan menganalisis lokasi situs yang
diusulkan serta pekerjaan konstruksi seluruh yang akan selesai pada situs tersebut.
Mereka akan menganalisis proses untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi
setiap langkah demi langkah.
Peranan Etika dalam Profesi Etika pada hakekatnya merupakan pandangan
hidup dan pedoman tentang bagaimana orang itu seyogjanya berperilaku. Dan
etika berasal dari kesadaran manusia yang merupakan petunjuk tentang
perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk.Etika juga merupakan penilaian
kualifikasi terhadap perbuatan seseorang (Mertokusumo, 1991)”. Dikaitkan
dengan profesi yang merupakan suatu pekerjaan dengan keahlian khusus,
menuntut pengetahuan dan tanggung jawab, diabdikan untuk kepentingan orang
banyak, mempunyai organisasi profesi dan mendapat pengakuan dari masyarakat,
serta kode etik, sehingga etika merupakan alat untuk mengendalikan diribagi
masing-masing anggota profesi. Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki
komitmen moral yang tinggi yang biasanya dituangkan dalam bentuk
aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengembangkan
profesi yang bersangkutan.Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan
atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang
harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Tujuannya adalah agar profesional
memberikan jasa atau produk yang sebaik-baiknya kepada masyarakat serta
melindungi dari perbuatan yang tidak profesional, dengan demikian akan
mendapatkan kepercayaan di mata masyarakat.
Perlunya Kode Etik Profesi  Dirumuskan Secara Tertulis “Sumaryono (1995);
mengemukakan  alasan mengapa kode etik profesi perlu dirumuskan secara
tertulis yaitu sebagai  sarana kontrol sosial; sebagai pencegah  campur tangan
pihak lain; sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik. Kelemahannya adalah
idealisme yang terkandung dalam kode etik profesi seringkali tidak sesuai harapan
karena tidak sejalan dengan kenyataan dan tidak ada sanksi keras karena hanya
berlaku pada kesadaran profesional.
9
Etika sebagai cabang filsafat dapat didekati secara deskriptif dan normative :
1. Etika deskriptif membahas mengenai fakta apa adanya yaitu mengenai nilai
dan pola perilaku sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas
konkrit yang membudaya.
2. Etika normatif membahas mengenai norma-norma yang menuntun tingkah
laku manusia serta memberi penilaian dan himbauan kepada manusia untuk
bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma.
Ketika menghadapi suatu permasalahan seorang insinyur harus mempunyai
kemampuan untuk memecahkan masalah tersebut dengan intuisinya Etika profesi
dapat diarahkan untuk meningkatkan kemampuan otonomi etika para insinyur.
Sebagai insinyur yang memiliki sikap professional dibidang keteknikan supaya
tidak merusak etika profesi diperlukan sarana untuk mengatur profesi sebagai
seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada tiga hal pokok
yang merupakan fungsi dari kode etik profesi yaitu:
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia
lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu proyek atau perusahaan
yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain proyek atau
perusahaan tanpa mendapatkan suatu ijin terlebih dahulu.
Etika Profesi Keinsinyuran Seorang Insinyur dituntut untuk bekerja keras,
disiplin, tidak asal jadi dan tuntas yang harus di imbangi dengan kerja cerdas
yaitu mengikuti perkembangan teknologi dibidangnya, inovatif dan dapat
10
menyelesaikan masalah dengan cara yang paling baik, bergerak cepat, tidak
menunda pekerjaan sehingga visi, misi dan tujuan cepat tercapai, tanggap
terhadap keinginan masyarakat; bertindak tepat: tepat rencana, tepat
penyelesaian, serta rasional. Paham ketentuan hukum yag berlaku agar tidak
merugikan diri sendiri, organisasi dan negara, melakukan pekerjaan sesuai
prioritas, bekerja sesuai keahlian, sesuai prosedur standar, efektif, efisien dan
komunikasi yang baik, dapat bekerjasama dengan pihak lain; berlaku jujur dan
berdedikasi tinggi, tidak boleh ragu-ragu dalam bekerja dan memutuskan;
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menyadari bahwa bekerja sebagai
takdir jalan hidup sehingga bersyukur dengan cara bekerja dengan lebih baik,
bahwa bekerja merupakan ibadah dan mendekatkan kita kepada Tuhan. Di
Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang
insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “Catur Karsa Sapta
Dharma Insinyur Indonesia. (Wardiman,2015) Dalam kode etik insinyur
terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran. Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur
yang menjunjung tinggi kode etik seorang insinyur yang professional yaitu:
a. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan
dan kesejahteraan Masyarakat.
b. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
c. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat
dipertanggung jawabkan.
d. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.

11
e. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.
f. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas
dan martabat profesi.
g. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan
profesionalnya.

B.5 PELANGGARAN ETIKA PROFESI PADA KASUS PROYEK


HAMBALANG

Jenis badan hukum dari proyek Hambalang adalah BUMN.BUMN merupakan


perusahaan yang mayoritas kepemilikannya milik pemerintah. Namun, dalam kasus
proyek hambalang ini ditemukan prosedur prosedur yang tidak sesuai dengan prosedur
seharusnya. Berikut prosedur yang dilanggar dalam proyek hambalang , yaitu sebagai
berikut :
1. Kepala BPN menerbitkan surat keputusan pemberian hak pakai tanggal januari
2010 bagi Kemenpora atas tanah seluas 312.448 m2 di desa Hambalang.
Padahal, persyaratan berupa surat pelepasan hak dari pemegang hak sebelumnya
patut diduga palsu. Kabag Persuratan dan Kearsipan BPN atas perintah Sestama
BPN menyerahkan SK hak pakai bagi Kemenpora kepada IM tanpa ada surat
kuasa dari Kemenpora selaku pemohon hak, sehingga diduga melanggar kep ka.
BPN tahun 2005 jo kep. Ka. BPN 1 tahun 2010.
2. Bupati Bogor menandatangani site plan meskipun Kemenpora belum/tidak
melakukan studi Amdal terhadap proyek pembangunan P3SON Hambalang,
sehingga diduga melanggar UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan diduga melanggar Peraturan Bupati Bogor
Nomor 30 tahun 2009 tentang Pedoman Pengesahan Master Plan, site plan dan
peta situasi
3. Kepala Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor menerbitkan IMB meskipun
Kemenpora belum melakukan studi Amdal terhadap proyek pembangunan

12
P3SON sehingga diduga melanggar Perda Kabupaten Bogor Nomor 12 tahun
2009 tentang Bangunan Gedung.
4. Direktur Penataan dan Lingkungan Kementerian PU memberikan pendapatan
teknis yang dimaksud dalam PMK 56/PMK.02/2010, tanpa memperoleh
pendelegasian dari Menteri Pekerjaan umum sehingga diduga melanggar Permen
PU Nomor 45 tahun 2007.
5. Menteri Keuangan dan Dirjen Anggaran setelah melalui proses penelaahan
secara berjenjang menyetujui memberikan disperisasi perpanjangan batas waktu
revisi RKA-KL tahun 2010 dan didasarkan pada data dan informasi yang tidak
benar, yaitu sebagai berikut
6. Sesmenpora mengajukan permohonan revisi RKA-KL tahun 2010 pada tanggal
16 November 2010, sehingga diduga melanggar PMK 69/PMK.02/2010 dan
180/PMK.02/ 2010.
7. Sesmenpora menandatangani surat permohonan persetujuan kontrak tahun
jamak tanpa memperoleh pendelegasian dari menpora sehingga diduga
melanggar PMK 56/PMK.52/2010. Menpora diduga membiarkan Sesmenpora
melaksanakan wewenang Menpora dan tidak melaksanakan pengendalian serta
pengawasan sebagaimana dimaksud PP 60 tahun 2008.
8. Menteri Keuangan menyetujui kontrak tahun jamak dan dirjen anggaran
menyelesaikan proses persetujuan kontrak tahun jamak setelah melalui proses
penelaahan secara berjenjang secara bersama-sama meskipun diduga melanggar
a. Tidak seluruh unit bangunan yang hendak dibangun secara teknis harus
dilaksanakan dalam waktu lebih dari satu tahun anggaran.
b. Permohonan persetujuan kontrak tahun jamak tidak diajukan oleh menteri
atau pimpinan lembaga.
c. RKA-KL kemenpora 2010 (revisi) yang menunjukkan kegiatan lebuh dari
satu tahun anggaran belum ditandatangani oleh dirjen anggaran.
9. Dirjen anggaran menetapkan RKA-KL Kemenpora tahun 2011 dengan skema
tahun jamak sebelum penetapan proyek tahun jamak disetujui. Dirjen anggaran
diduga melanggar PMK 104/PMK.02/2010
10. a. Sesmenpora menetapkan pemenang lelang konstruksi dengan nilai kontrak di

13
atas Rp 50 miliar tanpa memperoleh pendelegasian dari Menpora. Sehingga
diduga melanggar Keppres 80 tahun 2003.
b. Menpora diduga membiarkan Sesmenpora melaksanakan wewenang
Menpora tersebut dan tidak melakukan pengendalian dan pengawasan melainkan
diatur oleh rekanan yang direncanakan akan menang. Diduga melanggar
Keppres Nomor 80 Tahun 2003.
c. Proses evaluasi dan prakualifikasi dan teknis terhadap pekerjaan konstruksi
pembangunan P3SON Hambalang (bukan) dilakukan oleh panitia pengadaan
melainkan diatur oleh rekanan yang direncanakan akan menang. Sehingga
diduga melanggar Keppres 80 tahun 2008.
d. Adanya rekayasa proses pelelangan pekerjaan konstruksi pembangunan
P3SON Hambalang untuk memenangkan kerja sama operasi (KSO) AW yang
dilakukan dengan cara sebai berikut:
1) Mengumumkan lelang dengan informasi yang tidak benar.
2) Untuk mengevaluasi kemampuan dasar (KD) KSO-AW digunakan dengan
cara penggabungan nilai dua pekerjaan sedangkan untuk peserta lain KD
digunakan dengan nilai proyek tertinggi yang pernah digunakan, sehingga
menguntungkan KSO- AW. Hal ini diduga melanggar PP 29 tahun 2000 dan
Keppres 80 Tahun 2003.
11.Pelaksanaan pekerjaan konstruksi KSO-AW menyubkontrakkan pekerjaan utamanya
(konstruksi) kepada perusahaan lain sehingga diduga melanggar keppres 80 tahun 2003.

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
 Secara umum, pengertian etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki
seorang profesional sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
mengembang tugasnya serta menerapkan norma-norma etis umum pada
bidang-bidang khusus (profesi) dalam kehidupan manusia.
 Fungsi dan tujuan Kode Etik Profesi
1. Fungsi Kode Etik Profesi
 Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu profesi tentang prinsip
profesionalitas yang ditetapkan.
 Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap suatu
profesi tertentu.
 Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan dari pihak lain di luar
organisasi, terkait hubungan etika dalam keanggotaan suatu profesi.

2. Tujuan Kode Etik Profesi


 Untuk menjungjung tinggi martabat suatu profesi.
 Untuk menjaga dan mengelola kesejahteraan anggota profesi.
 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
 Untuk membantu meningkatakan mutu suatu profesi.

Saran :

15
Adapun dalam penyusunan makalah ini yang berjudul “Makalah Etika Profesi”
agar kiranya dapat membantu dan menambah wawasan kita tentang bagaimana
etika profesi bagi seorang Teknik Sipil. Dan terlepas dari itu dalam penyusunan
makalah ini masih ada kekeliruan untuk itu kami selaku penyusun makalah ini
menerima masukan dari teman sekalian dan dosen yang bersangkutan untuk jadi
bahan pembenahan dalam penyusunan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://qiimmy.blogspot.com/2019/06/makalah-etika-profesi.html

17

Anda mungkin juga menyukai