Disusun Oleh :
Fakultas Ekonomi
Prodi Menejemen
Universitas Patria Artha
KATA PENGANTAR
Dalam dunia industri yang semakin berkembang pesat, penting bagi para profesional di
berbagai bidang untuk memiliki pedoman yang jelas dalam menjalankan tugas mereka. Salah
satu pedoman yang sangat penting adalah Kode Etik Profesi Industri. Kode Etik Profesi Industri
merupakan seperangkat prinsip dan aturan yang dirancang untuk memastikan integritas,
tanggung jawab, dan perilaku etis dalam lingkungan kerja.
Makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang Kode Etik Profesi Industri,
mencakup aspek-aspek utama yang harus dipahami dan diterapkan oleh para profesional. Kami
akan membahas nilai-nilai etika yang mendasari kode tersebut, pentingnya adopsi kode etik
dalam menjaga hubungan profesional yang sehat, dan konsekuensi dari pelanggaran kode etik
dalam industri.
Melalui makalah ini, kami berharap dapat memberikan wawasan yang mendalam dan
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya Kode Etik Profesi Industri. Semoga tulisan ini
menjadi sumber pengetahuan yang berharga dan dapat mendorong adopsi kode etik yang kuat di
setiap lapisan industri.
GOWA
29 MEI 2023
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................. i
Daftar isi ........................................................................................................................... ii
BAB I
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi? .................................................................. 3
2. Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi? ........................................................... 4
3. Apa tujuan adanya kode etik profesi industri? ............................................................. 5
4. Apa prinsip-prinsip dari etika profesi? ........................................................................ 6
5. Apa penyebab pelanggaran kode etik profesi? ............................................................ 7
BAB 3
PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita berada pasti tidak bisa lepas dari etika. Baik dikeluarga maupun etika merupakan kata
yang sudah familiar dengan kehidupan sehari – hari. Dimna pun dimasyarakat tika akan selalu
menyertai kehidupan kita. Begitupun dalam profesi, etika tidak bisa dilepaskan dari profesi.
Tiap-tiap profesi pasti mempunyai etikanya masing-masing. Mengapa etika ada dalam suatu
profesi?hal ini pasti karena etika mempunyai peranan yang sangat
penting. Dalam mengemban suatuprofesi, kita tidak bisa hanya mengandalkan keahlian dan k
ecakapan kita tanpa memperhatikan etika dalam bekerja. Sudah banyak contoh dari orang-
orang pintar yang mumpuni di bidangnya hancur disebabkan tidak mempunyai etika yang baik
(moralitas). Di samping itu, belakangan ini isu-isu seputar pelanggaran etika atau kode-
kode etik banyak terjadi. Oleh karena itu, etika harus dipahami dan diterapkandalam sebuah
profesi.Seperti diketahui, pelaku profesi adalah orang yang bekerja dengan keterampilan
dan berkeahlian khusus yang didapatkan dari pendidikan dan pelatihan tertentu. Oleh
karenanya, dibutuhkan etika profesi untuk menjaga martabat dan kehormatan profesi
tersebut serta melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun
penyalahgunaan keahlian. Etika profesi adalah dibentuk oleh organisasi resmi para pelaku
suatu profesi. Tanpa etika profesi, profesi yang dihormati masyarakat akan menjadi jenis
pekerjaan biasa. Dengan adanya etika profesi juga menumbuhkan kepercayaan
masyarakat terhadap profesi tersebut, selama anggota organisasi profesi berkesadaran kuat
untuk mengikuti etika profesinya. Nilai etika bukan hanya miliki perorangan tapi juga
milik kelompok sosial masyarakat. Kemunculan etika profesi adalah untuk
menyempurnakan perilaku kerja ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan yang
diharapkan. Etika pofesi harus dipahami sebagai rambu-rambu yang disepakati bersama
pelaku profesi yang sama dalam menjalankan tugasnya. Hal ini supaya profesi berjalan
sesuai dengan rambu-rambu yan ada dan terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Dengan
demikian, etika profesi sangat penting bagi setiap kelompok profesi agar bisa mencapai
tujuan yang diinginkan. Bahkan seringkali pekerja terlihat kaku dalam memahami etika
profesi.
Kamu harus memahami etika sebagai profesional yang tepat untuk tahu bagaimana bicara
dan bertindak serta mengambil keputusan secara profesional.Etika profesi tidak hanya berlaku bagi
satu profesi, tetapi untuk seluruh profesi pada umumnya.Dalam profesi tertentu, dapat
ditambahkan aturan etika khusus yang sesuai dengan profesi tersebut.Sebagai profesional di dunia
kerja, kamu harus selalu mengingat etika yang pantas agar dapat menjalin hubungan yang baik
dengan seluruh bagian organisasi
PEMBAHASAN
Kode etik profesi berlaku untuk berbagai jenis profesi, seperti bidang medis, hukum, teknik,
keuangan, jurnalistik, psikologi, dan lain sebagainya. Kode etik profesi secara umum mencakup
prinsip-prinsip moral yang harus diikuti oleh para praktisi dalam melaksanakan tugas mereka.
Contoh prinsip-prinsip umum yang sering diatur dalam kode etik profesi meliputi:
Kode etik profesi berfungsi sebagai pedoman moral yang membantu para praktisi memahami
tanggung jawab dan batasan etis mereka dalam menjalankan tugas profesional. Melanggar kode
etik profesi dapat mengakibatkan konsekuensi disipliner, termasuk teguran, sanksi, atau
pencabutan lisensi profesional, tergantung pada jenis profesi dan peraturan yang berlaku di negara
atau wilayah tertentu.
2.3 Kode etik profesi industri
Tujuan dari kode etik profesi industri adalah untuk mengatur perilaku dan praktik
profesional di dalam suatu industri tertentu. Kode etik ini dirancang untuk memastikan bahwa
para profesional dalam industri tersebut bertindak dengan integritas, mengikuti standar moral
yang tinggi, dan menjunjung tinggi kepentingan publik.
Berikut adalah beberapa tujuan umum dari kode etik profesi industri:
1. Perlindungan kepentingan publik: Kode etik bertujuan untuk melindungi kepentingan publik
dengan memastikan bahwa para profesional dalam industri tersebut bertindak dengan cara yang
bertanggung jawab dan memenuhi standar kualitas yang tinggi. Ini dapat melibatkan pencegahan
penipuan, penyalahgunaan kekuasaan, atau perilaku yang merugikan masyarakat umum.
2. Memelihara kepercayaan: Kode etik bertujuan untuk memelihara kepercayaan publik terhadap
profesi dan industri tersebut. Dengan mengikuti standar etika yang jelas, para profesional
diharapkan dapat membangun reputasi yang baik dan menjaga integritas mereka. Kepercayaan
adalah aset berharga bagi profesi dan industri, dan kode etik membantu menjaga integritasnya.
3. Standar profesional yang jelas: Kode etik memberikan panduan yang jelas tentang perilaku
yang diharapkan dari para profesional dalam industri tersebut. Hal ini membantu menghindari
ambiguitas atau ketidakpastian dalam tindakan profesional dan membantu para praktisi untuk
menjalankan tugas mereka dengan etika yang baik.
4. Mengatasi konflik kepentingan: Kode etik membantu mengatasi konflik kepentingan yang
mungkin timbul dalam praktik industri. Dengan mengikuti standar etika yang jelas, para
profesional diharapkan untuk mengutamakan kepentingan klien, pelanggan, atau masyarakat
umum di atas kepentingan pribadi atau perusahaan.
Etika profesi mengacu pada seperangkat prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur
perilaku dan tanggung jawab anggota suatu profesi. Prinsip-prinsip etika profesi sering kali
berbeda-beda tergantung pada profesi yang dimaksud, tetapi beberapa prinsip umum yang sering
diakui meliputi:
1. Integritas: Prinsip ini menekankan pentingnya kejujuran, kepercayaan, dan moralitas dalam
praktik profesi. Anggota profesi diharapkan untuk bertindak dengan integritas tinggi, menjaga
standar moral yang tinggi, dan berlaku konsisten dalam segala situasi.
3. Kepercayaan: Profesi sering kali melibatkan hubungan kepercayaan antara profesional dan
klien atau masyarakat umum. Prinsip kepercayaan menekankan pentingnya menjaga rahasia,
menghormati privasi, dan menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan oleh individu atau
kelompok yang dilayani.
4. Keadilan: Etika profesi menuntut perlakuan yang adil dan setara terhadap semua individu yang
dilayani oleh profesi tersebut. Profesional diharapkan untuk menghindari diskriminasi dan
memperlakukan semua orang dengan hormat, tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, atau
karakteristik pribadi lainnya.
5. Kemandirian profesional: Prinsip ini menekankan pentingnya kebebasan profesional dan
otonomi dalam pengambilan keputusan. Profesional harus mampu bertindak sesuai dengan
pengetahuan dan keyakinan mereka sendiri, tanpa campur tangan atau pengaruh eksternal yang
tidak pantas.
6. Tanggung jawab sosial: Etika profesi mengharuskan anggota profesi untuk memiliki
kesadaran terhadap dampak sosial dan lingkungan dari pekerjaan mereka. Profesional diharapkan
untuk bertindak secara bertanggung jawab terhadap masyarakat dan berkontribusi pada
kesejahteraan umum.
7. Profesionalisme: Prinsip profesionalisme menuntut perilaku yang etis dan bertanggung jawab
dari anggota profesi. Hal ini melibatkan penghormatan terhadap kolega, pengakuan terhadap
tanggung jawab profesional, serta penerimaan dan penghormatan terhadap standar dan regulasi
profesi.
Prinsip-prinsip ini hanyalah beberapa contoh yang umumnya diakui dalam etika profesi. Profesi-
individu individu mungkin juga memiliki kode etik atau pedoman khusus yang lebih terperinci
dan relevan dengan bidang mereka.
Pelanggaran kode etik profesi bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah
beberapa penyebab umum pelanggaran kode etik profesi:
1. Ketidaktahuan: Seseorang mungkin tidak sepenuhnya memahami kode etik profesi yang
berlaku atau tidak mengikuti pelatihan yang memadai mengenai etika dan profesionalisme dalam
pekerjaan mereka. Ketidaktahuan terhadap kewajiban etis dapat mengarah pada pelanggaran
kode etik.
2. Tekanan atau konflik kepentingan: Beberapa individu mungkin menghadapi tekanan atau
konflik kepentingan yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk bertindak sesuai dengan
kode etik. Tekanan dari atasan, rekan kerja, atau klien dapat menyebabkan seseorang melanggar
kode etik untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Ketidakjujuran: Kurangnya integritas atau sikap tidak jujur bisa menjadi penyebab
pelanggaran kode etik. Ketika seseorang tidak menghormati prinsip-prinsip etika, mereka
cenderung melanggar aturan dan nilai-nilai yang ditetapkan oleh kode etik profesi.
5. Lingkungan kerja yang tidak mendukung: Jika lingkungan kerja tidak mempromosikan dan
mendorong praktik etis, seseorang mungkin merasa kurang terdorong untuk mematuhi kode etik
profesi. Norma sosial di tempat kerja dan kebiasaan yang buruk dapat mempengaruhi perilaku
seseorang.
6. Konsekuensi yang tidak memadai: Jika konsekuensi dari pelanggaran kode etik tidak memadai
atau tidak ditegakkan secara konsisten, seseorang mungkin merasa lebih mudah untuk melanggar
aturan tersebut. Penting untuk ada sistem sanksi yang jelas dan tegas untuk memastikan bahwa
pelanggaran kode etik berakibat pada konsekuensi yang sesuai.
Perlu diingat bahwa penyebab pelanggaran kode etik profesi bisa berbeda-beda tergantung pada
konteks dan profesi yang bersangkutan.
BAB III
KESIMPULAN
Kode etik industri adalah seperangkat aturan atau prinsip yang mengatur perilaku dan praktik
yang diharapkan dari individu atau organisasi di dalam industri tertentu. Kesimpulan dari kode
etik industri dapat bervariasi tergantung pada industri yang spesifik, tetapi umumnya mereka
memiliki beberapa tujuan dan prinsip yang sama. Berikut adalah beberapa kesimpulan umum
yang dapat diambil dari kode etik industri:
1. Integritas: Kode etik industri menekankan pentingnya integritas dalam semua aspek pekerjaan.
Integritas mencakup kejujuran, kejujuran, dan transparansi dalam hubungan bisnis serta
berpegang pada standar moral yang tinggi.
3. Tanggung Jawab Sosial: Kode etik industri menekankan pentingnya tanggung jawab sosial
dalam praktik bisnis. Hal ini mencakup memperhatikan dan menghormati hak asasi manusia,
melindungi lingkungan, mendukung komunitas lokal, dan mengadopsi praktik bisnis yang
berkelanjutan.
4. Profesionalisme: Kode etik industri mempromosikan standar profesional yang tinggi dalam
perilaku dan kinerja. Profesionalisme mencakup menghormati aturan dan regulasi yang berlaku,
menjaga kompetensi dan keahlian yang relevan, serta menghindari konflik kepentingan.
5. Keadilan: Kode etik industri menekankan pentingnya koherensi dan keadilan dalam semua
interaksi bisnis. Keadilan mencakup perlakuan yang adil terhadap semua pihak terkait, termasuk
karyawan, pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya.
6. Kepatuhan Hukum: Kode etik industri menekankan pentingnya mematuhi hukum dan
peraturan yang berlaku. Kepatuhan hukum mencakup pemahaman dan ketaatan terhadap aturan
perundang-undangan yang relevan, serta menghindari praktik bisnis yang tidak etis atau ilegal.
Kesimpulan dari kode etik industri adalah untuk mempromosikan praktik bisnis yang etis,
bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Mereka bertujuan untuk memastikan bahwa individu dan
organisasi di dalam industri tersebut beroperasi dengan integritas, membangun kepercayaan, dan
memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.