Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH KELOMPOK 6

(ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN)


ETIKA PROFESI

OLEH:
HESTI PUTRI PUSPITA SARI (J1A121263)
IKSAN ARIANSYAH (J1A121264)
ILHAM UTOMO (J1A121265)
INAYA ZAHIRA MALIKA (J1A121266)
INDAH KHIRUN NISSA (J1A121267)
INDRAYANTI FAUZIAH (J1A121269)
INTAN REZKY PUTRI RAMADHANI ( J1A121270)
ISRAWATI IWAN (J1A121271)
IZZATUL UMMAH (J1A121272)
JENNY ARINI (J1A121273)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penguasa alam semesta yang telah
memberikan taufiq, rahmat, hidayahnya serta inayahnya sehingga kami dapat
beraktifitas untuk menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika
Profesi” ini walaupun banyak isi dari rangkuman yang kami kutip dari sumbernya.

Makalah ini berisi tentang “Etika Profesi” Kami berharap makalah ini
dapat memberi informasi serta pengetahuan kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kendari, 16 Desember 2022

Penulis
iii

DAFTAR ISI

Halaman
COVER........................................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
C. Tujaun ............................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defeneisi Etika Profesi .............................................................................................................. .. 3
B. Tujuan Etika Profesi................................................................................................................... ... 4
C. Manfaat Etika Profesi ................................................................................................................ . 11
D. Prinsip Etika Profesi .................................................................................................................... 12
E. Kemampuan Yang Dibutuhkan Etika Profesi......................................................... 13
F. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengertian Etika Profesi............................ 14
G. Pentingnya Etika Profesi...................................................................................................15
H. Contoh Etika Profesi Dalam Dunia Kerja......................................................................15
I. Sistem Penilaian Etika Dalam Profesi ...........................................................................19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 20
B. Saran............................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya


bidang teknologi informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI
karena kode etik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang tidak baik
serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT-er itu dapat dikatakan
bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarang banyak sekali orang di
bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain,
contohnya hacker yang sering mencuri uang,password leat computer dengan
menggunakan keahlian mereka. Contoh seperti itu harus dijatuhi hukuman
yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dan banyak pula
tindakan kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh
sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman
sekarang ini.
Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.
Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum
yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih
memperjelas,mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih
sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah tersirat dalam
etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau
aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik
dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang
harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Defenisi Etika Profesi?
2. Apa tujuan Etika Profesi?
3. Apa Manfaat Etika Profesi?
4. Apa Saja Prinsip Etika Profesi?
5. Apa Saja Kemampuan Yang di butuhkan Etika Profesi?
6. Apa saja Hal-hal yang diperhatikan dari Pengertian Etika Profesi ?
7. Apa Pentingnya Etika Profesi ?
8. Apa contoh Etika Profesi dalam Dunia Kerja ?
9. Bagaimana Sistem Penilaian Etika Dalam Profesi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Defenisi Etika Profesi
2. Untuk mengetahui tujuan Etika Profesi
3. Untuk mengetahui Manfaat Etika Profesi
4. Untuk mengetahui Prinsip Etika Profesi
5. Untuk mengetahui Kemampuan Yang di butuhkan Etika Profesi
6. Untuk mengetahui Hal-hal yang diperhatikan dari Pengertian Etika Profesi
7. Untuk mengetahui Pentingnya Etika Profesi
8. Untuk mengetahui contoh Etika Profesi dalam Dunia Kerja
9. Untuk mengetahui Sistem Penilaian Etika Dalam Profesi
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Etika Profesi

Etika profesi adalah suatu panduan profesionalisme yang ada di dalam dunia
kerja. Bagaimana cara kita untuk berbicara dan bertindak apakah salah satu
pemahaman mengenai etika sebagai profesional.Selain itu, cara dalam mengambil
keputusan juga dapat dilakukan secara profesional. Etika profesi tidak hanya
berlaku untuk satu profesi saja. Akan tetapi, berlaku secara menyeluruh pada
semua profesi pada umumnya.Di dalam sebuah profesi tertentu, bisa ditambahkan
sebuah aturan mengenai etika khusus. Aturan tersebut sesuai dengan profesi pada
pekerjaan itu. Sebagai orang yang profesional di dunia kerja, seseorang harus
selalu mengingat etika profesi.Serta mengingat etika yang pantas, supaya bisa
menjalin hubungan yang baik dengan semua bagian di dalam organisasi.

Etika profesi adalah sebuah sikap hidup. Sikap mengenai sebuah kesediaan
untuk memberi pelayanan profesional pada masyarakat. Caranya adalah dengan
berbagai keahlian, serta terlibat secara penuh dalam rangka pelaksanaan
tjhas.Etika adalah sebuah prinsip. Prinsip tersebut mengatur perilaku seseorang
atau sebuah kelompok di dalam lingkungan bisnis. Dengan adanya sebuah etika
profesi, maka dapat memberikan suatu gambaran mengenai bagaimana seseorang
harus bertindak.Khususnya bertindak terhadap orang lain dan institusinya di alam
lingkungan itu. Pada akhirnya, etika akan digunakan oleh semua orang pada
kelompok yang sama. Meskipun nilai antar seseorang di dalam kelompok tersebut
berlainan.
4

B. Tujuan Etika Profesi


Merujuk pada makalah yang ditulis Dr. Jitendra Kumar dari Berhampur
University, disebutkan bahwa secara garis besar etika profesi memiliki tiga tujuan
utama. Ketiga tujuan etika profesi tersebut adalah sebagai berikut,

1. Untuk memahami nilai-nilai moral yang seharusnya menjadi pedoman


profesi tertentu
2. Untuk menyelesaikan masalah moral dalam profesi
3. Untuk membenarkan penilaian moral tentang profesi

Secara gamblang, etika profesi memang dimaksudkan agar individu-individu


profesional dapat mengembangkan seperangkat keyakinan, sikap, dan kebiasaan
yang harus ditunjukkan sesuai dengan profesi mereka. Jika dijabarkan lagi, tiga
tujuan dari etika profesi yang berkaitan dengan moral profesional ini dapat
dikelompokkan menjadi dua tujuan utama.

Pertama, etika profesi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif


maupun keterampilan intelek dalam berpikir jernih. Tujuan ini meliputi 5 pokok
sebagai berikut,

1. Munculnya kesadaran moral atau kemahiran dalam mengenali masalah


moral dalam profesi
2. Penalaran moral yang meyakinkan, yaitu dapat memahami dan menilai
pandangan berbeda dari pihak lain
3. Koherensi moral dengan membentuk sudut pandang konsisten yang
berdasarkan fakta
4. Imajinasi moral, dilakukan dengan mencari tanggapan alternatif terhadap
masalah dan mau menerima solusi kreatif dari pihak lain
5

5. Komunikasi moral, dilakukan untuk mengungkapkan dan mendukung


pandangan seseorang kepada orang lain secara profesional

Kedua, etika profesi memiliki tujuan agar individu profesional dapat bertindak
dengan cara yang diinginkan secara moral untuk menuju komitmen moral dan
perilaku bertanggung jawab. Adapun penjabaran dari tujuan ini adalah sebagai
berikut,

1. Adanya kewajaran moral, yaitu mau dan mampu bertanggung jawab


secara profesional
2. Menghormati orang lain dengan menunjukkan kepedulian terhadap
kesejahteraan orang lain
3. Toleransi terhadap keragaman dengan menghormati perbedaan etnis dan
agama, serta menerima perbedaan secara wajar dalam perspektif moral
profesional
4. Harapan moral yang didukung dialog rasional untuk menyelesaikan suatu
masalah terkait dengan moral profesi
5. Integritas yang dilakukan untuk proses integrasi antara kehidupan
profesional dengan pribadi seseorang di luar profesi.

Penjabaran tujuan etika profesi di atas setidaknya memberi gambaran bahwa etika
profesi adalah rambu-rambu moral bagi individu profesional dalam kehidupannya.
Hal ini secara langsung berpengaruh terhadap bagaimana seseorang dapat
mempertanggungjawabkan profesinya kepada masyarakat dan lingkungan di
sekitarnya.
C. Manfaat Etika Profesi
Ketika sebuah etika dijalankan dengan benar, maka banyak manfaat akan
dirasakan oleh para pekerja dan perusahaan. Salah satu contohnya adalah seperti
para karyawan yang akan mendapatkan suasana kerja yang lebih terasa positif.

Selain itu, hal ini juga akan membuat karyawan merasa bahagia dan puas, ketika
datang ke kantor. Tidak hanya itu, masih ada lagi manfaat etika profesi. Di
antaranya adalah sebagai berikut;

1. Meningkatkan produktivitas kerja

Etika akan mengajarkan para karyawan supaya menghargai pekerjaan yang


mereka tanggung. Melalui etika profesi, seorang karyawan akan merasa lebih
bertanggung jawab.

Hal ini akan membuat karyawan dapat menyelesaikan targetnya tepat waktu.
Selain itu, produktivitas kerja karyawan juga akan meningkat.

2. Peningkatan branding merek

Ketika para karyawan menanamkan nilai dan tanggung jawab pada lingkungan,
maka mereka akan menghindari proses pembuangan limbah yang berbahaya di
lingkungan masyarakat. Dengan begitu, maka akan timbul suatu kepercayaan dari
masyarakat.

Masyarakat akan bersimpati dan menganggap bahwa perusahaan tersebut


memegang prinsip ramah lingkungan. Bentuk kepercayaan inilah yang dapat
meningkatkan citra merek perusahaan di mata para calon konsumen, konsumen
dan pelanggan.

3. Beradaptasi dengan perubahan

Seorang karyawan yang memiliki etika adalah salah satu bentuk kesuksesan di
sebuah perusahaan. Sebab, mereka dapat menjadi tim yang bisa dipercaya,
diandalkan dan bertanggung jawab.

11
12

Selain itu, mereka akan siap dengan perubahan yang terjadi di dalam lingkungan
pekerjaan tersebut. Ini juga akan membuat perusahaan menjadi mudah dalam
memutuskan arahan bisnis. Sebab, para karyawannya akan selalu menghargai
sekaligus mendukung apapun keputusan dari perusahaan, selama itu hal yang
baik.

4. Lingkungan kerja terbebas dari masalah

Seseorang yang bekerja tanpa menanamkan nilai etika akan bekerja tanpa arah.
Mereka juga tidak akan memikirkan orang lain. Dari sinilah dapat timbul suatu
kejahatan di dalam lingkungan pekerjaan.

Contohnya seperti sexual harassment, korupsi, pekerjaan yang tidak sesuai dengan
SOP dan lain sebagainya. Hal sebaliknya juga akan terjadi.

Pada karyawan yang menanamkan etika di dalam pekerjaannya justru akan


menghindari adanya penyimpangan yang mungkin terjadi. Hal itu akan membuat
lingkungan kerjanya menjadi lebih baik lagi.

D. Prinsip Etika Profesi


1. Prinsip otonomi
Prinsip pertama yang merupakan prinsip-prinsip etika profesi adalah
prinsip otonomi. Prinsip otonomi ini mewajibkan setiap pelaku profesi
memiliki wewenang dan kebebasan bekerja dan berpendapat sesuai dengan
profesi yang dijalankan. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional
memiliki dan diberikan kebebasan dalam menjalankan profesinya. Dengan
demikian, seseorang memiliki hak untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu berdasarkan etika profesi yang berlaku dalam profesi tersebut.
2. Prinsip integritas moral
Prinsip kedua yang merupakan prinsip-prinsip etika profesi adalah prinsip
integritas moral. Etika profesi adalah prinsip ini mewajibkan setiap pelaku
profesinya untuk secara konsisten memiliki moral dan kejujuran dalam
13

menjalankan pekerjaannya. Pelaku profesi harus selalu bersikap adil,


mementingkan profesi, dan memikirkan kepentingan masyarakat.
3. Prinsip keadilan
Prinsip ketiga yang merupakan prinsip-prinsip etika profesi adalah prinsip
keadilan. Etika profesi adalah harus menjunjung tinggi prinsip keadilan
kepada para anggota profesinya dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.
Prinsip ini menuntut anggota profesinya untuk memberikan pelayanan kepada
siapa saja apa yang menjadi haknya. Terutama jika profesi tersebut di bidang
pelayanan masyarakat.
4. Prinsip tanggung jawab.
Prinsip keempat yang merupakan prinsip-prinsip etika profesi adalah
prinsip tanggung jawab. Dalam prinsip etika ekonomi adalah setiap pelaku
profesi harus memiliki kesadaran bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
dan hasil pekerjaannya. Selain itu, kesadaran bertanggung jawab ini juga
terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat
pada umumnya..

E. Kemampuan Yang Dibutuhkan Etika Profesi


1. Tingkat kepekaan

Bagi seorang profesional, penting untuk memahami semua kondisi sistem


kerja dan kondisi bisnisnya. Untuk menjadi profesional, tidak hanya penting untuk
membangun skill sesuai ilmu yang dimiliki.

Akan tetapi, penting juga untuk mengetahui cara berinteraksi secara profesional.
Juga menghargai semua komponen yang ada dalam perusahaan.

2. Pola pikir dan sikap yang positif

Kemampuan dalam berpikir dan bersikap positif dapat menjaga suasana


profesional yang kondusif. Meskipun masalah pekerjaan yang dihadapi tidak
selalu mudah saat mengerjakannya.
14

Ketika menghadapi masalah secara profesional, penting untuk mengacu pada


suatu etika. Sesuai dengan peraturan yang ada. Akan tetapi, kemampuan
menghadapi masalah sebagai seorang profesional yang positif harus selalu diasah,
bahkan sedini mungkin.

3. Menanamkan sikap percaya

Menjadi seorang profesional bukan berarti harus melakukan segala sesuatunya


secara sendiri. Tetap membutuhkan orang, yaitu rekan kerja dan lingkungan.
Tujuannya supaya dapat menjadi seorang profesional yang baik.

Menanamkan sikap percaya pada diri sendiri adalah hal yang penting. Akan
tetapi, menanamkan kepercayaan pada rekan kerja, atasan dan seluruh komponen
perusahaan juga sangatlah penting.Tanpa adanya kemampuan ini, maka dapat
membuat seorang profesional tidak dapat melakukan sesuatu secara maksimal.

F. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dari Pengertian Etika Profesi

Dalam membuat etika profesi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
khususnya:

1. Kebijaksanaan yang harus dijiwai oleh pekerja. Dengan kebijaksanaan


besar, pekerjaan yang diselesaikan seharusnya sesuai dengan apa yang
umumnya diantisipasi
2. Menciptakan tanggung jawab sosial, tanpa tanggung jawab besar,
pekerjaan tidak dapat berjalan sesuai dengan bentuknya, keuntungan tidak
bertambah dan pengabdian klien juga berkurang.
3. Siap mengikuti karakter dan tidak mudah terpengaruh oleh kemajuan pesat
inovasi data
4. Siap membuat kontes yang solid tanpa melakukan pungutan liar yang tidak
sesuai dengan akhlak yang cakap
5. Harus menjauhkan diri dari ide 5K (katabelece, asosiasi, intrik, komisi,
dan pengaturan)
6. Harus memiliki opsi untuk menyatakan apa yang benar adalah benar
15

G. Pentingnya Etika Profesi

Mengutip buku Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri (2020)


oleh Sukarman Purba, ?Astuti Astuti, dan ?Juniyanto Gulo. Menurut seorang
ahli bernama Suseno, etika profesi adalah sub sistem dari etika sosial yang
diartikan sebagai filsafat atau pemikiran kritis yang rasional tentang
kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai anggota umat manusia.
Nilai etika bukan hanya miliki perorangan tapi juga milik kelompok sos ial
masyarakat. Kemunculan etika profesi adalah untuk menyempurnakan
perilaku kerja ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Etika pofesi harus dipahami sebagai rambu-rambu yang disepakati bersama
pelaku profesi yang sama dalam menjalankan tugasnya. Hal ini supaya profesi
berjalan sesuai dengan rambu-rambu yan ada dan terhindar dari hal yang tidak
diinginkan. Dengan demikian, etika profesi sangat penting bagi setiap
kelompok profesi agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Bahkan
seringkali pekerja terlihat kaku dalam memahami etika profesi.

H. Contoh Etika Profesi Dalam Dunia Kerja

Etika profesi secara mendasar memang berhubungan dengan moral seseorang


yang terikat secara profesional dengan apa yang ia kerjakan. Namun dalam dunia
kerja terdapat beragam etika profesi yang patut diketahui. Beberapa contoh etika
profesi dalam dunia kerja tersebut antara lain adalah sebagai berikut,

1. Transparansi

Etika profesi dalam dunia kerja umum bisa dicontohkan lewat transparansi.
Etika ini menuntut pelibatan representasi fakta secara akurat. Transparansi
mengharuskan seorang pegawai untuk mengatakan kebenaran secara keseluruhan
dan mengomunikasikan dengan jelas dan terbuka tentang yang dilakukannya
sebagai pegawai perusahaan. Hal ini dapat dicontohkan misalnya seorang pegawai
16

mendapat perusahaan konsultan pajak mendapat klien dari atasan mengerjakan


catatan pajak dari klien tersebut. Di tengah proses konsultasi, klien ini
menawarkan sejumlah uang kepada pegawai dengan harapan agar pegawai mau
melakukan beberapa penyelewengan dari pelaporan pajak si klien.

Jika seorang pegawai tersebut taat pada etika transparansi, maka ia harus
membicarakan hal tersebut pada atasannya dan meminta kebijakan perusahaan.
Namun, jika ia tidak patuh pada etika transparansi maka ia akan melakukan
kesepakatan dengan klien tanpa sepengetahuan perusahaan.

2. Integritas

Etika profesi yang satu ini mungkin paling akrab bagi masyarakat awam
karena dapat ditemukan di hampir semua kantor atau lembaga pemerintahan.
Etika ini menuntut seorang pegawai untuk berpegang teguh pada keputusan,
terutama ketika ditekan untuk melakukan sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk
menunjukkan kehormatan dan keberanian bagi seorang pegawai dalam
menghadapi tekanan atau kehendak negatif.

Contoh dari etika ini dapat dilihat dari seorang pegawai pemerintahan di dinas
tertentu, misalnya datang seseorang dari perusahaan tambang yang hendak
mengajukan penerbitan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Karena
prosesnya rumit dan sulit dipenuhi, maka seseorang ini hendak memberikan
gratifikasi pada pegawai dinas terkait untuk memuluskan rencananya.

Jika pegawai tersebut berintegritas maka ia akan tetap memberi arahan pada
seseorang tadi untuk mengikuti aturan yang berlaku dalam penerbitan AMDAL.
Namun, jika pegawai tersebut tidak berintegritas, maka ia akan menerima
gratifikasi itu dan membuat penerbitan AMDAL menjadi mudah dengan segala
cara.

3. Loyalitas

Etika profesi yang satu ini secara umum berhubungan dengan relasi pegawai
dan perusahaan tempatnya bekerja. Secara profesional, pegawai dituntut memiliki
17

loyalitas kepada tempatnya bernaung. Loyalitas memungkinkan bisnis untuk


membuat keputusan menguntungkan dari hubungan baik antar pegawai dan dapat
mengatasi pengaruh dan kepentingan dari luar.

Hal ini dapat dicontohkan dengan seorang pegawai memiliki koneksi dengan
perusahaan lain dengan sektor bisnis yang sama dengan tempatnya bekerja. Ia
mendengar bahwa perusahaan tempatnya bekerja kesulitan mengeksekusi suatu
proyek di daerah tertentu. Sedangkan, perusahaan lain yang ia ketahui juga sedang
mengerjakan proyek serupa di daerah lain dan juga sama-sama
mengajukan tender untuk proyek di daerah yang sama

Jika pegawai tadi memiliki etika loyalitas yang tinggi maka ia akan mencoba
mencari solusi dari kesulitan perusahaannya dalam mengeksekusi proyek tersebut
secara profesional. Namun, jika pegawai tadi tidak memiliki etika loyalitas maka
ia akan menghubungi koneksinya di perusahaan lain untuk memberitahu bahwa
eksekusi proyek perusahaannya sedang di ujung tanduk dan perusahaan lain bisa
segera mengajukan penggantian antar-waktu di mana pegawai tersebut akan
pindah ke perusahan lain itu.

4. Menjunjung tinggi reputasi

Perusahaan yang memiliki etika profesi ini akan mempertahankan dan


melindungi reputasi positifnya dengan membangun budaya kerja yang baik dan
motivasional. hal ini dilakukan juga dengan membuat investor tetap terlibat dan
memberikan layanan yang prima bagi klien atau pelanggan. Hal ini dicontohkan
dengan kebijakan perusahaan yang tetap mendiskusikan segala perencanaan baik
operasional maupun keuangan bersama seluruh investor atau mendiskusikan
permasalah yang ada. Jika perusahaan tidak memiliki etika, maka perusahaan bisa
tidak memedulikan peran investor dalam proses pemecahan masalah atau kerugian
tertentu.

5. Akuntabilitas

Etika akuntabilitas ini dapat dilakukan oleh suatu perusahaan atau seorang
profesional dengan menerima tanggung jawab atas semua keputusan yang dibuat
18

bersama. Etika ini juga menuntut kedua pihak untuk mengakui kesalahan jika
memang terbukti bersalah dalam kepentingan profesionalitas baik perusahaan
maupun individu. Etika ini dapat digambarkan dari seorang dokter yang
melakukan praktik pengobatan di luar kaidah-kaidah spesialisasinya. Ia kemudian
dinyatakan bersalah oleh organisasi keilmuannya dan terancam dicabut izin
praktiknya. Jika dokter tersebut beretika profesi yang baik, maka ia akan
mengakui kesalahannya dan mempertanggung jawabkan praktik kedokterannya.

6. Menghormati kolega

Etika profesi yang juga umum di dunia kerja adalah menghormati


profesionalitas orang lain. Hal ini berlaku pada setiap pegawai dalam suatu kantor
tertentu, entah ia seorang magang, junior, maupun petugas kebersihan. Hal ini
dapat dicontohkan dengan rasa saling menghargai antar pegawai dengan jabatan
atau posisi apapun dalam suatu perusahaan. Contoh buruk dari pegawai yang tak
beretika adalah cara memperlakukan orang dengan jabatan di bawahnya secara
semena-mena seperti menjadikan anak magang sebagai suruhan untuk melakukan
banyak hal di luar kompetensinya.

7. Menerima dan memberi kritik dengan baik

Etika profesi ini juga umum ditemui dalam dunia kerja karena relasi antar
pegawai yang kuat. Dalam suatu permasalahan, kritik menjadi penting dan
menerima kritik juga tak kalah penting. Suatu pekerjaan profesional akan dapat
diselesaikan dengan baik jika terjadi diskusi dan kritik yang baik. Jika suatu kritik
diterima dengan panas hati maka suatu pekerjaan justru akan terbengkalai atau
relasi akan berubah buruk.

Contoh dari etika ini dapat dimisalkan sebuah tim kontraktor sedang bekerja sama
membangun sebuah jembatan di daerah terpencil. Salah satu perwakilan
kontraktor menganggap bahwa diperlukan dana tambahan untuk menyambung
jembatan di kedua sisi. Sedangkan para perwakilan kontraktor lainnya
menganggap bahwa hitungan mereka sudah tepat dan tidak perlu adanya dana
tambahan. Bahkan ketika dihitung kembali memang sudah tepat.
19

Sebagai rekan tim yang beretika, para perwakilan kontraktor lainnya akan
memberi kritik pada seorang tadi dan menunjukkan perhitungannya. Jika telah
dicapai kesepakatan kembali, maka proyek bisa dilanjutkan lebih cepat. Cara
meyakinkan satu pihak yang memiliki wacana lain ini juga perlu diperhitungkan
secara tepat agar tak menyinggung idenya sebagai profesional.

I. Sistem Penilaian Etika Dalam Profesi

Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau
jahat, susila atau tidak susila.Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah
menjadi sifat baginya atau telahmendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau
budi pekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk
perbuatan namanyapekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah
dari dalam jiwa; darisemasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati, sampai ia
lahir keluar berupa perbuatannyata.Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa
sesuatu perbuatan di nilai pada 3 (tiga) tingkat :

1. Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih


berupa rencana dalam hati, niat.
2. Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
3. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.

Dari sistematika di atas, kita bisa melihat bahwa ETIKA PROFESI merupakan
bidangetika khusus atau terapan yang merupakan produk dari etika sosial. Kata
hati atau niat biasajuga disebut karsa atau kehendak, kemauan. Dan isi dari karsa
inilah yang akan direalisasikanoleh perbuatan. Dalam hal merealisasikan ini ada
(4 empat) variabel yang terjadi yaitu :
1. Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya yang tidak baik.
2. Tujuannya yang tidak baik, cara mencapainya; kelihatannya baik.
3. Tujuannya tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak baik.
4. Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga terlihat baik
20

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan yang baik. Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang
merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya
“Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan
yang buruk. Bertolak dari kata tersebut, akhirnya etika berkembang menjadi studi
tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu
yang berbeda.pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti
oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah
pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi
memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,
sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang
menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan


pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para
anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang
seksama.

B. Saran
Bagi para mahasiswa, agar lebih sering mecari referensi dan informasi
terkait materi Kesehatan Reproduksi Remaja di usia subur .
21

DAFTAR PUSTAKA

snanto, Rizal. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Semarang: Universitas


Diponegoro,Mariyana, Rita. Etika Profesi Guru. Qohar, Adnan

Widaryanti. 2007. Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan (Business Ethics and
Accountant Professional Ethics). Vol. 2 No. 1 Juni 2007 : 1-10. Jombang:
WKPA

Anda mungkin juga menyukai