FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2023 Nama Jurnal Hubungan antara variabel iklim dan tuberkulosis di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, 2013–2020: model autoregresif Bayesian [versi 1; peer review: menunggu peer review] Nama Penulis Ramadhan Tosepu, Asrul Sani, Devi Savitri Effendy, La Ode Ali Imran Ahmad Penerbit Jurnal F1000 Research Tahun Terbit 27 November 2023 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB). Penyakit ini terutama mempengaruhi sistem pernapasan, terutama paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain dalam tubuh. TB telah menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia, dengan jutaan orang terinfeksi dan ribuan kematian terjadi setiap tahunnya. Perubahan iklim telah menjadi isu global yang semakin mendesak dalam beberapa tahun terakhir beberapa dekade. Salah satu aspek penting kesehatan yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan iklim adalah penyebaran penyakit menular, termasuk TB. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel iklim dan TB di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Bayesian autoregresif (AR) model dengan tiga kemungkinan kemungkinan; Gaussian, Poisson dan Negatif Respons binomial. Hasil Penelitian Suhu minimum, koefisien 4,234 menunjukkan bahwa untuk setiap 1 derajat kenaikan suhu minimum, ada perkiraan peningkatan sekitar empat kasus, dengan asumsi variabel lain tetap konstan. Suhu maksimum, koefisien 17,851 menunjukkan bahwa untuk setiap kenaikan 1 derajat suhu maksimum, Diperkirakan ada peningkatan sekitar 17-18 kasus, dengan asumsi lainnya variabel tetap konstan. Suhu rata-rata, koefisien 4,234 menunjukkan bahwa untuk setiap kenaikan 1 derajat suhu rata-rata, Diperkirakan ada peningkatan sekitar empat kasus, dengan asumsi Variabel lain tetap konstan. Kelembaban, koefisien -13,413 menunjukkan bahwa untuk setiap peningkatan kelembaban 1%, ada perkiraan penurunan sekitar 13 kasus, dengan asumsi variabel lain tetap ada konstan. Curah hujan, koefisien - 0,327 menunjukkan bahwa untuk setiap 1 mm Peningkatan curah hujan, diperkirakan terjadi penurunan sekitar 0,327 kasus, dengan asumsi variabel lain tetap konstan. Cahaya, koefisien dari -4.322 menunjukkan bahwa untuk setiap peningkatan 1 jam dalam durasi cahaya, Diperkirakan ada penurunan sekitar empat kasus, dengan asumsi lainnya variabel tetap konstan. Kesimpulan Perubahan iklim memiliki dampak signifikan terhadap tuberkulosis melalui faktor-faktor yang berhubungan dengan suhu. Faktor-faktor ini mempengaruhi prevalensi, penyebaran, dan kerentanan terhadap tuberkulosis. Mengatasi tantangan ini membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan perencanaan adaptasi. Publik yang kuat Sistem kesehatan dan infrastruktur kesehatan dapat membantu mengurangi risiko dan dampak tuberkulosis terkait perubahan iklim. Kelebihan Kelebihan dari jurnal ini adalah lengkapnya materi, penjelasannya mudah dimengerti oleh pembaca, dan juga untuk kesimpulannya sudah meringkas keseluruhan isi sehingga mudah dipahami hasil akhirnya. Kekurangan Kekurangan dari jurnal ini yaitu metode penelitian dengan menggunakan Bayesian autoregresif karena kebergantungan pada asumsi awal dan jika asusmsi salah dibuat maka hasil bisa menjadi tidak akurat.