Anda di halaman 1dari 31

Presentasi Tugas

1
IKSAN ARIANSYAH
Reviw Jurnal
NALISIS FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KUALITAS DATA
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
(SIRS) ONLINE DENGAN PRISM
FRAMEWORK
Input : Data sekunder pelaporan SIRS online sebanyak 2798 data dan
hasil penyebaran kuesioner sebanyak 100 data dari responden

Proses : Teknik analisis SEM-PLS dengan model PRISM framework


digunakan untuk menganalisis data
Output :
Hasil analisis terdapat 3 hipotesis yang tidak saling berpengaruh secara
signifikan, yaitu faktor teknis terhadap faktor perilaku, faktor teknis
terhadap proses SIK rutin, dan faktor perilaku terhadap proses SIK rutin .
Jenis Data
Pada jurnal ‘Analisis faktor yang mempengaruhi
kualitas data sistem informasi rumah sakit (SIRS)
online dengan PRISM Framework’ menggunakan
data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data pelaporan SIRS online
sebanyak 2798 data dan hasil penyebaran kuesioner
sebanyak 100 data dari responden
Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada analisis faktor yang mempengaruhi
kualitas data sistem informasi rumah sakit (SIRS) online dengan
PRISM Framework dilakukan melalui dua sumber data: data
sekunder pelaporan SIRS online sebanyak 2798 data dan hasil
penyebaran kuesioner sebanyak 100 data dari responden. Data
sekunder merupakan data yang telah terkumpul dan terjadi
sebelum proses analisis, sedangkan data kuesioner merupakan
data yang diperoleh melalui metode penyebaran kuesioner
kepada responden.
Presentasi Tugas
2
IKSAN ARIANSYAH
Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota

1.Pelayanan kesehatan pada usia Lanjut


2.Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan
jiwa berat
Pelayanan kesehatan pada
usia lanjut
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut sangatlah penting karena
seiring dengan bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai
perubahan dan penurunan fungsi. Hal ini membuat lansia lebih
rentan terhadap penyakit kronis dan berbagai masalah
kesehatan lainnya.
Tujuan dari pelayanan kesehatan pada usia
Lanjut
• Memelihara kesehatan dan fungsi tubuh: Membantu
lansia tetap hidup sehat dan mandiri selama mungkin.
• Mencegah penyakit: Mendeteksi dan mencegah
penyakit kronis sedini mungkin.
• Menangani penyakit: Mengobati penyakit kronis dan
berbagai masalah kesehatan lainnya secara efektif.
• Meningkatkan kualitas hidup: Membantu lansia
menjalani hidup yang berkualitas dan bahagia.
Jenis Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut dapat
dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
• Upaya promotive
• Upaya preventif
• Upaya kuratif
• Upaya rehabilitatif
Tingkatan Pelayanan
• Tngkat Masyarakat
• Tingkat Dasar
• Tingkat lanjutan
Tantangan
• Keterbatasan akses
• Keterbataasan biaya
• Keterbatasan tenaga kesehatan
Upaya peningkatan
• Meningkatkan akses
• Meningkatkan pembiayaan
• Meningkatkan sumber daya
Pelayanan kesehatan orang
dengan gangguan jiwa berat
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan ODGJ adalah upaya kesehatan
yang diberikan kepada ODGJ untuk mencapai derajat
kesehatan jiwa yang optimal. Upaya ini meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Tujuan dari pelayanan kesehatan ODGJ

• Meningkatkan derajat kesehatan jiwa ODGJ


• Mencegah terjadinya kekambuhan
• Mendeteksi dan mengobati penyakit secara dini
• Memulihkan kesehatan jiwa ODGJ
• Meningkatkan kualitas hidup ODGJ
Jenis Pelayanan Kesehatan
Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia bagi ODGJ
meliputi:
• Pemeriksaan kesehatan jiwa
• Penyuluhan kesehatan
• Pengobatan
• Sosial dan Rehabilitasi
• Pendampingan
Pentingnya Pelayanan Kesehatan ODGJ

• Memastikan ODGJ dapat hidup normal dan


produktif
• Mencegah terjadinya komplikasi
• Meningkatkan kualitas hidup ODGJ
• Mengurangi stigma terhadap ODGJ
Pemberian Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan ODGJ dapat diberikan oleh:
• Tenaga kesehatan jiwa:
⚬ Psikiater
⚬ Psikolog
⚬ Perawat jiwa
⚬ Okupasi terapis
• Fasilitas kesehatan:
Rumah sakit jiwa
Keterlibatan Keluarga
Keterlibatan keluarga sangat penting dalam
mendukung pelayanan kesehatan ODGJ. Keluarga
dapat berperan dengan:
• Membawa ODGJ ke fasilitas kesehatan
• Memberikan obat-obatan ODGJ secara teratur
• Mendampingi ODGJ dalam menjalani terapi
• Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi ODGJ
Presentasi Tugas
3
IKSAN ARIANSYAH
SIMPUS
Defenisi
SIMPUS singkatan dari Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas yang merupakan suatu
sistem informasi yang dirancang khusus untuk
membantu pengelolaan puskesmas dalam
berbagai aspek, termasuk:
• Pencatatan dan pelaporan data kesehatan
• Manajemen keuangan
• Manajemen obat
• Manajemen pelayanan kesehatan:
Manfaat
• Memudahkan pencatatan dan pelaporan data kesehatan
• Meningkatkan akurasi data kesehatan
• Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
• Memperkuat sistem informasi kesehatan

Tujuan
• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan puskesmas
• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas
• Memperkuat sistem informasi kesehatan di tingkat puskesmas
Studi Kasus
Judul : Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (Simpus) (Studi Kasus : Puskesmas Induk
Di Wilayah Kabupaten Sukoharjo) Tahun 2021

Tujuan : mengevaluasi tingkat kapabilitas penggunaan


aplikasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS) di seluruh Puskesmas Induk Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dengan
menggunakan framework COBIT 4.1
Ket Data Primer

Teknik Pengumpulan
• Metode Observasi
• Metode Wawancara
• Metode Kuesioner
Analisis Data
• Analisis Tingkat Kematangan Saat Ini (As-Is)
• Analisis Tingkat Kematangan yang
Diharapkan (To-Be)
• Analisis Kesenjangan (Gap)
Kesimpulan
berdasarkan atribut COBIT 4.1, proses AI2 dan
DS7 menyatakan belum meratanya
kepedulian dalam pemeliharaan perangkat
lunak aplikasi dan belum meratanya
pendidikan dan pelatihan pegawai sehingga
kebijakan, standar, dan prosedur dilaksanakan
baru sebatas kebutuhan saat ini.
Saran
Dari penelitian yang telah
dilakukan, disarankan untuk
dilakukan tindakan validitas dari
rumusan rekomendasi berkaitan
proses AI2, DS7, dan ME1.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai