Anda di halaman 1dari 36

PERENCANAAN AKTIVITAS DAN

BIAYA LAYANAN RUMAH SAKIT

dr. Efran Saputra, MARS


PERENCANAAN

• Perencanaan merupakan proses yang menyangkut upaya yang


dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan
datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat  untuk
mewujudkan target dan tujuan suatu organisasi.
• Ada dua alasan mengapa perencanaan diperlukan yaitu untuk mencapai
“Protective bennefits” yaitu merupakan hasil dari pengurangan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan dan
“Positive benefit” yaitu untuk peningkatan pencapaian tujuan
organisasi.
PERENCANAAN RUMAH SAKIT

• Fungsi perencanaan di bidang kesehatan adalah proses untuk merumuskan


masalah-masalah kesehatan di masyarakat, menentukan kebutuhan dan
sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok,
dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

• Perencanaan merupakan fungsi yang penting karena akan menentukan fungsi-


fungsi manajemen yang lainnya dan merupakan landasan dasar dari fungsi
manajemen secara keseluruhan. Perencanaan manajerial akan memberikan
pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan
dijalankan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan dilakukan.
Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara
efektif dan efisien
MANFAAT PERENCANAAN RS

Melalui perencanaan program di rumah sakit akan dapat diketahui:


• Tujuan program di rumah sakit dan bagaimana cara mencapainya.
• Jenis dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
• Struktur organisasi rumah sakit yang dibutuhkan.
• Jumlah dan jenis kualifikasi staf yang diinginkan, dan uraian tugasnya.
• Sejauh mana efektifitas kepemimpinan di rumah sakit.
• Komunikasi serta bentuk dan standar pengawasan yang perlu dikembangkan
oleh manajer dan perlu dilaksanakan.
K E U N T U N G A N P E R E N C A N A A N R U M A H S A K I T YA N G B A I K

• Aktifitas di rumah sakit lebih terarah untuk mencapai tujuan.


• Mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak produktif.
• Alat pengukur hasil kegiatan yang dicapai.
• Memberikan landasan pokok fungsi manajemen lainnya yaitu fungsi
pengawasan
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN RUMAH SAKIT

1. Analisis situasi

• Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data atau fakta. Analisis situasi ini melibatkan beberapa aspek
ilmu yaitu:

 Epidemiologi (distribusi penyakit dan determinannya) yakni kelompok penduduk sasaran yang menderita
kejadian tersebut, dimana, kapan masalah tersebut terjadi. Misalnya: data jenis penyakit yang dapat dicegah dari
imunisasi.

 Antropologi (aspek budaya dan perilaku sehat, sakit masyarakat)

 Demografi (angka-angka vital statistik). Misalnya: berdasarkan kelompok umur, jumlah kelahiran dan kematian,
 jumlah AKI dan sebagainya

 Statistik (mengolah dan mempresentasikan data)


ANALISIS SITUASI

 Ekonomi (pembiayaan kesehatan) meliputi pendapatan, tingkat pendidikan,


norma sosial, dan sistem kepercayaan masyarakat.

 Geografis yaitu meliputi semua informasi karakteristik wilayah yang dapat


mempengaruhi masalah tersebut.

 Organisasi pelayanan meliputi motivasi kerja staf dan kader, keterampilan,


persediaan vaksin dan sebagainya.
ANALISIS SITUASI

• Pengumpulan data dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung, yaitu:

 Mendengarkan keluhan masyarakat di lapangan.

 Membahas masalah-masalah kesehatan dengan tokoh-tokoh formal dan informal masyarakat.

 Membahas masalah-masalah bersama petugas lapangan kesehatan.

 Membaca laporan kegiatan program kesehatan.

 Mempelajari peta wilayah, sensus penduduk, laporan khusus, hasil suatu survei, juklak program, laporan tahunan.

• Masalah kesehatan tersebut meliputi:

 Masalah penyakit (medis), intervensi medis yaitu diagnosa penyakit, pengobatan dan tindak lanjut.

 Masalah kesehatan masyarakat (Public health), surveilen, analisis epidemiologi, intervensi yaitu promosi kesehatan, perlindungan
spesifik atau imunisasi dan deteksi dini.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN RUMAH SAKIT

2. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya

Masalah dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu masalah tentang penyakit, masalah manajemen pelayanan
kesehatan (masalah program), dan masalah perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat. Prioritas
masalah secara praktis dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman staf, dana, dan mudah tidaknya maslah
dipecahkan. Prioritas masalah dijadikan dasar untuk menentukan tujuan.

• Contoh masalah program adalah sebagai berikut:

 Masalah input, jumlah staf kurang, keterampilan dan motivasi kerja rendah, peralatan kurang memadai, jenis obat yang
tersedia tidak sesuai.

 Masalah proses, terkait dengan fungsi manajemen (POAC) yaitu kurang jelas tujuan program, kurang jelas rumusan
masalah program (Planning), pembagian tugas tidak jelas (Organizing), kepemimpinan kurang (Actuating), pengawasan
atau supervisi lemah (Controlling).
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN RUMAH SAKIT

3. Penentuan tujuan program

• Kriteria penentuan tujuan program:

 Tujuan adalah hasil yang diinginkan (tolak ukur keberhasilan kegiatan).

 Tujuan harus sesuai dengan masalah, bisa dicapai, bisa diukur, bisa dilihat hasilnya.

 Tujuan penting untuk membuat perencanaan dan mengevaluasi hasilnya.

 Target operasional berhubungan dengan waktu.

 Tetapkan kegiatan program untuk mencapai tujuan.

 Tetapkan masalah dan faktor-faktor penghambat sebelum tujuan dan target operasional ditetapkan.

• Contoh: Untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan antenatal care ibu-ibu hamil, dirumuskan tujuan pelayanan “meningkatnya cakupan K
1 (kunjungan ibu hamil yang pertama) dari 80% menjadi 100%, dan K4 60% menjadi 80%”. Perlu didistribusikan bidan di setiap desa.
Perlu penyediaan kit bidan lengkap.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN RUMAH SAKIT

4. Mengkaji hambatan dan kelemahan program

Sebelum menentukan tolak ukur, perlu dipelajari hambatan-hambatan program kesehatan yang pernah dialami
atau diperkirakan baik yang bersumber dari masyarakat, lingkungan, Puskesmas maupun dari sektor lainnya.

• Hambatan program dalam manajemen rumah sakit antara lain:

 Hambatan pada sumber daya yaitu meliputi motivasi yang rendah pada staf pelaksana, partisipasi masyarakat yang
rendah, peralatan tidak lengkap, informasi tidak valid, dana yang kurang dan yang waktu kurang.

 Hambatan pada lingkungan yaitu meliputi geografis (jalan rusak), iklim, tingkat pendidikan rendah, sikap dan budaya
masyarakat (mitos, tabu, salah persepsi) serta perilaku masyarakat yang kurang partisipatif.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN RUMAH SAKIT

5. Membuat rencana kerja operasional

• Dengan Rencana Kerja Operasional (RKO) akan memudahkan pimpinan mengetahui sumber daya yang
dibutuhkan dan sebagai alat pemantau. Pembahasan rencana kerja operasional meliputi:

 Mengapa kegiatan ini penting dilaksanakan?

 Apa yang akan dicapai?

 Bagaimana cara mengerjakannya?

 Siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasaran kegiatannya?

 Sumber daya pendukung?

 Dimana kegiatan akan dilaksanakan?

 Kapan kegiatan ini akan dikerjakan?


BIAYA PELAYANAN KESEHATAN

• Dari sisi penyelenggara  sejumlah dana yang harus disediakan untuk


dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan
• Dari sisi pengguna  sejumlah dana yang perlu disediakan untuk
mendapatkan pelayanan Kesehatan
• Menggunakan Asuransi Kesehatan menjadi hal yang dibutuhkan
• Sistem Managed Care  salah satu pemecahan masalah
Penetapan Tarif Pelayanan Kesehatan
Sarana Pelayanan Kesehatan
(Rumah Sakit, Puskesmas/BP)

Tarif Bervariasi

Unit Cost Sistem Usulan Kebijakan


Akuntansi Tradisional
FA K T O R YA N G B E R H U B U N G A N D E N G A N B I AYA L AYA N A N
K E S E H ATA N

• Jumlah tempat tidur


• Jenis penderita  klasifikasi diagnostik
• Tindakan & pemeriksaan penunjang
• Berat ringannya penyakit  jumlah operasi
• Upah kepada sumber daya rumah sakit
• Jumlah penderita rawat jalan
• Dan lain-lain
TARIF PELAYANAN KESEHATAN

• Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran
sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut
sarana pelayanan kesehatan bersedia memberikan jasa kepada pasien.
TARIF RASIONAL

• Pada tingkat mikro, hubungan antara biaya total, pendapatan total dan jumlah
ouput (produk) dapat menentukan tarif rasional

• Tarif rasional adalah tarif optimal untuk melayani consumer surplus, tetapi
tetap berusaha mempertahankan pemerataan pelayanan kesehatan rawat inap
dirumah sakit.
TUJUAN PENETAPAN TARIF

• Penetapan Tarif untuk Pemulihan Biaya


• Penetapan Tarif untuk Subsidi Silang
• Meningkatkan Akses Pelayanan
• Meningkatkan Mutu Pelayanan
• mengurangi pesaing, memaksimalkan pendapatan, meminimalkan
penggunaan, menciptakan corporate image
STRATEGI PENETAPAN TARIF

Model (Tiga C) dari Philip Kotler memberikan pemahaman yang mudah


dimengerti dalam rangka penentuan tarif Pelayanan Kesehatan. Model 3 C
tersebut adalah:
• Cost
• Characteristics of products
• Competitor
Cost
• Informasi mengenai seberapa besar unit cost dari suatu produk atau layanan
yang ada. Informasi ini harus tersedia dan harus akurat.
Characteristics of product
• Informasi yang terkait dengan sejauh mana konsumen menghargai
karakteristik produk yang ditawarkan. Informasi ini terkait dengan
willingness to pay dan ability to pay.
Competitors
• Informasi tentang pesaing, terutama tarif yang ditentukan oleh pesaing.
Informasi ini akan sangat menentukan dalam kondisi memiliki pesaing.
PROSES PENETAPAN TARIF

• Full-cost pricing
Menetapkan tarif sesuai dengan unit cost ditambah dengan keuntungan
• Kontrak dan cost-plus,
Tarif rumah sakit dapat ditetapkan berdasarkan kontrak misal-nya kepada
perusahaan asuransi, ataupun konsumen yang tergabung dalam satu organisasi
• Target rate of return pricing
Cara ini merupakan modifikasi dari metode full-cost di atas. Misalnya, tarif
ditentukan oleh direksi harus mempunyai 10% keuntungan.
• Acceptance pricing
Teknik ini digunakan apabila pada pasar terdapat satu rumah sakit yang
dianggap sebagai panutan (pemimpin) harga. Rumah sakit lain akan mengikuti
pola pentarifan yang digunakan oleh rumah sakit tersebut.
MA S A L A H - MA S A L AH P R A K T I S D A L A M P E N E TAPA N TAR I F

1. Penetapan tarif yang dipengaruhi struktur pasar tenaga kerja


Kekuatan tawar menawar dokter cukup besar akibat keterbatasan dari segi jumlah

2. Transfer Price
• Ada tidaknya harga pasar untuk produk yang dihasilkan oleh bagian di rumah sakit .
• Mengukur investasi secara benar dan dapat digunakan untuk memperkirakan
pendapatan dan pengeluaran suatu unit
• Produk yang tidak dapat dibeli dari pihak luar rumah sakit dan produk yang dapat
dibeli dari luar rumah sakit

3. Masalah dalam menetapkan tarif untuk produk baru


Suatu produk yang baru bagi rumah sakit dan pasar
ANALISIS BIAYA PELAYANAN
KESEHATAN
PENGERTIAN BIAYA

• Biaya (Cost) adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan untuk memproduksi


atau memperoleh suatu komoditi.
• Biaya adalah nilai dari sejumlah input (faktor produksi) yang dipakai untuk
menghasilkan suatu produk (output).
• Dalam bidang kesehatan produk yang dihasilkan adalah jasa pelayanan
kesehatan,
Misal di rumah sakit produk outputnya adalah pelayanan rawat jalan, rawat
inap, laboratorium, radiologi, kamar bedah dan lain-lain
KEGUNAAN ANALISIS BIAYA :
1. Mengetahui struktur biaya menurut jenis dan lokasi biaya ditempatkan, sbg bahan
pertimbangan dalam pengendalian biaya yang dikeluarkan.
Unit yg mengeluarkan banyak biaya
2. Mengetahui biaya satuan
Besarnya Tarif Pelayanan Yg Diberikan
Tarif Rasional Atau Tidak
Profit, rugi atau BEP
Cost Recovery
3. Bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran
4. Mendapatkan informasi tentang biaya total rumah sakit dan sumber pembiayaan serta
komponennya.
L A N J U T A N K E G U N A A N A N A L I S I S B I A Y A

5. Menilai performance keuangan rumah sakit secara keseluruhan, sekaligus sebagai


bahan pertanggungjawaban
6. Menentukan tarif dari berbagai jenis pelayanan rumah sakit tergantung dari tujuan
dan jenisnya
7. Peningkatan efesiensi
8. Secara mikro
Analisis biaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan atau negosiasi
dengan pembayaran pihak ketiga
Tahap-Tahap Analisis Biaya:

1. Menentukan bagian yang akan di analisis,


2. Identifikasi semua biaya yang mungkin timbul,
3. Analisis kegiatan pada unit /bagian yang secara logika biayanya timbul akibat
peningkatan aktivitas di unit tersebut,
4. Telusuri dan hitung semua biaya langsung yang terjadi
5. Telusuri biaya tidak langsung dan hitung alokasi biaya tidak langsung untuk
setiap unit / bagian
6. Hitung unit cost per kegiatan dengan cara mengalokasikan total biaya (biaya
langsung maupun biaya tidak langsung) ke setiap kegiatan yang ada
PUSAT BIAYA
1. Pusat biaya produksi 2. Pusat biaya penunjang
Unit yang secara langsung memberikan Unit yang tidak secara
pelayanan kepada konsumen langsung memberikan pelayanan
(menghasilkan pendapatan) kepada konsumen (tidak
menghasilkan pendapatan)
Ex: Rawat Inap, Rawat Jalan, Lab, dll
Co: Kantor, Laundry, Instalasi Gizi, dll

Rumah Sakit

Unit Produksi Unit Penunjang


• Gaji perawat • Gaji direktur RS
• Biaya obat RJ/RI • Gaji staf administrasi
• Biaya alat medis • ATK
• Alat non Medis • Gizi
• Laundry
JENIS BIAYA

 BERDASARKAN PENGARUHNYA PADA PERUBAHAN


SKALA PRODUKSI:
# BIAYA TETAP
# BIAYA VARIABEL
 BERDASARKAN LAMA PENGGUNAANNYA:
# BIAYA INVESTASI
# BIAYA OPERASIONAL
 BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIVITAS SUMBER
BIAYA:
# BIAYA LANGSUNG
# BIAYA TAK LANGSUNG
D A S A R K L A S I F I K A S I B I AYA

 Fixed Cost (FC)


 Variable Cost (VC)
 Semi Fixed Cost
 Total Cost (TC)
 Annualized Fixed Cost (AFC)
KOMPONEN BIAYA
BIAYA TETAP (FIXED COST)

 Adalah biaya yg nilainya secara relatif tdk dipengaruhi oleh oleh


besarnya jumlah produksi (output). Biaya ini harus dikeluarkan,
walaupun tidak ada pelayanan.

Contoh :
- Biaya Investasi Gedung
- Biaya Invesatasi Alat Medis
- Biaya Investasi Alat Non Medis
- Biaya Investasi Kendaraan
JENIS INVESTASI

• Penggantian peralatan medik yang lama dengan teknologi yang lebih baru, atau
teknologi tetap tetapi alat baru. .
• Perluasan perlengkapan modal yang sudah ada misalnya, penam-bahan kapasitas
dengan menambah ruangan bangsal.
• Perluasan atau penambahan garis produk baru dengan pembelian mesin atau
peralatan baru yang belum pernah dimiliki. Sewa atau leasing peralatan baru.
• Merger atau pembelian rumah sakit oleh sebuah rumah sakit yang lebih baik
keadaan keuangannya.
BIAYA VARIABEL (VARIABEL COST)

Adalah biaya yg nilainya dipengaruhi oleh banyaknya produksi


(output).
Contoh :
Biaya Habis Pakai Medis, Biaya Habis Pakai Non Medis, Biaya Makan –Minum,
Biaya Listrik, Biaya Air, dll
Dalam praktek seringkali dialami kesulitan
untuk membedakan secara tegas apakah suatu
biaya termasuk BIAYA TETAP atau BIAYA
VARIABEL

Oleh sebab itu ada yang Mengelompokkan biaya


pegawai, biaya pemeliharaan, pakain dan
perjalanan dinas, sebagai biaya
SEMI-VARIABLE COST
SEKIAN....

Anda mungkin juga menyukai