1. Analisis situasi
• Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data atau fakta. Analisis situasi ini melibatkan beberapa aspek
ilmu yaitu:
Epidemiologi (distribusi penyakit dan determinannya) yakni kelompok penduduk sasaran yang menderita
kejadian tersebut, dimana, kapan masalah tersebut terjadi. Misalnya: data jenis penyakit yang dapat dicegah dari
imunisasi.
Demografi (angka-angka vital statistik). Misalnya: berdasarkan kelompok umur, jumlah kelahiran dan kematian,
jumlah AKI dan sebagainya
• Pengumpulan data dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung, yaitu:
Mempelajari peta wilayah, sensus penduduk, laporan khusus, hasil suatu survei, juklak program, laporan tahunan.
Masalah penyakit (medis), intervensi medis yaitu diagnosa penyakit, pengobatan dan tindak lanjut.
Masalah kesehatan masyarakat (Public health), surveilen, analisis epidemiologi, intervensi yaitu promosi kesehatan, perlindungan
spesifik atau imunisasi dan deteksi dini.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN RUMAH SAKIT
Masalah dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu masalah tentang penyakit, masalah manajemen pelayanan
kesehatan (masalah program), dan masalah perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat. Prioritas
masalah secara praktis dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman staf, dana, dan mudah tidaknya maslah
dipecahkan. Prioritas masalah dijadikan dasar untuk menentukan tujuan.
Masalah input, jumlah staf kurang, keterampilan dan motivasi kerja rendah, peralatan kurang memadai, jenis obat yang
tersedia tidak sesuai.
Masalah proses, terkait dengan fungsi manajemen (POAC) yaitu kurang jelas tujuan program, kurang jelas rumusan
masalah program (Planning), pembagian tugas tidak jelas (Organizing), kepemimpinan kurang (Actuating), pengawasan
atau supervisi lemah (Controlling).
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN RUMAH SAKIT
Tujuan harus sesuai dengan masalah, bisa dicapai, bisa diukur, bisa dilihat hasilnya.
Tetapkan masalah dan faktor-faktor penghambat sebelum tujuan dan target operasional ditetapkan.
• Contoh: Untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan antenatal care ibu-ibu hamil, dirumuskan tujuan pelayanan “meningkatnya cakupan K
1 (kunjungan ibu hamil yang pertama) dari 80% menjadi 100%, dan K4 60% menjadi 80%”. Perlu didistribusikan bidan di setiap desa.
Perlu penyediaan kit bidan lengkap.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN RUMAH SAKIT
Sebelum menentukan tolak ukur, perlu dipelajari hambatan-hambatan program kesehatan yang pernah dialami
atau diperkirakan baik yang bersumber dari masyarakat, lingkungan, Puskesmas maupun dari sektor lainnya.
Hambatan pada sumber daya yaitu meliputi motivasi yang rendah pada staf pelaksana, partisipasi masyarakat yang
rendah, peralatan tidak lengkap, informasi tidak valid, dana yang kurang dan yang waktu kurang.
Hambatan pada lingkungan yaitu meliputi geografis (jalan rusak), iklim, tingkat pendidikan rendah, sikap dan budaya
masyarakat (mitos, tabu, salah persepsi) serta perilaku masyarakat yang kurang partisipatif.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN RUMAH SAKIT
• Dengan Rencana Kerja Operasional (RKO) akan memudahkan pimpinan mengetahui sumber daya yang
dibutuhkan dan sebagai alat pemantau. Pembahasan rencana kerja operasional meliputi:
Tarif Bervariasi
• Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran
sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut
sarana pelayanan kesehatan bersedia memberikan jasa kepada pasien.
TARIF RASIONAL
• Pada tingkat mikro, hubungan antara biaya total, pendapatan total dan jumlah
ouput (produk) dapat menentukan tarif rasional
• Tarif rasional adalah tarif optimal untuk melayani consumer surplus, tetapi
tetap berusaha mempertahankan pemerataan pelayanan kesehatan rawat inap
dirumah sakit.
TUJUAN PENETAPAN TARIF
• Full-cost pricing
Menetapkan tarif sesuai dengan unit cost ditambah dengan keuntungan
• Kontrak dan cost-plus,
Tarif rumah sakit dapat ditetapkan berdasarkan kontrak misal-nya kepada
perusahaan asuransi, ataupun konsumen yang tergabung dalam satu organisasi
• Target rate of return pricing
Cara ini merupakan modifikasi dari metode full-cost di atas. Misalnya, tarif
ditentukan oleh direksi harus mempunyai 10% keuntungan.
• Acceptance pricing
Teknik ini digunakan apabila pada pasar terdapat satu rumah sakit yang
dianggap sebagai panutan (pemimpin) harga. Rumah sakit lain akan mengikuti
pola pentarifan yang digunakan oleh rumah sakit tersebut.
MA S A L A H - MA S A L AH P R A K T I S D A L A M P E N E TAPA N TAR I F
2. Transfer Price
• Ada tidaknya harga pasar untuk produk yang dihasilkan oleh bagian di rumah sakit .
• Mengukur investasi secara benar dan dapat digunakan untuk memperkirakan
pendapatan dan pengeluaran suatu unit
• Produk yang tidak dapat dibeli dari pihak luar rumah sakit dan produk yang dapat
dibeli dari luar rumah sakit
Rumah Sakit
Contoh :
- Biaya Investasi Gedung
- Biaya Invesatasi Alat Medis
- Biaya Investasi Alat Non Medis
- Biaya Investasi Kendaraan
JENIS INVESTASI
• Penggantian peralatan medik yang lama dengan teknologi yang lebih baru, atau
teknologi tetap tetapi alat baru. .
• Perluasan perlengkapan modal yang sudah ada misalnya, penam-bahan kapasitas
dengan menambah ruangan bangsal.
• Perluasan atau penambahan garis produk baru dengan pembelian mesin atau
peralatan baru yang belum pernah dimiliki. Sewa atau leasing peralatan baru.
• Merger atau pembelian rumah sakit oleh sebuah rumah sakit yang lebih baik
keadaan keuangannya.
BIAYA VARIABEL (VARIABEL COST)