OLEH :
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERISTAS HALU OLEO
KENDARI
2019
2. Mengidentifikasi Masalah
Masalah dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu masalah tentang penyakit,
masalah manajemen pelayanan kesehatan (masalah program), dan masalah perilaku,
sikap dan pengetahuan masyarakat. Contoh masalah program adalah sebagai berikut:
Masalah input, jumlah staf kurang, keterampilan dan motivasi kerja rendah,
peralatan kurang memadai, jenis obat yang tersedia tidak sesuai.
Masalah proses, terkait dengan fungsi manajemen yaitu kurang jelas tujuan
program, kurang jelas rumusan masalah program (Planning), pembagian tugas
tidak jelas (Organizing), kepemimpinan kurang (Actuating), pengawasan atau
supervisi lemah (Controlling)
Contoh masalah manajemen pelayanan kesehatan antara lain tingginya jumlah anak yang
menderita diare, air minum yang terkontaminasi air limbah, kebutuhan masyarakat akan
penyuluhan kesehatan, banyaknya tumpukan sampah di sepanjang jalan umum, pemilikan
jamban keluarga yang masih rendah, kurangnya persediaan oralit di Posyandu dan terbatasnya
jumlah staf yang mampu melakukan deteksi dini diare. Yang menjadi prioritas atau masalah
utama adalah tingginya jumlah anak yang menderita diare.
Organizing (pengorganisasian)
Struktur organisasi RS kelas B berdasarkan Permenkes NOMOR 1
045/MENKES/PER/XI/2006
1. RSU Kelas B Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala disebut Direktur Utama.
2. Direktur Utama membawahi paling banyak 3 (tiga) Direktorat.
3. Masing-masing Direktorat terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Bidang atau 3 (tiga)Bagian.
4. Masing-masing Bidang terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Seksi.
5. Masing-masing Bagian terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Subbagian
Contoh struktur organisasi RSUD tipe B pendidikan
Directing (pengarahan)
1. Teknik Konsultasi
Penjelasan pelaksanaan pengarahan dalam bentuk konsultasi misalnya
melalui pertemuan atau rapat yang khusus diselenggarakan untuk itu. Pada teknik
konsultasi ini pemimpin menyampaikan pengarahannya untuk kemudian dibahas
secara bersama-sama. Keuntungan dari teknik ini adalah mengundang peran serta dari
karyawan. Kerugiannya ialah jika terlalu sering diselenggarakan dapat menambah
beban kerja serta dapat timbul kesan dari karyawan bahwa pimpinan tidak mengetahui
apa-apa.
2. Teknik demokratis
Pelaksanaan pengarahan menurut teknik demokrasi ialah dengan memberikan
kesempatan seluas-luasnya pada karyawan untuk mengajukan pendapat dan saran.
Keuntungan dari teknik ini adalah dapat menimbulkan inisiatif karyawan. Kerugiannya
dapat menyulitkan pimpinan, terutama jika pendapat atau saran tersebut sulit
dilaksanakan dan bertentangan dengan kebijakan organisasi.
3. Teknik otokratis
Pengarahan dilaksanakan secara satu arah yakni dari pimpinan pada bawahan.
Pimpinan menetapkan segalanya, sedangkan karyawan hanya melaksanakan saja.
Keuntungan dari teknik ini ialah proses pengarahan berjalan cepat. Kerugiannya adalah
dapat timbul kesalahan dalam pengarahan. Teknik ini hanya baik jika ditetapkan dalam
suatu organisasi yang memiliki kepemimpinan kuat serta pendidikan karyawan yang
masih terbatas.
4. Teknik Bebas Teratur
Pengarahan dilaksanakan tidak terlalu ketat. Biasanya jika berhadapan
dengan karyawan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, serta pengetahuan yang
cukup banyak dalam melaksanakan tugas yang dilaksanan.
Leadership (kepemimpinan)
1. Kepemimpinan Klinik (clinical leader)
– Berkaitan dg klinisi pasien
– Clinical Leader: terlibat dlm klinisi & proses manajerial
2. Kepemimpinan Manajer
– Perhatian pada demand (kebutuhan) skala prioritas & penyediaan
pelayanan waktu yang tepat
Controling (pengendalian)
1. Internal Audit
Dilakukan oleh internal auditor yang merupakan orang dalam rumah sakit atau
pegawai rumah sakit
Pihak luar menganggap internal auditor tidak independen (inappearance)
Tujuan pemeriksaannya adalah untuk membantu manajemen (top management,
middle management dan lower management) dalam melaksanakan
tanggungjawabnya dengan memberikan analisis, penilaian, saran, dan komentar
mengenai kegiatan yang diperiksanya.
Laporan internal auditor tidak berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan,
tapi berupa temuan pemeriksaan (audit findings) mengenai penyimpangan dan
kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian intern, beserta saran-saran
perbaikannya.
Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada internal auditing standards yang
ditentukan oleh Institute of Internal Auditor, atau norma Pemeriksaan Intern yang
ditentukan BPKP atau BPK dan Norma Pemeriksaan Satuan pengawasan intern
BUMN/BUMD oleh SPI.
Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci dan memakan waktu sepanjang tahun,
karena internal auditor mempunyai waktu yang lebih banyak di perusahaannya.
Pimpinan atau penanggung jawab pemeriksaan intern tidak harus seorang
registered accountant.
Internal auditor mendapatkan gaji dan tunjangan sosial lainnya sebagai pegawai
perusahaan.
Sebelum menyerahkan laporannya, internal auditor tidak perlu meminta “Surat
Pernyataan Langganan”
Internal auditor tertarik pada kesalahan-kesalahan yang material maupun tidak
material.
2. Eksternal audit
Dilakukan oleh eksternal auditor (kantor akuntan publik) yang merupakan orang
luar.
Eksternal auditor adalah pihak yang independen.
Tujuan pemeriksaannya adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen rumah sakit.
Laporan eksternal auditor berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan,
selain itu mengenai management letter, yang berisi pemberitahuan kepada
manajemen mengenai kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern beserta
saran-saran perbaikannya.
Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik
yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
Pemeriksaan ekstern dilakukan secara sampling, karena waktu yang terbatas dan
akan terlalu tingginya audit fee jika pemeriksaan dilakukan secara rinci.
Pemeriksaan ekstern dipimpin oleh/penanggungjawabnya adalah seorang
akuntan publik yang terdaftar dan mempunyai nomor register (registered public
accountant)
Eksternal auditor mendapat audit fee atas jasa yang diberikannya.
Sebelum menyerahkan laporannya, eksternal auditor terlebih dahulu harus
meminta “Surat Pernyataan Langganan” (Client Representation Letter).
Eksternal auditor hanya tertarik pada kesalahan-kesalahan yang material, yang
bisa mempengaruhi kewajaran laporan keuangan.
Tingkatan Manajemen di RS
Tingkat manajemen di RSUD kelas B penndidikan :
Top Level of Management (Manajemen puncak) : Direktur Utama
Middle Level of Management (Manajemen tingkat menengah : Wakil Direktur
First – Line Manajement (Manajemen lini pertama) : Dokter, perawat, tata usaha,
administrasi, keuagan, litbang, dan lain-lain