Anda di halaman 1dari 27

Laporan Praktek Kerja(HSBB704)

Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa


(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penetapan Pelaksana

Pada umumnya pekerjaan di lapangan akan dilakukan oleh kontraktor. Kontraktor


pelaksana tidak bisa langsung mendapat proyek begitu saja. Pada umumnya sebelum proyek
dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan proses tender atau pelelangan. Tender (pelelangan)
adalah suatu cara yang ditempuh oleh perseorangan atau instansi pemerintah atau badan hukum
yang bertujuan untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan pembangunan fisik dengan tidak
melaksanakannya sendiri, tetapi dengan penunjukkan/pelelangan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.

Tender (pelelangan) adalah suatu cara yang ditempuh oleh perseorangan atau instansi pemerintah

atau badan hukum yang bertujuan untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan pembangunan fisik

dengan tidak melaksanakannya sendiri, tetapi dengan penunjukkan/pelelangan kepada pihak lain

untuk melaksanakannya. Menurut Keputusan Presiden RI (Kepres) No. 80/2003 pelaksanaan

pemborongan pekerjaan dapat dilakukan melalui :

2.1.1 Pelelangan (Tender)


Pelelangan adalah proses kegiatan dalam mencari pelaksana yang dapat melaksanakan
proyek sesuai dengan keinginan pemilik proyek. Jadi tujuan dari pelelangan ini adalah untuk
mencari rekanan atau kontraktor sebagai pihak pelaksana pekerjaan pada suatu proyek
memenuhi syarat, baik secara administrasi maupun teknis dan benar-benar mampu mengerjakan
proyek tersebut dengan biaya yang memungkinkan serta dengan kualitas pekerjaan yang cukup
memuaskan.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

2.1.2. Proses Pelelangan


Proses pelelangan ada dua macam yaitu proses prakualifikasi dan proses pascakualifikasi:

a. Prakualifikasi
Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetisi dan kemampuan usaha serta pemenuhan
syarat tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa sebelum pemasukan penawaran syarat tertentu
lainnya yang menggunakan metode penunjukkan langsung untuk pekerjaan kompleks,
pelelangan terbatas, pelelangan langsung. Proses prakualifikasi umum meliputi:
1. Pengumuman lelang dan prakualifikasi
2. Pendaftaran atau pengambilan dokumen prakualifikasi
3. Pemasukan dokumen prakualifikasi
4. Evaluasi prakualifikasi
5. Usulan pengesahan rekanan yang lulus
6. Pengesahan atau penetapan peserta lelang
7. Pengumuman hasil prakualifikasi

b. Pascakualifikasi
Pascakualifikasi adalah proses penelitian kompetisi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang atau jasa setelah penawaran.
Pascakualifikasi wajid dilakukan pada pelelangan umum pengadaan barang atau jasa secara adil,
transparan, dan sebagai pendorong terjadinya persaingan yang sehat dengan mengikut sertakan
sebanyak-banyaknya penyedia barang atau jasa. Proses pascakualifikasi secara umum meliputi
pemasukan dokumen kualifikasi bersama dengan dokumen penawaran dan peserta yang
diusulkan untuk menjadi pemenang serta cadangan pemenang dievaluasi melalui dokumen
kualifikasi.
Jadi pada proyek Pembangunan Gedung Baru Puskesmas Cempaka menggunakan proses
“Pascakualifikasi”

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

2.2 Jenis Kontrak


Ada beberapa jenis kontrak berdasarkan pembagian tanggung jawab antara pemilik dan
kontraktor.
1. Kontrak dengan tetap (lump sum atau fixed price)
Kontraktor setuju melaksanakan semua pekerjaan proyek yang dicantumkan dalam
kontrak dengan imbalan uang (harga) sejumlah tetap. Kontraktor menanggung semua resiko
kemungkinan kenaikan biaya yang tidak terduga, atau diramalkan selama proyek berlangsung.
Sebaliknya, kontraktor akan menikmati keuntungan bila pengeluaran biaya proyek kurang dari
harga yang tercantum dalam kontrak. Sesuai untuk pekerjaan yang definisinya telah lengkap, dan
dicantumkan dalam dokumen lelang atau pekerjaan dengan resiko rendah atau resiko dianggap
dapat diperkirakan dengan hasil yang tidak jauh berbeda.
Beberapa variasi pelaksanaan kontrak dengan harga tetap adalah:
a. Harga tetap dengan eskalasi yang keturunan harga kontraknya dapat disesuaikan naik
atau turun didasarkan atas suatu indeks eskalasi yang disetujui.
b. Harga tetap dengan perangsang. Dalam hal in kontraktor akan mendapat tambahan
pekerjaan dengan resiko rendah atau resiko dianggap dapat diperkirakan, dengan hasil
yang tidak jauh berbeda tapi defisinya belum lengkap untuk mencapai persetujuan.
c. Kontrak dengan satuan harga tetap (unit price). Bila jenis pekerjaan dan spesifikasinya
dapat diketahui secara tepat. Misal dalam kontrak pembangunan jalan raya ditentukan
berdasarkan harga satuan per kubik tanah yang harus dikerjakan, per meter aspal yang
harus dikerjakan, dll. Dalam pembangunan industri biasanya digunakan untuk pekerjaan
isolasi, pengerukan pelabuhan dan pengerukan tanah untuk lokasi sesuai untuk pekerjaan
pembuatan jalan, memasang pipa, membuat parit, dll.

2. Kontrak dengan harga tidak tetap (cost plus)


Dalam hal ini, pemilik membayar semua biaya (jasa material) yang dikeluarkan untuk
melaksanakan proyek yang diatur dalam kontrak ditambah dengan sejumlah uang dalam bentuk
upah (fee) dan pihak kontraktor berjanji mengadakan usaha sebaik-baiknya untuk melaksanakan
proyek sesuai sasaran yang ditentukan. Kontrak ini member keluwesan yang besar bagi pemilik,

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

karena dapat menentukan pekerjaan yang perlu dan tidak perlu dilakukan, menyetujui atau
menolak harga yang diajukan oleh kontraktor dalam pembelian barang tertentu. Pemilik
menanggung resiko seluruh proyek termasuk hal yang belum diketahui sewaktu
penandatanganan kontrak, misal eskalasi, perubahan nilai tukar mata uang, dll.
Beberapa variasi pelaksanaan kontrak dengan harga tetap adalah:
a. Harga tidak tetap dengan upah tetap (cost plus fixed fee – CFF) adalah pembeli
membayar kembali semua biaya proyek yang dikeluarkan oleh kontraktor, ditambah fee
yang sejumlahnya tetap. Sesuai untuk pekerjaan penelitian dan pengembangan atau
pekerjaan lain yang definisi kerjanya masih dalam bentuk umum seperti program riset
dan pengkajian, lingkup kerja unik, proyek berukuran besar dengan definisi belum
lengkap.
b. Harga tidak tetap dengan suatu batasan maksimum adalah pemilik membayar kembali
semua biaya yang dikeluarkan kontraktor untuk merampungkan proyek ditambah upah,
sampai pada suatu batas maksimum. Pengeluaran di atas batas maksimum menjadi
tanggungan kontraktor.
c. Harga tidak tetap dengan resiko ditanggung bersama adalah jumlah upah naik sesuai
penghematan yang dihasilkan, tapi akan mendapat hukuman denda sesuai kelebihan
biaya yang terjadi di atas sasaran. Sesuai untuk pekerjaan pengembangan khusus dan
program percobaan, dimana definisi lingkup kerja lengkap daripada harga tidak tetap
dengan upah berubah-ubah.
d. Harga tidak tetap dengan upah berubah-ubah adalah kontrak harga tidak tetap dengan
jumlah perangsang berubah-ubah. Pertama diadakan persetujuan bersama mengenai
sasaran biaya proyek dan jumlah upah yang diterima untuk sasaran tersebut. Apabila di
akhir proyek ternyata biaya proyek yang sesungguhnya berada di bawah sasaran, maka
jumlah upah akan naik, demikian sebaliknya, tetapi kontraktor tidak kena hukuman
karena pemilik akan membayar semua biaya proyek sesuai untuk pekerjaan
pengembangan khusus dan program percobaan.

3. Ada juga kontrak dengan harga tidak tetap menjadi tetap

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

Di awal proyek dipakai kontrak harga tidak tetap, kemudian setelah definisi lungkup
kerja jelas dan lengkap, bentuk kontrak diubah menjadi kontrak harga tetap. Ini biasa digunakan
dalam proyek yang pemilik ingin segera memulai kerja tapi pada awalnya definisi lingkup kerja
belum lengkap.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrak ini, yaitu:
a. Lengkap atau tidaknya definisi lingkup kerja
b. Insentif
c. Eskalasi
d. Kurun waktu pelaksanaan proyek
e. Sifat proyek
f. Jenis kontrak dan penggunaannya yang tipikal

2.3 Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa


Pada umumnya pekerjaan di lapangan akan dilakukan oleh kontraktor atau pemborong.
Kontraktor pelaksana tidak bisa langsung mendapat proyek begitu saja. Pada umumnya sebelum
proyek dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan proses tender atau pelelangan. Adapun yang
dimaksud dengan tender atau pelelangan adalah suatu proses kegiatan dalam mencari
pelaksanaan yang dapat melaksanakan proyek sesuai dengan keinginan pemilik proyek. Jadi
tujuan dari pelelangan ini adalah untuk mencari rekanan atau kontraktor sebagai pihak pelaksana
pekerjaan pada suatu proyek yang memenuhi syarat, baik secara administrasi maupun teknis dan
benar-benar mampu mengerjakan proyek tersebut dengan biaya yang memungkinkan serta
dengan kualitas pekerjaan yang cukup memuaskan.
Pelaksanaan pelelangan dilaksanakan atas Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keputusan
Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2003, untuk Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara penetapan pelaksanaan pemborongan pada Bab II tentang ketentuan pengadaan
barang atau jasa, paragraf pertama tentang penetapan pelaksanaan jasa pemborongan dan jasa
lainnya dengan pasal 12, sebagai berikut:

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

2.3.1 Pelelangan Umum dan Terbuka


Pelelangan umum adalah pelelangan yang dapat diikuti oleh rekanan yang tercantum
dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha, ruang lingkup, atau
klarifikasi kemampuannya. Rencana kegiatan pelelangan umum diumumkan melalui media cetak
dan papan pengumuman resmi untuk umum, serta bila memungkinkan melalui media elektronik,
sehingga masyarakat luas atau dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya. Apabila calon penyedia barang atau jasa diketahui jumlahnya karena kateristerik,
kompleksitas, kecanggihan teknologi pekerjaannya, keterbatasan tenaga ahli, dan terbatasnya
perusahaan yang mampu melaksanakan pekerjaan tersebut, maka pengadaan barang atau jasa
tetap dilakukan secara lelang.

2.3.2 Pelelangan Terbatas


Pelelangan terbatas adalah pengadaan barang atau jasa untuk pekerjaan tertentu yang
dilakukan oleh sekurang-kurangnya lima Daftar Rekan yang Terseleksi (DRT), yang dipilih
antara rekan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha
atau ruang lingkupnya dan kualifikasi kemampuannya dengan pengumumannya secara luas
untuk umum, sehingga masyarakat dunia usaha dapat mengetahui.
Rekan yang ikut serta dalam pelelangan terbatas harus mempunyai:
1. Sertifikasi penyedia barang dan jasa kecuali LSM.
2. Daftar susunan pemilik modal, susunan pengurus, dan akte pendirinya beserta perubahan-
perubahan (bila ada perubahan).
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan bukti pembayaran kewajiban pajak pada tahun
akhir.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

2.3.3 Pemilihan Langsung


Pemilihan langsung adalah pengadaan barang/jasa tanpa melalui proses lelang dan hanya
diikuti oleh penyedia barang/jasa yang memenuhi syarat, yang dilakukan dengan cara
membandingkan penawaran dan melakukan negisiasi, baik teknis maupun harga sehingga
diperoleh harga wajar dan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan. Kriteria pemilihan
langsung:
1. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat dan pengadaan
barang/jasa masih memungkinkan untuk menggunakan proses pemilihan langsung.
2. Pekerjaan yang diperlukan dirahasiakan, yang menyangkut keamanan dan keselamatan
negara yang ditetapkan oleh presiden.
Pengadaan barang/jasa yang setelah dilakukan pelelangan ulang, ternyata jumlah penyedia
barang/jasa yang lulus prakualifikasi atau yang memasukkan penawaran kurang dari 3 (tiga)
peserta.

2.3.4 Penunjukan Langsung


Penunjukkan langsung adalah pengadaan barang/jasa dengan cara menunjuk langsung
kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa. Ada dua cara Penunjukkan Langsung, yaitu:
1. Penunjukkan langsung untuk melaksanakan pekerjaan dengan nilai dalam batas antara
Rp. 15.000.000,00 s/d Rp. 50.000.000,00
2. Penunjukkan langsung dengan alasan khusus, dalam hal ini terbagi atas dua bagian, yaitu:
1) Penunjukkan langsung untuk:
a. Pekerjaan yang tidak dapat ditunda-tunda sehubungan pernyataan Gubernur
Kepala daerah yang bersangkutan.
b. Pekerjaan tambahan yang tidak dapat di kelakkan dalam rangka penyelesaian
pemborong semula yang tidak lebih dari 10% dari harga kontrak, nilai setinggi-
tingginya Rp. 50.000.000,00
2) Penunjukkan langsung yang memerlukan izin khusus dari tim pengendali pengadaan
Departemen/Lembaga.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

2.3.5 Swakelola
Swakelola adalah pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh
institusi terkait yang dalam pelaksanaannya dapat dilaksanakan oleh pemilik pekerjaan, misalnya
pemerintah

2.4 Penawaran Dalam Tender


Dokumen penawaran adalah dokumen yang berisi surat penawaran lengkap dan
persyaratan administrasi dan teknis yang disusun oleh peserta lelang. Dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk sebuah tender biasanya mengikuti persyaratan yang diminta oleh owner dalam
proses penawaran proyek, akan tetapi jika kita punya daya kreatif dan inovasi tinggi tentunya
akan memberikan nilai lebih agar dapat menjadi yang terbaik dan memenangkan proses
pelelangan proyek, meskipun untuk memenangkan tender terdapat berbagai faktor penentu
lainnya setidaknya dengan membuat dokumen penawaran yang baik kita sudah melakukan
selangkah ke depan.
Dokumen lelang yang disiapkan owner (pemilik proyek) antara lain:
 Rencana kerja dan syarat-syarat
 Syarat-syarat mengikuti lelang
 Jadwal lelang
 Daftar pekerjaan dan volume masing-masing pekerjaan (bill of quantity)
 Gambar perencanaan proyek
 Definisi proyek
Dokumen lelang yang disediakan kontraktor dalam penawaran proyek konstruksi antara
lain:
 Surat keterangan ahli kontstruksi
 Pengalaman kerja perusahaan
 Daftar tenaga ahli
 Daftar peralatan proyek
 Schedule, atau jadwal proyek (kurva s, network planning atau bar chart)
 Metode kerja pelaksanaan proyek
 Surat jaminan pelaksanaan dari bank

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

 Fotokopi KTP dan ijazah tenaga ahli


 Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek
 Struktur organisasi pelaksanaan proyek
 Spesifikasi bahan yang akan dipakai untuk proyel
 Dll

2.5.1 Pembentukan Panitia Lelang


Untuk melaksanakan pelelangan dibentuk panitia pelelangan yang selanjutnya disebut
panitia oleh kepala kantor atau satuan kerja, pemimpin proyek atau bagian proyek.
Sedangkan panitia lelang itu sendiri mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menetapkan rencana kerja dan syarat pengadaan barang dan jasa, tata cara pelelangan,
syarat peserta lelang dan perkiraan harga yang akan dikalkulasikan secara proporsional.
2. Mengadakan pengumuman.
3. Mengundang peserta.
4. Memberikan penjelasan mengenai dokumen lelang.
5. Melaksanakan pembuatan pembukuan penawaran dan membuat berita acaranya.
6. Melakukan penelitian dan menentukan pemenang.
7. Membuat berita acara dan laporan penjelasan mengenai hasil lelang (seperti yang
terlampir).

2.52 Penyiapan Dokumen Lelang


Penyiapan dokumen lelang dilakukan dengan cara yaitu:
1. Panitia menyiapkan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa untuk keperluan pengadaan
barang/jasa. Dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, panitia harus
mencantumkan secara jelas dan terinci semua persyaratan yang diperlukan, baik
administrasi maupun teknis, pengguna barang/jasa produksidalam negeri dan referensi
harga, unsur-unsur yang dinilai, kriteria, formula evaluasi yang akan digunakan, dan jenis
kontrak yang dipilih termasuk contoh-contoh formulir yang perlu diisi dan dapat
dimengerti dan diikuti oleh penyedia barang/jasa yang berminat.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

2. Panitia juga menyiapkan dokumen pasca/prakualifikasi untuk calon penyedia barang/jasa


berupa formulir lisan yang memuat data administrasi, keuangan, personil, peralatan dan
pengalaman kerja.
3. Panitia menetapkan nilai nominal penawaran sebesar 1% sampai dengan 3% dari nilai
HPS, dan lain-lain.

Sedangkan RKS sekurang-kurangnya memuat:


1. Syarat-syarat umum
a. Keterangan mengenai pemberian tugas (Pimpinan Proyek)
b. Keterangan mengenai perencanaan (Struktural dan Arsitektural)
c. Keterangan mengenai direksi (pengawas)
d. Syarat-syarat peserta lelang
e. Pemberian penjelasan lelang
f. Bentuk surat penawaran dan cara penyampaiannya

2. Syarat-syarat Administrasi
a. Lingkup pekerjaan
b. Dasar pelaksanaan proyek
c. Pengawasan pekerjaan
d. Jangka waktu pekerjaan
e. Pembayaran
f. Besar jaminan pelaksanaan
g. Sanksi, denda, resiko atas keterlambatan pekerjaan
h. Harga borongan
i. Perubahan atau addendum pekerjaan
j. Domisili atau kedudukan oleh kedua pihak

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

2.5.3 Pengumuman Lelang


Pengumuman pelelangan sebenarnya bertujuan untuk memberikan informasi seluas-
luasnya kepada masyarakat tentang rencana pengadaan barang/jasa.
Pengumuman dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari kerja dimana pada hari pertama
pengumuman dilaksanakan melalui media cetak/koran. Selain melalui koran, maka pengumuman
juga harus ditempel pada papan pengumuman institusi dalam jangka waktu 7 hari kerja. Biaya
pengumuman dialokasikan dalam dokumen anggaran untuk proyek yang bersangkutan.

Pengumuman lelang memuat:


a. Nama dan alamat pengguna barang atau jasa yang akan mengadakan pelelangan.
b. Uraiang singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan
dibeli.
c. Syarat-syarat peserta lelang.
d. Jadwal kegiatan tender.
e. Alamat yang bisa dihubungi untuk surat-surat penawaran.
f. Tempat yang memperoleh infirmasi lebih lanjut mengenai syarat-syarat dan keterangan
lainnya.
g. Tempat tinggal, hari, dan waktu untuk mendaftarkan diri sebagai peserta.

Sebelum mengumumkan pemenang lelang panitia lelang melakukan upload berita acara
hasil pelelangan pada tanggal 09 april 2018, yang selanjutnya melakukan penetapan lelang pada
tanggal 09 april 2018, dengan agenda perubahan menjadi tanggal 10 april 2018. Pengumuman
lelang untuk Pembangunan Gedung Baru Laboratorium Balai Rawa adalah 13 April 2018,
berdasarkan pengumuman perubahan jadwal pengumuman pemenang lelang menjadi tanggal 14
April 2018.

2.5.4 Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Lelang


Pendaftaran dan pengambilan dokumen lelang dilaksanakan 1 (satu) hari setelah
pengumuman sampai dengan satu hari sebelum batas akhir pemasukan dokumen.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

Hal lain yang harus diperhatikan sebelum mendaftar adalah persyaratan-persyaratan


untuk membawa dan memperlihatkan dokumen-dokumen tertentu untuk dapat mengambil
dokumen penawaran tersebut.
Pengambilan Dokumen Lelang di mulai tanggal 26 Maret 2018 sampai 05 April.
2.5.1. Rapat Penjelasan (Aanwijzing)
Rapat penjelasan dilakukan ditempat dan pada waktu yang telah ditentukan oleh panitia
lelang dengan dihadiri oleh penyedia barang atau jasa yang terdaftar.
Aanwijzing ini tidak bersifat wajib, dan ketidakikutsertaan dalam acara ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk menggugurkan peseta. Yang berhak ikut di dalam Aanwijzing adalah
peserta yang sudah mendaftar untuk mengikuti pelelangan. Hasil Aanwijzing bersifat mengikat
kepada seluruh peserta, baik yang ikut maupun yang tidak mengikuti dan menjadi salah satu
lampiran dari Dokumen Pengadaan.
Pada kegiatan inilan seluruh peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan meminta
informasi serta penjelasan seluas-luasnya kepada panitia, baik hal-hal yang bersifat administrasi
maupun teknis. Setiap perubahan terhadap dokumen akan dicatat dan dimasukkan ke dalam Berita
Acara Aanwijzing. Diharapkan pertanyaan dapat dituntaskan dalam acara ini, karena setelah
Aanwijzing tidak diperbolehkan lagi peserta berkomunikasi dengan panitia untuk
mempertanyakan aspek-aspek administrasi maupun teknis.
Dalam acara rapat penjelasan harus dijelaskan pada peserta lelang mengenai:
a. Metode pengadaan atau penyelesaian pelelangan.
b. Cara penyampaian penawaran-penawaran: satu sampul, dua sampul dan dua tahap.
c. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran.
d. Undangan acara pembukaan dokumen penawaran.
e. Metode evaluasi.
f. Hal-hal yang menggugurkan penawaran.
g. Sistem kontrak yang digunakan.
h. Ketentuan-ketentuan dan evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan
produk dalam negeri.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

i. Penentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil dan koperasi
kecil.
j. Besaran, masa berlaku dan penjaminan yang dapat mengeluarkan jaminan penawaran.

Rapat penjelasan (Aanwijzing) proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Balai Rawa


diadakan pada:
Tanggal : 18 April 2018
Waktu : 09.00 – Selesai WITA
Tempat : Lewat website LPSE kota Banjarmasin

2.5.6 Pemasukkan Dokumen Penawaran


Pemasukan dokumen penawaran dilaksanakan 1 hari setelah aanwijzing dan batas
akhirnya minimal 2 hari setelah penjelasan. Lama waktu pemasukan disesuaikan dengan
kompleksitas pelelangan. Dalam pemasukan dokumen penawaran, beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh penyedia barang/jasa, yaitu dokumen yang dimasukkan harus diyakini sudah
dalam kondisi lengkap, karena kekurangan 1 dokumen, apabila yang bersifat vital, dapat
menggugurkan penawaran itu. Pemasukkan dokumen juga harus memperhatikan batas akhir
waktu pemasukan, karena selisih 1 menit saja dari batas akhir, dapat menyebabkan penawaran
ditolah.
Dalam surat penawaran perlu dilampirkan antara lain:
a. Fotokopi akte perusahaan dan akte perubahan jika ada perubahan.
b. Sertifikasi Daftar Rekanan Mampu (DRM) yang berlaku.
c. Tanda tangan Gapensi yang berlaku.
d. Surat Keterangan Wajib Pajak (NPWP).
e. Surat Izin Usaha Kerja Konstruksi (SIUKK)
f. Surat Izin Domisili.
g. Referensi Bank.
h. Surat jaminan penawaran senilai 1 – 3%.
i. Time schedule pelaksanaan proyek.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

j. Rencana anggaran biaya yang dilampirkan harga satuan upah bahan dan alat serta daftar
analusa secara lengkap.

Metode penyampaian dokumen penawaran juga diatur di dalam Kepres No. 80 Tahun
2003. Metode tersebut dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Metode Satu Sampul
Dalam metode ini, dokumen-dokumen administrasi, teknis dan penawaran harga
dimasukkan ke dalam satu sampul tertutup kepada panitia/pejabat pengadaan.
2. Metode Dua Sampul
Metode ini memisahkan antara dokumen administrasi dan teknis dengan dokumen harga.
Dokumen administrasi dan teknis dimasukkan di dalam satu sampul (sampul I) dan diberi
label “Dokumen Administrasi dan Teknis”, sedangkan dokumen harga dimasukkan ke
dalam sampul lainnya (sampul II) dan diberi label “Dokumen Harga”. Kedua sampul ini
kemudian dimasukkan ke dalam satu sampul, yaitu sampul penutup dan diserahkan
kepada panitia pada saat penyerahan dokumen. Apabila dokumen dikirm melalui pos,
maka sampul ini harus dibungkus lagi ke dalam satu sampul untuk pengiriman.
3. Metode Dua Tahap
 Tahap I: Peserta hanya memasukkan sampul pertama yang berisi persyaratan
administrasi dan teknis. Setelah dilakukan evaluasi oleh panitia pelelangan dan
dinyatakan lolos, maka dilakukan tahap II.
 Tahap II: Peserta yang lolos tahap I memasukkan sampul kedua yang berisi harga
penawaran sesuai waktu yang ditemukan.

Pemasukkan dokumen penawaran untuk proyek Pembangunan Gedung Laboratorium


Balai Rawa dilakukan pada:
Tanggal : 06 Maret 2018
Waktu : 00.00 WITA
Tempat : Website LPSE Banjarmasin

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

Tabel 2.1 Peserta Hasil Seleksi Umum

No. Nama Peserta Harga Penawaran Harga Terkoreksi Peringkat

PT. ARTHA
Rp.
1 KALINDO Rp. 8.189.209.000,00 I
8.189.209.000,00
SEGARA
PT. ERA
Rp.
2 TATA Rp. 8.927.209.000,00 II
8.927.209.000,00
BUANA

PT. CIPTA
3 Rp. 0,00 Rp. 0,00 III
VERA

Sumber: Website LPSE Banjarmasin

2.5.7 Pembukaan Surat Penawaran


Pembukaan surat penawaran biasanya dilaksanakan pada hari terakhir pemasukan
dokumen. Pada saat pembukaan inilah biasanya ketegangan pertama dialami oleh penyedia
barang dan jasa, dan bahkan bisa berujung pada keributan. Hal ini disebabkan pada pembukaan
dokumen, seluruh dokumen yang sudah masuk dicek satu persatu dan diperiksa kelengkapannya.
Hasil dari pembukaan dokumen adalah sebuah berita acara yang berisi “lengkap” atau “tidak
lengkap” dari dokumen penawaran.
Prosedur pembukaan surat penawaran adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan surat penawaran yang dimasukkan dalam kotak bersegel dihadapan para
peserta.
2. Semua surat penawaran dan surat keterangan dibaca dengan jelas dan dilampirkan pada
berita acara pembukaan surat penawaran.
3. Dari surat penawaran yang masuk, panitia menyatakan sah dan tidak sahnya surat dalam
berita acara dan menunjukkan kekurangan-kekurangan surat tersebut.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

4. Peserta yang hadir diberi kesempatan untuk melihat surat-surat penawaran yang masuk.
5. Setelah berita acara pembukaan surat penawaran dibacakan dengan jelas kemudian
ditandatangani oleh panitia dan sekurang-kurangnya dua orang wakil peserta. Pada berita
acara disertakan semua surat penawaran dan semua lampiran serta surat keterangan dan
sampulnya.
Pada saat pembukaan penawaran, penawaran dapat dinyatakan gugur apabila:
a. Penawaran dinyatakan tidak lengkap berdasarkan syarat administrasi yang diterapkan.
b. Pengiriman via pos tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dalam ketentuan umum.
c. Angka dan huruf yang tercantum dalam penawaran surat penawaran tidak jelas dan tidak
sama jumlahnya.
d. Dokumen dikirim melalui anggota panitia/pejabat instansi yang bersangkutan.

Pembukaan Surat Penawaran Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Balai Rawa diadakan
pada:
Tanggal : 14 Maret 2018
Waktu : 10.15 – 14.00 WITA
Tempat : Website LPSE Banjarmasin

2.5.8 Evaluasi Dokumen Penawaran


dalam proses lelang, tidak selamanya harga terendah yang pasti menang. Karena
beberapa kegiatan menuntut adanya kualitas yang tinggi dimana sebagian besar berbanding
terbalik dengan harga.
Pada tahapan evaluasi ini dilakukan penilaian dokumen administrasi, teknis maupun
harga. Penentuan pemenang lelang juga akan dilihat pada tahapan ini, yaitu evaluasi/koreksi
aritmetika harga (sebenarnya untuk kontrak lumpsum dapat tidak dilaksanakan), evaluasi
administrasi dan evaluasi teknis.
Evaluasi administrasi akan mengecek semua dokumen administrasi secara detail,
utamanya kebenaran dan keterbaruan (up to date) dari dokumen-dokumen tersebut. Pada tahapan
ini, panitia juga dapat mengecek kepada pihak yang mengeluarkan dokumen mengenai
kebenaran dokumen yang telah dikeluarkan. Semua hasil evaluasi harus dimasukkan dalam
berita acara evaluasi yang ditandatangani oleh seluruh panitia.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

Metode evaluasi penawaran juga terdiri atas beberapa jenis, yaitu:

1. Metode Evaluasi Sistem Gugur


Metode ini melakukan penilaian secara berjenjang. Yang pertama dinilai adalah dokumen
administrasi. Apabila sesuai dengan yang dipersyaratkan maka dilanjutkan dengan penilaian
teknis. Perusahaan yang administrasinya kurang lengkap, langsung digugurkan saat itu juga dan
tidak mengikuti penilaian teknis. selanjutnya dilakukan penilaian teknis terhadap spesifikasi
barang/jasa yang ditawarkan. Apabila sesuai dengan yang dibutuhkan maka langsung dilanjutkan
dengan pembukaan harga. Bagi perusahaan yang tidak lulus teknis, langsung digugurkan pada
saat itu juga, walaupun harganya paling murah. Kemudian selurug perusahaan yang telah lulus
administrasi maupun harga, dibuka penawaran harganya dan harga terendahlah yang dinyatakan
memenangkan pengadaan. Namun di dalam pelaksanaan sehari-hari, sistem ini biasanya dibalik.
Pada saat pembukaan penawaran, langsung membuka harga penawaran dari seluruh peserta.
Metode evaluasi sistem gugur ini yang paling sering digunakan di dalam pelelangan.
Keuntungannya adalah cepat dalam memberikan hasil akhir. Metode evaluasi ini paling sering
disandingkan dengan Metode Pemilihan Pelelangan Umum dan Metode Penyampaian Dokumen
Satu Sampul.

2. Metode Evaluasi Sistem Nilai


Metode evaluasi ini dilakukan dengan memberikan nilai angka tertentu kepada setiap
unsur di dalam penawaran. Kemudian membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran
peserta, dimana nilai tertinggilah yang dinyatakan menang. Biasanya, metode ini dilakukan
untuk pekerjaan yang sangat memperhatikan kualitas teknis dibandingkan dengan harga. Karena
pada beberapa jenis pekerjaan, harga biasanya tidak menipu. Semakin mahal harga satuan
barang, maka semakin baik juga kualitasnya.
Sangat besar kemungkinan penawaran dengan harga terendah dikalahkan dengan sistem
ini. Namun, untuk mencari kualitas barang ataupun pekerjaan, metode inilah yang terbaik.
3. Metode Evaluasi Biaya Selama Umur Ekonomis
Sistem evaluasi ini mirip dengan evaluasi sistem nilai. Nilai ditetapkan kepada barang
dengan melihat umur ekonomisnya, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di dalam

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

dokumen pengadaan. Evaluasi ini biasanya digunakan kapada proses pengadaan yang sangat
memperhatikan nilai susut barang. Saat ini masih jarang pengadaan barang/jasa yang
menggunaan evaluasi ini.
Jadi pada proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Balai Rawa menggunakan
“Metode Evaluasi Sistem Gugur”

Evaluasi dokumen penawaran untuk proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Balai


Rawa diadakan pada:

Tanggal : 14 Maret 2018 – 07 April 2018

Waktu : 14.00 – 13.00 WITA

Tempat : lewat website LPSe kota banjarmasin

2.5.9 Klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi


Dalam tahapan pengadaan dengan penilaian Pascakualifikasi, penilaian terhadap
kualifikasi perusahaan dilakukan setelah evaluasi. Pada tahapan ini, panitia harus mengecek
kebenaran dari data kualifikasi yang telah dimasukkan oleh peserta. seperti kebenaran SIUP,
Pajak, bahkan domisili perusahaan. Panitia juga dapat melakukan kunjungan ke perusahaan
untuk mengklarifikasi dokumen-dokumen yang telah dimasukkan terhadap dokumen aslinya.
Klarifikasi dan pembuktian kualifikasi peserta lelang untuk proyek Pembangunan
Gedung Laboratorium Balai Rawa diadakan pada:

Tanggal : 26 Maret 2018 – 05 April 2018

Waktu : 13.00 – 15.00 WITA

Tempat : lewat website LPSe kota Banjarmasin

2.5.10 Pengumuman Pemenang Lelang


Penetapan pemenang lelang akan dilakukan oleh pejabat yang berwenang, penetapannya
berdasarkan ketentukan yang berlaku pada pekerjaan ini. Berdasarkan laporan yang disampaikan
oleh panitia, pejabat yang berwenang menetapkannya.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

Pemenang lelang kegiatan Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium


Balai Rawa adalah:

Nama Perusahaan : PT. ARTHA KALINDO SEGARA

NPWP : 02.613.946.9-731.000

Direktur Utama : H. Akhmad Zainuddin Djahri, SE., ST

Alamat : Jl. A. Yani Km. 5,5 Komp. Bumi Kasturi RT. 50 No. 28

Harga Penawaran : Rp. 8.189.198.000,00

Terbilang : Delapan Milyar Seratus Delapan puluh Sembilan Juta Seratus Sembilan
Puluh Delapan Rupiah

2.6 Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa


2.6.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule)
Jadwal pelaksanaan pekerjaan merupakan alat yang dapat menunjukkan kapan
berlangsungnya setiap kegiatan, sehingga dapat digunakan pada waktu merencanakan kegiatan-
kegiatan maupun untuk pengendalian pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.

2.2 Organisasi dan Personil


Suatu organisasi perusahaan harus memperlihatkan dengan jelas pemisahan/pembagian
tanggungjawab, tujuannya untuk menghindari tumpang tindih tugas. Karena adanya organisasi
yang baik maka pekerjaan yang dihasilkan akan baik pula, secara umum unsur-unsur pelaksana
kegiatan pembangunan meliputi pekerjaan mulai tahap perencanaan sampai tahap finishing atau
pemeliharaan terdiri dari:

a. Pemberi Pekerjaan/Pemilik Proyek


b. Konsultan Pengawas
c. Konsultan Perencana
d. Kontraktor Pelaksana

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

a. Pemilik Proyek
Dari segi hukum pemilik proyek adalah instansi pemerintah yang mempunyai gagasan
untuk membangun Gedung Baru Puskesmas Cempaka dengan pertimbangan dan tujuan yang
disebutkan pada tinjauan proyek, dan yang dimaksud dengan pemberi tugas adalah yang
mempunyai prakarsa memborongkan bangunan sesuai dengan dokumen kontrak.

b. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah perseorangan atau badan hukum yang memberi jasa advice
atau nasehat dalam hal pelaksanaan proyek kepada:
1. Pejabat Pembuat Komitmen, untuk membantu melaksanakan proyek yang dipimpinnya.
2. Kontraktor Pelaksana, untuk membantu melaksanakan pekerjaan borongan.

Konsultan pengawas bertugas melakukan pengawasan, memberi petunjuk dan arahan atas
pelaksanaan kerja kontraktor, termasuk meneliti dan menyetujui program kerja kontraktor agar
sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan rencana kerja.
Tugas dan kewajiban konsultan pengawas adalah sebagai berikut :
- Mengkoordinasi, menginstruksi dan mengontrol pelaksanaan yang berhubungan dengan
kualitas, waktu dan biaya serta memberikan suatu rekomendasi
- Mengunjungi lokasi secara periodik dan mengontrol kemajuan serta partisipasi dalam
menilai kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan dokumen
kontrak
- Menolak material atau peralatan yang diusulkan oleh kontraktor yang tidak sesuai dengan
biaya kontrak
- Memberikan instruksi untuk melaksanakan pengontrolan atas penyimpangan dari kondisi
kontrak
- Menunda pekerjaan kontraktor jika terdapat hal-hal yang menyimpang dari dokumen
kontrak
- Memberikan instruksi kepada kontraktor agar dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan target yang telah ditentukan

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

- Menyetujui atau menolak dokumen pembayaran yang diusulkan oleh kontraktor


- Menyetujui atau menolak perubahan jadwal pekerjaan, gambar-gambar dan petunjuk
penggunaan bangunan
- Mengusahakan agar pekerjaan yang dipercayakan kepada kontraktor dilaksanakan
dengan teknik dan biaya yang seefektif dan seefisien mungkin
- Memakai standar-standar teknis yang telah disetujui pemberi tugas
Dalam proyek pembangunan Gedung Baru Puskesmas Cempaka, yang bertindak sebagai
konsultan pengawas adalah PT. GUMILANG SAJATI
c. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang membuat perencanaan dan perhitungan struktur
secara lengkap tentang tahapan pelaksanaan serta bentuk dari kontruksi yang diinginkan sesuai
dengan keinginan pemilik proyek dan aturan yang telah disepakati. Konsultan perencana dalam
proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Balai Rawa adalah PT.ARIA GRAHA.

d. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah perusahaan yang mempunyai kuasa hukum yang
menjalankan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian
kontrak.
Tugas kontraktor adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kontrak.
2. Membuat jadwal pelaksanaan (time schedule) secara terperinci sesuai dengan jenis
kegiatan yang ada serta mengevaluasinya.
3. Menyusun strategi untuk mempercepat pekerjaan dan menjaga ketepatan waktu
pelaksanaan sesuai dengan perjanjian.

Kewajiban-kewajiban kontraktor selaku pelaksana proyek di lapangan yaitu:


1. Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengadaan barang harus mengikuti ketentuan-
ketentuan seperti yang tersebut dalam dokumen kontrak.
2. Mengikuti dan mentaati petunjuk yang diberikan oleh konsultan pengawas.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

3. Memeriksa dan meneliti semua gambar dan ketentuan-ketentuan dalam kontrak


pekerjaan. Apabila diperkirakan ada kesalahan, maka harus menyampaikan kepada
pemberi tugas atau stafnya untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan atau pengadaan barang wajib menaati semua peraturan
yang berlaku, diantaranya peraturan tentang keselamatan kerja dan peraturan tentang
perburuhan.
Dalam proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Balai Rawa Yang ditunjuk sebagai
kontraktor pelaksana adalah PT. ARTHA KALINDO SEGARA yang memiliki struktur
organisasi sebagai berikut:
I. Direktur Utama
Adalah pimpinan utama perusahaan dalam kegitan sehari-hari. Direktur Utama
bertanggung jawab akan aktivitas atau kegiatan proyek yang ditangani oleh perusahaan yang
dipimpinnya dan akan dipertanggungjawabkan kepada para pemegang saham atau pemilik
perusahaan. Jadi, Direktur Utama adalah penghubung antara pemilik dan pengelola perusahaan.

II. Manajer Proyek (Project Manager)


Manajer Proyek bertugas sebagai wakil dari pihak kedua (kontraktor) di lapangan yang
ditunjuk sebagai pimpinan tim pelaksana atau tenaga ahli yang mempunyai wewenang penuh
untuk mewakili pihak kedua (kontraktor) di lapangan dan dapat menerima atau memberikan atau
memutuskan segala kegiatan pihak pertama (pemberi pekerjaan).

III. Manajer Lapangan (Site Manager)


Adalah orang yang melaksanakan kegiatan proyek dengan mengatur pelaksanaan
pekerjaan atau pembagian tugas dan bertanggung jawab sepenuhnnya atas proyek tersebut.

IV. Administrasi / Keuangan


Administrasi / Keuangan merupakan pihak yang bertanggung jawab kepada Direktur
Utama dalam masalah keuangan proyek.
Tugas keuangan yaitu :
- Melakukan seleksi di proyek sebagai pegawai harian lepas proyek
Rizky Maulana H1A114325
Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

- Menyimpan data kepegawaian karyawan di tingkat proyek


- Menyimpan arsip kebutuhan training
- Memelihara bukti-bukti kerjanya

V. Logistik
Tugas Logistik yaitu :
- Inventerisasi keluar masuk barang dan peralatan serta pelaporannya
- Pengawasan masuknya barang atau peralatan yang masuk, melakukan penolakan barang
masuk apabila tidak sesuai dengan keperluan
- Melalakukan pengadaan barang dan peralatan setelah mendapat persetujuan atasan
- Inventerisasi keperluan material/bahan dan peralatan, menyusun program dan order
pengadaannya

VI. Surveyor
Merupakan orang yang diberikan oleh Site Manager untuk melaksanakan pengawasan
pekerjaan secara rutin, mencatat kejadian-kejadian di lapangan yang kemudian dilaporkan
kepada Site Manager.
- Membuat rencana kerja dan memantau realisasi secara berkala
- Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret-coret tanpa
sepengatahuan pengendali proyek
- Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan instruksi spesifikasi teknis dari
pelanggan dan gambar kerja yang diterimanya dengan mengarahkan tukang dan
pekerjaannya, terutama pekerjaan yang kritis terhadap mutu.

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

2.8 Data Umum Proyek


Nama Pekerjaan : Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa

Nomor Kontrak : KU 0301-Lb6/Satker/SP/01/2018

Tanggal Kontrak : 16 April 2018

Nilai Kontrak : Rp. 8.189.198.000,-

Tahun Anggaran : 2018

Waktu Pelaksana : 210 Hari Kalender

Kontraktor Pelaksana : PT. ARTHA KALINDO SEGARA

Konsultan Pengawas : PT. GUMILANG SAJATI

Konsultan Perencana : PT. ARIA GRAHA

Lokasi Pekerjaan : Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338
Laporan Praktek Kerja(HSBB704)
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa
(Jalan Gatot Subroto No.6, Banjarmasin)

Rizky Maulana H1A114325


Sujiannor H1A114338

Anda mungkin juga menyukai