(HSBB-704)
BAB I
PENDAHULUAN
Rantau
Lokasi
Proyek
Banjarbaru
5. Swakelola
Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya
direncanakan, dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai
penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau
kelompok masyarakat.
Pada proyek Penggantian Jembatan Sungai Martapura, cara
penetapan pelaksana proyek menggunakan sistem Pelelangan Umum,
dimana hal ini berdasarkan surat kerja yang dibuat oleh Satuan Kerja
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Kalimantan Selatan, yang
mana pekerjaannya direncanakan oleh konsultan perencana (PT. ADIYA
WIDYAJASA), pekerjaannya dikerjakan oleh kontraktor yang ditunjuk (PT.
CATUR KARYA BERSAUDARA) dan diawasi oleh konsultan supervisi
pemilik proyek (PT. GLOBAL PROFEX SYNERGY).
Kontraktor
2.4.4. Kontraktor
Kontraktor adalah perusahaan, baik perorangan atau badan hukum
yang bidang usahanya adalah menerima tugas, melaksanakan pengadaan
barang, melaksanakan pekerjaan dan menerima pembayaran yang telah
disetujui bersama dalam kontrak. Berdasarkan hasil lelang yang dilakukan,
kontraktor pada proyek Penggantian Jembatan Martapura adalah PT. Catur
Karya Bersaudara.
2. Excavator
Gambar 2.4 Excavator
Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari mesin di
atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan dan alat pengeruk yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian
tanah yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia.
3. Dump Truck
7. Mesin Stamper
8. Pompa Beton
1 1
¿ ( × 9 ×10,50 )+( × 49 ×(1+ 0,4)× 10,50)
2
12 8
¿ 172 ,72 kNm
M(TP) = ½ × ƩQ(TP) × L2
= ½ × 500 × 12
= 250 kg.m
fc ' 2 × Rn
ρperlu = 0,85 ×
fy ( √(
× 1− 1−
0,85 × fc ' ))
30 2×1,03
= 0,85 ×
420 ( √(
× 1− 1−
0,85 × 420 ))
= 0,00251
Jarak tulangan :
s = ( Asutama × Lebar tinjauan ) / As perlu
= ( 283,52 × 4800 ) / 11502,94
= 118,31 mm2
Jadi, tulangan lentur yang digunakan yaitu D19-100.
Tulangan Pembagi
Luas tulangan total :
Ast = 41 × 283,52 = 11624,67 mm2
Ast = 20% × 11624,67
= 2324,93 mm2
Diketahui:
d 60
Ɵ = arc tan = arc tan = 17,88
s 186
m =3
n =6
d = 60 cm
s = 186 cm
Maka:
( n−1 ) m+ ( m−1 ) n
Eg = 1−θ
90 × m× n
( 6−1 ) 3+ ( 3−1 ) 6
¿ 1−17,88
90× 3 ×2
¿ 0,106
Qijin kelompok = Eg × Qu
= 0,106 × 4425,84 ton
= 469,13 ton > 98 ton ….. (aman)
b. Metode Hiley dengan data kalendering
Dimana,
Qu = Kapasitas daya dukung batas (kN)
W = Berat palu (kN)
ɳ = Efisiensi pukulan
α = Efisiensi alat/hammer
P = Berat tiang pancang (kN)
Hef = Tinggi jatuh palu (m)
S = Penetrasi tiang pancang pada saat penumbukan terakhir
atau (m)
e = Koefisien restitusi (tiang pancang beton = 0,4 – 0,5)
Cc = C oleh pengaruh capping, bantalan
Cp = C oleh pengaruh taing pancang
Cq = C oleh pengaruh faktor tanah
= 0 mm untuk batuan, kerikil
= 2,5 mm - 5 mm untuk material yang lain
Nilai efisiensi hammer :
0,4
S = = 0,04 cm
10
α ×W × H × ɳ
Qu = Cc+Cp+Cq
S+ ( 2 )
1 ×45 × 4 × 0,25
= 0,003+0,00122+0,005
0,04+ ( 2 )
= 1008,74 kN
Karena hasil hitungan hampir mendekati dengan nilai Qu yang
dimisalkan semula (980 kN), maka hasil hitungan dapat dipakai.
Jadi kapasitas ultimit tiang 697,67= kN.
1
S = = 0,1 cm
10
α ×W × H × ɳ
Qu = Cc+Cp+Cq
S+ ( 2 )
1× 45 × 4 ×0,25
= 0,003+0,00122+0,005
0,1+ ( 2 )
= 430,16 kN
Karena hasil hitungan hampir mendekati dengan nilai Qu yang
dimisalkan semula (980 kN), maka hasil hitungan dapat dipakai.
Jadi kapasitas ultimit tiang 602,40 kN.
0,6
S = = 0,06 cm
10
α ×W × H × ɳ
Qu = Cc+Cp+Cq
S+ ( 2 )
1 ×75 × 4 ×0,25
= 0,003+ 0,00122+ 0,005
0,06+ ( 2 )
= 696,48 kN
Karena hasil hitungan hampir mendekati dengan nilai Qu yang
dimisalkan semula (980 kN), maka hasil hitungan dapat dipakai.
Jadi kapasitas ultimit tiang 887,57 kN.
0,5
S = = 0,05 cm
10
α ×W × H × ɳ
Qu = Cc+Cp+Cq
S+ ( 2 )
1 ×75 × 4 ×0,25
= 0,003+ 0,00122+ 0,005
0,05+ ( 2 )
= 824,02 kN
Karena hasil hitungan hampir mendekati dengan nilai Qu yang
dimisalkan semula (980 kN), maka hasil hitungan dapat dipakai.
Jadi kapasitas ultimit tiang 887,57 kN.
0,6
S = = 0,06 cm
10
α ×W × H × ɳ
Qu = Cc+Cp+Cq
S+ ( 2 )
1 ×75 × 4 ×0,25
= 0,003+ 0,00122+ 0,005
0,06+ ( 2 )
= 696,48 kN
Karena hasil hitungan hampir mendekati dengan nilai Qu yang
dimisalkan semula (980 kN), maka hasil hitungan dapat dipakai.
Jadi kapasitas ultimit tiang 696,48 kN.
0,5
S = = 0,05 cm
10
α ×W × H × ɳ
Qu = Cc+Cp+Cq
S+ ( 2 )
1 ×75 × 4 ×0,25
= 0,003+ 0,00122+ 0,005
0,05+ ( 2 )
= 824,02 kN
Karena hasil hitungan hampir mendekati dengan nilai Qu yang
dimisalkan semula (980 kN), maka hasil hitungan dapat dipakai.
Jadi kapasitas ultimit tiang 887,57 kN.