Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN

PELAKSANAAN
KULIAH KERJA PROFESI (KKP / AR7120)
KURIKULUM 2014-2019

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG


2014

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi

I.
1.1.
1.2.
1.3.
1.3.

PENDAHULUAN
Tujuan
Kompetensi/Capaian
Silabus
Ruang Lingkup

II.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.

UMUM
Bentuk Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
KKP dalam Struktur Kurikulum
Prosedur KKP

III. PERSYARATAN AKADEMIK


IV.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.

KRITERIA OBYEK KKP


Kelembagaan/Instansi
Fungsi Bangunan
Volume dan Kapasitas Bangunan
Persyaratan Penelitian dan pengabdian

V.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.

LINGKUP BIDANG AMATAN


Bidang Pekerjaan Pelaksanaan dan Pengawasan.
Bidang Pekerjaan Perencanaan
Bidang Pekerjaan Perancangan
Bidang Pekerjaan Penelitian
Bidang Pekerjaan Pengabdian pada Masyarakat

V.
6.1.
6.2.
6.3/

EVALUASI
Nilai Pembimbing
Nilai Koordinator
Kriteria Penilaian

VI. FORM ISIAN

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

1
4

I.

PENDAHULUAN
Matakuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah mata-kuliah yang wajib
ditempuh dalam semester VII oleh Mahasiswa Jurusan Arsitektur ITN Malang sesuai
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2014-2019.
Kuliah Kerja Profesi (KKP) bermaksud memberi kesempatan kepada
Mahasiswa Arsitektur untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan praktis sesuai
dengan bidang kerja arsitektur dalam rangka pengembangan ilmu. KKP juga
merupakan ajang studi yang dapat dipakai sebagai bekal Mahasiswa menghadapi
tantangan pengembangan ilmu Arsitektur selanjutnya.
1.1. TUJUAN
Mahasiswa mendapatkan bekal pengetahuan dengan :
Memahami pekerjaan perencanaan, pelaksanaan atau pengawasan sebuah
proses pembangunan gedung, serta dengan memahami metode kerja jasa
Perencanaan maupun pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Gedung di
lapangan.
Memahami proses penelitian, atau pengabdian pada masyarakat, serta
memahami metode dan proses penelitian atau pengabdian pada Masyarakat
1.2. KOMPETENSI/CAPAIAN
Mampu merekam dan menjelaskan baik secara tertulis maupun lesan pengalaman
dan pengetahuan praktis sesuai bidang kerja Arsitektur dengan memperhatikan
ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam rangka pengembangan kemampuan
diri.
1.3. SILABUS
Mengikuti proses pekerjaan bangunan gedung (perencanaan, pengawasan atau
pelaksanaan), atau mengikuti proses Penelitian (karya Ilmiah/Karya desain),
Pengabdian pada Masyarakat disesuaikan dengan kasus yang di pilih.
1.3. RUANG LINGKUP
Lingkup kegiatan KKP terdiri dari: (pilih salah satu)
(1) Praktek Kerja Perencanaan dengan
Membantu Perencana di pekerjaan Perencanaan Gedung, Tata Ruang
ataupun pekerjaan Feasibility Study pada Konsultan Perencana.
(2) Praktek Kerja Lapangan dengan
Membantu Pengawasan Pembangunan Gedung pada Konsultan
Pengawas.
Membantu Pelaksana di pelaksanaan pembangunan gedung, pada Biro
jasa Konstruksi gedung.
(3) Penelitian
Membantu pelaksanaan penelitian pada peneliti resmi yang di akui oleh
lembaga resmi.
(4) Pengabdian pada Masyarakat
Membantu pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat pada Pengabdi resmi
yang di akui oleh lembaga resmi.

II.

UMUM

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

2.1. Bentuk Kegiatan


Kuliah Kerja Profesi (KKP) dengan kode matakuliah AR 7120 memiliki beban
kredit 2 (dua) sks, Kegiatan Kuliah Kerja Profesi berupa pengamatan dan
pemagangan langsung di lapangan pada suatu proyek arsitektural berupa bidang
dan lingkup pekerjaan disetarakan dengan bobot kredit sebesar 2 (dua) sks.
Bidang pekerjaan yang dimaksud ayat tersebut meliputi;
Perencanaan Umum atau Feasibility Study,
Perancangan Teknis atau Detail Engineering Design,
Pengawasan Pembangunan Gedung atau Building Construction Supervision,
Pelaksanaan Pembangunan Gedung atau Building Construction.
Penelitian di bidang Arsitektur
Pengabdian Pada Masyarakat.
2.2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pengamatan atau pemagangan pada proyek arsitektural dilaksanakan
sedikitnya 60 (enam puluh) hari pengamatan atau kehadiran pada suatu
proyek atau instansi yang bergerak dalam bidang pembangunan atau jasa
pemborongan konstruksi atau jasa konsultansi, yang terdaftar resmi pada
instansi yang berwenang. Baik proyek pemerintah maupun swasta. Instansi dan
proyek dapat dipilih oleh mahasiswa dengan persetujuan dosen koordinator
pengampu mata kuliah dan Pengelola Jurusan Arsitektur.
2.3. KKP dalam Struktur Kurikulum
Dalam struktur kurikulum 2014/2019 di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG,
matakuliah ini terletak di semester ketujuh. Karena sifatnya yang terbuka setiap
semester, maka matakuliah ini dapat ditempuh pada semester sebelum atau
sesudahnya dengan ketentuan telah memenuhi persyaratan akademis
sebagaimana diatur pula dalam buku pedoman ini.
2.4. Prosedur KKP
Untuk mengikuti KKP, mahasiswa melalui proses/mekanisme sebagai berikut:
Koordinator KKP
Mahasiswa mendaftar pada Koordinator KKP
sebagai Peserta KKP dengan membawa
Proposal dan persyaratan teknis obyek KKP
(Form 1 dan Form 2)
Penentuan Pembimbing

Koordinator KKP

Pengumpulan Laporan
Akhir

Dosen
Pembimbing

Mahasiswa mendaftar pada Prodi Arsitektur dengan


membawa Surat Pengantar dr Koordinator KKP

Prodi Arsitektur
Mahasiswa mendaftar pada Prodi Arsitektur dengan
membawa Surat Pengantar dr Prodi Arsitektur

Instansi yang di tuju

III. PERSYARATAN AKADEMIK

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

Penyusunan Laporan
2 mingguan

Pelaksana/Pengawas/Pere
ncana/Peneliti

3.1. Mahasiswa yang akan menempuh matakuliah KKP dipersyaratkan memiliki


kompetensi akademik tertentu yang terkait dengan lingkup pekerjaan yang
diamati sebagai obyek kerja praktek di lapangan. Muatan kompetensi dimaksud
pada dasarnya terdapat dalam matakuliah matakuliah semester sebelumnya.
Baik matakuliah yang tergabung dalam kelompok keahlian perancangan maupun
konstruksi bangunan. Beberapa matakuliah menjadi prasyarat utama yang wajib
lulus ditempuh.
3.2. Setiap mahasiswa yang menempuh matakuliah ini harus mengikuti pembekalan.
Pembekalan materi ini dapat diikuti sebelum atau bersamaan ketika
mahasiswa menempuh KKP.
3.3. Persyaratan akademik untuk menempuh Kuliah Kerja Profesi tersebut meliputi:
Telah menempuh 66 sks matakuliah dalam kelompok Kompetensi Utama
dengan IP > 2,00 dan nilai D maximal 2 (dua) mata kuliah,
Telah menempuh 33 sks matakuliah dalam kelompok Kompetensi
Pendukung dengan IP > 2,00 dan nilai D maximal 3 (tiga) mata kuliah,
Matakuliah Perancangan Arsitektur (AR.2109, AR.3110, AR. 4111,
AR.5112) minimal mendapatkan nilai C.
IV. KRITERIA OBYEK KKP
4.1. Kelembagaan/Instansi
a. Pelaksana proyek termasuk kontraktor, konsultan atau lembaga penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat adalah suatu organisasi milik pemerintah
atau swasta yang berbadan hukum dan berdomisili di wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Badan usaha berupa yayasan dan/atau koperasi
diperkenankan atas persetujuan dari Koordinator Pengampu KKP.
b. Organisasi yang diikuti mahasiswa peserta KKP, disesuaikan dengan lingkup
bidang pekerjaan yang diamati. Untuk pekerjaan pelaksanaan bernaung di
bawah biro atau perusahaan Pelaksana atau Kontraktor. Untuk bidang
pekerjaan perencanaan umum atau perancangan teknis berupa
biro/perusahaan konsultan. Sedangkan untu bidang pekerjaan pengawasan
pada Biro/Perusahaan atau Konsultan Pengawas atau perusahaan manajemen
konstruksi.
Tujuan penentuan kriteria kelembagaan atau instansi dimaksudkan agar mahasiswa mendapatkan
pengalaman praksis tentang manajemen organisasi dan proyek secara langsung dari para pelaku
industri pembangunan.

4.2. Fungsi Bangunan


a. Bangunan yang diperkenankan menjadi obyek praktek kerja mempunyai
fungsi sebagai berikut:
Perkantoran,
Perhotelan, Apartemen atau Rumah Susun,
Perdagangan,
Pusat Layanan Kesehatan,
Pendidikan,
Peribadatan,
Kepariwisataan dan Hiburan,
Olahraga, Seni dan Budaya
b. Khusus bangunan rumah tinggal, rumah usaha (ruko), perumahan, atau fungsi
bangunan sejenisnya; harus mendapat persetujuan dari Koordinator

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

Pengampu KKP. Untuk fungsi bangunan ini diperkenankan untuk bidang


pekerjaan pelaksanaan saja.
Tujuan penentuan kriteria fungsi bangunan adalah untuk lebih mendekatkan pemahaman mahasiswa
terhadap realitas perancangan proyek dengan teori-teori perancangan, konstruksi, dan instalasi; yang
diperoleh dalam perkuliahan.

4.3. Volume dan Kapasitas Bangunan


a. Volume Bangunan
Batasan volume bangunan berkenaan dengan luas lantai dasar bangunan.
Batasan minimal volume untuk bangunan tunggal tidak bertingkat adalah
1000 m2 (seribu meter persegi). Sedangkan untuk bangunan bertingkat
adalah 500 m2 (lima ratus meter persegi) luas tiap lantainya.
b. Kapasitas Bangunan
Batasan kapasitas bangunan berhubungan dengan jumlah lantai keseluruhan
pada satu bangunan tunggal atau jumlah unit/tipe bangunan keseluruhan pada
bangunan komplek/jamak.
(1)

Bangunan Bertingkat
Luas tiap lantai minimal 500 m, dan jumlah lantai minimal 2 (dua)
tingkat.
Struktur utama dengan konstruksi dan material untuk bangunan
bertingkat pada umumnya atau yang lebih spesifik .

(2)

Bangunan Berbentang Lebar


Luas lantai total minimal 1000 m.
Struktur utama dengan konstruksi dan material beton, atau baja, atau
beton komposit, atau beton pra-cetak/beton pra-tekan.

(3)

Bangunan Tidak Bertingkat


Perumahan atau real estate: jumlah minimal 3 (tiga) tipe; tipe rumah
minimal 45 m; jumlah tiap tipe minimal 10 unit; dan disertai
penyelesaian desain lingkungan, fasilitas umum dan/atau siteengineering.
Kawasan wisata: luas bangunan minimal = 2,00 ha; disertai
penyelesaian lingkungan tapak dan/atau site-engineering.
Kawasan wisata: jumlah minimal 5 (lima) jenis bangunan; luas tiap
jenis bangunan minimal 250 m2. Bisa bertingkat atau tidak; disertai
penyelesaian lingkungan tapak (site-engineering).

4.4. Persyaratan Penelitian dan pengabdian


Secara teknis, bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat tidak terdapat
persyaratan khusus.
V.

LINGKUP BIDANG AMATAN

5.1. Bidang Pekerjaan Pelaksanaan dan Pengawasan.

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

Tujuan praktek pada bidang pekerjaan PELAKSANAAN/PENGAWASAN


adalah mengenalkan salah satu pilihan profesi arsitek sebagai PELAKSANA
PEMBANGUNAN; dan melatih etika profesional dan manajemen sumberdaya
yang ada dengan menjadi bagian dari organisasi proyek atau perusahaan selama
jangka waktu tertentu.
Lingkup pekerjaan yang wajib diamati adalah beberapa item pekerjaan sipilstruktur, arsitektural, dan instalasi; yang sedang dan akan dilaksanakan ketika
mahasiswa diterima secara resmi di proyek oleh penanggungjawab proyek.
Pekerjaan persiapan seperti pembersihan awal dan akhir proyek, pengukuran,
pemasangan bouwplank, pembuatan direksikeet dan workshop; tidak wajib
diamati. Pekerjaan pembuatan permukaan (ground covering) atau landasan
seperti lahan parkir, taman dan tata hijaunya; juga tidak wajib diamati.
(A)

Pekerjaan struktural
Lingkup sub-bidang pekerjaan structural yang dapat diamati sebagai obyek
praktek kerja meliputi pekerjaan pondasi, kolom dan balok, pelat lantai,
tangga, dan rangka atap; yang menggunakan bahan beton, baja, komposit,
pra-tegang atau pra-tekan, baja ringan, kayu berat atau kombinasinya.

(B)

Pekerjaan arsitektural
Lingkup sub-bidang pekerjaan arsitektural yang dapat diamati sebagai
obyek praktek kerja mencakup semua pekerjaan arsitektural yang termasuk
dalam kelompok berikut :
[1] Pekerjaan Arsitektural Dasar: yang meliputi pekerjaan pondasi
batukali, pasangan dinding dan plesterannya, pasangan lantai, rangka
plafond dan penutupnya, pekerjaan kusen dan daun pintu/jendela,
pekerjaan pengecatan dan finishing.
[2] Pekerjaan Arsitektur Artifisial; yang meliputi pekerjaan dinding hias,
lantai hias, kolam renang, ornamen kolom, dan sebagainya.
[3] Pekerjaan Tata Hijau; yang meliputi pekerjaan pertamanan, pot
tanaman, gazebo atau shelter, jogging track, kolam hias, dan
sebagainya.

(C)

Pekerjaan instalasi
Lingkup sub-bidang pekerjaan instalasi yang dapat diamati sebagai obyek
praktek kerja mencakup semua jenis utilitas seperti:

Sistem & instalasi Sanitasi (Sewage & Sanitary System).


Sistem & instalasi Drainase (Sewage & Drainage System).
Sistem Sumber Energi dan Instalasi Listrik (Energy System).
Sistem & Instalasi Penerangan Buatan (Lighting System).
Sistem Transportasi Vertikal (Transportation System)
Sistem dan Instalasi Telekomunikasi (Telecommunication System)
Sistem Jaringan Informatika (Network System)
Sistem & Instalasi Pengamanan Kebakaran (Fire Protection)
Sistem & Instalasi Audio-visual (Audio-visual System)
Sistem Pengamanan Akses (Acces-Code System)
Sistem Pengaturan Lalu Lintas Barang (Traffic System)
Sistem Monitoring dengan closed-circuit television (CCTV System)
Sistem Penangkal Petir (Lightning Protection System)
Sistem Penghawaan Buatan (Air Conditioning System)

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

Sistem Pengelolaan Sampah (Disposal System)


Sistem integrasi menyeluruh (Integrated System), dan sebagainya.

Semua jenis bangunan selalu ada pekerjaan keempat sistem yang pertama
yang dapat diamati. Pada beberapa bangunan spesifik sangat dimungkinkan
ada pekerjaan sistem dan instalasi utilitas khusus.
(D)

Pekerjaan spesifik lainnya, selain yang disebutkan diatas.

5.2. Bidang Pekerjaan Perencanaan


Tujuan praktek pada bidang pekerjaan PERENCANAAN adalah mengenalkan
salah satu pilihan profesi arsitek sebagai PERENCANA PEMBANGUNAN; dan
melatih etika profesional dan manajemen forecast sumberdaya yang ada dengan
menjadi bagian dari organisasi proyek atau perusahaan selama jangka waktu
tertentu.
Berbeda dengan bidang pekerjaan pelaksanaan dan pengawasan, lingkup bidang
perencanaan yang diperkenankan menjadi obyek praktek kerja dapat berupa
studi kelayakan (feasibility study), kajian umum, atau pekerjaan Rencana Tata
Ruang (urban desain). Karena skala waktu penyelesaiaannya yang relatif pendek
rata-rata 60 hari kalender, maka lingkup pekerjaan bidang perencanaan harus
dapat ditempuh dan diikuti semuanya secara penuh. Lingkup pekerjaan tersebut
antara lain :
(A)

Persiapan Pekerjaan
Meliputi pekerjaan awal sejak terjalinnya kontrak atau perjanjian pekerjaan
antara pemberi tugas dengan perusahaan tempat kelompok mahasiswa
praktek, meliputi kegiatan; (1) pembentukan tim dan penugasan personil,
(2) penyusunan jadwal kegiatan, (3) survey lokasi dan institusi untuk
mendapatkan data primer, (4) survey data sekunder berupa studi pustaka
atau lintas sektoral atau penyebaran kuisener, dan (5) sesuai ketentuan
pemberi tugas yang tertuang dalam kontrak.

(B)

Pekerjaan Kajian Teknis dan Arsitektural


Pada lingkup pekerjaan inilah mahasiswa praktikan dapat terlibat secara
penuh karena sesuai bidang dan kompetensi keilmuannya; yakni
perancangan arsitektural mulai pradesain hingga pengembangan desain atau
gambar-gambar rencana. Sangat dimungkinkan adanya alternatif desain
lebih dari satu untuk diajukan, dikonsultasikan dan dipilih oleh arsitek
senior di perusahaan tempat praktek sebelum diajukan kepada pemberi
tugas.
Berisi kegiatan penyusunan konsep dan program arsitektural yang
ditentukan oleh pemberi tugas dalam Kerangka Acuan Kerjamisalnya:
Aktifitas utama dan penunjang;
Konsep dasar, gaya tampilan arsitektur atau style;
Material konstruksi dan sistem struktur;
Instalasi utilitas dan mechanical-engineering; dan sebagainya.
Jika bangunan pemerintah, telusuri pula ketentuan standar luas ruang, luas
lantai dan bangunan keseluruhan. Jenis material struktural dan arsitektural,
serta instalasi standar minimal.

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

Termasuk juga perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) konstruksi fisik


(BKF) secara kasar, atau berdasarkan harga satuan per-meter persegi. Pada
bangunan pemerintah sudah ada ketentuan yang diterbitkan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) tentang standar
bangunan gedung pemerintah. Pada proyek swasta ketentuan mengenai
klasifikasi gedung ditentukan oleh pemberi tugas.
(C)

Pekerjaan Kajian Aspek Lainnya


Sebagaimana studi kelayakan (FS) atau kajian pembangunan saranaprasarana gedung, berbagai aspek terkait wajib dikaji oleh pihak pelaksana
atau yang ditunjuk oleh pemberi tugas. Aspek-aspek yang harus dikaji suatu
proyek FS adalah berbeda. Misalnya, FS proyek pembangunan pasar induk
suatu kota berbeda dengan FS atau kajian relokasi pembangunan sebuah
rumah sakit. Sekalipun keduanya memiliki kesamaan sebagai fasilitas
layanan umum, namun karena subyeknya berbeda maka aspek kajiannya
berbeda pula.
Aspek-aspek yang harus ditinjau dari berbagai proyek FS pada dasarnya
memiliki relevansi dengan eksistensi fungsi dan keberlangsungan obyek
untuk jangka panjang. Aspek-aspek tersebut dapat berupa :
Aspek Hukum dan Yuridiksi Legal Formal
Aspek Manajemen Organisasi Operasional
Aspek Lingkungan Alam & Ekosistem
Aspek Sosial Budaya
Aspek Sosial-Ekonomi dan Keuangan
Aspek Pengembangan Kota dan Kawasan
Aspek Penyerapan Ketenagakerjaan
Aspek Pengembangan Industri dan Usaha Kecil Menengah
Khusus untuk proyek perencanaan umum non-konstruksi (studi kawasan
dan sejenisnya), jenis pekerjaan tetap harus bermuatan konsep-konsep
perencanaan-perancangan, serta harus mendapat persetujuan dari
Koordinator Pengampu KKP.

5.3. Bidang Pekerjaan Perancangan


Tujuan praktek pada bidang pekerjaan PERANCANGAN adalah mengenalkan
salah
satu
pilihan
profesi
arsitek
sebagai
PERANCANG
BANGUNAN/KAWASAN; dan melatih etika profesional dan manajemen
sumberdaya yang ada dengan menjadi bagian dari organisasi proyek atau
perusahaan selama jangka waktu tertentu.
Perbedaan lingkup bidang pekerjaan ini dengan pekerjaan perencanaan umum
terletak pada kedalaman desain atau rancangan
(A)

Persiapan Pekerjaan
Sama halnya dengan pekerjaan persiapan pada bidang perencanaan umum,
kecuali ada kegiatan pengukuran daya dukung tanah, pendataan ekosistem
flora dan fauna, serta penyelidikan sumber air bila diperlukan.

(B)

Pekerjaan Penyusunan Konsep dan Program Arsitektural

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

Berisi kegiatan penyusunan konsep dan program arsitektural yang


ditentukan oleh pemberi tugas dalam bentuk ketentuan standar secara
umum misalnya, berupa:
bentuk dasar, gaya tampilan arsitektur atau style;
bahan pelingkup dan finishing-nya;
material konstruksi dan sistem struktur;
instalasi utilitas dan mechanical-engineering;
finishing facade, dan sebagainya.
Jika bangunan pemerintah, telusuri pula ketentuan standar luas ruang, luas
lantai dan bangunan keseluruhan. Jenis material struktural dan arsitektural,
serta instalasi standar minimal.
(C)

Pekerjaan Pradesain dan Gambar Pelaksanaan


Pada tahapan ini peran aktif praktikan sangat ditentukan karena sesuai
bidang dan kompetensi keilmuannya; yakni perancangan arsitektural mulai
pradesain hingga pengembangan desain atau gambar-gambar rencana.
Sangat dimungkinkan adanya alternatif desain lebih dari satu untuk
diajukan, dikonsultasikan dan dipilih oleh arsitek senior di perusahaan
tempat praktek sebelum diajukan kepada pemberi tugas.
Kegiatan menggambar, konsultasi dan presentasi adalah lingkup pekerjaan
yang wajib digeluti mahasiswa praktek, pada tahapan ini. Baik di
lingkungan perusahaan maupun ketika berhadapan dengan pemberi tugas.
Penting untuk dicermati, pada bagian ini desain arsitektural sangat erat
kaitannya dengan desain struktur dan sistem instalasi bangunan. Untuk itu
koordinasi intensif antara personil penanggungjawab desain arsitektur,
struktur dan instalasi; adalah mutlak.

(D)

Pekerjaan Analisa dan Penyusunan Rencana Anggaran Biaya


Bagian pekerjaan ini juga harus diamati karena sesuai dengan bidang dan
kompetensi keilmuan mahasiswa praktikan (pembekalan kompetensi
melalui matakuliah Ekonomi Bangunan, Struktur dan Konstruksi Bangunan
III dan Desain Arsitektur IV). Lingkup pekerjaan ini meliputi:
Survey harga satuan bahan dan upah kerja setempat;
Analisa harga satuan pekerjaan merujuk pada ketentuan Standarisasi
Nasional Indonesia (SNI);
Perhitungan volume pekerjaan; dan
Perhitungan rincian biaya konstruksi fisik.
Pekerjaan Analisa dan Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
(RKS)
Substansi pokok RKS pada dasarnya mengacu pada ketentuan dalam
Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dan perubahannya, untuk proyek-proyek
yang sumberdananya berasal dari pemerintah. Baik APBN, APBD I
maupun APBD II. Pada proyek-proyek swasta, substansi RKS ini pada
umumnya merujuk pada sumber yang sama; namun ada justifikasi dan
penyederhanaan sesuai ketentuan proyek atau pemberi tugas.
Materi umum RKS mencakup empat hal, yakni ; (1) Syarat-Syarat Umum;
(2) Syarat-Syarat Administrasi; (3) Syarat-Syarat Teknis; dan (4) SyaratSyarat Kontrak. Kelompok mahasiswa praktikan wajib mengamati
pekerjaan analisa dan pembuatan syarat-syarat teknis saja.

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

5.4. Bidang Pekerjaan Penelitian


Tujuan praktek pada bidang pekerjaan PENELITIAN adalah mengenalkan salah
satu pilihan profesi arsitek sebagai PENELITIAN; dan melatih etika profesional
dan manajemen forecast sumberdaya yang ada dengan menjadi bagian dari
organisasi peneliti selama jangka waktu tertentu.
Berbeda dengan bidang pekerjaan yang lain, lingkup bidang Arsitektural secara
umum dengan kedalaman penelitian mengikuti peneliti.
(A)

Persiapan Pekerjaan
Meliputi pekerjaan awal sejak terjalinnya kontrak atau perjanjian pekerjaan
antara pemberi tugas dengan perusahaan tempat kelompok mahasiswa
praktek, meliputi kegiatan; (1) pembentukan tim dan penugasan personil,
(2) penyusunan jadwal kegiatan, (3) survey lokasi dan institusi untuk
mendapatkan data primer, (4) survey data sekunder berupa studi pustaka
atau lintas sektoral atau penyebaran kuisener, dan (5) sesuai metoda
penelitian yang digunakan.

(B)

Pekerjaan Penyusunan Data (Kompilasi Data) dan Studi Literatur


Pada lingkup pekerjaan inilah mahasiswa praktikan dapat terlibat secara
penuh karena sesuai bidang dan kompetensi keilmuannya; yakni penelitian
arsitektural mulai survai data, studi literatur hingga penyusunan data.

(C)

Pekerjaan Kajian Analisis data


Sebagaimana studi kelayakan (FS) atau Perencanaan Umum, berbagai
aspek terkait wajib dikaji oleh pihak peneliti. Aspek-aspek yang harus
dikaji suatu peneliti adalah berbeda. Misalnya, peneliti pembangunan pasar
induk suatu kota berbeda dengan penelitian Pengembangan desa wisata.
Sekalipun keduanya memiliki kesamaan sebagai fasilitas layanan umum,
namun karena subyeknya berbeda maka aspek kajiannya berbeda pula.

5.5. Bidang Pekerjaan Pengabdian pada Masyarakat


Tujuan praktek pada bidang pekerjaan PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
adalah mengenalkan salah satu tugas sebagai anak bangsa; dan melatih etika
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berbeda dengan bidang pekerjaan yang lain, lingkup bidang Pengabdian Pada
Masyarakat tidak harus terkait dengan bidan Arsitektur.
(A)

Persiapan Pekerjaan
Meliputi pekerjaan awal sejak terjalinnya kontrak atau perjanjian pekerjaan
antara pemberi tugas dengan perusahaan tempat kelompok mahasiswa
praktek, meliputi kegiatan; (1) pembentukan tim dan penugasan personil,
(2) penyusunan jadwal kegiatan, (3) survey lokasi dan institusi untuk
mendapatkan data primer, (4) survey data sekunder berupa studi pustaka
atau lintas sektoral atau penyebaran kuisener, dan (5) sesuai metoda
penelitian yang digunakan.

(B)

Pelaksanaan Pengabdian pada Masyrakat

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

Pada lingkup pekerjaan inilah mahasiswa praktikan dapat terlibat secara


penuh karena sesuai bidang dan kompetensi keilmuannya.

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

Tabel Kriteria Obyek dan Lingkup Bidang Pekerjaan KKP

No
1

KRITERIA

Lembaga atau
Instansi

2 Peran
Fungsi Bangunan
Umum
Volume & Kapasitas
4
bangunan
5 Lingkup Materi
Amatan
3

PELAKSANAAN

PENGAWASAN

PERENC. UMUM
FS, Perenc. kawasan atau
perumahan; Perencanaan
Tata Ruang (Urban
Desain), Master Plan dll

PERANC. TEKNIS

PENELITIAN/PENGABDIAN
PADA MASYARAKAT

Pemerintah /swasta atau yayasan / koperasi


Asisten
Asisten
Asisten Perancang
Pelaksana
Pengawas
Perkantoran, pendidikan, perdagangan, pelayanan
kesehatan, industri, dsb
2 lant > 500 M2
1 lant > 1000 M2
Pelaksanaan Struktural,
Persiapan/Survey,
Arsitektural, Instalasi, Spesifik
Desain Arsitektural,
Lainnya
Analisa Teknis / RKS

. Asisten Perencana

Asisten Peneliti/Pengabdi

Persiapan/Survey,
Analisa Teknis, Metoda
dan lainnya

Persiapan/Survey, Analisa
Teknis, Metoda dan lainnya

Analisa Teknis / RAB,


Lainnya

FORM NILAI
1.

Nama

2.

NIM

3.

4.

Bentuk KKP
Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/
Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan
Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.

Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.

Instansi Penyelenggara
UNSUR YANG DINILAI

BOBOT

a. Keaktifan di lapangan (Kehadiran)

10 %

b. Laporan kegiatan /2 mingguan

50 %

c. Laporan Akhir Kegiatan

40 %

7.

Nilai

8.

NILAI AKHIR

9.

PERSYARATAN

100 %

PEMBIMBING

Malang........................................,
Koordinator KKP

Pembimbing KKP

(.......................................................)

(......................................................
.)

FORMULIR PENDAFTARAN
1.

Nama

2.

NIM

3.

4.

Bentuk KKP
Penelitian/Pengabdia Pada Masyarakat/
Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan
Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.

Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.

Instansi Penyelenggara

7.

PERSYARATAN K. Kompetensi
Kelompok Kompetensi Utama Jumlah
sks yang telah diperoleh
Kelompok Kompetensi Pendukung
Jumlah sks yang telah diperoleh
PERSYARATAN MATA KULIAH
Perancangan Arsitektur (AR.2109)
minimal mendapatkan nilai C.
Perancangan Arsitektur (AR.3110)
minimal mendapatkan nilai C.
Perancangan Arsitektur (AR. 4111)
minimal mendapatkan nilai C.
Perancangan Arsitektur (AR.5112)
minimal mendapatkan nilai C.

a.
b.
8.
a.
b.
c.
d.

SKS

SKS
6
6
6
6

NILAI

NILAI

KETERANGAN
IP =.............../ D =

sks

IP =.............../ D =

sks

KETERANGAN

9.

KETERANGAN PERSYARATAN
Telah menempuh 66 sks matakuliah dalam kelompok Kompetensi Utama dengan IP >
a.
2,00 dan nilai D maximal 2 (dua) mata kuliah,
Telah menempuh 33 sks matakuliah dalam kelompok Kompetensi Pendukung dengan
b.
IP > 2,00 dan nilai D maximal 3 (tiga) mata kuliah
Matakuliah Perancangan Arsitektur (AR.2109, AR.3110, AR. 4111, AR.5112) minimal
c.
mendapatkan nilai C.
*Semua nilai dibuktikan dengan Daftar Prestasi Akademik
Mengetahui :
Dosen Wali

Malang,
Peserta KKP

(.....................................................
..)

(.......................................................)

FORM LAPORAN 2 MINGGUAN


1.

Nama

2.

NIM

3.

4.

Bentuk KKP
Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/
Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan
Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.

Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.

Instansi Penyelenggara

7.

Pelaksanaan Kegiatan dilakukan

Mulai Tgl .................s/d Tgl ......................

URAIAN KEGIATAN

Mengetahui :
Peneliti/ Instansi Penyelenggara

(.......................................................)

Malang........................................,
Peserta KKP

(.......................................................)

TANDA TERIMA PENGUMPULAN LAPORAN AKHIR KKP


1.

Nama

2.

NIM

3.

4.

Bentuk KKP
Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/
Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan
Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.

Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.

Instansi Penyelenggara

7.

Pelaksanaan KKP
BERKAS YANG DI KUMPULKAN

Mulai Tgl .................s/d Tgl ....................


KETERANGAN

Malang........................................,
Yang menerima
Koordinator KKP

Yang menyerahkan
Peserta KKP

(...................................................)

(.......................................................)

FORM ASISTENSI
1.

Nama

2.

NIM

3.

4.

Bentuk KKP
Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/
Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan
Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.

Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.

Instansi Penyelenggara

7.

Pembimbing 1

Tgl.

URAIAN

TTD

DATA OBYEK KKP


1. Bentuk KKP
Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/
Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan
2. Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek
Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian/Pelaks,
3.
Pengawas, Perencana Proyek
4. Lokasi Penelitian/Pengabdian/Proyek
5. Luas lantai Obyek KKP (unt. Gedung)
6. Jumlah lantai Obyek KKP (unt. Gedung)
7. Luas site Obyek KKP (unt. Gedung)
8. Instansi Penyelenggara
KETERANGAN

NAMA PESRTA KKP

1.
2.
3.

8.

NILAI AKHIR

NIM

Mengetahui :

Malang........................................,

Peneliti/Instansi Penyelenggara

Ketua Peserta KKP

(.......................................................)

(.......................................................)

FORM ASISTENSI
1.

Nama

2.

NIM

3.

4.

Bentuk KKP
Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/
Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan
Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.

Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.

Instansi Penyelenggara

7.

Pembimbing 2

Tgl.

URAIAN

TTD

Anda mungkin juga menyukai